Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana pengamalan nilai-nilai keagamaan di kalangan remaja di Desa Talang Rio Kecamatan Air Rami Kabupaten Mukomuko, apa saja faktor pendukung dan penghambat pengamalan nilai-nilai keagamaan di kalangan remaja di Desa Talang Rio, Kecamatan Air Rami, Kabupaten Air Rami Mukomuko. Kedua, faktor pendukung pengamalan nilai-nilai keagamaan pada remaja di Desa Talang Rio adalah faktor dari dalam diri sendiri dan faktor dari luar yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat serta interaksi kelompok teman sebayanya. Tn. M.Sidik, S.Sos selaku Kepala Desa di Desa Talang Rio Kecamatan Air Rami Kabupaten Mukomuko yang memberikan izin penelitian mengarahkan dan membimbing penulis selama melakukan penelitian.
Latar Belakang
نوُحِلْفُ ت
Rumusan Masalah
Bagaimana Remaja Mengamalkan Nilai-Nilai Keagamaan di Desa Talang Rio Kecamatan Air Rami Kabupaten Mukomuko. Apa saja faktor pendukung dan penghambat pengamalan nilai-nilai keagamaan di kalangan remaja di Desa Talang Rio Kecamatan Air Rami Kabupaten Mukomuko.
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Bagi pembaca, sebagai wawasan keilmuan dan ilmu pengetahuan yang dapat dijadikan bahan bacaan, serta mengetahui bagaimana nilai-nilai keagamaan yang diterapkan oleh remaja di Desa Talang Rio Kecamatan Air Rami Kabupaten Muko-Muko.
Sistematika Penulisan
Nilai-nilai ajaran agama dan kehidupan kanak-kanak akan memberi pengaruh yang positif terhadap watak kanak-kanak. Menurut Zaidan, akhlak ialah nilai-nilai dan sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa, dengan ringan dan beratnya seseorang itu dapat menilai perbuatan seseorang itu sebagai baik atau buruk, untuk kemudian memilih untuk melakukannya atau tidak. Daripada dua pemikiran di atas dapat disimpulkan bahawa tujuan nilai-nilai agama yang diterapkan melalui pendidikan Islam adalah agar manusia beribadah atau mengabdikan diri kepada penciptanya dan kesedaran untuk menjadi penjaga bumi yang berjiwa keagamaan. mendasari setiap perbuatan.
Konsep Pendidikan Remaja
Dari kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan dari nilai-nilai agama yang ditanamkan melalui pendidikan Islam adalah agar manusia beribadah atau berbakti kepada penciptanya dan sadar menjadi penjaga bumi yang mempunyai semangat keagamaan yang melandasi setiap perbuatannya. . hidup lebih efektif dan efisien. Pendidikan lebih dari sekedar belajar. Dari yang terakhir ini dapat dikatakan hanya sekedar proses transfer ilmu pengetahuan, bukan transformasi nilai-nilai dan pembentukan kepribadian dengan segala aspek yang terkandung di dalamnya.15 Pendidikan Islam tidak hanya bersifat teoretis, tetapi juga praktis. Idealnya pendidikan Islam berfungsi mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas, baik dari segi penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, maupun dari segi karakter, sikap moral, penghayatan dan pengamalan ajaran agama Islam.
Macam- macam Lingkungan Pendidikan Islam
- Lingkungan Pendidikan Keluarga
- Lingkungan Pendidikan sekolah
- Lingkungan Pendidikan Masyarakat
Berdasarkan pengertian di atas maka dapat dipahami bahwa yang dimaksud dengan lingkungan pendidikan Islam adalah peristiwa-peristiwa atau interaksi-interaksi dalam kehidupannya yang secara tidak langsung dapat memberikan kontribusi dalam membentuk kepribadian remaja itu sendiri. Lingkungan pendidikan dibedakan menjadi tiga, yaitu lingkungan pendidikan keluarga, lingkungan pendidikan sekolah, dan lingkungan pendidikan masyarakat. Ketiga lingkungan pendidikan tersebut kemudian harus bersinergi secara harmonis untuk menciptakan pendidikan terpadu yang terhubung dengan ajaran Islam.
Sebaliknya, segala sesuatu yang buruk menurut Al-Qur'an dan Sunnah adalah tidak baik dan harus dihindari. Al-Qur'an meletakkan dasar bagi akhlak yang mulia, dan hadis telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap akhlak. Oleh karena itu, jika Al-Qur'an dipelajari dengan benar dan sungguh-sungguh, maka isinya akan membantu kita.
Kajian Pustaka
Kerangka Berfikir
Jenis Penelitian
Setting Penelitian 1. Tempat penelitian
Teknik Keabsahan Data
Diskusi sejawat, yaitu diskusi yang dilakukan bersama rekan sejawat yang mampu memberikan masukan atau sanggahan untuk memberikan kestabilan terhadap temuan penelitian. Teknik ini digunakan agar peneliti dapat menjaga sikap terbuka dan jujur serta memberikan kesempatan pertama yang baik untuk mulai menelusuri dan mendiskusikan hasil penelitian dengan rekan-rekan yang memberikan kritik tajam guna membangun dan menyempurnakan penelitian yang dilakukan.
Kegiatan tersebut dapat berhubungan dengan cara guru mengajar, siswa belajar, kepala sekolah memberikan arahan, kehadiran staf. 82 Kegiatan yang peneliti amati atau amati adalah bagaimana pengamalan nilai-nilai keagamaan dikalangan remaja di Desa Talang Rio Kecamatan Air Rami Kabupaten Mukomuko. Menurut Esterberg dalam Sugiyono, “pertemuan antara dua orang untuk bertukar informasi dan gagasan melalui tanya jawab, sehingga terjadi komunikasi dan gagasan melalui tanya jawab, sehingga terjadi komunikasi dan konstruksi makna bersama mengenai suatu topik tertentu” maksudnya wawancara adalah pertemuan antara dua orang untuk bertukar informasi dan gagasan melalui tanya jawab sehingga dapat dikonstruksikan pendapat mengenai suatu topik tertentu.83. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode wawancara semi terstruktur, menurut Sugiyono wawancara jenis ini termasuk dalam kategori wawancara mendalam yang pelaksanaannya lebih bebas dibandingkan dengan wawancara terstruktur.
Dokumen merupakan rekaman peristiwa yang sifatnya lebih dekat dengan perbincangan, menyangkut urusan pribadi dan memerlukan penafsiran yang sangat erat kaitannya dengan konteks pencatatan peristiwa tersebut.85 Dokumentasi yang digunakan peneliti dalam penelitian ini berupa catatan desa. data amalan keagamaan dan data remaja dll, yang dianggap penting untuk menunjang kelengkapan informasi yang dibutuhkan peneliti dalam penelitian ini.
Tekhnik Analisa Data
Menurut Sugiyono, penyajian dalam penelitian kualitatif dapat berupa uraian singkat, diagram, hubungan antar kategori, flowchart dan lain sebagainya. Yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah teks naratif.87. Inferensi merupakan upaya mencari pola, tema, hubungan, persamaan, kesamaan kejadian, hipotesis, dan sebagainya.
Deskripsi Wilayah Penelitian
- Struktur Organisasi Desa talang Rio Kecamatan Air Rami Kabupaten Mukomuko
Berdasarkan pemekaran wilayah berdasarkan peraturan daerah, Desa Talang Rio merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Air Rami, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu. Pendekatan partisipatif digunakan dalam merumuskan visi Desa Talang Rio dengan melibatkan pihak-pihak yang berkepentingan. Desa Talang Rio seperti pemerintah desa, BPD, tokoh masyarakat, tokoh agama, lembaga kemasyarakatan desa dan masyarakat desa pada umumnya.
Mewujudkan Desa Talang Rio menjadi desa mandiri melalui perkebunan, pertanian, peternakan dan industri kecil.” Warga desa Talang Rio sangat memegang teguh tradisi musyawarah mufakat, gotong royong dan kearifan lokal lainnya yang dilakukan oleh masyarakat. keberadaan Desa Talang Rio dan efektif menghindari konflik antar masyarakat desa. Kondisi perekonomian masyarakat Desa Talang Rio sangat terlihat jelas dan tidak terdapat banyak perbedaan antara rumah tangga miskin, sangat miskin, menengah dan kaya.
Hal ini disebabkan mata pencaharian masyarakat Desa Talang Rio sebagian besar adalah perkebunan karet dan kelapa sawit. Penggunaan lahan di Desa Talang Rio sebagian besar berada di. diperuntukkan bagi lahan perkebunan karet dan kelapa sawit, sedangkan sisanya diperuntukkan bagi bangunan dan fasilitas lainnya.
Hasil Penelitian
- Faktor Pendukung dan Kendalanya dalam Pengamalan Nilai-nilai Keagamaan pada Remaja di Desa Talang Rio
Ketika orang tuaku memarahiku, aku tetap diam dan tidak melawan atau pergi, aku mendengarkan apa yang dikatakan orang tuaku.” 94. “Adek Agus, kalau dimarahi orang tuanya, kadang tidak melawan, tapi kadang dia melawan kalau dimarahi orang tuanya.” 95. "Iya Tomy, kalau dimarahi orang tuanya, dia tidak melawan dan duduk mendengarkan apa yang dibicarakan orang tua dan kakek dan neneknya." 97.
Ketika saya berpapasan dengan orang tua saya, saya berjalan dengan sopan, dengan sedikit membungkuk dan sambil berbicara (maaf bu/bapak)." 98. Ya, saya selalu sopan ketika berpapasan dengan orang tua saya, baik ayah saya maupun ibu saya, karena saya memahami bahwa itu adalah bagian dari sopan santun kepada orang tua bahwa saya dengan sopan melewati mereka." 100. Iya, benar Noveranda adalah seorang anak yang cukup sopan ketika hendak berpapasan dengan orang tuanya dengan cara sedikit membungkukkan badannya ketika berpapasan.” 101.
Hal ini juga diutarakan oleh kakeknya yaitu Bapak Uoesman Beliu yang mengatakan: “Iya, dia duduk dengan sangat sopan kalau duduk di depan orang tuanya, entah itu bapaknya atau ibunya, dia hanya diam saja, tidak.” punya banyak ketegaran." 105. Ya, terkadang aku memasang wajah masam di depan orang tuaku, biasanya ketika orang tuaku sedang marah." 108. Iya, bisa dibilang sering atau tidak, tapi ada kalanya dia memasang muka masam di depan orang tuanya, biasanya saat dia memarahi adiknya dan saat dia disuruh orang tuanya dimarahi. ."
Iya, benar kalau Panji bicara pada orang tuanya, dia menggunakan bahasa yang sopan yaitu dengan nada yang lembut, bahkan dia tidak pernah mengucapkan kata-kata kasar kepada orang tuanya." 111. -Terkadang aku berpamitan dengan orang tuaku ketika hendak berangkat karena saya tidak terbiasa berpamitan ketika hendak berangkat, biasanya ketika teman-teman saya pulang dan ingin, hal ini juga disampaikan oleh Bu Sarni selaku ibu kandungnya, beliau mengungkapkan bahwa :. Terkadang ia juga mencium tangan orang tuanya ketika dia ingin keluar, entah untuk bermain dengan teman-temannya atau
Pembahasan
- Pengamalan Nilai-nilai Keagamaan Pada Remaja di Desa Talang Rio
Faktor pendukung dan penghambat pengamalan nilai-nilai agama di kalangan remaja di Desa Talang Rio. Faktor pendukung yang membuat remaja mampu mengamalkan nilai-nilai agama ada beberapa, antara lain faktor internal, kemauan untuk mendorong diri sendiri dan niat remaja untuk mengamalkan nilai-nilai agama. Kemudian lingkungan teman sebaya juga mempunyai peranan dalam mendukung pengamalan nilai-nilai agama remaja, biasanya jika semua kelompok teman sebayanya bersemangat untuk mengamalkan nilai-nilai agama tersebut maka mereka akan cenderung untuk mengikutinya.
Faktor-faktor yang menghambat remaja dalam mengamalkan nilai-nilai keagamaan remaja di desa Talang Rio Selain faktor pendukung, tentunya ada juga faktor penghambat yang menghambat remaja di desa Talang Rio. Dalam hal ini yang menjadi kendala adalah kurangnya kesadaran, waktu dan kemalasan mereka dalam mengamalkan nilai-nilai agama dalam kehidupannya. Sama halnya dengan faktor pendukung, faktor lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah juga dapat menjadi penghambat remaja dalam mengamalkan nilai-nilai agama seperti akhlak, shalat berjamaah, dan membaca Al-Qur’an.
Kendala lain yang mungkin mempengaruhi penerapan nilai-nilai agama pada remaja adalah lingkungan masyarakat, termasuk lingkungan sosial remaja tersebut. Pengamalan nilai-nilai keagamaan yang dilakukan remaja di Desa Talang Rio dapat disimpulkan: Dari segi pengamalan akhlak remaja khususnya terhadap orang tuanya masih mempunyai kesantunan/moral baik dalam perkataan maupun perbuatannya. Faktor pendukung terlaksananya nilai-nilai agama remaja antara lain faktor dalam diri remaja, kemauan untuk mendorong dirinya mengamalkan nilai-nilai agama yang dimilikinya.
Faktor penghambat pengamalan nilai-nilai keagamaan di kalangan remaja di Desa Talang Rio adalah kurangnya kesadaran dikalangan remaja, permasalahan waktu dan rasa malas.
Saran-saran