• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengantar ekonomi makro - IBS Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pengantar ekonomi makro - IBS Repository"

Copied!
66
0
0

Teks penuh

Pendapatan nasional adalah pendapatan yang dihasilkan oleh seluruh faktor produksi atau oleh suatu negara dalam satu tahun. Ini adalah pendekatan yang menyatakan bahwa pendapatan nasional dapat dihitung dengan menjumlahkan seluruh pengeluaran. Pendekatan ini menyatakan bahwa pendapatan nasional dapat dihitung dengan menjumlahkan seluruh produk yang dihasilkan oleh seluruh sektor yang ada, mulai dari pertanian hingga jasa.

Pendekatan yang menyatakan bahwa pendapatan nasional dapat dihitung dengan menjumlahkan seluruh pendapatan yang dihasilkan oleh seluruh faktor produksi, termasuk pendapatan masyarakat (buruh), pemilik modal, pemilik tanah, dan pengusaha. Y = Hasil/Pendapatan Nasional w = upah/upah dan gaji. i = bunga/tingkat bunga modal r = sewa/sewa dari pemilik tanah pr = keuntungan/keuntungan. Berdasarkan pengertian metode penghitungan pendapatan nasional yang pertama yaitu metode pengeluaran, maka permasalahan pendapatan nasional dapat dijelaskan dengan menggunakan fungsi konsumsi.

Jumlah konsumsi tersebut harus dipenuhi meskipun pendapatan nasional (Y) nol atau tidak ada pendapatan. Pembayaran bunga kredit ini tidak dimasukkan dalam perhitungan pendapatan nasional karena bunga pinjaman tidak digunakan untuk menciptakan pendapatan nasional. Jika diasumsikan bahwa dalam perekonomian seluruh pendapatan yang timbul akan diinvestasikan, maka keseimbangan pendapatan nasional dapat dirumuskan sebagai berikut.

Perusahaan yang melakukan investasi apabila keuntungan yang diharapkan lebih besar dibandingkan tingkat bunga pinjaman dari bank.

PASAR BARANG PASAR BARANG

Pengertian

Perekonomian dapat mencapai keseimbangan jika : Y = C + I. disebut = "Fungsi IS") - Fungsi IS adalah fungsi yang menunjukkan hubungan antar. Keadaan ekuilibrium dalam pasar barang dapat digambarkan sebagai sebuah kurva, kurva tersebut disebut: “kurva IS”. Kurva IS merupakan kurva yang menggambarkan hubungan antara besarnya pendapatan nasional (Y) dengan tingkat suku bunga (i).

Karena IS menunjukkan kemungkinan titik ekuilibrium di pasar barang, hal ini menjelaskan bahwa jika tingkat bunga (i) turun maka pendapatan nasional (Y) akan naik dan sebaliknya: Misalnya. Dari pengertian pada uraian tersebut diperoleh hubungan antara tingkat suku bunga (i), investasi yang terjadi (I), tabungan (S) dan pendapatan nasional yang terjadi (Y). Artinya jika terjadi perubahan perekonomian pada satu variabel, maka tiga variabel lainnya juga akan berubah.

Jika tingkat suku bunga (i) turun maka pendapatan nasional (Y) akan naik atau sebaliknya. 2) Fungsi konsumsi dan fungsi investasi dalam perekonomian suatu negara diketahui sebagai berikut. Hitunglah besarnya penanaman modal dan pendapatan nasional yang terjadi jika terjadi peningkatan penanaman modal (I) sebesar: 10 milyar secara ekonomi. Maka besarnya pendapatan nasional (Y) yang timbul dapat dengan mudah diketahui yaitu dengan memasukkan tabungan (S) = 25 dan 50 pada fungsi tabungan.

Gambar : Perubahan i dan Y
Gambar : Perubahan i dan Y

PASAR UANG PASAR UANG

Pengertian Dasar

Seseorang membutuhkan uang tunai karena waktu penggunaan uang tersebut untuk keperluan konsumsi tidak sama dengan waktu penerimaan uang tersebut. Misal: seseorang menerima gaji bulanan, sedangkan pengeluaran konsumsi dibutuhkan setiap hari: maka orang tersebut membutuhkan uang tunai untuk kebutuhan konsumsi setiap hari selama sebulan, artinya gaji yang diterima setiap bulan akan dibelanjakan setiap hari. Oleh karena itu, untuk pengeluaran sehari-hari selama 30 hari, Anda harus menggunakan uang tunai untuk keperluan transaksi sehari-hari.

Perusahaan akan menerima uang dari penjualan, sebagian akan digunakan untuk menggaji karyawan, membeli bahan baku, dan lain-lain, yang pembayarannya dilakukan pada waktu yang berbeda-beda. Oleh karena itu, kita harus menyisihkan sebagian pendapatan kita sebagai antisipasi untuk kebutuhan yang tidak terduga tersebut. Hal ini juga dapat diterapkan pada perusahaan, misalnya: mengamankan sebagian kecil pendapatan jika ada pembelian barang yang dapat mendatangkan keuntungan besar.

Misalnya: menyediakan uang untuk pengeluaran-pengeluaran yang tidak dapat direncanakan misalnya: Sumbangan untuk bencana alam dan pengeluaran-pengeluaran tak terduga lainnya. Selain permintaan uang untuk transaksi dan pencegahan, terdapat pula permintaan uang untuk spekulasi.Permintaan uang untuk spekulasi sedikit berbeda dengan motif belanja. Tipe kedua, dimana besarnya permintaan bergantung pada tingkat bunga (i), dapat ditulis secara fungsional.

Ls = f(i) → misal : 20% pendapatan n untuk keperluan tersebut maka persamaannya menjadi :. permintaan Ls) Jadi persamaan permintaan uang adalah. Yang dimaksud dengan persediaan uang adalah banyaknya uang kartal dan giro yang beredar di masyarakat, pemerintah yang menyediakan atau menyuplai uang tersebut. Banyaknya uang yang beredar disebut : “Uang Beredar/ Uang Beredar = SM/ Uang Beredar = Saya”.

Pasar uang dikatakan ekuilibrium apabila permintaan uang (L) sama dengan jumlah uang yang disediakan pemerintah (M). Apabila terjadi keseimbangan serentak atau simultan di pasar uang, maka dikatakan terjadi keseimbangan simultan di pasar atau “keseimbangan umum”. Oleh karena itu, terjadi keseimbangan umum jika keseimbangan terjadi di pasar uang dan di pasar uang secara bersamaan.

Kebijakan Fiskal dan Kebijakan Moneter

Semakin lama kenaikan suku bunga maka imbal hasil bunga akan semakin tinggi dan ditujukan untuk pengembangan aktivitas perbankan. Suku bunga ini berlaku dan dinaikkan secara bertahap sampai pada tingkat pendapatan nasional tertentu, misalnya sampai Y2. Berdasarkan angka tersebut, dapat diketahui apakah kebijakan fiskal dan moneter tersebut efektif atau tidak.

Yang dimaksud dengan kebijakan fiskal adalah kebijakan perekonomian yang dilaksanakan oleh pemerintah dengan tujuan untuk meningkatkan pendapatan nasional dengan tidak mengubah jumlah uang yang beredar. Sebab pergeseran kurva IS1 ke IS2 dapat meningkatkan pendapatan nasional (Y) sangat besar yaitu dari Y1 ke Y2. Pasalnya, pergeseran kurva IS1 ke IS2 dapat meningkatkan pendapatan nasional (Y) cukup signifikan yaitu dari Y3 ke Y4.

Karena pergeseran kurva IS1 ke IS2 tidak dapat meningkatkan pendapatan nasional (Y), dengan kata lain pendapatan nasional hanya bertahan pada Y3. Kebijakan fiskal (CF) ini dikatakan sangat baik atau sangat efektif jika diterapkan pada saat suku bunga sangat rendah. Kebijakan moneter adalah kebijakan ekonomi yang dilaksanakan oleh bank sentral atas nama suatu pemerintah dengan tujuan untuk meningkatkan pendapatan nasional (Y) dengan mengubah jumlah uang yang beredar.

Operasi pasar terbuka atau operasi pasar terbuka adalah kebijakan moneter yang dilakukan dengan cara membeli dan menjual surat berharga seperti: obligasi, Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Kebijakan uang ketat merupakan kebijakan moneter yang dilaksanakan pemerintah dengan mengubah cadangan minimum bank umum. Bahwa penerapan kebijakan moneter tidak lain hanyalah menggeser kurva LM ke kanan atau ke kiri.

Sebab pergeseran kurva LM1 ke LM2 sepertinya tidak meningkatkan pendapatan nasional (Y), atau pendapatan nasional hanya bertahan di Y1. Karena pergeseran kurva LM1 ke LM2 dapat meningkatkan pendapatan nasional (Y) cukup signifikan yaitu dari: Y2 ke Y3. Kebijakan moneter (MP) dapat dikatakan sangat baik atau sangat efektif jika diterapkan pada saat tingkat suku bunga sangat tinggi.

INFLASI

  • Pengertian Dasar
  • Macam-macam Inflasi
    • Menurut sebab-sebabnya inflasi dapat dibedakan menjadi tiga macam a) Demand Pull Inflation
    • Menurut Perkitaan dan Kelambanan (a) Inflasi Perkiraan
    • Menurut Lajunya
    • Menurut Asalnya
  • Teori Kuantitas
    • Laju Inflasi
  • Kurva Philips

Oleh karena itu penulis menyebut inflasi ini sebagai “inflasi yang dipaksakan” karena walaupun ada kebijakan pemerintah, inflasi tetap terjadi. Jadi yang kita sebut dengan semi inflasi adalah inflasi yang terjadi setelah intervensi pemerintah berupa kebijakan fiskal dan kebijakan moneter. Terkadang juga terjadi keseimbangan antara persentase inflasi yang akan terjadi dan hasil dari kebijakan pemerintah.

Jadi yang dimaksud adalah inflasi semu (pseudo-inflation): inflasi yang sebenarnya akan terjadi terhenti karena adanya kebijakan pemerintah berupa kebijakan fiskal dan moneter. Yang dimaksud dengan inflasi tarikan permintaan : apakah inflasi disebabkan oleh peningkatan permintaan. Inflasi yang disebabkan oleh permintaan disebut “Demand Pull Inflation”.

Yang dimaksud dengan cost drag inflasi adalah : inflasi yang disebabkan oleh naiknya biaya produksi. Jadi kenaikan biaya produksi yang menyebabkan harga-harga naik terus menerus inilah yang disebut dengan “Cost Push Inflation”. Jadi, kenaikan harga-harga yang disebabkan oleh naiknya biaya-biaya produksi dan berlangsung secara terus-menerus inilah yang disebut dengan “Cost Push Inflation” atau.

Kebijakan pemerintah, baik kebijakan fiskal maupun moneter, secara umum tidak mampu mengatasi inflasi yang disebabkan oleh ekspektasi kinerja serikat pekerja dan dunia usaha. Misalnya, jika pemerintah, melalui kebijakan fiskalnya, meningkatkan pengumpulan pajak atau melalui kebijakan moneternya, mencetak uang baru untuk menutupi defisit anggarannya, maka pemerintah dapat melakukan hal tersebut. Mengatasi inflasi yang diakibatkannya masih akan menyebabkan inflasi terulang kembali selama perusahaan dan serikat pekerja masih memperkirakan bahwa harga-harga akan naik di tahun mendatang. Artinya pada akhirnya akan terjadi perubahan bentuk inflasi yang semula berupa inflasi permintaan kemudian berubah menjadi 'inflasi ekspektasi'.

Contoh: pada tahun depan diperkirakan harga dan upah yang berkaitan erat akan meningkat sebesar 10%, sehingga baik upah maupun kenaikan harga nampaknya berkaitan erat dan saling menentukan, sehingga akan terjadi inflasi yang berkepanjangan, yang dapat disebut dengan “ inflasi spiral" atau "inflasi spiral". Inflasi jenis ini tidak terlalu terasa karena persentasenya relatif kecil dan besarnya di bawah 10% per tahun. Secara pasti inflasi ini dapat dikatakan bahwa yang dimaksud dengan inflasi merayap yang sering juga disebut inflasi merayap adalah inflasi yang terjadi di masyarakat dalam jumlah yang tidak terlalu besar dan biasanya tidak mengganggu jalannya perekonomian.

Jadi, dapat didefinisikan bahwa yang dimaksud dengan hiperinflasi adalah inflasi yang terjadi dalam skala besar. Oleh karena itu, pemerintah harus mempertimbangkan atau memperkirakan inflasi yang akan terjadi jika ingin mencetak uang baru tambahan, karena mencetak uang baru terlalu banyak akan menyebabkan guncangan perekonomian.

Gambar 5 (b)  Cost Push Inflation P
Gambar 5 (b) Cost Push Inflation P

INVESTASI

Pengertian Dasar

GPV & NPV

Jadi dalam berinvestasi ada dua macam pertimbangan yaitu suku bunga yang berlaku (i) dan ekspektasi return (R). Oleh karena itu, dilakukan atau tidaknya penanaman modal, dapat digunakan pertimbangan yang disebut: “Pendekatan nilai sekarang” atau. Artinya suatu proyek investasi (I) dapat dilaksanakan atau dapat menguntungkan atau diterima jika proyek investasi (I): mempunyai nilai sekarang bersih (NPV) lebih besar dari nol.

Laba bersih diperoleh dari suatu investasi selama suatu periode, misalnya satu tahun, setelah dikurangi semua biaya kecuali biaya penyusutan. Artinya proyek penanaman modal (I) dapat dilaksanakan atau dapat menguntungkan atau diterima apabila penanaman modal (I) mempunyai nilai sekarang bruto (GPV) lebih besar dari modal yang ditanam. Uang jaminan yang diterima pemilik taksi setelah dikurangi seluruh biaya-biaya seperti: bensin, minyak, gaji supir, biaya pemeliharaan, pajak kecuali biaya penyusutan dan biaya modal selama empat tahun berturut-turut adalah: Rp.

Gambaran Investasi Indonesia

Referensi

Dokumen terkait