• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengantar Kesehatan Mental

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Pengantar Kesehatan Mental"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Istilah kesehatan mental diambil dari konsep mental hygiene.

Kata mental diambil dari bahasa Yunani, pengertiannya sama dengan psyche

dalam bahas latin yang artinya psikis,

jiwa atau kejiwaan.

(3)

Pieper dan Uden (2006)

kesehatan mental adalah suatu keadaan dimana seseorang tidak mengalami

perasaan bersalah terhadap dirinya sendiri, memiliki estimasi yang realistis terhadap

dirinya sendiri dan dapat menerima

kekurangan atau kelemahannya, mampu menghadapi masalah-masalah dalam

hidupnya, memiliki kepuasan dalam kehidupan sosialnya, serta memiliki kebahagiaan dalam hidupnya.

(4)

Kesehatan mental sebagai kondisi yang

memungkinkan adanya perkembangan yang optimal baik secara fisik, intelektual dan emosional, sepanjang hal itu sesuai dengan keadaan orang lain.

Sebuah masyarakat yang baik adalah masyarakat yang membolehkan perkembangan ini pada

anggota masyarakatnya selain pada saat yang sama menjamin dirinya berkembang dan toleran terhadap masyarakat yang lain.

Definisi ini meliputi pandangan individual dan masyarakat

(5)

Adequate feeling of security (rasa aman yang memadai).

Adequate self evaluation (kemampuan menilai diri sendiri yang memadai),

Adequate spontaneity and emotionality (memiliki spontanitas dan perasaan

yang memadai dengan orang lain),

Efficient contact with reality (mempunyai

kontak yang efesien dengan realitas)

(6)

Adequate bodily desires and ability to gratify them (keinginan-keinginan

jasmani yang memadai dan

kemampuan untuk memuaskannya).

Adequate self knowledge (mempunyai kemampuan pengetahuan yang wajar).

Adequate of life goal (memiliki tujuan hidup yang wajar).

Ability to learn from experience

(kemampuan belajar dari pengalaman).

(7)

Ability to satisfy to requirements of the

group (kemampuan memuaskan tuntutan kelompok).

Adequate emancipation from the group

or culture (mempunyai emansipasi yang

memadai dari kelompok atau budaya)

(8)

Fisik

Perkembangannya normal.

Berfungsi untuk melakukan tugas- tugasnya.

Sehat, tidak sakit-sakitan.

(9)

Psikis

Respek terhadap diri sendiri dan orang lain.

Memiliki insight dan rasa humor.

Memiliki respons emosional yang wajar.

Mampu berpikir realistik dan objektif.

Terhindar dari gangguan-gangguan psikologis.

Bersifat kreatif dan inovatif.

Bersifat terbuka dan fleksibel, tidak difensif.

Memiliki perasaan bebas untuk memilih, menyatakan pendapat dan bertindak.

(10)

Sosial

Memiliki perasaan empati dan rasa kasih sayang (affection) terhadap orang lain, serta senang

untuk memberikan pertolongan kepada orang- orang yang memerlukan pertolongan (sikap

alturis).

Mampu berhubungan dengan orang lain secara sehat, penuh cinta kasih dan persahabatan.

Bersifat toleran dan mau menerima tanpa

memandang kelas sosial, tingkat pendidikan, politik, agama, suku, ras, atau warna kulit.

(11)

Moral-Religius

Beriman kepada Tuhan, dan taat mengamalkan ajaran-Nya.

Jujur, amanah (bertanggung jawab),

dan ikhlas dalam beramal.

(12)

Perasaan tidak nyaman (inadequacy)

Perasaan tidak aman (insecurity)

Kurang memiliki rasa percaya diri (self- confidence)

Kurang memahami diri (self-understanding)

Kurang mendapat kepuasan dalam berhubungan sosial

Ketidakmatangan emosi

Kepribadiannya terganggu

Mengalami patologi dalam struktur sistem syaraf (thorpe, dalam schneiders, 1964;61).

(13)

Era pra Ilmiah

1. Kepercayaan Animisme

Sejak zaman dulu sikap terhadap gangguan kepribadian atau mental telah muncul

dalam konsep Primitif Animeisme, ada

kepercayaan bahwa dunia ini diawasi atau dikuasisi oleh roh-roh atau dewa-dewa.

Orang primitrif percaya bahwa angin bertiup, ombak mengalun, batu berguling, dan

pohon tumbuh karena pengaruh roh yang tinggal dalam benda-benda tersebuit.

(14)

2. Kemunculan Naturalisme

Hipocrates dengan pendekatan

”Naturalisme”, suatu aliran yang

berpendapat bahwa gangguan mental atau fisik itu merupakan akibat dari alam, menolak pengaruh roh, dewa, setan atau hantu sebagai penyebab sakit.

Ide naturalistik ini kemudian dikembangkan oleh Galen, seorang tabib dalam lapangan pekerjaan pemeriksaan atau pembedahan hewan.

(15)

2. Kemunculan Naturalisme

Dalam perkembangan selajutnya, pendekatan naturalistik ini tidak

dipergunakan lagi dikalangan orang- orang kristen.

Seorang dokter perancis, Philipe Pinel (1745-1826) menggunakan filasafat politik dan sosial yang baru untuk

memecahkan problem penyakit mental.

(16)

Era Ilmiah (Modern)

Terjadi pada saat berkembangnya Psikologi Abnormal dan psikiatri di Amerika Serikat,

yaitu pada tahun 1783.

Ketika itu Benyamin Rush (1745-1813)

menjadi anggota staff medis dirumah sakit Penisylvania. Dirumah sakit ini ada 24

pasien yang dianggap sebagai ”lunaties”

(orang-orang gila atau sakit ingatan).

(17)

Perkembangan psikologi abnormal dan pskiatri ini memberikan pengaruh kepada lahirnya Mental Hygiene yang

berkembang menjadi suatu ”Body Of Knowledge” berikut gerakan-gerakan yang teorganisir.

Perkembangan kesehatan mental

dipengaruhi oleh gagasan, pemikiran dan inspirasi para ahli, dalam hal ini terutama dari dua tokoh perintis, yaitu Dorothea

Lynde Dix dan Clifford Whittingham Beers.

(18)

lahir pada tahun 1802 dan meninggal dunia tanggal 17 July 1887.

Dia adalah seorang guru sekolah di

Massachussets, yang menaruh perhatian terhadap orang-orang yang mengalami

gangguan mental. Sebagian perintis (pioneer), selama 40tahun dia berjuang untuk

memberikan pengorbanan terhadap orang- orang gila secara lebih manusiawi.

Berkat usahanya yang tak kenal lelah, di

Amerika serilkat didirikan 32 rumah sakit jiwa, dimana dia layak mendapat pujian sebagai salah seorang wanita besar di abad 19.

(19)

Pada tahun 1909, gerakan kesehatan mental secara formal mulai muncul.

Selama dekade 1900-19090 beberapa organisasi kesehatan mental telah

didirikan, seperti: American Social

Hygiene Association (ASHA), American

Federation for Sex Hygiene.

(20)

Perkembangan gerakan-gerakan dibidang kesehatan mental ini tidak lepas dari jasa Clifford Whittingham Beers (1876-1943).

Bahkan, karena jasa-jasanya itulah, dia dinobatkan sebagai ”The Founder Of The Mental Hygiene Movement”. Dia terkenal karena pengalamannya yang luas dalam bidang pencegahan dan pengobatan

gangguan mental dengan cara yang sangat manusiawi.

(21)

Dedikasi Beers yang begitu kuat dalam kesehatan mental, dipengaruhi juga oleh pengalamannya sebagai pasien

dibeberapa rumah sakit jiwa yang berbeda. Selama dirumah sakit, dia mendapatkan pelayanan atau

pengobatan yang keras dan kasar (kurang manusiawi).

Kondisi seperti ini terjadi, karena pada masa itu belum ada perhatian terhadap masalah gangguan mental, apalagi pengobatannya.

(22)

Setelah dia kembali dalam kehidupan yang normal (sembuh dari penyakitnya), pada

tahun 1908 dia menindaklanjuti gagasannya dengan mempublikasikan sebuah tulisan

autobiografinya sebagai, mantan penderita gangguan mental, yang berjudul ”A Mind That Found It Self”.

Selanjutnya dia merancang suatu program yang bersifat nasional dan mendapat respon positif dari kalangan masyarakat, terutama kalangan para ahli, seperti Wlliam James dan seorang Psikiatris ternama, yaitu Adolf Mayer.

(23)

Adolf Mayer menyarankan untuk

menamai gerakan itu dengan nama

”Mental Hygiene”. Dengan demikian,

yang mempopulerkan istilah ”Mental

Hygiene” adalah Mayer.

(24)

Secara hukum, gerakan kesehatan mental ini mendapatkan pengukuhannya pada tanggal 3 Juli 1946, yaitu ketika presiden Amerika

Serikat menandatangani ”The National Mental Helath Act”.

Pada tahun 1950 organisasi kesehatan mental terus bertambah, yaitu dengan berdirinya

”National Association For Mental Health” yang bekerjasama dengan tiga organisasi swadaya masyarakat lainnya, yaitu ”National

Committee For Mental Hygiene”, ”National Mental Health Foundation”, dan ”Psychiatric Foundation”.

(25)

Gerakan kesehatan mental ini terus

berkambang, sehingga pada tahun 1075 di Amerika serikat terdapat lebih dari seribu

tempat perkumpulan kesehatan mental.

Dibelahan dunia lainnya, gerakan ini dikembangkan melalui ”The World

Federation For Mental Health” dan “The World Health Organization”.

Untuk kesehatan mental anak-anak dan

remaja sendiri sudah banyak salah satunya adalah The Association for Child and

Adolescent Mental Health

Referensi

Dokumen terkait

NORMALITAS DALAM KESEHATAN MENTAL  Orang yang normal dari sudut kesehatan mental memiliki cirri sebagai berikut:  Seseorang dapat menerima dirinya serta menyadari kekuatan dan