• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh aktivitas dan belajar pengelolaan kelas

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh aktivitas dan belajar pengelolaan kelas"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH AKTIVITAS DAN BELAJAR PENGELOLAAN KELAS TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS PADA

SISWA KELAS IXSMPN 2 SINTUK TOBOH GADANG KAB. PADANG PARIAMAN DENGAN SIKAP

BELAJAR SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

JURNAL

ERVIA R 12090168

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMBAR

PADANG

2017

(2)
(3)

PENGARUH AKTIVITAS DAN BELAJAR PENGELOLAAN KELAS TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS PADA

SISWA KELAS IX SMPN 2 SINTUK TOBOH GADANG KAB. PADANG PARIAMAN DENGAN SIKAP

BELAJAR SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

Oleh :

Ervia R1, Nilma Desri Rosya2, Ibu Yolamalinda3 Jl. Gunung Pangilun No. 1 Padang Sumatera Barat,

Telp. (0751) 7053731- Fax (0751) 7053826.

1Mahasiswa-prodi-pendidikan-ekonomi

2 3Dosen STKIP PGRI Sumbar ABSTRACT

This study aimed to analyze: 1) the impact of learning activities directly to the learning outcomes and how it compares with the indirect effect through the attitude of learning. 2) the effect of classroom management directly to the learning outcomes and how it compares with the indirect effect through learning attitude 3) influence the attitude of learning on learning outcomes. When the study was conducted in December 2016. The results showed that: First of learning activities greater direct influence on learning outcomes than the indirect effect through the attitude of learning. Effect of learning activities to the learning outcomes for 0,138 direct effect. And the effect of indirect relation to the learning outcomes of learning activities through a learning attitude amounted to 0,032. Where the path coefficient values obtained on learning outcomes and learning activities in the amount of 0.371 and 3.924 thitung > ttabel 1.99 with significant value 0.000 < 0.05. Furthermore, the activity of learning to learn attitudes path coefficient values obtained at 0.303 and 2.735 thitung > ttabel 1.99 with significant value 0.008 < 0.05. Both classroom management greater direct influence on learning outcomes than the indirect effect through the attitude of learning. Classroom management directly influence the learning outcomes of 0,064. And the indirect effect of classroom management on learning outcomes through attitude learn at 0.031. Where classroom management on learning outcomes obtained path coefficient value of 0.254 and 2.580 thitung > ttabel 1.99 with significant value 0.012 < 0.05. Furthermore classroom management attitude towards learning path coefficient values obtained at 0.433 and 3.914 thitung > ttabel 1.99 with significant value 0.000 < 0.05. Third learning attitudes affect the learning outcomes, which gained 0,287 lines coefficient values and thitung 3.282 > 1.99 ttabel.

(4)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: 1) pengaruh aktivitas belajar secara langsung terhadap hasil belajar dan bagaimana perbandingannya dengan pengaruh tidak langsung melalui sikap belajar. 2) pengaruh pengelolaan kelas secara langsung terhadap hasil belajar dan bagaimana perbandingannya dengan pengaruh tidak langsung melalui sikap belajar 3) pengaruh sikap belajar terhadap hasil belajar. Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2016. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama aktivitas belajar lebih besar pengaruh secara langsung terhadap hasil belajar dibandingkan dengan pengaruh tidak langsung melalui sikap belajar. Pengaruh aktivitas belajar terhadap hasil belajar berpengaruh secara langsung sebesar 0,138. Dan pengaruh hubungan tidak langsung aktivitas belajar terhadap hasil belajar melalui sikap belajar sebesar 0,032. Dimana diperoleh nilai koefisien jalur aktivitas belajar terhadap hasil belajar yaitu sebesar 0,371 dan thitung sebesar 3,924 > ttabel sebesar 1,99 dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05. Selanjutnya aktivitas belajar terhadap sikap belajar diperoleh nilai koefisien jalur sebesar 0,303 dan thitung sebesar 2,735 >ttabel sebesar 1,99 dengan nilai signifikan 0,008 < 0,05. Kedua Pengelolaan kelas lebih besar pengaruh langsung terhadap hasil belajar dibandingkan dengan pengaruh tidak langsung melalui sikap belajar. Pengelolaan kelas berpengaruh langsung terhadap hasil belajar sebesar 0,064.

Dan pengaruh tidak langsung pengelolaan kelas terhadap hasil belajar melalui sikap belajar sebesar 0,031. Dimana pengelolaan kelas terhadap hasil belajar diperoleh nilai koefisien jalur sebesar 0,254 dan thitung sebesar 2,580 > ttabel sebesar 1,99 dengan nilai signifikan 0,012 < 0,05. Selanjutnya pengelolaan kelas terhadap sikap belajar diperoleh nilai koefisien jalur sebesar 0,433 dan thitung sebesar 3,914 > ttabel sebesar 1,99 dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05. Ketiga sikap belajar berpengaruh terhadap hasil belajar, dimana diperoleh nilai koefisien jalur 0,287 dan thitung 3,282 > ttabel 1,99.

Kata kunci: aktivitas belajar, pengelolaan kelas, sikap belajar dan hasil belajar

(5)

PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan aspek penting bagi perkembangan sumber daya manusia, sebab pendidikan merupakan wahana atau satu instrumen yang digunakan untuk membebaskan manusia dari keterbelakangan, kebodohan kemiskinan dan mampu menanamkan kapasitas baru bagi semua orang untuk mempelajari pengetahuan dan keterampilan baru sehingga dapat diperoleh manusia yang kreatif dan kritis.

Di era globalisasi dewasa ini, kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia.

Kualitas sumber daya manusia bergantung pada kualitas pendidikan untuk menciptakan masyarakat yang cerdas, damai, terbuka, dan demokratis.

Oleh karena itu, pembaruan pendidikan harus selalu dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang baik. Upaya untuk peningkatan mutu pendidikan diharapkan dapat meningkatkan harkat dan martabat warga Indonesia ditengah persaingan global ini.

Salah satu indikator mutu pendidikan yang baik adalah dengan semakin baiknya hasil belajar yang dicapai oleh siswa dalam setiap proses pendidikan yang mereka ikuti. Salah satu diantaranya, masalah besar bidang pendidikan di Indonesia yaitu rendahnya mutu pendidikan yang tercermin dari rendahnya rata-rata belajar siswa, khususnya siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan melakukan perbaikan-perbaikan mutu pendidikan yaitu dengan melakukan perbaikan

kurikulum, Sumber Daya Manusia (SDM), sarana dan prasarana sekolah.

Apabila membahas tentang mutu pendidikan maka tidak lepas dari kegiatan belajar mengajar. Kegiatan belajar mengajar disekolah merupakan kegiatan yang paling fundamental. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan antara lain bergantung pada bagaimana proses belajar yang dialami siswa sebagai anak didik.

Berdasarkan data di atas banyak faktor yang terlibat didalamnya yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa. Seperti yang telah dikemukakan oleh (Slameto, 2013: 54) mengatakan bahwa faktor yang mempengaruhi hasil belajar dapat digolongkan atas dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa, seperti kondisi jasmaniah (faktor kesehatan dan cacat tubuh), kondisi psikologis (inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan kesiapan), dan faktor kelelahan. Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa seperti faktor keluarga (cara oarang tua mendidik, relasi antaranggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan), faktor sekolah (metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah) dan faktor masyarakat (kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat).

Kegiatan dalam proses belajar mengajar, guru perlu menimbulkan

(6)

aktivitas siswa dalam berfikir maupun berbuat. Penerimaan pelajaran jika dari aktivitas itu sendiri, kesan itu tidak akan berlalu begitu saja, tetapi dipikirkan diolah lalu dikeluarkan lagi dalam bentuk yang berbeda atau siswa akan bertanya, mengajukan pendapat, menimbulkan diskusi dengan guru (Slameto, 2013:100).

Salah satu faktor dalam penentuan hasil belajar siswa adalah aktivitas belajar siswa. Dimana siswa yang kurang aktif dan tidak berani mengeluarkan pendapat dan ide-ide yang mereka miliki disaat proses belajar berlangsung yang menyebabkan hasil belajar siswa masih relatif rendah. Aktivitas belajar siswa adalah serangkaian kegiatan siswa baik fisik maupun mental yang saling berkaitan selama proses pembelajaran sehingga tercipta pembelajaran yang optimal (Sardiman, 2012:100). Oleh karena itu, segala sesuatu yang dilakukan atau kegiatan yang terjadi baik fisik maupun non-fisik merupakan suatu aktivitas. Aktivitas siswa dapat dilakukan di sekolah dan di rumah.

Selain aktivitas belajar diduga faktor lain yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa adalah pengelolaan kelas.

Pengelolaan kelas merupakan keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar, seperti kerapian dan keindahan didalam kelas, guru tidak menegur siswanya ketika guru menjelasan pelajaran dan guru yang datang terlambat masuk kelas.

Selain kedua faktor yang sudah disebutkan di atas diduga faktor lain yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa adalah sikap belajar. Menurut

(Dimyati, 2002:239) sikap merupakan kemampuan memberikan penilaian tentang sesuatu yang mengakibatkan terjadinya sikap menerima, menolak, atau mengabaikan. Siswa memperoleh kesempatan belajar meskipun demikian siswa dapat menerima, menolak atau mengabaikan kesempatan tersebut, akibatnya berpengaruh pada perkembangan kepribadian hasil belajar.

Oleh karena itu, siswa

mempertimbangkan akibat dari sikap yang dimiliki siswa terhadap hasil belajar.

KAJIAN PUSTAKA Teori Hasil Belajar (Y)

Hasil belajar merupakan tolak ukur dan indikator keberhasilan sesorang siswa dalam mengikuti kegiatan belajar.

Hasil belajar dapat berupa keterampilan, nilai dan sikap setelah siswa tersebut mengalami proses. Menurut (Hamalik, 2011: 21) menyatakan “hasil belajar adalah terjadinya perubahan tingkah laku pada orang tersebut, dari tidak tahu menjadi mengerti”. Sedangkan (Dimyati, 2006: 200) menyatakan bahwa “hasil belajar adalah tingkat keberhasilan yang dicapai oleh siswa setelah mengikuti suatu kegiatan pembelajaran dimana tingkat keberhasilan tersebut kemudian ditandai dengan skala nilai berupa huruf, kata dan simbol”. Penilaian hasil belajar bertujuan untuk menilai bagaimana pengetahuan, kemampuan, kebiasaan dan keterampilan serta sikap siswa selama waktu tertentu. Hasil belajar siswa yang digunakan untuk menetukan faktor penyebab berhasil dan tidak berhasilnya siswa dalam mengikuti proses belajar dan mengajar.

(7)

Aktivitas Belajar (X1)

Aktivitas merupakan prinsip atau asas yang sangat penting didalam interaksi belajar-mengajar. Menurut (Hamalik, 2009: 179) menyatakan bahwa aktivitas belajar merupakan kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam kegiatan pembelajaran. Aktivitas belajar adalah keterlibatan siswa dalam bentuk sikap, pikiran, perhatian dalam kegiatan belajar guna menunjang keberhasilan proses belajar mengajar dan memperolah manfaat dari kegiatan tersebut. Indikator Aktivitas Belajar Menurut Diedrich (dalam Sardiman, 2012: 101), adapun indikator dari aktivitas belajar adalah sebagai berikut:

1. Aktivitas mendengarkan 2. Aktivitas menulis 3. Aktivitas lisan

4. Aktivitas membuat ringkasan 5. Aktivitas membaca

Pengelolaan Kelas

Keterampilan pengelolaan kelas merupakan salah satu faktor yang harus dikuasai oleh seorang guru di samping faktor-faktor lainnya. Menurut (Usman, 2013:97) Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya ke kondisi yang optimal jika terjadi gangguan, baik dengan cara mendisiplinkan ataupun melakukan kegiatan perbaikan. Keterampilan tersebut yang kemudian disebut dengan keterampilan pengelolaan kelas.

Menurut (Djamarah, 2010:172) pengelolaan kelas adalah proses seleksi dan penggunaan alat-alat yang tepat terhadap problem dan situasi kelas. Ini berarti guru bertugas menciptakan, memperbaiki, dan memelihara sistem

atau organisasi kelas, sehingga anak didik dapat memanfaatkan kemampuannya, bakat dan energinya pada tugas-tugas individu. Indikator pengelolaan kelas. Menurut (Djamarah, 2014:177) menjelaskan ada empat indikator dalam pengelolaan kelas yaitu:

1. Pengelolaan Fisik 2. Pengelolaan waktu 3. Pengelolaan siswa

4. Pengelolaan suasana kelas atau iklim kelas

Sikap Belajar

Menurut (Syah, 2011:132) sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecendrungan untuk mereaksi atau merespon (response tendency) dengan cara yang relatif tetap terhadap objek orang, barang dan sebagainya baik secara positif maupun negatif. Sikap siswa yang positif, terutama kepada guru dan mata pelajaran yang sajikannya merupakan pertanda awal yang baik bagi proses belajar siswa tersebut. Sebaliknya sikap negatif siswa terhadap guru dan mata pelajaran yang di ajarkannya apalagi jika diiringi kebencian kepada mata pelajaran ekonomi dapat menimbulkan kesulitan belajar siswa tersebut.Indikator Sikap, sebagai acuan dalam penelitian ini, memakai teori Baron dan Byrne (dalam Bimo Walgito, 2003: 127) bahwa sikap itu mengandung tiga komponen yang membentuk struktur sikap yaitu:

1. Komponen Kognitif (Komponen Perseptual)

2. Komponen Afektif (Komponen Emosional)

3. Komponen Konatif (Komponen Perilaku)

(8)

HIPOTESIS PENELITIAN

Berdasarkan kerangka konseptual di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah:

1. Diduga aktivitas belajar berpengaruh langsung terhadap hasil belajar dan memiliki pengaruh tidak langsung melalui sikap belajar mata pelajaran IPS pada siswa kelas IX SMPN 2 Sintuk Toboh Gadang

2. Diduga pengelolaan kelas belajar berpengaruh langsung terhadap hasil belajar dan memiliki pengaruh tidak langsung melalui sikap belajar mata pelajaran IPS pada siswa kelas IX SMPN 2 Sintuk Toboh Gadang 3. Diduga sikap belajar berpengaruh

terhadap hasil belajar mata pelajaran IPS pada siswa kelas IX SMPN 2 Sintuk Toboh Gadang

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan asosiatif. Teknik analisis data yang digunakan teknik analisis jalur (Path Analisis) Penelitian ini berlangsung di Kabupaten Padang Pariaman, Kecamatan Sintuk Toboh Gadang yang bertempat di SMPN 2 Sintuk Toboh Gadang, dimana waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2016 di kelas IX tahun ajran 2016/2017.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IX SMPN 2 Sintuk Toboh Gadang sebanyak 118 siswa. Dari 118 populasi yang menjadi sampel adalah 91 orang siswa dengan teknik pengambilan sampel yaitu Proportional Random Sampling dengan nilai kritis 5%. Skala pengukuran data

yang digunakan dalampenelitian ini adalah skala.

Sebelum angket disebarkan kepada responden, terlebih dahulu dilakukan uji coba. Uji coba ini dimaksudkan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas angket. Uji validitas menunjukan sejauh mana ketepatan, kesesuaian, atau kecocokan alat ukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Sebuah penyataan dinyatakan valid apabila nilai corrected item-total coreelation ≥ r tabel 0,361.

Menurut Nunnally (dalam Ghozali, 2012:48) suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,70. Untuk mengukur reliabilitas dilihat dari nilai Cronbach Alpha dengan menggunakan bantuan program SPSSS versi 16.0.

Dalam penelitian ini uji coba telah lulus uji validitas dan uji reabilitas.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tingkat Capaian Responden (TCR) variabel

Berdasarkan TCR dari masing- masing veriabel bahwa rata-rata skor variabel aktivitas belajar adalah 3,73 dengan TCR sebesar 74,64% dengan kategori cukup. Rata-rata skor variabel pengelolaan kelas adalah sebesar 3,79 dengan TCR sebesar 75,81% dengan kategori cukup. Rata-rata skor variabel sikap belajar adalah sebesar 3,94 dengan TCR sebesar 78,70% dengan kategori cukup.

Hasil Uji Hipotesis

1. Pengujian hipotesis pertama, Hipotesis penelitian adalah “aktivitas belajar berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar mata pelajaran

(9)

IPS pada siswa kelas IX SMPN 2 Sintuk Toboh Gadang Kab. Padang Pariaman”. Berdasarkan analisis data untuk pengujian hipotesis pertama diketahui koefisien jalur pengaruh aktivitas belajar terhadap hasil belajar (Pyx1) adalah 0,371 dengan nilai t hitung adalah 3,924 dan nilai signifikan 0,000. Nilai signifikan lebih kecil dari alpha (0,000 < 0,05).

Hal ini berarti hipotesis diterima pada tingkat kepercayaan 95%. Hipotesis pertama penelitian adalah “aktivitas belajar berpengaruh signifikan terhadap sikap belajar mata pelajaran IPS pada siswa kelas IX SMPN 2 Sintuk Toboh Gadang Kab. Padang Pariaman”. Berdasarkan analisis data untuk pengujian hipotesis pertama diketahui koefisien jalur pengaruh aktivitas belajar terhadap sikap belajar (Px3x1) adalah 0,303 dengan nilai t hitung adalah 2,735 dan nilai signifikan 0,008. Nilai signifikan lebih kecil dari alpha (0,008 < 0,05).

Hal ini berarti hipotesis pertama diterima pada tingkat kepercayaan 95%.

2. Pengujian hipotesis kedua, hipotesis penelitian adalah “pengelolaan kelas berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas IX pada mata pelajaran IPS di SMPN 2 Sintuk Toboh Gadang Kab. Padang Pariaman”. Berdasarkan analisis data untuk pengujian hipotesis kedua diketahui koefisien jalur pengaruh pengelolaan kelas terhadap hasil belajar (Pyx2) adalah 0,254 dengan nilai t hitung adalah 2,580 dan nilai signifikan 0,012. Nilai signifikan lebih kecil dari alpha (0,012 < 0,05).

Hal ini berarti hipotesis diterima pada tingkat kepercayaan 95%. Hipotesis

kedua penelitian adalah “pengelolaan kelas berpengaruh signifikan terhadap sikap belajar mata pelajaran IPS pada siswa kelas IX SMPN 2 Sintuk Toboh Gadang Kab. Padang Pariaman”.

Berdasarkan analisis data untuk pengujian hipotesis kedua diketahui koefisien jalur pengaruh pengelolaan kelas terhadap sikap belajar (Px3x2) adalah 0,433 dengan nilai t hitung adalah 3,914 dan nilai signifikan 0,000. Nilai signifikan lebih kecil dari alpha (0,000 < 0,05). Hal ini berarti hipotesis kedua diterima pada tingkat kepercayaan 95%.

3. Pengujian hipotesis ketiga, diduga sikap belajar berpengaruh terhadap hasil belajar mata pelajaran IPS pada siswa kelas IX SMPN 2 Sintuk Toboh Gadang Kab. Padang Pariaman”.

Berdasarkan analisis data untuk pengujian hipotesis kelima diketahui koefisien jalur pengaruh sikap belajar terhadap hasil belajar (Pyx3) adalah 0,287 dengan nilai t hitung adalah 3,282 dan nilai signifikan 0,001. Nilai signifikan lebih kecil dari alpha (0,001 < 0,05). Hal ini berarti hipotesis kelima diterima pada tingkat kepercayaan 95%.

Hasil analisis jalur data pada sub struktur I dapat persamaan jalur sebagai berikut:

X3 = Px3x1 X1 + Px3x2 X2

X3 = 0,303 X1 + 0,433 X2

= 0,303 X1 + 0,433 X2

Besar koefisien pengaruh variabel lain terlihat dari nilai koefisien residual (Px31) dapat dihitung sebagai berikut:

Px3ε1 = √

=

(10)

= 0,731

Berdasarkan perhitungan dengan analisis jalur diketahui besarnya pengaruh lain terhadap sikap belajar selain aktivitas belajar dan pengelolaan kelas

adalah sebesar 26,9% dengan perhitungan (0,731)(0,731).

Adapun bagan hasil analisis jalur sub struktur I dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 1. Bagan Hasil Analisis Jalur Sub Struktur I

Hasil analisis data pada sub

struktur II dapat dimasukan ke dalam persamaan jalur sebagai berikut:

Y = Pyx

1

X

1

+ Pyx

2

X

2

+ Pyx

3

X

3

Y = 0,371X

1

+ 0,254X

2

+ 0,287X

3

Besar koefisien pengaruh variabel lain terlihat dari nilai koefisien residual (P

Y2

) dapat dihitung sebagai berikut:

Ρ

Yε2

= √ =

= 0,597

Berdasarkan perhitungan dengan analisis jalur diketahui besarnya pengaruh lain terhadap hasil belajar selain aktivitas belajar, pengelolaan kelas dan sikap belajar adalah sebesar 40,3%

dengan perhitungan (0,597) (0,597).

Adapun bagan hasil pengolahan data sub struktur II dapat dilihat pada gambar berikut :

0,371 €2 0,597

0,254

0,287

Gambar 2. Bagan Hasil Analisis Jalur Sub Struktur II Aktivitas Belajar

(X

1

)

Pengelolaan Kelas (X

2

)

Sikap Belajar (X

3

) Ρ

x3x1

(0,303)

Ρ

x2x3

(0,433)

ɛ

1

0,731

0,371

0,254 Pengelolaan Kelas

(X2)

Sikap Belajar (X3)

Hasil Belajar (Y) Aktivitas Belajar

(X1)

0,287

(11)

Gambar 3. Bagan Hasil Analisis Jalur Struktur I dan II PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan kepada permasalahan dan pernyataan penelitian dan

pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Aktivitas belajar lebih besar pengaruh secara langsung terhadap hasil belajar dibandingkan dengan pengaruh tidak langsung melalui sikap belajar siswa kelas IX pada mata pelajaran IPS di SMPN 2 Sintuk Toboh Gadang Kab. Padang Pariaman. Pengaruh aktivitas belajar terhadap hasil belajar secara langsung sebesar 0,138. Dan pengaruh hubungan tidak langsung aktivitas belajar terhadap hasil belajar melalui sikap belajar sebesar 0,032. Dimana diperoleh nilai koefisien jalur aktivitas belajar terhadap hasil belajar yaitu sebesar 0,371 dan thitung sebesar 3,924 > ttabel

sebesar 1,99 dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05. Selanjutnya aktivitas belajar terhadap sikap belajar

diperoleh nilai koefisien jalur sebesar 0,303 dan thitung sebesar 2,735 > ttabel

sebesar 1,99 dengan nilai signifikan 0,008 < 0,05.

2. Pengelolaan kelas lebih besar pengaruh langsung terhadap hasil belajar dibandingkan dengan pengaruh tidak langsung melalui sikap belajar siswa kelas IX pada mata pelajaran IPS di SMPN 2 Sintuk Toboh Gadang Kab. Padang Pariaman. Pengelolaan kelas berpengaruh langsung terhadap hasil belajar sebesar 0,064. Dan pengaruh tidak langsung pengelolaan kelas terhadap hasil belajar melalui sikap belajar sebesar 0,031. Dimana pengelolaan kelas terhadap hasil belajar diperoleh nilai koefisien jalur sebesar 0,254 dan thitung sebesar 2,580

> ttabel sebesar 1,99 dengan nilai signifikan 0,012 < 0,05. Selanjutnya pengelolaan kelas terhadap sikap belajar diperoleh nilai koefisien jalur sebesar 0,433 dan thitung sebesar 3,914

> ttabel sebesar 1,99 dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05.

Aktivitas Belajar (X

1

)

Pengelolaan Kelas (X

2

)

Hasil Belajar (Y) 0,287

Sikap Belajar (X

3

)

1

0,731

0,303

0,433

0,254

0,254

0,371

(12)

3. Sikap belajar berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas IX pada mata pelajaran IPS di SMPN 2 Sintuk Toboh Gadang Kab. Padang Pariaman. Dimana diperoleh nilai koefisien jalur sebesar 0,287 dan thitung sebesar 3,282 > ttabel sebesar 1,99 dengan nilai signifikan 0,001 <

0,05. Artinya apabila sikap belajar meningkat sebesar satu-satuan, maka hasil belajar akan meningkat sebesar 0,287 satuan dengan asumsi variabel aktivitas belajar dan pengelolaan kelas tetap.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah penulis uraikan, maka hasil belajar siswa mata pelajaran IPS pada siswa kelas IX SMPN 2 Sintuk Toboh Gadang Kab. Padang Pariaman menjadi lebih baik untuk masa yang akan datang penulis menyarankan:

1. Untuk aktivitas belajar, indikator yang memiliki TCR terendah yaitu pada aktivitas mendengarkan dengan nilai TCR sebesar 72,75. Sebaiknya guru harus mampu meningkatkan aktivitas mendengarkan siswa, yaitu dengan siswa mendengarkan penjelasan guru dalam proses pembelajaran IPS berlangsung.

2. Untuk pengelolaan kelas, indikator yang memiliki TCR terendah yaitu pengelolaan siswa dengan nilai TCR sebesar 70,45. Pengelolaan siswa berupa guru meningkatkan pemberian hadiah atau pujian bagi siswa yang mampu menjawab pertanyaan guru dan meningkatkan pemberian dorongan, semangat kepada siswa untuk rajin belajar, guru meningkatkan pemberian hukuman bagi siswa yang melanggar

aturan yang telah disepakati dan meningkatkan penggunaan komunikasi yang baik kepada siswa agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Untuk sikap belajar, indikator yang memiliki TCR terendah yaitu indikator afektif dengan nilai TCR sebesar 77,95. Sebaiknya siswa meningkatkan indikator afektif yaitu berhubungan dengan rasa senang atau tidak senang siswa terhadap pembelajaran berupa siswa harus meningkatkan partisipasi aktif dalam kegiatan yang berkaitan dengan mata pelajaran IPS dan siswa akan merasa sedih karena guru yang bersangkutan tidak masuk kelas, karena dengan guru tidak hadir maka rugilah siswa tersebut dikarenakan ketinggalan materi pelajaran yang seharusnya dipelajari tepat waktu yang telah ditentukan.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Paraktik.

Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Djamarah, S. B. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Ghozali, I. (2011). Aplikasi Analisis Multi Variate Dengan Program IBM SPSS 20.pdf.

Hafidh, A. A. (2011). Analisis Hubungan Pengeluaran Pendidikan dan Pertumbuhan Ekonomi dengan Menggunakan Pendekatan Kausalitas Granger. Jurnal

(13)

Ekonomi Dan Pendidikan, 8(November), 124–141.

Hamalik, O. (2010). Pendidikan Guru, Berdasarkan Pendekatan Kompetensi. Jakarta: Bumi Aksara.

Irianto, A. (2010). Statistik Konsep Dasar dan Aplikasi dan Pengembangannya. Jakarta:

Kencana.

Kadek Adi Padmani. (2014). Pengaruh Pengelolaan Kelas dan Aktivitas Belajar terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI IS3 SMA, 4(2).

Mudjiono, D. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Nana, S. (2013). Dasar-Dasar Proses Belajar dan Bembelajaran.

Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Nirahim. (2015). Pengaruh Pengelolaan Kelas, Aktivitas Belajar Dan Lingkungan Keluarga Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI SMA PGRI 1 PADANG.

STKIP PGRI Sumbar.

Nurhayati. (2010). Pengaruh Sikap dan Kebiasaan terhadap Hasil Matematika (Survey pada siswa kelas VIII SMPN di Kecamatan Kramat Jati Jakarta Timur Tahun Ajaran 2009/2010), 1(3), 247–254.

Sardiman. (2012). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.

Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Siregar, S. (2011). Statistika Deskriptif untuk Penelitian. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Siti Fittriana. (2015). Pengaruh Efikasi Diri, Aktivitas, Kemandirian Belajar dan Kemampuan Berpikir Logis Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Siswa Kelas VIII SMP, 1(September), 86–101.

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhinya.

Jakarta: Rhineka Cipta.

Slameto. (2013). Belajar dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhinya (6th ed.). Jakarta: Rhineka Cipta.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R&D Pdf. Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata. (2009). Landasan Psikologi Proses Pendidikan.

Bandung: Rosdakarya.

Suliyanto. (2011). Ekonometrika Terapan, Teori dan Aplikasi Dengan SPSS.pdf.

Syah, M. (2011). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru.

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Syamdani. (2014). Keterampilan Dasar Mengajar. Padang: STKIP PGRI Sumbar Press.

(14)

Usman. (2013). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Walgito, B. (2003). Psikologi Sosial Suatu Pengantar. Yogyakarta: C.V Andi.

Widarjono, A. (2007). Ekonometrika Teori dan Aplikasi. Yogyakarta:

Ekonisia FE UII.

Winkel W.S. (2009). Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi.

Yamin, M. (2007). Kiat Membelajarkan Siswa. Jakarta: Gaung Persada Press.

Yunita Susanti. (2013). Pengaruh Aktivitas dan Motivasi Belajar terhadap HasilL Belajar Dalam Pembelajaran Ekonomi Siswa Kelas X SMAN 1 Sungai Geringging.

Referensi

Dokumen terkait

Menetapkan Behan Togas Dosen Semester Ganjil Tahun Akademik 2022/2023 Dilingkungan Sekolah Pascasarjana Universitas Andalas Biaya yang timbul akibat dikeluarkannya surat

Abstract- The aim of this paper is to study of dependence of EL brightness on the applied voltage and dependence of threshold voltage on temperature of ZnS: Mn thin film EL devices The