• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH ARTIS KOREA DALAM MEREPRESENTASIKAN STANDAR KECANTIKAN YANG MENDORONG PEMBENTUKAN STEREOTIP

N/A
N/A
Gheona Priscilla

Academic year: 2024

Membagikan "PENGARUH ARTIS KOREA DALAM MEREPRESENTASIKAN STANDAR KECANTIKAN YANG MENDORONG PEMBENTUKAN STEREOTIP "

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH ARTIS KOREA DALAM MEREPRESENTASIKAN STANDAR KECANTIKAN YANG MENDORONG PEMBENTUKAN STEREOTIP PADA PEREMPUAN

(Studi Kasus Representasi Standar Kecantikan Yang Ditampilkan di Tayangan Drama Korea True Beauty, Iklan Pond’s Bright Beauty Triple Glow Serum, dan Idol K-Pop)

Oleh Gheona Priscilla Rannaesa,

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Pembangunan Jaya

(2)

A. Latar Belakang Masalah

Korea Selatan merupakan satu dari sekian banyak negara yang menjadi kiblat atau acuan dari trend kecantikan di dunia. Hal ini tentunya tidak lepas dari peran industri kecantikan dan kosmetik yang berkembang pesat di Korea Selatan (Saputra & Utami, 2023). Selain dari peran industri kecantikan, industri hiburan Korea Selatan juga menjadi salah satu faktor penting kenapa Korea Selatan dapat menjadi kiblat dari trend kecantikan dunia.

Korea Selatan yang menjadi kiblat dari trend kecantikan global membuat representasi tentang standar kecantikan semakin masif berkembang di Korea Selatan. Pada hakikatnya trend kecantikan dan standar kecantikan berjalan seirama. Trend kecantikan yang

berkembang di Korea Selatan lambat laun akan membentuk sebuah standar kecantikan yang merupakan hasil dari konstruksi pemikiran masyarakat. Sebagaimana kita tahu Korea Selatan juga menjadi salah satu negara dengan standar kecantikan yang cukup tinggi. Standar

kecantikan Korea menekankan bahwa perempuan yang merepresentasikan arti “cantik”

adalah Perempuan yang memiliki kulit yang putih pucat, wajah tirus, tubuh langsing, wajah kecil, memiliki double eylid atau kelopak mata ganda, hidung mancung, dan gigi rapih (Mellicia & Utami, 2022).

Representasi tentang standar kecantikan korea dapat dilihat dari tampilan fisik para artis asal Korea Selatan yang mayoritas memenuhi standar kecantikan Korea Selatan. Artis Korea Selatan selain terkenal karena kemampuan mereka berakting dan bernyanyi, mereka juga dikenal masyarakat karena paras mereka yang cantik dan menarik. Hampir dari semua idol dan aktris Korea Selatan berpenampilan cantik yang mayoritas memiliki kulit berwarna putih pucat.

Standar kecantikan Korea tersebut semakin lama semakin menyebar ke berbagai dunia sehingga menjadi kiblat bagi standar kecantikan ideal perempuan. Seperti telah dijelaskan sebelumnya penyebaran dari standar kecantikan ala Korea Selatan tersebut tidak lepas dari pengaruh tayangan drama Korea, K-Pop, dan iklan yang mayoritas menampilkan perempuan yang sesuai dengan standar kecantikan Korea Selatan. Penyebaran standar kecantikan tersebut tentunya tidak lepas dari peran media massa dan media sosial yang selalu menampilkan standar kecantikan yang dapat mengkonstruksi pemikiran masyarakat

terutama kaum perempuan bahwa perempuan yang cantik adalah perempuan yang memiliki

(3)

tampilan fisik seperti artis Korea yang selalu diberitakan di media massa maupun di media sosial. Lantas hal tersebut membuat para perempuan menjadi semakin ingin mengikuti standar kecantikan yang ada, yang pada konteks ini yang menyerupai idol atau artis Korea (Sekarwening, 2021).

Lambat laun representasi standar kecantikan Korea yang sudah dikonstruksi oleh masyarakat akan mendorong terbentuknya stereotip terhadap definisi perempuan cantik yang ideal di mata masyarakat. Masyarakat secara tidak langsung akan terdoktrin untuk terus membuat diri mereka dapat memenuhi standar kecantikan yang direpresentasikan oleh artis Korea. Hal ini tentunya tidak lepas dari keinginan para perempuan untuk mendapatkan citra yang positif terhadap kecantikan fisik yang mereka miliki. Citra yang tidak hanya dapat

mengundang lirikan kaum adam semata, tetapi juga memancing decak kagum dari sesama perempuan (Mufid, 2009).

Banyaknya artis Korea yang menjadi representasi standar kecantikan bagi para perempuan di seluruh dunia, termasuk Indonesia membuat para perempuan memiliki keinginan yang tinggi untuk dapat tampil cantik seperti artis Korea agar dapat memenuhi standar kecantikan dan stereotip yang dibuat oleh masyarakat tentang pelabelan bagi perempuan yang “cantik”.

Agar dapat memenuhi standar kecantikan yang sama seperti artis Korea Selatan para perempuan rela untuk merogoh kocek demi membeli produk kecantikan dan melakukan operasi plastik agar penampilan fisik mereka dapat memenuhi standar kecantikan yang saat ini berkiblat pada standar kecantikan Korea. Bahkan sebanyak 73,1% masyarakat Indonesia masih menganggap bahwa perempuan yang cantik adalah perempuan yang memiliki kulit bersih, cerah, dan glowing (Ahmad, 2022). Padahal setiap perempuan memiliki kecantikan mereka masing-masing yang tentunya tidak bisa diukur menggunakan standar tertentu dan juga sebagai masyarakat Indonesia pastinya memiliki tampilan fisik yang berbeda dengan masyarakat Korea Selatan yang membuat standar kecantikan yang berkibat ke Korea Selatan menjadi kurang relevan untuk diterapkan. Namun, kita tidak bisa nampik dengan kehadiran teknologi yang semakin canggih membuat kita semakin mudah mengakses berbagai

informasi termasuk informasi seputar standar kecantikan saat ini yang berkiblat kepada standar kecantikan ala artis asal Korea Selatan yang dapat dengan mudah kita dapatkan melalui tayangan drama Korea, iklan produk kecantikan, dan pemberitaan terkait idol K-Pop di berbagai jenis media.

(4)

B. Pembahasan

B.1 . Representasi Standar Kecantikan yang Ditampilakan Pada Tayangan Drama Korea True Beauty

Standar kecantikan ideal ala Korea juga tidak hanya direpresentasikan oleh para aktris drama Korea saja tetapi juga direpresentasikan lewat tayangan drama Korea yang banyak

membahas tentang isu standar kecantikan. Salah satu tayangan drama Korea yang cukup popular di kalangan pecinta drama Korea yang membahas tentang representasi standar kecantikan ala Korea Selatan adalah tayangan drama Korea True Beauty yang ditayangkan pada tanggal 9 Desember 2020 hingga 4 Februari 2021. Secara garis besar True Beauty menceritakan tentang gadis remaja SMA Bernama Im Ju Kyung yang selalu dibully sedari kecil oleh keluarga dan teman-temannya karena memiliki tampilan yang tidak menarik yang membuat Ju Kyung menjadi tidak percaya diri dengan penampilannya. Hingga akhirnya Ju Kyung memilih untuk belajar menggunakan make up dan merubah penampilannya untuk menutupi wajah asli yang dimilikinya. Dengan penampilan baru yang dimilikinya, Ju Kyung yang awalnya menjadi bahan bullyian di sekolah lamanya kini berubah menjadi sosok cantik seperti dewi di sekolah barunya yang membuat banyak orang terpana dengan penampilan barunya yang cantik. Ju Kyung pun berusaha keras untuk menutupi wajah aslinya yang tanpa make up agar tidak diketahui oleh banyak orang.

Pada tayangan drama True Beauty tersebut kita seperti diperlihatkan tentang standar ideal seorang perempuan untuk mendapatkan pelabelan sebagai perempuan yang “cantik” di mata masyarakat. Hal ini dapat dilihat pada penampilan Ju Kyung sebelum menggunakan make up yang selalu dibully oleh orang-orang disekitarnya karena kondisi wajah Ju Kyung yang terlihat berjerawat dan berwarna sedikit kemerahan, alis yang tebal tak beraturan, dan kantung mata yang tebal. Dalam tayangan drama Korea True Beauty ini hal yang paling sangat terlihat perubahannya adalah pada kondisi wajah Ju Kyung yang sebelum di make up terlihat berjerawat dan berwarna kemerahan, namun setelah Ju Kyung menggunakan make up wajah yang awalnya berjerawat dan berwarna kemerahan seketika berubah menjadi putih dan mulus sehingga penampilan Ju Kyung menjadi terlihat cantik. Perubahan penampilan Ju Kyung tersebut membuat Ju Kyung menjadi lebih percaya diri dan disukai banyak orang karena kecantikannya.

(5)

Pada tayangan True Beauty tersebut representasi terkait standar kecantikan ala Korea dapat kita lihat secara nyata dan gamblang pada transformasi dan perubahan wajah Ju Kyung. Dari transformasi tersebut kita seakan-akan dapat melihat representasi tentang perempuan yang cantik dan perempuan yang tidak cantik. Berdasarkan wawancara singkat yang dilakukan oleh Gabriel Radesya selaku mahasiswa aktif jurusan Hubungan Internasional Universitas Pertamina menyatakan bahwa drama True Beauty sangat jelas merepresentasikan tentang standar kecantikan yang membuatnya menjadi berpikir bahwa perempuan yang “cantik”

adalah perempuan yang memiliki kulit putih, badan ramping, wajah mulus, dan

berpenampilan modis seperti karakter Ju Kyung setelah di make up dan karakter-karakter perempuan di drama tersebut. Bahkan tayangan drama tersebut juga menjelaskan perbedaan perlakuan yang diterima antara perempuan yang “cantik” dan “tidak cantik”.

Padahal kecantikan memiliki ukuran yang berbeda-beda menurut setiap individu dan bersifat subjektif dan bukan objektif (Shafa, Wibiseno, Rahayu, & Rahman, 2023).

B.2 . Representasi Standar Kecantikan yang Ditampilakan Pada Iklan Pond’s Bright Beauty Triple Glow Serum

Iklan merupakan sebuah media yang digunakan untuk memperkenalkan dan

mempromosikan suatu produk agar masyarakat menjadi tertarik dan berkeinginan untuk membeli produk tersebut. Selain berfungsi untuk mempromosikan suatu produk iklan juga secara tidak langsung dapat menghadirkan dan menawarkan imajinasi kepada para

penontonnya (Djamereng, 2018). Iklan juga memiliki peranan yang cukup penting dalam merepresentasikan sebuah standar kecantikan yang dapat mendorong pembentukan stereotip pada perempuan.

Iklan Pond’s Bright Beauty Triple Glow Serum menggunakan artis asal Korea Selatan yaitu Wendy yang merupakan anggota dari girl grup Red Velvet sebagai bintang iklan pada iklan tersebut. Iklan tersebut ditayangkan pada tahun 2021 dengan durasi 15 detik. Pada iklan tersebut menceritakan tentang seorang penggemar Wendy Red Velvet yang diberikan kesempatan untuk naik ke atas panggung yang sama bersama Wendy Red Velvet. Pada saat ada di panggung penggemar tersebut sangat kagum terhadap wajah Wendy Red Velvet.

Wendy Red Velvet juga ternyata mengagumi wajah penggemar tersebut disertai dengan kalimat “Wow, glowing banget. Aku tahu rahasianya.” Berikutnya pada iklan tersebut

(6)

ditampilkan tentang manfaat dari produk tersebut yang ditutup dengan ending gambar close up Wendy Red Velvet yang memusatkan perhatian audience pada wajahnya yang glowing.

Pada iklan Iklan Pond’s Bright Beauty Triple Glow Serum dapat terlihat jelas bagaimana representasi mengenai standar kecantikan ala Korea direpresentasikan pada sebuah iklan yang disiarkan kepada masyarakat. Pada iklan tersebut terlihat jelas bahwa perempuan yang cantik direpresentasikan sebagai perempuan yang memliki kulit yang putih, mulus, bersih, dan cerah yang tentunya merepresentasikan standar kecantikan Korea yang di bawa oleh Wendy Red Velvet sebagai bintang iklan (Putri, Khoirunnisa, & Dewi, 2022). Lantas hal tersebut akan berpotensi besar membuat masyarakat Indonesia memiliki pandangan tentang stereotip terhadap kecantikan wanita yang menyatakan bahwa wanita yang cantik adalah wanita yang memiliki kulit yang putih, mulus, bersih, dan cerah. Padahal representasi kecantikan yang ditampilkan iklan Pond’s Bright Beauty Triple Glow Serum adalah standar kecantikan ala Korea yang tentunya kurang relevan apabila di terapkan di Indonesia yang memiliki warna kulit yang berbeda-beda yang meliputi warna putih, kuning langsat, dan sawo matang.

B.3 Representasi Kecantikan yang Ditampilkan oleh Idol K-Pop

K-Pop merupakan satu dari banyaknya produk hiburan asal Korea Selatan yang banyak disukai oleh masyarakat di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Selain terkenal karena lagu- lagu serta talenta yang mereka miliki, idol K-Pop juga dikenal oleh masyarakat luas karena penampilan fisiknya yang sangat cantik. Kecantikan fisik para idol wanita Korea dapat kita lihat dari ciri-ciri fisik yang banyak ditemui pada idol-idol K-Pop seperti memiliki kulit putih, wajah tirus, tubuh yang langsung, kaki yang panjang, leher yang jenjang, kulit mulus, wajah yang kecil, kelopak mata ganda, dan hidung yang mancung merupakan beberapa standar kecantikan yang sering kita temui pada idol-idol K-Pop yang seakan-akan sudah dipatenkan sebagai standar ideal yang harus dimiliki oleh seorang idol K-Pop. Bahkan pada posisi sebuah girl grup K-Pop terdapat minimal satu orang member yang disebut sebagai visual grup. Visual merupakan sebutan bagi seorang idol K-Pop dalam sebuah grup K-Pop yang dianggap dapat merepresentasikan kecantikan dari grup mereka yang biasanya idol yang menduduki posisi visual dalam grup merupakan idol yang dianggap paling cantik dan memenuhi standar kecantikan Korea. Bahkan ada sebutan visual KBS atau visual Korean Beauty Standars yang merupakan pelabelan bagi para idol K-Pop yang memenuhi standar kecantikan Korea.

(7)

Ajaibnya visual KBS ini memiliki persentase (%) yang berarti semakin besar persentase visual KBS suatu idol K-Pop maka dapat disimpulkan bahwa idol K-Pop tersebut memenuhi banyak standar kecantikan Korea. Beberapa idol K-Pop bahkan memiliki persentase visual KBS yang mencapai angka lebih dari 90% yang menandakan bahwa idol K-Pop tersebut memenuhi hampir semua standar kecantikan yang dianut oleh Korea Selatan.

Representasi standar kecantikan yang sering kali disebar luaskan melalui pemberitaan artis K-Pop yang memiliki penampilan fisik yang sangat cantik juga pastinya sangat berdampak bagi para penggemarnya terutama perempuan di usai remaja dan dewasa yang sedang berada di fase pencarian jati diri dan validasi. Standar kecantikan yang disampaikan secara bertubi-tubi kepada para penggemar berpotensi besar membuat remaja penggemar K-Pop menjadi tidak puas terhadap kondisi tubuh yang mereka miliki dan membuat para

penggemar membandingkan kondisi atau bentuk tubuh mereka dengan bentuk tubuh para idola mereka (Santika & Bawono, 2022). Pada penelitian yang berjudul “Ketidakpuasan bentuk tubuh pada remaja perempuan penggemar K-Pop” menyatakan bahwa penggemar K- pop remaja pada usia kurang dari 18 tahun adalah penggemar yang memiliki rasa

ketidakpuasan paling tinggi terhadap bentuk tubuh mereka (Santika & Bawono, 2022).

Padahal standar kecantikan Korea Selatan yang dibawa melalui idol K-Pop belum tentu relevan bila diterapkan kepada semua perempuan yang ada di Indonesia. Pembentukan representasi terkait perempuan yang disebar luaskan melalui media yang mendorong

pembentukan stereotip perempuan yang dipandang oleh masyarakat yang dalam konteks ini dibawa oleh idol K-Pop pastinya tidak relevan dan justru dapat mengurangi tingkat

kepercayaan diri mereka dan menurunkan rasa kecintaan mereka terhadap tubuh mereka sendiri.

B.4 Pengaruh Media Massa dan Media Sosial dalam Merepresentasikan Standar Kecantikan yang Mendorong Pembentukan Stereotip Pada Wanita

Media massa dan media sosial menjadi media yang sangat krusial dalam membuat masyarakat merepresentasikan tentang standar kecantikan yang berujung pada pembentukan stereotip pada wanita. Media seringkali merepresentasikan perempuan sebagai objek seksualitas semata yang hanya fokus kepada penampilan dan kecantikan.

Secara sadar ataupun tidak sadar media seringkali menampilkan tayangan yang merujuk pada representasi standar kecantikan perempuan. Salah satu contohnya ialah bagaimana

(8)

iklan yang ditampilkan di media massa seperti iklan produk kecantikan yang seringkali secara tidak sadar merepresentasikan standar kecantikan ideal perempuan. Artis Korea yang

dijadikan bintang iklan pada iklan produk kecantikan juga tentunya berperan penting untuk dapat meyakinkan masyarakat untuk membeli produk mereka dan memberikan harapan kepada para konsumen bahwa mereka akan mendapatkan hasil yang maksimal seperti bintang iklan yang ditampilkan apabila mereka menggunakan produk kecantikan tersebut.

Hal ini tentunya sejalan dengan teori kultivasi yang menyatakan bahwa televisi

menghadirkan cara untuk memandang dunia dan membuat konteks tentang televisi serta kepentingannya sebagai sebuah media (Littlejohn & Foss, 2014).

Tak hanya di media massa saja, namun representasi tentang standar kecantikan ala Korea juga sering kali dibagikan melalui media sosial. Informasi terkait standar kecantikan pada media sosial disampaikan dan dibagikan melalui konten, postingan ulang, dan komentar.

Standar kecantikan ala Korea seringkali digunakan sebagai standar untuk menentukan perempuan yang cantik dan tidak cantik. Perempuan yang cantik adalah perempuan yang memiliki penampilan seperti orang Korea yang berkulit putih, bertubuh ramping, memiliki kulit yang mulus, memiliki kelopak mata ganda, dan berhidung mancung. Sedangkan perempuan yang tidak cantik direpresentasikan memiliki ciri-ciri fisik yang berbanding terbalik dengan ciri-ciri tersebut. Sebagai seorang perempuan yang sering diterpa oleh standar kecantikan ala Korea Selatan yang dibagikan memalui media sosial melalui aktris dan idol pastinya akan membuat kita memiliki pandangan bahwa perempuan yang cantik adalah perempuan yang memiliki penampilan seperti artis Korea.

B.5 Upaya Untuk Melawan Standar Kecantikan Korea yang Mendorong Pembentukan Stereotip Pada Perempuan

Kemunculan standar kecantikan ala Korea di Indonesia semakin lama dirasa meresahkan oleh banyak pihak, terutama perempuan-perempuan di Indonesia. Keresahan tersebut ditimbulkan oleh pembentukan stereotip terkait standar kecantikan ideal perempuan yang dinilai tidak relevan apabila diterapkan kepada seluruh perempuan di Indonesia. Standar kecantikan tersebut apabila diterapkan di Indonesia akan menjadi sangat relevan mengingat Indonesia terdiri dari beragam ras dan suku bangsa yang memiliki ciri-ciri penampilan fisik yang berbeda antara satu suku dengan suku yang lain atau antara ras yang satu dengan ras yang lain.

(9)

Salah satu gerakan yang dilakukan oleh masyarakat Korea Selatan untuk melawan standar kecantikan yang berkembang di Korea Selatan adalah gerakan “Escape the Corset”. Dilansir dari CNN Indonesia gerakan ini adalah salah satu gerakan yang ingin mendobrak standar kecantikan Korea Selatan serta untuk memperjuangkan kesetaraan bagi para perempuan di Korea. Untuk memberikan dukungan kepada gerakan tersebut mereka membuang make up dan menggunting rambut mereka sebagai bentuk menghilangkan segala macam standar kecantikan yang melekat pada perempuan. Dukungan untuk melawan standar kecantikan juga tidak hanya dilakukan oleh masyarakat Korea Selatan saja tapi juga dilakukan oleh beberapa artis Korea Selatan. Dilansir dari IDN Times beberapa artis yang penuh percaya diri mendobrak standar kecantikan korea adalah Kim Go Eun yang tampil percaya diri lewat pesona mata monolidnya, Kim Doyeon yang tampil percaya diri dengan hidung yang lebar dan datar, dan Hwasa yang tampil cantik dengan kulit coklat dan tubuh yang berisi

(Muqaddis, 2021).

Upaya perlawanan terhadap standar kecantikan ala wanita Korea juga gencar dilakukan di Indonesia. Perlawanan tersebut juga gencar dilakukan oleh para perempuan-perempuan Indonesia di berbagai media sosial seperti Instagram, Twitter, dan TikTok. Selain dilakukan oleh masyarakat Indonesia, bentuk perlawanan terhadap standar kecantikan juga kini mulai disuarakan oleh berbagai merk produk kecantikan lewat campaign atau iklan produk mereka.

Salah satu produk kecantikan yang memberikan dukungannya untuk menyuarakan

perlawanan terhadap standar kecantikan adalah Dove. Dalam websitenya Dove menuliskan sebuah artikel dengan judul “Lawan Stereotip Standar Kecantikan, Ini Tips Percaya Diri untuk Ekspresikan Dirimu”. Dalam artikelnya dove mengajak para perempuan untuk terus tampil percaya diri dan menghilangkan rasa minder dan insecure terhadap kondisi tubuh dan fisik kita. Dove juga mengajak para perempuan untuk melakukan self love dan body-positivity agar lebih percaya diri dan tidak selalu insecure. Selain dove, salah satu produk kecantikan yang menyuarakan dukungannya untuk melawan standar kecantikan dapat dilihat pada tayangan iklan Pond’s White Beauty Skin Perfecting Cream. Melalui tanda, objek, dan interpretan yang digambarkan di iklan tersebut memberikan pesan kepada perempuan Indonesia untuk tidak minder dan insecure terhadap warna kulit gelap yang mereka miliki karena kita hidup dan tinggal di Indonesia yang memiliki masyarakat dengan warna kulit yang beragam (Sukisman & Utami, 2021)

(10)

C. Kesimpulan

Artis Korea saat ini tentunya memiliki peran yang cukup besar dalam memberikan pengaruh terkait perkembangan standar kecantikan yang berkembang luas di masyarakat dunia, termasuk Indonesia. Kemunculan standar kecantikan Korea juga tentunya memberikan warna baru di bidang kecantikan. Saat ini Korea Selatan bisa dikatakan sebagai kiblat dari standar kecantikan dunia yang membuat standar kecantikan yang awalnya hanya

berkembang di Korea saja kini lambat-laun diterima oleh masyarakat luas dan menjadi standar kecantikan yang banyak dijadikan acuan oleh masyarakat. Stadar kecantikan Korea yang terus berkembang karena dipengaruhi oleh artis-artis asal Korea yang secara tidak langsung menyebarluaskan standar kecantikan tersebut kepada pra penggemarnya yang membuat para penggemar akhirnya berkeinginan untuk mengikuti standar kecantikan tersebut.

Menurut pendapat saya standar kecantikan seperti Wanita Korea tentunya tidak akan bisa untuk diterapkan dan diikuti sepenuhnya oleh masyarakat Indonesia. Kita sebagai

masyarakat Indonesia harus merepresentasikan standar kecantikan khas Wanita Indonesia bukan standar kecantikan seperti masyarakat Korea. Jangan menjadikan standar kecantikan Korea sebagai standar kecantikan mutlak agar disebut sebagai perempuan “cantik” oleh masyarakat. Semua perempuan cantik tanpa harus memenuhi standar kecantikan seperti Wanita Korea. Kita sebagai Wanita Indonesia bisa memancarkan kecantikan kita masing- masing tanpa harus mengikuti standar kecantikan yang dianut oleh orang ataupun negara lain. Buatlah standar kecantikan menurut dirimu sendiri dan tidak perlu fokus kepada standar kecantikan yang dibuat oleh orang lain. Semua perempuan memiliki kecantikan mereka masing-masing. Berhentilah untuk menciptakan stereotip bahwa perempuan yang cantik adalah perempuan berpenamplan begini dan perempuan yang tidak cantik adalah perempuan yang seperti itu. Kita harus ingat bahwa kita semua cantik dan kita berhak untuk menciptakan standar kecantikan kita sendiri tanpa harus mengikuti dan mempedulikan standar kecantikan yang diciptakan oleh orang lain.

(11)

Daftar Pustaka

Ahmad, A. P. (2022). Pengaruh Trend Kecantikan Korea Selatan Terhadap Impor Produk Kecantikan di Indonesia.

Djamereng, A. (2018). ANALISIS SEMIOTIKA PADA IKLAN DI TELEVISI (Iklan Wardah dan Iklan Total Almeera). Jurnal Al-Khitabah.

Kala Perempuan Melawan Standar Kecantikan Korea Selatan. (2018, November 2). Diambil kembali dari CNN Indonesia: https://www.cnnindonesia.com/gaya-

hidup/20181101124814-282-343188/kala-perempuan-melawan-standar-kecantikan- korea-selatan

Littlejohn, S. W., & Foss, K. A. (2014). Teori Komunikasi (Theories of Human Communication) (9th ed.). Jakarta: Penerbit Salemba Humanika.

Mellicia, & Utami, L. S. (2022). Pengaruh Penyebaran Isu Standar Kecantikan Korea Selatan Melalui Media Sosial terhadap Perilaku Imitasi Penggemar K-Pop. Kiwari, 512.

Mufid, M. (2009). Etika dan Filsafat Komunikasi. Jakarta: Prenadamedia Group.

Muqaddis, A. (2021, September 2021). 9 Artis Perempuan yang Disebut Pendobrak Standar Kecantikan Korea. Diambil kembali dari IDN Times:

https://www.idntimes.com/korea/kpop/ais-muqaddis/artis-pendobrak-kecantikan- korea-c1c2?page=all

Putri, N. N., Khoirunnisa, B., & Dewi, L. A. (2022). Identitas Perempuan Indonesia Cantik Ala Korea Dalam Iklan Pond’s Versi Wendy Red Velvet. Borobudur Communication Review.

Santika, W., & Bawono, Y. (2022). Ketidakpuasan bentuk tubuh pada remaja perempuan penggemar K-Pop. Gulawentah: Jurnal Studi Sosial.

Saputra, Z. M., & Utami, L. S. (2023). Gambaran Gaya Hidup Remaja Laki-Laki yang Terpapar Beauty Trend Korea Selatan di Media Sosial. Koneksi.

Sekarwening, N. I. (2021). ANALISIS ISI: DAMPAK STANDAR KECANTIKAN PADA FILM IMPERFECT: KARIER, CINTA & TIMBANGAN. Mediakom, 62.

(12)

Shafa, A., Wibiseno, M. Y., Rahayu, S., & Rahman, S. G. (2023). Dampak Serial Drama Korea True Beauty pada Gaya Hidup Mahasiswi FISIP Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ). IMPRESI.

Sukisman, J. M., & Utami, L. S. (2021). Perlawanan Stigma Warna Kulit terhadap Standar Kecantikan Perempuan Melalui Iklan.

Referensi

Dokumen terkait