• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN BERAS DI KIOS BERAS DO’A IBU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN BERAS DI KIOS BERAS DO’A IBU"

Copied!
139
0
0

Teks penuh

Chajat Gus Hidayat (2017), “Dampak Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Beras di Kios Beras Do’a Ibu”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh bauran pemasaran 4p (produk, harga, distribusi, promosi) terhadap keputusan pembelian beras di kios beras do'a ibu.

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Dalam hal ini variabel-variabel tersebut menjadi komponen penting dalam penyusunan strategi pemasaran yang dikembangkan dan disesuaikan dengan kebutuhan pasar sasaran (Kotler et al., dalam Pitanatri. Oleh karena itu peneliti dalam hal ini menggunakan penelitian ini sebagai upaya untuk mengetahui lebih lanjut mengenai strategi pemasaran yang tepat dalam pemasaran produk beras.

Rumusan Masalah

Oleh karena itu, peneliti berencana untuk menguji berbagai variabel bauran pemasaran yang terdiri dari komponen yang berbeda-beda, yaitu: 1. Apakah variabel bauran pemasaran (produk, harga, tempat, promosi) berpengaruh secara simultan terhadap keputusan pembelian beras di warung nasi doa ibu.

Tujuan Penelitian

Ruang Lingkup Penelitian

Manfaat Penelitian

Telaah Pustaka

  • Manajemen Pemasaran
  • Strategi Pemasaran
  • Bauran Pemasaran
  • Pemasaran Era 0
  • Keputusan Pembelian Konsumen

Peran konsumen dalam proses pembelian suatu produk sangat besar, karena produk tersebut memiliki harga yang mahal, resiko yang tinggi dan penjualan yang tidak baik. Proses berbelanja ini dilakukan dengan menggunakan kebiasaan membeli konsumen sehingga dapat meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap merek produk.

Penelitian Terdahulu

Anggun Rizki Utami (2020) dengan penelitian berjudul “Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian, Studi Kasus Konsumen New Fashion” menyimpulkan bahwa: secara individual atau sebagian, variabel produk, harga dan tempat mempengaruhi pembelian di fresh fashion. Ahmad Syaifudin Z (2019) dengan penelitian yang berjudul “Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Pelanggan Minimarket Alfabeta Poncokusumo” menyimpulkan bahwa: pada uji T variabel pemasaran secara individual atau parsial ditemukan bahwa variabel produk dan harga tidak berpengaruh terhadap keputusan konsumen membeli di minimarket Alfabeta.

Kerangka Berfikir

Namun pada uji F diketahui bahwa variabel produk, harga, tempat dan promosi dalam bauran pemasaran secara bersama-sama atau simultan mempengaruhi keputusan konsumen berbelanja di minimarket Alfabeta.

Hipotesis

Desain Penelitian

Menurut Kotler dkk, dalam Pitanatry bauran pemasaran merupakan serangkaian alat yang digunakan pemasar dalam upaya mencapai suatu tujuan dalam memasarkan produk suatu perusahaan. Dalam hal ini yang dimaksud dengan keputusan pembelian adalah keputusan konsumen untuk membeli beras di kios nasi doa ibu. Maka dalam hal ini peneliti melakukan wawancara untuk mendapatkan data mengenai bauran pemasaran dan pembelian beras.

Dalam hal ini observasi diartikan sebagai cara atau cara yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data. Dalam hal ini yang dimaksud dengan instrumen adalah: instrumen yang digunakan pada saat pengukuran untuk menentukan nilai variabel-variabel dalam penelitian. Ghozali, di Jaya Dalam hal ini peneliti ingin mengetahui keadaan antara variabel bebas atau independen.

Dalam hal ini dapat dikatakan jika terjadi heteroskedastisitas maka model regresinya kurang baik. Dalam hal ini proses pengumpulan data yang digunakan adalah melalui instrumen penelitian, sehingga analisis data yang digunakan menyangkut data statistik (Sugiyono, 2016: 8).

Tabel 3.1  Time table
Tabel 3.1 Time table

Definisi Konseptual Dan Operasional Variabel 1. Definisi konseptual

Dalam hal ini merupakan upaya untuk menganalisis setiap variabel bauran pemasaran yang mencakup beberapa komponen yang disebut 4P yaitu: produk, harga, tempat/distribusi dan promosi sebagai variabel bebas (X) dan keputusan pembelian sebagai variabel terikat (Y). . Dalam hal ini observasi diartikan sebagai cara atau cara yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data dengan cara mengidentifikasi secara langsung berbagai kegiatan di lapangan dimana penelitian tersebut dianggap sebagai sumber informasi atau data (Sugiyono, 2016: 203). Dalam hal ini peneliti mengumpulkan data dengan memberikan kuesioner yang berisi berbagai pertanyaan mengenai kebutuhan data dengan menggunakan media cetak.

Menurut Sugiyono, dalam hal ini peneliti menggunakan skala pengukuran variabel yaitu skala Likert yang digunakan dalam upaya mengukur tindakan, asumsi, dan keyakinan seseorang atau organisasi mengenai peristiwa atau fenomena sosial. Dalam hal ini adalah suatu metode pengujian alat atau instrumen ukur untuk memperoleh data yang valid dan akurat. Dalam hal ini kuesioner dikatakan valid jika nilai r hitung > dari r tabel dengan nilai korelasi 0,05, dan tidak valid jika r hitung <.

Dalam hal ini suatu instrumen yang konsisten dapat dikatakan reliabel atau mempunyai kepastian dan dapat dipercaya. Dalam hal ini diketahui pada uji f dan uji t nilai ras harus berdistribusi normal, sehingga jika uji ini tidak digunakan maka uji statistik akan menghasilkan data yang tidak akurat pada sampel yang kecil.

Tabel 3.2  Operasional variabel
Tabel 3.2 Operasional variabel

Gambaran Umum Objek Penelitian

Gambaran Responden

Dari gambar 4.1 di atas dapat dijelaskan bahwa konsumen beras di warung nasi doa ibu sebagian besar adalah perempuan, dimana konsumen laki-laki sebanyak 24 orang atau 46,15% dan konsumen perempuan sebanyak 28 orang atau 53,85%. Hal ini menunjukkan bahwa ketika mengambil keputusan pembelian, perempuan cenderung lebih mempertimbangkan faktor-faktor dalam keputusan pembeliannya. Dari gambar 4.2 di atas dapat dijelaskan bahwa konsumen beras di kios salat ibu adalah 3 orang konsumen berusia kurang dari 20 tahun, 11 orang berusia 20-30 tahun, 22 orang berusia 30-40 tahun dan 16 orang berusia 40-50 tahun. . tahun, sehingga konsumen beras di warung nasi doa ibu didominasi oleh mereka yang berusia 30-40 tahun, dimana usia tersebut dianggap lebih terorganisir dalam perekonomian keluarga, dan jumlah anggota keluarga dapat dikatakan lebih banyak. lebih besar. dari dua anggota sehingga tingkat konsumsinya lebih tinggi.

Dari Gambar 4.3 diatas dapat dijelaskan bahwa tingkat pendidikan konsumen beras di warung beras Ibu Do'a adalah SD sebanyak 3 orang, SMP sebanyak 6 orang, SMA sebanyak 27 orang, bergelar sarjana sebanyak 4 orang dan berpendidikan 12 orang. derajat, hal ini menunjukkan bahwa konsumen didominasi oleh pendidikan menengah merupakan kategori pendidikan cukup, sehingga dalam menentukan keputusan pembelian lebih mudah dipengaruhi oleh segala macam strategi pemasaran. Dari gambar 4.4 diatas dapat dijelaskan bahwa konsumen beras di warung nasi doa ibu sebanyak 13 orang pedagang, 9 orang ASN, 23 orang pengusaha dan 7 orang ibu rumah tangga. Dari gambar 4.5 diatas dapat dijelaskan bahwa konsumen beras yang ada di kios salat ibu terdiri dari 5 orang konsumen dengan pendapatan <500.000, 9 orang dari 1-2 juta orang, 21 orang dari 2-3 juta orang dan 21 orang konsumen dengan pendapatan di atas. 3 juta 17 orang, hal ini menunjukkan bahwa konsumen beras di kios beras Do'a Ibu sebagian besar merupakan konsumen dengan pendapatan cukup dimana UMK Kabupaten Cilacap sebesar Rp.

Teknik Analisis Data 1. Uji Instrumen

  • Uji Analisis Regresi Linier Berganda
  • Koefisien Determinasi (R²)

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa setiap item pernyataan yang berjumlah 5 item pernyataan pada variabel produk (X1) mempunyai nilai r hitung > r tabel, sehingga dapat dikatakan variabel produk (X1) valid . Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa setiap item pernyataan yang berjumlah 4 item pernyataan pada variabel harga (X2) mempunyai nilai yang dihitung dari tabel r > r, sehingga dapat dikatakan variabel harga (X2) adalah sah. Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa setiap item pernyataan yang mempunyai total 5 item pernyataan pada variabel tempat (X3) mempunyai nilai hitung r > tabel r, sehingga dapat dikatakan variabel tempat (X3) adalah sah .

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa setiap item pernyataan yang berjumlah 4 item pernyataan pada variabel promosi (X4) mempunyai nilai hitung r > r tabel, sehingga dapat dikatakan variabel promosi (X4) adalah sah. Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa setiap item pernyataan yang berjumlah 5 item pernyataan pada variabel keputusan pembelian (Y) mempunyai nilai r > r. Tabel diatas menunjukkan bahwa variabel keputusan produk, harga, tempat, promosi dan pembelian mempunyai nilai Cronbach alpha > 0,60.

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui sebaran nilai residu pada data penelitian. Uji normalitas ini menggunakan metode one-sample Kolmogorof-Smirnov pada program IBM SPSS Statistics 25, dimana data penelitian dinyatakan berdistribusi normal jika nilai residu > 0,05. Sumber : Hasil pengolahan data peneliti menggunakan IBM SPSS Statistics 25. Berdasarkan tabel diatas diketahui nilai F hitung lebih besar dari nilai F tabel yaitu 22,35 > 2,57 dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05 .

Tabel 4.11  Hasil uji T  Coefficients a
Tabel 4.11 Hasil uji T Coefficients a

Pembahasan

Selain itu dari segi tekstur, beras ini memiliki ciri khas berwarna putih mengkilat dengan kemasan yang menarik sehingga menarik konsumen. Dalam penelitian ini harga menggunakan indikator Harga sesuai kualitas produk, Perbandingan harga, Harga terjangkau konsumen, Harga sesuai ekspektasi konsumen. Berdasarkan analisis data statistik pada program IBM SPSS Statistics 25, harga berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian beras.

Hal ini dikarenakan harga yang tersedia di kios nasi doa ibu mempunyai variasi harga yang dapat disesuaikan dengan karakteristik kebutuhan konsumen, sehingga berbagai peluang ekonomi yang dimiliki konsumen dapat tercapai dan disesuaikan. Distribusi yang diukur dengan indikator Saluran, Cakupan, Lokasi, Stok dan Transportasi diperoleh bahwa tempat berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian beras di kios beras Do'a Ibu. Selain itu dari segi stok, beras di kios Do'a Ibu mendapatkan pemasok langsung sehingga kualitas dan harga dapat disesuaikan dengan harapan konsumen dan stok beras yang tersedia adalah beras segar.

Komunikasi dilakukan secara langsung dengan konsumen dengan gaya bersahabat dan mampu menyesuaikan dengan karakteristik konsumen sehingga konsumen dapat merasa nyaman dan membangun kepercayaan terhadap kios nasi doa ibu. Selain itu, konsumen yang sudah terbentuk kepercayaan secara tidak langsung akan mengajak calon konsumen lainnya untuk turut serta membeli beras di kios nasi doa ibu.

Kesimpulan

Berdasarkan pengujian hipotesis menggunakan uji parsial (t), dimana hipotesis yang diajukan adalah adanya pengaruh tempat terhadap keputusan pembelian beras di warung nasi doa ibu. Diketahui pada uji t pada variabel distribusi dengan menggunakan program IBM SPSS Statistics 25 diperoleh nilai sig sebesar 0,000 <. 0,050 sedangkan nilai t hitung sebesar 4,034 > t tabel 2,01174 maka H3 diterima yang berarti Tempat berpengaruh positif terhadap Keputusan Pembelian.

Berdasarkan pengujian hipotesis menggunakan uji parsial (t), dimana hipotesis yang diajukan adalah adanya pengaruh promosi terhadap keputusan pembelian beras di warung nasi doa ibu. Diketahui pada uji t pada variabel promosi dengan menggunakan program IBM SPSS Statistics 25 diperoleh nilai sig sebesar 0,002 <. 0,050 sedangkan nilai t hitung sebesar 3,367 > t tabel 2,01174 maka H4 diterima yang berarti Promosi berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian.

Berdasarkan pengujian hipotesis menggunakan uji simultan (F), dimana hipotesis yang diajukan adalah produk, harga, tempat, promosi secara bersama-sama berpengaruh terhadap keputusan pembelian beras di warung nasi doa ibu. Dengan demikian H5 diterima yang berarti variabel produk, harga, tempat dan promosi secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian.

Saran

Keterbatasan Penelitian

Dampak Bauran PEMASARAN 4P (Produk, Harga, Tempat dan Promosi) Terhadap Keputusan Konsumen Menunaikan Ibadah Umrah ke PT. Chajat Gus Hidayat, lahir di Cilacap pada 25 Oktober 1998, merupakan anak kelima dari lima bersaudara. Pendidikan SMA di SMA N 4 Merlung yang kini menjadi SMA N 14 Tanjung Jabung Barat kemudian dipindahkan ke SMA Nasional Sidareja tamat pada tahun 2017.

Beras di musala ibu berwarna putih bersih sehingga memenuhi baku mutu yang dipersyaratkan. Beras di Kios Beras Do'a Ibu mempunyai nama merek yang membanggakan dan selalu melekat di benak konsumen 5. Saat membeli beras di kios, Anda mempertimbangkan ketersediaan stok beras yang selalu tersedia dan tidak.

Anda membeli beras di kios nasi doa ibu karena ada iklan di media sosial (FB, IG) sehingga menarik minat untuk membeli 16. Dengan menawarkan beras tersebut, penjual di kios nasi doa ibu menarik minat sehingga tergiur untuk membeli beras.

KEPUTUSAN PEMBELIAN

Referensi

Dokumen terkait