PENGARUH CAFÉ ATMOSPHERE DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN
(Studi Pada Pelanggan Justomie Café & Resto Tulungagung) Hafizh Dannur Hafshah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya Jl. MT. Haryono 165 Malang
[email protected] Dosen Pembimbing:
Dr. Christin Susilowati, S.E., M.M.
Abstract
This study aims to determine: the influence of café atmosphere on customer satisfaction, the influence of product quality on customer satisfaction, and the more dominant variables on customer satisfaction. Results of multivariate analysis (including regression analysis) showed that: café atmosphere variable has influence on customer satisfaction variable, product quality variable has influence on customer satisfaction variable, the variable café atmosphere more dominant influence on customer satisfaction variable than product quality variable. Based on the research results suggested Justomie Café & Resto Tulungagung maintain the café atmosphere that became excellence and improve the product quality to achieve customer satisfaction.
Keywords: Café Atmosphere, Product Quality, Customer Satisfaction
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: pengaruh café atmosphere terhadap kepuasan pelanggan, pengaruh kualitas produk terhadap kepuasan pelanggan, dan variabel yang lebih dominan terhadap kepuasan pelanggan. Hasil analisis multivariate (termasuk analisis regresi berganda) menunjukkan bahwa: variabel café atmosphere berpengaruh terhadap variabel kepuasan pelanggan, variabel kualitas produk berpengaruh terhadap variabel kepuasan pelanggan, variabel café atmosphere berpengaruh lebih dominan terhadap variabel kepuasan pelanggan dibandingkan variabel kualitas produk. Berdasarkan hasil penelitian disarankan Justomie Café & Resto Tulungagung menjaga café atmosphere yang menjadi keunggulannya dan meningkatkan kualitas produk demi mencapai kepuasan pelanggannya.
Kata kunci: Café Atmosphere, Kualitas Produk, Kepuasan Pelanggan
PENDAHULUAN
Kondisi persaingan dalam dunia bisnis menuntut setiap pengusaha untuk mampu bersaing dan bertahan melawan pesaing. Banyaknya perusahaan yang berlomba untuk mendapatkan konsumen menjadikan kondisi kompetisi antar perusahaan berlangsung semakin ketat. Persaingan yang sangat ketat menuntut para pengusaha untuk dapat menentukan strategi yang tepat dalam berkompetisi, yaitu dalam melakukan pemenuhan kebutuhan konsumen yang selalu bervariasi. Oleh karena itu setiap pengusaha dengan jenis produk serupa harus memikirkan cara untuk memenangkan pasar (Putri et al, 2014).
Ada berbagai macam bisnis yang bisa menjadi peluang usaha, salah satunya adalah bisnis kafe dan resto. Saat ini sudah semakin banyak produsen kafe dan resto yang terlibat dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen.
Hal tersebut membuat pengusaha kafe dan resto harus berupaya untuk memahami kebutuhan, keinginan, dan permintaan pasar tujuan. Pengusaha tersebut harus berupaya untuk mendapatkan perhatian dari calon konsumen, hal ini di sebabkan mereka bersaing dengan perusahaan yang memiliki produk serupa dan harus memikirkan cara untuk memenangkan pasar.
Melihat kondisi persaingan yang semakin ketat tersebut, setiap bisnis kafe perlu meningkatkan kekuatan yang ada dalam perusahaannya dengan cara memunculkan perbedaan atau keunikan yang dimiliki perusahaan.
Menurut Wibowo (2008:21) kafe adalah restoran yang memiliki fungsi sebagai tempat makan dan minum bagi umum atau disebut juga public dining place. Pada umumnya konsep kafe berbeda dengan restoran atau usaha kuliner lainnya. Mayoritas bisnis kuliner menonjolkan rasa makanan yang lezat, sedangkan kafe lebih berfokus pada penyediaan minuman dan tempat yang nyaman, bahkan banyak kafe di Indonesia yang turut menyertakan makanan berat khas Indonesia ke dalam daftar menunya.
Seiring perkembangan budaya, kafe telah tersebar luas dan menjadi pusat interaksi sosial dimana orang-orang dapat berkumpul, berbicara, bercanda, menulis, dan membaca, atau sekedar mengisi waktu (Tanjung, 2013). Hal tersebut menunjukkan bahwa alasan orang mengunjungi kafe tidak hanya untuk makan dan minum, melainkan juga karena suasana kafe yang nyaman untuk berkumpul, di samping kualitas makanan yang disajikan (Fernandes, 2014). Kafe menyediakan bermacam-macam minuman dan makanan serta menyediakan tempat yang nyaman
agar pengunjung betah berlama-lama di tempat tersebut (Remedia, 2014). Berbagai macam usaha dilakukan oleh pengusaha kafe dengan tujuan menarik minat pelanggan untuk datang ke kafe mereka. Usaha tersebut dilakukan supaya calon pelanggan lebih berminat untuk mengunjungi kafe mereka dibandingkan dengan kafe-kafe pesaing, karena pengunjung puas atas apa yang diberikan kafe tersebut.
Usaha-usaha yang dilakukan untuk membuat pelanggan puas misalnya dengan menyediakan pilihan produk yang beraneka ragam dan juga memperhatikan penataan kafe yang merupakan bagian dari café atmosphere (Leha dan Subagio, 2014). Salah satu cara yang dapat dilakukan pengusaha kafe untuk membuat pelanggannya puas adalah dengan cara membuat pelanggan yang datang merasa nyaman. Suasana kafe yang menarik dan nyaman akan membuat pelanggan betah berlama-lama tinggal di kafe tersebut. Bangunan kafe yang saat ini bermunculan sangat memperhatikan tatanan interior, eksterior dan arsitektur serta didesain sedemikian rupa sehingga menjadi tempat yang menyenangkan untuk berkumpul bersama keluarga atau kerabat untuk menghabiskan waktu, makan, bersantai, dan lain sebagainya.
Penerapan konsep café atmosphere dan kualitas produk dapat menarik minat pelanggan dan dapat menciptakan kepuasan pelanggan. Salah satu kafe di Tulungagung yang memiliki suasana nyaman adalah Justomie Café & Resto. Justomie Café & Resto merupakan suatu kafe yang menawarkan aneka menu moderen dan tradisional.
Kafe ini memiliki konsep view indoor dan outdoor dengan sentuhan tempo dulu. Dibandingkan kafe- kafe lain yang kebanyakan hanya memiliki satu konsep view saja, yaitu hanya indoor ataupun hanya outdoor. Suasana kafe cenderung memberikan efek ketenangan, yang dapat dirasakan mulai dari warna perabot, dinding yang tidak mencolok, taman bunga, juga alunan musik yang sedang diputar. Ditambah lagi kafe ini juga memberikan fasilitas live music setiap hari sabtu mulai pukul 18.30-23.00 WIB untuk menghibur pelanggan. Sedangkan kafe-kafe lain di Tulungagung jarang memberikan hiburan live music. Selain itu Justomie Café & Resto juga memiliki lahan parkir yang luas dan memadai, dibandingkan kafe-kafe lain yang sejenis. Kafe yang berdiri dari tahun 2008 ini terus berkembang hingga sekarang, dengan memberikan fasilitas yang baik dan lengkap. Meskipun termasuk kafe yang sudah cukup lama ada dan ditambah maraknya kafe-kafe serupa yang bermunculan di
Tulungagung, namun Justomie Café & Resto tetap selalu ramai dikunjungi pelanggan.
Penelitian ini menjadi penting untuk dilakukan sebagai usaha untuk meningkatkan kepuasan pelanggan. Fenomena yang terjadi di mana telah terdapat pergeseran fungsi kafe dari tempat makan menjadi tempat berkumpul dan bersosialisasi memotivasi peneliti untuk membuktikan bahwa memang ada pengaruh dari persepsi pelanggan mengenai café atmosphere dan kualitas produk sebuah kafe terhadap kepuasan pelanggan.
Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul
“Pengaruh Café Atmosphere dan Kualitas Produk Terhadap Kepuasan Pelanggan (Studi Pada Pelanggan Justomie Café & Resto Tulungagung).
LANDASAN TEORI Café Atmosphere
Berman dan Evans (1992:474) berpendapat bahwa atmosphere mengacu pada desain lingkungan melalui exterior, general interior, store layout and interior (point of purchase) displays.
1. Exterior
Bagian fisik luar dari kafe yang terdiri dari etalase, tenda, pintu masuk, tampilan jendela, tinggi bangunan, ukuran bangunan, visibilitas, keunikan, kafe sekitarnya, daerah sekitarnya, parkir dan kemacetan. Exterior diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi suatu kafe, dengan memanfaatkan semua sub-elemen exterior dengan baik.
2. General Interior
Bagian umum yang terdapat di dalam kafe, di mana semua sub-elemen dapat dirasakan dan dinilai oleh para pelanggan saat berkunjung menuju ke dalam kafe.
3. Store Layout
Tata letak dari suatu kafe yang telah direncanakan dan diatur sesuai dengan kebutuhan kafe tersebut. Penataan kafe harus dirancang dengan baik dan tepat, sehingga dapat mengundang konsumen dan juga pelanggan untuk lebih memilih kafe tersebut.
4. Interior (Point of Purchase) Displays
Berbagai tampilan yang terdapat di dalam kafe yang bertujuan untuk memberikan informasi yang berhubungan dengan suasana dan promosi kafe tersebut.
Kualitas Produk
Shaharudin et al. (2011) mendeskripsikan kualitas produk makanan terdiri atas freshness, presentation, taste, innovative food dan bagaimana food supplier mampu menyajikan makanan yang dapat mengubah kecenderungan dan perilaku pembelian atau kepuasan konsumen terhadap makanan yang dijual.
Kepuasan Pelanggan
Menurut Kotler dan Armstrong (2008:16) berpendapat bahwa kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja produk yang ia rasakan dengan harapannya.
Perusahaan harus berusaha menyenangkan hati para pelanggan tidak hanya memuaskan keinginan mereka.
METODE PENELITIAN Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah explanatory research. Menurut Singarimbun dan Effendi (2006:5) explanatory research adalah suatu penelitian dimana peneliti menjelaskan hubungan kausal sebab akibat antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesis. Dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan, terhadap café atmosphere dan kualitas produk yang diberikan Justomie Café & Resto Tulungagung.
Sampel
Pada penelitian ini peneliti tidak mendapatkan data dengan jelas tentang jumlah populasi (infinite), sehingga untuk menentukan ukuran sampel, peneliti berpedoman pada pendapat yang dikemukakan oleh Roscoe dalam Sugiyono (2011:90-91), ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai dengan 500.
Karena penelitian ini menggunakan penelitian multivariate (termasuk analisis regresi berganda), maka jumlah sampel minimal 10 kali dari jumlah variabel yang diteliti.
Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel yang akan diukur, yaitu variabel: Café Atmosphere (X1), Kualitas Produk (X2), Kepuasan Pelanggan (Y), sehingga berdasarkan pendapat Roscoe, peneliti menetapkan sampel sebanyak 30 dikalikan jumlah variabel maka didapatkan hasil 90 sampel, dibulatkan menjadi 100 sampel. Jumlah tersebut ditentukan dengan pertimbangan agar tingkat keakuratan data yang dihasilkan dari populasi jauh lebih baik dan akurat.
Teknik Pengambilan Sampel
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pengambilan sampel dengan cara probabilitas dengan sifat tidak terbatas (pengambilan sampel acak sederhana) yaitu teknik pengambilan sampel dengan simple random sampling. Menurut Sugiyono (2012:93) simple random sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi tersebut.
Identifikasi Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pengambilan sampel dengan cara probabilitas dengan sifat tidak terbatas (pengambilan sampel acak sederhana) yaitu teknik pengambilan sampel dengan simple random sampling. Menurut Sugiyono (2012:93) simple random sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi tersebut.
HASIL DAN PEMBAHASAN Uji F
Setalah dilakukan olah data, diperoleh nilai Fhitung sebesar 31,407 dan nilai Ftabel sebesar 3,090.
Dapat dilihat bahwa nilai Fhitung lebih besar dari Ftabel (31,407 > 3,090) . Sehingga diambil keputusan H0 ditolak pada taraf α = 5%. Sehingga disimpulkan bahwa Café Atmosphere (X1) dan Kualitas Produk (X2) secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Pelanggan (Y).
Uji t
Variabel Independen thitung p-value Keterangan Café Atmosphere (X1) 2,896 0,005 Signifikan
Kualitas Produk (X2) 2,382 0,019 Signifikan Sumber: Data primer diolah, 2016
Berdasarkan tabel di atas diperoleh nilai thitung
pada variabel Kualitas Produk (X2) sebesar 2,382, sedangkan nilai ttabel dengan derajat bebas 97 (n-k- 1)= 1,985. Bila dibandingkan maka nilai thitung >
ttabel (2,382 > 1,985). Pengujian ini menunjukkan bahwa H0 ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa Kualitas Produk (X2) berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Pelanggan (Y).
Pengaruh Dominan
Sumber: Data primer diolah, 2016
Berdasarkan pada tabel di atas, diperoleh variabel Café Atmosphere (X1) merupakan variabel yang memiliki koefisien regresi terstandarisasi paling besar. Hal ini menunjukkan bahwa Kepuasan Pelanggan (Y) lebih banyak dipengaruhi oleh variabel Café Atmosphere (X1) dibandingkan variabel-variabel lain, sehingga disimpulkan variabel Café Atmosphere (X1) merupakan variabel yang berpengaruh paling dominan. Koefisien yang bernilai positif menunjukkan bahwa semakin meningkat Café Atmosphere (X1), maka terdapat kecenderungan bahwa Kepuasan Pelanggan (Y) akan semakin meningkat.
PENUTUP Kesimpulan
Berdasarkan pengolahan dan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai pengaruh café atmosphere dan kualitas produk terhadap kepuasan pelanggan di Justomie Café & Resto Tulungagung, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
a. Café Atmosphere memiliki pengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan Justomie Café & Resto Tulungagung.
Artinya café atmosphere yang unik dan nyaman dapat menarik perhatian pelanggan, sehingga akan muncul kepuasan pelanggan di tempat tersebut ataupun menarik perhatian calon pelanggan baru.
b. Kualitas Produk memiliki pengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan Justomie Café & Resto Tulungagung.
Artinya kualitas produk yang baik dengan penyajian yang menarik, rasa yang lezat, menggunakan bahan-bahan yang segar dapat menarik kepuasan pelanggan.
c. Berdasarkan pengaruh dominan, variabel café atmosphere berpengaruh lebih dominan terhadap kepuasan pelanggan.
Variabel Peringkat Koefisien
Standardized (β) Pengaruh
X1 1 0,365 Signifikan
X2 2 0,300 Signifikan
Saran
Berdasarkan pengolahan dan hasil penelitian yang sudah diperoleh, berikut ini adalah beberapa saran yang bisa diberikan oleh peneliti.
Saran Metodologis
a. Peneliti selanjutnya disarankan untuk mempertimbangkan faktor-faktor lain selain café atmosphere dan kualitas produk dalam hubungannya terhadap kepuasan pelanggan, khususnya pada industri kafe. Faktor lain misalnya service quality dan price.
b. Peneliti selanjutnya disarankan untuk mengolah data demografi responden sehingga dapat diperoleh analisis tambahan apakah terdapat perbedaan antara masing- masing kelompok jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan, dan pendapatan.
Saran Praktis
a. Justomie Café & Resto Tulungagung disarankan untuk memperhatikan konsep café atmosphere pada gerai kafenya. Hal-hal yang dapat dilakukan adalah dengan cara mendesain eksterior kafe dengan baik sehingga mampu menarik perhatian calon pelanggan, memperhatikan tatanan interior kafe sehingga mampu memberikan kenyamanan pada pelanggan, serta mendekorasi kafe dengan tema unik atau sesuai dengan konsep utama yang dimiliki sehingga mampu menjadi daya tarik tersendiri.
b. Justomie Café & Resto Tulungagung disarankan untuk mempertahankan kualitas produk yang sudah baik. Cara yang dapat dilakukan antara lain dengan memperhatikan tampilan makanan yang disajikan agar tampak menarik di mata pelanggan, mengutamakan rasa makanan yang disajikan agar sesuai dengan selera pelanggan, serta harus berinovasi terhadap menu-menu yang ditawarkan agar Justomie Café & Resto Tulungagung memiliki perbedaan dan daya tarik tersendiri dibanding kafe-kafe lain yang sejenis.
c. Justomie Café & Resto Tulungagung disarankan untuk menerapkan konsep café atmosphere dan kualitas produk dengan seimbang pada gerai kafenya. Sehingga Justomie Café & Resto Tulungagung tidak hanya dikenal sebagai sebuah kafe dengan suasana nyaman atau hanya dikenal sebagai sebuah kafe dengan makanan yang lezat, melainkan dikenal sebagai sebuah kafe dengan suasana yang nyaman dan makanan
yang lezat. Hal ini akan menjadi nilai lebih untuk Justomie Café & Resto Tulungagung dalam hal mempertahankan kepuasan pelanggan sekaligus menarik minat calon pelanggan baru.
Daftar Pustaka
Abang Abdullah, Dayang Nailul Munna and Francine, Rozario. 2009. Influence of Service and Product Quality Towards Customer Satisfaction: A Case Study at the Staff Cafetaria in the Hotel Industry. International Journal of Social, Management, Economics and Business Engineering. Vol: 3 No: 5.
Azwar, Saifuddin. 2011. Metode Penelitian.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Berman, Barry and Evans, Joel R. 1992. Retail Management A Strategic Approach. Fifth Edition. New York: Macmillan Publishing Company.
Cox, Roger and Brittain, Paul. 2004. Retailing and Introduction. Fifth Edition. London: Pearson Education Limited.
Fernandes, Ervina. 2014. Perancangan Media Promosi Menu Afternoon Tea Cafe Hare and Hatter Surabaya. Jurnal DKV Adiwarna.
Universitas Kristen Petra, 1 (4).
Fiani, Margaretha S. dan Japarianto, Edwin. 2013.
Analisa Pengaruh Food Quality dan Brand Image terhadap Keputusan Pembelian Roti Kecik Toko Roti Ganep’s di Kota Solo. Jurnal Manajemen Pemasaran.
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program IBM SPSS. Edisi Ketujuh.
Semarang: Universitas Diponegoro.
Gujarati, D. 2004. Basic Econometric. New York:
McGraw-Hill.
Ha, Jooyeon and Jang, Soo Cheong (Shawn). 2010.
Effects of Service Quality and Food Quality:
The Moderating Role of Atmospherics in an Ethnic Restaurants Segment. International Journal of Hospitality Management. Vol: 29 No: 520-529.
Harianto, David dan Subagio, Hartono. 2013.
Analisa Pengaruh Kualitas Layanan, Brand Image, dan Atmosfer Terhadap Loyalitas Konsumen dengan Kepuasan Konsumen Sebagai Variabel Intervening Konsumen Kedai Deja-Vu Surabaya. Jurnal Manajemen Pemasaran. 1 (1) Hlm. 1-8.
Hasan, Ali. 2009. Marketing. Cetakan Pertama.
Yogyakarta: Medpress.
Heung, Vincent C.S and Gu, Tianming. 2012.
Influence of Restaurant Atmospherics on Patron Satisfaction and Behavioral Intention.
International Journal of Hospitality Management. 31 (2012) 1167-1177.
Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane. 2007.
Manajemen Pemasaran. Diterjemahkan oleh:
Benyamin Molan. Edisi 12. Jilid 2. Jakarta:
Indeks.
Kotler, Philip dan Armstrong, Gary. 2008. Prinsip- prinsip Pemasaran. Alih Bahasa: Bob Sabran. Jilid Kesatu. Edisi Kedua belas.
Jakarta: Erlangga.
Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane. 2009.
Manajemen Pemasaran. Diterjemahkan oleh:
Bob Sabran. Edisi 13 Jilid 1. Jakarta:
Erlangga.
Leha, Jeslyn Monica dan Subagio, Hartono. 2014.
Pengaruh Atribut Cafe Terhadap Motif Belanja Hedonik, Motif Belanja Utulitarian, dan Loyalitas Pelanggan Starbucks Coffee di The Square Apartment Surabaya. Jurnal Manajemen Pemasaran Petra, 2 (1) Hlm. 1- 12.
Levy, Michael and Weitz, Barton A. 2001.
Retailing Management. Fourth Edition. New York: McGraw-Hill.
Putri, Lily Harlina. et al. 2014. Pengaruh Store Atmosphere terhadap Keputusan Pembelian dan Kepuasan Pelanggan (Studi pada Monopoli Cafe and Resto Soekarno Hatta Malang). Malang. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), Vol. 15, No. 2, Oktober 2014, Hal 1.
Lusch, Robert F. et al. 1990. Retailing Management. Ohio: South Western Publishing Co.
Malhotra, Naresh K. 2010. Marketing Research an Applied Orientation. Sixth Edition. New Jersey: Pearson Education.
Mowen, John C. dan Minor, Michael. 2001.
Perilaku Konsumen. Diterjemahkan oleh:
Dwi Kartini Yahya. Edisi Kelima. Jakarta:
Erlangga.
Remedia. 2014. Perkembangan Kafe di Indonesia dan Dampak Positifnya. Diambil 18 Februari
2016, dari Bimbingan.
http://www.bimbingan.org/perkembangan- kafe-di-indonesia.htm
Risnawati dan Noermijati. 2008. Pengaruh Orientasi Kewirausahaan terhadap Kinerja Organisasi Koperasi: Orientasi Pasar sebagai Variabel Intervening (Studi pada Koperasi Primer di Kota Palu, Sulawesi Tengah). Jurnal Aplikasi Manajemen Vol. 9 No.3.
Shaharudin, Mohammad. et al. 2011. Food Quality Attributes among Malaysia’s Fast Food Customer. International Business and Management, 2 (1) Pg. 198-208.
Singarimbun, Masri dan Effendi, Sofian. 2006.
Metode Penelitian Survai. Edisi Revisi.
Jakarta: LP3ES.
Stern, Louis W. et al. 1989. Management in Marketing Channels. Englewood Cliffs, NJ:
Prentice-Hall Inc.
Sudjana, Nana. 2001. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru.
Sugianto, Jimmy dan Sugiharto, Sugiono. 2013.
Analisa Pengaruh Service Quality, Food Quality, dan Price terhadap Kepuasan Pelanggan Restoran Yung Ho Surabaya.
Jurnal Manajemen Pemasaran Petra, 1 (2) Hlm. 1-10.
Sugiyono. 2011. Statistik Untuk Penelitian.
Bandung: Alfabeta
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Administrasi.
Cetakan Kedua Puluh. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Ketujuh Belas. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Suharyadi dan Purwanto. 2004. Statistika Untuk Ekonomi dan Keuangan Modern. Jakarta:
Salemba Empat.
Tanjung, Farid. 2013. Tren Bisnis Kafe, Terutama di Indonesia. Diambil 18 Februari 2016, dari BGLC Bumi Ganesha Learning Community.
http://www.bglconline.com/2013/02/tren- bisnis-kafe-terutama-di-indonesia/
Tjiptono, Fandy. 2006. Manajemen Pelayanan Jasa. Yogyakarta: Andi.
Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Pemasaran. Edisi Kedua. Yogyakarta: Andi.
Wibowo, Lili. 2008. Usaha Jasa Pariwisata.
Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Zeithaml, V. A. and Bitner, M. J. 2003. Service Marketing. Third Edition. New York:
McGraw-Hill.