PENGARUH CITRA MEREK (BRAND IMAGE) TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH UNTUK MEMILIH TABUNGAN
SIMPEDES DI PT. BANK RAKYAT INDONESIA MALANG RAYA
Achmad Hisyam Ardiansyah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya [email protected]
Dosen Pembimbing:
Dimas Hendrawan, SE.,MM.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Citra Merek (Brand Image) Terhadap Keputusan Nasabah Untuk Memilih Tabungan Simpedes di PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Malang Raya”, yang terdiri dari: (1) Citra Pembuat, (2) Citra Konsumen, (3) Citra Produk secara simultan maupun parsial.
Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang dijelaskan dalam bentuk perhitungan angka.
Penelitian ini termasuk dalam penelitian explanatory research yang menjelaskan hubungan dan pengaruh beberapa variabel yang telah ditetapkan dengan menggunakan sampel sebanyak 150 orang responden dari Nasabah Bank Rakyat Indonesia Malang Raya. Sedangkan pengambilan sampel menggunakan teknik Non probability sampling dengan metode accidental sampling. Uji yang digunakan untuk menguji instrumen penelitian berupa uji validitas, uji reliabilitas. Uji hipotesis menggunakan uji F, uji t, uji dominan dan uji koefisien determinasi R. Untuk menganalisa data yang digunakan, memakai uji regresi linier berganda dan uji asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskesdastisitas, dan uji linieritas.
Hasil penelitian regresi menunjukkan bahwa secara simultan variabel Citra Pembuat (X1), Citra Pemakai (X2), dan Citra Produk (X3), memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Keputusan Konsumen dengan signifikansi 0,000 dan Fhitung sebesar 23,239 Sedangkan secara parsial, variabel Citra Pembuat (X1), Citra Pemakai dan (X2), Citra Produk (X3) menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan terhadap keputusan konsumen dengan signifikansi masing-masing 0,007; 0,001; dan 0,000.
Variabel yang paling dominan terhadap keputusan konsumen yaitu variabel Citra Produk (X3) dengan nilai koefisien beta sebesar 0,386.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ketiga variabel yaitu Citra Pembuat (X1), Citra Pemakai (X2), dan Cita Produk (X3) secara simultan dan secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan nasabah dalam memilih tabungan simpedes Bank BRI. Variabel Citra Produk (X3) merupakan variabel yang paling dominan terhadap keputusan nasabah dalam memilih tabungan Simpedes di PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Malang Raya.
Kata Kunci: Brand Image, Keputusan Nasabah, Bank BRI
PENDAHULUAN
Perkembangan dunia usaha pada era globalisasi saat ini semakin pesat yang ditandai dengan pertumbuhan perusahaan yang semakin tinggi dan tingkat persaingan antar perusahaan yang semakin ketat.
Suatu perusahaan harus dapat bersaing dengan perusahaan yang lain agar bisa tetap bertahan, pada sisi lain perusahaan pun harus mengerti apa yang menjadi kenginan konsumen, sehingga konsumen merasa puas dengan produk barang atau jasa yang ditawarkan.
Syarat yang harus dipenuhi oleh perusahaan agar sukses dalam persaingan adalah mampu mencapai tujuan untuk menciptakan dan mempertahankan pelanggan.
Setiap perusahaan harus mampu memahami kelangsungan hidup perusahaan sebagai organisasi yang berusaha memenuhi kebutuhan, keinginan dan bergantung pada perilaku konsumen pengguna produk barang dan jasa (Tjiptono, 2008: 76).
Untuk mendapatkan keunggulan kompetitif maka setiap perusahaan dituntut untuk mampu memuaskan konsumen (Barsky, 2000:25). Menurut konsep pemasaran, perusahaan yang bisa bertahan dan memenangkan persaingan di pasar global adalah perusahaan yang mampu menawarkan nilai lebih dan sesuai dengan keinginan pelanggan (Kotler, 2009:45).
Salah satu kegiatan usaha yang dominan dan dibutuhkan keberadaannya di dunia ekonomi dewasa ini adalah kegiatan usaha lembaga keuangan perbankan.
Fungsi perbankan sebagai lembaga intermediasi sangat berperan dalam menunjang pertumbuhan ekonomi suatu bangsa.
Menurut Abdurahman (1999:7), Bank adalah suatu jenis lembaga keuangan yang melaksanakan berbagai macam jasa, seperti memberikan pinjaman, mengedarkan mata uang, pengawasan terhadap mata uang, bertindak sebagai tempat penyimpanan benda-benda
berharga, membiayai usaha perusahaan- perusahaan, dan lain sebagainya. Secara sederhana bank diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa-jasa bank dalam bentuk yang lain (Kasmir, 2002:15).
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. tersebar di berbagai daerah di Indonesia salah satunya adalah di area Malang Raya. Pada area Malang Raya Bank BRI memiliki 3 Kantor Cabang (KC), 13 Kantor Cabang Pembantu (KCP), dan 9 Kantor Kas (KK).
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk memiliki jenis tabungan antara lain simpedes, BRItama, giro, tabungan haji, deposito dan BRItama junior. Tabungan Simpedes menjadi legenda tersendiri bagi produk tabungan BRI karena salah satu jenis tabungan yang banyak diminati kalangan menengah ke bawah seperti para petani dan nelayan.
Pertumbuhan kredit dan nasabah Bank BRI Malang Raya Tahun 2011-2014 tergolong cukup signifikan. Dari beberapa produk tabungan simpedes, BRItama, giro, tabungan haji, deposito dan BRItama junior yang ditawarkan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk di area Malang Raya, produk tabungan Simpedes PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) memiliki peminat paling banyak khususnya di area Malang Raya.
Tabel 1.2
Pertumbuhan Jumlah Nasabah Yang Menabung Simpedes BRI
di Area Malang Raya Periode 2011 – 2014
No Tahun Pertumbuhan
(%)
1 2011 14 %
2 2012 18 %
3 2013 16 %
4 2014 22 %
Sumber: PT.Bank BRI Malang Tbk. 2015
Dari table 1.2. data jumlah nasabah yang menabung Simpedes di PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Area Malang Raya mengalami fluktuasi, dimana pada tahun 2013 mengalami penurunan pertumbuhan jumlah nasabah sedangkan pada tahun 2014 mengalami kenaikan. Ini terbukti dengan peningkatan jumlah nasabah dari tahun 2014, adanya kenaikan nasabah berkaitan erat dengan kepercayaan masyarakat pada merek tabungan simpedes dan Bank BRI Area Malang Raya. Hal ini menggambarkan bahwa citra merek tabungan simpedes yang meningkat akan berdampak pada keputusan nasabah untuk memilih produk tabungan Bank BRI.
Keputusan pemilihan bank didasarkan pada; karakteristik bank, pemberian bobot pada kepentingan dan ciri-ciri yang relevan dimana calon nasabah lebih mementingkan tingkat kesehatan bank dan kepercayaan akan merek bank (Maski, 2010:46).
Salah satu cara yang dilakukan bank untuk mempengaruhi nasabah dalam memilih produk tabungan masa depan adalah melakukan brand image. Brand image dapat dimaknai sebagai persepsi tentang merek yang merupakan refleksi memori konsumen akan asosiasinya pada merek tersebut (Erna, 2008: 165).
Menurut (Häubl, 1996) citra merek berpengaruh langsung terhadap tingginya minat beli terhadap suatu produk atau layanan jasa. Ogilvy & Mather dalam Andreani (2012:65) mengatakan bahwa citra merek (Brand Image) yang kuat dapat membuat pelanggan melakukan pembelian secara berulang-ulang
Asosiasi Pemasar Amerika mendefinisikan merek sebagai “nama, istilah, tanda, lambang, atau rancangan, atau kombinasi dari semuanya, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasikan barang atau jasa penjual atau kelompok penjual dan untuk mendiferensiasikannya dari barang atau jasa pesaing”. (Kotler dan Keller,2009:332).
Membangun merek yang kuat di benak pelanggan atau konsumen
merupakan investasi jangka panjang perusahaan, sebab merek merupakan aset prestisius bagi perusahaan. Merek mengidentifikasi sumber atau pembuat produk dan memungkinkan konsumen individual atau organisasi untuk menetapkan tanggung jawab pada pembuat atau distributor tertentu. Konsumen bisa mengevaluasi produk identik secara berbeda, tergantung pada bagaimana produk diberi merek. Konsumen belajar tentang merek melalui pengalaman masa lampau dengan produk dan program pemasarannya. Mereka menemukan merek mana yang memuaskan kebutuhan mereka dan mana yang tidak. Ketika kehidupan konsumen lebih rumit, sibuk, dan kekurangan waktu, kemampuan merek untuk menyederhanakan pengambilan keputusan dan mengurangi resiko menjadi tak ternilai (Kotler dan Keller, 2009:333)
Menurut Durianto (2004) semakin kuat suatu merek, makin kuat pula interaksinya dengan konsumen, dan makin banyak asosiasi merek yang terbentuk dalam merek tersebut. Jika asosiasi merek yang terbentuk memiliki kualitas dan kuantitas yang kuat, potensi ini akan meningkatkan citra merek (brand image).
Brand image adalah persepsi tentang merek yang merupakan refleksi memori konsumen akan asosiasinya pada merek tersebut.” Dapat juga dikatakan bahwa brand image merupakan konsep yang diciptakan oleh konsumen karena alasan subyektif dan emosi pribadinya (Dewi, 2008:165).
Untuk dapat menciptakan nilai merek yang kuat dibenak konsumen maka yang dilakukan perusahaan adalah menciptakan konsep pelanggan. Apabila suatu konsep merek yang kuat dapat dikomunikasikan secara baik kepada sasaran yang tepat, maka merek tersebut akan menimbulkan citra merek yang dapat mencerminkan identitas merek yang jelas.
Menurut Tjiptono (2005:62) bahwa branding memainkan peran yang penting bagi perusahaan, karena merek yang kuat dapat meningkatkan kepercayaan
konsumen dalam memahami produk dan menekan persepsi pelanggan terhadap resiko. Jadi untuk menciptakan nilai merek yang kuat dibenak konsumen maka citra merek merupakan komponen kunci.
Menurut Biel (1992) dalam Consuegra (2006:137) bahwa brand image terdiri dari tiga komponen yaitu citra pembuat, cita pemakai, dan citra produk.
Citra pembuat dapat ditunjukkan oleh popularitas perusahaan, kredibilitas perusahaan, serta jaringan distribusi yang dimiliki oleh perusahaan untuk menyampaikan produk yang dihasilkan konsumen.
Sedangkan citra pemakai adalah sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan oleh konsemen terhadap pemakai yang menggunakan barang atau jasa. Citra pemakai dapat ditunjukkan oleh gaya hidup konsumen yang memakai poduk, pemakai atau pelanggan, serta kelas sosial yang dimiliki dalam masyarakat.
Sedangkan citra produk merupakan sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan konsumen terhadap suatu produk. Citra prduk dapat ditunjukkan oleh atribut produk, manfaat produk dan jaminan kualitas produk.
Berdasarkan uraian tersebut maka dapat diketahui bahwa merek khususnya citra merek (brand image) memiliki posisi strategis dalam persaingan yang tidak dapat diabaikan oleh perusahaan dalam rangka menarik minat nasabah untuk menggunakan produk yang ditawarkan.
Atas dasar pemikiran tersebut penulis melakukan penelitian terhadap pengaruh citra merek (brand image) yang terdiri dari citra perusahaan (corporate image), citra pemakai (user image), citra produk (product image) terhadap keputusan konsumen di PT Bank Rakyat Indonesia Malang .
Sehubungan dengan hal itu, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Citra Merek (Brand Image) Terhadap Keputusan Nasabah Untuk Memilih
Tabungan Simpedes di PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Malang Raya”.
METODE PENELITIAN Jenis Penelitian
Menurut Sugiono (2008: 11), metode survei adalah metode yang digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), dimana peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuisioner, tes, wawancara terstruktur, dan sebagainya.
Jenis penelitian yang dilakukan adalah explanatory research. Menurut Singarimbun dan Sofian Effendi (2006:5), explanatory research adalah suatu penelitian dimana peneliti menjelaskan hubungan kausal sebab akibat antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesa.
Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, karena penelitian ini disajikan dengan angka- angka. Hal ini sesuai dengan pendapat (Arikunto 2006: 12) yang mengemukakan penelitian kuantitatif adalah pendekatan penelitian yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan hasilnya.
Dalam penelitian ini data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner, dari hasil kuesioner tersebut dianalisis untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel yang dihitung menggunakan regresi linier berganda karena variabel penelitian lebih dari satu.
Lokasi
Lokasi penelitian adalah tempat dimana peneliti melaksanakan penelitian.
Dalam penelitian ini, penulis melaksanakan penelitian di Bank BRI Area Malang Raya.
Jenis Data
Untuk melengkapi penelitian ini maka perlu didukung oleh data yang lengkap dan akurat. Berdasarkan sumbernya, jenis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi dua data, yaitu data primer dan data sekunder : 1. Data Primer
Menurut Sugiono (2008: 193), sumber data primer adalah sumber data yang lansung memberikan data kepada pengumpul data. Berdasarkan pendapat Husain Umar (2003: 43), data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik individu atau perorangan seperti hasil dari wawancara atau hasil pengisian kuesioner yang biasa dilakukan oleh peneliti. Data primer dalam penelitian ini merupakan data yang diperoleh secara lansung dari jawaban responden melalui penyebaran kuesioner pada nasabah Bank BRI untuk tabungan Simpedes Area Malang Raya
2. Data Sekunder
Menurut Sugiono (2008: 193), sumber data Sekunder merupakan sumber yang tidak lansung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen. Sedangkan menurut pendapat Umar (2003: 43), menyatakan bahwa data Sekunder adalah data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan, baik oleh pengumpul data primer atau pihak lain, misalnya dalam bentuk table atau diagram-diagram. Data Sekunder di ambil dari buku, jurnal, disertasi, penelitian terdahulu, literatur- literatur, media cetak (surat kabar dan majalah), artikel-artikel dari internet, dan website yang berhubungan dengan masalah penelitian.
Populasi dan Sampel Populasi
Menurut Masri Singarimbun (2006:152) populasi merupakan jumlah keseluruhan dari unit analisa yang ciri- cirinya akan diduga. Populasi dalam penelitian ini adalah nasabah Bank BRI untuk tabungan Simpedes di area Malang
Raya dengan jumlah populasi yang tidak diketahui.
Sampel
Arikunto (2006:117) sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi.
Penelitian ini tidak mendapatkan data dengan jelas tentang jumlah populasi, sehingga untuk menentukan sampel, peneliti berpedoman pada pendapat yang dikemukakan Roscoe dalam Sugiyono (2005:102) yang mengusulkan aturan ukuran sampel yang layak dalam penelitian antara 30 sampai 500 dan dalam penelitian multivariat (termasuk analisis regresi berganda), ukuran sampel sebaiknya beberapa kali (lebih disukai 10 jali atau lebih dari 10 kali) lebih besar dari jumlah variabel studi.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan jenis Non probability Sampling yaitu dengan metode accidental sampling.
Teknik accidental sampling adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2010).
Nonprobabilitiy sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi menjadi sampel.
Sampel dalam penelitian ini adalah nasabah Bank BRI yang berusia 17 tahun ke atas. Dalam penelitian ini peneliti menetapkan responden sebanyak 150 responden. Jumlah 150 responden didapatkan dari 10 kali dari jumlah indikator yaitu 14 yang ada di dalam 4 variabel yang diteliti sehingga berjumlah 140 responden. Kemudian peneliti membulatkan jumlah responden menjadi 150 dengan pertimbangan agar tingkat keakuratan data yang dihasilkan dari populasi jauh lebih baik dan akurat.
Identifikasi Variabel Penelitian.
Variabel-variabel yang diteliti yaitu:
a) Variabel bebas (X) : Citra merek (brand image)
Sub variabel dari variabel bebas Citra merek yaitu terdiri dari:
 Citra pembuat
(corporate image (X1)
 Citra pemakai (user image (X2)
 Citra produk (product image (X3)
b) Variabel terikat (Y) : Keputusan memilih nasabah
Skala Pengukuran
Teknik pengukuran data peneliti menggunakan Skala Likert.Sugiono (2009:
75) menyatakan bahwa skala Likert berinterasi 1-5 dengan pilihan jawaban sebagai berikut:
Sangat Setuju (SS) : skor 5 Setuju (S) : skor 4 Cukup Setuju (CS) : skor 3 Kurang Setuju (KS) : skor 2 Tidak Setuju (TS) : skor 1 Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau keabsahan suatu instrumen (Widayat, 2004: 110). Pengukuran yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (pengukuran ) itu valid.
Valid juga berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang memang seharusnya diukur. Formula Uji Validitas:
Dimana :
= Koefisien korelasi N= Banyak sampel
X= Item dari variabel yang diuji
Y= Jumlah skor semua item variabel yang diuji
Perhitungan ini akan dilakukan dengan menggunakan software SPSS dan dikonsultasikan dengan tabel r product moment dengan kriteria penilaian uji validitas ;
a. Apabila r hitung r tabel (pada taraf 5%) maka dapat dikatakan item kuisioner tersebut valid b. Apabila r hitung r tabel
(pada taraf 5%) maka dapat dikatakan item kuisioner tersebut tidak valid
Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah derajad konsistensi dan stabilitas data atau temuan (Sugiyono, 2008:456), sedangkan Simamora (2004:177) berpendapat bahwa, reliabilitas adalah tingkat keandalan kuesioner. Kuesioner yang reliabel atau handal kuesioner yang apabila dicobakan secara berulang-ulang kepada kelompok yang sama akan menghasilkan data yang sama.
Instrumen dapat dikatakan reliabel jika perhitungan validitas lebih besar dari nilai kritisnya pada taraf signifikan 0,05 (α
= 5 %) dan dengan menggunakan uji Cronbach Alpha, suatu variabel dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0,60.
Uji Asumsi Klasik
Uji Multikolinieritas
Uji Multikolinieritas digunakan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korealasi antar variabel bebas. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan Problem Multikolinieritas (multiko). Menurut Singgih Santoso (2002:203) “regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas”.
Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikoliniearitas dapat dideteksi dari besarnya nilai VIF ( Variance Inflation Factor) melalui program SPSS.
Apabila nilai VIF sekitar angka satu, maka model regresi bebas dari multiko. Selain itu juga dapat dideteksi juga dari besarnya korelasi antar variabel bebas , yaitu jika koefesien korelasi antar variabel lemah (dibawah 5), maka bebas dari multikol.
Uji Heteroskedastisitas
Menurut Singgih Santoso (2002:208), “Uji Non-Heteroskedastisitas dimaksudkan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengalaman ke pengalaman lain. Jika varians dari residual dari pengalaman satu ke pengalaman lain tetap, maka disebut homoskedastisitas. Dan jika varians berbeda, disebut heteroskedastisitas.
Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas”.
Heteroskedastisitas diuji dengan menggunakan uji koefesien korelasi Rank Spearman yaitu mengkorelasikan antara absolut residual hasil regresi dengan semua variabel bebas. Apabila probabilitas hasil korelasi lebih kecil dari 0,05 (5%), maka persamaan regresi tersebut mengandung heteroskedastisitas dan sebaliknya berarti nonheteroskedastisitas atau homoskedastisitas.
Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel terikat, variabel bebas atau keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal.
Normalitas dapat dilakukan dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik normalitas.
Jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
Uji Linieritas
Pengujian linearitas bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel X dengan variabel Y linear atau tidak. Rumus yang dipakai menurut Riduwan (2006:148).
Y= a + bX1 Keterangan : Y= Variabel terikat a = Konstanta intersep
b = (slop/kemiringan) koefisien regresi Y atas X
X1=Variabel Bebas
Data dikatakan linear apabila harga Fhitung lebih kecil dari harga Ftabel atau bisa ditulis (Fhitung < Ftabel) pada taraf signifikansi 0,05.
Jika FHitung lebih kecil dari FTabel berarti data linear
Jika FHitung lebih besar dari FTabel berarti data tidak linear
Uji Regresi Linear Berganda
Analisis Regresi Linear Berganda yaitu suatu analisis untuk menganalisis pengaruh citra merek (brand image) terhadap keputusan nasabah untuk memilih tabungan simpedes di PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Malang Raya.
Perhitungan regresi linier berganda ini mengunakan program SPSS dengan tujuan untuk memprediksi besarnya pengaruh variabel bebas citra merek (citra pembuat, citra pemakai, dan citra produk) (X) terhadap variabel terikat keputusan memilih nasabah (Y)
Formula untuk regresi linear berganda adalah sebagai berikut :
Y = b1X1 + b2X2 + b3X3+e Pengujian Hipotesis
Pengujian Hipotesis adalah suatu analisis untuk menguji pengaruh brand image terhadap keputusan nasabah untuk memilih produk dengan menggunakan uji F dan uji t.
Uji Simultan (Uji F)
Hasil uji F dilihat dalam tabel ANOVA dalam kolom sig, jika probabilitas < 0,05, maka dapat dikatakan
terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama variabel bebas terhadap variabel terikat dan model regresi bisa dipakai untuk memprediksi variabel terikat. Atau jika nilai signifikansi > 0,05 maka tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama antara variabel bebas terhadap variabel terikat.
Uji F digunakan untuk menguji variabel-variabel bebas secara bersama- sama terhadap variabel terikat
Seperti yang dikemukakan Sugiyono (2004:190) dengan rumus:
F=
Dimana:
F= F hitung yang selanjutnya dibandingkan dengan F table
R= Koefisien determinasi N= Jumlah sampel K= Jumlah variabel bebas Uji Parsial (Uji t)
Uji parsial berfungsi untuk menguji signifikansi konstanta dari setiap variabel bebas terhadap variabel terikat.
Menurut Sugiyono (2004:184) uji t dapat dicari dengan rumus sebagai berikut:
t=
Dimana :
t= t hitung yang selanjutnya dikonsultasikan sdengan t tabel
r= korelasi parsial yang ditemukan n= jumlah sampel
Pengujian ini dilakukan dengan cara membandingkan t hitung dan tabel dengan tingkat signifikansi t<0,05 atau (5%) dan pada tingkat derajat bebas df = n-k-1.
Uji Dominan
Jika dari hasil uji t dijumpai lebih dari satu variabel yang signifikan maka variabel yang dominan pengaruhnya adalah variabel yang memiliki nilai Beta yang distandardisasi (Standardized Beta) terbesar . Koefisien beta digunakan untuk
melihat pentingnya masing-masing variabel independent (Ghozali, 2006:88).
Sritua Arief (2006:10) menyatakan untuk menentukan variabel bebas yang paling menentukan (dominan) dalam mempengaruhi nilai variable terikat dalam suatu model regresi linier, maka digunakan koefisien Beta (Beta Coefficient). Nilai- nilai dalam standardized coefficients beta tersebut merupakan niai dari variabel bebas yang sudah distandarkan dalam bentuk persentase.
Koefisien Determinasi (R2)
Adjusted R-square digunakan untuk mengetahui seberapa besar keterkaitan variabel independent terhadap variabel dependent. Formula Adjusted R- Square :
Dimana :
= Koefisien Determinasi, maksudnya besarnya pengaruh variablel (X) terhadap variabel (Y).
J K (Reg) = Jumlah kuadrat Regresi J K (Tot) = Jumlah kuadrat Total
Dalam penelitian ini terdiri dari beberapa variabel, maka digunakan koefisien (Adjusted R2). Koefisien (Adjusted R2) dapat digunakan untuk mengetahui berapa persen besarnya sumbangan atau kontribusi dari variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).
Nilai koefisien (Adjusted R2) antara 0 sampai dengan 1. Semakin besar nilai R2, semakin tepat pula garis regresinya.
Sebaliknya semakin kecil nilai R2 maka semakin tidak tepat garis regresinya untuk mewakili data hasil observasi.
Hasil dan Pembahasan
Pada Tabel uji validitas dijelaskan bahwa nilai signifikan semua item pertanyaan untuk variabel X maupun Y lebih besar dari α = 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa instrumen yang digunakan untuk variabel citra produsen, citra konsumen dan citra produk terhadap
Keputusan pemilihan nasabah dalam penelitian ini sudah valid.
Sedangkan uji reliabilitas didapatkan koefisien alpha cronbach untuk semua variabel lebih besar dari 0,6 sehingga dapat disimpulkan bahwa instrumen yang digunakan untuk semua variabel dari penelitian ini dapat dihandalkan atau reliabel.
Hasil uji normalitas diketahui bahwa data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi yang digunakan dalam penelitian ini terdistribusi dengan normal.Diketahui bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi sehingga model regresi layak digunakan.
Pada uji multikolinieritas diketahui bahwa seluruh nilai VIF lebih kecil dari 10 dan nilai tolerance lebih besar dari 0,10 sehingga disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinieritas.
Dalam pengolahan data dengan menggunakan regresi linier, dilakukan beberapa tahapan untuk mencari hubungan antara variabel independent dan variabel dependent, melalui pengaruh variabel citra produsen (X1), citra konsumen (X2), dan citra produk (X3), terhadap keputusan memilih nasabah (Y). Berdasarkan tabel hasil regeresi, model regresi yang didapatkan adalah sebagai berikut:
Persamaan Regresi :
Y = a+b1X1+ b2X2+ b3X3 + e
Maka persamaan regresi dapat dirumuskan sebagai berikut :
Y = 0,214+ 0,191 X1 + 0,253 X2 + 0,386 X3 + 0.523
Selain itu, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Dari hasil pengujian Koefisien Determinasi (Adjusted R Square), dapat disimpulkan bahwa variabel- variabel independen dalam
penelitian ini mampu menerangkan 30,9% variabel keputusan memilih tabungan nasabah. Sedangkan sisanya 69,1% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak digunakan dalam model penelitian ini.
2. Pengujian dengan menggunakan uji simultan diketahui bahwa variabel bebas citra merek (X) (brand image) yang terdiri dari citra pembuat (X1), citra pemakai (X2), dan citra produk (X3) secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan nasabah untuk memilih tabungan simpedes (Y) di PT. Bank Rakya Indonesia Area Malang Raya dengan Fhitung > F tabel (23,239
> 2,46) dengan nilai signifikansi <
0,05.
3. Uji statistik t-test (parsial) menunjukan pengaruh citra merk terhadap Keputusan Nasabah (Y) adalah berpengaruh secara parsial dan dideskripsikan sebagai berikut, yaitu:
a. Variabel citra produsen (X1) memiliki nilai signifikansi (Sig.) 0.007 pada tabel Coefficientsa dengan nilai α (derajat signifkansi) 0.05 artinya 0.007<0.05 atau terdapat pengaruh yang signifikan dan uji t menunjukkan 2,758>t tabel (1,655).
Artinya kedua variabel berpengaruh secara parsial.
Sehingga dari kedua variabel terdapat pengaruh parsial dan signifikan.
b. Variabel citra konsumen (X2) memiliki nilai signifikansi (Sig.) 0.001 pada tabel Coefficientsa dengan nilai α (derajat signifkansi) 0.05 artinya 0.001<0.05 atau terdapat pengaruh yang signifikan
dan uji t menunjukkan 3,490>t tabel (1,655).
Artinya kedua variabel berpengaruh secara parsial.
Sehingga dari kedua variabel terdapat pengaruh parsial dan signifikan.
c. Variabel citra produk (X3) memiliki nilai signifikansi (Sig.) 0.000 pada tabel Coefficientsa dengan nilai α (derajat signifkansi) 0.05 artinya 0.000<0.05 atau terdapat pengaruh yang signifikan dan uji t menunjukkan 5,415>t tabel (1,655). Artinya kedua variabel berpengaruh secara parsial. Sehingga dari kedua variabel terdapat pengaruh parsial dan signifikan.
Pembahasan
Hasil analisis yang telah dilakukan dalam penelitian ini sudah memenuhi uji persyaratan analisis regresi linier berganda.Data yang dikumpulkan melalui kuesioner yang disebarkan kepada responden telah diuji validitas dan reliabilitasnya sehingga dapat dilanjutkan pada pengujian asumsi klasik yang terdiri dari uji multikolinearitas, uji normalitas, dan uji asumsi homokedastisitas. Setelah uji asumsi klasik dilakukan, maka dilanjutkan dengan analisis regresi linier berganda yakni untuk mengetahui pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent dan dilanjutkan dengan menguji hipotesis dengan melakukan uji F dan Uji t. Dari hasil uji F variabel citra produsen (X1), citra konsumen (X2), dan citra produk (X3), berpengaruh secara simultan (bersama-sama) terhadap keputusan memilih nasabah (Y). Pada hasil uji t semua variabel memiliki pengaruh secara parsial terhadap keputusan nasabah.
Kesimpulan dan Saran Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, pokok permasalahan, tujuan penelitian, rumusan hipotesis dan pembahasan hasil penelitian, maka dapat dikemukakan kesimpulan dan saran sebagai berikut :
1. Citra Produsen, Citra Konsumen, Citra Produk dari Citra Merek (brand image) mempunyai pengaruh yang signifikan secara simultan atau bersama-sama terhadap keputusan nasabah dalam memilih tabungan Simpedes Bank BRI.
2. Citra Produsen, Citra Konsumen, Citra Produk dari Citra Merek (brand image) mempunyai pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap keputusan nasabah dalam memilih tabungan Simpedes Bank BRI.
3. Variabel Citra Produk mempunyai pengaruh dominan terhadap variabel keputusan nasabah dalam memilih tabungan simpedes Bank BRI dibandingkan dengan variabel yang lain.
Saran
Saran dimunculkan berdasarkan teori-teori yang telah dibangundan didasarkan pada hasil penelitian yang diperoleh. Agar dapat digunakan sebagai sumber tambahan referensi dan informasi bagi penyusunan rencana strategis pemasaran produk tabungan simpedes Bank BRI
Adapun beberapa saran yang dapat diberikan oleh peneliti adalah sebagai berikut :
1. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat meneliti dengan variabel-variabel lain di luar variabel yang telah diteliti ini agar memperoleh hasil yang lebih bervariatif yang dapat berpengaruh terhadap keputusan nasabah.
Varibel lain diluar variabel citra menurut (Maski, 2010:46) adalah didasarkan pada; karakteristik bank, pemberian bobot pada kepentingan dan ciri-ciri yang relevan dimana calon nasabah lebih mementingkan tingkat kesehatan bank dan kepercayaan akan merek bank (Maski, 2010:46).
2. Hendaknya perusahaan mampu
mempertahankan dan
meningkatkan citra produsen yang terbentuk agar para nasabah tetap loyal dan bertahan untuk menggunakan produk tabungan simpesdes, oleh karena itu perusahaan perlu untuk lebih memperhatikan kualitas produk dan meningkatkannya lagi.
3. Citra konsumen harus tetap dibangun dan dimaksimalkan supaya masyarakat mengetahui pebedaan masing-masing produk sesuai kebutuhan, efisiensi serta efektivitas penggunaan.
4. Citra produk harus dikembangkan lagi dengan inovasi yang lebih menarik sehingga lebih banyak masyarakat yang tertarik dan menjadi nasabah tabungan simpedes Bank BRI.
Abdurachman, A, 1999, Ensiklopedia Ekonomi Keuangan Lainnya, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka.
Abdurachman A dan Muhidin S A.
2007. Analisis Korelasi, Regresi, dan Jalur dalam Penelitian . Bandung:
Pustaka Setia.
Andreani, et al. 2012. The Impact of BrandImage Towards Loyalty with Satisfactionas A Mediator in McDonald’s.
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol.14,No.1, Maret 2012: 64-71.
Arif, Sritua, 2006. Metodologi Penelitian Ekonomi: Jakarta : UI Press
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta :Rineka Cipta
Barsky, Keki R. 2000. Beyond Customer Satisfaction to Customer Loyalty, AMAManagement Briefing.
New York.
Bayu Kartib. 2010.
Kewirausahaan:Pendekatan Karakteristik Wirausahawan Sukses. (edisi pertama).
Jakarta. Prenada Media Group.
Buchari Alma . 2008. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: Alfabeta Consuegra,Octavia Ibarra. 2006. Own
labels in the United Kingdom aSource of Competitive Advantage in Retail Businnes, Universidad de Norte,Colombis,(online), (http://www.google.com, diakses 16 Januari 2015) Darmadi Durianto, Sugiarto, Tony
Sitinjak, 2004. Strategi Menaklukan PasarMelalui Riset Ekuitas dan Perilaku Merek, Jakarta: Gramedia,.
Ferrinadewi, Erna. 2008. Pengaruh Threat Emotion Konsumen Dan Brand Trust Pada Keputusan Pembelian Produk Susu Anlene Di Surabaya.
Jurnal. Universitas Widya Kartika.
Ghozali, Imam. 2006, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang
Häubl , G. (19 96) . Internati onal Marketing Review. A cross- n a t i o n a l i n v e s t i g a t i o n on the effects of country of origin and brand name on the e v a l u a t i o n o f a new car, 76-97.
John C. Mowen, Michael Minor, 2002, Perilaku Konsumen, Jakarta: Erlangga
Kasmir. 2002. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi Revisi 2002. Jakarta: PT.
RAJAGRAFINDO PERSADA.
Kotler, Philip dan Armstrong, Garry.
2008. Prinsip-prinsip Pemasaran, Jilid 1,. Jakarta:
Erlangga.
Kotler, Philip. 2009. Manajemen Pemasaran 1, Edisi ketigabelas. Jakarta:
Erlangga.
Kotler, Philip dan Keller, Kevin L.
2007. Manajemen
Pemasaran 1, Edisi ketigabelas. Jakarta:
Erlangga.
Maski, Ghozali . 2010. Analisis Keputusan Nasabah Menabung : Pendekatan Komponen dan Model Logistik Studu Pada Bank Syariah Malang. Jurnal.
Fakultas Ekonomi
Universitas Brawijaya.
Musay FP. 2013. Pengaruh brand image terhadap keputusan pembelian (survei pada konsumen KFC Kawi Malang). Jurnal Administrasi Bisnis. [internet]. [4 Oktober 2014]. 3(2): 1-7. Dapat
diunduh dari:
http://administrasibisnis.stude ntjournal.ub.ac.id/index.php/j ab/article/download/141/197]
Mowen, John & Michael Minor. 2002.
Perilaku Konsumen. Jilid1
edisi kelima. Erlangga : Jakarta
Pritchard, M. P ; M. E. Havitz ; and D.R. Howard. 1999.
Analyzing The comment- Loyalty Link In Service Context, Journal of the Academy of Marketing Science, vol 27 no 3 p. 333- 348.
Riduwan. 2006, Metode dan Teknik Menyusun Tesis, Cetakan 4, Alfabeta, Bandung
Riduwan.2007, Skala Pengukuran Variabel - Variabel Penelitian, Cetakan
Keempat, Alfabeta, Bandung Sanjaya. 2010. Pengaruh Brand
Image Terhadap Keputusan Pembelian Smartphone Blackberrry di Kota Malang.
Universitas Brawijaya Malang.
Santoso, Singgih dan Tjiptono, Fandy, 2001, Riset Pemasaran:
Konsep dan Aplikasi dengan SPSS, PT Elex Media Komputindo, Jakarta.
Santoso, Singgih, 2000, Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik, PT Elex Media Komputindo, Jakarta.
Simamora. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : Adi Citra Karya Nusa.
Singarimbun, M. dan Effendi, S. 2006.
Metodelogi Penelitian Survei.
Cetakan Kedua, Penerbit PT.
Pustaka LP3ES Indonesia.
Jakarta.
Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV.
Alfabeta.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif.
Bandung: CV.Alfabeta.
Sumarwan, Ujang. 2003. Perilaku Konsumen, Teori dan Penerapannya Dalam
Pemasaran. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Tjiptono, Fandi. 2005. Strategi Pemasaran. Yogyakarta : Andi.
Tomy. 2010. Pengaruh Brand Image Terhadap Keputusan Pembelian Kartu Seluler indosat IM3 . Universitas Brawijaya Malang
Umar, Husein. 2004, Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis, Cet ke 6, Jakarta : PT RajaGrafindo Persada.
Widayat & Amirullah, 2002, Riset Bisnis. Graha Ilmu.
Yogyakarta
Yonanda. 2012. Pengaruh Citra Merek (Brand Image) Terhadap Keputusan Pembelian handphone Blackberrry. Universitas Diponegoro Semarang.
Zeithaml dan Bitner, 2000. Service Marketing: Integrating Customer Focus Across. The Firm, me Graw Hill.
www.bri.co.id diakses 25 Juni 2015.
www.kompas.com diakses 28 mei 2015.