Citra negara asal (COOI), etnosentrisme konsumen (CE) dan keterlibatan konsumen (CI) merupakan faktor penting dalam membangun persepsi kualitas (PQ) dan niat membeli (PI) produk kosmetik merek lokal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran citra negara asal, etnosentrisme konsumen dan keterlibatan konsumen sebagai faktor pendorong persepsi kualitas dan implikasinya terhadap niat pembelian. Citra negara asal (COOI), etnosentrisme konsumen (CE) dan keterlibatan konsumen (CI) merupakan faktor penting dalam membangun persepsi kualitas (PQ) dan niat membeli (PI) pada produk kosmetik merek lokal.
Country of Origin Image (COOI) merupakan suatu citra, reputasi yang diberikan konsumen terhadap produk dari suatu negara tertentu. Selain permasalahan yang telah diangkat, peneliti juga menggali lebih dalam mengenai peran citra negara asal, etnosentrisme konsumen dan keterlibatan konsumen terhadap persepsi kualitas serta pengaruhnya terhadap niat beli. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji apakah citra negara asal, etnosentrisme konsumen, dan keterlibatan konsumen dalam persepsi kualitas akan mempengaruhi niat beli merek kosmetik lokal Martha Tilaar dan Mustika Ratu.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Ruang Lingkup Penelitian
Rumusan Permasalahan
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Sistematika Penulisan
LANDASAN TEORI
Tinjauan Pustaka
- Quality Signals
 - Country Of Origin
 - Consumer ethnocentrism
 - Consumer Involvement
 - Perceived quality
 - Purchase decision
 - Purchase intention
 
Penelitian Terdahulu
Rerangka Konseptual
- Keterkaitan Antara Country Of Origin Terhadap Perceived Quality
 - Keterkaitan Country Of Origin image Terhadap Purchase intention
 - Keterkaitan Consumer Ethnocentrism Terhadap Perceived Quality
 - Keterkaitan Consumer Ethnocentrism Terhadap Purchase Intention
 - Keterkaitan Consumer Involvement Terhadap Purchase Intention
 - Keterkaitan Antara Perceived Quality Terhadap Purchase Intention
 
Model Penelitian
METODOLOGI PENELITIAN
Objek Penelitian
Desain Penelitian
Metode Pengambilan Sampel
- Jenis dan Sumber Data
 - Populasi dan Sampel
 
Operasional Variabel
Metode Pengolahan Data
Metode Analisis Data
- Spesifikasi Model
 - Identifikasi
 - Estimasi
 
Uji Kecocokan (Testing Fit)
- Uji Validitas (Pretest)
 - Uji Reliabilitas (Pretest)
 
Teknik Pengujian Hipotesis
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Objek Penelitian
Industri kosmetik di Indonesia saat ini ditandai dengan banyaknya merek lokal yang tidak kalah bersaing dengan merek luar negeri. Martha Tilaar dan Mustika Ratu merupakan 2 brand kosmetik lokal yang memiliki nilai penjualan tertinggi di Indonesia pada tahun 2016-2017. Martha Tilaar dan Mustika Ratu merupakan duo lama di industri kosmetik di Indonesia. Dengan mengedepankan kecantikan lokal, kedua perusahaan ini mampu bertahan dalam persaingan yang cukup ketat dengan kosmetik merek luar negeri.
Martha Tilaar Group merupakan perusahaan kosmetik terkemuka di Indonesia yang didirikan sejak tahun 1970, dengan penjualan tahunan sekitar Rp 600 miliar dan menguasai sekitar 11% pasar produk perawatan wajah di Indonesia. Produk utama Martha Tilaar Group adalah: Sariayu, Biokos, Caring Colors, Belia, Professional Artist Makeup (PAC), Mirabella dan Rudy Hadiswarno Cosmetics. Martha Tilaar Group ingin mendorong tren kecantikan berbasis alam (back to nature) dan budaya Timur (Marthatilaargroup.com, n.d.).
Mustika Ratu yang memiliki slogan “Warisan Indonesia” dimana Mustika Ratu merupakan brand dan produk yang menawarkan perawatan kecantikan luar dan dalam melalui tradisi Indonesia. Kedua perusahaan ini juga selalu aktif terlibat dalam acara-acara yang berbasis budaya, alam, pendidikan dan pemberdayaan perempuan, seperti ajang Pencarian Bakat Perempuan Indonesia dan Puteri Indonesia.
Uji Validitas dan Reliabilitas (Pre-test)
- Uji Validitas (Pre-test)
 - Uji Reliabilitas (Pre-test)
 
Pengukuran reliabilitas dilakukan dengan melakukan analisis faktor terhadap skor pre-test untuk melihat nilai Croanbach's alpha ≥ 0,60. Apabila diperoleh hasil Croanbach’s alpha ≥ 0,60, maka indikator tersebut dapat dikatakan reliabel, konsisten dan signifikan terhadap variabel tersebut (Malhotra, 2010). Seluruh indikator mempunyai nilai Croanbach’s alpha ≥ 0,60 sehingga dapat dikatakan reliabel, stabil dan penting bagi variabelnya.
Profil Responden
- Pekerjaan Responden
 - Pendidikan Terakhir Responden
 - Umur Responden
 - Pengeluaran per Bulan Responden
 - Tempat Tinggal Responden
 - Kosmetik Lokal Yang Biasa Digunakan Responden
 - Presentasi Penggunaan Kosmetik Lokal Responden
 - Pertanyaan Screening
 
Dari 190 responden yang mengisi kuesioner online, terdapat 115 responden yang belum pernah membeli dan menggunakan produk Martha Tilaar dan Mustika Ratu atau sekitar 61% responden. Selain itu, 25% atau 29 responden berprofesi sebagai pekerja/karyawan, 8% atau 9 responden berprofesi sebagai wiraswasta. Selain itu, sebanyak 14% atau 16 responden menyelesaikan pendidikan akhir pada jenjang D1-D3, dan sebanyak 22% atau 25 responden memiliki pendidikan akhir S1.
Pada angka tersebut, hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden berusia antara 15 hingga 23 tahun dengan persentase 87% atau 1000 responden. Sedangkan usia 24-32 tahun berjumlah 11% atau 13 orang, dan usia 33-41 tahun sebanyak 2% atau 2 orang. 3.000.000, dengan mayoritas adalah pelajar yang pengeluarannya tidak melebihi Rp 3.000.000 per bulan.
Berdasarkan tabel tersebut terlihat banyaknya responden yang belum pernah membeli produk Martha. Tilaar dan Mustika Ratu sebanyak 115 responden atau 61%, sedangkan 75 responden atau 39% responden sebelumnya pernah membeli produk kosmetik Martha Tilaar dan Mustika Ratu, serta tidak konsisten dalam menjawab kosmetik merek lokal yang umum digunakan. Hal ini menunjukkan bahwa banyak responden yang menggunakan kosmetik merek lokal namun belum pernah membeli produk kosmetik Martha Tilaar dan Mustika Ratu.
Hasil Analisis Data
- Spesifikasi Model
 - Identifikasi Model
 - Uji Model Pengukuran
 - Uji Model Keseluruhan
 
Data ini mempunyai hasil derajat kebebasan (DF > 0), sehingga data termasuk dalam kategori over-identified dan positif. Setelah mengetahui hasil analisis Degree of Freedom maka tahapan selanjutnya adalah melakukan uji ulang uji validitas dan reliabilitas terhadap seluruh responden yang diperoleh. Setelah melakukan uji validitas dan reliabilitas menggunakan AMOS, selanjutnya perlu dilakukan estimasi dan penilaian model.
Berdasarkan tabel tersebut diperoleh hasil bahwa seluruh indikator pada setiap variabel dinyatakan valid dan reliabel karena memenuhi standar yang dipersyaratkan. Berdasarkan tabel tersebut dijelaskan bahwa indeks CMIN/DF mempunyai evaluasi model fit yang baik, karena indeks tersebut mempunyai nilai pengurangan sebesar 2,634 dan nilai tersebut lebih rendah dari standar yang ditunjukkan yaitu ≤ 5,0. Apabila nilai estimasi pada hasil analisis menunjukkan nilai positif dan p-value < 0,05, maka hipotesis terbukti signifikan dan didukung oleh data.
Namun jika nilai estimasi menunjukkan hasil negatif dan p-value > 0,05, maka hipotesis tidak terbukti signifikan dan tidak didukung oleh data. Variabel Citra Negara Asal berpengaruh positif terhadap persepsi kualitas karena mempunyai nilai positif pada hasil estimasi yaitu 0,682, nilai rasio kritis > 1,96 yaitu 8,472, dan nilai p*** yang nilai ini lebih kecil dari standar yang ditunjukkan yaitu p < 0,05. Variabel etnosentrisme konsumen tidak berpengaruh positif terhadap persepsi kualitas, karena mempunyai nilai estimasi sebesar 0,058, nilai rasio kritis <1,96.
Variabel citra negara asal berpengaruh positif terhadap minat beli karena mempunyai nilai positif pada hasil estimasi yaitu 0,266, nilai kritis rasio > 1,96 yaitu 2,783, dan p-value sebesar 0,005 dimana nilai tersebut adalah lebih kecil dari standar yang tertera yaitu p < 0,05. Variabel persepsi kualitas berpengaruh positif terhadap niat pembelian karena mempunyai nilai positif pada hasil estimasi yaitu 0,896, nilai kritis rasio > 1,96 yaitu 7,615, dan nilai p*** dimana nilai tersebut lebih kecil dari standar yang ditentukan. , yaitu p < 0,05. Variabel etnosentrisme konsumen tidak berpengaruh positif terhadap niat pembelian karena mempunyai nilai estimasi sebesar -0,068 nilai hubungan kritis.
Variabel keterlibatan konsumen tidak berpengaruh positif terhadap niat pembelian karena mempunyai nilai estimasi sebesar -0,026 nilai hubungan kritis.
Pembahasan
- Hasil Uji Pengaruh Country of Origin Image terhadap Perceived Quality . 74
 - Hasil Uji Pengaruh Consumer Ethnocentrism terhadap Perceived Quality 76
 - Hasil Uji Pengaruh Perceived Quality terhadap Purchase Intention
 
Citra negara asal yang merupakan sinyal ekstrinsik terhadap produk tersebut, dalam hal ini produk kosmetik merek lokal, dimana konsumen menggunakan sinyal ekstrinsik dalam menilai kualitas produk tersebut. Dalam hal ini produk kosmetik merek lokal dinilai memiliki kualitas yang baik karena Indonesia dinilai memiliki teknologi pembuatan kosmetik yang baik. H1: citra negara asal berpengaruh positif terhadap persepsi kualitas 4.5.2 Hasil pengujian pengaruh citra negara asal terhadap niat beli.
Indonesia merupakan negara dengan ratusan suku dan budaya, serta citra Indonesia yang dikenal memiliki budaya yang beragam, sehingga dapat mendorong konsumen untuk meningkatkan niat membeli produk kosmetik dari brand lokal Martha Tilaar dan Mustika Ratu. H2 : Citra negara asal berpengaruh positif terhadap niat beli. 4.5.3 Hasil pengujian pengaruh etnosentrisme konsumen terhadap persepsi kualitas. Hal ini menyatakan bahwa tingkat etnosentrisme konsumen tidak dapat mempengaruhi persepsi konsumen terhadap kualitas produk kosmetik merek lokal Martha Tilaar dan Mustika Ratu.
Sikap etnosentris terhadap produk kosmetik merek lokal dirasa masih kurang dalam mempengaruhi persepsi konsumen terhadap kualitas produk kosmetik merek lokal. H3: etnosentrisme konsumen tidak berpengaruh positif terhadap persepsi kualitas 4.5.4 Hasil pengujian pengaruh etnosentrisme konsumen terhadap niat membeli. Hasil penelitian menunjukkan bahwa etnosentrisme konsumen tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap niat pembelian, dalam hal ini produk kosmetik merek lokal.
H4 : Etnosentrisme konsumen tidak berpengaruh positif terhadap niat beli 4.5.5 Hasil pengujian pengaruh keterlibatan konsumen terhadap niat beli. Berdasarkan hasil analisis pada tabel regresi keluaran membuktikan bahwa hipotesis keterlibatan konsumen tidak mempunyai pengaruh terhadap niat beli dalam hal ini kosmetik merek lokal. H5 : keterlibatan konsumen tidak berpengaruh positif terhadap niat beli 4.5.6 Hasil pengujian pengaruh persepsi kualitas terhadap niat beli.
Hal ini menunjukkan bahwa jika persepsi terhadap kualitas produk baik maka dapat meningkatkan niat beli.
Implikasi Manajerial
Perceived quality atau persepsi kualitas konsumen terhadap produk kosmetik merek dalam negeri mempunyai pengaruh paling besar terhadap niat beli. Hal ini menunjukkan bahwa persepsi kualitas berpengaruh positif terhadap niat pembelian, sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan (Das, 2014a) yang menyatakan bahwa semakin tinggi persepsi kualitas suatu produk, maka semakin tinggi kecenderungan untuk membeli produk tersebut, persepsi kualitas berasal dari sudut pandang konsumen dan bersifat subyektif. Citra negara asal atau image negara asal suatu produk kosmetik mempunyai pengaruh positif terhadap persepsi kualitas. Hasil ini sesuai dengan penelitian (Kim et al., 2017) yang menyatakan bahwa konsumen menggunakan citra negara asal untuk mengevaluasi kualitas produk kosmetik dan secara signifikan mempengaruhi persepsi konsumen terhadap kualitas produk.
Hal ini menunjukkan bahwa citra negara asal mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap niat beli. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan hubungan antara variabel citra negara asal, etnosentrisme konsumen, keterlibatan konsumen dan persepsi kualitas terhadap niat beli. Penelitian ini menunjukkan bahwa 3 hipotesis terbukti berpengaruh signifikan dan 3 hipotesis terbukti tidak berpengaruh.
Hasil analisis, pembahasan, implikasi manajerial dan kesimpulan penelitian ini dapat dijadikan saran bagi perusahaan Martha Tilaar dan Mustika Ratu serta perusahaan kosmetik lokal lainnya. Perusahaan Martha Tilaar dan Mustika Ratu serta perusahaan kosmetik lokal lainnya dapat terus meningkatkan inovasi produknya dan terus mengikuti perkembangan tren kosmetik dari waktu ke waktu. Pada penelitian ini variabel etnosentrisme konsumen dan keterlibatan konsumen tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap persepsi kualitas dan niat membeli, sehingga pada penelitian selanjutnya dengan penelitian sejenis akan lebih baik jika objek lain diganti seperti industri fashion dalam negeri, Saat ini banyak desainer lokal yang sukses menjadi internasional. , dan karyanya dihargai secara luas.
Relationships between retailer awareness, retailer association, perceived retailer quality and retailer loyalty with purchase intention: A study of Indian food retail brands. Links between retailer personality, perceived quality, and retailer purchase intention and loyalty: A study of Indian non-food retailing. The interactive influence of country of origin of brand and product involvement on purchase intention.
Does country-of-origin matter in the relationship between brand personality and purchase intention in emerging economies.
KESIMPULAN
Kesimpulan
Saran-saran tersebut diharapkan dapat meningkatkan persepsi terhadap kualitas kosmetik lokal dan meningkatkan niat beli konsumen. Hal ini dapat dilakukan dengan menambah atau bermitra dengan beauty vlogger atau influencer untuk memberikan ulasan atau deskripsi kualitas produk di platform lain seperti YouTube atau situs komunitas seperti femaledaily.com. Diperoleh dari https://www.indonesia-investments.com/id/news/todays-headlines/cosmetics-indonesia-rising-demand-for-beauty-personal-care-products/item8181.
The Effects of Sports Involvement, Sponsorship Awareness and Corporate Image on Intention to Purchase Sponsorship Products – The Case of FIFA World Cup 2010.