PENGARUH CUSTOMER SERVICE ORIENTED DAN KOMPENSASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN
(STUDI KASUS PADA RESTAURANT JANK-JANK DI KOTA MALANG)
Disusun Oleh:
Moch. Gilang Anugerah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya [email protected]
Dosen Pembimbing:
Dodi Wirawan Irawanto, SE., M.Com.,Ph.D.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh customer service oriented dan kompensasi kerja terhadap kinerja karyawan pada Restaurant Jank-Jank Di Kota Malang.
Jenis penelitian ini adalah explanatory research dengan pendekatan kuantitatif. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 35 orang dengan pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling. Teknik data menggunakan kuisioner yang di ukur dengan skala Likert. Analisis data dalam penelitian menggunakan analisis regresi berganda dengan software SPSS versi 20. Pada penelitian ini, hipotesis di uji dengan menggunakan uji t. Hasil uji hipotesis menunujukan bahwa variabel customer service dan kompensasi kerja berpengaruh secara parsial terhadap kinerja karyawan. Selain itu hasil penelitian menunjukkan customer service oriented dan kompensasi kerja berpengaruh simultan terhadap kinerja karyawan.
Kata kunci: Customer Service Oriented, Kompensasi Kerja, Kinerja Karyawan
ABSTRACT
This study aims to analyze the effect of customer service oriented and work compensation on employee performance at the Jank-Jank Restaurant in Malang City. This type of research is explanatory research with a quantitative approach. The sample used in this study as many as 35 people with sampling using random sampling technique. The data technique used a questionnaire measured by a Likert scale. Data analysis in this study used multiple regression analysis with SPSS version 20 software. In this study, the hypothesis was tested using the t test. Hypothesis test results show that customer service and job compensation variables have a partial effect on employee performance. In addition, the results show that customer service oriented and job compensation have a simultaneous effect on employee performance.
Keywords: Customer Service Oriented, Work Compensation, Employee Performance
PENDAHULUAN
Sumber daya manusia yang memiliki kemampuan tinggi sangat menunjang tercapainya visi dan misi organisasi untuk berkembang pesat dan maju guna megantisipasi global.
Perusahaan diharuskan untuk mengembangkan Sumber Daya Manusia yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja karyawan pada perusahaan agar perusahaan dapat mencapai tujuan yang diinginkan.
Kesimpulan pada penilaian kinerja menurut Efendi (2002) dan menurut Mangkunegara (2002) sumber daya manusia merupakan salah satu alat atau sarana dalam melakukan penilaian terhadap seorang karyawan dalam rangka mencapai pekerjaan secara optimal yang terlihat dari beberapa aspek yaitu menentukan penilaian dan kualitas dari beberapa objek yang dinilai.
Perencanaan tujuan yang dapat digunakan oleh karyawan dan eksekutif perusahaan untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai di masa mendatang.
Karena tanpa perencanaan pada awal tahun kerja, sangat sulit bagi karyawan dan perusahaan untuk mengukur jumlah pekerjaan yang akan tercapai.
Cascio (2012) berpendapatan bahwa manajemen kinerja aalah suatu proses yang luas yang memerlukan manajer mendefinisikan, memfasilitasi, dan mendorong kinerja dengan mengusahakan umpan balik tepat waktu dan secara konstan memfokuskan perhatian setiap orang pada sasaran akhir. Pengukuran kinerja
dapat digunakan untuk menekan perilaku yang tidak pantas dan merangsang serta menerapkan perilaku yang diinginkan melalui umpan balik yang tepat waktu atas hasil dan penghargaan kinerja, baik secara intrinsik maupun ekstrinsik. Pelayanan karyawan pada setiap kegiatan atau manfaat yang dapat diberikan suatu pihak kepada pihak lain nya yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak pula berakibat pemilikan sesuatu dan produksinya dapat atau tidak dapat dikaitkan dengan suatu produk pisik menurut Kotler (2002) Sehingga karyawan pun berusaha memberikan layanan sesuai dengan yang dibutuhkan. tenaga kerja yang mereka latih, mampu bekerja maksimal karena mereka sudah memahami bidang dimana mereka akan ditempatkan.
Kinerja yang baik juga sangat dibutuhkan dibisnis kuliner Restaurant Jank-Jank yang berada Di Kota Malang dalam mewujudkan salah satu misi nya yaitu melayani sceara tepat dan cepat kepada konsumen yang harus diterapkan kepada karyawan agar para konsumen puas dengan hasil yang diberikan. menurut Hasibuan,(2000) kekayaan utama suatu perusahaan, karena tanpa keikutsertaan karyawan, aktivitas perusahaan tidak akan terjadi.
Dapat disimpulkan bahwa karyawan dituntut untuk selalu memanfaatkan waktu yang tersedia seefektif mungkin karena kinerja karyaan di lihta dari perbandingan hasil dan peran serta dari tenaga kerja itu sendiri. Tenaga kerja di tuntut untuk seproduktif mungkin yaitu cekatan, mampu menghasilkan uang dan jasa dengan jumlah yang telah di
tentukan dalam waktu singkat, sehingga kinerja karyawan bias baik.
Dalam menghadirkan pelayanan bagus, peran karyawan di jank-jank dikota malang di nilai memegang peranan penting karena merekalah yang berhubungan langsung dengan konsumen. Saat ini customer service harus memiliki keterampilan menangani segala macam kebutuihan konsumen. Pengembangan pelayanan kepada para konsumen sangat penting dalam usaha meningkatkan kepusan dan loyalitas para konsumen. Tjiptono (2007) mengatakan bahwa kualitas layanan pada dasarnya adalah upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketetapan penyampaiannya untuk mengimbangi harapan pelanggan.
Pemberian kompensasi dari perusahaan merupakan salah satu faktor penting yang berpengaruh di dalam pemilihan untuk bekerja di sebuah organisasi. Pemberian kompensasiyang tepat bagi keinginan karyawan maupun kemampuan perusahaan, akan menciptakanhubungan kerjasama yang sehat untuk kemajuan kinerja perusahaan. Menururt Handoko (2004) berpendapat bahwa kompensasi mencerminkan ukuran karya mereka di antara para karyawan itu sendiri, keluarga dan masyarakat. Selain itu, kompensasi yang sesuai dengan keinginan karyawan atas pekerjaannya dapat memacu semangat karyawan untuk bekerja lebih baik dari waktu ke waktu, sehingga memberikan pengaruh positif bagi peningkatan hasil kerja karyawan. Kepuasan terhadap besarnya kompensasi merupakan elemen utama terciptanya kepuasan kerja. Selain itu,
kepuasan kompensasi juga berperan membentuksikap seorang karyawan dalam bekerja sebagaimana yang dilakukan karyawan restaurant jank- jank dikota malang ada timbal baliknya agar keberlangsungan hidup para karyawan sejahtera. Ketika kompensasi tidak sesuai dengan harapan para karyawan maka terjadi penolakan secara halus sampai dengan konflik emosional pada karyawan. Hal ini justru akan berdampak pada kemajuan perusahaan khususnya mencapai tujuan yang lebih baik. Dengan uraian latar belakang dan adanya keselarasan antara perilaku karyawan di restaurant dengan indikator yang sudah dijelaskan serta berdasarakan hasil beberapa penelitian tersebut maka peneliti ingin menguji kembali apakah customer service oriented, kompensasi kerja benar adanya dapat meningkatkan kinerja karyawan.
LANDASAN TEORI Customer Service Oriented
Berorientasi layanan pelanggan atau bisa disebut Customer Service Oriented yaitu aktivitas yang dilakukan oleh calon pelanggan dengan dating dan melalukan kontak terhadap perusahaan sebelum, sesaat dan setelah mengonsumsi susatu dari jasa yang telah diberikan oleh perusahaan
Menurut Harrison (2001) menyatakan bahwa orientasi pelanggan berpengaruh positif secara langsung terhadap kinerja organisasi Di sini, manajemen dan karyawan menyelaraskan tujuan individu dan tim mereka di sekitar memuaskan dan mempertahankan pelanggan. Ini kontras, sebagian, dengan orientasi
penjualan, yang merupakan pendekatan strategis di mana kebutuhan dan keinginan perusahaan atau tenaga penjualan dinilai lebih dari pelanggan sebagaimana mereka memenuhi karakteristik yang dinginkan. Beberapa hal karakteristik yang perlu dijelakan dalam customer service oriented yaitu bermanfaat, penuh perhatian, kooperatif, komunikatif, pemecah masalah dan terorganisir
Kompensasi
Kompensasi mencerminkan ukuran karya mereka di antara para karyawan itu sendiri, keluarga dan masyarakat. Menurut Mathis (2002) menyatakan bahwa salah satu cara untuk meningkatkan prestasi kerja, memotivasi dan meningkatkan kinerja para karyawan adalah melalui kompensasi menurut Handoko (2004)
Menururt Hasibuan (2005) mengemukakan kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan. Secara garis besar membagi kompensasi menjadi 3 jenis yaitu: Kompensasi langsung, kompensasi tidak langsung dan insentif . kompensasi tidak langsung berupa tunjangan sebagai contoh nya gaji pokok, gaji variabel dan tunjangan
Kinerja Karyawan
Menururt Wibowo (2016) menyatakan bahwa kinerja karyawan di pengaruhi oleh individu dan organisasi.
Faktor individu tersebut yang mempengaruhi kinerja dalah kemampuan dan kompetensinya.
Faktor dari segi organisasi yang mempengaruhi kinerja adalah factor kepemimpinan, kompensasi dan memotivasi karyawan melalui pelatihan, mentoring dan konseling.
Secara umum dapat dikatakan bahwa kinerja karyawan merupakan factor utama yang menentukan suatu perushaan akan berhasil atau gagal terdiri dari 4 faktor yaitu (1) Efektifitas dan Efisiensi, (2) Otoritas, (3) Disiplin, dan (4) Inisiatif
HIPOTESIS
H1 : Customer Service Oriented (X1) Berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan (Y) pada karyawan Restoran Jank-Jank diKota Malang
H2 : Kompensasi kerja (X2) Berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan (Y) pada karyawan Restoran Jank-Jank diKota Malang
H3 : Customer Service Oriented (X1) Berpengaruh terhadap Kompensasi kerja (X2)
METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini, digunakan jenis penelitian explanatory research
dengan pendekatanya yaitu kuantitatif.
Polpulasi pada penelitian ini adalah seluruh karyawan pada Restaurant Jank-Jank Di Kota Malang. Teknik sampling penelitian ini menggunakan teknik Quota sampling dikatakan sampel ini mengambil jumlah karyawan yang ada dari populasi yang dilakukan tanpa acak yang ada dalam populasi tersebut, didapatkan jumlah sampel sebanyak 35 karyawan.
Instrumen pada penelitian ini menggunaka skalalikert. Instrumen tersebut diuji menggunakan uji validitas, uji reliabilitas dan uji asumsi klasik. Teknik analisis data tersebut menggunakan regresi linier berganda dan uji koefisien detereminasi (R2) untuk mengetahui variabel beas terhadap terikat. Uji hipotesis menggunakan uji parsial (uji t) dan uji signifikansi simultan (uji F)
KETERBATASAN PENELITIAN Terdapat beberapa keterbatasan yang mungkin dapat berpengaruh pada hasil penelitian. Keterbatasan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Penelitian ini hanya menerapakan metode survei melalui kuisioner tertutup sehingga kurang tajam dalam menggali harapan dan apa yang diinginkan peneliti sebenarnya.
Oleh karena itu kesimpulan yang diambil hanya berdasarkan pada data yang dikumpulkan melalui penggunaan instrumen secara tertulis tersebut.
2. Kesulitan yang dialami saat menyebarkan kuisioner yaitu karena adanya pandemi COVID-19 sehingga waktu yang dialokasikan tidak memadai
3. Peneliti semula memberikan 60 responden untuk JANKJANK™ di Malang tapi karena adaaya pandemi COVID-19 hanya menerima 35 responden untuk JANKJANK™ di Malang kerena mayoritas kebanyakan dari mahasiswa.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarakan data yang diperoleh pada saat melakukan penelitian, responden sama-sam mendominasi oleh pria dan wanita, sebanyak 18 orang atau 51,43% Pria dan sebanyak 17 orang atau 48,57%
Wanita dengan pendidikan terakhir SMA sebanyak 17 orang atau 48,57%
yang mayoritas sudah memiliki masa kerja selama 6-12 bulan sebanyak 10 orang atau 28,57% Kuisioner yang telah disebar kepada 35 responden di Restaurant Jank-jank diKota Malang telah memenuhi syarat validitas, reliabilitas, uji asumsi klasik yaitu uji normalitas, uji multikolineritas, uji heteroskedasitas, uji linearitas, dan teknik analisis data serta uji koefisien determinasi (R2) dengan hasil berikut
Uji Validitas
Item R
Hitun g
Sig. R
Tabe l
Keteranga n
X1.1 0.853 0.00
0
0.33 4
Valid
X1.2 0.819 0.000 0.33
4
Valid
X1.3 0.639 0.000 0.33
4
Valid
X1.4 0.634 0.000 0.33
4
Valid
X1.5 0.475 0.004 0.33
4
Valid
X1.6 0.748 0.000 0.33
4
Valid
X1.7 0.739 0.000 0.33
4
Valid
X1.8 0.600 0.000 0.33
4
Valid
X1.9 0.767 0.000 0.33
4
Valid
Uji Normalitas
One-Sample Kolmogrov-Smirnov test
Unstandardized Residual
N 35
Normal Paramet Mean .000000
Std.
Deviation
1.70273661
Most extreme Absolute .152
Differences Positif .082
Negative -.152
Kolmogorv-Smirnov Z .897
Asymp. Sig (2-tailed) .397
Dari Tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai sig. r item pertanyaan lebih kecil dari 0.05 (α = 0.05) atau nilai r hitung lebih besar dari r tabel (0,3) yang berarti
a. Test distribution is normal b. Calculated from data
Berdasarkan tabel diatas dapat di lihat hasil dari Kolmogrov-Smirnov menunjukan nilai signifikansi sebesar 0,897 nilai tersebut lebih besar dari 0,05 sehingga data yang digunakan terdistribusi normal
Uji Multikolineritas
tiap-tiap item variabel adalah valid, sehingga dapat disimpulkan bahwa item-item tersebut dapat digunakan untuk mengukur variabel penelitian
Pada hasil yabel diatas pengujian Uji Reliabilitas
No .
Variabel Koefisien Reliabilita s
Keteranga n 1 Customer
Service Oriented (X1)
0,884 Reliabel
2 Kompensas
i Kerja (X2)
0,713 Reliabel
3 Kinerja
Karyawan (Y)
0,795 Reliabel
Dari tabel di atas dapat di simpulkan bahwa ketiga variabel dalam penelitian ini memiliki nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0,60. Maka dapat di simpulkan bahwa dari kesuluruhan variabel dalam penelitian ini reliabel.
didapat bahwa keseluruhan nilai tolerance > 0,1 dan hasil dapat dilihat hasil VIF < 10 sehingga dapat di simpulkan bahwa tidak terjadi multikolineritas antar variabel bebas
Uji Heteroskedasitas
X1.1 0
0.713 0.000 0.33
4
Valid
X2.1 0.819 0.000 0.33
4
Valid
X2.2 0.728 0.000 0.33
4
Valid
X2.3 0.638 0.000 0.33
4
Valid
X2.4 0.511 0.002 0.33
4
Valid
X2.5 0.476 0.004 0.33
4
Valid
X2.6 0.664 0.000 0.33
4
Valid
Y1 0.755 0.000 0.33
4
Valid
Y2 0.704 0.000 0.33
4
Valid
Y3 0.665 0.000 0.33
4
Valid
Y4 0.810 0.000 0.33
4
Valid
Y5 0.499 0.002 0.33
4
Valid
Y6 0.792 0.000 0.33
4
Valid
Variabel bebas
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
X1 0.383 2.614
X2 0.383 2.614
Dari hasil pengujian tersebut didapat bahwa diagram tampilan scatterplot menyebar dan tidak membentuk pola tertentu maka tidak terjadi heteroskedastisitas, sehingga dapat disimpulkan bahwa sisaan mempunyai ragam homogen (konstan) atau dengan kata lain tidak terdapat gejala heterokedastisitas.
Dengan terpenuhi seluruh asumsi klasik regresi di atas maka dapat dikatakan model regresi linear berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah sudah layak atau tepat. Sehingga dapat diambil interpretasi dari hasil analisis regresi berganda yang telah dilakukan.
Uji Linearitas
Variabel Sig. Deviation From Linearity
Keterangan
X1 – Y 0.102 Linear
X2 – Y 0.315 Linear
Berdasarkan Tabel diatas didapatkan nilai p untuk linieritas masing variabel sebagai berikut :
Nilai Sig. Dev from linierity untuk Customer Service Oriented adalah 0.102
Nilai Sig. Dev from linierity untuk Kompensasi Kerja adalah 0.315 Berdasarkan paparan di atas dapat disimpulkan bahwa asumsi linearitas data penelitian ini telah memenuhi syarat karena semua memiliki nilai sig. > 0,05
Uji Analisis Regresi Linier Berganda
Model
Unstandardize d
Coeficients
Standardiz ed Coeficients
t Sig
.
B Std
Error Beta
1 3.61 3.12 1.15 .25
(Constan 9 9 7 6
t)
X1 .236 .106 .397 2.21 .03
9 4
X2 .483 .202 .429 2.39 .02
9 2
Persamaan regresi digunakan mengetahui bentuk hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat.
Adapun persamaan regresi yang didapatkan berdasarkan tabel diatas adalah sebagai berikut :
Y = 0,397 X1 + 0,429 X2
Dari persamaan di atas dapat diinterpretasikan sebagai berikut:
Koefisien regresi b1 sebesar 0,397, artinya Kinerja Karyawan akan meningkat sebesar 0,397 satuan untuk setiap tambahan satu satuan X1
(Customer Service Oriented). Jadi apabila Customer Service Oriented mengalami peningkatan 1 satuan, maka Kinerja Karyawan akan meningkat sebesar 0,397 satuan dengan asumsi variabel yang lainnya dianggap konstan.
Koefisien regresi b2 sebesar 0,429, artinya Kinerja Karyawan akan meningkat sebesar 0,429 satuan untuk setiap tambahan satu satuan X2
(Kompensasi Kerja), Jadi apabila Kompensasi Kerja mengalami peningkatan 1 satuan, maka Kinerja Karyawan akan meningkat sebesar 0,429
satuan dengan asumsi variabel yang lainnya dianggap konstan.
Uji Koefisien Determinasi (R2)
a. Predictors: (Constant), X2, X1 b. Dependent Variable:Y
Dari analisis pada Tabel diatas diperoleh hasil adjusted R 2 (koefisien determinasi) sebesar 0,584. Artinya bahwa 58,4%
variabel Kinerja Karyawan akan dipengaruhi oleh variabel bebasnya, yaitu Customer Service Oriented(X1) dan Kompensasi Kerja (X2). Sedangkan sisanya 41,6% variabel Kinerja Karyawan akan dipengaruhi oleh variabel-variabel yang lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini.
Uji Hipotesis Parsial (Uji t)
Variabel T
Hitung T Tabel
Sig .
Ket
Customer Service oriented (X1)
2,219 2,037 0,0 34
Signifka n
Kompensasi kerja (X2)
2,399 2,037 0,0 22
Signifika n
H1 : Customer Service Oriented memiliki pengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan.
Hasil t test antara X1 (Customer Service Oriented) terhadap Kinerja Karyawan adalah signifikan.
H2 : Kompensasi Kerja memiliki pengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan.
Hasil t test antara X2 (Kompensasi Kerja) dengan Y (Kinerja Karyawan) menunjukkan t hitung = 2,399.
Sedangkan t tabel (α = 0.05 ; db residual
= 32) adalah sebesar 2,037. Karena t hitung > t tabel yaitu 2,399 > 2,037 atau nilai sig t (0,022) < α = 0.05 maka pengaruh X2 (Kompensasi Kerja) erhadap Kinerja Karyawan adalah signifikan sehingga dapat disimpulkan ahwa Kinerja Karyawan dapat dipengaruhi secara signifikan oleh Kompensasi Kerja atau dengan meningkatkan Kompensasi Kerja maka Kinerja Karyawan akan mengalami peningkatan secara nyata.
Variabel FHitung FTabel Sig. Ket Customer
Service Oriented (X1) Kompensasi Kerja (X2)
24,884 3,295 0,000 Signifikan
Uji Hipotesis Simlutan (Uji F)
H3 : Customer Service Oriented dan Kompensasi Kerja memiliki pengaruh yang signifikan secara simultan terhadap kinerja karyawan
Berdasarkan table uji F nilai F hitung sebesar 24,884. Sedangkan F tabel (α = 0.05 ; db regresi = 2 : db residual = 32) adalah sebesar 3,295. Karena F hitung > F tabel yaitu 24,884 > 3,295 atau nilai sig F (0,000) < α = 0.05 maka model analisis regresi adalah signifikan atau model regresi yang digunakan sudah baik. Hal ini berarti H0 ditolak dan H1
diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel terikat (Kinerja Karyawan) dapat dipengaruhi secara signifikan oleh variabel bebas (Customer Service Oriented (X1), Kompensasi Kerja (X2)).
Model R R
Square Adjust ed R Square
Std Error of The Estimate
Durbin Watson t
1 .780 .609 .584 1.75514 1.950 b
Pengaruh Customer Service Oriented (X1) terhadap Kinerja Karyawan (Y)
Pada hasil analisis menggunakan metode regresi berganda, diperoleh nilai t hitung sebesar 2,219 dengan sig. t sebesar 0,034 dengan t tabel sebesar 2,037 sehingga variabel Customer Service Oriented memiliki pengaruh terhadap Kinerja Karyawan. Jika dilihat dari nilai signifikansi t sebesar 0,034 lebih kecil dari alpha yang dipakai yaitu 0,034 <
0,05. Sehingga dapat disimpulkan Customer Service Oriented mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja Karyawan.
Hipotesis ini di dukung dengan adanya hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Komala Sari (2014) yang menyatakan Kemampuan Orientasi Kerja Cerdas yang tidak baik tidak mampu memberikan konstribusi kinerja penjualan, . dan Upaya Orientasi Pelanggan yang baik mampu memberikan kontribusi terhadap peningkatan kinerja penjualan
Hasil penelitian ini menguatkan penelitian yang dilakukan oleh Utami (2013) Kualitas pelayanan dan kinerja karyawan yang baik akan memberikan dampak positif bagi setiap pelanggan. Pelanggan yang mengalami kepuasan dalam bertransaksi dengan restaurant akan melakukan pembelian ulang sehingga menimbulkan loyalitas, sebaliknya pelanggan yang tidak puas akan meninggalkannya dan beralih menjadi pelanggan di restaurant pesaing, akibatnya restaurant mengalami penurunan pendapatan. Apabila jasa yang
diterima atau yang dirasakan sesuai dengan yang diharapkan, maka kualitas jasa yang dipersepsikan sebagai kualitas yang baik dan memuaskan.
Pengaruh Kompensasi Kerja (X2) terhadap Kinerja Karyawan (Y)
Pada hasil analisis menggunakan metode regresi berganda, diperoleh nilai t hitung sebesar 2,399 dengan t tabel sebesar 2,037 sehingga variabel Kompensasi Kerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja Karyawan. Jika dilihat dari nilai signifikansi t sebesar 0,022 lebih kecil dari alpha yang dipakai yaitu 0,022 <
0,05. Sehingga dapat disimpulkan Kompensasi Kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja Karyawan.
Hipotesis ini di dukung dengan adanya hasil penelitian yang telah dilakukan Setya Wati (2017) yang menyatakan Program-program pemberian Kompensasi, Motivasi dan Lingkungan kerja berpengaruh dominan terhadap Kinerja Karyawan.
Hasil penelitian ini menguatkan penelitian yang dilakukan oleh Dito (2010) yang menjelaskan bahwa kompensasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja. Kompensasi mengandung makna bahwa setiap kegiatan yang dilakukan oleh karyawan merupakan kegiatan profesional yang berarti terdapat imbalan atas jasa yang telah dilakukan oleh karyawan untuk instansinya.
Pengaruh Simultan Customer Service Oriented (X1) dan Kompensasi Kerja (X2) terhadap Kinerja Karyawan (Y)
Uji F dilakukan untuk menguji hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara Customer Service Oriented (X1) dan Kompensasi Kerja (X2) terhadap Kinerja Karyawan secara simultan.
Pengujian yang dilakukan memperoleh nilai signifikansi F sebesar 0,000 sehingga signifikansi F< α yaitu 0,000<
0,05. Hal ini menunjukkan bahwa H0 ditolak, artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel Customer Service Oriented (X1) dan Kompensasi Kerja (X2) terhadap Kinerja Karyawan secara simultan. Jika dilihat dari nilai Adjust R Square yang diperoleh, maka Customer Service Oriented (X1) dan Kompensasi Kerja (X2) memiliki pengaruh sebanyak 58,4% dalam mempengaruhi Kinerja Karyawan, sedangkan sisanya 41,6% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Hipotesis ini di dukung dengan adanya hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Dais (2010) Tujuan dari pemberian kompensasi tersebut saling terkait, artinya apabila pemberian kompensasi tersebut mampu mengundang orang-orang yang potensial untuk bergabung dengan perusahaan dan membuat karyawan yang baik untuk tetap bertahan di perusahaan, serta mampu memotivasi karyawan untuk meningkatkan kinerjanya, berarti produktivitas juga akan meningkat dan
perusahaan dapat menghasilkan produk dengan harga yang kompetitif, sehingga perusahaan lebih dimungkinkan untuk dapat mencapai sasaran strategisnya yaitu mempertahankan kelangsungan hidup dan mengembangkan usaha. Hasil penelitian ini dilakukan juga oleh Wairooy (2017) membuktikan variabel kompensasi juga berpengaruh hasil kinerja pada perusahaan bersama-sama berpengaruh positif Apabila perhitungan kompensasi didasarkan pada jabatan atau keterampilan yang relevan dengan jabatan, maka perusahaan juga akan memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk menarik, memotivasi, dan mempertahankan karyawan yang berpotensi dan mempunyai kinerja tinggi
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui variabel mana sajakah yang mempunyai pengaruh pada Motivasi Kerja. Dalam penelitian ini variabel bebas yang digunakan adalah variabel Customer Service Oriented (X1) dan Kompensasi Kerja (X2) sedangkan variabel terikat yang digunakan adalah Kinerja Karyawan (Y).
Berdasarkan pada penghitungan analisis regresi linier berganda, dapat diketahui:
1. Berdasarkan hasil didapatkan bahwa variabel Customer Service Oriented (X1) dan Kompensasi Kerja (X2) memiliki pengaruh yang signifikan secara simultan terhadap Kinerja Karyawan (Y). Sehingga dapat disimpulkan dengan meningkatkan
Customer Service Oriented (X1) dan Kompensasi Kerja (X2) maka akan meningkatkan Kinerja Karyawan (Y).
2. Berdasarkan pada hasil uji t secara partial didapatkan bahwa Customer Service Oriented (X1) memberikan pengaruh yang signfiikan secara partial terhadap Kinerja Karyawan (Y).
3. Berdasarkan pada hasil uji t secara partial didapatkan bahwa Kompensasi Kerja (X2) memberikan pengaruh yang signfiikan secara partial terhadap Kinerja Karyawan (Y).
4. Berdasarkan pada hasil uji t didapatkan bahwa variabel Kompensasi Kerja mempunyai nilai t hitung dan koefisien beta yang paling besar.
Sehingga
5. variabel Kompensasi Kerja mempunyai pengaruh yang paling kuat dibandingkan dengan variabel yang lainnya maka variabel Kompensasi Kerja mempunyai pengaruh yang dominan terhadap Kinerja Karyawan (Y).
Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, dapat dikemukakan beberapa saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi perusahaan maupun bagi pihak-pihak lain. Adapun saran yang diberikan, antara lain:
1. Diharapkan pihak perusahaan dapat mempertahankan serta meningkatkan Customer Service Oriented terhadap Kompensasi Kerja, karena variabel tersebut mempunyai pengaruh yang dominan dalam mempengaruhi Kinerja Karyawan ,
diantaranya yaitu dengan memberikan arahan kepada karyawan sesuai dengan aturan Kinerja Karyawan agar semakin meningkat dan memberikan kompensasi selayaknya dengan kemampuan mereka
2. Mengingat variabel bebas dalam penelitian ini merupakan hal yang sangat penting dalam mempengaruhi Kinerja Karyawan diharapkan hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai acuan bagi peneliti selanjutnya untuk mengembangkan
penelitian ini dengan
mempertimbangkan variabel-variabel lain yang merupakan variabel lain diluar variabel yang sudah masuk dalam penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
Cascio, W. F. (2012). Global performance management systems. In Handbook of Research in International Human Resource Management, Second Edition. Edward Elgar Publishing.
Dais, M. C. (2010). Pengaruh Kepuasan Kompensasi pada Perilaku Melayani dan Dampaknya pada Kinerja Karyawan. JURNAL EKONOMI & BISNIS (JEB), 185.
Dito, A. H., & LATARUVA, E.
(2010). Pengaruh kompensasi Terhadap kinerja karyawan PT.
Slamet langgeng purbalingga Dengan motivasi kerja Sebagai variabel intervening (Doctoral
dissertation, UNIVERSITAS DIPONEGORO).
Dwi Satya Wati,, (2017). Pengaruh Kompensasi, Motivasi, Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pada Ketenagaan Pendidikan, Skripsi Ekonomi Handoko, T. Hani (2000). Manajemen
(Edisi 2), Yogyakarta BFFE Hariandja, M. T. E.
(2002). Manajemen sumber daya manusia. Grasindo.
Harrison-Walker, L. J. (2001). The measurement of a market orientation and its impact on business performance. Journal of Quality management, 6(2), 139- 172.
Hasibuan, Malayu S. P (2000).
Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi.Jakarta: PT Bumi Aksara.
Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran 1. Edisi millenium.
Prenhallindo. Jakarta Kotler, Philip,Swee Hoong Ang, Siew Meng Leong dan Chin Tiong Tan.
Lupiyoadi, Rambat, 2001. Manajemen Pemasaran Jasa, Teori dan Praktik, Edisi Pertama, Jakarta : Salemba Empat.
Mathis, Robert L. dan Jackson John H.
(2002). Human Resoursce Management, Alih Bahasa.
Jakarta: Salemba Empat.
Sari, Dewi Komala (2014) Orientasi Kerja Cerdas Dan Orientasi Pelanggan Implikasi Terhadap Kinerja Karyawan Tenaga Penjualan Multi Level Marketing,
vol.1
Sugiyono, (2014). Metode Penelitian Kombinasi (Mix Metods).
Bandung: Alfabeta.
Tedja, D. DAFTAR PUSTAKA. Anwar Prabu Mangkunegara, 2002, Manajemen Sumber Daya Manusia Sekolah, Remaja Rosdakarya, Bandung.
Tjiptono, Fandy (2007). Strategi Pemasaran. Edisi Pertama. ANDI Offset, Yogyakarta
T. Hani Handoko, (2000). Manajemen (Edisi 2), Yogyakarta BFFE Utami, Santi Budi, S. (2013).
PENGARUH KUALITAS
PELAYANAN DAN KINERJA
KARYAWAN TERHADAP
KEPUASAN NASABAH PADA PT. TASPEN (PERSERO) CABANG YOGYAKARTA..
Wairooy, A. (2017). Pengaruh Disiplin Kerja dan Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan pada PT.
Pertamina (Persero), Tbk.
Pemasaran Region VII Makassar. Jurnal Ad'ministrare, 4(1), 15-24.
Wibowo, (2016). Manajemen Kinerja, Edisi Revisi, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada