PENGARUH DIMENSI BRAND EQUITY SMARTPHONE SAMSUNG GALAXY Y S5360 TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN
(STUDI KASUS TOKO SAMSUNG PADANG )
JURNAL
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Strata Satu (S1)
Oleh : AULIA ASRIL
11090101
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMBAR
PADANG
2015
Pengaruh Dimensi Brand Equity Smartphone Samsung Galaxy Y S5360 terhadap Keputusan Pembelian Konsumen
(Studi Kasus Toko Samsung Padang)
Oleh Aulia Asril
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP-PGRI Sumatera Barat Jl. Gunung Pangilun No. 1, Padang Sumatera Barat
Email: [email protected]
Hayu Yolanda Utami, SE,MBA
Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP-PGRI Sumatera Barat Jl. Gunung Pangilun No. 1, Padang Sumatera Barat
Email: [email protected]
ABSTRAK
Di daerah Kota Padang, dari beberapa merek smartphone, terlihat Samsung dapat meningkatkan posisinya dari posisi ketiga pada tahun 2012, menjadi posisi dan kedua pada tahun 2013 dan akhirnya di posisi pertama pada tahun 2014, mengalahkan Blackberry dan Nokia.
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui Pengaruh Dimensi Brand Equity Smartphone Samsung Galaxy Y S5360 Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen (Studi Kasus Toko Samsung Kota Padang)
Jenis penelitiian ini adalah penelitian metode analisis jalur. Penelitian ini penulis lakukan pada bulan Juni 2015 sampai Agustus 2015 terhadap konsumen smartphone Samsung Galaxy Y S5360 di toko Samsung Kota Padang . populasi adalah semua konsumen yang membeli smartphone Samsung Galaxy di toko Samsung Kota Padang. Jenis data adalah primer dan sekunder. Analisis yang digunakan adalah analisis jalur.
Hasil penelitian ini memiliki variabel independen 2 yaitu brand awarenes (X1) dan brand association (X2), sedangkan untuk variabel perceived quality dan brand loyalty tidak dilanjutkan ke penelitian karena padauji kelayakan model dan uji validtas pertanyaan tidak valid maka 2 variabel ini dihilangkan. Berdasarkan hasil menggunakan analisis jalur ditemukan brand awareness (X1) berpengaruh terhadap brand association (X3) dari Smartphone Samsung Galaxy Y S5360, berdasarkan hasil analisis jalur sub struktur 1 ditemukan diperoleh ttabel sebesar 1.671, (thitung > ttabel atau 9.608> 1.671), brand Association (X3) berpengaruh terhadap Brand Awareness (X1) dari Smartphone Samsung Galaxy Y S5360, berdasarkan hasil analisis jalur sub struktur 2 diperoleh ttabel sebesar 1.671 (thitung > ttabel atau 92.323>1.671), brand awareness (X1) berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen (Y) dari Smartphone Samsung Galaxy Y S5360 di Padang tahun 2015, (ttabel sebesar 1.671, dari hasil di atas dapat dilihat bahwa thitung > ttabel atau 20.229> 1.671) dan brand association (X3) berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen (Y) dari Smartphone Samsung Galaxy Y S5360 di Padang tahun 2015 (ttabel sebesar 1.671, dari hasil di atas dapat dilihat bahwa thitung > ttabel atau 12.133> 1.671)
Toko Samsung Kota Padang perlu mempertahankan kualitas produk dengan cara menjaga mutu produk yang berkualitas agar tetap baik di mata konsumen, perlu mempertahankan keunggulan produknya dibanding produk lain dengan jenis yang sama agar tetap menjadi pilihan di mata konsumen, perlu mempertahankan kualitas merek produk samsung. Toko Samsung Kota Padang perlu mempertahankan kualitas, produk yang ditawarkan agar bisa mempertahankan konsumen. Toko Samsung Kota Padang perlu mempertahankan kualitas, produk yang ditawarkan agar bisa mempertahankan konsumen.
Kata Kunci : Brand Awareness, Perceived Quality, Brand Association, Brand Loyalty dan Keputusan Pembelian
ABSTRACT
In the area of Padang, from several brands of smartphones, Samsung looks can improve its position from third place in 2012, became position and the second in 2013 and ended in first position in 2014, beating Blackberry and Nokia. The research objective was to determine the effect of Brand Equity Dimensions Smartphone Samsung Galaxy Y S5360 Against Consumer Purchase Decision (Case Study Store Samsung Kota Padang) This is the kind of research penelitiian path analysis method.
The study authors did in June 2015 until August 2015 against the consumer smartphone Samsung Galaxy Y S5360 in store Samsung Padang. populations are all consumers who purchase the Samsung Galaxy smartphone in Samsung store Padang.
This type of data is primary and secondary. The analysis used is path analysis.
Based X1) of Smartphone Samsung Galaxy Y S5360, based on the results of the path analysis sub-structure 2 obtained ttabel 1,671 (thitung> ttable or 92 323> 1,671), brand awareness (X1) significantly influence consumer purchasing decisions (Y) of Smartphone Samsung Galaxy Y S5360 in Padang 2015, (ttabel 1671, of the results of the above it can be seen that t count> t table or 20 229> 1,671) and brand association (X3) significantly influence consumer purchasing decisions (Y) of Smartphone Samsung Galaxy Y S5360 in Padang year 2015 (ttabel 1,671, from the above results it can be seen that t count> t table or 12 133> 1,671)
Samsung store of Padang need to maintain product quality by maintaining the quality of the product quality in order to remain good in the eyes of consumers. Samsung store Padang city needs to maintain its product advantages compared to other products of the same type in order to remain an option in the eyes of consumers. Samsung store of Padang need to maintain the quality of the product brand samsung. Samsung store of Padang need to maintain quality, the products offered in order to retain customers.
Samsung store of Padang need to maintain quality, the products offered in orderb to retain customers.
Keywords: Brand Awareness, Perceived Quality, Brand Association, Brand Loyalty and Purchase Decisions
PENDAHULUAN
Semakin berkembangnya teknologi dan semakin ketatnya persaingan, maka konsumen dihadapkan pada begitu banyak pilihan produk yang variatif sehingga konsumen memiliki kekuatan yang sangat besar untuk menentukan perilakunya dalam menentukan pilihan terhadap produk hingga tahap keputusan pembelian.
Sangadji dan Sopiah (2013: 332) menjelaskan proses pengambilan keputusan pembelian sangat dipengaruhi oleh perilaku konsumen. Proses tersebut sebenarnya merupakan proses pemecahan masalah dalam rangka memenuhi keinginan atau kebutuhan konsumen.
Khususnya untuk produk smartphone, kualitas produk industri smartphone bukan lagi menjadi satu- satunya faktor bersaing yang dapat diunggulkan untuk dapat mempengaruhi perilaku konsumen, karena setiap pelaku bisnis di bidang yang sama dapat membuat produk yang berkualitas tinggi dengan bantuan teknologi tersebut.
Untuk itu, bentuk-bentuk respon konsumen dalam perilaku konsumen diasumsikan tidak lagi sebagai ciptaan dari kekuatan produk semata melainkan justru lebih berdasarkan nilai-nilai yang dibangun atas merek sebuah produk yang disebut dengan brand equity (ekuitas merek).
Menurut Tjiptono (2011: 40),
sebuah merek lebih dari sekedar produk.
Tjiptono (2011: 40) mengutip Keller, bahwa merek adalah produk yang mampu memberikan dimensi tambahan yang secara unik membedakannya dari produk-produk lain yang dirancang untuk memuaskan kebutuhan serupa.
Perbedaan tersebut bisa bersifat rasional dan tangible (terkait dengan kinerja produk dari merek bersangkutan) maupun simbolik, emosional dan intangible (berkenaan dengan persepsi dan perasaan konsumen mengenai atribut dan kinerja produk, nama merek dan maknanya, dan perusahaan yang diasosiasikan dengan merek bersangkutan). Konsumen biasanya tidak menjalin relasi dengan barang atau jasa tertentu, namun sebaliknya membina hubungan yang kuat dengan merek spesifik.
Pemasar biasanya tertarik pada perilaku pembelian konsumen, terutama pada pilihan merek mana yang akan dibeli oleh konsumen, karakteristik pembeli, dan proses pengambilan keputusan pembelian produk tertentu.
Tugas pemasar adalah memahami apa yang terjadi dalam kesadaran pembeli mulai dari adanya rangsangan dari luar hingga munculnya keputusan pembelian konsumen (Sangadji dan Sopiah, 2013:
333).
Pihak perusahaan smartphone Samsung misalnya dengan mengusung merek Samsung Galaxy dan OS Android untuk smartphonenya menawarkan harga Smartphone yang lebih terjangkau, varian lebih banyak, lebih banyak aplikasi, dan layar sentuh (teknowrap.com, 2014). Berbagai tipe yang ditawarkan disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan konsumen, seperti Samsung Galaxy XCover, Grand, S, Ace, J, E, Note, A, Alpha, Mega, dan V (nyarihape.blogspot.com, 2014).
Samsung tipe Galaxy S seperti seri S1 i900, S2 i9000, S3 i9300, S4 i9500 dan S5 G900; dan Galaxy Note seperti seri N7000, N7100 dan N900 adalah
diantara untuk segmen kelas atas (high- end) dengan kisaran harga 4 juta hingga 10 juta rupiah (Wikipedia, 2015).
Sedangkan Samsung tipe Galaxy Grand seperti seri i9052 dan i9082 adalah untuk kelas menengah (middle level) dengan harga dibawah 4 juta sampai diatas 1 juta rupiah. Dan Samsung tipe Galaxy Y seperti seri S5360, S5810 dan S6310 adalah untuk kelas bawah (entry level) yaitu smartphone dengan kisaran harga berkisar 1 juta rupiah kebawah (Wikipedia, 2015).
Aspek-aspek yang ditawarkan kepada konsumen oleh perusahaan Samsung diatas, seperti aspek harga smartphone yang lebih terjangkau sesuai segmen, varian lebih banyak, lebih banyak aplikasi, layar sentuh, sesuai kebutuhan, dan lain-lain adalah merupakan aspek-aspek yang dicakup dalam dimensi-dimensi brand equity smartphone Samsung yang digunakan perusahaan Samsung untuk mempengaruhi keputusan pembelian terhadap produknya. Harga merupakan salah satu aspek dari dimensi brand association, sedangkan varian lebih banyak, lebih banyak aplikasi, layar sentuh adalah diantara aspek dari dimensi perceived quality, dan pada akhirnya kedua dimensi ini akan berpengaruh pada penanaman dimensi lainnya di benak konsumen seperti brand awareness dan brand loyalty, sehingga konsumen menjadi loyal dengan keputusan pembelian terhadap smartphone Samsung.
Berkenaan dengan perspektif dan dimensi brand equity, yang paling umum digunakan adalah pendapat Aaker (Kampus.Marketing, 2015). Tjiptono (2011: 97-98) menjelaskan, dalam model Aaker, brand equity diformulasikan dari sudut pandang manajerial dan strategi korporat, meskipun landasan utamanya adalah perilaku konsumen. Aaker menjabarkan aset merek yang berkontribusi pada penciptaan brand equity ke dalam empat
dimensi: brand awareness, perceived quality, brand associations, dan brand loyalty. Brand awareness, yaitu kemampuan konsumen untuk mengenali atau mengingat bahwa sebuah merek merupakan anggota dari kategori produk tertentu. Perceived quality merupakan penilaian konsumen terhadap keunggulan atau superioritas produk secara keseluruhan. Oleh sebab itu, perceived quality didasarkan pada evaluasi subyektif konsumen (bukan manajer atau pakar) terhadap kualitas produk. Selanjutnya brand associations, yakni segala sesuatu yang terkait dengan memori terhadap sebuah merek. Brand associations berkaitan erat dengan brand image, yang didefinisikan sebagai serangkaian asosiasi merek dengan makna tertentu. Asosiasi merek memiliki tingkat kekuatan tertentu dan akan semakin kuat seiring dengan bertambahnya pengalaman konsumsi atau eksposur dengan merek spesifik.
Dan brand loyalty, yaitu “kecintaan yang dimiliki pelanggan terhadap merek”.
Berdasarkan uraian di atas, maka keputusan pembelian konsumen akan dapat dipengaruhi oleh dimensi-dimensi brand equity – meliputi brand awareness, perceived quality, brand association, dan brand loyalty – yang ditawarkan oleh perusahaan smartphone, baik pada tingkat evaluasi produk, harga, komunikasi pemasaran, maupun distribusi. Aspek-aspek seperti OS, varian dan kesan-kesan positif lainnya dari sebuah merek smartphone, dapat merupakan titik lemah atau sebagai yang tidak dimiliki oleh smartphone merek lainnya, dan pada akhirnya dapat menjadi aspek kritis bagi masa depan pasar smartphone tersebut baik di tingkat lokal maupun nasional.
Menurut hariangadget.com (2015) Samsung merupakan raja handphone Android, predikat ini didapatkannya setelah sukses mengalahkan para kompetitor-kompetitornya di segi
penjualan handphone berbasis Android.
Harga HP Samsung Android yang beraneka ragam karena memang ditujukan untuk berbagai segmen masyarakat di seluruh dunia, menjadi faktor penting mengapa Samsung mampu menuai penjualan yang sangat banyak.
Dalam pemasaran, Samsung antara lain bersaing dengan pihak perusahaan smartphone Blackberry yang menanamkan nilai-nilai merek produknya sebagai smartphone yang memiliki prestise, memiliki dukungan hardware yang nyaman, dukungan aplikasi chatting dan sosial untuk komunikasi bisnis dan kegiatan group, OS yang baik, dan keyboard shortcut yang memudahkan (teknowrap.com, 2014). Saat ini smartphone Blackberry telah memasarkan sejumlah tipe produknya, diantaranya Blackberry Z, Q, Porsche, Bold, Torch, Curve, dan lain-lain. Selanjutnya kalangan I-Phone menawarkan kecepatan koneksi, map dan navigasi baru, kamera lebih canggih dan lebih jernih, processor lebih tangguh, dan desain lebih elegan.
Kemudian dari kalangan Windows Phone menawarkan user interface yang cantik, desain arsitektur processor lengkap, multitasking, waktu booting dan loading cepat, dukungan aplikasi yang aman, dan dukungan Microsoft Office (teknowrap.com, 2014).
Salah satu surveyor nasional, Top Brand Award, mengemukakan merek smartphone yang termasuk paling top menurut survery yang dilakukan tahun 2012 sampai 2014. Top Brand Award adalah sebuah penghargaan yang diberikan kepada merek-merek yang meraih predikat top. Penghargaan ini diberikan berdasarkan penilaian yang diperoleh dari hasil survei berskala nasional dibawah penyelenggaraan Frontier Consulting Group. Top Brand Award diberikan kepada merek-merek di dalam kategori produk tertentu yang memenuhi dua kriteria, yaitu 1) Merek-
merek yang memperoleh Top Brand Index minimum sebesar 10%, dan 2) Merek-merek yang menurut hasil survei berada dalam posisi top three di dalam kategori produknya. Kedua kriteria ini harus dipenuhi oleh sebuah merek agar ia berhak menyandang predikat Top Brand (Top Brand Award, 2015).
Top Brand Index diukur dengan menggunakan 3 parameter, yaitu top of mind awareness (yaitu didasarkan atas merek yang pertama kali disebut oleh responden ketika kategori produknya disebutkan), last used (yaitu didasarkan atas merek yang terakhir kali digunakan/
dikonsumsi oleh responden dalam 1 re-
purchase cycle), dan future intention (yaitu didasarkan atas merek yang ingin digunakan/dikonsumsi di masa mendatang). Nilai masing-masing parameter untuk sebuah merek di dalam kategori produk tertentu diperoleh dengan cara menghitung persentase frekuensi merek tersebut relatif terhadap frekuensi keseluruhan merek. Top Brand Award selanjutnya diperoleh dengan cara menghitung rata-rata terbobot masing-masing parameter (Top Brand Award, 2015). Hasil Top Brand Award untuk kategori smartphone dari tahun 2012 sampai 2014 adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Top Brand Index Merek Smartphone Samsung Galaxy Y S5360 Tahun 2012- 2014
Sumber: Top Brand Award (2014).
Berdasarkan tabel-tabel Top Brand Index di atas, pada tahun 2012- 2014 secara nasional dari beberapa merek smartphone, terlihat Samsung termasuk dalam posisi ketiga TOP dalam batasan Top Three, setelah Blackberry dan Nokia. Tabel ini menunjukkan, Samsung merupakan salah satu merek yang memiliki brand equity yang sangat kuat dan oleh karena itu sangat diminati konsumen dan merupakan target respon keputusan
pembelian konsumen, dibuktikan dengan indeks merek yang ketiga paling tinggi yang mewakili parameter top of mind awareness, last used dan future intention.
Sementara itu survei lokal yang dilakukan di toko smartphone Samsung Galaxy Y S5360 di Kota Padang didapatkan minat beli terhadap smartphone Samsung Galaxy Y S5360 sebagai berikut:
No Merek Smartphone TOP Top Brand Index
2012 2013 2014
1 Blackberry TOP 40,7% 39,0% 44,3%
2 Nokia TOP 37,9% 37,0% 22,7%
3 Samsung TOP 6,6% 11,1% 18,0%
4 Nexian 3,9% 3,6% 2,2%
5 iPhone 3,8% 2,0% 4,3%
6 Sony Ericsson 3,6% - 3,3%
7 Cross - 1,9% 1,6%
Tabel 2. Pembelian Konsumen terhadap Merek Smartphone Samsung Galaxy Y S5360 di Kota Padang Tahun 2012-2014
Sumber: Distributor Samsung (2015)
Berdasarkan tabel-tabel di atas, secara lokal di daerah Kota Padang, dari beberapa merek smartphone, terlihat Samsung dapat meningkatkan posisinya dari posisi ketiga pada tahun 2012, menjadi posisi dan kedua pada tahun 2013 dan akhirnya di posisi pertama pada tahun 2014, mengalahkan Blackberry dan Nokia. Hal ini menunjukkan, telah terjadi pergeseran respon keputusan pembelian konsumen dari merek Blackberry ke merek Samsung. Menurut Distributor Samsung, pergeseran ini terjadi karena sikap positif konsumen terhadap Samsung yang mengadopsi OS Android keluaran Linux yang didukung Google untuk kategori smartphonenya yang menggunakan merek Samsung Galaxy, yang dinilai memiliki banyak kelebihan ketimbang OS yang lain, dan akhirnya faktor ini dapat meningkatkan brand equity yang semakin kuat dan oleh karena itu menciptakan respon konsumen yang positif. Penguasaan pasar Samsung ini terjadi untuk semua tingkat segmen pasar smartphone.
Penurunan respon konsumen tidak hanya dialami Blackberry tetapi juga Nokia, yang khususnya Nokia pada tahun 2014 bahkan tidak masuk dalam kategori 6 besar produk smartphone yang diminati di Kota Padang.
Diantara produk smartphone
Samsung adalah tipe Galaxy Y S5360.
Beberapa aspek dimensi brand equity ditawarkan untuk tipe ini antara lain OS Android dengan harga paling terjangkau yang merupakan untuk kelas bawah (entry level) yaitu smartphone dengan kisaran harga berkisar 1 juta rupiah kebawah (Wikipedia, 2015), harga murah tetapi dengan spesifikasi yang dimilikinya tidak dianggap murahan, bisa install berbagai aplikasi, games, live wallpaper, internet kencang, dan tahan banting (Henry, 2013), dan sudah HSDPA (Imoed, 2013). Dengan demikian smartphone Samsung Galaxy Y S5360 menawarkan spesifikasi yang memadai dengan harga terjangkau, sehingga tipe ini dapat mendukung perusahaan Samsung untuk menguasai pasar terbesar smartphone yaitu kalangan bawah.
Namun dengan perkembangan pasar, perusahaan Samsung juga mesti memperhatikan kelemahan smartphone Samsung Galaxy Y S5360 yang dapat menurunkan kekuatan brand equitynya.
Diantara kekurangan Samsung Galaxy Y S5360 adalah (Henry, 2013):
1. Speaker musik kecil, sehingga kecil suaranya, meskipun kualitasnya tetap baik.
2. Main game yang berat kadang hang. Menunjukkan Samsung Galaxy Y S5360 sebenarnya memang bukan tipe gaming 3. Garis tepi pada casing depan
yang berwarna silver mengkilat
No Merek
Smartphone
Besarnya Minat Beli (%)
2012 2013 2014
1 Blackberry 50,0% 37,0% 20,0%
2 Nokia 32,8% 15,0% -
3 Samsung 10,0% 29,0% 60,0%
4 Nexian 1,0% - -
5 Mitto 0,9% - 2,0%
6 Evercross - 10,0% 12,0%
7 Advan - 5,5% -
8 Oppo - 1,5% 1,0%
suka terkelupas.
4. Boros baterai, sehari chas bisa 2 x (pagi-malam). Apalagi kalau di sering digunakan, apalagi untuk main game online atau chatting secara intens. Tetapi kebanyakan smartphone memang boros baterai.
Kelemahan Samsung Galaxy Y S5360 lainnya yaitu (Imoed, 2013):
1. Memori internal sangat kecil 2. Spek prosesor kurang
3. Masih menggunakan OS Gingerbread
Sehubungan dengan kekurangan- kekurangan Samsung Galaxy Y S5360 diatas, tentunya perlu disiasati oleh perusahaan Samsung untuk tetap dapat mempertahankan kekuatan brand equitynya yang akan berpengaruh pada market sharenya dan kemampuannya untuk menghasilkan keputusan pembelian.
Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul : “Pengaruh Dimensi Brand Equity Smartphone Samsung Galaxy Y S5360 terhadap Keputusan Pembelian Konsumen (Studi Kasus di Toko Samsung Kota Padang)”.
METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini menjelaskan dan menggambarkan korelasi antar variabel exogenous dimensi brand equity, serta hubungan sebab akibat dari variabel exogenous yaitu pengaruh dimensi brand equity dari smartphone Samsung Galaxy Y S5360 terhadap variabel endogenous yaitu keputusan pembelian konsumen di toko Samsung Kota Padang. Penelitian ini penulis lakukan pada bulan Juni 2015 sampai Agustus 2015 terhadap konsumen smartphone Samsung Galaxy Y S5360 di toko Samsung Kota Padang. populasi adalah konsumen yang membeli smartphone Samsung Galaxy Y S5360 di distributor
Samsung Kota Padang dan ukuran sampel sebanyak 60 responden.
Instrumen yang digunakan adalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup.
Kuesioner terdiri dari sejumlah pertanyaan tertutup yang menggunakan skala likert dengan 5 alternatif jawaban.
Item pernyataan disusun berdasarkan kisi-kisi dari variabel brand awareness (X1), brand association (X3) dan keputusan pembelian konsumen ( Y).
Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan Path Analysis. Analisis deskriptif bertujuan untuk menggambarkan masing-masing variabel secara mandiri dengan jalan menyajikan data dalam tabel distribusi frekuensi dan kemudian menghitung persentase dari frekuensi. Analisis jalur digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel eksogen (KDN), (KPD), dan (MB) terhadap variabel endogen (IPK), dengan menggunakan analisis jalur, maka pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung variabel eksogen terhadap variabel endogen dapat diketahui.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Skor rata-rata variabel brand awarendess 4,39 dengan Tingkat Capaian Responden (TCR) sebesar 87,89%. Hal ini menunjukkan bahwa variabel brand awarendess masuk dalam kategori sangat baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada umumnya responden telah memberikan argumen yang sangat baik mengenai brand awarendess produk Samsung di Padang, skor rata-rata variabel brand assosiation 4,38 dengan Tingkat Capaian Responden (TCR) sebesar 87,5866,637%. Hal ini menunjukkan bahwa variabel Brand Assosiation masuk dalam kategori sangat baik.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada umumnya responden telah memberikan persepsi yang sangat baik tentang produk dan kualitas dari
samsung di Padang, skor rata-rata variabel keputusan pembelian 4,40 dengan Tingkat Capaian Responden (TCR) sebesar 88,00%. Hal ini menunjukkan bahwa variabel keputusan pembelian masuk dalam kategori sangat baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada umumnya responden memiliki keputusan yang sangat baik dalam membeli produk dari samsung di Padang.
Brand awareness (X1) berpengaruh terhadap brand association (X3) dari Smartphone Samsung Galaxy Y S5360, berdasarkan hasil analisis jalur sub struktur 1 ditemukan nilai thitung
variabel brand awarenes adalah 9.608 dengan probabilitas signifikan sebesar 0,000. Probabilitas signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05. Dengan df = n – k (60-1= 59) diperoleh ttabel sebesar 1.671, dari hasil di atas dapat dilihat bahwa thitung > ttabel atau 9.608> 1.671, maka dengan demikian hipotesis pertama (H1) diterima hasil penelitian ditemukan bahwa brand awarenes (X1) berpengaruh signifikan terhadap brand assosiation (X3), artinya konsumen memiliki kesadaran atas sebuah merek sebelum mereka mengembangkan jaringan asosiasi
Brand Association (X3) berpengaruh terhadap Brand Awareness (X1) dari Smartphone Samsung Galaxy Y S5360, berdasarkan hasil analisis jalur sub struktur 5 ditemukan nilai thitung variabel brand assosiation adalah 92.323 dengan probabilitas signifikan sebesar 0,000. Probabilitas signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05. Dengan df
= n – k (60-1= 59) diperoleh ttabel sebesar 1.671, dari hasil di atas dapat dilihat bahwa thitung > ttabel atau 92.323 > 1.671, maka dengan demikian hipotesis kedua (H2) diterima hasil penelitian ditemukan brand assosiation (X3) berpengaruh signifikan terhadap brand awarenes (X1).
Brand awareness (X1) berpengaruh signifikan terhadap
keputusan pembelian konsumen (Y) dari Smartphone Samsung Galaxy Y S5360 di Padang tahun 2015, dimana nilai thitung variabel brand awarenes adalah 20.229 dengan probabilitas signifikan sebesar 0,000. Probabilitas signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05. Dengan df = n – k (60-1= 59) diperoleh ttabel sebesar 1.671, dari hasil di atas dapat dilihat bahwa thitung > ttabel
atau 20.229> 1.671, maka dengan demikian hipotesis ketiga (H3) diterima hasil penelitian ditemukan brand awarenes (X1) berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian (Y), artinya merek yang dimiliki / yang sudah dikenal konsumen lebih tinggi akan lebih memungkinkan untuk dibeli.
Brand association (X3) berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen (Y) dari Smartphone Samsung Galaxy Y S5360 di Padang tahun 2015, dimana nilai thitung variabel brand assosiation adalah 12.133 dengan probabilitas signifikan sebesar 0,000. Probabilitas signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05. Dengan df = n – k (60-1= 59) diperoleh ttabel sebesar 1.671, dari hasil di atas dapat dilihat bahwa thitung > ttabel
atau 12.133> 1.671, maka dengan demikian hipotesis keempat (H4) diterima hasil penelitian ditemukan brand assosiation (X3) berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian (Y), artinya citra merek adalah seperangkat ingatan yang ada di benak konsumen mengenai sebuah merek, baik itu positif maupun negatif. Ingatan terhadap sebuah merek dapat berupa atribut produk dan manfaat yang dirasakan oleh konsumen.
PENUTUP
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dibahas maka dapat diambil kesimpulan bahwa Brand awareness (X1) berpengaruh terhadap brand association (X3) dari Smartphone
Samsung Galaxy Y S5360, Brand Association (X3) berpengaruh terhadap Brand Awareness (X1) dari Smartphone Samsung Galaxy Y S5360, Brand awareness (X1) berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen (Y) dari Smartphone Samsung Galaxy Y S5360 di Padang tahun 2015 dan Brand association (X3) berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen (Y) dari Smartphone Samsung Galaxy Y S5360 di Padang tahun 2015.
Berdasarkan hasil penelitian ditemukan brand awarendess masuk dalam kategori sangat baik, oleh sebab itu perusahaan perlu mempertahankan kualitas produk agar tetap baik di mata konsumen. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan brand assosiation masuk dalam kategori sangat baik. Artinya konsumen sudah mengakui dengan sangat baik kualitas merek dari produk samsung, perusahaan perlu mempertahankan kualitas merek produk samsung.Berdasarkan hasil penelitian ditemukan keputusan pembelian masuk dalam kategori sangat baik. Artinya konsumen sudah loyal dalam memilih dan memutuskan pembelian produk samsung. Perusahaan perlu mempertahankan kualitas, produk yang ditawarkan agar bisa mempertahankan konsumen.
DAFTAR PUSTAKA
Alma, Buchari. 2013. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa.
Bandung: Alfabeta.
Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
Rineka Cipta.
Endwiasri, Ayunita. 2010. Pengaruh Brand Equity Terhadap Keputusan Konsumen Memilih Maskapai Penerbangan Garuda Indonesia.
Online.
(http://core.ac.uk/download/pdf/16 507846.pdf). Diakses tanggal 5 Juli 2015.
Ghozali, Imam. 2007. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Goi, Chai-Lee dan Chieng, Fayrene Yew- Leh (2011). Customer-based brand equity: A study on interrelationship among the brand equity dimension in Malaysia. Online.
(http://www.academicjournals.org/
article/
article1380625887_Chieng%20and
%20Goi.pdf). Diakses tanggal 15 Agustus 2015.
Henry. 2013. Kelebihan & Kekurangan Samsung Galaxy Young GT 5360.
Online. (http://henry- zhuo.blogspot.com/2013/03/kelebi han-kekurangan-samsung-
galaxy.html). Diakses tanggal 8 September 2015.
Idris. 2006. Penelitian Analisis SPSS.
Padang : Himpro Manajemen FE UNP.
Iriani, Nur Ida. 2008. Pengaruh Dimensi Brand Equity (Ekuitas Merek) Terhadap Keputusan Pembelian Kartu Telepon Selular Telkomsel Di Kota Malang. Online.
(http://download.portalgaruda.org/
article.php?article=253958).
Diakses tanggal 5 Juli 2015.
Irwanti, Ika. 2013. Analisis Pengaruh Brand Equity Terhadap Proses Keputusan Pembelian Pada Konsumen Pond’s Di Kota
Surabaya. Online.
(http://jurnal.wima.ac.id/index.php/
JUMMA/article/view/413/386).
Diakses tanggal 5 Juli 2015.
Marhayanie, MM 2013. Pengaruh Ekuitas Merek terhadap
Keputusan Pembelian (Studi Kasus Pada Pemilik Mobil Toyota di Kota Medan). Jurnal.
Online.
(http://jurnal.usu.ac.id/index.php /jmim/article/view/2292).
Diakses Tanggal 25 Maret 2015.
Nishizawa dan Hiroi. 2015. Design Creation Based On KANSEI in
Toshiba. Online.
(https://books.google.co.id/books?i d=vdNrnsiaei0C&pg=PA663
&lpg=PA663&dq=indicators+of+p erceived+quality&source=bl&ots=
-cJo RycSaE&sig=lv2aYCn- ggmWGRFpHM9iQ7rm2_g&hl=e n&sa=X&redir_ esc=y#v=
onepage&q&f=true). Diakses tanggal 1 September 2015
Nujulia. 2013. Pengaruh Brand Equity Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Produk Pasta Gigi Pepsodent (Studi Kasus pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat). Online.
(http://ejournal-s1.stkip-pgri- sumbar.ac.id/index.php/Ekonomi/a rticle/view/1137). Diakses tanggal 5 Juli 2015.
Pane, Oon Boy MS. 2011. Pengaruh Brand Equity Flash Disk Merek Kingston Terhadap Keputusan Pembelian Pada Mahasiswa AMIK
MBP Medan.
Online.(http://repository.usu.ac.id/
bitstream/123456789/31152/1/pane
%20dan%20endang.pdf). Diakses tanggal 5 Juli 2015.
Sangadji, Etta dan Sopiah. 2013. Perilaku Konsumen. Pendekatan Praktis.
Yogyakarta: Andi Ofset.
Sanusi, Anwar. 2013. Metodologi Penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.
Simamora, Bilson. 2004. Riset Pemasaran: Falsafah, Teori dan Aplikasi. Jakarata: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Sitepu, Nirwana SK. 1994. Analisis Jalur (Path Analysis), Unit Pelayanan Statitika Jurusan Statistika.
Bandung : FMIPA UNPAD.
Sudarsono, DS. 2013. Elemen Ekuitas Merek Dalam Keputusan Pembelian Laptop. Jurnal Riset Manajemen dan Akuntansi. Online.
http://download.portalgaruda.org/a rticle.php?article=116714&val=53 25, 2013). Diakses Tanggal 25 Maret 2015.
Tjiptono, Fandy. 2011. Manajemen dan Strategi Merek. Yogyakarta: Andi Ofset.
Wijaya, Toni. 2011. Cepat Menguasai SPSS 19. Yogyakarta: Cahaya Atma
. .