1 PENGARUH DISIPLIN BELAJAR, SIKAP BELAJAR DAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS
X PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SMA NEGERI 9 PADANG
JURNAL
Oleh:
MELPAISER 11090135
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG
2016
2
3 Effect Dicipline Study, Influence Attitudes Study and Education Paren The Learning
Outcomes Economy Class X SMA N 9 Padang
By ,
ABSTRACT
This study aimed to analyze: 1) Effect of Discipline Study on student learning outcomes Economy class X SMA Negeri 9 Padang, 2) Influence Attitudes Study on learning outcomes Economy class X SMA Negeri 9 Padang, 3) Effect of Education Parent the learning outcomes Economy class X SMA N 9 Padang, 4) Effect of Discipline learning, Attitudes learning and Education Level Parents together on learning outcomes Economy class students SMA N 9 Padang time this study was conducted in April 2016. this type of research used in this research is descriptive associative. The population in this study were all students of class X SMA Negeri 9 Padang.
The results showed that: First, Discipline Learning positive and significant impact on learning outcomes on economic subjects class X SMA Negeri 9 Padang. Where indicated by the coefficient value of 0.919. The coefficient value is significant because tcount 8.985>
ttable of 1,654. This means that if the discipline of learning increases the better, then the outcome one unit learn increases amounted to 0. Second, attitudes Learning positive and significant impact on learning outcomes on economic subjects class X SMA Negeri 9 Padang.
Where indicated by the coefficient value of 0.490. The coefficient value is significant because tcount 4.771> ttabel1,654. That is, if the attitude of learning increases is betters, then the learning outcomes one unit increased by 0.490. Third, education level of parents positive and significant impact on learning outcomes on economic subjects class X SMA Negeri 9 Padang. Where indicated by the coefficient value of 0.337. The coefficient value is significant because tcount, 2.143> ttable of 1,654. That is, if the level of parental education increases better, then the learning outcomes one unit increased by 0.337 in each unit. Fourth, Discipline learning, learning attitude and level of education of parents together significant positive effect on the learning outcomes of economic class X SMA Negeri 9 Padang. Where the obtained value of F 137.047> Ftable 2.43 with a significant level of 0.000 <= 0.05. This means Ha accepted and H0 is rejected. Based on this research, it is hoped more students at enhancing the discipline and attitude of learning during the learning process in order to obtain satisfactory academic results
Keywords: Discipline learning, Attitudes learning and Education Level Parents together on learning
1. Economics Education Student STKIP PGRI West Sumatera 2. Economics Education Lecturer STKIP PGRI West Sumatera 3. Economics Education Lecturer STKIP PGRI West Sumatera
4 PENGARUH DISIPLIN BELAJAR, SIKAP BELAJAR DAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS
X PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SMA NEGERI 9 PADANG Oleh
,
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: 1) Pengaruh Disiplin Belajar terhadap hasil belajar siswa Ekonomi siswa kelas X di SMA Negeri 9 Padang, 2) Pengaruh Sikap Belajar terhadap hasil belajar Ekonomi siswa kelas X di SMA Negeri 9 Padang, 3) Pengaruh Tingkat Pendidikan Orang Tua terhadap hasil belajar Ekonomi siswa kelas X SMA N 9 Padang, 4) Pengaruh Disiplin Belajar, Sikap Belajar dan Tingkat Pendidikan Orang Tua secara bersama-sama terhadap hasil belajar Ekonomi siswa kelas SMA N 9 Padang
Hasil penelitian menunjukan bahwa: Pertama Disiplin Belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi siswa kelas X SMA Negeri 9 Padang. Dimana ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar 0,919.
Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung 8,985 > ttabel sebesar 1,654. Artinya apabila disiplin belajar meningkat sebesar satu satuan, maka hasil belajar akan menigkat sebesar 0,919 dalam setiap satuannya. Kedua Sikap Belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi siswa kelas X SMA Negeri 9 Padang. Dimana ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar 0,490.
Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung 4,771 > ttabel1,654. Artinya, apabila sikap belajar meningkat sebesar satu satuan, maka hasil belajar akan meningkat sebesar 0,490 dalam setiap satuannya. Ketiga Tingkat pendidikan orang tua berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi siswa kelas X SMA Negeri 9 Padang. Dimana ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar 0,337. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung, 2,143 > ttabel
sebesar 1,654. Artinya, apabila tingkat pendidikan orang tua meningkat sebesar satu satuan, maka hasil belajar akan meningkat sebesar 0,337 dalam setiap satuannya.
Keempat Disiplin belajar, sikap belajar dan tingkat pendidikan orang tua secara bersama-sama berpengaruh positif signifikan terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X SMA Negeri 9 Padang. Dimana diperoleh nilai Fhitung 137,047 > Ftabel 2,43 dengan taraf signifikan sebesar 0,000 < = 0,05. Hal ini berarti Ha diterima dan H0 ditolak. Berdasarkan penelitian ini,diharapkan siswa lebih meninngkatkan kedisiplinannya dan sikap belajarnya selama proses pembelajaran berlangsung agar memperoleh hasil belajar yang memuaskan.
Kata kuci: Disiplin Belajar, Sikap Belajar dan Tingkat Pendidikan Orang Tua 1. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat
2. Dosen Program Studi Pendidiakn Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat 3. Dosen Program Studi Pendidiakn Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat
5 PENDAHULUAN
Pada era perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang sedemikian maju, tuntutan akan sumber daya manusia yang berkualitas sangat diperlukan.
Perkembangan sumber daya manusia yang berkualitas dapat dilakukan melalui pendidikan baik formal maupun non formal. Pendidikan formal yaitu sudah dapat dimulai dari pendidikan usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, hingga pendidikan tinggi.
Peranan pendidikan dalam mempersiapkan sumber daya manusia dalam menghadapi era globalisasi tidaklah mudah. Maka melalui pendidikanlah manusia dapat mengembangkan diri maupun maupun memberdayakan potensi alam dan lingkungan untuk kepentingan hidupnya, sehingga dapat selaras dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Belajar bisa dilakukan oleh siswa secara individu maupun dengan berkelompok, belajar juga merupakan kegiatan berinteraksi, di dalam kegiatan berinteraksi pendidik atau guru yang bertindak sebagai pengajar mendidik peserta didiknya, dan tindakan mendidik tersebut
tertuju pada perkembangan siswa untuk menjadi siswa yang mandiri.
Pendidikan dikatakan berhasil apabila proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancar, efektif dan efisien. Dan hasil belajar yang diperoleh oleh siswa sesuai dengan tujuan pendidikan. Akan tetapi hal itu belum terwujud karena masih terdapat hasil belajar siswa yang kurang memuaskan.
Hasil belajar merupakan patokan utama untuk melihat keberhasilan pendidikan yang diselenggarakan sekolah, untuk itu hasil belajar yang didapat siswa di sekolah harus mencapai KKM yang ditetapkan disekolah SMA N 9 Padang. SMA Negeri 9 Padang mempunyai
komitmen untuk selalu
meningkatkan hasil belajar siswa, diantaranya mengoptimalkan hasil belajar ekonomi . Hasil belajar Ekonomi merupakan hasil dari kegiatan evaluasi yang dilaksanakan setelah proses belajar mengajar pada mata pelajaran Ekonomi, namun pada kenyataannya setelah melakukan observasi pada tgl 20 April 2015 masih banyak nilai siswa yang belum mencapai KKM tersebut.
Berikut data tentang hasil ujian MID semester siswa kelas X SMA N 9 Padang.
6 Tabel 1: Hasil Ujian Mid Ekonomi Semester 2 Kelas X SMA N 9 Padang
Tahun ajaran 2014/2015 Kelas Jumlah
Siswa (Orang)
KKM
Nilai Rata- rata
Siswa Tidak Tuntas (Orang)
Siswa yang Tuntas (Orang) Jumlah
(Orang)
% Jumlah (Orang)
%
X1 32 80 62,50 21 65,63 11 34,37
X2 32 80 77,41 14 43,75 18 56,25
X3 30 80 75,24 13 43,33 17 56,67
X4 31 80 85,23 7 22,58 24 77,42
X5 31 80 91,39 2 6,45 29 93,55
X6 29 80 81,55 11 37,93 18 62,07
X7 30 80 72,43 20 66,67 10 33,33
X8 29 80 65,72 21 72,41 8 27,59
X9 28 80 58,11 22 78,57 6 21,43
Total 272 80 74,40 131 48,16 141 51,84
Sumber: Guru Bidang Studi Ekonomi Kelas X SMA N 9 Padang Tahun Ajaran 2014/ 2015
Berdasarkan Tabel 1 diatas terlihat bahwa nilai rata-rata ujian mid semester 2 ekonomi kelas X SMA N 9 Padang masih banyak yang belum mencapai KKM yang telah ditetapkan sekolah yaitu 80. Itu terlihat pada kelas X9 siswa yang paling banyak tidak tuntas yaitu 22 orang atau 78,57%
dan kelas X8 yaitu sebanyak 21 orang atau 72,41% siswa yang tidak tuntas.Hal ini ditentukan berdasarkan dengan nilai ujian mid semester siswa pada semester 2 tahun 2015.
Menerut Depdiknas (2008) “ tidak tercapainya KKM belum berhasil
No Pernyataan Tidak Ya
Jumlah (Orang)
% Jumlah (Orang)
% 1 Banyaknya siswa yang terlambat masuk
ketika jam pelajaran ekonomi
5 16,67 25 83,33 2 Banyaknya siswa yang keluar masuk
pada saat jam pelajaran ekonomi
5 16,67 25 83,33 3 Banyaknya siswa yang tidak
menyelesaikan tugas pada waktu yang telah ditetapkan
26 86,67 4 13,33
4 Banyaknya siswa yang malas belajar ketika pembelajaran ekonomi berlangsung
9 30,00 21 70,00
5 Banyaknya siswa yang tidak mematuhi peraturan yang berlaku ketika pembelajaran ekonomi
20 66,67 10 33,33 Tabel 2.Disiplin Belajar
Sumber : Observasi Awal Tahun Ajaran 2014/2015
5 Dari Tabel 2 diatas terlihat bahwa
disiplin belajar siswa dalam proses pembelajaran ekonomi sangat memprihatinkan. Itu terlihat ada 26 orang atau 86,67% siswa yang tidak menyelesaikan tugas pada waktu yang telah ditetapkan
Tabel 3. Sikap Belajar
Dari Tabel 3 diatas jelas terlihat bahwa sikap siswa yang tidak baik dalam pembelajaran ekonomi itu terlihat ada 21 orang atau 70,00% siswa tidak mengerjakan tugas atau latihan
dan 25 orang atau 83,33% siswa yang terlambat masuk ketika jam pelajaran ekonomi. Dari uraian diatas jelas sekali bahwa kurang nya disiplin belajar siswa dalam proses pembelajaran sehingga diduga akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa tersebut.
yang diberikan guru dan 24 orang atau 80,00% siswa tidak memiliki catatan ekonomi yang lengkap. Dari uraian diatas dapat kita simpulkan bahwa sikap siswa dalam belajar mencerminkan sikap yang tidak baik, jika sikap siswa dalam belajar tidak baik diduga akan berdampak pada hasil pembelajaran yang tidak baik juga.
No Pernyataan Tidak Ya
Jumlah (Orang)
% Jumlah (Orang)
% 1 Banyaknya siswa yang tidak
mengerjakan tugas atau latihan yang diberikan guru
21 70,00 9 30,00
2 Banyaknya siswa yang tidak memperhatikan guru yang sedang mengajar
18 60,00 12 40,00
3 Banyaknya siswa yang keluar masuk ketika pembelajaran ekonomi berlangsung
13 43,33 17 56,67
4 Banyaknya siswa yang tidak memiliki catatan yang lengkap
24 80,00 6 20,00
5 Siswa tidak merasa rugi jika memperoleh nilai rendah ketika UH
19 63,33 11 36,67 Sumber : Observasi Awal Tahun Ajaran 2014/2015
6 Berdasarkan tabel 4 di atas
dapat kita lihat, tingkat pendidikan orang tua di SMA N 9 Padang masih banyak yang rendah, dimana pendidikan ayah siswa yang paling banyak terdapat pada tamatan SMA yaitu pada kelas X2 yang berjumlah 23 orang dan kelas X1,X4 dengan jumlah 21 orang dan tingkat pendidikan ibu paling banyak berada pada tamatan SMA yaitu pada kelas X8 dengan jumlah 22 orang dan X2,X7 dengan jumlah 21 orang.
Dengan demikian tingkat pendidikan
orang tua siswa SMA N 9 Padang yang paling dominan
terdapat pada tamatan
SMA/Sederajat dan yang sedikit terdapat pada perguruan tinggi (PT).
KAJIAN TEORI
Menurut Aunurrahman
(2011:177-195) menyatakan faktor- faktor yang mempengaruhi hasil belajar itu ada dua yaitu faktor internal dan eksternal diantaranya:
Faktor internal (dari dalam diri siswa) yaitu, ciri khas/karakteristik siswa, sikap terhadap belajar, motivasi belajar, konsentrasi belajar, mengolah bahan Tingkat Pendidikan
oranng tua
SD (Orang)
SMP (Orang)
SMA/SMK/
Sederajat (Orang)
PT (Orang)
Jumlah Siswa (Orang) X1
Ayah 1 3 21 7
Ibu 3 4 18 7 32
X2
Ayah 1 4 23 4
Ibu 1 5 21 5 32
X3
Ayah 4 2 19 5
Ibu 1 5 18 6 30
X4
Ayah - 2 21 8
Ibu 1 1 18 11 31
X5
Ayah 1 2 20 8
Ibu 1 4 18 8 31
X6
Ayah - 3 15 11
Ibu 3 - 12 14 29
X7
Ayah - 3 18 9
Ibu 1 1 21 7 30
X8
Ayah - 3 16 10
Ibu - 2 22 5 29
X9
Ayah - 2 14 12
Ibu - - 19 9 28
Sumber: Tata Usaha SMA N 9 Padang Tahun Ajaran 2014/2015
Tabel 4. Tingkat Pendidikan Orang Tua Siswa Kelas X SMA N 9 Padang
7 belajar, menggali hasil
belajar, rasa percaya diri, kebiasaan belajar.
Faktor eksternal (dari luar siswa) yaitu, faktor guru, lingkungan sosial (termasuk teman sebaya), kurikulum sekolah, sarana dan prasarana
Imron (2004:135)
menyatakan orang-orang yang berhasil dalam bidangnya masing- masing umunnya mempunyai disiplin yang tinggi dan sebaliknya orang-orang yang gagal adalah mereka yang tidak memiliki disiplin yang tinggi
Sudjana (2002:29)
mengatakan bahwa diantara faktor yang mempengaruhi hasil belajar selain kemampuan yang dimiliki siswa, seperti tujuan minat dan perhatian sikap dan kebiasaan belajar, keadan sosial ekonomi dan faktor fisik dan pisikis
Menurut Munandar
(2009:84),semakin tinggi tingkat pendidikan orang tua maka semakin baik pula hasil belajar yang akan dicapai oleh siswa atau anaknya.
METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan asosiatif.
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan atau menjelaskan suatu hal seperti apa adanya.
Sedangkan penelitian asosiatif adalah penelitian yang menguji ada tidaknya hubungan atau pengaruh antara satu variabel dengan variabel lainnya.
Menurut Iskandar (2009:61) penelitian deskriptif asosiatif adalah
penelitian untuk memberikan uraian mengenai fenomena atau gejala sosial yang diteliti dengan mendeskripsikan tentang nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih berdasarkan indikator- indikator dari yang diteliti guna untuk mengtahui pengaruh antara dua variabel atau lebih, atau pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat.
1. Populasi
Menurut Sugiyono (2014:80) menyatakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Pada penelitian ini yang menjadi populasi adalah semua siswa-siswi kelas X SMA N 9 Padang dan penelitian pada bulan April Tahun 2016 yang berjumlah sebanyak 272 orang siswa
1. Sampel
Menurut Sugiyono (2014:81) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Jadi metode pengambilan sampel yang dilakukan penulis dalam penelitian ini adalah proporsional random sampling.
Untuk mengetahui jumlah sampel yang akan diambil dalam penelitian ini, peneliti menggunakan rumus Slovin. Degan demikian jumlah responden penelitian ini adalah sebanyak 161 orang siswa
8 HASIL PENELITIAN
Teknik Analisis Data Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif bertujuan untuk menggambarkan masing-masing variabel yang nantinya berbentuk data yang disajikan dalam bentuk tabel frekuensi.
Analisis Induktif
Berdasarkan Tabel diatas nilai Jerque-Bera (JB) ≤ X2 tabel maka nilai residual terstandardisasi dinyatakan berdistribusi normal.
Untuk menghitung nilai statistic jerque - beran (JB) digunakan dengan rumus sebagai berikut:
Berdasarkan perhitungan diatas diperoleh nilai statistik Jerque-Bera sebesar 21,54663 sedangkan nilai X2 tabel dengan nilai df : 0,05 adalah 184,382
a. Uji Asumsi Klasik 1). Uji Normalitas
Pengujian normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sebaran data yang dianalisis terdistribusi secara normal atau tidak
Karena nilai statistik Jeque-Bera (JB) (21,54663) ≤ nilai X2 tabel (184,382). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nilai residual berdistribusi normal.
. 2). Uji Multikolinearitas
Satu cara untuk menguji gejala multikolinearitas dalam model regresi adalah dengan menggunakan metode VIF (Varian Inflation Factor) dan metode auxiliary regression, gejala multikol terjadi karena satu atau lebih variabel bebas berkorelasi secar linier dengan variabel babas lainnya. Berikut ini hasil uji multikolinearitas yang diperoleh dari analisa data penelitian Descriptive Statistics
N Skewness Kurtosis
Statistic Statistic Std. Error Statistic Std. Error Standardized Residual 161 0,509 0,191 1,525 0,380 Valid N (listwise) 161
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate X1= X2-X3 0,764a 0,584 0,579 4,21908 X2= X1-X3 0,764a 0,584 0,579 4,20014 X3= X1-X2 0,106a 0,011 0,001 2,50163
9 Berdasarkan Tabel di atas
menunjukkan bahwa variabel disiplin belajar (X1) memiliki nilai koefisien determinasi sebesar 0,584, variable sikap belajar (X2) sebesar 0,584 dan variabel tingkat pendidikan orang tua (X3) sebesar 0,11. Dari nilai koefisien determinasi diatas dapat dicari nilai Tolerance (TOL) dan VIF dari masing-masing variabel dengan cara seperti berikut:
a) Regresi variabel X1 = (X2 dengan X3)
Nilai TOL = (1-R2) = 1 – 0,584
=0,416
Nilai VIF = 1 / TOL = 1 / 0,416 = 2,40385
b) Regresi variabel X2 = (X1 dengan X3)
Nilai TOL = (1-R2) = 1 – 0,584 = 0,416
Nilai VIF = 1 / TOL = 1 / 0,416 = 2,40385
c) Regresi variabel X2 = (X1 dengan X3)
Nilai TOL = (1-R2) = 1 – 0,011 = 0,989
Nilai VIF = 1 / TOL = 1 / 0,989 = 1,01112
Dari Tabel di atas menunjukkan bahwa masing-masing variabel bebas memiliki nilai VIF kecil dari 10.
Dimana, VIF variabel disiplin belajar sebesar 2,40385, sikap belajar sebesar 2,40385 dan variabel tingkat pendidikan orang tua sebesar 1,01112. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada gejala multikolonieritas antar variabel bebas dalam model regresi.
3) Heteroskedastisitas
Berdasarkan hasil analisis di bawah gejala heteroskedastisitas ditunjukkan jika X2 hitung > nilai X2 tabel. Nilai X2 hitung diperoleh dari persamaan X2 hitung = n x R2 , dimana n= jumlah observasi dan R2 = koefisien determinasi regresi. X2 hitung = n x R2 = 161 x 0,119=
19,159 , sedangkan nilai X2 tabel dengan df=0,05 = 184,382 Berdasarkan hasil di atas dapat diketahui bahwa nilai X2 hitung <
nilai X2 tabel, jadi pada model regresi ini menyatakan bahwa tidak terjadi gejala heteroskedatisitas oleh koefisien regresi dari masing-masing variabel bebas terhadap nilai absolut residual.
Model Summaryb Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 0,345a 0,119 0,091 50,95008
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 54322,167 5 10864,433 4,185 0,001a
Residual 402366,143 155 2595,911
Total 456688,310 160
10 4). Uji Autokorelasi
Adapun uji outokorelasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode Durbin Watson (DW).
Dari hasil uji Durbin Watson (DW) menunjukkan nilai sebesar 1,895. Nilai tersebut jika dibandingkan dengan tabel dengan menggunakan derajat kepercayaan 5
%, jumlah sampel 161 dan variabel bebas/independen (k) = 3 maka nilai Durbin-Watson dl sebesar 1,7045 dan du 1,7804.
Durbin Watson merupakan uji yang sangat populer yang digunakan untuk menguji ada tidaknya masalah autokorelasi dari model empiris yang di estimasi
Berdasarkan Tabel 5.10 di atas, nilai DW 1,895 lebih besar dari batas atas du 1,7804 dan kurang dari (4-1,7335) (4-du), maka dapat disimpulkan tidak ada autokorelasi positif dan negatif.
Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa data tersebut layak untuk diuji lebih lanjut.
Analisis Regresi Linear Berganda Analisis regresi linier berganda dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS Versi 16.
Model persamaan regresi linear berganda yang dapat dituliskan Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of
the Estimate Durbin-Watson
1 0,851a 0,724 0,718 5,42603 1,895
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 10,176 3,708 2,744 0,007
Disiplin
Belajar 0,919 0,102 0,584 8,985 0,000
Sikap
Belajar 0,490 0,103 0,310 4,771 0,000
Tingkat Pendidikan Orang Tua
0,337 0,157 0,090 2,143 0,034
a. Dependent Variable: VAR00004
11 dari hasil tersebut adalah sebagai
berikut:
Y= a + bı Xı + b2 X2 + b3 X3 e Y= 10,176+ 0,919X1 + 0,490X2 +
0,337X3
Dari model persamaan regresi linear berganda di atas dapat
diketahui bahwa:
1. Nilai konstanta sebesar 10,176 berarti tanpa adanya pengaruh dari variabel bebas maka nilai variabel terikat nilainya hanya sebesar 10,176
2. Koefisien regresi variabel disiplin belajar (X1) sebesar 0,919 yang bertanda positif. Hal ini berarti adanya pengaruh positif disiplin belajar terhadap hasil belajar, apabila nilai variabel disiplin belajar meningkat sebesar satu satuan 3. Koefisien regresi variabel
tingkat pendidikan orang tua (X3) sebesar 0,337 yang bertanda positif.Hal ini berarti adanya pengaruh positif tingkat pendidikan orang tua terhadap hasil belajar,
Berdasarkan hasil pada Tabel diatas hasil pengolahan data yang dapat dilihat pada tabel model summary diperoleh hasil nilai R square sebesar 0,724 yang artinya 72,40% perubahan pada variabel dependen (hasil belajar)
apabila nilai variabel tingkat pendidikan orang tua meningkat sebesar satu satuan maka hasil belajar akan meningkat sebesar 0,337 dalam setiap satuannya.
Dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan. maka hasil belajar akan meningkat sebesar 0,919 dalam setiap satuannya. Dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan.
4. Koefisien regresi variabel sikap belajar (X2) sebesar 0,490 yang bertanda positif. Hal ini berarti adanya pengaruh positif sikap belajar terhadap hasil belajar, apabila nilai variabel sikap belajar meningkat sebesar satu satuan maka hasil belajar akan meningkat sebesar 0,490 dalam setiap satuannya. Dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan.
Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi adalah angka yang menyatakan atau digunakan untuk mengetahui kontribusi atau sumbangan yang diberikan oleh sebuah variabel X (bebas) atau lebih terhadap variabel Y (terikat).
dapat dijelaskan oleh variabel independen (disiplin belajar, sikap belajar dan tingkat pendidikan orang tua) sedangkan sisanya sebesar 27,60% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 0,851a 0,724 0,718 5,42603
12 UJI HIPOTESIS
1. Uji t
Dari Tabel di atas dapat dilihat pengaruh masing-masing variabel bebas yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah:
a. Hipotesis 1, terdapat pengaruh yang signifikan antara disiplin belajar (X1) terhadap hasil belajar (Y) Untuk variabel disiplin belajar diperoleh nilai thitung
sebesar 8,985 > ttabel sebesar 1,975 dengan nilai signifikan 0,000 < = 0,025, berarti Ha
diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan secara parsial antara disiplin belajar terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X SMA N 9 Padang. Berarti hal ini menunjukkan semakin baik disiplin belajar maka akan
semakin baik hasil belajar siswa.
b. Hipotesis 2, terdapat pengaruh yang signifikan antara sikap belajar (X2) terhadap hasil belajar (Y) Untuk variabel sikap belajar diperoleh nilai thitung sebesar 4,771 > ttabel sebesar 1,654 dengan nilai signifikan 0,000
< = 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan secara parsial antara sikap belajar terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X SMA N 9 Padang. Hal ini berarti semakin baik sikap belajar maka akan semakin tinggi pula hasil belajar siswa.
c. Hipotesis 3, terdapat pengaruh yang signifikan tingkat pendidikan orang tua (X3) terhadap hasil belajar (Y)
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 10,176 3,708 2,744 0,007
Disiplin
Belajar 0,919 0,102 0,584 8,985 0,000
Sikap
Belajar 0,490 0,103 0,310 4,771 0,000
Tingkat Pendidikan Orang Tua
0,337 0,157 0,090 2,143 0,034
a. Dependent Variable: VAR00004
13 Untuk variabel tingkat
pendidikan orang tua diperoleh nilai thitung sebesar 2,143 > ttabel sebesar 1,654 dengan nilai signifikan 0,034< = 0,05 berarti Ha
diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara tingkat pendidikan orang tua terhadap hasil belajar siswa SMA Negeri 9 Padang.
Dari hasil pengolahan data dengan menggunakan program SPSS versi 16.0, dapat dilihat pada tabel 31 di atas menunjukkan bahwa nilai Fhitung 137,047 > Ftabel 2,43 dan nilai signifikan 0,000 < = 0,05.
Hal ini berarti H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa disiplin belajar, sikap belajar dan tingkat pendidikan orang tua berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X SMA N 9 Padang, artinya semakin baik disiplin belajar, sikap belajar dan tingkat pendidikan orang tua maka akan semakin baik pula hasil belajar siswa
Hal ini berarti semakin tinggi tingkat pendidikan orang tua siswa maka akan semakin meningkat pula hasil belajar siswa.
Uji F
Deskripsi Variabel Disiplin Belajar (X1)
Dapat diketahui bahwa variabel disiplin belajar siswa memiliki rata- rata skor seluruh indikator sebesar 3,70 dengan tingkat pencapaian (TCR) 73,95% yang berada pada kategori cukup baik. Hal ini menunjukan bahwa siswa sudah disiplin dalam belajar. Tanggapan responden yang tertinggi terdapat pada item nomor pernyataan 11 yakni saya mendenngarkan guru yang sedang memberikan materi pelajaran dengan rata-rata skor 3,86 dengan tingkat capaian responden 77,27% berada pada kategori cukup.
Sedangkan variabel terendah terdapat pada nomor item 2 dengan
pernyataan saya tidak
meninggalkan/membolos saat pelajaran dengan rata-rata skor ANOVAb
Model
Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 12104.747 3 4034,916 137,047 ,000a
Residual 4622.371 157 29,442
Total 16727.118 160
14 jawaban responden 3,45 dan tingkat
capaian responden 69,07% dengan kategori cukup. Hal ini. Diketahui bahwa rata-rata skor seluruh indikator 3,70 dengan tingkat capaian responden 73,95% dan termasuk kategori cukup. Dapat dikatakan bahwa siswa kelas X SMA N 9 Padang sudah memiliki disiplin belajar yang cukup baik.
Deskripsi Variabel Sikap Belajar (X2)
Diketahui bahwa variable sikap belajar dengan rata-rata skor seluruh inikator sebesar 3,61 dan tingkat pencapaian 72,22% yang berada pada kategori cukup baik, artinya siswa sudah memiliki sikap belajar yang cukup baik. Tanggapan yang tertinggi terdapat pada item nomor pernyataan 17 yakni saya merasa pelajaran ekonomi tidak ada gunanya dalam kehidupan sehari-hari dengan rata-rata skor 3,91 dengan tingkat capaian responden 78,26% berada pada kategori cukup. Sedangkan variabel terendah terdapat pada nomor item 23 dengan pernyataan saya yakin pelajaran ekonomi akan berguna bagi pelajaran lain dengan rata-rata skor jawaban responden 3,22 dan tingkat capaian responden 64,47% dengan kategori cukup.
Penutup
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian dapat disimpulkan bahwa:
1. Disiplin Belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi siswa kelas X SMA Negeri 9 Padang. Dimana ditunjukkan oleh nilai koefisien
sebesar 0,919. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung
8,985 > ttabel sebesar 1,654.
Artinya apabila disiplin belajar meningkat lebih baik, maka hasil belajar akan menigkat sebesar 0,919 dalam setiap satuannya.
2. Sikap Belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi siswa kelas X SMA Negeri 9 Padang. Dimana ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar 0,490. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung
4,771 > ttabel1,654. Artinya, apabila sikap belajar meningkat lebih baik, maka hasil belajar akan meningkat sebesar 0,490 dalam setiap satuannya.
3. Tingkat pendidikan orang tua berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi siswa kelas X SMA Negeri 9 Padang. Dimana ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar 0,337. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung, 2,143 > ttabel sebesar 1,654.
Artinya, apabila tingkat pendidikan orang tua meningkat lebih baik, maka hasil belajar akan meningkat sebesar 0,337 dalam setiap satuannya.
4. Disiplin belajar, sikap belajar dan tingkat pendidikan orang tua
secara bersama-sama
berpengaruh positif signifikan terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X SMA Negeri 9 Padang. Dimana diperoleh nilai Fhitung 137,047 > Ftabel 2,43 dengan taraf signifikan sebesar 0,000 < = 0,05. Hal ini berarti Ha diterima dan H0 ditolak.
15 Saran
Berdasarkan hasil penelitian, penulis mengemukakan saran yang diharapkan dapat bermanfaat dalam meningkatkan hasil belajar ekonomi siswa adalah:
1) Hasil penelitian disiplin belajar berada pada kategori cukup, Akan tetapi masih ada tingkat ketercapaian terendah berada pada pernyataan 2 adalah saya tidak meniggalkan/membolos saat jam pelajaran ekonomi.
Maka disarankan kepada siswa agar tidak meninggalkan kelas sebelum jam pelajarn berakhir.
Jika siswa men taati aturan dan belajar dengan baik, maka siswa tersebut akan mendapatkan nilai lebih baik dan meningkatkan hasil belajar.
2) Hasil penelitian sikap belajar menunjukkan bahwa berada pada kategori cukup, akan tetapi masih ada tingkat ketercapaian terendah berada pada pernyataan 23 adalah saya yakin pelajaran ekonomi akan berguna bagi pelajaran yang lain. Jika siswa yakin bahwa pelajaran ekonomi akan berguna bagi pelajarn yang lain maka siswa tersebut akan belajar dan mendapat hasil belajar yang baik.
3) Dari hasil penelitian pendidikan orang tua berada pada ketegori cukup, dimana tingkat ketercapaian tertinggi pendidikan orang tua berada pada tingkat S1 penekanan pada hal yang positif. Akan tetapi tingkat ketercapaian terendah pendidikan orang tua berada pada tingkat tidak tamat SD
Daftar Pustaka
Aunurrahman. (2011). Belajar dan Pembelajaran. Bandung:
Alfabeta.
Fahyuni, Helda. (2008). Pengaruh Fasilitas Belajar,Lingkungan Tempat Tinggal dan Sikap Belajar Terhadap Hasil Belajar
Akuntansi Keuangan
Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi UNP.
Ghozali, Imam. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 20.
Semarang: Universitas Diponegoro.
Irianto, Agus. (2010). Statistik Konsep Dasar dan Aplikasi Pengembangannya. Jakarta:
Kencana.
Joni. (2013). Pengaruh Disiplin Belajar dan Komunikasi Interpersonal Keluarga Terhadap Hasil Belajar IPS Kelas VII SMP Negeri 13 Padang. Unp Padang.
Mufidatul, Esti. (2009). Pengaruh Tingkat Pendidikan dan Dorongan Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas XI SMU N 1 Sutojayan Blitar. Retrieved from Skripsi
Pebiyanti, Desi. (2013). Pengaruh Sikap Belajar dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar dalam Pembelajaran Ekonomi Pada SMA PGRI 02 Ella Hilir
16 Kabupaten Melawi.
Riduwan. (2010). Belajar Mudah Penelitian Guru Untuk Guru Karyawan dan Peneliti Pemula.
Bandung: Alfabeta.
Rusmiasih. (2013). Pengaruh Motivasi Belajar dan Disiplin Belajar Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI IPS di SMA N 10 Purworejo
.
Sudjana, Nana. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya offset.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitaif,Kualitatif dan R dan D. Bandung: Alfabeta.