• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Senam Dismenorea terhadap Penurunan Skala Nyeri pada Remaja Putri Pondok Pesantren Darul Huffadh Padang Lawas Utara

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Pengaruh Senam Dismenorea terhadap Penurunan Skala Nyeri pada Remaja Putri Pondok Pesantren Darul Huffadh Padang Lawas Utara"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

345

Pengaruh Senam Dismenorea terhadap Penurunan Skala Nyeri pada Remaja Putri Pondok Pesantren Darul Huffadh Padang Lawas Utara

Effects of dysmenorrhea gymnastics on pain scale reduction in girls Darul Huffadh Islamic Boarding School Padang Lawas Utara

Rina Hanum1, Bukhari2

1Program Studi Diploma III Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Mahakarya Aceh, Bireuen, Aceh

2Program Studi Diploma III Keperawatan, Akademi Keperawatan Kesdam Iskandar Muda Lhokseumawe, Aceh

*Korespondensi Penulis : 1rinahanum7@gmail.com, 2bukhari.mj@gmail.com

Abstrak

Menstruasi merupakan keadaan fisiologis pada seorang perempuan yang terjadi secara berkala dan dialami setiap bulannya secara rutin. Wanita yang mengalami dismenore memproduksi prostaglandin 10 kali lebih banyak dari wanita yang tidak dismenore.

Prostaglandin menyebabkan meningkatnya kontraksi uterus, dan pada kadar yang berlebih akan mengaktivasi usus besar. Berdasarkan data WHO (2015) didapatkan angka kejadian 1.769.425 jiwa (90%) yg mengalami dismenore. Rata-rata lebih dari 50%

perempuan di setiap Negara mengalami dismenore. Studi epidemiologi pada populasi remaja (berusia 12-17 tahun) di Amerika Serikat, klein dan litt melaporkan prevalensi dismenore mencapai 59,7%. Dari data kejadian dismenore di Indonesia menurut penelitian cukup tinggi yaitu sebesar 54,89% dimenore primer dan 9,36% dismenore sekunder(3). Menurut penelitian yang dilakukan pada tahun 2016 di SMK Negeri 8 Medan menyatakan terdapat sebanyak 84,6% siswi mengalami dismenore. Berdasarkan survey awal yang di lakukan melalui data dari UKS Pondok Pesantren Darul Huffadh Padang Lawas Utara pada bulan Februari - Maret tahun 2022 siswi yang mengalami dismenorea yaitu sebanyak 30 siswi dan tidak bisa menanggulangi masalah nyeri haid, siswi tidak pernah melakukan atau mengetahui tentang senam dismenore sehingga inilah yang menjadi bahan pertimbangan peneliti mengambil penelitian di Pondok Pesantren Darul Huffadh Padang Lawas Utara. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik two group pre test and post test design, yaitu suatu penelitian yang dilakukan untuk menilai kelompok intervensi dan kelompok non intervensi. Dari hasil penelitian Pengaruh Senam Dismenorea Terhadap Penurunan Skala Nyeri Pada Remaja Putri dapat ditarik kesimpulan yaitu : Rata-rata nyeri haid sebelum dilakukan pemberian senam dismenorea adalah 5,50; Pemberian senam dismenorea berpengaruh terhadap penurunan skala nyeri pada remaja putri dengan nilai Sig. 0,002 sedangkan Pada kelompok kontrol tidak ada pengaruh terhadap penurunan skala nyeri dengan nilai (sig. 1,000). Terdapat perbedaan pengaruh pada kelompok intervensi dan kelompok control terhadap penurunan skala nyeri pada remaja putri

Kata Kunci : Senam Disminorhae, Nyeri

(2)

346 Abstract

Menstruation is a female physiological condition that occurs regularly and is experienced on a regular basis each month. A woman with dysmenorrhea produces 10 times more prostaglandins than a woman without dysmenorrhea. Prostaglandins increase uterine contractions and activate the colon in excess. Based on WHO data (2015), 1,769,425 people (90%) suffer from dysmenorrhea. On average, more than 50% of women in all countries suffer from dysmenorrhea. In an epidemiological study of the US adolescent population (ages 12-17), Klein and Litt reported that the prevalence of dysmenorrhoea reached 59.7%. According to a survey, data on the incidence of dysmenorrhoea in Indonesia are very high, namely 54.89% for primary dysmenorrhoea and 9.36% for secondary dysmenorrhoea (3). According to a survey conducted at her SMK Negeri 8 Medan in 2016, 84.6% of her female students suffered from dysmenorrhea. Based on an initial survey conducted from February 2022 to her March, 30 female students suffered from dysmenorrhoea, using data from her UKS at the Darul Hafad Islamic Boarding School in North Padang Lawas. I am suffering and have not been able to get over the menstrual cramp problem. or known for dysmenorrhea exercises, and this was the reason the researchers conducted their research at the Darul Hafad Islamic Boarding School in North Padang Lawas. It was to use a two-group pre-test and post-test design approach, a study conducted to evaluate intervention groups. From the results of a study on the effect of dysmenorrhea gymnastics on pain scale reduction in adolescent girls, we can conclude that:Her average menstrual pain before gymnastics for dysmenorrhoea is 5.50.

Administration of dysmenorrhea gymnastics is effective in reducing pain scales in adolescent girls with Sig scores. 0.002 in the control group had no effect on reducing pain scales of 1 score (sig. 1.000). There are differences in the effects of intervention and control groups on reducing pain scales in adolescent girls.

Keywords : Dysminorhae Gymnastics, Pain

PENDAHULUAN

Menstruasi yaitu keadaan fisiologis pada seorang perempuan yang terjadi secara berkala dan dialami setiap bulannya secara rutin. Kondisi normal pada saat keluar nya darah & zat lain dari lapisan dalam rahim melalui vagina.pada siklus menstruasi tersebut.

Menstruasi yang dialami oleh para wanita biasanya menimbulkan masalah, salah satunya adalah nyeri haid. Nyeri haid atau dismenore adalah keluhan ginekologis akibat ketidakseimbangan hormon progesteron dalamdarah sehingga mengakibatkan timbul rasa nyeri yang paling sering terjadi pada wanita. Wanita yang mengalami dismenore memproduksi prostaglandin 10 kali lebih banyak dari wanita yang tidak dismenore.

Prostaglandin menyebabkan meningkatnya kontraksi uterus, dan pada kadar yang berlebih akan mengaktivasi usus besar. Penyebab lain dismenore dialami wanita dengan kelainan tertentu, misalnya endometriosis, infeksi pelvis (daerah panggul) tumor rahim, apendisitis, kelainan organ pencernaan, bahkan kelainan ginjal(1).

Berdasarkan data World Health Organization (WHO, 2015) didapatkan angka kejadian 1.769.425 jiwa (90%) yg mengalami dismenore. rata-rata lebih dari 50% perempuan di setiap Negara mengalami dismenore. Di Amerika Serikat, nyeri haid dilaporkan sebagai penyebab utama ketidakhadiran berulang pada siswa wanita di sekolah. Studi

(3)

347 epidemiologi pada populasi remaja (berusia 12-17 tahun) di Amerika Serikat, Klein dan Litt melaporkan prevalensi dismenore mencapai 59,7%. Dari mereka yang mengeluh nyeri, 12% berat, 37% sedang, dan 49% ringan (2).

Dari data kejadian dismenore di Indonesia menurut penelitian cukup tinggi yaitu sebesar 54,89% dimenore primer dan 9,36% dismenore sekunder(3). Dismenorea yang hebat dapat mengganggu aktivitas sehari- hari, sehingga

memaksa penderita untuk istirahat dan meninggalkan pekerjaan atau cara hidup sehari- hari untuk beberapa jam atau beberapa hari dalam setiapbulannya(4)

Penelitian yang dilakukan di Medan Sumatera Utara menyatakan terdapat sebesar 85,9%

siswi mengalami dismenorea. Menurut penelitian yang dilakukan pada tahun 2016 di SMK Negeri 8 Medan menyatakan terdapat sebanyak 84,6% siswi mengalami dismenore(5)

Cara mengatasi ketidaknyamanan akibat dismenore yaitu dengan melakukan senam Dismenorea, karena senam Dismenorea dapat menurunkan intensitas nyeri melalui mekanisme, yaitu dengan merelaksasikan otot-otot yang mengalami spasme yang disebabkan oleh peningkatan prostaglandin sehingga terjadi vasodilatasi pembuluh darah dan akan meningkatkan aliran darah ke daerah yang mengalami spasme dan iskemik.

Selain itu, saat melakukan suatu exercise dalm hal ini adalah senam dismenore, tubuh akan mengeluarkan opoid endogen yaitu endorphin dan enkefalin yang dihasilkan di otak dan sumsum tulangbelakang. Zat-zat tersebut memiliki sifat mirip morfin dengan efek analgetik yang membentuk suatu sistem penekan nyeri (6)

Dari hasil penelitian Ayu Ida Ningsih 2020 tentang Pengaruh Efektivitas Senam Dismenore Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Dismenore Pada Remaja Putri di SMK YPIB Majalengka tahun 2019 menunjukan bahwa ada pengaruh senam dimenore terhadap penurunan dismenorea, pemberian senam dismenorea efektif dalam mengurangi dismenore pada remaja putri.

Hasil penelitian dari Lidia, W 2017, Pengaruh senam dismenore terhadap penurunan dismenore pada siswi smkn 7 kota Bengkulu tahun 2017, hasilnya ada perbedaan dimenore remaja putri sebelum dan sesudah melakukan dismenore.

Berdasarkan survey awal yang di lakukan melalui data dari UKS Pondok Pesantren Darul Huffadh Padang Lawas Utara pada bulan Februari - Maret tahun 2022 siswi yang mengalami dismenorea yaitu sebanyak 30 siswi dan tidak bisa menanggulangi masalah nyeri haid, siswi tidak pernah melakukan

atau mengetahui tentang senam dismenore sehingga inilah yang menjadi bahan pertimbangan peneliti mengambil penelitian di Pondok Pesantren Darul Huffadh Padang Lawas Utara.

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis menemukan siswi yang mengalami dismenore tidak mengetahui bagaimana cara menangani/mengatasi nyeri saat haid/dismenorea, maka peneliti melakukan penelitian tentang ―Pengaruh Senam Dismenorea Terhadap Penurunan Skala Nyeri Pada Remaja Putri di Pondok Pesantren Darul Huffadh Padang Lawas Utara.

(4)

348 METODELOGI PENELITIAN

Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik two group pre test and post test desigen, yaitu suatu penelitian yang dilakukan untuk menilai kelompok intervensi dan kelompok non intervensi(22).

Rancangan penelitian ini two group pre test and pos test desigen yang menggunakan kelompok pembanding (kontrol), pada penelitian ini pengujian pertama (pre test) yang memungkinkan peneliti dapat menguji perubahan – perubahan yang terjadi setelah adanya intervensi. Pada penelitian ini, peneliti melakukan intervensi yaitu senam dengan dismenorea terhadap subyek penelitian dengan sengaja, terencana, kemudian dinilai pengaruhnya pada penguji kedua (post test) sedangkan pada kelompok kontrol peneliti juga melakukan pengukuran nyeri pre dan post pada kelompok yang tidak diberikan intervensi.

HASIL PENELITIAN

Hasil penelitian yang telah dilakukan di di Pondok pesantren Darrul Huffadh Padang Lawas Utara pada tanggal 2 Februari Tahun 2022 yang dilakukan terhadap 20 siswi , dan hasilnya dapat dilihat dari tabe distribusi frekuensi dibawah ini ;

Tabel 1. Karakteristik Responden

No Usia Kelompok Perlakuan Kelompok Kontrol

f % f %

1 14 Tahun 5 50 3 30

2 15 Tahun 3 30 4 40

3 16 Tahun 2 20 3 30

Total 10 100 10 100

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa, pada kelompok perlakuan dari 10 responden, sebahagian besar responden berusia 14 tahun sebanyak 5 orang (50%) dan sebahagian kecil berusia 16 tahun sebanyak 2 orang (20%). Pada kelompok control dari 10 responden sebahagian besar berusia 15 tahun sebanyak 4 responden (40%) dan sebahagian kecil berusia 14 dan 16 tahun tahun sebanyak 3 orang (30%).

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Nyeri Haid Pretest dan Posttest Kelompok Perlakuan No Kelompok Perlakuan Pretest Posttes

f % f %

1 Tidak Nyeri - - 1 10

2 Nyeri Ringan - - 9 90

3 Nyeri Sedang 10 100 - -

Total 10 100 10 100

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa, pada kelompok perlakuan dari 10 responden, pada saat pretest semua responden mengalami nyeri sedang sebesar 100%, dan pada saat posttest sebahagian besar responden mengalami nyeri ringan sebesar 90%.

(5)

349 Tabel 3. Pengaruh Senam Dismenorea Terhadap Penurunan Skala Nyeri

Pada Kelompok Perlakuan Kelompok Perlakuan N Mean

Rank

Sum Of Ranks

Asymp. Sig.

(2-tailed) Nyeri Pretest-

Posttest

Negativ Rank 10 5.50 55.00

0.002

Positiv Rank 0 0.00 0.000

Ties 0

Total 10

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa, pada negative rank terdapat 10 responden yang mengalami penurunan intensitas nyeri dengan mean rank 5.50, pada positive rank tidak terdapat peningkatan nyeri haid pada responden dan pada tabel ties tidak ada skala nyeri haid pretest dan posttest yang sama seluruh responden pada kelompok perlakuan mengalami penurunan nyeri haid.

Setelah dilakukan uji Wilcoxon maka didapatkan asymp. Sig (2-tailed) sebesar 0,002, maka dapat diartikan bahwa ada pengaruh pemberian senam dismenorea terhadap penurunan skala nyeri pada remaja putri.

Tabel 4. Pengaruh Senam Dismenore Terhadap Nyeri Haid Pada Remaja Putri Uji Wilcoxon Ranks Test

Postest-Pretest

Z -3.051

Nilai Sig 0.002

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa dari uji statistk yang dilakukan dengan menggunakan Uji Wilcoxon test didapatkan terdapat pengaruh pemberian senam dismenor terhadap nyeri haid pada remaja putri dengan nilai sig. 0,002 (< 0,05).

Tabel 5. Pengaruh Senam Dismenorea Terhadap Nyeri Haid Pada Kelompok Kontrol Kelompok Perlakuan N Mean

Rank

Sum Of Ranks

Asymp. Sig.

(2-tailed) Nyeri Pretest-

Posttest

Negativ Rank 0 0.00 00.00

1.000

Positiv Rank 0 0.00 0.000

Ties 10

Total 10

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa, pada negative rank terdapat 0 responden yang mengalami penurunan intensitas nyeri dengan mean rank 0.00, pada positive rank tidak terdapat peningkatan nyeri haid pada responden dan pada tabel ties terdapat 10 responden yang skala nyeri haid pretest dan posttest yang sama pada kelompok kontrol.

Setelah dilakukan uji Wilcoxon maka didapatkan asymp. Sig (2-tailed) sebesar 1,000, maka dapat diartikan bahwa tidak ada pengaruh kelompok kontrol yang tidak berikan perlakuan terhadap penurunan skala nyeri pada remaja putri.

(6)

350 Tabel 6. Pengaruh Senam Dismenore Terhadap Nyeri Haid Pada Remaja Putri

Pada Kelompok Konrol Uji Wilcoxon Ranks Test

Postest-Pretest

Z 0.000

Nilai Sig 1.000

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa dari uji statistk yang dilakukan dengan menggunakan Uji Wilcoxon test didapatkan tidak ada pengaruh kelompok control (tidak diberikan senam dismenore) terhadap nyeri haid pada remaja putri dengan nilai sig. 1.000 (> 0,05).

PEMBAHASAN

Dari hasil penelitian terdapat 10 responden yang mengalami penurunan intensitas nyeri dengan mean rank 5.50. Setelah dilakukan uji Wilcoxon maka didapatkan asymp. Sig (2- tailed) sebesar 0,002, maka dapat diartikan bahwa ada pengaruh pemberian senam dismenorea terhadap penurunan skala nyeri pada remaja putri.

Dismenore adalah nyeri saat haid, biasanya dengan rasa kram dan terpusat diabdomen.

Keluhan nyeri haid dapat terjadi bervariasi mulai dari yang ringan sampai berat.

Keparahan dismenorea berhubungan langsung dengan lama dan jumlah darah haid.

Seperti diketahui haid hampir selalu diikuti dengan rasa mulas atau nyeri.

Dismenorea mungkin sulit untuk dicegah, tetapi untuk gejala yang sangat parah dapat dikurangi dengan cara terapi farma kologi dan non farmakologi. Terapi farmakologi berupa obat pereda rasa sakit dan terapi nonfarmakologi yaitu beristirahat, menarik napas panjang, menenangkan diri, berolahrag ringan, mengonsumsi sayur, dan buah-buahan, mengompres bagian yang terasa sakit dengan air panas, senam dismenor, pijat dan mengonsumsi jamu kunyit asem, terutama menjelang haid (Nurchasanah dalam Diah Prihatiningsih).

Senam dismenore adalah senam yang fokusnya membantu peregangan seputar otot perut panggul dan pinggang, selain itu senam tersebut dapat memberikan sensasi rileks yang berangsur-angsur serta mengurangi nyeri jika dilakukan secara teratur (17). Senam dismenore merupakan aktivitas fisik yang dapat digunakan untuk mengurangi nyeri. Saat melakukan senam tubuh akan menghasilkan endorphin, hormon endorphin yang semakin tinggi akan menurunkan atau meringankan nyeri yang dirasakan seseorang sehingga seseorang menjadi lebih nyaman, gembira, dan melancarkan pengiriman oksigen ke otot.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Puji tentang efektivitas senam dismenore pada remaja putri yang di lakukan di SMAN 5 Semarang, senam dismenorea dilakukan minimal 3 hari sebelum menstruasi, hasilnya senam dismenorea efektif untuk mengurangi dismenorea pada remaja.

Penelitian ini juga senada dengan penelitian yang dilakukan Solihatunisa (2013), senam dismenorea dilakukan rutin 2 – 3 kali dalam seminggu sebelum siklus menstruasi bulan selanjutnya atau saat menstruasi hari pertama setelah melakukan senam, hasilnya senam dismenore efektif untuk menurunkan intensitas skala nyeri saat dismenorea.

(7)

351 Senam dismenorea dapat menurunkan intensitas nyeri melalui mekanisme, yaitu dengan merelaksasikan otot-otot yang mengalami spasme yang disebabkan oleh peningkatan prostaglandin sehingga terjadi vasodilatasi pembuluh darah dan akan meningkatkan aliran darah ke daerah yang mengalami spasme dan iskemik. Selain itu, saat melakukan suatu exercise dalam hal ini adalah senam dismenore, tubuh akan mengeluarkan opoid endogen yaitu endorphin dan enkefalin yang dihasilkan di otak dan sumsum tulang belakang. Zat-zat tersebut memiliki sifat mirip morfin (menenangkan) dengan efek analgetik (pengurangan rasa nyeri) yang membentuk suatu sistem penekan nyeri.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian Ayu Ida Ningsih (2020) tentang Pengaruh Efektivitas Senam Dismenore Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Dismenore Pada Remaja Putri di SMK YPIB Majalengka tahun 2019 menunjukan bahwa ada pengaruh senam dimenore terhadap penurunan dismenorea, pemberian senam dismenorea efektif dalam mengurangi dismenore pada remaja putri.

Penelitian ini senada dengan hasil penelitian dari Lidia, W (2017), Pengaruh senam dismenore terhadap penurunan dismenore pada siswi smkn 7 kota Bengkulu tahun 2017, hasilnya ada perbedaan dimenore remaja putri sebelum dan sesudah melakukan dismenore, maka dapat disimpulkan bahwa senam desmenorea efektif dalam menurunkan nyeri haid.

Dari hasil penelitian ini yang dilakukan pada responden, setelah diberikan perlakukan senam dismenore selama 3 hari terjadi penurunan intensitas nyeri dismenorea. Hal ini terjadi karena senam dismenorea adalah aktifitas fisik untuk merenggangan otot perut dan punggu pada saat menstruasi sehingga dapat memberikan relaksasi dan penurunan nyeri haid.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian Pengaruh Senam Dismenorea Terhadap Penurunan Skala Nyeri Pada Remaja Putri di Pondok Pesantren Darul Huffadh Padang lawas Utara Tahun 2022, maka dapat ditarik kesimpulan yaitu : Rata-rata nyeri haid sebelum dilakukan pemberian senam dismenorea adalah 5.50; Pemberian senam dismenorea (kelompok perlakuan) berpengaruh terhadap penurunan skala nyeri pada remaja putri dengan nilai Sig. 0,002; Pada kelompok kontrol yang tidak diberikan senam dismenorea tidak ada pengaruh terhadap penurunan skala nyeri dengan nilai sig. 1,000 dan terdapat perbedaan pengaruh pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol terhadap penurunan skala nyeri pada remaja putri.

DAFTAR PUSTAKA

Ernawati. b3-Erna-Buku Manajemen Kesehatan Menstruasi. Jakarta : Tim. 2017;

Who Int. Exploring Dysmenorrhoea And Menstrual .Who Emro. Vol. 18. 2017.

Nurwana Yf. 185630-Id Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Dismenore. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Vol.2. Issn 250-

(8)

352 731x. 2016;

Arlin Dewi Utari. Pendidikan Kesehatan Tentang Dismenore Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Dalam Menangani Dismenore. 2015;

Theresia. Hubungan Antara Kebiasaan Olahraga Dengan Tingkat Dismenorea. 2016;

Ismarozi d, Utami s, Novayelinda r. Efejtivitas Senam Dismenore Terhadap Penanganan Nyeri Haid Primer. 2015;2(1).

Khulafa l, Rosidah Ur, Diah Permata Larasati a, Kebidanan Dharma Husada Kediri Jawa Timur a. Pengaruh Kompres Hangat Terhadap Penurunan Disminore Primer Pada Remaja Putri (Di Pondok Pesantren Queen Al-Falah Ploso Mojo Kediri). Vol. 5, Jurnal Kebidanan Dharma Husada. 2016.

Feizal f. Gambaran Tingkat Keparahan Dismenorea Dan Frekuensi Olahraga. 2015.

Prawirohardjo s. Ilmu Kandungan Edisi Ketiga Pt Bina Pustaka Sar\Tono Pra\Tirohardjo Jakarta, 2o’,t’t. 2011.

Novia i, Nunik Puspitasari Dan, Kabupaten Sidoarjo r, Biostatistika Dan Kependudukan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga d. Faktor Risiko Yang Mempengaruhi Kejadian Dismenore Primer.

Ariesthi Kd, Fitri Hn, Paulus Ay. Pengaruh Indeks Massa Tubuh (Imt) Dan Aktivitas Fisik Terhadap Kejadian Dismenore Pada Remaja Putri Di Kota Kupang. Vol. 4.

2020.

Sri Nm, Lestari d, Penjaskesrek j, Olahraga f, Kesehatan d. Pengaruh Dismenorea Pada Remaja. Seminar Nasional Fmipa Undiksha Iii Tahun. 2013.

Anis e Ra. Pengaruh Keanekaragaman Jenis Makanan Terhadap Kejadian Disminorhoe 177-376-1-Sm. 2016;

Santi Ls. Pengaruh Senam Dismenore Terhadap Penurunan Nyeri Menstruasi Pada Remaja Usia 16-17 Tahun (Influence Of Gymnastics dysmenorrhea To Declinemenstrualpaininadolescentsprincess Age 16-17year). Vol. 8, Agustus 2019-Februari.

Inovasi Penelitian j, Ni Made Widyanthi o, Komang Ayu Resiyanthi n, Prihatiningsih d, Studi Keperawatan Stikes Wira Medika Bali Jalan Kecak No p, Gatot Subroto Timur Denpasar a. Gambaran Penanganan Dismenorea Secara Non Farmakologi Pada Remaja Kelas x Di Sma Dwijendra Denpasar. 2021;2(6).

Anurogo d & Wulandari. Cara Jitu Mengatasi Nyeri Haid Ed.1 Yogyakarta : Andi. 2011;

Program m, Keperawatan Si, Riau u, Program d. Efektifitas Senam Dismenore Terhadap

(9)

353 Penanganan Nyeri Haid Primer Pada Remaja Desti Ismarozi 1) Sri Utami 2) Riri Novayelinda 3). Vol. 2, Jom. 2015.

M Farid. Konsep Diri, Adversity Quotient Dan Penyesuaian Diri Pada Remaja. 2013;

Kurnian Sih p, Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala Banda Aceh m, Keilmuan Keperawatan Komunitas Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala Banda Aceh b. Pengetahuan Remaja Putri Terhadap Personal Hygiene Organ Reproduksi Adolescent Knowledge Of Personal Hygiene To Reproductive Organs. Vol. Iv. 2019.

Puji a. Efektivitas Senam Dismenore Dalam Mengurangi Dismenore Pada Remaja Putri Di Smu n 5 Semarang The Effectiveness Of Dismenore Gymnastics For The Teenagers In Smu n 5 Semarang 2009.

Idaningsih Dan Fitri Oktarini Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Ypib Majalengka a.

Pengaruh Efektivitas Senam Dismenore Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Dismenore Pada Remaja Putri Di Smk Ypib Majalengka Kabupaten Majalengka Tahun 2019. 2020;5(2).

Idrus a. Kreteria Empirik Dalam Menentukan Ukuran Sampel Pada Pengujian Hipotesis Statistika Dan Analisis Butir: 140-148 Pgri Jakarta. 2015.

Referensi

Dokumen terkait

Gambaran pengaruh nyeri terhadap kehidupan responden Tabel 6 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Pengaruh Nyeri Terhadap Kehidupan Responden Pada Pasien Kanker payudara di