• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh edukasi tentang prinsip diabetic self

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh edukasi tentang prinsip diabetic self"

Copied!
154
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Untuk itu peneliti tertarik untuk menganalisis pengaruh edukasi prinsip DSME terhadap perilaku kepatuhan diet pada pasien diabetes tipe 2 di RS Sultan Imanuddin Pangkalan Bun. Melihat kronologi dan permasalahan tersebut, diperlukan penelitian lebih lanjut tentang pengaruh edukasi prinsip self management education (DSME) diabetes terhadap perilaku kepatuhan diet pada pasien diabetes tipe 2 di RS Sultan Imanuddin.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

  • Tujuan Umum
  • Tujuan Khusus

Manfaat Penelitian

  • Manfaat Teoritis
  • Manfaat Praktis

Relevansi

Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh hasil P value < 0,05 yang dapat disimpulkan bahwa edukasi pada pasien diabetes melitus yang dapat meningkatkan luaran klinis adalah Diabetes Self Management Education (DSME). DSME merupakan metode yang dapat memfasilitasi pengetahuan dan keterampilan (Trina. Kurniawati1, Titih Huriah2, 2015).

TINJAUAN PUSTAKA

Konsep Edukasi

Konsep Diabetes Melitus

  • Pengertian Diabetes Melitus (DM)
  • Klasifikasi Diabetes Melitus (DM)
  • Penyebab Diabetes Melitus (DM)
  • Tanda dan Gejala
  • Diagnosis
  • Komplikasi

Olahraga harian dan olahraga teratur merupakan salah satu pilar pengobatan diabetes tipe 2. Olahraga harus disesuaikan dengan kondisi fisik dan usia masing-masing individu (Soelistijo et al., 2015).

Konsep Diabetic Self Management Education (DSME)

  • Definisi DSME
  • Tujuan DSME
  • Prinsip DSME
  • Standar DSME
  • Pelaksanaan DSME

H1 : Ada pengaruh edukasi prinsip diabetes self management education (DSME) terhadap perilaku penderita diabetes melitus tipe 2 di RS Sultan Imanuddin Pangkalan Bun. Ada pengaruh edukasi prinsip diabetes self management education (DSME) terhadap perilaku pasien diabetes melitus tipe 2 di RS Sultan Imanuddin.

Konsep Perilaku Kepatuhan Diet Diabetes Melitus

  • Pengertian Perilaku
  • Konsep Kepatuhan
  • Kepatuhan diet Pada Pasien Diabetes Melitus

Kerangka pemikiran

KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESA

Kerangka Konseptual

Hipotesis

Bab ini memaparkan hasil survei dan pembahasan tentang pengaruh edukasi prinsip self management education (DSME) diabetes terhadap perilaku kepatuhan diet pada pasien diabetes tipe 2 di Rumah Sakit Umum Sultan Imanuddin Pangkalan Bun. Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat pengaruh edukasi prinsip diabetes self management education (DSME) terhadap perilaku kepatuhan diet pada pasien diabetes tipe 2. Hal ini juga sejalan dengan penelitian (Uly Agustine, 2018) yang juga menyatakan, bahwa DSME secara signifikan mempengaruhi pola makan pada pasien diabetes tipe 2. 2.

Perilaku kepatuhan diet pasien DM tipe 2 sebelum diberikan edukasi prinsip diabetes self-management education (DSME) sebagian besar diikuti. Perilaku kepatuhan diet pasien DM tipe 2 setelah diberikan edukasi tentang prinsip diabetes self-management education (DSME) hampir semuanya diamati. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan diet pada pasien diabetes melitus tipe II di Poliklinik Penyakit Dalam RSU H.

Edukasi Self Management (DSME) tentang Self Management dan Kadar Gula Darah Puasa (GDP) pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 di Persadia. Pengaruh Edukasi Self-Management Diabetes (DSME) terhadap Self-Management dan Kadar Gula Darah Puasa (GDP) pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 di RS Persadia Batang. Judul: Pengaruh edukasi prinsip self management education (DSME) diabetes terhadap kepatuhan diet pada pasien diabetes melitus tipe 2 di RS Sultan Imanuddin Pangkalan Bun Peneliti : Siti Yuliatun.

METODE PENELITIAN

Waktu dan Tempat Penelitian

  • Waktu Penelitian
  • Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di RS Sultan Imanuddin Pangkalan Bun karena angka kunjungan penderita diabetes di tempat ini cukup tinggi. RS Sultan Imanuddin merupakan RS tipe B dengan kunjungan DM tahun 2018 sebanyak 764 kunjungan dan tahun 2019 sebanyak 874 kunjungan RS untuk pasien DM tipe 2 dengan lama rawat inap (LOS) 7 hari dan lebih dari 50% lama atau berulang. kunjungan.

Desain Penelitian

Sebelumnya, responden diobservasi dengan pre-test menggunakan kuesioner kepatuhan DM, kemudian responden diberi perlakuan/dididik secara intervensi tentang prinsip-prinsip DSME untuk selanjutnya dievaluasi dengan post-test.

Tabel 4.1 Desain penelitian Pengaruh Edukasi Tentang Prinsip Diabetic Self  Management Education (DSME) Terhadap Perilaku Kepatuhan Diet Pasien
Tabel 4.1 Desain penelitian Pengaruh Edukasi Tentang Prinsip Diabetic Self Management Education (DSME) Terhadap Perilaku Kepatuhan Diet Pasien

Kerangka Kerja( Framework)

Populasi,Sampel dan Sampling

  • Populasi
  • Sampel
  • Sampling

Teknik kolateral yang digunakan dalam penelitian ini adalah non-probability sampling dengan teknik pengambilan sampel: Quota sampling (judgment sampling), yaitu penentuan subjek berdasarkan kapasitas/kapasitas penelitian yang dibutuhkan.

Identifikasi variabel

Variabel dan Definisi Operasional

Rencana Pengumpulan Dan Analisa Data

  • Instrumen Penelitian
  • Tekhnik Pengumpulan Data
  • Pengolahan Data

Sehingga seseorang yang telah mengisi semua tools yang terpercaya, yang dapat dipercaya, akan menghasilkan data yang juga dapat dipercaya. Pengolahan data merupakan rekapitulasi data sedemikian rupa sehingga menjadi lebih sederhana dan bermakna Pengolahan data penelitian meliputi tahapan editing, scoring, coding, tabulation. Peneliti memeriksa kembali instrumen dan semua data yang akan dikumpulkan lembar observasi, apakah data yang diperlukan sudah diperoleh, lengkap, jelas dan terbaca.

Pada tahap selanjutnya data disusun dalam bentuk tabel dan data dari lembar kuesioner kemudian dirangkum dalam tabel rekapitulasi responden. Analisis univariat dalam penelitian ini dilakukan terhadap variabel dependen sebelum dan sesudah intervensi Analisis univariat dalam penelitian ini digunakan untuk mengidentifikasi karakteristik responden dalam bentuk distribusi frekuensi. Analisis bivariat dalam penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh edukasi tentang prinsip DSME terhadap perilaku kepatuhan penderita DM tipe 2.

Uji perbandingan untuk data kuantitatif interval menggunakan uji t dan untuk data perangkingan menggunakan uji Wilcoxon (Nursalam, 2014). Responden harus mendapatkan informasi yang lengkap tentang tujuan penelitian yang akan dilakukan, mereka berhak untuk berpartisipasi secara bebas atau menolak menjadi responden. Dalam informed consent juga disebutkan bahwa data yang diperoleh hanya akan digunakan untuk pengembangan ilmu pengetahuan. Responden memiliki hak untuk meminta agar informasi yang diberikan dirahasiakan, dan ini membutuhkan anonimitas dan kerahasiaan (Nursalam, 2015).

Uji Instrument Penelitian

Pemaparan meliputi uji instrumen penelitian, uji normalitas, pembahasan data umum yang memuat karakteristik responden dan data khusus meliputi perilaku kepatuhan diet pada penderita diabetes melitus tipe 2.

Hasil Penelitian

  • gambaran lokasi Penelitian…
  • Data Umum Penelitian
  • Data Khusus Penelitian…

Data distribusi responden berdasarkan jenis kelamin menunjukkan bahwa mayoritas responden berjenis kelamin perempuan yaitu sebesar 60% (9 subjek) Bagian ini menunjukkan distribusi kepatuhan penderita DM tipe 2 sebelum pengobatan dan penjelasan setelah pengobatan. kelompok perlakuan dan pengaruh pemberian intervensi edukasi Berdasarkan Tabel 5.4 terlihat rerata kepatuhan diet sebelum DSME memiliki rerata 49,9333 dengan SD 7,14607 dan diperoleh p-value 0,074 > 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.

Kepatuhan diet setelah DSME memiliki rata-rata 64,8667 dengan SD 6,99864 dan diperoleh p-value 0,238 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal. Setelah data diketahui berdistribusi normal, dilakukan uji t berpasangan untuk mengetahui perbedaan perilaku kepatuhan diet sebelum dan sesudah penyuluhan DSME. Tabel 5.5 memperlihatkan distribusi tingkat kepatuhan pasien DM antara responden sebelum dan sesudah intervensi.

Pada uji t berpasangan terdapat perbedaan yang signifikan nilai perilaku kepatuhan diet sebelum diberikan edukasi dan setelah diberikan edukasi tentang prinsip DSME dengan nilai mean sebelum perlakuan sebesar 49,9333 meningkat menjadi 64,8667 setelah mendapatkan perlakuan/intervensi berupa edukasi. tentang prinsip edukasi self management diabetes (DSME). Hasil data yang diperoleh dengan menggunakan uji t berpasangan menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara perilaku kepatuhan diet DM sebelum pengobatan dengan perilaku kepatuhan diet DM setelah diberikan edukasi DSME sesuai indikasi dengan nilai p 0,000 < 0,05.

Tabel  5.1  Distribusi  responden  menurut  karakteristik  usia,  jenis  kelamin,  pendidikan  dan  pekerjaan  pasien  DM  tipe  2  di  RSUD  Sultan  Imanuddin Pangkalan Bun
Tabel 5.1 Distribusi responden menurut karakteristik usia, jenis kelamin, pendidikan dan pekerjaan pasien DM tipe 2 di RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun

Pembahasan

  • Kepatuhan Diet Sebelum Intervensi…
  • Kepatuhan Diet Setelah Intervensi

Edukasi memegang peranan yang sangat penting dalam penatalaksanaan diabetes tipe 2 karena edukasi pasien dapat mengubah perilaku perawatan diri pasien terhadap diabetes melitus. Peningkatan kepatuhan terendah terdapat pada pilar pemantauan kadar gula darah (total skor 184) dan latihan fisik (total skor 190. Edukasi tentang prinsip self-management education (DSME) diabetes dapat menjadi acuan penatalaksanaan diabetes tipe 2 melitus di RS Sultan Imanuddin dan intervensi yang dapat diterapkan di RS Sultan Imanuddin dalam memberikan edukasi sebagai solusi dalam meningkatkan standar asuhan keperawatan pada pasien diabetes melitus dan lebih fokus atau meningkat pada pilar pemantauan kadar gula darah dan Latihan fisik.

Keluarga sebagai orang terdekat dapat membantu mensukseskan program terutama dalam pemantauan kadar gula darah dan latihan fisik. Pengaruh Diabetes Self Management Education (DSME) Sebagai Model Keperawatan Berbasis Keluarga Terhadap Pengendalian Glukosa Pada Penderita Diabetes Mellitus Di Puskesmas Helvetia Medan. Diabetes melitus tipe 2 adalah diabetes yang tidak tergantung pada insulin atau disebut juga diabetes yang menyerang orang dewasa.

Kadar gula darah yang benar-benar normal memang sangat sulit dipertahankan, namun sangat mungkin untuk mendekati batas normal, oleh karena itu diperlukan obat-obatan farmakologis sebagai salah satu pilar penatalaksanaan diabetes. Setelah mendapat pendidikan kesehatan, tujuannya adalah untuk meningkatkan kepatuhan dalam penatalaksanaan dan penatalaksanaan diabetes 2. Tujuan pembelajaran khusus. 9 Saya secara teratur melakukan latihan fisik agar tetap bugar dan mencapai kadar gula darah yang optimal.

Analisis Perilaku Kepatuhan Sebelum Dan Setelah Intervensi …

Keterbatasan

Aktivitas fisik harian atau latihan fisik secara teratur (3-4 kali seminggu selama kurang lebih 30 menit) merupakan salah satu pilar dalam pengelolaan diabetes tipe 2. Selain menjaga kebugaran, latihan fisik juga dapat menurunkan berat badan dan meningkatkan sensitivitas insulin yaitu. meningkatkan kontrol glukosa darah. Latihan fisik yang dianjurkan adalah berupa latihan aerobik seperti jalan kaki, bersepeda ringan, lari dan berenang.

Bagi yang relatif sehat, intensitas latihan fisik dapat ditingkatkan, sedangkan yang mengalami komplikasi DM dapat dikurangi. Jenis latihan fisik juga harus ditentukan dengan cermat agar tidak berbahaya bagi penderita DM. Perlu diperhatikan juga bahwa latihan fisik yang dipilih adalah latihan fisik yang disukai atau boleh dilakukan oleh penderita DM.

Tahapannya adalah mempersiapkan tubuh untuk melakukan aktivitas dengan melakukan latihan fisik ringan sesuai dengan jenis latihan fisik yang akan dilakukan. THR digunakan sebagai acuan tingkat kesulitan latihan fisik yang dilakukan, jika terlalu ringan (THR) akan menimbulkan akibat yang tidak diinginkan. Hal ini sebaiknya dilakukan setiap selesai latihan fisik untuk mencegah terjadinya penumpukan darah pada otot aktif yang akan membuat penderita DM merasa pusing setelah melakukan latihan fisik.

KESIMPULAN…

Kesimpulan

Saran

Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap kepatuhan diet pada pasien DM tipe 2 di poli penyakit dalam non bedah IRNA Dr.M. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kepatuhan minum obat pada pasien diabetes melitus yang berobat di Puskesmas Kasih A dan A Rahmat Waingapu. Makanan cepat saji dan makanan tinggi gula merupakan penyumbang obesitas terbesar yang merupakan faktor risiko diabetes melitus.

Prinsip latihan fisik pasien DM pada prinsipnya sama dengan prinsip latihan fisik pada umumnya yaitu sebagai berikut : F, I, D, J yang dapat dijabarkan sebagai berikut : (F) Frekuensi 3-5 kali seminggu dan teratur, (I) intensitas ringan dan sedang maksimal dari nadi), (D). Perlu dilakukan pemantauan terjadwal untuk mendapatkan hasil pengobatan diabetes melitus tipe 2 yaitu dengan melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang (kontrol kadar glukosa darah, kontrol HbA1C dan self monitoring glukosa darah (PGDM). Hiperglikemia Bila kadar glukosa darah berada pada kadar tinggi (>110 mg/dl) disebut hiperglikemia (Price, 2005).

Gambar

Gambar 3.1 Kerangka Konseptual……………………………………………....45  Gambar 4.1 Kerangka Kerja…….……………………………………………….49
Gambar 2.1 Kerangka pemikiran penelitian Pengaruh Edukasi Tentang Prinsip Diabetic  Self Management Education (DSME) Terhadap Perilaku Kepatuhan Diet Pasien Diabetes
Gambar 3.1 Kerangka konseptual penelitian Pengaruh Edukasi Tentang Prinsip  Diabetic Self Management Education (DSME) Terhadap Perilaku Kepatuhan Diet
Tabel 4.1 Desain penelitian Pengaruh Edukasi Tentang Prinsip Diabetic Self  Management Education (DSME) Terhadap Perilaku Kepatuhan Diet Pasien
+6

Referensi

Dokumen terkait

A total 29 variants have been characterized in this study, obtained from the DNA of one Indonesian PTPS patients and 33 healthy individuals as control.. Those alterations were