PENDAHULUAN
Latar belakang
Rumusan masalah
Tujuan umum
- Temuan
Luaran
Manfaat
TINJAUAN PUSTAKA
Kolesterol Seledri
- Definisi dan struktur kolesterol
- Biosintesis kolesterol
Kolesterol merupakan senyawa organik kompleks yang memiliki inti steroid, yang berwarna kuning dan terdapat pada tubuh hewan dan manusia. Kolesterol memiliki sifat hidrofobik (larut dalam air) sehingga kolesterol dapat berikatan dengan partikel lipoprotein dan beredar dalam darah. Kolesterol memiliki sifat hidrofobik (larut dalam air) sehingga kolesterol dapat berikatan dengan partikel lipoprotein dan beredar dalam darah.
Biosintesis mevalonat Dua molekul asetil-KoA akan bersatu membentuk asetoasetil-KoA yang dikatalisis oleh tiolase sitosol. Acetoacetyl-CoA akan mengalami kondensasi dengan molekul asetil-CoA lainnya yang dikatalisis oleh 3-hidroksi-3 methylglutaryl-coenzyme A (HMG-CoA) synthase membentuk HMG-CoA yang direduksi menjadi mevalonat oleh nicotinamide adenine dinucleotide phosphate hydrogen (NADPH ) dan dikatalisis oleh HMG-KoA reduktase.7. Sedangkan gugus metil ditransfer ke dan dikatalisis oleh oksidosqualen - lanosterol cyclase.7.
Lansia
Pembentukan Kolesterol Pertukaran inti pada steroid dan rantai samping pada lanosterol merupakan proses pembentukan kolesterol yang terjadi pada retikulum endoplasma. Gugus metil pada dihilangkan untuk membentuk 14-dismetil lanosterol dan diikuti dengan penghilangan gugus metil untuk membentuk zimosterol Kemudian, dalam dua langkah, ikatan rangkap - dipindahkan ke - untuk membentuk desmosterol.
Seledri
- Klasifikasi ilmiah
- Distribusi geografis
- Morfologi
- Kandungan dan khasiat
- faktor yang mempengaruhi kadar kolestrol
- Pengaruh eksrak seledri terhadap penurunan hiperkolesterol
- Kerangka Teori
- Kerangka Konsep
Hasil Tabel 4.3 diatas didapatkan nilai kolesterol total pada pre test kelompok eksperimen responden di Klinik Iman Medan, didapatkan nilai kolesterol total <200 mg/dL pada 6 subjek (27,3%) dan nilai kolesterol total ≥200 mg/dL pada 16 orang (72,3%). Kadar kolesterol total pada responden kelompok eksperimen post test di Klinik Iman Medan mencapai kadar kolesterol total <200 mg/dL pada 10 orang (45,5%) dan kadar kolesterol total ≥200 mg/dL pada 12 orang (54,5%). . % . Hasil Tabel 4.4 diatas menunjukkan kadar kolesterol total pada responden kelompok kontrol pre test di Klinik Iman Medan didapatkan nilai kolesterol total.
Kadar kolesterol total responden kelompok kontrol post test di Klinik Iman Medan mencapai nilai kolesterol total <200 mg/dL pada 12 subjek (54,5%) dan nilai kolesterol total ≥200 mg/dL pada 10 subjek (45,5) . %). Pada kelompok kontrol didapatkan hasil P = 0,006 (P < 0,05) dan pada kelompok eksperimen P = 0,000 (P < 0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan kadar kolesterol total pada pasien lansia di Medan Klinik Iman. Hasil penelitian di Klinik Iman Medan menunjukkan kadar kolesterol total pada kelompok eksperimen pretest, responden di Klinik Iman Medan mencapai nilai kolesterol total <200 mg/dL sebanyak 6 orang (27,3%) dan nilai kolesterol total ≥200 mg /dL jadi sebanyak 16 orang (72,3%).
Hasil Tabel 4.4 diatas didapatkan kadar kolesterol total pada responden kelompok kontrol pre test di Klinik Iman Medan, didapatkan nilai kolesterol total < 200 mg/dL pada 6 subjek (27,3%) dan nilai kolesterol total ≥200 mg/dL pada 16 orang (72,3%). Kadar kolesterol total responden kelompok kontrol setelah dilakukan pemeriksaan di Klinik Iman Medan mencapai nilai kolesterol total <200 mg/dL sebanyak 12 subjek (54,5%) dan nilai kolesterol total. Di Klinik Iman disimpulkan adanya pengaruh ekstrak seledri dan plasebo terhadap penurunan kadar kolesterol total pada lansia di Klinik Iman Medan.
Pada hiperkolesterolemia terjadi peningkatan kadar kolesterol total dan kolesterol Low Density Lipoprotein (LDL) serta penurunan kadar kolesterol High Density Lipoprotein (HDL). 15 tahun dengan kadar kolesterol total di atas normal (nilai acuan NCEP-ATP III, kadar kolesterol total borderline 200-239 mg/dl, kategori tinggi ≥ 240 mg/dl) sebesar 21,2%. Hasil tabel 4.4 diatas kadar kolesterol total pada responden kelompok kontrol pre test di Klinik Iman Medan diperoleh nilai kolesterol total < 200 mg/dL untuk 6 orang.
Kadar kolesterol total responden kelompok kontrol setelah dilakukan pemeriksaan di Klinik Iman Medan diperoleh nilai kolesterol total <200 mg/dL pada 12 orang (54,5%) dan nilai kolesterol total ≥200 mg/dL pada 10 orang (45,5%) ).
METODE PENELITIHAN
Defenisi operasional
Jenis penelitian
Populasi dan sampel
- Kriteria Inklusi
- Kriteria eksklusi
Teknik Pengumpulan Data
- Instrumen dan Bahan penelitian
- Pengelolaan Ekstrak Seledri dan Plasebo
- Cara pemeriksaan kolestrol total dengan laboratorium
Pada penelitian ini peneliti menggunakan ekstrak seledri dalam bentuk kapsul siap pakai dari sebuah perusahaan jamu. Ditusuk dengan jarum dan disuntikkan dengan tangan kanan sehingga jarum masuk ke dalam lumen vena. Jarum dicabut dari semprit dan darah mengalir ke tabung yang disediakan melalui dinding tabung.
Pengelolahan dan analisis data
Alur penelitian
Tabel 4.5 menunjukkan hasil rata-rata kolesterol total pasien lansia di Klinik Iman Medan, rata-rata kolesterol total pasien kelompok kontrol sebelum pemeriksaan adalah 225,68 mg/dL dan kelompok kontrol setelah pemeriksaan adalah 224,54 mg/dL. . Rata-rata kolesterol total pada pasien kelompok eksperimen pre-test mencapai rata-rata kolesterol total 204,81 mg/dL dan kelompok eksperimen post-test 197,27 mg/dL. Hasil analisis data kolesterol total responden di Klinik Iman Medan dengan uji normalitas didapatkan hasil.
Kadar kolesterol total responden kelompok kontrol pretest di Klinik Iman Medan diperoleh nilai kolesterol total <200 mg/dL pada 6 orang (27,3%) dan nilai kolesterol total ≥200 mg/dL pada 16 orang (72,3%). Kadar kolesterol total pada kelompok kontrol setelah responden uji di Klinik Iman Medan didapatkan nilai kolesterol total <200 mg/dL pada 12 orang (54,5%) dan nilai kolesterol total ≥200 mg/dL pada 10 orang (45,5%). %). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar kolesterol total sebelum pemberian ekstrak seledri tertinggi berada pada batas atas 50%, optimal 35% dan kategori tinggi 15%. Sedangkan kadar kolesterol total tertinggi setelah pemberian ekstrak seledri adalah batas tinggi 50%, optimal 30%, sedangkan kategori tinggi 20%.
Terjadi penurunan baik pada kelompok kontrol maupun eksperimen, namun kelompok eksperimen lebih signifikan menurunkan kolesterol total pada lansia. Penelitian ini dapat dilakukan untuk penelitian selanjutnya mengenai dosis yang berbeda dalam menurunkan kadar kolesterol total pada pasien lanjut usia. Pengaruh ekstrak seledri (Apium Graveolens) terhadap kadar kolesterol total darah tikus putih (Rattus norvegicus.
Uji t berpasangan menunjukkan p=0,006 pada kelompok kontrol dan p=0,000 pada kelompok eksperimen sehingga terdapat perbedaan hasil kolesterol total pada pasien usia lanjut di Klinik Iman Medan. Tabel 1 menunjukkan rata-rata hasil kolesterol total pada pasien usia lanjut di Klinik Iman Medan, pada pasien kelompok kontrol pre test rata-rata kolesterol total 225,68 mg/dL dan kelompok kontrol post test 224,54 mg/dL. dl. Kadar kolesterol total responden kelompok kontrol pre test di Klinik Iman Medan memiliki nilai kolesterol total <200 mg/dL pada 6 orang (27,3%) dan nilai kolesterol total ≥200 mg/dL pada 16 orang (72,3%) ) ).Kadar kolesterol total pada responden kelompok kontrol post test di Klinik Iman Medan diperoleh nilai kolesterol total <200 mg/dL pada 12 orang (54,5%) dan nilai.
Sedangkan kadar kolesterol total setelah pemberian ekstrak seledri paling tinggi batas atas 50%, optimal 30%, sedangkan kategori atas 20%.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
- Data Umum Responden
- Karakteristik Kolestrol Total Responden yang Tidak Diberi
- Hasil Analisa Data
Data ini menyajikan karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dan usia responden yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Hasil pada tabel 4.1 menunjukkan bahwa jenis kelamin lansia di Trosklinik Medan pada kelompok kontrol adalah 3 laki-laki (13,6%) dan 19 perempuan (86,4%). Jenis kelamin lansia di Trosklinik Medan pada kelompok eksperimen terdapat 4 laki-laki (18,2%) dan 18 perempuan (81,8%).
Hasil Tabel 4.6 diperoleh semua nilai P>0,05 pada semua kelompok, sehingga data hasil penelitian berdistribusi normal.
Pembahasan
Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hartono dan Siti Handayani di Panti Jompo Darma Bhakti Kasih Surakarta yang meneliti pengaruh pemberian ekstrak seledri terhadap penurunan hiperkolesterol pada lansia. Pada penelitian ini didapatkan hasil P = 0,029 yang artinya ada pengaruh antara sebelum dan sesudah pemberian ekstrak seledri terhadap kolesterol total pada lansia. Pemberian ekstrak air seledri pada kelompok tikus yang diberi diet tinggi protein selama 8 minggu menghasilkan penurunan kadar kolesterol serum, LDL dan trigliserida yang signifikan dibandingkan dengan kelompok kontrol.
Dalam penelitian tersebut dilaporkan bahwa ekstrak air seledri tidak mengandung pthalides, kemungkinan masih ada zat lain yang belum terdeteksi yang memiliki efek menurunkan kadar kolesterol. Kolesterol dalam empedu dan hasil metabolismenya dikeluarkan dari tubuh. Penelitian klinis menunjukkan bahwa vitamin C menurunkan kolesterol dan trigliserida pada orang yang memiliki kadar kolesterol tinggi, tetapi tidak pada orang yang memiliki kadar kolesterol normal. Fitosterol diketahui memiliki fungsi menurunkan kadar kolesterol darah dan mencegah penyakit jantung, sehingga sangat bermanfaat bagi kesehatan manusia.
Kelompok kontrol adalah kelompok yang diberi plasebo berupa kapsul berisi tepung beras dengan warna kapsul yang sama, yaitu dengan pemberian kapsul ekstrak seledri. Dapat dijadikan sebagai bahan promosi kesehatan bagi tenaga kesehatan lansia untuk menjaga kesehatan terhadap peningkatan kadar kolesterol total pada lansia. Proporsi kadar kolesterol menurut karakteristik jenis kelamin lebih tinggi pada wanita (24,0%) dibandingkan pria (18,3%).
Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus hingga Desember 2021 pada lansia di Klinik Iman Kecamatan Medan Labuhan Kota Medan. Dimana rerata kolesterol total pada kelompok pasien yang tidak diberikan kapsul seledri didapatkan rerata kolesterol total sebesar 204,81 mg/dL dan setelah diberikan kapsul seledri menjadi 197,27 mg/dL. Hal ini sesuai dengan penelitian di Panti Jompo Wreda Darma Bhakti Kasih Surakarta, didapatkan hasil kadar kolesterol total tertinggi sebelum pemberian ekstrak seledri batas atas 50%, optimal 35% dan kategori tinggi adalah 15%. .
Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa aktivitas antihiperlipidemia ekstrak etanol akar seledri 50 mg/kg BB dapat menurunkan kadar kolesterol total plasma, trigliserida dan kolesterol LDL serta meningkatkan kadar kolesterol HDL plasma.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan Penelitian
Saran Penelitian
Metode: Penelitian ini berjenis kuantitatif dan menggunakan desain eksperimen semu dengan desain kelompok kontrol pre-test and post-test non-equivalent. Metode: Penelitian ini berjenis kuantitatif dan menggunakan desain eksperimen semu dengan kelompok kontrol non-ekuivalen sebelum dan sesudah desain pengujian. Penelitian pendukung lainnya (Dwinanda & Afriani, 2019) mengenai pengaruh jus seledri terhadap gambaran mikroskopis hati tikus yang diinduksi diet hiperkolesterolemia menunjukkan adanya penurunan jumlah sel lemak hati yang signifikan secara statistik.
Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimen dengan desain group pretest posttest design dengan penelitian kuantitatif.