• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh emotion focused coping terhadap

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh emotion focused coping terhadap"

Copied!
87
0
0

Teks penuh

Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti akan melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Emosi Focused Coping Terhadap Prokrastinasi Pada Mahasiswa Semester Akhir IAIN Ponorogo”. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah adakah pengaruh Emotion Focused Coping terhadap prokrastinasi mahasiswa semester akhir IAIN Ponorogo.

Tujuan Penelitian

Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Anasya menunjukkan bahwa ada hubungan negatif antara pengendalian diri dengan prokrastinasi akademik mahasiswa. Hasil penelitian yang dilakukan oleh afriyani menunjukkan bahwa terdapat pengaruh negatif signifikan manajemen stres terhadap prokrastinasi akademik pada mahasiswa BK yang sedang menyusun skripsi.

Landasan teori 1. Pokrastinasi

Adalah penundaan yang berjalan tanpa tujuan tertentu, berdampak buruk dan dapat menimbulkan masalah. Desisional procrastination adalah keterlambatan dalam mengambil keputusan dan merupakan bentuk koping untuk menghindari potensi stres. Lazarus dan Folkman mendefinisikan coping sebagai suatu bentuk usaha, baik kognitif maupun tindakan yang dilakukan oleh individu, untuk memenuhi tuntutan yang berasal dari lingkungan dan dari dalam dirinya agar tidak menimbulkan tekanan yang mengganggu aktivitas sehari-hari.28 Sedangkan menurut Sarafino, coping merupakan upaya untuk mengurangi dan menetralkan stress yang timbul.

Menurut Lazarus, Emotion-Focused Coping adalah suatu bentuk upaya baik secara kognitif maupun tindakan yang dilakukan oleh individu untuk mengelola tuntutan yang berasal dari lingkungan dan dari dalam dirinya sendiri, sehingga tidak menimbulkan tekanan yang mengganggu aktivitas sehari-hari. Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Agus Mulayana (2022) yang mengatakan bahwa strategi coping yang berfokus pada emosi memiliki dampak yang signifikan terhadap prokrastinasi mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi. Lazarus mendefinisikan coping sebagai upaya baik secara kognitif maupun sebagai tindakan yang dilakukan oleh individu untuk mengatur tuntutan yang berasal dari lingkungan dan dalam dirinya agar tidak menimbulkan tekanan yang mengganggu aktivitas sehari-hari. Student are Emotion-Focused Coping, yaitu teknik koping yang digunakan untuk mengendalikan reaksi emosi pada individu terhadap suatu kondisi atau situasi yang berdampak negatif.

Hipotesis penelitian

Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang data penelitiannya menggunakan angka kemudian dianalisis dengan menggunakan statistik 38 Jenis pendekatan yang digunakan adalah ex-post facto yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan sebab akibat antara Emotion-Focused Coping dan Procrastination pada mahasiswa semester akhir di IAIN Ponorogo.

Variabel Penelitain Dan Definisi Operasional Variabel 1. Variabel Penelitian

Variabel dependen (variabel endogen) atau variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau hasil karena adanya variabel independen.40 Dalam penelitian ini variabel yang digunakan sebagai variabel independen adalah prokrastinasi (Y). Menurut Lazarus, emotion-focused coping adalah proses kognitif yang ditujukan untuk mengurangi stres emosional, yang meliputi strategi seperti penghindaran, minimisasi, menjauhkan, perhatian selektif, perbandingan positif dari peristiwa negatif yang menimbulkan perilaku yang tidak melibatkan diri sendiri (menjauhkan). , penghindaran atau pelarian (Escape) Avoidance), pengendalian diri (Self Controlling), menerima dan menempatkan segala sesuatu sebagaimana mestinya (Accept Responsibility) dan menciptakan makna positif (Positive reappraisal). Menurut Ferrari, prokrastinasi adalah tindakan dengan sengaja menunda inisiasi atau penyelesaian suatu tugas atau pekerjaan karena alasan yang tidak rasional dan mengalami kecemasan karena penundaan tersebut, sehingga menimbulkan perilaku seperti keterlambatan dalam memulai atau menyelesaikan tugas, keterlambatan dalam melakukan pekerjaan, berlebihan. persiapan, kesenjangan antara rencana dan kegiatan dan kegiatan menyenangkan lainnya.

Instrument Penelitian

Sedangkan pernyataan yang tidak disukai adalah pernyataan yang mengandung hal-hal yang bersifat negatif tentang objek sikap, yang berisi pernyataan yang tidak mendukung atau menentang sikap yang diungkapkan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan skor empat skor, karena peneliti ingin semua subjek memiliki pendapat, sehingga tidak ada pernyataan yang dijawab secara netral atau tidak memiliki pendapat. Terdapat dua skala dalam penelitian ini, yaitu skala prokrastinasi dan skala Emotion Focused Coping (EFC).

Lokasi, Populasi Dan Sampel 1. Lokasi penelitian

Menurut Sugiyono, populasi adalah suatu wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang memiliki kualitas dan ciri tertentu yang ditentukan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.43. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa semester akhir yang sedang mengikuti mata kuliah skripsi di IAIN Ponorogo, dari fakultas dan jurusan yang berbeda. Peneliti tidak membatasi fakultas atau jurusan, namun penelitian ini terbatas pada mahasiswa semester akhir yang sedang mengambil mata kuliah skripsi, sehingga mahasiswa yang belum mengambil mata kuliah tersebut tidak dapat mengikuti penelitian ini.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi.44 Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive random sampling in a group. Dalam pengambilan sampel penelitian ini memiliki syarat yaitu mahasiswa semester akhir tahun 2019 yang mengerjakan skripsi sesuai dengan konsep teknik khusus, sedangkan tekniknya cluster. Dapat disimpulkan bahwa sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa semester akhir tahun 2019 yang telah menyelesaikan mata kuliah skripsi dalam artian sedang dalam proses pengerjaan skripsi.

Tahap-Tahap Penelitian

Data yang diperoleh dari hasil penelitian kemudian dianalisis untuk mendapatkan gambaran tentang topik penelitian, setelah itu peneliti menarik kesimpulan yang merupakan hasil penelitian dari analisis data yang disajikan dalam bentuk data deskriptif.

Analisis Data

Uji validitas adalah uji yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana alat ukur (instrumen) yang digunakan dapat mengukur apa yang seharusnya diukur 48 Uji reliabilitas adalah uji yang dilakukan. Model fit adalah pengujian yang digunakan untuk mengetahui kecocokan antara variabel eksogen dengan variabel endogen dan tidak terdapat perbedaan angka yang besar antara keduanya, sehingga mengidentifikasi kecocokan antara H1 dan H0. Institut Agama Islam Negeri Ponorogo (IAIN) merupakan transformasi dari Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Ponorogo, sehingga sejarah berdirinya IAIN Ponorogo tidak dapat dipisahkan dari sejarah STAIN Ponorogo.

Setelah berjalan selama 19 tahun sebagai STAIN Ponorogo, pada tahun 2016 berdasarkan Keppres 75 Tahun 2016 STAIN Ponorogo resmi dialihkan menjadi IAIN Ponorogo, sehubungan dengan hal tersebut BAN-PT melakukan survey dan hasilnya IAIN Ponorogo dinyatakan terakreditasi dengan predikat B. Sebagai perguruan tinggi negeri IAIN Ponorogo terus meningkatkan kualitas dan kuantitas dalam pengabdian kepada masyarakat, hal ini terlihat dari beberapa arah yang terus berkembang akhir-akhir ini. Di awal tahun 2023 IAIN Ponorogo masuk dalam 10 besar kampus terbaik PTKIN, hal ini berdasarkan pemeringkatan webometric universitas dunia versi webometric tahun 2023 IAIN Ponorogo menduduki peringkat 6,55 Dalam hal ini IAIN Ponorogo berkomitmen menjadi yang terbaik dan terbaik unggul dalam kemajuan pendidikan di Indonesia.

Hasil Analisis Data 1. Statistik Deskriptif

Berdasarkan hasil analisis deskriptif pada Tabel 4.2 terlihat bahwa rata-rata penilaian responden terhadap variabel Emotion Focused Coping tergolong kriteria tinggi. Variabel eksogen dalam penelitian ini adalah prokrastinasi, hasil analisis deskriptif variabel eksogen dapat dilihat pada tabel berikut. Berdasarkan hasil analisis deskriptif pada Tabel 4.3 terlihat bahwa rata-rata penilaian responden terhadap variabel prokrastinasi termasuk dalam kriteria tinggi.

Tabel 4.5 memperlihatkan bahwa terdapat 7 item yang memiliki nilai loading factor > 0,6, dan sisanya di bawah. Tabel 4.6 memperlihatkan bahwa terdapat 6 item yang memiliki nilai loading factor > 0,6, dan sisanya di bawah. Berdasarkan hasil pengujian pada Tabel 4.6, nilai composite reliability variabel emotion-focused coping sebesar 0,807 dengan nilai Cronbach's alpha sebesar 0,745.

Berdasarkan hasil uji kolinearitas statistik pada Tabel 4.7, semua item diketahui memiliki nilai collinearity stats (VIF) < 0,25, sehingga menyatakan bahwa semua item tidak memiliki multikolinearitas antar variabel. Berdasarkan hasil uji t-statistik pada Tabel 4.10 terlihat bahwa nilai t-statistik variabel eksogen terhadap variabel endogen sebesar 8,590 > 1,96 dengan P-value sebesar 0,000 <.

Gambar 4.1 Hasil ujiGambar 4.1 Outer Model
Gambar 4.1 Hasil ujiGambar 4.1 Outer Model

Pembahasan variabel Emotion Focused Coping dan prokrastinasi 1. Emotion Focused Coping Mahasiswa semester akhir IAIN Ponorogo

Pembahasan pengaruh Emotion Focused Coping terhadap Prokrastinasi mahasiswa semester akhir IAIN Ponorogo

Pada penelitian ini, konstruk eksogen Emotion Focused Coping berpengaruh negatif signifikan sebesar -0,451 terhadap konstruk endogen prokrastinasi, yang berarti semakin tinggi coping berfokus emosi mahasiswa maka tingkat prokrastinasi mahasiswa semester akhir akan semakin rendah. Nilai t-statistik untuk hubungan konstruk ini adalah 8,590 > 1,96 dengan p-value 0,000 < 0,05, sehingga hipotesis ada pengaruh Emotion Focused Coping terhadap procrastination (H1) diterima. Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Soraya Putri Hamidah dalam penelitiannya menemukan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara Emotion Focused Coping terhadap prokrastinasi akademik, pengaruhnya negatif atau berlawanan yaitu semakin tinggi Emotion Focused Coping.

Dalam penelitiannya, mahasiswa yang sedang menyusun skripsi cenderung mengalami stres, hal ini membuat mahasiswa berusaha mengatasi dan mencari solusi dari situasi tersebut, salah satunya dengan menggunakan strategi emotion-focused coping. 57 Soraya Putri Hamidah, “Hubungan antara emotion-focused coping (Efc) dan prokrastinasi akademik pada mahasiswa,” (Skripsi, UINSA, Surabaya, 2020). Seperti diketahui strategi coping setiap orang berbeda-beda, namun dalam mengatasi perilaku procrastination pada mahasiswa semester akhir, strategi coping yang berfokus pada emosi merupakan hal yang dapat dilakukan oleh mahasiswa seperti yang dikemukakan.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas, peneliti menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara emotion-focused coping terhadap prokrastinasi pada mahasiswa semester akhir IAIN Ponorogo, dengan hasil uji T-Statistic sebesar 8,590 > 1,96 dan nilai P- Value sebesar 0,000 < 0,05 dan nilai hasil uji koefisien jalur sebesar -0,451, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh negatif antara emotion-focused coping terhadap prokrastinasi mahasiswa IAIN Ponorogo yang artinya semakin tinggi tingkat emotion-focused coping. , tingkat prokrastinasi lebih rendah di kalangan mahasiswa semester akhir IAIN Ponorogo dan sebaliknya. Hal ini dikarenakan emotion-focused coping atau coping emosional akan mengubah emosi negatif yang ada pada diri sendiri dan menggantikannya dengan emosi positif, sehingga diharapkan dapat meminimalisir prokrastinasi mahasiswa dan membantu mahasiswa semester akhir menyelesaikan tugas akhir atau tugas akhir. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangsih keilmuan dan tambahan informasi serta bacaan bagi khalayak umum atau masyarakat khususnya mengenai pengaruh emotion-focused coping terhadap prokrastinasi mahasiswa semester akhir.

Pengaruh coping stress terhadap prokrastinasi akademik pada mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi di Fkip Uhamka. Hubungan coping penargetan masalah prokrastinasi akademik pada mahasiswa Uin Sunan Kalijaga Yogyakarta dengan stres akademik sebagai variabel mediasi. Analisis faktor-faktor yang menyebabkan keterlambatan studi penyelesaian tugas akhir (skripsi) mahasiswa program PPKN.

Gambar

Gambar 4.1 Hasil ujiGambar 4.1 Outer Model
Gambar outer model setelah dilakukan penghitungan ulang  adalah sebagai berikut :
Tabel 4.5  Nilai Cross Loading
Tabel 4.8  Hasil Uji R Squares
+3

Referensi

Dokumen terkait

Analisa statistik yang digunakan adalah analisis univariat untuk mengetahui sebaran karakteristik umum ibu dan balita dan analisis bivariat dengan uji Paired T-test