• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh faktor internal dan eksternal terhadap

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh faktor internal dan eksternal terhadap"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

(Studi Empiris pada Perusahaan Makanan dan Minuman Di Bursa Efek Indonesia periode 2016-2018)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Akuntansi

Disusun Oleh:

Intan Kartikawati Ulfa NPM. 21601082271

UNIVERSITAS ISLAM MALANG FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

JURUSAN AKUNTANSI

2021

(2)

terhadap nilai perusahaan. Populasi penelitian ini adalah perusahaan manufacture sector makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia mulai tahun 2016-2018.

Pemilihan sample yang dilakukan menggunakan metode purposive sampling bertujuan untuk mendapatkan sample yang sesuai dengan penelitian. Teknik analisis menggunakan regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa salah satu factor internal yaitu profitabilitas, ukuran perusahaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Selanjutnya, factor eksternal yaitu suku bunga berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Sebaliknya, factor eksternal yaitu Inflasi tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Kata kunci : Purposive sampling, faktor internal, faktor eksternal, profotabilitas, ukuran perusahaan, inflasi, suku bunga.

ABSTRACT

The purpose of this research is to analyze the influence of internal factors and external factors on firm value. The population of this study is food and beverage manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange from 2016-2018. The sample selection was carried out using the purposive sampling method aimed at obtaining a sample that was in accordance with the research. The analysis technique uses multiple regression. The results showed that one of the internal factors, namely profitability, firm size had an effect on firm value. Furthermore, the external factor, namely interest rates, has an effect on firm value. On the other hand, the external factor, namely inflation, has no effect on firm value.

Keywords : Purposive sampling, internal factors, external factors, profitability, firm size, inflation, interest rates.

(3)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Nilai perusahaan pada dasarnya dapat diukur melalui beberapa aspek, salah satunya adalah harga pasar saham perusahaan karena harga pasar saham perusahaan mencerminkan penilaian investor keseluruhan atas setiap ekuitas yang dimiliki. Setiap perusahaan pasti memiliki tujuan yang jelas, antara lain tujuan jangka pendek dan jangka panjang. Dalam jangka pendek tujuan perusahaan yaitu memaksimalkan pendapatan laba dengan menggunakan sumber daya yang dimiliki perusahaan secara keseluruhan, sementara untuk jangka panjang tujuan perusahaan yaitu memakmurkan pemilik perusahaan atau para pemilik saham dengan memaksimalkan nilai perusahaan yang tercermin dengan harga sahamnya. Oleh karena itu, pergerakan harga saham ditentukan oleh permintaan dan penawaran terhadap saham tersebut. Selain itu pergerakan harga saham juga dipengaruhi oleh kondisi ekonomi, persepsi pasar terhadap kondisi perusahaan, informasi yang dimiliki oleh masyarakat tentang kondisi perusahan, dan prestasi perusahaan yang diharapkan dimasa mendatang. (Salvatore, 2005)

Nilai perusahaan menjadi peran penting bagi perusahaan karena nilai perusahaan menjadi acuan utama investor dalam memberikan saham. Dengan nilai perusahaan yang tinggi akan diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang saham.

Semakin tinggi harga saham, semakin tinggi pula nilai perusahaan. Peningkatan nilai perusahaan bisa dicapai apabila manajemen perusahaan mampu menjalin kerja sama

(4)

yang baik dengan pihak lain di dalam membuat keputusan-keputusan keuangan. Pihak lain tersebut diantaranya meliputi shareholder dan stakeholder. Apabila tindakan yang dilakukan manajer dan pihak lain tersebut dapat berjalan sebagaimana mestinya, maka permasalahaan tidak akan terjadi dianatara kedua belah pihak tersebut. Akan tetapi pada kondisi yang sesungguhnya, penyatuan kepentingan antara kedua belah pihak tersebut sering kali menemui masalah (Febrianti, 2010)

Tolak ukur yang sering dipakai untuk mengukur nilai perusahaan adalah price book value. Price Book Value (PBV) merupakan rasio untuk mengukur seberapa besar harga saham yang ada dipasar dibandingkan dengan nilai buku sahamnya (Irham Fahmi, 2012:83). Semakin tinggi rasio ini berarti pasar percaya akan prospek perusahaan tersebut. Pembentukan harga saham disebabkan adanya permintaan dan penawaran atas saham yang disebabkan banyak faktor (Wulandari, 2013:456).

Secara garis besar, faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham dibedakan menjadi dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal dan eksternal membentuk kekuatan pasar yang mempengaruhi transaksi saham, sehingga mengakibatkan berfluktuasinya harga saham. Faktor internal yang mempengaruhi nilai perusahaan meliputi profitabilitas, ukuran perusahaan. Faktor-faktor ini sering digunakan oleh calon investor untuk menilai kemampuan perusahaan dalam usahanya meningkatkan nilai perusahaan. Karena dalam penilaian perusahaan masing-masing faktor memiliki keterkaitan terhadap nilai perusahaan.

Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri (Sartono, 2001).

Perusahaan-perusahaan dengan profit yang tinggi cenderung menggunakan lebih

(5)

banyak pinjaman untuk memperoleh manfaat pajak. Profitabilitas adalah rasio dari efektifitas manajemen berdasarkan hasil pengembalian yang dihasilkan dari penjualan dan investasi. Rasio profitabilitas terdiri atas profit margin, basic earning power, return on assets, danreturn on equity. Weston dan Copeland (2008) mendefinisikan probabilitas sejauh mana perusahaan menghasilkan laba dari penjualan dan investasi perusahaan. Apabila profitabitas perusahaan baik maka para stakeholders yang terdiri dari kreditur, supplier, dan juga investor akan melihat sejauh mana perusahaan dapat menghasilkan laba dari penjualan dan investasi perusahaan.

Menurut Sudana (2011) menyatakan bahwa profitabilitas yaitu kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dengan menggunakan sumber-sumber yang dimiliki perusahaan seperti aktiva, modal atau penjualan perusahaan dan investasi perusahaan. Dalam melakukan investasi sebaiknya investor mempertimbangkan profit dari perusahaan mana yang akan memberikan return tinggi (Jusriani, 2013). Rasio profitabilitas menunjukan efektifitas perusahaan dalam menghasilkan tingkat keuntungan dengan serangkaian pengelolaan aset yang dimiliki perusahaan. Sehingga profitabilitas mampu untuk mempengaruhi persepi investor terhadap perusahaan mengenai prospek perusahaan dimasa yang akan datang karena dengan tingkat profitabilitas yang tinggi maka semakin tinggi juga minat investor terhadap harga saham perusahaan. Dengan demikian profitabilitas memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan.

Semakin berhasil perusahaan meningkatkan ROE, semakin tinggi pula harga saham dan membuat perusahaan mudah menarik dana baru. Return On Equity dihitung dengan membagi laba bersih dengan modal yang dimiliknya. Apabila terdapat kenaikkan

(6)

permintaan saham suatu perusahaan, maka akan menaikkan harga saham tersebut di pasar modal. Hal ini ditangkap oleh investor sebagai sinyal positif dari perusahaan sehingga akan meningkatkan kepercayaan investor serta akan mempermudah manajemen perusahaan untuk menarik modal dalam bentuk saham.

Ukuran dari sebuah perusahaan juga ikut menentukan nilai perusahaan. Ukuran perusahaan (size) merupakan suatu indikator dari kekuatan financial suatu perusahaan (Hermuningsih, 2012:233). Perusahaan besar lebih memiliki kepercayaan investor dibandingkan dengan perusahaan kecil karena perusahaan besar dianggap memiliki kondisi yang stabil. Sehingga memudahkan perusahaan dalam mendapatkan modal.

Seperti yang diungkapkan Dewi dan Wirajaya (2013:360) semakin besar ukuran atau skala perusahaan maka akan semakin mudah pula perusahaan memperoleh sumber pendanaan baik yang bersifat internal maupun eksternal. Semakin baik dan semakin banyaknya sumber dana yang diperoleh, maka akan mendukung operasional perusahaan secara maksimum, sehingga akan meningkatkan harga saham dari perusahaan (Pantow et al. 2016:962). Meningkatnya harga saham perusahaan menandakan adanya peningkatan nilai Perusahan.

Berdasarkan pada penelitian terdahulu menurut Ayuningtias (2013) menyatakan bahwa profitabilitas terbukti berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan, kebijakan dividen tidak terbukti berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan; dan kesempatan investasi terbukti berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Rudanga (2016) dan Sari (2016) variable; ukuran perusahaan (Size) berpengaruh positif dan signifikan.

(7)

Sementara penelitian yang dilakukan oleh Rakasiwi (2016) menunjukkan bahwa variabel ukuran perusahaan (Size) berpengaruh negatif namun tidak signifikan.

Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar perusahaan dan tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan seperti: melemahnya nilai tukar domestik terhadap mata uang asing (seperti rupiah terhadap dollar) memberikan pengaruh yang negatif terhadap pasar ekuitas karena pasar ekuitas menjadi tidak memiliki daya tarik bagi para investor. Dampak dari menurunnya kurs rupiah terhadap mata uang asing khususnya dollar US memiliki pengaruh negatif terhadap kondisi ekonomi secara keseluruhan termasuk pasar modal, serta naiknya tingkat bunga akan mengurangi pemodal untuk melakukan investasi dipasar modal. Faktor ini tidak bisa dikendalikan oleh perusahaan, sehingga perusahaan perlu mempertimbangkan faktor eksternal dalam meningkatkan nilai perusahaan maupun dalam menjaga pergerakan harga saham. Penelitian Sukirno (2012) menyatakan bahwa inflasi merupakan proses terjadinya kenaikan harga-harga yang berlaku dalam suatu perekonomian. Inflasi yang tinggi dapat mengakibatkan terjadinya penurunan penjualan perusahaan, yang pada akhirnya dapat membuat laba perusahaan menurun. Penurunan laba perusahaan dapat mempengaruhi investor dalam mengambil keputusan investasi. Akibatnya permintaan terhadap saham perusahaan pun mengalami penurunan, sehingga menyebabkan harga saham menjadi turun. Penurunan harga saham mengakibatkan terjadinya penurunan nilai perusahaan. Hamidah, dkk (2015), meneliti tentang pengaruh inflasi, suku bunga, profitabilitas, dan risiko keuangan terhadap nilai perusahaan pada sektor properti tahun 2011-2013. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial inflasi berpengaruh tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Sedangkan hasil penelitian Sartika et.al (2019)

(8)

menunjukkan Inflasi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan subsektor tekstil dan garmen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2012-2017.

Tingkat inflasi berdampak pada pergerakan harga saham di BEI, apabila inflasi naik, akan berdampak pada kenaikan harga bahan baku yang akan menyebabkan daya saing terhadap produk barang yang dihasikan suatu perusahaan semakin menurun. Hal ini akan berdampak pada menurunnya prospek perusahaan dan akan berdampak buruk pada harga saham perusahaan tersebut di pasar modal. Selain itu inflasi yang meningkat akan menaikkan biaya perusahaan yang mengakibatkan turunnya profitabilitas perusahaan-perusahaan yang mencatatkan saham mereka di BEI yang pada akhirnya akan memperkecil deviden yang diterima para pemegang saham. Menurunnya pendapatan deviden yang diterima oleh para investor maka akan semakin menurunkan minat masyrakat (investor) untuk berinvestasi dipasar modal. Dengan demikian inflasi memberikan pengaruh negatif terhadap investasi di pasar modal. Pada akhirnya investor akan berpindah ke jenis investasi yang lain, yang memberikan return yang lebih baik dalam hal bunga yang lebih tinggi, misalnya: deposito.

Perubahan tingkat suku bunga SBI positif dan signifikan memengaruhi nilai perusahaan. Hasil temuan penelitian Sartika et.al (2019), membuktikan bahwa Suku bunga (SBI) berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Suku bunga digunakan sebagai ukuran biaya modal yang harus dikeluarkan perusahaan untuk menggunakan dana dari para pemilik modal, yang disebut dengan pinjaman. Naiknya suku bunga akan ditanggung oleh investor, yaitu berupa kenaikan biaya bunga bagi perusahaan. Investor tidak mau berisiko melakukan investasi dengan biaya tinggi,

(9)

akibatnya investasi menjadi tidak berkembang. Perusahaan banyak mengalami kesulitan untuk mempertahankan hidupnya, ini menyebabkan kinerja perusahaan menurun. Menurunnya kinerja perusahaan dapat berakibat pada penurunan harga saham, dengan menurunnya harga saham. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori kenaikan tingkat suku bunga memiliki dampak negatif terhadap setiap emiten karena akan meningkatkan beban bunga kredit dan menurunkan laba bersih. Penurunan laba bersih akan mengakibatkan laba per saham juga menurun sehingga emiten tidak akan membeli saham perusahaan berarti suku bunga memengaruhi nilai perushaan.

Obyek penelitian ini menggunakan perusahaan makanan dan minuman yang go publik di BEI, karena perusahaan tersebut merupakan kebutuhan pangan yang merupakan salah satu dasar (primer) manusia, disamping sandang dan papan, sehinngga setiap manusia harus berhubungan dengan makanan dan minuman ini.

Bagaimanapun kondisi perekonomian yang sedang terjadi, setiap manusia harus tetap makan dan minum untuk memenuhi salah satu kebutuhan dasarnya dan demi keberlangsungan hidupnya. Hal inilah yang menjadi salah satu faktor kestabilan sektor makanan dan minuman.

Kontribusi besar industri makanan dan minuman nasional terlihat dari sumbangan nilai ekspor yang terus meningkat mencapai USD 456,6 juta pada januari 2015, dibandingkan nilai ekspor pada januari 2014 sebesar USD 411,5 juta, selanjutnya sektor industri makanan dan minuman berkontribusi sebesar 29,95% terhadap PDB industri pengolahan non migas. Pertumbuhan industri makanan dan minuman nasional mencapai 8,16% atau lebih besar dari pertumbuhan industri non migas yang mengalami pertumbuhan sebesar 5,21% (Kementrian Perindustrian Republik Indonesia). Dari

(10)

kontribusi dan pertumbuhan yang terjadi pada sektor industri makanan dan minuman dapat dilihat betapa cukup stabilnya industri makanan dan minuman, juga dapat dikatakan sektor yang cukup penting dan dapat dikembangkan sehingga dapat memberikan kontribusi yang lebih besar bagi perumbuhan ekonomi nasional.

Ditunjang dengan populasi Indonesia yang merupakan terbesar ke 4 di dunia dengan sekitar 255 juta lebih penduduknya menjadikan Indonesia sebagai pasar yang potensial untuk sektor makanan dan minuman. Hal ini pun yang bisa menjadi daya tarik bagi investor untuk menginvestasikan dananya di sektor makanan dan minuman. Akan tetapi bukan berarti sektor makanan dan minuman merupakan tempat yang benar-benar aman bagi investor untuk menginvestasikan dananya.

Gambar 1.1 Nilai Perusahaan sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2015

Gambar 1.1 menunjukkan rata-rata nilai perusahaan dari setiap perusahaan sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama empat periode yaitu dari tahun 2012-2015, dari gambar tersebut menunjukkan bahwa nilai

(11)

perusahaan sektor makanan dan minuman dengan menggunakan PBV di BEI pada tahun 2012 hingga 2014 mengalami peningkatan akan tetapi mengalami penurunan pada tahun 2015. Semakin besar nilai perusahaan menunjukkan bahwa pasar percaya tehadap prospek perusahaan. Nilai perusahaan yang lebih dari satu menunjukkan bahwa harga saham lebih besar daripada nilai buku per lembar saham. Dalam gambar 1.1 menunjukkan bahwa rata-rata nilai perusahaan pada sektor makanan dan minuman yang terdaftar di BEI periode 2012-2015 selalu lebih dari satu yang artinya pasar percaya akan prospek dari perusahaan makanan dan minuman. Berdasarkan permasalahan tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul :“Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Makanan dan Minuman Di Bursa Efek Indonesia periode 2016-2018”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Apakah profitabilitas, ukuran perusahaan, inflasi dan suku bunga (SBI) berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan makanan dan minuman di Bursa Efek Indonesia?

2. Apakah profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan makanan dan minuman di Bursa Efek Indonesia?

3. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan makanan dan minuman di Bursa Efek Indonesia?

(12)

4. Apakah Inflasi berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan makanan dan minuman di Bursa Efek Indonesia?

5. Apakah Suku Bunga (SBI) berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan makanan dan minuman di Bursa Efek Indonesia?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk menganalisis profitabilitas, ukuran perusahaan, inflasi dan suku bunga (SBI) berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan makanan dan minuman di Bursa Efek Indonesia

2. Untuk menganalisis profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan makanan dan minuman di Bursa Efek Indonesia.

3. Untuk menganalisis ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan makanan dan minuman di Bursa Efek Indonesia.

4. Untuk menganalisis Inflasi berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan makanan dan minuman di Bursa Efek Indonesia.

5. Untuk menganalisis Suku Bunga (SBI) berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan makanan dan minuman di Bursa Efek Indonesia.

1.4 Manfaat Penelitian 1. Manfaat Praktis

Sebagai bahan pertimbangan bagi investor dalam berinvestasi dan sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan, untuk membantu meningkatkan nilai perusahaan.

Serta sebagai bahan pertimbangan emiten untuk mengevaluasi, memperbaiki, dan meningkatkan kinerja perusahaan dimasa mendatang.

(13)

2. Manfaat Teoritis

a. Memberikan bukti empiris tentang profitabilitas, ukuran perusahaan, inflasi dan suku bunga (SBI) yang mempunyai pengaruh terhadap variabel nilai perusahaan pada perusahaan makanan dan minuman di Bursa Efek Indonesia.

b. Untuk menambah serta memperbanyak pengetahuan wawasan tentang ilmu yang berkaitan dengan ilmu pasar modal, teori portofolio dan investasi serta ilmu manajemen keuangan.

(14)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh profitabilitas, ukuran perusahaan, inflasi dan suku bunga (SBI) terhadap nilai perusahaan pada perusahaan makanan dan minuman di Bursa Efek Indonesia menyimpulkan:

1. Profitabilitas, ukuran perusahaan, inflasi dan suku bunga (SBI) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan makanan dan minuman yang go public di BEI periode 2016-2018.

2. Profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan makanan dan minuman yang go public di BEI periode 2016-2018.

3. Ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan makanan dan minuman yang go public di BEI periode 2016- 2018.

4. Inflasi tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan makanan dan minuman yang go public di BEI periode 2016-2018.

5. Suku bunga (SBI) berpengaruh negatif signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan makanan dan minuman yang go public di BEI periode 2016- 2018.

(15)

5.2 Keterbatasan Penelitian.

Penelitian ini tidak terlepas dari keterbatasan yang memerluka pengembangan pada penelitian selanjutnya. Keterbatasan dalam penelitian ini antara lain:

1. Penelitian ini hanya dilakukan pada perusahaan manufacture yang bergerak dalam sektor makanan dan minuman saja.

2. Penelitian ini hanya menggunakan 4 variabel bebas yakni profitabilitas, ukuran perusahaan, inflasi dan suku bunga dalam memengaruhi variabel terikat yakni nilai perusahaan.

3. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan periode pengamatan yang relatif masih pendek, yaitu tahun 2016–2018.

5.3 Saran

1. Jumlah sampel hendaknya tidak hanya menggunakan perusahaan makanan dan minuman saja, akan tetapi menggunakan sampel perusahaan manufaktur dengan berbagai sektor industri supaya hasil yang didapatkan lebih baik dan lebih representatif dalam mendukung teori .

2. Penelitian selanjutnya sebaiknya tidak hanya menggunakan 4 (empat variabel) saja, tetapi menambah beberapa variabel internal dan eksternal seperti rasio kinerja perusahaan, kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, nilai tukar rupiah terhadap dollar, dan lain-lain.

3. Menambah jangka waktu atau periode pengamatan yang lebih panjang dan lebih up to date sehingga penelitian mampu memberikan gambaran riil kondisi perusahaan pada saat dilakukan penelitian.

(16)
(17)

Lampiran 1

No Emiten ROE

Total

Aktiva =LN(Size) inflasi

Suku Bunga

Nilai Perusahaan

1 ADES 14.56

767.479 13,550866 3,02 6,00 1.64

2 BUDI 3.32 2.931.807 14,89113 3,02 6,00 0.34

3 CEKA 28.12 1.425.964 14,170359 3,02 6,00 0.00

4 DLTA 25.14 1.197.797 13,995995 3,02 6,00 4.37

5 ICBP 19.63 28.901.948 17,17942 3,02 6,00 5.61

6 INDF 29.01 82.174.515 18,224356 3,02 6,00 1.55

7 MLBI 119.68 2.275.038 14,637507 3,02 6,00 47.54

8 MYOR 22.16 12.922.422 16,374475 3,02 6,00 6.38

9 ROTI 19.39 2.919.641 14,886971 3,02 6,00 5.97

10 SKBM 6.12 1.001.657 13,817166 3,02 6,00 1.65

11 SKLT 6.97 568.240 13,250299 3,02 6,00 1.27

12 STTP 14.91 2.336.411 14,664127 3,02 6,00 3.82

13 ULTJ 20.34 4.239.200 15,259885 3,02 6,00 3.95

No Emiten ROE

Total

Aktiva =LN(Size) inflasi

Suku Bunga

Nilai Perusahaan

1 ADES 9.04

840.236 13,641438 3,61 4,56 1.28

2 BUDI 3.82 2.939.456 14,893735 3,61 4,56 0.35

3 CEKA 11.90 1.392.636 14,146709 3,61 4,56 0.85

4 DLTA 24.44 1.340.843 14,108809 3,61 4,56 3.48

5 ICBP 17.43 31.619.514 17,269285 3,61 4,56 5.11

6 INDF 28.31 87.939.488 18,292159 3,61 4,56 1.43

7 MLBI 124.15 2.510.078 14,735824 3,61 4,56 27.06

8 MYOR 22.18 14.915.850 16,517935 3,61 4,56 6.71

9 ROTI 4.80 4.559.574 15,33274 3,61 4,56 5.39

10 SKBM 2.53 1.623.027 14,299803 3,61 4,56 1.23

11 SKLT 7.47 636.284 13,3634 3,61 4,56 2.46

12 STTP 15.60 2.342.432 14,6667 3,61 4,56 4.26

13 ULTJ 16.91 5.186.940 15,461654 3,61 4,56 3.59

(18)

No Emiten ROE

Total

Aktiva =LN(Size) inflasi

Suku Bunga

Nilai Perusahaan

1 ADES 7.75

876.218 13,68337 3.13 5,10 1.18

2 BUDI 2.47 3.264.206 14,998527 3.13 5,10 0.36

3 CEKA 4.48 1.211.593 14,007447 3.13 5,10 0.89

4 DLTA 19.81 1.400.090 14,152047 3.13 5,10 3.75

5 ICBP 16.21 33.820.264 17,336571 3.13 5,10 5.56

6 INDF 28.26 95.989.207 18,379746 3.13 5,10 1.35

7 MLBI 95.40 2.609.608 14,774711 3.13 5,10 40.24

8 MYOR 14.35 18.018.020 16,706883 3.13 5,10 7.45

9 ROTI 2.46 4.298.883 15,273866 3.13 5,10 2.60

10 SKBM 1.92 1.626.607 14,302007 3.13 5,10 1.15

11 SKLT 6.19 721.369 13,488906 3.13 5,10 3.16

12 STTP 12.51 2.566.953 14,75823 3.13 5,10 3.08

13 ULTJ 8.24 5.403.818 15,502616 3.13 5,10 3.32

(19)

Lampiran 2 Output SPSS

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Profitabilitas 39 1.92 124.15 21.4867 28.26543

Ukuran Perusahaan 39 13.25 18.77 15.2307 1.57451

Inflasi 39 3.02 3.61 3.2533 .25952

Suku Bunga 39 4.56 6.00 5.2200 .60173

Nilai Perusahaan 39 .00 40.24 4.7790 7.31307

Valid N (listwise) 39

Regression

Variables Entered/Removedb

Model

Variables Entered

Variables

Removed Method 1 Suku Bunga,

Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Inflasia

. Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: Nilai Perusahaan

(20)

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .813a .661 .621 4.49945

a. Predictors: (Constant), Suku Bunga, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Inflasi

b. Dependent Variable: Nilai Perusahaan

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 1343.948 4 335.987 16.596 .000a

Residual 688.331 34 20.245

Total 2032.279 38

a. Predictors: (Constant), Suku Bunga, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Inflasi b. Dependent Variable: Nilai Perusahaan

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 43.758 34.587 1.265 .214

Profitabilitas .170 .028 .656 6.143 .000

Ukuran Perusahaan 1.343 .498 .289 2.698 .011

Inflasi -10.533 6.068 -.374 -1.736 .092

Suku Bunga -5.520 2.644 -.454 -2.088 .044

a. Dependent Variable: Nilai Perusahaan

(21)

Lampiran 3 Asumsi Klasik Uji Normalitas

Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics Tolerance VIF

1 Profitabilitas .874 1.144

Ukuran Perusahaan .867 1.153

Inflasi .215 4.655

Suku Bunga .210 4.752

a. Dependent Variable: Nilai Perusahaan

Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .813a .661 .621 4.49945 1.775

a. Predictors: (Constant), Suku Bunga, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Inflasi b. Dependent Variable: Nilai Perusahaan

(22)

Uji Heterokedastisitas

(23)

profitabilitas dan nilai perusahaan (Doctoral dissertation, Udayana University).

Ramadhan, G. T. (2019). PENGARUH LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi perusahaan sub sektor batubara yang terdaftar di BEI Tahun 2012-2016) (Doctoral dissertation, Perpustakaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unpas Bandung).

Felicia, F. (2020). Pengaruh Operating Cash Flow, Free Cash Flow, dan Leverage Terhadap Nilai Perusahaan (Doctoral dissertation, Universitas Pelita Harapan).

Hermuningsih, S. (2012). Pengaruh profitabilitas, size terhadap nilai perusahaan dengan sruktur modal sebagai variabel intervening. Jurnal siasat bisnis, 16(2).

Sari, K. H. W. (2015). Pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan dengan Kebijakan Dividen sebagai Variabel Intervening pada Perusahaan LQ45 di Bursa Efek Indonesia (Doctoral dissertation, STIE PERBANAS SURABAYA).

Andianto, A. (2014). Analisis pengaruh kebijakan dividen, kebijakan hutang, profitabilitas dan keputusan investasi terhadap nilai perusahaan manufaktur di BEI periode 2009-2012. Skripsi, Fakultas Ekonomi & Bisnis.

Panggabean, M. R. (2018). Pengaruh Corporate Social Responsibility, Ukuran Perusahaan, Struktur Modal Dan Tax Avoidance Terhadap Nilai Perusahaan. Kajian Bisnis Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Wiwaha, 26(1), 82-94.

Sari, R. A. I., & Priyadi, M. P. (2016). Pengaruh leverage, profitabilitas, size, dan growth opportunity terhadap nilai perusahaan. Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen (JIRM), 5(10).

Wijaya, B. I., & Sedana, I. P. (2015). Pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan (kebijakan dividen dan kesempatan investasi sebagai variabel mediasi). E-Jurnal Manajemen, 4(12).

Rakasiwi, F. W., Pranaditya, A., & Andini, R. (2017). Pengaruh Eps, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Leverage, Sales Growth Dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan Pada Industri Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010–2015. Journal Of Accounting, 3(3).

Ningsih, S., Husnan, L. H., & Suryani, E. (2021). PENGARUH MAKROEKONOMI TERHADAP HARGA SAHAM DENGAN FINANCIAL DISTRESS SEBAGAI VARIABEL MEDIASI: STUDI KASUS PADA KONDISI PANDEMI COVID-19. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, 9(2).

Dian Wijayanti, K. D., Sulasmiyati, S., & Sulasmiyati, S. (2018). Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan Terhadap Harga Saham (Studi Pada Perusahaan Sektor Pertambangan yang Terdaftar di Daftar Efek Syariah Periode 2013-2016). Jurnal Administrasi Bisnis, 55(2), 8-14.

Noerirawan, M., & Muid, A. (2012). Pengaruh faktor internal dan eksternal perusahaan terhadap nilai perusahaan (Studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2010) (Doctoral dissertation, Fakultas Ekonomika dan Bisnis).

(24)

Rudangga, I. G. N. G., & Sudiarta, G. M. (2016). Pengaruh ukuran perusahaan, leverage, dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan (Doctoral dissertation, Udayana University).

Novari, P. M., & Lestari, P. V. (2016). Pengaruh ukuran perusahaan, leverage, dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan pada sektor properti dan real estate (Doctoral dissertation, Udayana University).

Sudiani, N. K. A., & Darmayanti, N. P. A. (2016). Pengaruh profitabilitas, likuiditas, pertumbuhan, dan investment opportunity set terhadap nilai perusahaan (Doctoral dissertation, Udayana University).

Nurminda, A., Isynurwardhana, D., & Nurbaiti, A. (2017). Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Barang Dan Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012- 2015). eProceedings of Management, 4(1).

Widigdo, I. (2013). Effect of Corporate Social Performance, Intellectual Capital, Ownership Structure, and Corporate Governance on Corporate Performance and Firm Value (Studies on Companies Listed in The Sri Kehati Index). International Journal of Business, Economics, and Law, 2(1), 87-106.

Listyaningsih, N. M. K. A., Widnyana, I. W., & Sukadana, I. W. (2020). PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN BUMN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA. VALUES, 1(4), 83- 93.

Yatimin, Y., & Syamsiani, Y. (2021). Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Profitabilitas, dan Struktur Aset Terhadap Kebijakan Hutang. Indonesian Management and Economics Journal, 1(2), 104-110.

Suardikha, M. S., & Apriada, K. (2016). Pengaruh struktur kepemilikan saham, struktur modal dan profitabilitas pada nilai perusahaan. E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, 44768.

Felany, I. A., & Worokinasih, S. (2018). Pengaruh Perputaran Modal Kerja, Leverage Dan Likuiditas Terhadap Profitabilitas (Studi Pada Perusahaan Sub Sektor Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Padatahun 2012-2016). Jurnal Administrasi Bisnis, 58(2), 119-128.

Arif, S. (2015). Pengaruh Perputaran Modal Kerja, Leverage Dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap Profitabilitas (Studi Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2011-2013). Jurnal Administrasi Bisnis, 27(1).

Purwati, C. S., Taty Sariwulan, S. E., & MSi, A. K. (2021). PENGARUH KOMPENSASI BONUS, LEVERAGE DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEM LABA (Studi kasus pada perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan kimia pada tahun 2011-2015) (Doctoral dissertation, Perpustakaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unpas).

(25)

tahun 2016–2017).

Martianawati, T. I. (2019). Pengaruh Posisi Kas, Perputaran Total Aset Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahaan Yang Tergabung Dalam Indeks Lq45 Di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2017 (Doctoral dissertation, Universitas Komputer Indonesia).

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh Risiko Bisnis dan Ukuran Perusahaan pada Struktur Modal dan Nilai perusahaan pada PErusahaan Farmasi di Bursa Efek Indonesia. Pengaruh Profitabilitas, Free

Pengaruh Umur Perusahaan, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas Dan Financial Leverage Terhadap Tingkat Underpricing Saham Pada Pasar Perdana Di Bursa Efek