• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh gaya kepemimpinan dan budaya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh gaya kepemimpinan dan budaya"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

Shanty Ambasari “Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Prajurit di Kodim 0418 Palembang dengan Kepuasan Kerja sebagai Variabel Intervening” Pembimbing Djatmiko Noviantoro dan Sara Sakarina. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh langsung gaya kepemimpinan, budaya organisasi terhadap kepuasan kerja dan kinerja, dan pengaruh langsung gaya kepemimpinan, budaya organisasi, dan kepuasan kerja terhadap kinerja, serta dampak tidak langsung gaya kepemimpinan dan budaya organisasi. . terhadap kinerja melalui kepuasan kerja. Analisis jalur menunjukkan adanya pengaruh signifikan dan langsung variabel budaya organisasi (X1) terhadap variabel kepuasan kerja (Y), nilai original sample sebesar 0,425.

Pengaruh langsung dan signifikan variabel budaya organisasi (X1) terhadap variabel kinerja pegawai (Z), nilai original sample sebesar 0,468. Kepuasan kerja dapat dijadikan sebagai perantara pengaruh antara gaya kepemimpinan (X1) terhadap kinerja (Z) melalui kepuasan kerja (Y), nilai original sample sebesar 0,203. Kepuasan kerja tidak dapat dijadikan sebagai pengaruh perantara antara pengaruh budaya organisasi (X2) terhadap kinerja (Z) melalui kepuasan kerja (Y), nilai original sample sebesar 0,176.

The direct and significant effect of the leadership style variable (X2) on job satisfaction (Y) original sample value is 0.490. The direct and significant impact of organizational culture variable (X1) on employee performance variable (Z) original sample value is 0.468. The direct effect of the job satisfaction variable (Y) on the performance variable (Z) coefficient value is 0.414.

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh gaya kepemimpinan, budaya organisasi terhadap kepuasan kerja dan kinerja serta pengaruh gaya kepemimpinan, budaya organisasi terhadap kinerja.Pengaruh gaya kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap kinerja melalui kepuasan kerja.

Latar Belakang

Seperti disebutkan di atas, Kodim 0418 Palembang sangat membutuhkan prajurit yang mempunyai sikap profesional. Kebutuhan untuk menciptakan prajurit yang profesional tidak hanya merupakan konsekuensi dari undang-undang, tetapi juga dari persyaratan organisasional Efisien dan berhasilnya pelaksanaan tugas ini tentunya harus menunjang kemampuan setiap prajurit dengan sikap profesional.

Setiap organisasi mengharapkan kinerja tinggi dari prajurit. Semakin banyak prajurit mencapai kinerja yang tinggi, maka produktivitas organisasi secara keseluruhan akan meningkat sehingga organisasi tersebut mampu bertahan dalam situasi dan kondisi apapun. Peran yang lebih banyak akan menghasilkan kinerja prajurit yang tinggi bagi organisasi. Tingginya tingkat ketidakhadiran menunjukkan bahwa kinerja prajurit tidak sesuai dengan yang diharapkan, hal ini dapat mempengaruhi kinerja prajurit. Penelitian ini memasukkan beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja prajurit antara lain gaya kepemimpinan, budaya organisasi dan kepuasan kerja.

Panglima satuan militer dalam kepemimpinannya harus berkepribadian dan mampu memberikan teladan yang baik bagi prajurit yang dipimpinnya, baik di dalam maupun di luar tugas, serta dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat. Panglima satuan militer dalam kepemimpinannya harus berkepribadian dan mampu memberikan contoh yang baik bagi prajurit yang dipimpinnya. Nampaknya masih banyak kendala dalam upaya menjadikan prajurit di Kodim 0418 Palembang dapat bekerja dengan baik, sehingga terdapat kesulitan dalam mencapai tujuan organisasi. Kendala yang ditemukan dalam organisasi adalah: 1) Adanya kecenderungan para prajurit merasa tidak senang dengan gaya kepemimpinan yang digunakan atasannya sehingga mengakibatkan kekecewaan para prajurit, 2) Gaya kepemimpinan diktator digunakan dimana pimpinan sering memberikan perintah kepada prajurit, tanpa melihat atau mempertimbangkan mampu atau tidaknya prajurit dalam melaksanakan tugas/pekerjaan yang diberikan. , 3) Manajer sering memberikan tugas/pekerjaan kepada bawahannya. Pekerjaan ini seharusnya dilakukan oleh pemimpin sendiri, dan pemimpin seolah-olah menekankan keinginannya untuk memimpin organisasi.

Berdasarkan pengamatan penulis di lapangan, kinerja prajurit di Kodim 0418 Palembang masih belum maksimal karena dari setiap tugas yang diberikan kepada prajurit tersebut, ada saja yang tidak dapat menyelesaikannya dalam waktu yang ditentukan. Selain faktor gaya kepemimpinan, faktor lain yang dapat mempengaruhi kinerja seorang prajurit adalah budaya organisasinya. Suatu organisasi dikatakan sukses apabila dapat menggunakan sumber daya khususnya prajurit secara efisien dan efektif, secara optimal dan profesional.

Locke menyatakan dalam buku Khaerul Umam ada tiga faktor yang menentukan kepuasan kerja seorang prajurit berupa 1). Gaji/imbalan yang dianggap adil, 2). Pemimpin hendaknya memperhatikan tingkat kepuasan kerja prajurit dalam organisasinya karena beberapa alasan, yaitu: 1). tentara yang tidak puas lebih besar kemungkinannya untuk kehilangan pekerjaan, dan itulah yang terjadi. Berdasarkan hasil pengamatan awal peneliti, terdapat beberapa prajurit yang merasa belum sepenuhnya puas dengan pekerjaannya, karena gaji yang diterimanya tidak sesuai dengan kinerja prajurit serta kurangnya fasilitas dan sumber daya yang menunjangnya. pekerjaan mereka membuat para prajurit kurang puas dengan pekerjaan mereka.

Oleh karena itu, untuk meningkatkan kinerja prajurit di Kodim 0418 Palembang salah satu faktor yang perlu diperhatikan adalah gaya kepemimpinan, budaya organisasi dan kepuasan kerja prajurit yang diterapkan yaitu bagaimana gaya kepemimpinan, budaya organisasi dan kerja. kepuasan. dapat menunjang kinerja Prajurit menjadi lebih baik lagi. Berangkat dari uraian di atas, hal inilah yang melatarbelakangi ketertarikan peneliti untuk mempelajari pengaruh gaya kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap kinerja prajurit Kodim 0418 Palembang dengan kepuasan kerja sebagai variabel intervening.

Identifikasi Masalah

Kinerja prajurit belum maksimal yang dibuktikan dengan menurunnya keinginan prajurit dalam mencapai prestasi kerja, ketidaktepatan dalam melaksanakan pekerjaan, akibatnya kurang patuh terhadap peraturan. Pengaruh yang datang dari lingkungan, rekan kerja yang semangatnya juga menurun dan tidak adanya contoh yang bisa menjadi acuan dalam mencapai prestasi kerja yang baik. Masih terdapat prajurit yang merasa belum jelas terhadap tugas yang diberikan oleh pimpinannya, sehingga tugas yang didapat terkadang kurang dari yang diharapkan.

Gaya kepemimpinan yang penerapannya tidak sesuai dengan keadaan prajurit akan menghambat tercapainya tujuan organisasi dimana prajurit merasa tidak senang dengan gaya kepemimpinan yang diterapkan atasannya sehingga menimbulkan kekecewaan dikalangan prajurit. Kurangnya kepuasan kerja yang dialami prajurit, karena gaji yang diperoleh tidak sesuai dengan kinerja yang dilakukan prajurit serta sarana dan prasarana yang tidak menunjang pekerjaannya sehingga membuat prajurit kurang puas terhadap pekerjaannya.

Pembatasan Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Hasil Penelitian

Atty Tri Juniarti (2018) Pengaruh Disiplin Kerja Dan Penempatan Prajurit Terhadap Semangat Kerja Prajurit Di Pt. Taspen (persero) KCU Bandung. Ady Soanata (2020) Pengaruh budaya organisasi dan motivasi kerja terhadap kinerja prajurit melalui kepuasan kerja prajurit di satuan kapal selam Koarmada II. Edi Sugiono, Gloria Ida Lumban Tobing Analisis pengaruh kepemimpinan, budaya organisasi dan komunikasi terhadap kepuasan kerja serta dampaknya terhadap kinerja prajurit.

Fajari, Abdul Hakim (2021) Pengaruh gaya kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap kinerja prajurit melalui kepuasan kerja sebagai variabel intervening (Studi Kasus pada PT. Mustika Ratu Buana International Surabaya).

Referensi

Dokumen terkait

2% SIMILARITY INDEX 0% INTERNET SOURCES 1% PUBLICATIONS 1% STUDENT PAPERS 1 1% 2 < 1% 3 < 1% 4 < 1% 1.The Application of Integrated Multi Trophic Aquaculture IMTA Using