PENGARUH HARGA, PENDIDIKAN DAN TENAGA KERJA TERHADAP PENDAPATAN PETANI GAMBIR DI KENAGARIAN GANTIANG
MUDIAK SELATAN SURANTIH KABUPATEN PESISIR SELATAN
Susi Suzana Putri, Ansofino, Putri Meliza Sari
Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat [email protected]
ABSTRACT
This study aims to analyze: (1) Price is very positive effect on farmers' income, especially farmers who are affected by the value of each coefficient on the farmer owner 13.121, tiller 18,438, the whole is equal to 23.218, the value of this coefficient is significant because thitung> ttabelnya on the owner farmer is 13,121, the farmer is 18,438 and the whole farmer is 23,218> ttable is 1,994 (2) Education does not affect the income of farmers, especially the owner farmers who are influenced by the value of their respective coefficients on the owner of 0.012 farmers, 0.016 farmers and 0.014 whole farmers, the value of this coefficient is significant because t count <ttabelnya, t counters 0.784 farmers, tiller 1,535 and total farmer equal to 1,678 <ttabel equal to 1,994, (3) Labor is very influential to farmer's income, especially farmer which influenced by its coefficient value respectively at farmer owner 0,021, farmer 0,068 and farmer overall 0,054 This coefficient value is not significant at farmer owner because titung <ttabelnya, the owner of 0.670 and the farmers of 4.025 and the farmers kesleuruhan 3.802> ttabel 1.99 with a value of R square of 0.918 which means 91.8%.
Keywords:Price, Education and Labor
PENDAHULUAN
Tanaman gambir merupakan tanaman perdu, termasuk salah satu
di antara famili Rubiace (kopi- kopian) yang memiliki nilai ekonomi tinggi, yang berasal dari ekstrak
(getah) daun dan ranting karena mengandung asam katechu tannat tanin, katechin, pyrocatecol, florisin, lilin, fixed oil. ) adalah sebagai bahan pelengkap makan sirih dan obat- obatan, seperti di Malaysia gambir digunakan untuk obat luka bakar, disamping itu rebusan daun muda dan tunasnya digunakan sebagai obat diare dan disentri serta obat kumur-kumur pada sakit kerongkongan. Secara moderen gambir banyak digunakan sebagai bahan baku industri farmasi dan makanan, diantaranya adalah sebagai bahan baku obat penyakit hati dengan paten “catergen”, bahan baku
permen yang melegakan
kerongkongan bagi perokok di Jepang karena gambir mampu menetralisir nikotin. (Srie Jayamahe, 2006:54).
Tanaman gambir termasuk jenis tanaman iklim tropis, tanaman ini oleh para ahli diperkirakan berasal dari wilayah Sumatera dan Kalimantan, tanaman ini diketahui juga tumbuh di Malaysia dan Singapura, dimana di Malaysia dan Singapura, tanaman gambir dibudidayakan sebagai tanaman
perkebunan penting hingga awal abad 20 akan tetapi seiring dengan perkembangan industrialisasi yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan tanaman gambir yang bergeser ke tanaman gambir dan nenas.
Tanaman gambir (Unicaria gambir roxb) adalah komoditas spesifik lokasi Sumatera Barat.
Artinya komoditas ini tumbuh dan berkembang secara baik di daerah ini dan merupakan mata pencaharian pokok yang memegang peranan penting dalam menentukan tingkat pendapatan masyarakat serta pendapatan daerah dan negara, karena produk ini adalah komoditas ekspor yang mampu memberikan sumbangan besar bagi pendapatan masyarakat, dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) daerah serta devisa untuk negara (BPS, 2016)
Salah satu indikator untuk mengukur tingkat kemakmuran suatu negara adalah melihat tingkat perkapita yang mampu dicapai oleh suatu negara atau daerah. PDRB perkapita merupakan salah satu indikator untuk melihat
besarnya rata-rata nilai output yang diterima oleh setiap penduduk dalam satu tahun dari hasil kegiatan perekonomian secara menyeluruh di suatu negara/daerah.
Tabel 1. PDRB Perkapita Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2012-2016
Tahun PDRB Per Orang
(Juta)
Pertumbuhan
%
2012 9,60 -
2013 10,76 12,08
2014 12,07 12,20
2015 13,25 9,80
2016 15,02 13,33
Sumber: BPS (2016)
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan asosiatif.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh petani gambir yang bertempat tinggal di Kenagariaan Gantiang Mudiak Selatan Surantih kabupaten pesisir selatan. yaitu berjumlah sebanyak 170 orang.
Adapun variabel dalam penelitian ini adalah variabel pendapatan sebagai variabel terikat (Y), harga (X1), pendidikan (X2), dan tenaga kerja (X3). Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah analisis regresi berganda.
HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Pengaruh Harga Terhadap Pendapatan Petani Gambir di Kenagarian Gantiang Mudiak Selatan Surantih Kabupaten Pesisir Selatan
Berdasarkan hasil penelitian terdapat pengaruh positif dan signifikan antara harga (X1) terhadap pendapatan (Y) dengan koefisien regresi variabel harga (X1) pada petani pemilik adalah 1,488, petani penggarap 1,541 dan petani keseluruhan adalah sebesar 1,482.
Hal ini berarti adanya pengaruh harga terhadap pendapatan, apabila nilai harga meningkat sebesar satu satuan maka pendapatan petani akan meningkat sebesar 1,482 dalam setiap satuannya. Dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan dan nilai thitung petani pemilik adalah 13,121, petani penggarap adalah 18,438 dan petani keseluruhan sebesar 23,218>
ttabel sebesar 1,994 sedangkan nilai signifikan<α0,05, berarti Haditerima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh antara harga terhadap pendapatan petani gambir dan harga jual paling banyak adalah
Rp.34.000,- yaitu 80,8% responden dan paling sedikit adalah Rp.30.000,- yaitu 6,8% responden dengan rata- rata harga Rp.33.479,45, harga tertinggi sebesar Rp.34.000,- dan harga terendah sebesar Rp.30.000,-.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Rizky, 2016) tentang pengaruh harga pinang terhadap pendapatan Study Kasus Pada Perusahaan Eksportir CV. Putra Al-Amin dan diperoleh hasil terdapat pengaruh harga terhadap pendapatan petani pinang dan juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Fatmawati, 2013) tentang Analisis Pendapatan Petani Padi Di Desa Teep Kecamatan Langowan Timur diperoleh hasil terdapat pengaruh harga terhadap pendapatan.
Pada umumnya harga ditetapkan perusahaan disesuikan dengan strategi perusahaan secara keseluruhan dalam menghadapi situasi dan kondisi yang berubah dan diarahkan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan untuk tahun atau waktu tertentu. Hal ini dilakukan karena penetapan harga jual berdampak langsung terhadap
besarnya laba perusahaan.
Disamping itu untuk dapat berhasilnya usaha perusahaan maka harga yang ditetapkan haruslah didasarkan atas pertimbangan faktor yang diluar jangkauan pengendalian pimpinan perusahaan. Seperti kebijakan pemerintah, keberadaan persaingan, perubahan selera dan kebutuhan konsumen, kelas sosial politik dan budaya masyarakat serta perkembangan teknologi. Oleh karena itu tingkat harga tidak selalu sama dan dapat berubah dari waktu ke waktu (Sofjan, 2004: 230).
Selain itu perusahaan mempertimbangkan berbagai pengaruh dalam menetapkan kebijakan harga. Adapun pengaruhnya antara lain, keadaan perkonomian keadaan perekonomian berpengaruh terhadap tingkat harga serta kurva permintaan yaitu kurva yang memperlihatkan tingkat pembelian pasar pada berbagai tingkatan harga. Kurva tersebut menjumlahkan reaksi berbagai individu yang memiliki kepekaan pasar yang beragam.
2. Pengaruh Pendidikan Anak Terhadap Pendapatan Petani Gambir di Kenagarian Gantiang
Mudiak Selatan Surantih Kabupaten Pesisir Selatan
Berdasarkan hasil penelitian tidak terdapat pengaruh antara pendidikan anak (X2) terhadap pendapatan (Y) dengan koefisien regresi variabel pendidikan (X2) pada petani pemilik adalah 0,014, petani penggarap 0,016 dan petani keseluruhan adalah sebesar 0,012.
Hal ini berarti tidak adanya pengaruh pendidikan anak terhadap pendapatan, apabila pendidikan meningkat sebesar satu satuan maka pendapatan petani akan menurun sebesar 0,012 dalam setiap satuannya. Dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan dan nilai thitung petani pemilik adalah 0,784, petani penggarap adalah 0,924 dan petani keseluruhan sebesar 1,678< ttabel
sebesar 1,994 sedangkan nilai signifikan >α0,05, berarti Ha ditolak dan H0 diterima dengan demikian dapat dikatakan bahwa tidak terdapat pengaruh antara pendidikan anak terhadap pendapatan petani gambir dan pendidikan anak petani paling banyak adalah 9-11 tahun yaitu 41,1% dan paling sedikit adalah 21-
22 tahun yaitu 1,4% responden dengan rata-rata pendidikan anak adalah 10 tahun, pendidikan tertinggi adalah 22 tahun dan pendidikan terendah adalah 6 tahun.
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Putri, 2013) tentang pengaruh umur, pendidikan, pekerjaan terhadap pendapatan rumah tangga miskin Di Desa Bebandem diperoleh hasil tidak terdapat pengaruh pendidikan terhadap pendapatan petani.
Pengaruh pendidikan terhadap pendapatan secara ideology yaitu semua manusia dilahirkan ke dunia mempunyai hak yang sama khususnya hak untuk mendapatkan pendidikan dan peningkatan pengetahuan dan pendidikan.secara sosial ekonomi yaitu semakin tinggi tingkat sosial ekonomi memungkinkan seseorang mencapai tingkat pendidikan yang lebih tinggi.
Sosial budaya seperti masih banyak orang tua yang kurang menyadari akan pentingnya pendidikan formal.
Perkembangan IPTEK menuntut untuk selalu memperbaharui pengetahuan dan keterampilan agar
tidak kalah dengan negara maju dan dari sisi Psikologi yaitu konseptual pendidikan merupakan alat untuk mengembangkan kepribadian individu agar lebih bernilai.
3. Pengaruh Tenaga Kerja Terhadap Pendapatan Petani Gambir di Kenagarian Gantiang Mudiak Selatan Surantih Kabupaten Pesisir Selatan
Berdasarkan hasil penelitian terdapat pengaruh positif dan signifikan antara tenaga kerja anak (X3) terhadap pendapatan (Y) dengan koefisien regresi variabel tenaga kerja (X3) pada petani pemilik adalah 0,021, petani penggarap 0,068 dan petani keseluruhan adalah sebesar 0,054. Hal ini berarti adanya pengaruh positif tenaga kerja terhadap pendapatan, apabila tenaga kerja meningkat sebesar satu satuan maka pendapatan petani akan meningkat sebesar 0,054 dalam setiap satuannya. Dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan dan nilai thitung petani pemilik adalah 0,670<
ttabelsebesar 1,994 berarti Haditerima dan H0 ditolak, petani penggarap adalah 4,025 dan petani keseluruhan sebesar 3,802> ttabel sebesar 1,994
sedangkan nilai signifikan <α0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh antara tenaga kerja petani penggarap dan keseluruhan terhadap pendapatan petani gambir dan tenaga kerja paling banyak adalah 6 orang yaitu 69,9% responden dan paling sedikit adalah 7 orang yaitu 12,3% dengan rata-rata 6 orang, paling besar 8 orang dan paling sedikit 6 orang.
Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Kurniawati, (2014) tentang analisis pengaruh jumlah tenaga kerja, tingkat pendidikan, pengeluaran pemerintah pada pertumbuhan ekonomi dan pendapatan Di Sulawesi Utara Tahun 2001-2010 diperoleh hasil terdapat pengaruh tenaga kerja terhadap pendapatan petani.
Hubungan tenaga kerja dengan pendapatan bahwa tenaga kerja berpengaruh positif terhadap pendapatan/penghasilan petani dengan melihat kebutuhan akan tenaga kerja pada lahan tersebut.
Tenaga kerja adalah tiap orang yang mampu melaksanakan pekerjaan baik, didalam maupun diluar
hubungan kerja guna menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Jadi pengertian tenaga kerja menurut ketentuan ini meliputi tenaga kerja yang bekerja didalam maupun diluar hubungan kerja, dengan alat produksi utamanya dalamproses produksi adalah tenaganya sendiri, baik tenaga fisik maupun pikiran. Akan tetapi penyerapan jumlah tenaga kerja tentunya tidak berlebihan karena akan meningkatkan pemborosan atau kerugian. Tenaga kerja berperan penting dalam sebuah perusahaan karena dapat membantu produktivitas perusahaan.
Tenaga kerja merupakan faktor yang sangat penting dalam produksi, karena tenaga kerja merupakan faktor penggerak faktor input yang lain, tanpa adanya tenaga kerja maka faktor produksi lain tidak akan berarti. Dengan meningkatnya produktifitas tenaga kerja akan mendorong peningkatan produksi sehingga pendapatan pun akan ikut meningkat Asset utama para petani, khususnya petani tradisional hanya tenaga kerja dan keterampilan, serta kreatifitas yang
relaitif masih rendah. Meskipun pekerjaan sebagai petani cepat mendatangkan hasil, tetapi seringkali penghasilan itu tidak mencukupi kebutuhan rumah tangga mereka.Petani mempunyai peranan yang sangat substansial dalam modernisasi kehidupan manusia.
Mereka termasuk agent of development yang saling reaktif terhadap perubahan lingkungan. Sifat yang lebih terbuka dibanding kelompok masyarakat yang hidup di pedalaman, yang menjadi stimulator untuk menerima perkembangan modern.
4.Perbandingan Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Pemilik dan Penggarap
Berdasarkan hasil pengujian perbandingan antara faktor yang mempengaruhi pendapatan petani gambir pemilik dan penggarap diperoleh hasil pada variabel harga diperoleh nilai koefisien petani penggarap lebih besar dari koefisien petani pemilik yaitu 18,438>13,121.
Hal ini menunjukan bahwa harga bagi petani penggarap sangat memberikan dampak terhadap peningkatan pendapatan karena semakin tinggi harga maka semakin
tinggi pendapatan yang diperoleh, karena bagi petani penggarap, penghasilan yang diperoleh tidak saja bisa dimiliki untuk pribadi tetapi juga akan dibagi dengan pemilik lahan, sehingga harga tinggi sangat mempengaruhi pendapatan petani gambir.
Pada variabel pendidikan, nilai koefisien petani penggarap lebih besar dari petani pemilik yaitu 0,016
> 0,012. Hal ini menunjukan bahwa pendidikan pada petani penggarap lebih tinggi dibandingkan dengan petani pemilik. Pendidikan dalam hal ini adalah pendidikan formal yang sudah dijalani petani. Pada hasil ini, petani penggarap rata-rata dengan pendidikan adalah SMA dan petnai pemilik dengan rata-rata pendidikan SMP.
Variabel tenaga kerja pada petani penggarap dengan nilai koefisien lebih besar dibandingkan petani pemilik yaitu 4,025 > 0,670 sehingga diperoleh kesimpulan bahwa tenaga kerja sangat berpengaruh pada petani penggarap. Jumlah tenaga kerja pada petani penggarap lebih banyak dibandingkan dengan petani penggarap karena pada petani
penggarap lahan yang digunakan bukan milik pribadi sehingga pembagian hasil dari penjualan lebih banyak diperoleh dibandingkan dengan petani pemilik.
Hasil penelitian ini membuktikan harga dan tenaga kerja berpengaruh positif signifikan terhadap pendapatan petani gambir baik pada petani pemilik maupun pada petani penggarap, dimana semakin tinggi tingkat harga, dan tenaga kerja maka akan semakin baik pula pendapatan yang diperoleh oleh petani, begitu
juga sebaliknya apabila tingkat harga, dan tenaga kerja turun maka pendapatan yang diperoleh oleh petani akan turun. Oleh karena itu untuk meningkatkan pendapatan petani gambir dapat di upayakan dengan tingkat harga dan tenaga kerja.
Tabel 2: Hasil Analisis regresi Berganda keseluruhan
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) .501 .287 1.744 .086
Harga (X1) 1.482 .064 .933 23.218 .000
Pendidikan (X2) .014 .008 .067 1.678 .098
Tenaga Kerja (X3) .054 .014 .134 3.802 .000
Dapat dirumuskan persamaan regresilinear berganda sebagai berikut:
Y= a + bı Xı + b2X2+ b3X3
Y= 0,501+ 1,482X1+0,014X2+ 0,054X3
Dari model persamaan regresi linear berganda di atas dapat diketahui bahwa:
Persamaan (1) terdapat nilai konstanta sebesar 0,501, yang berarti bahwa tanpa adanya pengaruh dari variable harga, pendidikan dan tenaga kerja maka pendapatan petani gambir baru bernilai 0,501.
persamaan (2) terdapat nilai konstanta sebesar 1,482 dalam setiap satuannya. Dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan. persamaan (3) terdapat nilai konstanta sebesar 0,014. hal ini berarti adanya pengaruh pendidikan terhadap pendapatan, apabila nilai pendidikan meningkat sebesar satu
satuan maka pendapatan akan meningkat sebesar 0,014 dalam setiap satuannya. Dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan.persamaan (4) terdapat nilai konstanta sebesar 0,054. Hal ini berarti adanya pengaruh tenaga kerja terhadap pendapatan, apabila nilai tenaga kerja meningkat sebesar satu satuan maka pendapatan akan meningkat sebesar 0,054 dalam setiap satuannya. Dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan.
Uji Hipotesis
Hipotesis 1, terdapat pengaruh antara harga (X1) terhadap pendapatan (Y).
Diperoleh nilai koefisien regresi harga sebesar 1,482 dan nilai thitung
sebesar 23,218> ttabel sebesar 1,994 sedangkan nilai signifikan
0,000<α0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh antara harga terhadap pendapatan petani gambir.
Hipotesis 2, terdapat pengaruh antara pendidikan (X2) terhadap pendapatan (Y). Diperoleh nilai koefisien regresi harga jual sebesar 0,,014 dan nilai thitung sebesar 1,678 < ttabel sebesar 1,994 sedangkan nilai signifikan 0,098>α 0,05, berarti Ha ditolak dan H0 diterima dengan demikian dapat dikatakan bahwa tidak terdapat pengaruh antara pendidikan terhadap pendapatan petani gambir.
Hipotesis 3, terdapat pengaruh antara tenaga kerja (X3) terhadap pendapatan (Y). Diperoleh nilai koefisien regresi tenaga kerja sebesar 0,014 dan nilai thitung sebesar 3,802>
ttabel sebesar 1,994 sedangkan nilai signifikan 0,000< α 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh antara tenaga kerja terhadap pendapatan petani gambir.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan dapat disimpulkan:
1.Harga sangat berpengaruh positif terhadap pendapatan petani terutama petani yang penggarap yang dipengaruhi oleh nilai koefisiennya masing-masing pada petani pemilik 13,121, penggarap 18,438, keseluruhan adalah sebesar 23,218, nilai koefisien ini signifikan karena thitung > ttabelnya
pada petani pemilik adalah 13,121, petani penggarap adalah 18,438 dan petani keseluruhan sebesar 23,218> ttabel sebesar 1,994.
Artinya apabila harga meningkat 1% maka pendapatan petani penggarap akan meningkat pula sebesar 1,482.
2.Pendidikan tidak berpengaruh terhadap pendapatan petani terutama petani pemilik yang dipengaruhi oleh nilai koefisiennya masing-masing pada petani pemilik 0,012, petani penggarap 0,016 dan petani keseluruhan sebesar 0,014, nilai koefisien ini signifikan karena thitung< ttabelnya ,nilai thitungpetani pemilik 0,784, petani penggarap 1,535 dan petani keseluruhan sebesar 1,678< ttabel sebesar 1,994.
Artinya apabila pendidikan
meningkat 1% maka pendapatan petani pemilik akan meningkat pula sebesar 0,014.
3.Tenaga kerja sangat berpengaruh terhadap pendapatan petani terutama petani penggarap yang dipengaruhi oleh nilai koefisiennya masing-masing pada petani pemilik 0,021, petani penggarap 0,068 dan petani keseluruhan sebesar 0,054 Nilai koefisien ini tidak signifikan pada petani pemilik karena thitung <
ttabelnya, nilai thitung petani pemilik sebesar 0,670 dan pada petani penggarap sebesar 4,025 dan petani kesleuruhan 3,802 > ttabel 1,994.
Artinya apabila tenaga kerja meningkat 1% maka pendapatan petani pemilik akan meningkat pula sebesar 0,054.
4.Harga gambir paling berpengaruh pada pendapatan petani penggarap, pendidikan tidak berpengaruh pada petani pemilik dan penggarap dan tenaga kerja sangat berpengaruh pada petani penggarap.
DAFTAR PUSTAKA
Dahen, L. D. (2016).Analisis Pendapatan Nelayan Pemilik Payang Di Kecamatan Koto Tangah Kota Padang. Journal of Economic and Economic
Education Vol.5 No.1 (47- 57).
Program Studi Pendidikan
Ekonomi STKIP PGRI
Sumbar.http://dx.doi.org/10.2220 2/economica.2016.v5.i1.891.http:/
/ejournal.stkip-pgri-
sumbar.ac.id/index.php/economic a/article/view/891/688.
Damanik, J. A. (2014). Economics Development Analysis Journal.
Economics Development, 3(1), 212–224.
https://journal.unnes.ac.id/sju/i ndex.php/edaj/article/view/356 0
Natassia, R., & Utami, H. Y. (2016).
Pengaruh Harga Pinang Terhadap Volume Ekspor Pinang Study Kasus Pada Perusahaan Eksportir Cv. Putra Al-Amin. Journal of Economic and Economic Education, 5(1), 6–12.
https://www.neliti.com/journals/
economica-jurnal-program- studi-pendidikan-ekonomi- stkip-pgri-sumatera- barat?page=9
Putri Arya Dwiandana. (n.d.).
Pengaruh Umur, Pendidikan, Pekerjaan Terhadap Pendapatan Rumah Tangga Miskin Di Desa Bebandem. Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Udayana, Vol. 2, No(2013), 173–180.
https://media.neliti.com/media/p ublications/44604-ID-pengaruh- umur-pendidikan-pekerjaan- terhadap-pendapatan-rumah- tangga-miskin-di-de.pdf Kurniawati(2014)
Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi
Volume 14 no. 2 -Mei 2014 http://scholar.unand.ac.id/27144 /4/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf Lumintang, F. M. (2013). Analisis
Pendapatan Petani Padi Di Desa Teep Kecamatan
Langowan Timur. Emba, 1(3), 991–998.
https://media.neliti.com/media/
publications/1719-ID-analisis- pendapatan-petani-padi-di- desa-teep-kecamatan- langowan-timur.pdf
. (