• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH HUBUNGAN MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH HUBUNGAN MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN "

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH HUBUNGAN MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN

CV. NETIZEN MOTOR SPORT

Irdawati1, Taufik Tahir2, M. Ihsan Malik3

1,2,3Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YPUP Makassar

1immirdawati06@gmail.com, 2taufiktahir512@gmail.com, 3ihsan.ypup25@gmail.com

ABSTRACT

This research aims to analyze the relationship between motivation and work discipline on employee productivity at CV. Netizen Motor Sport Makassar. The data used was primary and secondary data. This research used 50 respondents as the research sample drawn based on the Slovin technique. The analytical method used was descriptive analysis and simultaneous correlation analysis by using SPSS.

The results showed that motivation has a positive and significant relationship to work productivity of employees at CV. Netizen Motor Sport Makassar, work discipline has a positive and significant relationship to employee work productivity at CV. Netizen Motor Sport Makassar, motivation and work discipline showed that there was a positive and significant relationship to employee work productivity at CV. Netizen Motor Sport Makassar.

Keywords: Motivation, Work Discipline and Employee Productivity.

PENDAHULUAN

Keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuan, tidak dapat lepas dari faktor sumber daya manusianya. Sumber daya manusia merupakan hal yang sangat strategis dalam organisasi, artinya manusia memegang peranan penting dalam melakukan aktivitas untuk mencapai tujuan. Untuk itulah eksistensi sumber daya manusia dalam organisasi sangat kuat. Manusia selalu berperan aktif dalam setiap kegiatan organisasi karena manusia menjadi perencana, pelaku, dan penentu terwujudnya tujuan organisasi. Tujuan tidak mungkin terwujud tanpa peran aktif karyawan meskipun alat-alat yang dimiliki suatu organisasi begitu modern. Dengan demikian keberhasilan suatu organisasi tidak hanya tergantung dari fasilitas yang ada melainkan juga tergantung pada faktor sumber daya manusia yang dimiliki (Aziz, 2016).

Dalam pengelolaan sumber daya manusia terdapat beberapa aspek yang harus diperhatikan antara lain : analisa pekerjaan, penyusunan perencanaan, pelaksanaan pendidikan, pelaksanaan tugas pegawai, penyediaan insentif dan penilaian prestasi kerja.

Oleh sebab itu, manusialah yang menjadi perencana semua ide peraturan- peraturan yang ada dalam perusahaan serta merupakan tenaga kerja yang menjadi inventasi bagi perusahaan dalam meningkatkan produktivitas. Kepuasan kerja dipandang sebagai perasaan senang atau tidak senang yang relatif dan yang berbeda dari pemikiran objektif

.

kepuasan kerja adalah cara pandang seseorang karyawan terhadap pekerjaannya baik yang bersifat positif maupun negatif terhadap pekerjaannya.

kepuasan kerja karyawan adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintaipekerjaannya. Sikap ini dicerminkan oleh moral kerja, kedisiplinan dan prestasi kerja.

Pengelolaan sumber daya manusia harus memperlakukan karyawannya sesuai norma-norma yang berlaku akan memberikan rasa keadilan kepada manusia yang terlibat.

perlakuan yang manusiawi akan memberikan motivasi yang kuat kepada karyawan untuk memajukan perusahaan. Rasa memiliki perusahaan juga meningkat sehingga dengan motivasi yang kuat akan dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawannya. Perlakuan juga diberikan dalam hal kesejahteraan dengan memberikan kompensasi, karir dan

(2)

lingkunagan kerja yang profesional (Widodo, 2015

).

Guna mencapai semua itu seluruh SDM perlu dikelolah dengan sebaik-baiknya mulai dari perencanaan sdm,rekrutmen sampai dengan karyawan pension. Sedangkan tujuan lainnya adalah memberikan kesejahteraan steakholder, melalui berbagai manfaat seperti kompensasi, berupa gaji, bonus, insentif, kesehatan, pendidikan, liburan dan kesejahteraan lainnya (Kasmir, 2016

).

Menurut Herisna (2015) Disiplin kerja dalam suatu pekerjaan adalah kehendak dan kesediaan pekerja untuk mematuhi dan mentaati segala peraturan–peraturan dan ketentuan yang berlaku baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis. Bagi dunia perusahaan disiplin kerja karyawan merupakan unsur penting dalam mencapai tujuan perusahaan, hal ini didasarkan bahwa kegiatan di perusahaan selalu menggunakan tenaga kerja manusia disamping tenaga mesin.

Untuk kelancaran pelaksaan tugas- tugas pekerjaan, menjamin terpeliharanya tata tertib serta untuk memperbaiki dan mendidik karyawan yang melakukan kesalahan, maka dibuatlah peraturan tentang kedisiplinan yang mengatur mengenai kewajiban, larangan dan sanksi apabila kewajiban tidak ditaati atau larangan yang dilanggar oleh karyawan yang yang diatur dalam peraturan perusahaan. Dari peraturan tersebut, maka setiap ucapan, tulisan dan perbuatan yang melanggar peraturan adalah pelanggaran disiplin.

Selanjutnya untuk memperkuat bukti bahwa terdapat hubungan antara produktivitas kerja dengan disiplin kerja. manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi, antara lain tidak ingin dikekang oleh peraturan atau tata tertib yang ketat. Demikian pula dengan para pekerja, biasanya merasa enggan akan disiplin kerja yang keras dari perusahaan tempat dia bekerja, karena hal ini akan membuat sipekerja merasa terkekang.

Sebagian para karyawan tidak mau diatur dengan peraturan yang ketat. Mereka seringkali melakukan tindakan yang tidak disiplin seperti masuk kerja tidak tepat waktu, bekerja semaunya sendiri tanpa memperhatikan lingkungan kerjanya atau pulang pada jam-jam yang belum waktunya (Usman, 2016).

Apabila tindakan seperti ini terus dibiarkan, maka disiplin dari perusahaan akan

hancur dan ini merupakan ancaman yang tak boleh dianggap ringan dalam perusahaan tersebut. Para pemimpin perusahaan sebaiknya membuat peraturan yang tegas dan harus dituruti oleh seluruh karyawan agar mereka bisa diatur dan membenahi tingkah laku mereka, sehingga dapat tercipta keadaan yang kondusif (Badiyah, 2015).

Fenomena yang ditemui di CV.

Netizen Motor Sport adalah Dengan semakin berkembangnya jaman dan seiring banyak berdirinya perusahaan-perusahaan velg dan ban mobil yang baru dan lebih modern, kedudukan CV. Netizen Motor Sport semakin tergeser. Berdasarkan pengamatan dan wawancara yang telah penulis laksanakan pada perusahaan CV. Netizen Motor Sport, ada beberapa gejala yang menunjang bahwa Produktivitas Kerja Karyawaan CV. Netizen Motor Sport masih belum optimal seperti:

Faktor pertama waktu atau jam kerja kurang dimanfaatkan sepenuhnya, karena pegawai seing keluar kantor pada saat jam kerja yang tidak berhubungan dengan tugas kantor dan kurangnya semangat dalam melaksanakan pekerjaannya, kedua Hasil setiap pekerjaan belum mencapai target sebagaimana yang diharapkan, hasil yang dicapai belum memuaskan serta masih terdapat pek pekerjaan yang tidak diselesaikan tepat pada waktunya, tetapi ternyata sudah mundur dari waktu seharusnya dan ketiga masih kurangnya tingkat kemampuan kerja pegawai dalam menyelesaikan tugasnya.

CV. Netizen Motor Sport yang sudah tidak produktif lagi. Yang dimaksud tidak produktif disini adalah mereka yang tidak mencapai target yang telah ditetapkan perusahaan.

Berdasarkan masalah yang telah diuraikan diatas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dari judul Pengaruh Hubungan Motivasi dan Disiplin Kerja Terhadap Produktifitas Kerja Karyawan Pada CV.

Netizen Motor Sport Cab. II Makassar.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Apakah Ada Hubungan Antara Motivasi Dengan Produktifitas Kerja Karyawan pada CV. Netizen Motor Sport, kedua Apakah Ada Hubungan Antara Disiplin Kerja Dengan Produktifitas Kerja Karyawan pada CV.

Netizen Motor Sport dan yang ketiga Apakah Ada Hubungan Antara Motivasi Dan Disiplin Kerja Terhadap Produktifitas Kerja Karyawan pada CV. Netizen Motor Sport?

(3)

Tujuan dari penelitian ini pertama untuk mengetahui hubungan antara motivasi dengan produktifitas kerja karyawan CV.

Netizen Motor Sport, kedua untuk mengetahui hubungan antara disiplin kerja dengan produktifitas kerja Karyawan pada CV.

Netizen Motor Sport dan ketiga untuk mengetahui hubungan antara motivasi dengan disiplin kerja terhadap produktivitas kerja karyawan pada CV. Netizen Motor Sport.

TINJAUAN LITERATUR

Keberhasilan perusahaan salah satunya ditandai dengan meningkatnya produktivitas Produktivitas kerja yang tinggi merupakan salah satu keunggulan kompetitif perusahaan. Produktivitas sangat tergantung pada motivasi perusahaan dan akan tercapai bila terdapat motivasi yang tinggi dan moral yang baik dari sumber daya manusianya.

Motivasi ini akan tercermin dalam etos kerja yang akan memengaruhi produktivtias perusahaan secara keseluruhan. Motivasi adalah salah satu faktor yang penting dan berpengaruh terhadap produktivitas (Hamali, 2015)

Menurut Pattynama (2016) menyatakan motivasi sebagai kekuatan yang muncul dari dalam ataupun dari luar diri seseorang dan membangkitkan semangat serta ketekunan untuk mencapai sesuatu yang diinginkan. Motivasi kerja akan mepengaruhi produktifitasnya dan sebagai bagian dari tugas dari seorang manajer adalah menyalurkan motivasi kerja dalam pencapaian tujuan organisasi. Kojo (2016) menyatakan bahwa motivasi kerja adalah kekuatan yang mendorong seseorang karyawan yang menimbulkan dan mengarahkan perilaku karyawan

Menurut Handoko (2015) Motivasi diartikan sebagai keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan keiatan-kegiatan tertentu guna tujuan

Sebagai suatu dorongan untuk mengarahkan daya dan potensi karyawan agar mau bekerja sama secara produktif dan berhasil mencapai dan mewujudkan tujuan yang telah ditentukan, motivasi tidak muncul begitu saja akan tetapi terdapat proses yang membentuknya yaitu tujuan dalam proses motivasi perlu ditetapkan terlebih dahulu

tujuan organisasi, baru kemudian para karyawan dimotivasi ke arah tujuan itu.

Kedua mengetahui kepentingan hal yang penting dalam proses motivasi adalah mengetahui keinginan karyawan dan tidak hanya melihat dari sudut kepentingan pimpinan atau perusahaan saja dan ketiga Komunikasi efektif dalam proses motivasi harus dilakukan komunikasi yang baik dengan bawahan. Bawahan harus mengetahui apa yang akandiperolehnya dan syarat apa saja yang harus dipenuhinya supaya insentif tersebut diperolehnya.

Ada dua jenis motivasi, yaitu motivasi positif motivasi Positif Motivasi positif maksudnya manajer memotivasi (merangsang) bawahannya dengan memberikan hadiah kepada mereka yang berprestasi di atas prestasi standard dan motivasi Negatif Motivasi negatif maksudnya manajer memotivasi bawahannya dengan standar mereka akaan mendapat hukuman.

Disiplin merupakan tindakan manajemen untuk mendorong para anggota organisasi guna memenuhi berbagai ketentuan.Dalam penerapannya, disiplin lebih ditekankan pada unsur kesadaran individu untuk mengikuti peraturan-peraturan yang berlaku dalam organisasi (Pangarso, 2016).

Namun berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Susanti (2016) yang menunjukkan bahwa variabel disiplin kerja berpengaruh terhadap variabel kinerja pegawai. Dalam hal ini, kedisiplinan penting bagi organisasi sebab akan ditaati oleh sebagian besar pegawai dan diharapkan pekerjaan akan dilakukan secara efektif.

Pada dasarnya banyak faktor yang mempengaruhi tingkat kedisiplinan karyawan suatu organisasi (Pamungkas, 2016) yaitu pertam tujuan dan kemampuan ikut mempengaruhi tingkat kedisiplinan karyawan.

Tujuan yang akan dicapai harus jelas dan ditetapkan secara ideal serta cukup menantang bagi kemampuan karyawan. Hal ini berarti bahwa tujuan (pekerjaan) yang dibebankan kepada karyawan harus sesuai dengan kemampuan karyawan yang bersangkutan agar dia bekerja sungguh- sungguh dan disiplin dalam mengerjakannya.

Kedua teladan pimpinan sangat berperan dalam menentukan kedisiplinan karyawan karena pimpinan dijadikan teladan dan panutan oleh para bawahannya. Pimpinan harus selalu memberi contoh yang baik kepada

(4)

para bawahannya karena dengan teladan pimpinan yang baik, kedisiplinan bawa bawahan pun akan ikut baik. Jika teladan pimpinan kurang baik (kurang berdisiplin), maka para bawahan pun akan kurang disiplin.

Ketiga balas jasa (gaji dan kesejahteraan) ikut mempengaruhi kedisiplinan karyawan karena balas jasa akan memberikan kepuasan dan kecintaan karyawan terhadap perusahaan atau pekerjaannya. Jika kecintaan karyawan semakin baik terhadap pekerjaan, maka kedisiplinan mereka akan semakin baik pula.

Keempat keadilan yang dijadikan dasar kebijaksanaan dalam pemberian balas jasa (pengakuan) atau hukuman akan merangsang terciptanya kedisiplinan kerja karyawan yang baik. Manajer yang cakap dalam memimpin selalu berusaha bersikap adil terhadap semua bawahannya.

Produktivitas pada hakikatnya merupakan suatu akibat dari persyaratan persyaratan kerja yang harus dipenuhi oleh pegawai. Seorang pegawai dapat dikatakan produktif jika dalam waktu tertentu dapat menyelesaikan pekerjaan yang telah ditetapkan dan ditugaskan kepadanya Pada dasarnya seorang pegawai harus memiliki sikap yang optimis yang berakar pada keyakinan bahwa hari esok harus lebih baik dari hari ini serta harus didasarkan pada kemampuan dan ketrampilan sesuai kompetensi, serta harus didukung oleh disiplin kerja yang tinggi (Ruauw, 2015).

Menurut Purnama (2016) mengelompokkan pengertian produktivitas menjadi tiga, yaitu pertama rumusan tradisional bagi keseluruhan produktivitas tidak lain ialah ratio daripada apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang dipergunakan (input), kedua produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik dari pada kemarin, dan hari esok lebih baik dari hari ini dan ketiga Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial, yakni: investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset, manajemen, dan tenaga kerja.

Berikut ini hasil penelitian dari beberapa skripsi dengan jenis objek penelitian yang sama yaitu Analisi Hubungan Motivasi dan Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan. Menurut Habibah (2017) adapun

hasil dari penelitian yang dilakukan adalah pengalaman dan pelatihan kerja secara simultan berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan. Menurut Suryono (2016) adapun hasil dari penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa dampak kedisiplinan berdampak pada produktivitas kerja karyawan.

Rumusan Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah dan tinjauan pustaka yang telah dikemukakan sebelumnya maka hipotesis pada penelitian ini adalah: H1: Terdapat Hubungan Positif Antara Motivasi kerja dengan Produktivitas kerja karyawanpada CV. Netizen Motor Sport. H2:

Terdapat Hubungan Positif Antara Disiplin kerja dengan Produktivitas kerja karyawan CV. Netizen Motor Sport. Dan H3: Terdapat Hubungan Positif Antara Motivasi kerja dan, Disiplin kerja, secara bersama-sama terhadap Produktivitas kerja karyawan pada CV.

Netizen Motor Sport.

Gambar 1. Model Penelitian

Sumber: Afandi (2018) METODE PENELITIAN

Desain penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Desain menghubungkan antara variabel independen dan dependen. Variabel independen yaitu motivasi (XI) dan disiplin kerja (X2) dan Variabel dependen yaitu (Y) produktivitas kerja. Adapun teknik pengumpulan ini diolah dengan menggunakan model tatistik kemudian hasil data yang digunakan ialah kuesioner dan wawancara. Sampel yang digunakan adalah rumus slovin dan teknik analisis data yang digunakan adalah uji validitas, uji reliabilitas dan analisis regresi linear berganda. Desain penelitian jawaban dan data dari kuesioner

X2 Disiplin kerja

Y Produktifitas

Kerja Karyawa X1

Motivas

(5)

diolah dengan menggunakan IBM SPSS Versi 25 untuk mendapatkan jawaban yang valid.

Adapun lokasi penelitian ini adalah CV.

Netizen Motor Sport Cab Makassar Sulawesi Selatan yang beralamat di Jalan sultan hasanuddin No. 67A-B, Somba Opu, Gowa, Sulawesi Selatan . Waktu penelitian ini selama kurang lebih dua bulan (September-Oktober) 2020.

Pertama Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data kualitatif menurut Sugiyono (2017) adalah data kualitatif adalah data yang berbentuk kalimat, kata atau gambar, kedua sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Menurut Nur indriantoro dan Bambang Supomo (2014), dijelaskan dalam bukunya bahwa:

Data primer, adalah sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui media prantara).

Data primer dapat berupa opini subjek (orang) secara individual atau kelompok dan data sekunder, adalah sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media prantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan, atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumentar) yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan.

Menurut Sugiyono (2017) Teknik pengumpulan data pertama observasi adalah aktivitas terhadap suatu proses atau objek dengan maksud merasakan dan kemudian memahami pengetahuan dari sebuah fenomena berdasarkan pengetahuan dan gagasan yang sudah diketahui sebelumnya, untuk mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan untuk melanjutkan suatu penelitian Kedua wawancara adalah salah satu instrument yang digunakan untuk menggali data secara lisan. Hal ini haruslah dilakukan secara mendalam agar kita mendapatkan data yang valid dan detail ketiga kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada para responden untuk dijawab

Keempat dokumentasi adalah sebuah cara yang dilakukan untuk menyediakan dokumen-dokumen dengan menggunakan bukti yang akurat dari pencatatan sumber- sumber informasi khusus dari karangan/

tulisan, wasiat,buku, undang-undang, dan sebagainya.

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuanitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Sugiyono (2017). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan CV. Netizen Motor Sport Sulawesi Selatan yang berjumlah 50 Orang.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi yang digunakan untuk penelitian. Yang dimana sampel yang di gunakan adalah sampel jenuh yang artinya menentukan bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel, maka peneliti dapat menggunakan sampel 50 Orang yang diambil dari populasi itu. (Sujarweni, 2015).

Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2017) Adapun variabel dalam penelitian ini pertama variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen. Adapun variabel independennya adalah (X1) Motivasi dan (X2) Disiplin Kerja dan kedua variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau akibat, karena adanya variabel bebas. Adapun variabel dependen pada penelitian ini adalah (Y) Produktifitas Kerja Karyawan.

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah petama uji Validitas menurut Sugiyono (2018), uji validitas adalah instrument uji dengan membandingkan akan kriteria yang ada dengan instrument dengan fakta-fakta empiris yang terjadi di lapangan.

Kedua menurut Sugiyono (2018) Uji reliabilitas adalah uji instrument secara eksternal maupun internal. Secara eksternal pengujian dapat dilakukan dengan tes-retest (stability), aquivalent, dan gabungan keduanya. Secara internal reliabilitas instrument dapat diuji dengan menganalisis konsitensi butir-butir yang ada pada instrument dengan teknik tertentu.

Ketiga analisis korelasi ganda digunakan untuk mengetahui derajat atau kekuatan hubungan antara variabel independen (X) dan variabel dependen (Y) secara bersama – sama.

Menurut Sugiyono (2017:233) koefisien tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut :

(6)

Keterangan:

= Korelasi antara variabel X1 dan X2 secara bersamaan Sama dengan variabel Y

= Korelasi antara X1 dengan Y

= Korelasi antara X2 dengan Y

=Korelasi antara X1 dengan X2

HASIL DAN PEMBAHASAN Menurut Sugiono (2018) Uji validitas adalah instrument uji dengan cara membandingkan (untuk mencari kesamaan) antara kriteria yang ada pada instrument dengan fakta-fakta empiris yang terjadi di Iapangan. Uji validitas juga merupakan derajat ketetapan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Dengan demikian data yang vaIid adalah data “yang tidak berbeda” antara data yang dilaporkan oleh peneIiti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek. Berikut hasiI olah data uji validasi

Menurut sugiyono (2018) Uji realibitas uji instrumen secara internal maupun eksternal. Secara eksternal pengujian dapat dilakukan dengan test-retest (stability), equivalent, dan gabungan keduanya. Secara internal reliabilitas instrumen dapat di uji dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang ada pada instrumen dengan teknik tertentu. Uji reliabilitas dilakukan terhadap pernyataan yang dinyatakan valid. Uji ini digunakan untuk mengukur suatu kuesioner/angket yang merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.

Tabel 1. Hasil Uji Reabilitas Kusioner Cronbach

Alpha 0,60 Keterangan Motivasi

(X1) 0,756 0,60 Reliabel

Disiplin

kerja (X2) 0,762 0,60 Reliabel Produktifitas

kerja (Y) 0,751 0,60 Reliabel Sumber : data primer diolah (2020).

Berdasarkan tabel 1 uji reliabilitas di atas, diketahui bahwa semua variabel koefisien Cronbach Alpha > 0,60. Oleh karena itu pernyataan yang telah dibuat oleh peneliti dapat digunakan sebagai instrumen penelitian.

Analisis adalah suatu metode statistik umum yang digunakan dalam meneliti hubungan antara sebuah variabel terikat (dependen) dengan beberapa variabel bebas (independen) karena jumlah variabel bebas (independen) yang digunakan lebih dari satu.

Berikut adalah hasil uji analisi kolerasi dengan menggunakan hipotesis Assosiatif:

Hipotesis asosiatif adalah hipotesis yang menunjukkan dugaan atau pengaruh antara dua variabel atau lebih berdasarkan rumus dibawah ini.

Keterangan : Ho:r = 0 Ha:r ≠

Uji-t yaitu untuk menguji bagaimana pengaruh masing-masing variabel independen secara sendiri-sendiri terhadap variabel dependen. Pengujian hipotesis dimaksudkan sebagai cara untuk menentukan apakah suatu hipotesis tersebut sebaiknya diterima atau ditolak.

Formulasi hipotesis Adapun formulasi dalam pengambilan keputusan pada uji t ini adalah:Ha diterima jika: t-hitung > t-tabel atau sig < 0,05 dan H0 diterima jika: t-hitung < t- tabel atau sig > 0,05

Menentukan t-tabel tabel distribusi t dicari pada  = 5% dengan derajat kebebasan (df) n – k (uji dua arah), dimana n adalah jumlah data dan k adalah jumlah variabel.

Berikut perhitungan untuk mencari nilai t-tabel : = 5% = 0,05 Df = n – k = 50 – 3 = 47

Jadi, dari perhitungan diatas diperoleh discount factornya sebesar 47, kemudian dari hasil tersebut dicari pada distribusi nilai t-tabel maka ditemukan nilai t-tabel sebesar 2,011.

Berikut hasil olah data menggunakan SPSS 25 Tabel 2. Hasil Uji Variaben Independen

(7)

Sumber : data primer diolah (2020).

Berdasarkan tabel 2, Hasil pengujian variabel independen Motivasi (X1) dan Disiplin Kerja (X2) terhadap variabel dependen Produktivitas Kerja (Y) adalah sebagai berikut pertama variabel Motivasi (X1) menunjukkan nilai t-hitung (3,875) > t- tabel (2,011), atau Sig 0,000<0,05 yang berarti Variabel Motivasi berpengaruh signifikan terhadap Produktivitas Kerja.

Kedua Variabel Disiplin Kerja (X2) menunjukkan nilai t-hitung (2,949) > t-tabel (2,011), atau Sig 0,005<0,05 yang berarti Variabel Disiplin Kerja berpengaruh signifikan terhadap Produktivitas Kerja

Uji-F dikenal dengan uji serentak atau uji model atau uji anova yaitu uji untuk melihat bagaimanakah pengaruh semua variabel bebasnya (independen) secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya (dependen) atau untuk menguji apakah model regresi yang kita buat baik/signifikan ataukah tidak baik/non signifikan.

Uji-F ini dilakukan dengan membandingkan Fhitung dengan Ftabel pada taraf nyata ɑ = 0,05, dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut pertama apabila F-hitung > F-tabel, atau nilai sig < 0,05, maka secara bersama-sama terdapat hubungan signifikan antara variabel (X1 dan X2) terhadap Y.

Kedua apabila Fhitung < F-tabel atau nilai sig > 0,05, maka secara bersama-sama tidak terdapat hubungan signifikan antara (X1

dan X2) terhadap Y dan ketiga mencari nilai F-tabel dengan cara menentukan d1 (N1) dan d2 (N2) kemudian melihat tabel distribusi F, berikut rumus menentukan d1 (N1) dan d2 (N2):

Tabel 3. Hasil Uji F

Sumber : data primer diolah (2020).

Berdasarkan tabel 3 uji-f diatas terlihat bahwa nilai Fhitung = 13,630 dan nilai Ftabel

= 3,20 serta nilai Sig = 0,000, maka dapat disumpulkan nilai Fhitung > Ftabel (13,630 >

3,20) atau nilai sig < 0,05 (0,000 < 0,05) hal ini berarti bahwa secara simultan (bersama- sama) variabel independen (X1 dan X2) berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Y).

Koefisien Determinasi uji koefisien korelasi adalah metode statistik yang digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan variabel independen dan variabel dependen. Sedangkan Uji koefisien Determinan dilakukan untuk melihat besarnya pengaruh variabel independen (X1 dan X2) terhadap variabel dependen (Y). Berikut adalah hasil uji koefisien korelasi dan determinasi menggunakan SPSS 25.

Coefficientsa

Model

Unstanda rdized Coefficie

nts

Stand ardize d Coeffi

cients

t Sig.

B Std

. Err

or Beta 1 (Constant) 7,20

8 3,5

94

2,0 06

,051 MOTIVASI ,445 ,11

5

,454 3,8 75

,000 DISIPLINK

ERJA

,276 ,09 4

,345 2,9 49

,005 a. Dependent Variable:

PRODUKTIVITAS_KERJA

ANOVAa

Model

Sum of Squar

es df

Mean Squa

re F Sig

.

Model Summary

M od el R

R Squa

re

Adjusted R Square

Std.

Error of the Estimate 1 ,606a ,367 ,340 1,86277 a. Predictors: (Constant),

DISIPLIN_KERJA, MOTIVASI 1 Regr

essi on

94,59 3

2 47,29 7

13, 630

,00 0b

Resi dual

163,0 87

47 3,470 Total 257,6

80 49

a. Dependent Variable:

PRODUKTIVITAS_KERJA b. Predictors: (Constant),

DISIPLIN_KERJA, MOTIVASI

(8)

Tabel 4. Hasil Uji Nilai R

Sumber : data primer diolah (2020).

Berdasarkan tabel 4 diatas maka dapat dijelaskan atau interpretasinya sebagai berikut pertama nilai R (korelasi) menjelaskan besarnya nilai korelasi atau hubungan antara variabel independen (Motivasi dan Disiplin Kerja) dengan variabel dependen (Produktivitas Kerja) sebesar 0,606 atau 60,6% nilai korelasi ini berada di antara ± 0,60 hingga ± 0,80 dan bernilai positif ini berarti bahwa hubungan antara Sikap dan Perilaku terhadap Kinerja yaitu kuat, signifikan, dan searah.

Kedua nilai R Square (determinasi) menunjukkan bahwa 0,367 atau 36,7% variasi dari variabel dependen (Produktivitas Kerja) dapat diterangkan atau dipengaruhi oleh variabel independen (Motivasi dan Disiplin Kerja) sedang sisa nya 63,3% dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak diketahui atau tidak diteliti.

Adapun pembahasan yang akan diuraikan mengenai Analisis Hubungan Motivasi Dan Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada CV.

Netizen Motor Sport Cabang II Makassar Provinsi Sulawesi Selatan pertama hasil penelitian menunjukkan Motivasi ada hubungan positif terhadap Produktivitas Kerja Karyawan pada CV Netizen Motor Sport Cabang II Makassar Provinsi Sulawesi Selatan, hal ini dibuktikan dengan nilai Sig 0,000 < 0,05 dan nilai t-hitung (3,875) > t- tabel (2,011), hipotesis yang diajukan dapat diterima.

Kedua hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan positif disiplin kerja terhadap Produktivitas Kerja Karyawan pada CV Netizen Motor Sport Cabang II Makassar Provinsi Sulawesi Selatan. Hal ini dibuktikan

dengan nilai Sig 0,005 < 0,05 dan nilai t- hitung (2,949) > t-tabel (2,011), berarti hipotesis yang diajukan dapat diterima..

Ketiga hasil penelitian menunjukkan bahwa Motivasi dan Disiplin Kerja secara simultan (bersama-sama) terdapat hubungan terhadap Produktivitas Kerja Karyawan pada pada CV Netizen Motor Sport Cabang II Makassar Provinsi Sulawesi Selatan. Hal ini dibuktikan dengan nilai Sig 0,000 < 0,05 dan nilai Fhitung > Ftabel (13,630 > 3,20).

PENUTUP

Kesimpulan berdasarkan analisis data dan pembahasan dalam bab empat mengenai Analisis Hubungan Motivasi Dan Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada CV Netizen Motor Sport Cabang II Makassar Provinsi Sulawesi Selatan, maka dapat di simpulkan variabel independen Motivasi (X1) menunjukkan secara parsial terdapat hubungan positif dan signifikan terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada CV Netizen Motor Sport Cabang II Makassar Provinsi Sulawesi Selatan.

Kedua variabel independen Disiplin Kerja (X2) menunjukkan secara parsial terdapat hubungan positif dan signifikan terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada CV Netizen Motor Sport Cabang II Makassar Provinsi Sulawesi Selatan ketiga kemudian variabel independen Motivasi dan Disiplin Kerja (X1 dan X2) secara simultan terdapat hubungan positif dan signifikan terhadap Produktivitas Karyawan Pada CV Netizen Motor Sport Cabang II Makassar Provinsi Sulawesi Selatan.

Saran yang dapat diberikan penulis adalah diharapkan bagi CV Netizen Motor Sport Cabang II Makassar Provinsi Sulawesi Selatan dapat mempertahankan atau lebih meningkatkan Motivasi dan Disiplin Kerja para karyawannya agar Produktivitas Kerja Karyawan dapat lebih ditingkatkan demi pencapaian tujuan perusahaan dan bagi peneliti selanjutnya agar dapat melakukan Produktivitas Kerja Karyawan Pada CV Netizen Motor Sport

DAFTAR PUSTAKA

Afandi, P. (2018). Manajemen Sumber Daya Manusia (Teori, Konsep dan Indikator). Riau: Zanafa Publishing.

Model Summary

Mo del R

R Squar

e

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 ,606a ,367 ,340 1,86277

a. Predictors: (Constant),

DISIPLIN_KERJA, MOTIVASI

(9)

Assagaf .Y.C.S & Dotulong .H.O.L (2015).

Pengaruh Motivasi Dan Semangat Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Dinas Pendapatan Daerah Kota Manado. Jurnal emba Volume.3 No. 2 Juni 2015 Hal.639

Aziz, A. M. (2016). Pengaruh motivasi kerja, disiplin kerja dan lingkungan Kerja terhadap kinerja melalui kepuasan kerja pada pegawai puskesmas kecamatan balapulang kabupaten tegal.upstegal Multipler Vol 1 No 1 November , diakses pada tanggal 7 juli 2020 melaui website

:http://ejournal.upstegal.ac.id/index.ph p/MLT/article/view/769/0

Badriyah.M (2015). Manajemen Sumber Data Manusia Cetakan 1 ,Bandung ISBN:

978-979-076-480-4

Habibah, U.T. (2017). Pengaruh Pengalaman dan Pelatihan Kerja terhadap Produktivas Kerja Karyawan Dalam Perspektif Ekonomi Islam. Lampung:

Universitas Islam Negeri Raden Intan.

Hamali .Y.A (2015). Pengaruh Motivasi Terhadap Produktivitas Kerja studi kasus pada PT. X Bandung. Ejurnal The winners Volume. 14 N0.2 September 77-86

Handoko, Hani T. Manajemen. Edisi kedua,(

Yogyakarta: BPFE,2015)Indriantoro N,Supomo B. (2015). Metodologi penelitian bisnis. Edisi pertama. Cetakan keenam. Penerbit: BBFE. Yogyakarta.

Ishaya. R.S (2017). Pengaruh Motivasi Terhadap Produktivitas KerjaKaryawan Pada PT. Arka Mahesa Pratama Di Jakarta Selatan. Jurnal Lentera Bisnis Volumen 6, No 2,Novemmber

Kasmir, (2016) Manajemen Sumber Daya Manusia Teori dan Praktik . Cetakan Ke 1 Februari-Cetakan ke 2 Desember , Jakarta.

Manik. S , (2018). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja KaryawanbPada Bank Danamon Simpan Pinjam. Jurnal kajian ekonomi islam ,Volume 3, Nomor 1, Pattynama. J.V, Kojo. C ,Repi .L.A (2016).

Pengaruh Motivasi kerja disiplin kerja dan kepemimpinan terhadap prestasi kerja pegawai dibadan perpustakaan provinsi sulawesi utara. Junal Emba Volume. 4 N0 1 Maret hal 514-552

ISSN 2303-1174 . Cetakan Kedua.

Bandung: Alfabeta, CV.

Pamungkas. A.S (2016). Pengaruh Motivasi Dan Kedisiplinan Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Bagian Produksi PT.Fumira Semarang.

Priansa, J.D. (2016). Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Cetakan Kedua. Bandung:

Alfabeta, CV.

Purnama. R. (2016)”. Pengaruh Motivasi Kerja terhadap produktivitas kerja karyawan pada bagian produksi CV.

Epsilon Bandung”. Jurnal Strategic, Volume. 7, Nomor. 14, September 2016

Mandey .J (2015). Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Pegawai (Suatu Studi Di Kantor Kelurahan Tingkulu Kecamatan Wanea Kota Manado) , JAP No 31, Volume III 2015 Diakses Tgl 7 Juli 2020 Melalui:https://www.neliti.com/id/pub lications/1376/pengaruh-disiplin- kerja-terhadap-produktivitas-pegawai- suatu-studi-di-kantor-kel

Sugiyono, (2017). Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif, dan R&D.

Bandung : Alfabeta ; CV

Sugiyono, (2017). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung : Alfabeta.

Sugiyono, (2018). Metode penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.

Bandung: Alfabeta.

Sujarweni, V.W. (2015). Metodologi Penelitian-Bisnis dan Ekonomi.

Cetakan Pertama. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

usman. L (2016). Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT.Allo Jaya Dibontang.

Ejurnal Aministrasi Bisni 2016 4(3):911-922 ISSN 2355-5408

Suroyo (2016). Kedisiplinan yang berampak pada prouktif kerja karyawan . Jurnal parameter, Volume 2. No.001.

ISSN1979-8865.

susanti. I.P , Pangarso.A (2016). Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Biro Pelayanan Sosial Dasar Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat. Jurnal Manajemen Teori dan Terapan tahun 9 No.2

(10)

Thamhir. E (2015). Pengaruh Lingkungan Kerja, Disiplin Dan Motivasi Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Bagian Produksi PT. Sinar Siak Dian Permai Bandar Sekijang Pelalawan Diakses Tgl 7 Juli 2020

Melalui:https://media.neliti.com/m edia/publications/33757-ID pengaruh-lingkungan-kerja- disiplin-dan- motivasi-terhadap- produktivitas-kerja-kar.pdf

Widodo. W (2015). Pengaruh Sumber Daya Manusia Terhadap Kemampuan Kerja Pegawai Studi Sekretariat Daerah Kabupaten Lampung Timur: , Jurnal Tapis Volume II No 2 Juli- desember

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dari bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan dari penelitian mengenai pengaruh disiplin kerja dan kompetensi

PENUTUP Hasil analisis mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi hasil kinerja karyawan menujukkan bahwa Lingkungan Kerja dan Disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap