• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Inovasi, Harga, dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian iPhone 4S di Jakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Pengaruh Inovasi, Harga, dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian iPhone 4S di Jakarta"

Copied!
109
0
0

Teks penuh

Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi jurusan Manajemen dari STIE Indonesia Banking School. Penulisan skripsi ini dapat selesai tepat waktu berkat dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Terima kasih atas kasih sayang, dukungan dan perhatiannya yang telah memberikan semangat kepada penulis untuk menyelesaikan disertasi ini.

Latar belakang

Selain inovasi, perusahaan melakukan beberapa hal untuk mengembangkan produknya dan meningkatkan nilai tambah produk untuk menarik perhatian konsumen, seperti memastikan kualitas produk yang baik dan menetapkan harga yang kompetitif sesuai kualitas produk. Harga merupakan faktor yang cukup sensitif bagi konsumen, sebagai masyarakat umum, dalam menentukan harga yang terjangkau. Namun banyak juga konsumen yang sangat mempertimbangkan apakah harga tersebut seimbang dengan manfaat yang didapat dari produk yang dibelinya. Tidak hanya di luar negeri, iPhone 4S sebagai gadget yang sangat inovatif juga memimpin pasar telekomunikasi di Indonesia, khususnya di Jakarta. Warga Jakarta biasanya memilih iPhone 4S karena lebih inovatif dibandingkan merek smartphone lain, terutama dari keunggulan mesin dan fitur-fitur produk yang dikandungnya.Dengan harga yang mahal, pengguna iPhone 4S setia terhadap produk tersebut karena diimbangi dengan kualitas produk yang mereka gunakan.

Gambar 1.1 Daftar penjualan produk Apple dari tahun 2006-2012
Gambar 1.1 Daftar penjualan produk Apple dari tahun 2006-2012

Rumusan Masalah

Batasan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Sistematika Penulisan

PENDAHULUAN

LANDASAN TEORITIS

METODE PENELITIAN

ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

PENUTUP

Landasan teori .1 Konsep Pemasaran

  • Inovasi Produk .1 Konsep Inovasi .1 Konsep Inovasi
    • Konsep Produk
  • Harga
    • Definisi Harga
    • Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Harga
  • Kualitas Produk
    • Definisi Kualitas Produk
    • Dimensi Kualitas Produk
  • Keputusan Pembelian .1 Perilaku Konsumen
    • Definisi Keputusan Pembelian Konsumen
    • Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian
    • Proses Keputusan Pembelian Proses Keputusan Pembelian

Berbicara mengenai inovasi tentunya tidak jauh dari ide-ide yang diungkapkan dengan kreativitas yang tinggi untuk menciptakan suatu produk yang belum pernah ada sebelumnya. Produk baru yang memberikan kinerja lebih baik atau merasakan nilai lebih besar dan menggantikan produk yang sudah ada. Karakteristik subjektif berkaitan dengan perasaan pelanggan terhadap keberadaan produk sebagai produk yang berkualitas.

Penelitian Terdahulu

Penelitian lain yang berjudul “Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Harga Tarif Terhadap Keputusan Penggunaan Jasa Kereta Api Parahyangan Jalur Bandung-Jakarta” dilakukan oleh Rika Oktaviana pada tahun 2008. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh kualitas pelayanan dan tarif. dilakukan oleh PT Kereta Api (Persero) DAOP II Bandung terhadap keputusan pembelian (Y) pada KA Parahyangan dengan jumlah sampel sebanyak 120 orang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei deskriptif. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder yang dikumpulkan melalui observasi, wawancara, studi literatur dan kuesioner. Analisis jalur digunakan untuk mengukur besar pengaruh kedua variabel tersebut.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua variabel tersebut menunjukkan pengaruh positif terhadap keputusan penggunaan KA Parahyangan yang artinya semakin baik kualitas pelayanan maka semakin tinggi pula keputusan pembelian konsumen. Penelitian ini dilakukan oleh Vasanth Kiran, Mousumi Majumdar dan Krishna Kishore dari Vanguard Business School pada tahun 2012. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh inovasi produk dan promosi toko terhadap keputusan pembelian konsumen.

Penelitian ini dilakukan secara deskriptif dengan menggunakan data primer dan sekunder melalui observasi dan wawancara di beberapa toko retail di India. Raja Wasif dari Universitas Mohammad Ali Jinnah, Islamabad pada tahun 2012. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh harga dan kualitas produk terhadap perilaku pembelian konsumen. Penelitian ini menggunakan jumlah sampel sebanyak 100 orang dengan menggunakan analisis korelasi dan regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa harga produk berpengaruh positif terhadap perilaku konsumen, sedangkan kualitas produk tidak berpengaruh terhadap perilaku pembelian konsumen.

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

Rerangka Pemikiran Teoritis

Hipotesis

Jenis Penelitian dan Objek Penelitian

Metode Pengumpulan Sampel

  • Data yang dihimpun
  • Metode pengambilan sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan kesempatan yang sama kepada setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Responden dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling, artinya peneliti dengan sengaja menggunakan penilaiannya sendiri dalam memilih anggota populasi yang diyakininya mampu memberikan informasi yang diperlukan atau unit sampel yang memenuhi kriteria tertentu yang diinginkan peneliti. Jenis purposive sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah diskresi sampling yaitu pengambilan sampel dimana peneliti memilih sampel berdasarkan penilaian terhadap beberapa karakteristik anggota sampel yang disesuaikan dengan tujuan penelitian (Maholtra, 2007). permasalahan penelitian yang berkembang.

Dalam penelitian ini yang menjadi sampel adalah konsumen produk Apple dengan sasaran remaja dan dewasa terutama di wilayah Jakarta. Alasan pemilihan lokasi ini karena penggunaan iPhone 4S tertinggi di Jakarta dan memiliki purna jual terbanyak di berbagai pusat perbelanjaan khususnya di ibu kota Jakarta. Apple, khususnya iPhone 4S. Pengumpulan data untuk penelitian ini juga dapat dilakukan melalui penelitian lapangan yaitu dengan menyebarkan kuesioner dalam bentuk kertas dan juga dalam bentuk link yaitu halaman web yang berisi kuesioner untuk 100 responden. penelitian dilakukan pada bulan Januari 2013.

Alasan pemilihan 100 responden adalah untuk memperoleh data dengan tingkat kepercayaan 95% dan kesalahan sampling 10%. Jumlah tersebut dapat diperoleh dari jumlah sampel yang populasinya tidak terhingga, namun dapat juga dihitung secara sistematik dengan menggunakan rumus mencari jumlah sampel yang tidak terhingga (Walpole, 1995). Berdasarkan rumus ukuran sampel tak terhingga, jumlah yang dibutuhkan adalah 96 orang, namun responden dalam survei ini dibulatkan menjadi 100 orang.

Metode Analisa Data

  • Definisi Operasional Variabel
  • Teknik Pengujian Hipotesis
    • Model Regresi Linier Berganda
    • Uji Statistik

Kemampuan suatu produk untuk menjalankan fungsinya mencakup daya tahan, keandalan, kecepatan layanan produk, keakuratan, kemudahan pengoperasian dan perbaikan, dan properti berharga lainnya. Pengukuran terhadap setiap variabel independen dilakukan dalam bentuk Scoring, yaitu kegiatan berupa penelitian atau harapan dalam bentuk angka-angka kuantitatif yang diperlukan dalam perhitungan hipotesis. Dalam penelitian ini jawaban yang diberikan konsumen kemudian diberi skor dengan mengacu pada ukuran data interval (skala interval), yaitu dengan menggunakan teknik penskalaan setuju-tidak setuju dengan mengembangkan pernyataan yang menghasilkan jawaban setuju-tidak setuju dalam rentang nilai yang berbeda-beda menurut Ferdinand (2006). ). .

Uji Validitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel perancu atau residu mempunyai distribusi normal menurut Ghozali (2007). Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat sebaran data (titik) pada sumbu diagonal grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya. Jika data tersebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau plot histogram menunjukkan pola sebaran normal, maka model regresi menunjukkan asumsi normalitas. Multikolinearitas merupakan keadaan yang mengakibatkan adanya korelasi variabel independen satu sama lain yang terjadi jika standar error terlalu tinggi atau nilai t-ratio terlalu rendah. Dampak multikolinearitas adalah sulitnya menginterpretasikan kontribusi variabel independen. dari sekumpulan prediktor ke model regresi.

Untuk itu uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi menemukan adanya korelasi antar variabel independen (Ghozali, 2007). Nilai yang dihasilkan estimasi model regresi empiris sangat tinggi, namun secara individual banyak variabel independen yang tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Jika terdapat korelasi yang cukup tinggi antar variabel independen (umumnya di atas 0,90), maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolinearitas.

Namun tidak adanya korelasi yang tinggi antar variabel independen bukan berarti terbebas dari multikolinearitas. Secara sederhana, setiap variabel independen menjadi variabel dependen (terikat) dan diregresi terhadap variabel lainnya. Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah terdapat ketimpangan variance dari residual satu observasi ke observasi lainnya dalam model regresi.

Untuk mengetahui apakah terjadi heteroskedastisitas pada model regresi ini digunakan dua analisis yaitu representasi grafis dan uji Glejser.

Analisis Koefisien Determinasi (R Square)

Uji Regresi Parsial / t-test

  • Gambaran Umum dan Objek Penelitian
    • Sejarah Singkat Apple, Inc
    • Produk Apple
  • Hasil dan Analisa Pembahasan .1 Karakteristik Responden .1.1 Jenis Kelamin
    • Usia
    • Alamat
    • Pekerjaan
    • Pengeluaran
    • Analisa Hasil Pre-Test
    • Analisis Hasil data Penelitian .1 Uji Validitas
    • Pengujian Hipotesis
  • Implikasi Manajerial
  • Kesimpulan
  • Saran

Dari perhitungan yang diperoleh pada tabel inovasi produk, harga, kualitas produk dan keputusan pembelian konsumen dapat dijelaskan bahwa pernyataan-pernyataan pada variabel-variabel tersebut dinyatakan valid jika mempunyai nilai faktor loading > 0,5. Hasil uji validitas pada tabel 4.6 menjelaskan bahwa indikator IP 1 mempunyai nilai factor loading sebesar 0,674 > 0,5 yang dapat dikatakan valid, mempunyai indikator IP 2. Hasil uji validitas pada tabel 4.7 menjelaskan bahwa indikator HRG 1 mempunyai nilai factor loading sebesar 0,685 > 0,5 yang dapat dikatakan valid, indikator HRG 2 mempunyai nilai factor loading sebesar 0,684 > 0,5 yang dapat dikatakan valid, dan indikator HRG 3 mempunyai nilai factor loading. sebesar 0,688 > 0,5 dapat dikatakan valid.

Hasil uji validitas pada tabel 4.8 menjelaskan bahwa indikator KP 1 mempunyai nilai factor loading sebesar 0,794 > 0,5 yang dapat dikatakan valid, indikator KP 2 mempunyai nilai factor loading sebesar 0,668 > 0,5 yang dapat dikatakan valid. , indikator KP 3 mempunyai nilai factor loading sebesar 0,782 > 0,5 dapat dikatakan valid, indikator KP 4 mempunyai nilai factor loading sebesar 0,813 > 0,5 dapat dikatakan valid, indikator KP 5 mempunyai nilai factor loading nilai 0,717 > 0,5 dapat dikatakan valid, indikator KP 6 mempunyai nilai factor loading sebesar 0,665 > 0,5 dapat dikatakan valid, indikator KP 7 mempunyai nilai factor loading sebesar 0,689 >. 0,5 dapat dikatakan valid dan indikator KP 8 mempunyai nilai factor loading sebesar 0,682 > 0,5 yang dapat dikatakan valid. Hasil uji validitas pada tabel 4.9 menjelaskan bahwa indikator KPK 1 mempunyai nilai factor loading sebesar 0,655 > 0,5 yang dapat dikatakan valid, indikator KPK 2 mempunyai nilai factor loading sebesar 0,558 > 0,5 yang dapat dikatakan valid. , indikator KPK 3 mempunyai nilai faktor loading sebesar 0,572 > 0,5 dapat dikatakan valid, indikator KPK 4 mempunyai nilai faktor loading sebesar 0,607 > 0,5 yang dapat dikatakan valid, indikator KPK 5 mempunyai nilai faktor sebesar 0,806 > 0,5 yang dapat dikatakan valid, dan indikator KPK 6 mempunyai nilai loading faktor sebesar 0,627 > 0,5 dapat dikatakan valid.

Dari perhitungan yang diperoleh pada tabel karakteristik produk, inovasi produk, harga dan kualitas produk dapat dijelaskan bahwa pertanyaan pada variabel-variabel tersebut dinyatakan valid jika mempunyai nilai faktor loading > 0,5. Hasil uji validitas pada tabel 4.11 menjelaskan bahwa indikator IP 1 mempunyai nilai factor loading sebesar 0,560 > 0,5 yang dapat dikatakan valid, indikator IP 2 mempunyai nilai factor loading sebesar 0,539 > 0,5 yang dapat dikatakan valid. , dan indikator IP 3 mempunyai nilai faktor loading sebesar 0,629 > 0,5 dapat dikatakan valid. Hasil uji validitas pada tabel 4.12 menjelaskan bahwa indikator HRG 1 mempunyai nilai factor loading sebesar 0,712 > 0,5 yang dapat dikatakan valid, indikator HRG 2 mempunyai nilai factor loading sebesar 0,618 > 0,5 yang dapat dikatakan valid. , Dan.

Hasil uji validitas pada tabel 4.13 menjelaskan bahwa indikator KP 1 mempunyai nilai factor loading sebesar 0,829 > 0,5 yang dapat dikatakan valid, indikator KP 2 mempunyai nilai factor loading sebesar 0,786 > 0,5 yang dapat dikatakan valid. dikatakan valid, indikator KP 3 mempunyai nilai factor loading sebesar 0,684 > 0,5 maka dapat dikatakan valid, indikator KP 4 mempunyai nilai factor loading sebesar 0,688 > 0,5 maka dapat dikatakan valid, indikator KP 5 mempunyai nilai faktor loading sebesar 0,745 > 0,5 bisa. Hasil uji validitas pada tabel 4.14 menjelaskan bahwa indikator KPK 1 mempunyai nilai factor loading sebesar 0,829 > 0,5 yang dapat dikatakan valid, indikator KPK 2 mempunyai nilai factor loading sebesar 0,677 > 0,5 yang dapat dikatakan valid. dikatakan valid, indikator KPK 3 mempunyai nilai faktor loading sebesar 0,737 > 0,5 dapat dikatakan valid, indikator KPK 4 mempunyai nilai faktor loading sebesar 0,513 > 0,5 dapat dikatakan valid, indikator KPK 5 mempunyai faktor nilai loading sebesar 0,775 > 0,5. Harga merupakan satu-satunya variabel yang tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen iPhone 4S.

Gambar 4.1 Perubahan Logo Apple, Inc.
Gambar 4.1 Perubahan Logo Apple, Inc.

Gambar

Gambar 1.1 Daftar penjualan produk Apple dari tahun 2006-2012
gambar 1.2 Laporan Keuangan Apple tahun 2012
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Gambar 2.2 : Rerangka Pemikiran Teoritis
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

pengaruh dominan terhadap keputusan konsumen dalam membeli produk Iphone. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif asosiatif, dengan penarikan kesimpulan secara

Tujuan penelitian ini untuk: 1) Mengetahui pengaruh kualitas produk dan harga terhadap keputusan konsumen dalam membeli produk Iphone. 2) Mengetahui diantara kualitas

Berdasarkan hasil analisis data diketahui variabel kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian, artinya semakin tinggi persepsi konsumen

66 4.1.10 Pengaruh Inovasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian Seblak Basah Instan Mommyindo ... 68

Keputusan pembelian produk Tupperware di Yogyakarta harus diimbangai juga dengan mudahnya informasi mengenai harga dan kualitas produk yang dapat diperoleh konsumen

(5) Inovasi produk, kualitas produk, harga dan gaya hidup secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian handphone Samsung pada

Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian produk Tupperware pada masyarakat wilayah

Pengaruh harga X1 dan kualitas produk X2 terhadap keputusan pembelian Y Harga dan kualitas produk memiliki keterkaitan yang kuat terhadap keputusan pembelian, konsumen akan memilih