Penelitian yang berjudul Pengaruh Insentif Perpajakan PMK 149/2021 Di Tengah Pandemi Covid 19 Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak UMKM Di Kabupaten Purworejo ini disusun untuk memenuhi tugas akhir yaitu skripsi sebagai salah satu syarat penyelesaian program sarjana. (S1) pada program studi Akuntansi Fakultas Bisnis dan Ekonomi Universitas Islam Indonesia. Tujuan penelitian ini untuk menguji pengaruh sosialisasi insentif pajak PMK 149/2021, tarif pajak, fiskus, batas waktu PP 23/2018, sanksi perpajakan, faktor demografi dan kondisi ekonomi terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM di kabupaten Purworejo.
- Latar Belakang Masalah
- Rumusan Masalah
- Tujuan Penelitian
- Manfaat Penelitian
- Sistematika Pembahasan
Penelitian yang dilakukan oleh Ananda et al. 2021) berpendapat bahwa tarif pajak berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak pada. Penelitian yang dilakukan oleh Pratama (2020), Fidiana dan Putri (2020), Rara Susmita dan Supadmi (2016), Fuadi dan Mangoting (2013) menunjukkan bahwa pelayanan fiskus berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya. .
PENDAHULUAN
KAJIAN PUSTAKA
METODE PENELITIAN
HASIL DAN PEMBAHASAN
KESIMPULAN DAN SARAN
Landasan Teori
- Teori Atribusi (Attribution Theory)
- Teori Perilaku Terencana (Theory of Planned Behavior)
- Pajak
- Fungsi Pajak
- Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)
Kondisi tersebut dapat meningkatkan kepatuhan wajib pajak terhadap peraturan yang ada (Ermawati, 2018). Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pajak adalah iuran wajib pajak yang dipaksakan dan tidak mendapat imbalan secara langsung, tetapi untuk keperluan negara dan pembangunan nasional bagi kesejahteraan rakyat.
Tinjauan Penelitian Terdahulu
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah tarif pajak dan sanksi UMKM di kota Madiun, sedangkan variabel terikatnya adalah kepatuhan wajib pajak UMKM. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tarif dan sanksi berdampak pada kepatuhan wajib pajak UMKM di kota Madiun.
Hipotesis Penelitian
- Sosialisasi Insentif Pajak PMK No.149/2021 berpengaruh terhadap
- Tarif Pajak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM
- Pelayanan Fiskus berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM 20
Sesuai dengan penelitian Andrew dan Sari (2021) menyatakan bahwa sosialisasi insentif PMK 86/2021 berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak. Berdasarkan penelitian sebelumnya oleh Putra (2020), Syaputra (2019) serta Andrew dan Sari (2021), keduanya menyatakan bahwa PP No. 23 Tahun 2018 berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM.
- Populasi dan Sampel
- Jenis dan Sumber Data
- Variabel Penelitian dan Pengukurannya
- Variabel Dependen
- Variabel Independen
- Metode Pengujian Instrumental
- Uji Validitas
- Uji Reliabilitas
- Metode Analisis
- Statistik Deskriptif
- Uji Asumsi Klasik
- Pengujian Hipotesis
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel secara purposive. Sumber data utama dalam penelitian ini adalah metode pengumpulan data survei dengan media pendukung yaitu kuesioner. Kepatuhan wajib pajak adalah perilaku wajib pajak yang memenuhi kewajiban perpajakannya sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Kriteria kepatuhan Wajib Pajak yang mengacu pada teori Internal Revenue Service (IRS) yang dipadukan dengan PP Nomor 23 Tahun 2018 adalah sebagai berikut: Kepatuhan Pengisian (SPT) Pengisian, Kepatuhan Pembayaran dan Kepatuhan Pelaporan (Rara Susmita dan Supadmi, 2016) tepat waktu. Pemerintah berharap dengan adanya sosialisasi ini dapat meningkatkan kepatuhan wajib pajak dalam memenuhi kewajibannya dan wajib pajak dapat memanfaatkan insentif PMK 149/2021 yang diberikan oleh pemerintah. Tarif pajak dapat diartikan sebagai penetapan persentase (%) atau jumlah yang harus dibayar oleh wajib pajak menurut objek pajaknya (Nathania et al., 2021).
Kualitas pelayanan fiskus dapat dicapai dengan aparat pajak yang mampu memberikan penjelasan dan memberikan pelayanan yang komprehensif kepada wajib pajak (Yunia et al., 2021). Sanksi perpajakan merupakan sanksi yang diterima wajib pajak jika melanggar peraturan perpajakan (Anggini et al., 2021).
Karakteristik Responden
- Karakteristik Responden Berdasarkan Sektor Usaha
- Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Usaha
- Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Karyawan
- Karakteristik Responden Berdasarkan Omzet Setahun
40 responden atau 38,1%, kemudian ada perusahaan perdagangan sebanyak 21 responden atau 20%, sektor usaha industri lainnya sebanyak 19 responden atau 18,1%, perusahaan jasa lainnya sebanyak 10 responden atau 9,5%, kemudian perusahaan fashion sebanyak 9 responden atau 8,6%, usaha bahan bangunan sebanyak 5 responden atau 4,8%, dan usaha agribisnis sebanyak 1 atau 1%.
Analisis Pengujian Instrumental
- Uji Validitas
- Uji Reliabilitas
Berdasarkan tabel 4.5 dari hasil uji validitas dapat disimpulkan bahwa seluruh indikator pertanyaan terkait dengan kepatuhan wajib pajak; pembagian insentif pajak PMK 149/2021, tarif pajak, fiskus, batas waktu PP 23/2018, sanksi perpajakan, faktor demografi, kondisi ekonomi dan kepatuhan wajib pajak valid karena nilai signifikansi r lebih kecil dari 0,05 atau 5% (r hitung .> r tabel) yaitu 0,000. Uji reliabilitas dapat digunakan untuk mengetahui reliabilitas dan konsistensi instrumen pengukuran atau pertanyaan dalam kuesioner penelitian dengan menggunakan nilai koefisien Cronbach's Alpha. Sedangkan alat ukur dikatakan tidak reliabel jika menghasilkan nilai koefisien Cronbach’s Alpha kurang dari 0,6 atau 60%.
Berdasarkan tabel 4.6 uji reliabilitas diketahui bahwa seluruh variabel dalam penelitian ini adalah sosialisasi insentif pajak PMK 149/2021 (X1), tarif pajak (X2), fiskus (X3), batas waktu PP 23/2018 ( X4), sanksi perpajakan (X5), pengetahuan perpajakan (X6), kondisi ekonomi (X7), kepatuhan wajib pajak (Y) memiliki koefisien alpha Cronbach lebih besar dari 0,6 atau 60%. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa semua pertanyaan yang digunakan dalam penelitian ini dapat diandalkan dan konsisten.
Analisis
- Statistik Deskriptif
- Uji Asumsi Klasik
Berdasarkan hasil analisis uji deskriptif pada tabel 4.7 dan 4.8 di atas dapat disimpulkan bahwa variabel sosialisasi insentif pajak PMK 149/2021 (X1) memiliki nilai minimal 1,78 dan nilai maksimal 4, dengan nilai rata-rata (mean) sebesar 3,20 yang termasuk dalam kategori sedang dan standar deviasi sebesar 0,38. Variabel tarif pajak (X2) memiliki nilai minimal 1,71 dan nilai maksimal 4, dengan nilai rata-rata (mean) 3,18 termasuk dalam kategori sedang dan standar deviasi 0,44. Variabel pelayanan pajak (X3) memiliki nilai minimal 1,80 dan nilai maksimal 4, dengan nilai rata-rata (mean) 3,26 termasuk dalam kategori tinggi dan standar deviasi 0,42.
Variabel batas waktu p.23/2018 (X4) memiliki nilai minimum 1,40 dan nilai maksimum 4, dengan nilai rata-rata (mean) 3,15 yang termasuk dalam kategori sedang dan standar deviasi 0,52. Variabel pengetahuan perpajakan (X6) memiliki nilai minimal 1,67 dan nilai maksimal 4, dengan nilai rata-rata (mean) 3,24 yang berada pada kategori sedang dan standar deviasi 0,51. Variabel kondisi ekonomi (X7) memiliki nilai minimum 2,00 dan nilai maksimum 4, dengan nilai rata-rata (mean) 3,21 yang termasuk dalam kategori sedang dan standar deviasi 0,49.
Variabel kepatuhan wajib pajak (Y) memiliki nilai minimal 2,17 dan nilai maksimal 4, dengan nilai rata-rata (mean) 3,25 yang termasuk dalam kategori sedang dan standar deviasi 0,33. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini tidak terdapat gejala multikolinearitas antar variabel bebas dalam model regresi.
Pengujian Hipotesis
- Analisis Regresi Linear Berganda
- Uji t
- Uji F
- Uji Koefisien Determinasi (R2)
Berdasarkan Tabel 4.13 diperoleh hasil koefisien regresi variabel sosialisasi insentif pajak PMK 149/2021 sebesar 0,213 dan sig. Pengujian Pengaruh Tarif Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak UMKM Berdasarkan Tabel 4.13, hasil koefisien regresi untuk variabel tarif pajak menunjukkan sebesar 0,183 dan nilai sig. Sehingga dapat disimpulkan bahwa H2 yang menyatakan tarif pajak berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM diterima atau dikatakan hipotesis kedua didukung.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H3 yang menyatakan administrasi perpajakan berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak UKM diterima atau hipotesis ketiga didukung. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H4 yang menyatakan bahwa batas waktu PP 23/2018 berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM diterima atau hipotesis keempat dikatakan didukung. Pengujian pengaruh sanksi pajak terhadap kepatuhan wajib pajak UKM Tabel 4.13 menunjukkan hasil koefisien regresi variabel sanksi pajak sebesar 0,008 dan nilai sig.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H5 yang menyatakan bahwa sanksi perpajakan berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM ditolak atau hipotesis kelima dikatakan tidak didukung. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H7 yang menyatakan kondisi ekonomi berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM di Kabupaten Purworejo atau hipotesis ketujuh dikatakan terdukung.
Pembahasan
- Pengaruh sosialisasi insentif pajak PMK 149/2021 terhadap kepatuhan
- Pengaruh tarif pajak terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM
- Pengaruh pelayanan fiskus terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM
- Pengaruh batas waktu pp 23/2018 terhadap kepatuhan wajib pajak
- Pengaruh pengetahuan pajak terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM
- Pengaruh kondisi ekonomi terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM
Variabel sosialisasi insentif pajak PMK 149/2021 berpengaruh positif signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM di Kabupaten Purworejo. Variabel term PP 23/2018 berpengaruh positif signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM di Kabupaten Purworejo. Variabel sanksi perpajakan berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM di Kabupaten Purworejo.
Variabel pengetahuan pajak berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM di kabupaten Purworejo. Pengaruh sosialisasi, implementasi e-compliance dan tax amnesty terhadap kepatuhan wajib pajak (studi empiris pada wajib pajak orang pribadi di KPP Pratama Kudus dan Pati). Pengaruh Sosialisasi dan Pemahaman Insentif Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Pada Masa Pandemi Covid-19 (Studi Pada Pemilik UMKM di Kota Bekasi).
Pengaruh Penurunan Tarif Pajak UMKM terhadap Kepatuhan Wajib Pajak UMKM (Studi Kasus KPP Pratama Pondok Aren). Pengaruh Sosialisasi Pajak dan Help Desk Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Studi KPP Pratama Cianjur).
66
Kesimpulan
Artinya semakin tinggi tingkat sosialisasi wajib pajak maka semakin tinggi pula kepatuhan wajib pajak. Hal ini karena program insentif tarif pajak ditanggung oleh pemerintah (0%), sehingga wajib pajak segera memanfaatkan tarif tersebut. Oleh karena itu, tarif pajak yang tidak memberatkan wajib pajak akan meningkatkan kepatuhan wajib pajak UMKM.
Pasalnya, batas waktu PP 23/2018 sangat membantu wajib pajak untuk memahami bagaimana menjalankan kewajiban pembukuan hingga batas waktu yang ditetapkan. Hal ini disebabkan sanksi perpajakan cenderung dilonggarkan pada masa pandemi Covid-19 dan relaksasi pemerintah sehingga hasil penelitian yang dilakukan pada masa pandemi Covid-19 tidak mempengaruhi kepatuhan wajib pajak. Hal ini dikarenakan pengetahuan perpajakan yang diperoleh dari latar belakang pendidikan wajib pajak tidak menjamin bahwa wajib pajak akan patuh dan termotivasi untuk melakukan kewajiban perpajakannya.
Hal ini dikarenakan wajib pajak UMKM di Kabupaten Purworejo dalam penelitian ini terlibat dalam pelaku risk averse, sehingga ketika kondisi ekonomi pelaku UMKM di Kabupaten Purworejo meningkat maka mereka akan lebih yakin untuk memenuhi kewajiban perpajakannya.
Keterbatasan
Saran
Pengaruh Pengetahuan Pajak, Komunikasi Pajak dan Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Badan UMKM (Studi Kasus Pada Kpp Pratama Medan Kota). Pengaruh Kualitas Pelayanan Petugas Pajak, Sanksi Pajak dan Biaya Kepatuhan Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. Pengaruh Sanksi Pajak, Manfaat Pajak, Pengetahuan dan Pemahaman Perpajakan, Kesadaran Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak.
Pengaruh sikap terhadap, norma subyektif, persepsi kontrol perilaku dan pelayanan fiskal terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM di Kabupaten Jombang. Pengaruh Norma Subjektif, Kesadaran Wajib Pajak, Kualitas Pelayanan dan Sanksi Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor di Samsat Kabupaten Pemalang. Efektifitas Insentif Pajak UMKM Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Selama Pandemi Covid-19 di Wilayah KPP Pratama Malang Utara.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (Pkb) Di Unit Pelayanan Pendapatan Daerah (Uppp) Kabupaten Seluma. Pajak UMKM dan Sanksi Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak UMKM di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Badung Utara. Pengaruh Sosialisasi Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Terhadap Pengetahuan Pajak Sebagai Variabel Intervening (Studi Pada Wajib Pajak Orang Pribadi Di KPP Pratama Kebumen).
Pengaruh Tingkat Pendidikan dan Sistem Administrasi Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi di KPP Pratama Pare.