• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH INSTRUMEN TATA KELOLA PERUSAHAAN TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH INSTRUMEN TATA KELOLA PERUSAHAAN TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY"

Copied!
143
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Hasil penelitian Dewi (2015) menyatakan bahwa kepemilikan saham asing berpengaruh positif signifikan terhadap pengungkapan CSR perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Richardson & Welkker (2001), perusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi akan mendorong perusahaan untuk melakukan pengungkapan CSR yang lebih luas. Ukuran perusahaan merupakan salah satu variabel yang banyak digunakan untuk menjelaskan variasi pengungkapan CSR perusahaan.

Hal ini dikarenakan untuk mengurangi biaya keagenan dan meminimalkan tekanan dari luar untuk mengungkapkan CSR perusahaan.

Identifikasi Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Kontribusi Penelitian

KAJIAN PUSTAKA

Corporate Social Responsibility

Aspek hak-hak masyarakat adat HR8 Jumlah kasus pelanggaran hak-hak masyarakat adat dan tindakan yang diambil. Aspek Penilaian HR9 Jumlah dan persentase total operasi yang telah melakukan tinjauan hak asasi manusia atau penilaian dampak. PR4 Jumlah total kasus ketidakpatuhan terhadap peraturan dan kode sukarela terkait dengan informasi dan pelabelan produk dan layanan, menurut jenis hasilnya.

Aspek Kepatuhan PR9 Nilai uang denda yang signifikan untuk ketidakpatuhan terhadap undang-undang dan peraturan tentang penyediaan dan penggunaan produk dan layanan.

Tata Kelola Perusahaan dan Instrumen Tata Kelola Perusahaan

  • Hubungan Kepemilikan Saham Asing Terhadap CSR
  • Hubungan Ukuran Dewan Komisaris Independen Terhadap CSR
  • Hubungan Leverage Terhadap CSR
  • Hubungan Size Perusahaan Terhadap CSR
  • Hubungan Profitabilitas Terhadap CSR

Dalam penelitian ini instrumen corporate governance yang digunakan untuk pengungkapan CSR adalah Kepemilikan Saham Asing, Ukuran Dewan Komisaris Independen dan Leverage 2.2.1 Hubungan Kepemilikan Saham Asing dengan CSR. Dewan komisaris dalam suatu perusahaan terbagi menjadi 2 jenis, yaitu dewan komisaris independen dan dewan komisaris internal. Dewan komisaris independen adalah dewan yang diambil dari pemegang saham terbesar perusahaan, dan dewan komisaris independen harus setuju.

Dalam penelitian ini, ukuran dewan komisaris diukur dengan jumlah komisaris independen yang dimiliki perusahaan.

Penelitian Terdahulu dan Pengembangan Hipotesis

  • Pengaruh Kepemilikan Saham Asing terhadap CSR
  • Pengaruh Ukuran Dewan Komisaris Independen terhadap CSR
  • Pengaruh Leverage terhadap CSR
  • Pengaruh Size Perusahaan terhadap CSR
  • Pengaruh Profitabilitas terhadap CSR

Teori ini mendasari bahwa beberapa perusahaan MNC di Indonesia memiliki perjanjian atau kontrak dengan pemangku kepentingan asing, baik dalam bentuk perdagangan maupun kepemilikan, sehingga perusahaan akan lebih terdorong untuk mengungkapkan MNC mereka (Aziz, 2010). Dalam penelitian Hamdani (2014) juga disimpulkan bahwa pengungkapan CSR memiliki hubungan yang signifikan dengan kepemilikan saham asing. Menurut Dewi (2013), ukuran dewan komisaris independen terbukti berpengaruh terhadap pengungkapan CSR dalam laporan tahunan perusahaan manufaktur.

Hal ini juga diungkapkan oleh penelitian Aziz (2014) yang menyatakan hal yang sama tentang pengaruh dewan komisaris independen terhadap pengungkapan CSR. Perusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi akan memiliki tanggung jawab untuk melakukan pengungkapan yang semakin luas dibandingkan dengan perusahaan yang memiliki tingkat leverage yang rendah. Semakin luas pengungkapan pernyataan CSR maka semakin banyak pula informasi yang didapat bagi investor, hal ini bertujuan agar investor semakin yakin terhadap perusahaan dan kepercayaan dalam menjamin hak-hak investor sebagai kreditur (Rita et al., 2010).

Perusahaan yang memiliki tingkat leverage yang tinggi akan cenderung memberikan pengungkapan CSR yang lebih luas. Hal ini dikarenakan perusahaan yang memiliki tingkat leverage yang tinggi memiliki tekanan yang sangat tinggi dari berbagai pihak seperti kreditur, bank, investor dan lainnya. Selain itu ukuran perusahaan atau ukuran perusahaan merupakan variabel yang banyak digunakan untuk menjelaskan variasi pengungkapan CSR dalam laporan tahunan atau laporan tahunan perusahaan.

Kurnianingsih (2013) mengungkapkan bahwa ukuran perusahaan (size) berpengaruh negatif terhadap CSR yang dilakukan oleh perusahaan, hal ini berarti ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap CSR, dan CSR tidak berhubungan dengan ukuran perusahaan yang tercermin dari total perusahaan. aktiva. Menurut penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Airlangga (2009), Suhaenah (2011) dan Jurica & Lady (2012), menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh positif terhadap CSR perusahaan. Dengan kata lain, perusahaan dengan profitabilitas yang tinggi akan memberikan lebih banyak informasi tentang pengungkapan CSR.

Kerangka Pemikiran

METODE PENELITIAN

  • Populasi dan Sampel
  • Data dan Sumber Data
  • Variabel dan Pengukurannya
    • Variabel Bebas (Independent Variable)
    • Variabel Terikat (Dependent Variabel)
  • Model Penelitian
  • Teknik Analisis Data
    • Statistik Deskriptif
    • Uji Asumsi Klasik
    • Uji Hipotesis

Hipotesis yang diuji dalam penelitian ini adalah pengaruh kepemilikan saham asing, ukuran dewan pengawas independen, efek leverage, ukuran perusahaan dan profitabilitas terhadap tanggung jawab sosial perusahaan. Dalam penelitian ini uji t digunakan untuk mengetahui apakah kepemilikan saham asing, ukuran dewan direksi independen, leverage, ukuran perusahaan dan profitabilitas berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Santioso (2012), Setyarini (2011), Sembiring (2006) dan Dewi (2013) yang menyatakan bahwa semakin besar ukuran dewan pengawas.

Temuan penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Airlangga (2009), Suhaenah (2011) dan Jurica & Lady (2012) yang menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan CSR perusahaan. Temuan penelitian ini sejalan dengan temuan penelitian yang dilakukan oleh Nursiam dan Gemitasari (2013), Trisnawati (2014) serta Al-Baab dan Yunia (2017) yang menyatakan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. . Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepemilikan saham asing berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran dewan komisaris independen berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa leverage berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Sampel Penelitian

Objek dalam penelitian ini umumnya adalah perusahaan yang terdaftar di BEI dengan indeks KOMPAS 100 periode 2012-2017. Populasi ini diambil sampelnya menggunakan metode purposive sampling dengan beberapa kriteria yang telah ditentukan yaitu indeks KOMPAS 100 perusahaan yang menerbitkan annual report atau laporan keuangan tahunan dan perusahaan yang mempublikasikan CSR dalam laporan tahunannya periode 2012-2017.

Skor Pengungkapan CSR

Statistik Deskriptif

Hal ini menunjukkan bahwa komposisi direksi pengawas independen dari 408 perusahaan sampel berada di urutan besarnya 2 direktur pengawas independen.

Hasil Pengujian

  • Uji Asumsi Klasik
    • Uji Normalitas
    • Uji Multikolinearitas
    • Uji Heterokedastisitas
    • Uji Autokorelasi
  • Hasil Pengujian Hipotesis
    • Pengujian Secara Simultan (Uji F)
    • Pengujian secara Parsial (Uji t)

Menurut Ghozali (2006), pengujian ini dilakukan untuk menguji apakah model regresi berdistribusi normal dapat dilihat dari plot P atau plot probabilitas. Uji normalitas ini dapat dideteksi dengan melihat sebaran titik (data) pada sumbu diagonal dan mengikuti arah garis diagonal sehingga model regresi memenuhi asumsi normalitas. Jika data tersebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

Jika data tersebar menjauhi diagonal dan titik-titik mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Hal ini dikarenakan P-Plot atau Probability Plot menunjukkan bahwa data tersebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis, sehingga model regresi memenuhi asumsi normal.Hasil penelitian dengan menggunakan P-plot ditunjukkan pada Gambar 4.1. Salah satu asumsi yang mendasari model regresi linier adalah tidak adanya hubungan linier yang sempurna dan sebagian atau seluruh variabel bebas.

Kesimpulannya, karena tidak ada pola yang jelas pada grafik Scatter Plot dan titik-titik tersebar secara acak di atas dan di bawah nol pada sumbu Y, maka tidak ada gejala heteroskedastisitas pada model regresi ini. Untuk mendeteksi adanya gejala autokorelasi dalam model regresi, dilakukan pengujian skor tes Durbin-Watson. Model pertama dalam penelitian ini ditunjukkan pada Tabel 4.6. Variabel DKI memiliki p-value kurang dari 0,1 sehingga berpengaruh signifikan terhadap variabel CSR.

Sedangkan variabel lain seperti ASING dan LEV memiliki nilai p lebih besar dari 0,1 sehingga dapat dikatakan bahwa variabel tersebut tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel CSR. Model kedua pada penelitian ini pada tabel 4.6, variabel DKI dan SIZE memiliki p-value kurang dari 0,1 sehingga berpengaruh signifikan terhadap variabel CSR.

Analisis Hasil Pengujian Hipotesis

  • Pengaruh Kepemilikan Saham Asing terhadap pengungkapan CSR
  • Pengaruh Ukuran Dewan Komisaris Independen terhadap Pengungkapan CSR
  • Pengaruh Leverage terhadap Pengungkapan CSR
  • Pengaruh Size Perusahaan terhadap CSR
  • Pengaruh Profitabilitas terhadap Pengungkapan CSR

Hal ini menunjukkan bahwa ukuran dewan independen dapat menjadi mekanisme instrumen tata kelola perusahaan yang dapat mempengaruhi pengungkapan tanggung jawab sosial indeks KOMPAS 100. Hal ini menunjukkan bahwa ukuran perusahaan dapat mempengaruhi pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat profitabilitas perusahaan belum mampu mempengaruhi pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.

Pengaruh ukuran perusahaan, leverage dan profitabilitas terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Pengaruh karakteristik perusahaan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) Pada Laporan Tahunan Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia).

Pengaruh ukuran dewan pengawas, profitabilitas, paparan media dan umur perusahaan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan (studi empiris pada perusahaan high-profile yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2013). Tata Kelola Perusahaan dan Profitabilitas; Pengaruh Corporate Social Responsibility Disclosure (studi empiris pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia). Pengaruh Karakteristik Perusahaan, Pengungkapan, Terhadap Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Dalam Produksi Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

Karakteristik Perusahaan dan Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial: Studi Empiris Perusahaan yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia. Analisis pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas dan leverage terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility disclosure).

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh instrumen tata kelola perusahaan yang terdiri dari Kepemilikan Saham Asing, Ukuran Dewan Komisaris Independen dan Leverage, serta aspek karakteristik perusahaan yaitu Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas yang mengikuti model uji pengungkapan. dari tanggung jawab sosial perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa keberadaan kepemilikan saham asing belum dapat menjadi mekanisme alat tata kelola perusahaan yang dapat mempengaruhi pengungkapan indeks tanggung jawab sosial perusahaan KOMPAS 100. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat leverage perusahaan belum dapat menjadi mekanisme alat tata kelola perusahaan yang dapat mempengaruhi pengungkapan tanggung jawab Indeks tanggung jawab sosial KOMPAS 100.

Keterbatasan

Tidak semua perusahaan memiliki format laporan tahunan yang sama, sehingga penilaian setiap item pengungkapan berbeda.

Saran

Pengaruh Masa Jabatan Manajemen, Keberagaman Gender Eksekutif dan Kepemilikan Institusional Terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure (CSRD) (Studi pada Perusahaan Manufaktur Tercatat di Bursa Efek Indonesia). Pengaruh struktur kepemilikan dengan variabel kontrol profitabilitas, umur dan ukuran perusahaan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan (Studi empiris pada perusahaan manufaktur di BEI tahun 2011-2013). Faktor Fundamental, Mekanisme Tata Kelola Perusahaan, Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) Perusahaan Manufaktur dan Sumber Daya Alam di Indonesia.

Pengaruh leverage, jenis industri, ukuran perusahaan dan profitabilitas terhadap tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) (studi pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2010-2012). Pengaruh profitabilitas ukuran perusahaan, leverage, umur perusahaan dan dewan komisaris independen terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Pengaruh Pengungkapan Good Corporate Governance dan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan (Pada Indeks Bisnis-27 yang Terdaftar di BEI Periode 2010-2012).

Pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage, ukuran dewan pengawas dan kepemilikan manajemen terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) pada sektor perbankan di Indonesia.

Triple Bottom Lines dalam Corporate Social Responsibility

Indikator Global Reporting Initiative 4.0

Proses seleksi sampel penelitian perusahaan KOMPAS 100

Skor Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial

Deskriptif Variabel Penelitian Perusahaan Indeks KOMPAS 100

Hasil Uji Multikolinearitas

Hasil Uji Autokorelasi

Hasil Analisis Regresi

Referensi

Dokumen terkait

LPPMPK - Sekolah Tinggi Teknologi Muhammadiyah Cileungsi Angrek Street No.25 Regency of Cileungsi Bogor, Indonesia Postal code : 16820, Phone : (021) 82495502.