1
PENGARUH INTERAKSI GURU DENGAN SISWA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS X DI
SMA AL ISTIQAMAH SIMPANGAMPEK KABUPATEN PASAMAN BARAT
ARTIKEL
MARDAHLIA NPM: 12070062
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG
2016
2
3
Interaction Influence of Teachers With Students Toward Motivation Learning Students at SMA Al-Istiqamah Simpang Ampek West Pasaman". Thesis, Department of Educational Sociology STKIP
PGRI West Sumatra, Padang, 2016.
Oleh :
Mardahlia1 Yenni Melia2 Yanti Sri Wahyuni3
* The Sosiology education student of STKIP PGRI west Sumatera
** The Sosiology staff of sosiology education of STKIP PGRI west Sumatera
ABSTRACT
The research started from a few problems that the authors observe in SMA Al-Istiqamah Simpang Ampek West Pasaman. One of them is about the influence of teacher interaction with students toward motivation on sociology class X SMA Al-Istiqamah namely lack interaction teachers with students, the students less attention so that the learning process does not go smoothly. The research aims to determine influence teacher interaction with students toward motivation learn in sociology subject class X SMA Al-Istiqamah Simpang Ampek West Pasaman. The research to make use quantitative approach or number with kind of research, including ex-post facto. The instrument used in the research was a questionnaire (questionnaire) by using a Likert scale form and the data analysis technique used is the Simple Linear Regression Test. The results showed that there was no significant influence of interaction between teachers with toward learn students motivation on the subjects of sociology class X SMA Al-Istiqamah Simpang Ampek West Pasaman indicated by the linear regression (Fcount) value as big as 1.74 and Ftabel value 4.15 with a significance level of 0.05. The regression declared value is not significant because of Fcount smaller then Ftabel so accept Ho means no significant influence relationship between teacher interaction toward motivation learn in the learning process.
Keywords: Interaction, Motivation, Teacher, Student.
1 Mahasiswa Program StudiPendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat
2Pembimbing I, staf pengajar Prodi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat
3 Pembimbing II, staf pengajar Prodi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat
1 PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan suatu proses untuk mengembangkan semua aspek kepribadian manusia yang mencakup pengetahuan, nilai serta sikap dan keterampilannya. Pendidikan adalah tanggung jawab keluarga, masyarakat dan pemerintah. Pemerintah bertanggung jawab atas sarana dan prasarana serta menyediakan tenaga pendidik, sedangkan pihak keluarga dan masyarakat menciptakan suasana belajar yang sehat dan harmonis yang memungkinkan anak didik dapat berkembang secara aktif, karena sebagian waktu anak didik berada di tengah-tengah masyarakat (Dharmadiharjo, 1989:159).
Pada hakikatnya manusia sebagai makhluk sosial selalu hidup bersama yang saling menjalin hubungan sosial yaitu adanya hubungan timbal balik antara individu dengan individu, individu dengan kelompok dan kelompok dengan kelompok yang mempunyai tujuan yang sama yang saling mempengaruhi satu sama lain.
Kehidupan semacam inilah yang disebut dengan interaksi sosial baik interaksi secara langsung maupun tidak langsung (Sardiman, 2011:1).
Interaksi yang bernilai pendidikan dalam dunia pendidikan disebut dengan interaksi edukatif yang bersifat mendidik yaitu adanya perubahan tingkah laku anak kearah kedewasaan. Dalam interaksi edukatif unsur guru dan anak didik harus aktif, tidak mungkin terjadi proses interaksi edukatif bila hanya satu unsur yang aktif.
Aktif dalam arti sikap, mental dan perbuatan (Djamarah, 2005:11).
Interaksi antara guru dengan siswa tersebut diharapkan merupakan proses motivasi. Maksudnya, bagaimana dalam proses interaksi itu guru mampu memberikan dan mengembangkan motivasi belajar kepada siswa, agar dapat melakukan kegiatan belajar secara optimal. Motivasi belajar diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Untuk mencapai suatu tujuan belajar, guru harus berperan aktif dan mampu berinteraksi dengan baik di dalam kelas dan siswa mampu menerima materi yang disampaikan oleh guru. Motivasi akan dirangsang dan direspon dari suatu aksi, yakni tujuan. Motivasi memang muncul dari
dalam diri manusia, tetapi kemunculannya karena terangsang/terdorong oleh adanya unsur lain yang menyangkut soal kebutuhan (Sardiman, 2011:73-74).
Pada saat proses pembelajaran sosiologi berlangsung , guru melaksanakan pembelajaran mulai dari guru masuk kelas sampai keluar kelas. Sebelum guru masuk pada proses pembelajaran terlebih dahulu siswa membaca doa bersama-sama.
Selanjutnya, guru mengambil absen siswa.
Sebelum masuk pada materi baru, guru terlebih dahulu mengulang kembali materi sebelumnya kemudian baru menjelaskan materi baru kepada siswa.
Pada saat menjelaskan materi pembelajaran, interaksi guru dengan siswa kurang terjalin sehingga siswa kurang mendapatkan perhatian dari guru dalam belajar. guru hanya fokus pada penjelasan materi dan masih menerapkan kebiasaan lama dengan menggunakan metode ceramah.
Guru juga jarang menjelaskan materi pembelajaran dan hampir setiap pertemuan guru hanya memberikan catatan, memberikan tugas, mengerjakan Lembar Kerja Siswa (LKS) kemudian tugas tersebut dikumpul dan jarang membahasnya bersama-sama. Kondisi tersebut seringkali menimbulkan rasa bosan bagi siswa sehingga siswa ada yang meribut pada saat proses pembelajaran berlangsung, berbicara dengan teman sebangkunya, sering keluar masuk, tidak memperhatikan apa yang dijelaskan oleh guru, ada yang mengganggu teman, bahkan ada yang hanya diam memperhatikan guru menjelaskan materi pembelajaran, tetapi pada saat ditanya siswa tidak dapat menjawab pertanyaan yang diberikan kepadanya. Setelah waktu mata pelajaran sosiologi habis guru langsung menyiapkan siswa untuk berdoa kemudian pulang tanpa menyimpulkan materi yang sudah dijelaskan kepada siswa. Hal ini berpengaruh pada motivasi belajar siswa sehingga siswa tidak mampu menghubungkan antara apa yang mereka pelajari dengan bagaimana pengetahuan tersebut akan dipergunakan. Berdasarkan masalah di atas, peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian dan membahas lebih lanjut tentang pengaruh interaksi guru dengan siswa terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran sosiologi kelas X
2 di SMA Al-Istiqamah Simpang Ampek Kabupaten Pasaman Barat.
METODOLOGI
Berdasrakan latar belakang di atas maka dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif yaitu cara untuk memperoleh ilmu pengetahuan atau pemecahan masalah yang dihadapi dan dilakukan secara hati-hati dan statistik, data-data yang dikumpulkan berupa rangkaian atau kumpulan angka- angka (Nasehudin dan Nanang, 2012:68).
Jenis penelitian ini termasuk penelitian ex-post facto merupakan suatu peristiwa yang dilakukan oleh seseorang peneliti untuk meneliti suatu peristiwa yang telah terjadi dan kemudian mengamati ke belakang melalui data yang telah ditemukan faktor-faktor yang terdahulu serta sebab- sebab yang terjadi karena peristiwa penelitian (Darmadi, 2011:17).
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan Uji-Regresi Linier Sederhana.
Artinya, penelitian ini menentukan pengaruh dari suatu perlakuan terhadap perubahan yang dicapai (Darmawan, 2011:53).
Rumus yang digunakan yaitu sebagai berikut:
Ŷ1 = a + bx Keterangan :
Ŷ= nilai yang diprediksikan a = konstanta atau bila harga x = 0 b = koefisien regresi
x = nilai variabel independen
Untuk memperoleh nilai a dan b dapat digunakan rumus sebagai berikut :
α =
b = –
Setelah data dikumpulkan, terlebih dahulu data diolah dengan rumus-rumus persentase yaitu: P =
keterangan:
P = Presentase
f = Frekuensin jawaban
n = Jumlah keseluruhan responden
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada ke enam kelas sampel pada Hari Senin 9 Mei 2016, diperoleh data mengenai interaksi guru dengan siswa terhadap motivasi belajar siswa sebagai berikut:
1. Hasil Penilaian Siswa Terhadap Kuesioner Interaksi Guru Dengan Siswa
A. Membuka Pelajaran
1. Guru menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti pembelajaran
Pada butir ini 7 responden menyatakan selalu sebanyak 20,59%
dari 34 responden, 20 responden menyatakan sering 58,82%% dari 34 responden dan 7 responden menyatakan kadang-kadang 20,59%.
2. Siswa membaca doa sebelum proses pembelajaran dimulai
Pada butir ini 28 responden menyatakan selalu sebanyak 82,35% dari 34 responden, 6 responden menyatakan sering 17,65% dari 34 responden.
3. Guru menanyakan kehadiran siswa Pada butir ini 26 responden menyatakan selalu sebanyak 76,71% dari 34 responden, 8 responden menyatakan sering 23,53% dari 34 responden.
4. Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa tentang bahan pelajaran yang sudah diberikan sebelumnya
Pada butir ini 1 responden menyatakan selalu sebanyak 2,94% dari 34 responden, 27 responden menyatakan sering 79,41% dari 34 responden dan 6 responden menyatakan kadang-kadang 17,65%.
5. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai
Pada butir ini 20 responden menyatakan sering sebanyak 58,82% dari 34 responden, dan 14 responden menyatakan kadang-kadang 41,18%.
B. Kegiatan Inti a. Exsplorasi
6. Guru menunjukkan penguasaan materi pelajaran
Pada butir ini 1 responden menyatakan selalu sebanyak 2,94% dari 34 responden, 29 responden menyatakan sering 85,29% dari 34 responden dan 4
3 responden menyatakan kadang-kadang 11,76% dari 34 responden.
7. Guru mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan
Pada butir ini 1 responden menyatakan selalu sebanyak 2,94% dari 34 responden, 28 responden menyatakan sering 82,35% dari 34 responden dan 5 responden menyatakan kadang-kadang 14,71% dari 34 responden.
8. Guru melaksanakan pembelajaran secara runtut/sistematika
Pada butir ini 25 responden menyatakan sering senanyak 73,53% dari 34 responden dan 9 responden menyatakan kadang-kadang 26,45% dari 34 responden.
9. Guru menguasai kelas
Pada butir ini 22 responden menyatakan sering sebanyak 64,71% dari 34 responden dan 12 responden menyatakan kadang-kadang 35,29% dari 34 responden.
10. Guru menguasai pembelajaran yang bersifat kontekstual (mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari)
Pada butir ini 11 responden menyatakan sering sebanyak 32,35% dari 34 responden, 22 responden menyatakan kadang-kadang 64,71% dari 34 responden dan 1 responden menyatakan jarang 2,94% dari 34 responden.
11. Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan
Pada butir ini 1 responden menyatakan selalu sebanyak 2,94% dari 34 responden, 27 responden menyatakan sering 79,41% dari 34 responden dan 6 responden menyatakan kadang-kadang 17,65% dari 34 responden.
12. Guru menggunakan pola interaksi yang bervariasi
Pada butir ini 11 responden menyatakan sering sebanyak 32,35% dari 34 responden, 16 responden menyatakan kadang-kadang 47,06% dari 34 responden dan 7 responden menyatakan jarang 20,59% dari 34 responden.
b. Elaborasi
13. Guru melibatkan siswa dalam pembuatan pemanfaatan sumber/media pembelajaran (infokus, gambar, alat peraga)
Pada butir ini 13 responden menyatakan sering sebanyak 38,24% dari 34 responden, 18 responden menyatakan kadang-kadang 52,94% dari 34 responden dan 3 responden menyatakan jarang 8,82% dari 34 responden.
14. Guru menggunakan metode sesuai dengan materi pelajaran
Pada butir ini 17 responden menyatakan sering sebanyak 50% dari 34 responden, 16 responden menyatakan kadang-kadang 47,06% dari 34 responden dan 1 responden menyatakan jarang 2,94% dari 34 responden.
15. Guru menumbuhkan partisipasi aktif siswa melalui interaksi guru, siswa, sumber belajar
Pada butir ini 20 responden menyatakan sering sebanyak 58,82% dari 34 responden, 13 responden menyatakan kadang-kadang 38,24% dari 34 responden dan 1 responden menyatakan jarang 2,94% dari 34 responden.
16. Guru memberikan contoh-contoh yang konkrit pada setiap pokok materi
Pada butir ini 20 responden menyatakan sering sebanyak 58,82% dari 34 responden dan 14 responden menyatakan kadang-kadang 41,18% dari 34 responden.
17. Guru memfasilitasi siswa melalui pemberian tugas, diskusi dan lain-lain
Pada butir ini 6 responden menyatakan selalu sebanyak 17,65% dari 34 responden, 27 responden menyatakan kadang-kadang 79,41% dari 34 responden dan 1 responden menyatakan kadang-kadang 2,94% dari 34 responden.
18. Guru menunjukkan sikap terbuka dan merespon positif partisipasi siswa
Pada butir ini 28 responden menyatakan sering sebanyak 82,35% dari 34 responden dan 6 responden menyatakan kadang-kadang 17,65% dari 34 responden.
c. Konfirmasi
19. Guru memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik
Pada butir ini 28 responden menyatakan sering sebanyak 82,35% dari 34 responden dan 6 responden
4 menyatakan kadang-kadang 17,65% dari 34 responden.
20. Guru memberikan konfirmasi terhadap hasil exsplorasi dan elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber belajar
Pada butir ini 28 responden menyatakan sering sebanyak 82,35% dari 34 responden dan 6 responden menyatakan kadang-kadang 17,65% dari 34 responden.
21. Guru melakukan penilaian akhir sesuai kompetensi
Pada butir ini 27 responden menyatakan sering sebanyak 78,41% dari 34 responden dan 7 responden menyatakan kadang-kadang 20,59% dari 34 responden.
C. Penutup
22. Guru melakukan kegiatan refleksi atau membuat rangkuman/ringkasan dengan melibatkan siswa
Pada butir ini 28 responden menyatakan sering sebanyak 82,35% dari 34 responden dan 6 responden menyatakan kadang-kadang 17,65% dari 34 responden.
23. Guru memberikan tugas/kuis sebagai bagian remedi/pengayaan
Pada butir ini 28 responden menyatakan sering sebanyak 82,35% dari 34 responden dan 6 responden yang menyatakan kadang-kadang 17,65% dari 34 responden.
24. Guru melakukan tindak lanjut dengan memberikan arahan atau kegiatan kepada peserta didik
Pada butir ini 18 responden menyatakan sering sebanyak 52,94% dari 34 responden dan 16 responden menyatakan kadang-kadang 47,06% dari 34 responden.
25. Guru dengan siswa sama-sama menyimpulkan materi pembelajaran
Pada butir ini 21 responden meyatakan sering sebanyak 61,76% dari 34 responden dan 13 responden menyatakan kadang-kadang 38,24% dari 34 responden.
2. Hasil Penilaian Siswa Terhadap Kuesioner Motivasi Belajar Siswa a. Tekun dalam Menghadapi Tugas
1. Saya mengerjakan tugas sosiologi dengan sungguh-sungguh
Pada butir ini 6 responden menyatakan selalu sebanyak 17,65% dari 34 responden, 12 responden menyatakan sering 35,29% dari 34 responden, 13 responden menyatakan kadang-kadang 38,24% dari 34 responden dan 3 responden menyatakan jarang 8,82% dari 34 responden.
2. Saya menyelesaikan tugas sosiologi dengan tepat waktu
Pada butir ini 3 responden menyatakan selalu sebanyak 8,82% dari 34 responden, 11 responden menyatakan sering 32,35% dari 34 responden, 14 responden menyatakan kadang-kadang 41,18% dari 34 responden dan 6 responden menyatakan jarang 17,65%
dari 34 responden.
3. Setiap ada tugas sosiologi saya langsung mengerjakannya
Pada butir ini 10 responden menyatakan sering sebanyak 29,41% dari 34 responden, 20 responden menyatakan kadang-kadang 58,82% dari 34 responden dan 4 responden menyatakan jarang 11,76% dari 34 responden.
4. Saya tidak serius dalam mengerjakan soal maupun tugas yang diberikan oleh guru
Pada butir ini 5 responden menyatakan selalu sebanyak 14,71% dari 34 responden, 13 responden menyatakan kadang-kadang 38,24% dari 34 responden dan 16 responden menyatakan jarang 47,06% dari 34 responden.
b. Ulet dalam Menghadapi Kesulitan 5. Jika nilai sosiologi saya jelek, saya tidak
mau belajar lagi
Pada butir ini 22 responden menyatakan kadang-kadang sebanyak 64,71% dari 34 responden, 10 responden menyatakan jarang 29,41% dari 34 responden dan 2 responden menyatakan tidak pernah 5,88% dari 34 responden.
6. Jika ada soal yang sulit maka saya tidak akan mengerjakannya
Pada butir ini 3 responden menyatakan selalu sebanyak 8,82% dari 34 responden, 6 responden menyatakan sering 17,65% dari 34 responden, 18 responden menyatakan kadang-kadang
5 52,94% dari 34 responden dan 7 responden menyatakan jarang 20,59%
dari 34 responden.
7. Apabila saya menemui soal yang sulit maka saya akan berusaha untuk mengerjakan sampai saya menemukan jawaban
Pada butir ini 9 responden menyatakan sering sebanyak 26,47% dari 34 responden, 11 responden menyatakan kadang-kadang 32,35% dari 34 responden, 13 responden menyatakan jarang 38,24% dari 34 responden dan 1 responden menyatakan tidak pernah 2,94% dari 34 responden.
c. Menunjukkan Minat
8. Saya selalu mendengarkan penjelasan guru dengan baik
Pada butir ini 4 responden menyatakan selalu sebanyak 11,76% dari 34 responden, 17 responden menyatakan sering 50% dari 34 responden dan 13 responden menyatakan kadang-kadang 38,24% dari 34 responden.
9. Saya lebih senang berbicara sendiri dengan teman dan tidak mendengarkan pada saat guru menjelasan pelajaran
Pada butir ini 6 responden menyatakan sering sebanyak 17,65% dari 34 responden, 23 responden menyatakan kadang-kadang 67,65% dari 34 responden dan 5 responden menyatakan jarang 14,71% dari 34 responden.
10. Saya selalu menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru
Pada butir ini 4 responden menyatakan sering sebanyak 11,76% dari 34 responden, 16 responden menyatakan kadang-kadang 47,06% dari 34 responden dan 14 responden menyatakan jarang 41,18% dari 34 responden.
d. Lebih Senang Belajar Mandiri
11. Saya selalu mengerjakan sendiri tugas sosiologi yang diberikan oleh guru
Pada butir ini 14 responden menyatakan sering sebanyak 41,18% dari 34 responden, 19 responden menyatakan kadang-kadang 55,88% dari 34 responden dan 1 responden menyatakan jarang 2,94% dari 34 responden.
12. Saya dapat menyelesaikan tugas sosiologi dengan kemampuan saya sendiri
Pada butir ini 8 responden menyatakan sering sebanyak 23,53% dari 34 responden, 13 responden menyatakan kadang-kadang 38,24% dari 34 responden dan 13 responden menyatakan jarang 38,24% dari 34 responden.
13. Saya tidak pernah mencontoh jawaban milik teman karena saya percaya dengan jawaban saya sendiri
Pada butir ini 10 responden menyatakan sering sebanyak 29,41% dari 34 responden, 15 responden menyatakan kadang-kadang 44,12% dari 34 responden dan 9 responden menyatakan jarang 26,47% dari 34 responden.
e. Cepat Bosan pada Tugas-tugas yang Rutin
14. Menurut saya kegiatan belajar sosiologi membosankan karena guru hanya menjelaskan materi dengan berceramah saja
Pada butir ini 4 responden menyatakan sering sebanyak 11,76% dari 34 responden, 23 responden menyatakan kadang-kadang 67,65% dari 34 responden dan 7 responden menyatakan jarang 20,59% dari 34 responden.
15. Saya senang belajar sosiologi karena pada saat pembelajaran dibentuk kelompok-kelompok
Pada butir ini 13 responden menyatakan sering sebanyak 38,24% dari 34 responden, 12 responden menyatakan kadang-kadang 35,29% dari 34 responden dan 9 responden menyatakan jarang 26,47% dari 34 responden.
16. Saya merasa bosan dalam belajar sosiologi karena pada saat pembelajaran hanya mencatat saja
Pada butir ini 8 responden menyatakan sering sebanyak 23,53% dari 34 responden, 17 responden menyatakan kadang-kadang 50% dari 34 responden dan 9 responden menyatakan jarang 26,47% dari 34 responden.
f. Dapat Mempertahankan Pendapatnya 17. Jika ada pendapat yang berbeda, maka
saya akan menanggapinya
Pada butir ini 11 responden menyatakan sering sebanyak 32,35% dari 34 responden, 16 responden menyatakan kadang-kadang 47,06% dari 34 responden dan 1 responden menyatakan jarang 2,947% dari 34 responden.
6 18. Saya hanya diam saja dan tidak pernah
memberikan pendapat saat diskusi Pada butir ini 18 responden menyatakan sering sebanyak 52,94% dari 34 responden, 12 responden menyatakan kadang-kadang 35,29% dari 34 responden dan 4 responden menyatakan jarang 11,76% dari 34 responden.
19. Saya berusaha untuk mempertahankan pendapat saya saat diskusi
Pada butir ini 15 responden menyatakan sering sebanyak 44,18% dari 34 responden dan 19 responden menyatakan kadang-kadang 55,88% dari 34 responden.
g. Tidak Mudah Melepaskan Hal yang Diyakini itu
20. Jika jawaban saya berbeda dengan teman maka saya akan mengganti jawaban saya sehingga sama dengan jawaban teman
Pada butir ini 4 responden menyatakan sering sebanyak 11,76% dari 34 responden, 13 responden menyatakan kadang-kadang 38,24% dari 34 responden dan 17 responden menyatakan jarang 50% dari 34 responden.
21. Saya yakin dapat memperoleh nilai terbaik karena tugas-tugas sosiologi saya kerjakan dengan baik
Pada butir ini 23 responden menyatakan kadang-kadang sebanyak 67,65% dari 34 responden dan 11 responden menyatakan jarang 32,35%
dari 34 responden.
h. Senang Mencari dan Memecahkan Masalah Soal-soal
22. Saya tertantang untuk mengerjakan soal- soal sosiologi yang dianggap sulit oleh teman
Pada butir ini 11 responden menyatakan sering sebanyak 32,35% dari 34 responden, 17 responden menyatakan kadang-kadang 50% dari 34 responden dan 4 responden menyatakan jarang 11,76% dari 34 responden dan 2 responden menyatakan tidak pernah 5,88% dari 34 responden.
23. Apabila dapat buku ada soal yang belum dikerjakan maka saya akan mengerjakannya
Pada butir ini 2 responden menyatakan sering sebanyak 5,88% dari 34 responden, 19 responden menyatakan kadang-kadang 55,88% dari 34
responden dan 9 responden menyatakan jarang 26,47% dari 34 responden dan 4 responden menyatakan tidak pernah 11,76% dari 34 responden.
24. Saya mencari sumber-sumber lain yang sesuai untuk menyempurnakan tugas yang saya kerjakan
Pada butir ini 3 responden menyatakan sering sebanyak 8,82% dari 34 responden, 25 responden menyatakan kadang-kadang 73,53% dari 34 responden dan 6 responden menyatakan jarang 17,65% dari 34 responden.
25. Saya lebih senang mengerjakan soal yang mudah daripada yang sulit
Pada butir ini 10 responden menyatakan sering sebanyak 29,41% dari 34 responden dan 24 responden menyatakan kadang-kadang 70,59% dari 34 responden.
Pengujian hipotesis yang dilakukan untuk membuktikan apakah data berpola linier dan untuk mengetahui apakah ada pengaruh interaksi guru dengan siswa terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran sosiologi kelas X di SMA Al- Istiqamah digunakan rumus uji-Regresi linier sederhana. Regresi linier adalah untuk menguji dua variabel dan mengetahui besarnya distribusi.
Hasil analisis regresi linier tentang interaksi guru dengan siswa (X) terhadap motivasi belajar siswa (Y) di SMA Al- Istiqamah Simpang Ampek Kabupaten Pasaman Barat sebagai berikut:
Ha: Terdapat Pengaruh yang Signifikan antara Interaksi Guru dengan Siswa terhadap Motivasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas X di SMA Al-Istiqamah.
Ho: Tidak Terdapat Pengaruh yang Signifikan antara Interaksi Guru dengan Siswa terhadap Motivasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas X Di SMA Al- Istiqamah.
Ha: r ≠ 0 Ha: r ≠ 0
Untuk mendapatkan hasil pengujian hipotesis menggunakan analisis reresi linier.
Buat tabel penolong untuk menghitung angka statistik. Dapat dilihat pada (lampiran 11).
7 Masukkan angka-angka statistik dari tabel penolong dengan rumus:
Langkah.1 b = – = 0,29
Langkah.2 a =
48,63 Langkah.3 Ŷ1 = a + bx = 48,63 + 0,29 = 48,92
Langkah.4 (a). Menghitung rata-rata x = (b). Menghitung rata-rata y = Selanjutnya, Menguji signifikansi langkah-langkah sebagai berikut:
1. Mencari jumlah kuadrat regresi (JKReg(a)) dengan rumus 2 dibagi jumlah responden sehingga diperoleh nilai 196.688,118.
2. Mencari jumlah kuadrat regresi (JKReg(b a)), diperoleh nilai 42,579.
3. Mencari jumlah kuadrat Residu (JKRes) dengan cara 2 dikurang (JKReg(b a)) dikurang (JKReg(a)) = 197514 – 42,579 – 196688,118 = 783,303.
4. Mencari rata-rata jumlah kuadrat regresi
(RJKReg(a)), nilai yang diperoleh
196688,118.
5. Mencari jumlah kuadrat Residu (JKRes), nilai JKReg(b a)) dikurang (JKReg(a)) sehingga diperoleh nilai 42,579.
6. Mencari rata-rata jumlah kuadrat Residu (JKRes) dengan rumus
= 24,487 7. Menguji signifikansi :
Fhitung = = = 1,74
Kaidah pengujian signifikansi: jika Fhitung > Ftabel, maka tolak Ho artinya signifikan dan jika Fhitung < Ftabel, terima Ho artinya tidak signifikan dengan taraf signifikan (α) = 0,05. Maka diperoleh nilai Ftabel = 4,15 sehingga Fhitung > Ftabel atau 1,74
> 4,15 maka terima Ho artinya tidak signifikan yaitu tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara interaksi guru dengan siswa terhadap motivasi belajar siswa.
Selanjutnya Menguji linieritas, apakah berpola linier dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Mencari jumlah kuadrat Error (JKE).
Sebelum mencari nilai JKE urutkan data X mulai dari data yang paling kecil
sampai data yang paling besar berikut disertai pasangannya (Y) dapat dilihat pada (Lampiran 12).
JKE =
2. Mencari jumlah kuadrat Tuna Cocok (JKTC) dengan rumus
JKRes + JKE = 783,303 – 4,12 = 779,183 3. Mencari rata-rata jumlah kuadrat Tuna
Cocok (RJKTC) dengan rumus:
RJKTC = sehingga memperoleh nilai 59,937
4. Mencari rata-rata jumlah kuadrat Error (RJKE) dengan rumus:
RJKE =
5. Mencari nilai Fhitung =
6. Menentukan keputusan pengujian linieritas
Jika Fhitung < Ftabel, maka tolak Ho artinya data berpola linier dan
jika Fhitung > Ftabel, maka terima Ho artinya data berpola tidak linier
dengan taraf signifikan (α) = 0,05. Maka diperoleh nilai Ftabel = 2,31 sehingga Fhitung > Ftabel atau 1,462 < 2,31, maka tolak Ho artinya data berpola linier.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian tentang interaksi guru dengan siswa terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran sosiologi kelas X di SMA Al-Istiqamah dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Perolehan skor tertinggi dari penilaian siswa pada kegiatan pembuka yaitu siswa membaca doa sebelum proses pembelajaran dimulai. Selanjutnya, perolehan nilai tertinggi pada kegiatan inti yaitu guru sering menunjukkan penguasaan materi pembelajaran dan kegiatan penutup perolehan nilai tertinggi pada saat guru melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan, tugas/kuis, sebagai bagian remedi/pengayaan kepada siswa.
2. Penilaian siswa terhadap motivasi belajar adalah tergolong cukup baik yaitu skor rata-rata diatas 50% dengan item pernyataan positif. Item pernyataan “saya mencari sumber-sumber lain yang sesuai untuk menyempurnakan tugas yang saya kerjakan dengan perolehan skor tertinggi
8 yaitu 73,53%”. Ini menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa cukup tinggi karena nilai persentase yang diperoleh berkisar diatas 50% dari 34 orang siswa.
3. Hasil penelitian menyatakan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara interaksi guru dengan siswa terhadap motivasi belajar siswa yang dilihat dari nilai regresi linier (Fhitung) sebesar 1,74 dan nilai Ftabel 4,15 dengan taraf signifikan 0,05. Hal ini sesuai dengan pernyataan (Riduwan, 2012:152) bahwa jika nilai Fhitung besar dari Ftabel artinya signifikan dan jika Fhitung kecil dari Ftabel
artinya tidak signifikan.
4. Hasil penelitian dengan menggunakan uji regresi linier sederhana dinyatakan tolak Ho artinya data berpola linier dengan taraf signifikan 0,05 yaitu Fhitung 1,462<
Ftabel 2,31. Data dinyatakan berpola linier karena nilai Fhitung yang diperoleh lebih kecil dari Ftabel.
SARAN
Berdasarkan kesimpulan yang dipaparkan di atas, penulis memberikan beberapa saran sebagai berikut:
1. Diharapkan kepada guru mata pelajaran sosiologi di SMA Al-Istiqamah Kabupaten Pasaman Barat, walaupun hasil penelitian menyatakan tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara guru dengan siswa terhadap motivasi belajar, namun guru harus tetap saling berinteraksi dengan siswa pada saat proses pembelajaran agar siswa dapat meningkatkan motivasi belajar.
2. Disarankan kepada siswa untuk lebih meningkatkan lagi perhatian, perasaan dan disiplin ketika mengikuti pelajaran, terutama pelajaran sosiologi sehingga motivasi belajar yang didapatkan dapat meningkatkan hasil belajar.
3. Kepada peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengkaji lebih mendalam tentang pengaruh interaksi guru dengan siswa terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran sosiologi dengan jumlah populasi/sampel yang lebih banyak lagi
DAFTAR PUSTAKA
Darmawan, Deni. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Offset.
Dharmadiharjo, Darji. 1989. Buku Suku Warga Negara Indonesia. Jakarta :
Depdiknas.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2005. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Nasehudin, Toto Syatori dan Nanang Gozali.
2012. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung : CV Pustaka Setia.
Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Rajawali Pers.