pertumbuhan ekonomi nasional. Tingginya pertumbuhan industri real estate di Indonesia terlihat dari makin ramainya pembangunan perumahan, tempat usaha, pusat retail dan kawasan bisnis properti lainnya (Nursidik, 2014). Sektor real estate terpilih sebagai objek penelitian karena terlihat dari pertumbuhan jumlah penduduk yang semakin banyak sehingga akan meningkatkan demand atau permintaan atas ketersediaan bangunan, maka akan meningkatkan jumlah supply pada pembangunan di sektor real estate, hal ini akan menarik investor untuk menginvestasikan dananya.
Para milenial juga ikut serta dalam meningkatkan permintaan, karena di era sekarang ini para kaula muda memiliki cara bepikir yang lebih visioner. Berinvestasi dengan membeli properti untuk masa depan menjadi pencapaian yang sangat dibanggakan.
Peningkatan atau perubahan laba juga merupakan gambaran bagaimana kinerja perusahaan tersebut. Tujuan lain didirikannya sebuah perusahaan juga untuk memakmurkan pemilik perusahaan dan karyawan yang ada didalamnya, selain itu dengan meningkatnya laba juga akan memakmurkan para investor karena return yang dibagikan juga tentu akan meningkat. Menilai kinerja keuangan tidak hanya dengan melihat pertumbuhan dan perubahan laba pada laporan keuangan saja. Analisis rasio keuangan dapat dilakukan guna memperkirakan pertumbuhan laba dalam laporan keuangan.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan rasio likuiditas yang diukur dengan Current Ratio, rasio aktivitas diukur dengan Inventory Turnover dan rasio profitabilitas diukur dari Gross Profit Margin, dan yang dijadikan objek penelitiannya adalah perusahaan Real Estate, adapun data ke 5 perusahaan yang terdaftar di BEI adalah:
1
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 40.82% 45.76%
-13.57%
-1.29%
-4.87%
32.98%
3.04%
-34.27%
Rerata Pertumbuhan Laba
Gambar 1.1 Rerata Pertumbuhan Laba pada 5 Perusahaan Real Estate di BEI 2013-2020
Sumber: www.idx.co.id (diolah 2021)
Berdasarkan grafik 1.1 di atas, pada tahun 2013 sampai 2014 rerata pertumbuhan laba pada 5 perusahaan real estate mengalami kenaikan sebesar 4.94%
dan turun di tahun 2015 sebesar 59.32% tahun 2016 naik sebesar 12.28% dan menurun kembali tahun 2017 sebesar 3.58%, kemudian teradi kenaikan yang drastis di tahun 2018 sebesar 37.85%, turun kembali tahun 2019 sebesar 29.94% dan 2020 sebesar 37.30%. Penurunan rerata laba diduga dapat terjadi karena harga jual yang terlalu tinggi yang menyebabkan volume penjualan dan laba yang dihasilkan menurun, penurunan terbesar terjadi pada tahun 2020 hal ini karena dipengaruhi oleh kondisi ekonomi global.
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 165.15%
170.26% 179.64%
202.46%
200.39% 210.35%
224.96%
193.37%
Rerata Current Ratio
Gambar 1.2 Rerata CR pada 5 Perusahaan Real Estate di BEI 2013-2020 Sumber : www.idx.co.id (diolah 2021)
Berdasarkan grafik 1.2, dapat dilihat bahwa rerata CR mengalami terus meningkat dari tahun 2013 hingga tahun 2016. Terjadi penurunan pada tahun 2017 sebesar 2.07%, sedangkan rerata CR mengalami kenaikan pada tahun 2018 dan 2019 masing-masing 9.96% serta 14.61% dan pada tahun 2020 mengalami penurunan sebesar 31.59%. Penurunan terjadi diduga modal pada perusahaan terjadi penurunan sehingga mempengaruhi kemampuan membayar kewajibannya. Hal ini mungkin karena kas tidak digunakan sebaik mungkin.
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 58.68%
58.13%
58.97%
57.98%
58.23%
58.28%
57.59%
54.79%
Rerata Gross Profit Margin
Gambar 1.3 Rerata GPM pada 5 Perusahaan Real Estate di BEI 2013-2020 Sumber : www.idx.co.id (diolah 2021)
Pada grafik 1.3 terlihat bahwa rerata GPM pada periode 2013-2014 mengalami penurunan sebesar 0.56% dan naik sebesar 0.84% pada tahun 2015, kembali turun sebesar 0.99%, tahun 2016 serta 2017 naik sebesar 0.25%. kemudian tahun 2019-2020 terus menurun masing-masing sebesar 0,69% dan 2.80%.
Penurunan laba kotor diduga karena harga yang digunakan mengalami peningkatan, yang mengakkibatkan penjualan produk tidak dapat menutup harga pokok penjualan.
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 0.6498
0.6886
0.5736
0.4898 0.4338
0.4422
0.4451
0.3334 Rerata Inventory Turnover
Gambar 1.4 Rerata ITO pada 5 Perusahaan Real Estate di BEI 2013-2020 Sumber : www.idx.co.id (diolah 2021)
Berdasarkan grafik, rerata ITO tahun 2013-2014 meningkat sebanyak 0.039 kali dan tahun 2015-2017 masing-masing terjadi penurunan sebanyak 0.115, 0084 dan 0.056. Kemudian tahun 2018-2019 naik masing-masing sebanyak 0.008 serta 0.003 dan turun 0.112 pada tahun 2020. Hal tersebut menunjukan bahwa kinerja perputaran persediaan yang dimiliki 5 perusahaan berjalan kurang baik.
Penulis menemukan penyimpangan antara teori dan praktik yang dapat dilihat dari grafik di atas. Pada grafik rerata pertumbuhan laba tahun 2014, 2016, 2018 dan 2020 terjadi kenaikan namun pada grafik rerata CR mengalami kenaikan pula.
Menurut teori ketika Current Ratio meningkat diduga kuat bahwa laba akan menurun dan sebaliknya. Nilai CR yang tinggi terindikasi bahwa perusahaan memiliki aset lancar terlalu banyak dan tidak digunakan untuk meningkatkan laba perusahaan.
Dengan kata lain, perusahaan terlalu banyak menyimpan dana yang menganggur.
Namun pada praktiknya pada tahun 2014,2016,2018 dan 2020 pertumbuhan laba naik tetapi diikut dengan kenaikan current ratio. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk membuktikan bahwa CR tidak memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan laba.
Pada grafik rerata GPM tahun 2014 menurun sebanyak 0.61% namun pada rerata pertumbuhan laba tahun 2014 terjadi kenaikan sebanyak 4.945 hal ini terjadi juga pada tahun 2015 dan 2018. Secara teoritis, ketika margin laba kotor meningkat, pertumbuhan laba juga meningkat, namun pada praktik nya terdapat penyimpangan dimana rasio gross profit margin menurun tetapi rasio pertumbuhan laba mengalami peningkatan, penyimpangan ini terjadi selama 3 tahun pada periode penelitian.
Pada grafik rerata inventory turnover tahun 2017 terjadi penurunan dari 0.43 kali menjadi 0.44 kali. Namun pada grafik rata-rata pertumbuhan laba tahun 2017 terjadi kanikan dari -1.29% menjadi -4.87%. Hal ini juga terjadi pada tahun 2019 dimana pada rerata pertumbuhan laba menurun namun pada rerata inventory turnover mengalami kenaikan. Berdasarkan teori ketika perputaran persediaan meningkat artinya penjualan akan meningkat dan juga akan mempengaruhi laba, tetapi terdapat penyimpangan pada tahun 2017 dan 2019.
Selain penyimpangan dari segi teori dan praktik alasan lain penulis meneliti ini adalah karena adanya pertentangan hasil penelitian terdahulu. Menurut (Panjaitan 2018) “terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel CR dengan variabel pertumbuhan laba”, berbeda dengan penelitian (Suyono, Yusrizal, and Solekhatun 2019) yang menegaskan bahwa “tidak adanya pengaruh antara CR dengan pertumbuhan laba”. Penelitian (Yuliani Pascarina 2016) yang mengatakan bahwa
“GPM memiliki pengaruh yang signifkan terhadap pertumbuhan laba, tetapi sebaliknya (Irawan and Sitohang 2016) dengan hasil penelitiannya bahwa tidak adanya pengaruh margin laba kotor dengan pertumbuhan laba. Kemudian penilitian (Silaban 2020) menunjukan bahwa tidak ada pengaruh antara perputaran persediaan dengan pertumbuhan laba, akan tetepi bertentangan dengan penelitian (Lestari and Suryono 2016) yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh antara perputaran persediaan dengan pertumbuhan laba.
Dari beberapa penyimpangan yang ada dan pertentangan pada hasil penelitian terdahulu maka penulis meneliti ini dengan tujuan membuktikan dan menguji
kembali pengaruh pertumbuhan laba dari sisi Current Ratio, Gross Profit Margin, dan lnventory Turnover.
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis melakukan penelitian tentang
“Pengaruh Current Ratio, Gross Profit Margin dan lnventory Turnover Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Real Estate Periode Tahun 2013-2020”
1.2 Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis membatasi masalah penelitian agar tidak menyimpang terlalu jauh pada perusahaan Real Estate yang terdaftar di BEI periode laporan keuangan tahun 2013-2020.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana pengaruh Current Ratio terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan Real Estate yang terdaftar di BEI periode tahun 2013-2020?
2. Bagaimana pengaruh Gross Profit Margin terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan Real Estate yang terdaftar di BEI periode tahun 2013-2020?
3. Bagaimana pengaruh Inventory Turnover terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan Real Estate yang terdaftar di BEI periode tahun 2013-2020?
4. Bagaimana pengaruh Current Ratio, Gross Profit Margin dan Inventory Turnover terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan Real Estate yang terdaftar di BEI periode tahun 2013-2020?
1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan untuk :
1. Untuk menganalisis pengaruh Currrent Ratio terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan Real Estate yang terdaftar di BEI periode tahun 2013-2020.
2. Untuk menganalisis pengaruh Gross Profit Margin terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan Real Estate yang terdaftar di BEI periode tahun 2013-2020.
3. Untuk menganalisis pengaruh Inventory Turnover terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan Real Estate yang terdaftar di BEI periode tahun 2013-2020.
4. Untuk menganalisis pengaruh Current Ratio, Gross Profit Margin dan Inventory Turnover terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan Real Estate yang terdaftar di BEI periode tahun 2013-2020.
1.5 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapakan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun praktis.
1.5.1 Aspek Teoritis
1. Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahun dan wawasan mengenai Rasio-rasio keuangan dalam menilai kinerja keuangan perusahaan.
2. Dijadikan sebagai informasi dan referensi bagi penulis selanjutnya dalam melakukan penelitian tentang pengaruh Current Ratio, Gross Profit Margin dan lnventory Turnover terhadap Pertumbuhan laba.
1.5.2 Aspek Praktis
1. Sebagai kontribusi reflektif bagi perusahaan, untuk menganalisis kinerja keuangan perusahaan dan menentukan kebijakan-kebijakan keuangan perusahaan guna pengambilan keputusan.
2. Bagi investor, penelitian ini akan memberikan wawasan baru dalam pertimbangan keputusan investasi.