Pengaruh Islamic Corporate Governance dan Komite Audit terhadap Fraud pada Bank Umum Syariah Non Asing Tahun 2015-2020. Pengaruh Islamic Corporate Governance dan Komite Audit Terhadap Fraud Pada Bank Umum Syariah Non Asing.
Rumusan Masalah
Pada uraian di atas, peneliti terdorong untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang fraud karena terdapat ketidaksesuaian antara uraian teori atau peraturan dengan fakta. Dimana kelemahan penerapan tata kelola bank syariah dan komite audit yang dapat memberikan peluang terjadinya kecurangan.
Tujuan Penelitian
Menguji dan menganalisis secara simultan dampak tata kelola perusahaan syariah dan komite audit terhadap fraud di bank umum syariah non asing tahun 2015-2020.
Manfaat Penelitian 1. Manfaat secara teoritis
Selain itu, dapat juga dijadikan acuan tata kelola yang baik di sektor perbankan untuk mencegah terjadinya fraud.
Sistematika Pembahasan
PENDAHULUAN
LANDASAN TEORI
METODE PENELITIAN
Diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi yang akan menjadi bahan pertimbangan dalam kebijakan atau pengambilan keputusan anti fraud di masa yang akan datang. Metode penelitian pada bab ini membahas tentang rancangan penelitian yang digunakan peneliti, baik lokasi dan periode penelitian, populasi, sampel, jenis dan sumber data yang digunakan, serta teknik pengumpulan dan analisis data yang digunakan dalam penelitian.
ANALISIS DATA
PENUTUP
Komite Audit
Menurut Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 55/POJK.04/2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit mendefinisikan komite audit sebagai komite yang dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada dewan komisaris untuk membantu pelaksanaan tugasnya. dan Fungsi Komisaris 25 Hiro mendefinisikan komite audit sebagai komite yang bertugas membantu dewan direksi organisasi dalam memastikan efektivitas sistem pengendalian internal dan efektivitas tugas auditor eksternal dan. Setiap perusahaan di Indonesia wajib membentuk komite audit yang dibentuk oleh dewan komisaris melalui surat keputusan komisaris. Menurut Puradiredja, tugas komite audit adalah membantu dan memperkuat fungsi komisaris dalam proses pelaporan keuangan, manajemen risiko dan pelaksanaan audit.28 Menurut Rahmawati dan Marsono, komite audit dengan jumlah anggota yang lebih banyak akan memiliki kemampuan dan kinerja yang lebih baik untuk menghadapi masalah perusahaan 29.
28 Yunita Kurnia Shanti, “Pengaruh Komite Audit Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Dewan Komisaris Sebagai Variabel Intervening,” Iqtishaduna, Volume 9, Nomor. Tujuan dibentuknya komite audit adalah sebagai perantara antara auditor dengan manajemen perusahaan jika terjadi perselisihan 31 Dalam Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No.1.5/KEP- 643/BL/2012, tentang Pembentukan dan Petunjuk Pelaksanaan Kerja Komite Audit. Artinya, komite audit dengan jumlah anggota yang lebih banyak akan memiliki kemampuan dan kinerja yang lebih baik dalam menangani permasalahan di perusahaan.
Semakin banyak jumlah komite audit akan meningkatkan kinerja perusahaan menjadi lebih baik dan mencegah kemungkinan terjadinya kecurangan.
Studi Penelitian Terdahulu
Kepatuhan Syariah, Tata Kelola Syariah dan Non Performing Financing untuk Deteksi Fraud Bank Umum Syariah. 2 Enzelita Wahyuningsih Dampak Kepatuhan Syariah dan Tata Kelola Syariah terhadap Fraud pada Bank Umum Syariah Tahun 2021. 3 Nurjanah Dampak Kepatuhan Syariah dan Tata Kelola Syariah terhadap Fraud pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode.
Deteksi Kepatuhan Syariah dan Tata Kelola Perusahaan Syariah Anti Fraud pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode. 36Nurjanah, ''Dampak Kepatuhan Syariah dan Tata Kelola Perusahaan Islam Terhadap Kecurangan Bank Umun Syariah di Indonesia Periode Skripsi (Jambi: UIN Sulthan Thaha Saifuddin, 2021), 80. 37Layyina Mawarda, ''Pengaruh Pengungkapan Islam dan Pengungkapan Tata Kelola Syariah Tesis Penipuan Bank Umum Syariah di Indonesia (Semarang: UIN Walisongo Semarang, 2021), 87.
7 Chindy Karmina Pengaruh Islamic Corporate Governance dan Kepatuhan Syariah Terhadap Fraud Pada Bank Umum Syariah Tahun 2020.
Kerangka Berfikir
Hipotesis
Komite audit dibentuk oleh dewan komisaris untuk melakukan pengawasan terhadap aktivitas perbankan syariah terkait dengan penelaahan atas informasi keuangan, pengendalian internal, manajemen risiko, efektivitas auditor internal dan eksternal, serta kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku. Hal ini dimaksudkan agar komite audit mampu memberikan penilaian yang independen terhadap informasi yang diterimanya, mampu mengidentifikasi masalah dan memberikan solusi yang tepat. Bank syariah yang memiliki komite audit independen mampu mengurangi penyimpangan manajemen.
Pengaruh Islamic Corporate Governance dan komite audit berpengaruh secara bersamaan terhadap fraud pada bank umum syariah non asing tahun 2015-2020. H03 : Islamic corporate governance dan komite audit tidak berpengaruh terhadap fraud pada bank umum syariah non asing tahun 2015-2020. Ha3: Islamic corporate governance dan komite audit berdampak pada fraud pada bank umum syariah non asing tahun 2015-2020.
Dalam penelitian kuantitatif ini, peneliti memilih pengaruh Islamic corporate governance dan komite audit terhadap kecurangan dengan menggunakan analisis regresi logistik.
Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian
Karena data memiliki tingkatan dan kategori yang dimilikinya adalah 3, maka teknik analisis regresi logistik yang tepat dan sebaiknya digunakan adalah regresi logistik ordinal. Y = 0, Apabila selama tahun penelitian Bank Umum Syariah Asing tidak ada kasus fraud atau dapat dikatakan 0 (nol) kasus. Y = 2, Apabila selama tahun penelitian Bank Umum Syariah Non Bursa mengalami kasus kecurangan (fraud) ≥ 3, berarti kasus kecurangannya tinggi.
Suatu sistem nilai penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan prinsip syariah yang mengatur hubungan berbagai pihak yang terlibat dalam perbankan syariah agar. Tata kelola yang dilaporkan oleh masing-masing Bank Umum Syariah Non Devisa yaitu dengan peringkat 1 sd 3 1 = Sangat Baik. Komite audit adalah komite yang dibentuk oleh dewan pengawas dan bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas dan fungsinya.8.
Rasio komite audit dapat dilihat dari persentase antara jumlah komite audit independen dengan seluruh anggota komite audit yang dimiliki oleh individu bank umum syariah nonasing pada periode tertentu.
Lokasi dan Perode Penelitian
Populasi dan Sampel a. Populasi
2 BCA Syariah Banks 3 Bukopin Syariah Banks 4 Panin Syariah Banks 5 Syariah Victoria Banks 6 Syariah BJB Banks.
Jenis dan Sumber Data
Metode Pengumpulan Data
Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Artinya, jika Bank Umum Syariah Non Bursa mengalami ≤ 2 kasus fraud selama tahun survei, maka diberikan kode 1 yang menunjukkan kasus tersebut termasuk dalam kategori low fraud. Artinya, jika Bank Umum Syariah Non Bursa mengalami ≥ 3 kasus fraud selama tahun survei, maka diberi tanda 3 yang berarti kasus tersebut termasuk dalam kategori high fraud. Subyek yang digunakan sebagai penelitian adalah Bank Umum Syariah tanpa devisa yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tahun 2015-2020.
Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel berdasarkan kebutuhan dan pertimbangan atau kriteria tertentu 1 Dalam hal ini terdapat 6 Bank Umum Syariah Non Valuta Asing, dimana 6 bank digunakan sebagai sampel penelitian. Perubahan kegiatan operasional Bank dari bank konvensional menjadi Bank Umum Syariah telah dikukuhkan oleh Gubernur Bank Indonesia melalui Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia pada tanggal 2 Maret 2010. Dengan diperolehnya izin tersebut, pada tanggal 5 April 2010, Bank BCA Syariah resmi beroperasi sebagai bank umum syariah.
Perubahan kegiatan operasional Bank Victoria Syaraih dari bank umum konvensional menjadi bank umum syariah telah memperoleh izin dari Bank Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 12/8/KEP.GBI/DpG/2010 tanggal 10 Februari 2010.
Hasil Pengujian Deskripsi
Fraud merupakan variabel dependen yang menunjukkan jumlah kasus fraud pada bank umum syariah non asing dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2020. Berikut ini adalah statistik total dan persentase seluruh kasus fraud pada bank umum syariah non asing dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2020 yang dapat disajikan pada tabel 4.1. Islamic Corporate Governance merupakan variabel yang menunjukkan penerapan tata kelola perbankan yang baik dengan melihat nilai penerapannya pada masing-masing Bank Umum Syariah Non Bursa.
Hasil distribusi peringkat penerapan Islamic Corporate Governance yang paling dominan adalah peringkat 2 yaitu penerapan Good Islamic Corporate Governance yang mencapai 20 dengan persentase distribusi sebesar 55,6%. Sedangkan distribusi untuk grade 1 yaitu penerapan Islamic Corporate Governance sangat baik adalah 6 dengan prosentase distribusi sebesar 16,7%. Komite audit merupakan variabel independen yang menunjukkan persentase jumlah anggota komite audit pihak independen terhadap jumlah anggota komite audit pada bank umum syariah nonasing.
Rata-rata (rata-rata) persentase komite audit dari pihak independen terhadap jumlah anggota komite audit adalah 46,59%.
Hasil Uji Regesi Logistik Ordinal 1. Menilai Kelayakan Model Regresi
- Uji Keseluruhan Model (Overall Model Fit)
- Uji Parsial (Wald Test)
- Estimasi Parameter (Parameter Estimates) Tabel 4.8
Berdasarkan Tabel 4.5 diperoleh hasil uji overall model fit untuk regresi logistik ordinal dengan nilai signifikansi 0,011 < 0,05. Berdasarkan Tabel 4.6 diperoleh hasil bahwa variabel Islamic Corporate Governance berada pada urutan nomor 1 yaitu penerapan Islamic Corporate Governance sangat baik (X1 = 1) yang memiliki nilai signifikansi sebesar 0,082. Karena nilai signifikansi yang diperoleh dari kedua penilaian tata kelola perusahaan syariah tersebut lebih dari 0,082 > 0,05 maka dapat.
Penilaian model fit Pseudo R-Square digunakan untuk menentukan seberapa mampu variabel tata kelola perusahaan syariah dan komite audit dalam menjelaskan variasi kejadian kecurangan. Berdasarkan Tabel 4.7 diperoleh nilai pseudo R-squared dari model regresi logistik ordinal yang dapat dilihat dari nilai Nagelkerke yaitu. Besarnya nilai Nagelkerke menunjukkan bahwa dalam model regresi logistik ordinal ini, variabel independen tata kelola perusahaan syariah dan komite audit dapat menjelaskan 29% variasi terjadinya kecurangan pada bank umum syariah non-mata uang, sedangkan sisanya 71% dapat dijelaskan oleh variabel lain di luar model penelitian.
Pengujian estimasi parameter atau estimasi parameter dalam model regresi logistik ordinal yang ditunjukkan pada Tabel 4.8 menyimpulkan bahwa terdapat 1 variabel independen yang berpengaruh signifikan.
Pembahasan
- Pengaruh Islamic Corporate Governance terhadap fraud pada Bank Umum Syariah Tahun 2015-2020
- Pengaruh komite audit terhadap fraud pada Bank Umum Syarah Tahun 2015-2020
- Pengaruh Islamic Corporate Governance dan komite audit terhadap fraud pada Bank Umum Syariah Tahun 2016-2020
Koefisien regresi logistik ordinal yang diperoleh dari variabel tata kelola perusahaan Islam peringkat 1 sangat baik (X1 = 1), setara dengan -1.980 kecurangan. Selain itu, koefisien regresi logistik ordinal yang diperoleh dari variabel tata kelola perusahaan Islam urutan kedua adalah baik (X1 = 2), yaitu -1,177. Maka H01 ditolak, sehingga Islamic Corporate Governance secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap kasus fraud pada Bank Umum Syariah Non Asing Tahun 2015-2020.
Dampak Tata Kelola Perusahaan Syariah dan Komite Audit terhadap Fraud di Bank Umum Syariah Tahun 2016-2020 Fraud di Bank Umum Syariah Tahun 2016-2020. Jadi, Ha3 diterima yang berarti bahwa fitting model (model dengan variabel independen lebih baik daripada model intersep atau Islamic Corporate Governance dan komite audit secara simultan berpengaruh terhadap kasus fraud pada bank umum syariah non asing. Islamic Corporate Governance dan Komite Audit Sekaligus Pengaruh Fraud pada Bank Umum Syariah Tahun 2015-2020.
Atau dengan kata lain, Islamic Corporate Governance dan komite audit berpengaruh secara simultan terhadap kecurangan bank.
Saran
Artinya variabel independen mampu menjelaskan variasi terjadinya fraud pada bank umum syariah non asing sebesar 29%, sedangkan sisanya sebesar 71% dijelaskan oleh variabel lain di luar penelitian ini. Analisis Dampak Kepatuhan Syariah dan Tata Kelola Perusahaan Syariah Terhadap Tindakan Kecurangan (Studi Empiris pada BUS di Indonesia Periode. Kepatuhan Syariah, Tata Kelola Perusahaan Syariah dan Non Performing Financing terhadap Pendeteksian Kecurangan di Bank Umum Syariah.
Sabila, Salma & Puspita, Analisis Dampak Kepatuhan Syariah dan Tata Kelola Perusahaan Syariah terhadap Jumlah Fraud di Bank Umum Syariah Periode 2015-2019. Pengaruh Kepatuhan Syariah dan Tata Kelola Syariah terhadap Fraud pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2015-2019. Dampak Komite Audit, good corporate governance dan fraud alert system pada bank umum syariah periode 2016-2019.
Pengaruh Pengungkapan Kepatuhan Syariah dan Tata Kelola Perusahaan Islam terhadap Fraud pada Bank Umum Syariah di Indonesia.