PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Investor akan cenderung lebih berhati-hati dan teliti dalam menganalisis laporan keuangan yang diterbitkan suatu perusahaan. Menurunnya kepercayaan investor terhadap perusahaan juga disebabkan oleh beberapa kasus manipulasi laporan keuangan yang dilakukan manajemen perusahaan. Banyak pengguna mengandalkan laporan keuangan sebagai sumber utama untuk memperoleh informasi yang mereka butuhkan.
Tentu saja tidak semua informasi dapat diungkapkan secara lengkap dan transparan dalam laporan keuangan.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik dan termotivasi untuk meneliti topik pengungkapan sukarela khususnya yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian mendalam yang dilakukan oleh Ardi Murdoko Sudarmadji dan Lana Sularto (2007) yang berjudul “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Leverage dan Jenis Kepemilikan Perusahaan Terhadap Tingkat Pengungkapan Sukarela Laporan Keuangan Tahunan”. ”. Data penelitian ini diambil dari laporan keuangan tahunan perusahaan-perusahaan yang bergerak di industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI.
Periode penelitian yang digunakan adalah tahun 2007, dengan pertimbangan penulis ingin memperoleh data laporan keuangan tahunan lengkap terkini.
Pembatasan Masalah
Industri barang konsumsi dipilih sebagai subjek penelitian karena barang konsumsi seperti makanan dan minuman, obat-obatan, kosmetik dan peralatan rumah tangga merupakan produk yang selalu dicari oleh masyarakat, sehingga industri ini sangat menarik bagi investor dan mereka berharap dapat sertakan informasi sukarela dalam laporan tahunan mereka.pengungkapan yang memadai untuk penelitian ini.
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian …
Kontribusi Penelitian
Bagi para akademisi, diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat sebagai referensi tambahan dan dapat memberikan kontribusi bagi ilmu pengetahuan khususnya akuntansi. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini dapat bermanfaat sebagai tambahan pengetahuan, sebagai bahan perbandingan dengan penelitian lain, serta sebagai landasan pengembangan topik penelitian ini dan penyempurnaan penelitian sebelumnya.
Sistematika Pembahasan
Pada bab ini akan dijelaskan hasil pengujian normalitas data, pengujian hipotesis klasik dan hasil pengolahan data, serta hipotesis yang diajukan penulis akan terjawab berdasarkan pengujian yang dilakukan. Bab ini merupakan bab terakhir yang memuat kesimpulan dari hasil penelitian ini dan saran-saran yang disampaikan penulis.
LANDASAN TEORI
Tinjauan Pustaka
- Laporan Keuangan dan Laporan Tahunan …
- Pengungkapan dalam Pelaporan Keuangan
- Mandatory Disclosure
- Voluntary Disclosure
- Luas Pengungkapan Sukarela dalam Laporan Tahunan
- Karakteristik Perusahaan
- Definisi dan Pengukuran Variabel Penelitian
- Variabel Independen
- Variabel Dependen
Dalam hal ini, informasi minimal yang harus diungkapkan adalah pengungkapan yang diwajibkan oleh peraturan yang berlaku. Informasi yang diungkapkan melalui pengungkapan wajib atau sukarela dapat berupa data kuantitatif dan/atau data non-kuantitatif. Pengungkapan wajib atau pengungkapan wajib adalah keterbukaan informasi yang diwajibkan oleh peraturan yang berlaku (Murtanto dan Elvina, 2005).
Penelitian ini menggunakan peraturan terbaru tahun 2006 sebagai acuan dalam mengadaptasi item pengungkapan sukarela yang dikembangkan oleh Suripto (1998). Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa tidak ada peraturan yang sama dengan item pengungkapan sukarela yang digunakan dalam penelitian ini. Informasi yang mungkin disediakan oleh manajemen tetapi tidak wajib diungkapkan dan merupakan kebijaksanaan manajemen untuk mengungkapkannya disebut pengungkapan sukarela atau kebijaksanaan.
Hal ini dikarenakan pengungkapan sukarela dapat menjadi suatu keharusan jika BAPEPAM meminta informasi tambahan yang diperlukan dari suatu perusahaan. Untuk mengukur sejauh mana pengungkapan sukarela, digunakan daftar item pengungkapan sukarela yang disertakan dalam laporan tahunan. Penelitian ini menggunakan 33 item pengungkapan sukarela yang dikembangkan oleh Suripto (1998) dan kemudian disesuaikan dengan peraturan terkini yang berlaku di Indonesia yaitu Keputusan Ketua BAPEPAM dan Lembaga Keuangan No.
Penelitian pengaruh karakteristik perusahaan terhadap luasnya pengungkapan sukarela dalam laporan tahunan antara lain telah dilakukan oleh Suripto (1999) dan Almilia dan Retrinasari (2007). Gunawan (2002) menyelidiki pengaruh kelompok industri, basis perusahaan dan return terhadap kualitas pengungkapan sukarela dalam laporan tahunan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Penelitian ini berhasil membuktikan bahwa variabel kelompok industri, basis perusahaan, tingkat pengembalian, ukuran perusahaan dan rasio leverage secara bersama-sama mempengaruhi variasi kualitas pengungkapan sukarela dalam laporan tahunan.
Sekaligus penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara variabel independen terhadap kualitas pengungkapan sukarela.
Hipotesis Penelitian
Menurut Cooke (1989), perusahaan besar mungkin memiliki biaya produksi informasi yang lebih rendah dan biaya kerugian kompetitif akibat pengungkapan dibandingkan perusahaan kecil. 1995) menyatakan bahwa kemampuan merekrut karyawan yang terampil, dan tuntutan dari pemegang saham dan analis, perusahaan besar mempunyai insentif untuk melakukan pengungkapan yang lebih luas dibandingkan perusahaan kecil. Perusahaan besar merupakan entitas yang banyak mendapat perhatian dari masyarakat pada umumnya dan pasar pada khususnya. Argumen lain yang sering dikemukakan mengenai pengaruh ukuran perusahaan terhadap luasnya pengungkapan sukarela adalah karena perusahaan besar mempunyai sumber daya yang besar, maka perusahaan memerlukan dan mampu membiayai penyediaan informasi untuk keperluan internal.
Selain untuk kepentingan internal, informasi tersebut juga dapat dijadikan sebagai bahan pengungkapan informasi kepada pihak eksternal, sehingga tidak diperlukan biaya tambahan yang besar untuk melakukan pengungkapan yang lebih lengkap. Teori keagenan memperkirakan bahwa perusahaan dengan rasio leverage yang lebih tinggi akan mengungkapkan lebih banyak informasi karena biaya keagenan perusahaan dengan struktur modal seperti itu lebih tinggi (Jensen dan Meckling, 1976) dalam Almilia dan Retrinasari (2007). Perusahaan dengan rasio leverage yang lebih tinggi juga cenderung melakukan pengungkapan yang lebih luas atas permintaan kreditor.
Naim dan Rakhman (2001) dalam Sudarmadji dan Sularto (2007) serta Almilia dan Retrinasari (2007) mampu menunjukkan bahwa rasio leverage berhubungan positif dengan pengungkapan. Di sisi lain, Fitriany (2001) menunjukkan dalam penelitiannya bahwa rasio leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan wajib dan sukarela dalam laporan tahunan perusahaan. Perusahaan dengan jumlah pemegang saham yang banyak akan mendapat banyak perhatian baik dari masyarakat maupun pemerintah.
Untuk meminimalisir tekanan dari pemegang saham dan pemerintah, maka perusahaan akan melakukan pengungkapan yang lebih baik. Selain itu, dengan jumlah pemegang saham yang besar maka diperlukan pengungkapan yang lebih luas (Sudarmadji dan Sularto, 2007).
METODE PENELITIAN
Rancangan Penelitian
Metode Pengumpulan Data
Metode Pengambilan Sampel
Metode Analisis Data
- Pengujian Statistik Deskriptif
- Uji Normalitas
- Uji Multikolinearitas
- Uji Heteroskedastisitas
Pengujian Hipotesis
- Persamaan Regresi
- Koefisien Determinasi
- Uji Signifikan
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Obyek Penelitian
Objek yang diteliti dalam tesis ini adalah perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang industri barang konsumsi di Indonesia pada tahun 2007. Populasi penelitian dipilih dari perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perusahaan barang konsumsi memproduksi berbagai kebutuhan konsumsi masyarakat seperti makanan, minuman, obat-obatan, kosmetik, peralatan dapur dan lain sebagainya.
Berdasarkan kriteria pengambilan sampel di atas, terdapat dua perusahaan yang tidak memenuhi kriteria sehingga hanya 34 perusahaan yang dijadikan sampel. Daftar lengkap perusahaan sampel beserta data karakteristik perusahaan yang diuji dalam penelitian ini disajikan pada Lampiran 3.
Statistik Deskriptif
Dari tabel di atas terlihat bahwa nilai rata-rata pengungkapan sukarela yang diukur dengan indeks pengungkapan sukarela adalah sebesar 0,1474 dengan standar deviasi sebesar 0,06330. Nilai indeks terendah adalah 0,00 yang berarti terdapat perusahaan yang tidak memberikan informasi sukarela sama sekali. Ukuran perusahaan (Size) yang dinyatakan dalam log natural total aset perusahaan barang konsumsi pada tahun 2007 mempunyai nilai mean sebesar 27,4951 atau sekitar 872,911 juta rupiah dengan standar deviasi sebesar 1,51340.
Hasil Analisis dan Pembahasan
- Uji Asumsi Klasik
- Uji Normalitas
- Uji Multikolinearitas
- Uji Heteroskedastisitas
- Hasil Analisis Regresi
- Pengujian Hipotesis
- Pembahasan Hasil Penelitian
- Indeks Pengungkapan Sukarela Perusahaan Sampel …
- Pembahasan Hasil Uji Hipotesis
Ho : Ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage dan persentase saham publik secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap luasnya pengungkapan sukarela dalam laporan tahunan perusahaan. Ha : Ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage dan persentase saham publik secara bersama-sama mempengaruhi luasnya pengungkapan sukarela dalam laporan tahunan perusahaan. Jadi, variabel ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage dan persentase saham publik secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap luasnya pengungkapan sukarela dalam laporan tahunan perusahaan.
Berdasarkan hasil analisis regresi terbukti bahwa secara parsial variabel ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap luasnya pengungkapan sukarela dalam laporan tahunan perusahaan barang konsumsi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis nol ketiga yang menyatakan bahwa leverage tidak berpengaruh terhadap luasnya pengungkapan sukarela dalam laporan tahunan suatu perusahaan tidak dapat ditolak. Hasil penelitian ini juga tidak menemukan adanya pengaruh signifikan rasio leverage terhadap luasnya pengungkapan sukarela.
Secara parsial variabel persentase saham publik tidak berpengaruh signifikan terhadap cakupan informasi sukarela dalam laporan tahunan perusahaan. Hasil uji F menunjukkan bahwa variabel ukuran, profitabilitas, leverage dan persentase saham publik secara simultan berpengaruh signifikan terhadap luasnya pengungkapan sukarela dalam laporan keuangan tahunan perusahaan barang konsumsi yang terdaftar di BEI tahun 2007. Pada Di satu sisi, variabel profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap sejauh mana pengungkapan sukarela laporan tahunan perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007.
Variabel leverage secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap luasnya pengungkapan sukarela dalam laporan tahunan perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007. jumlah saham juga tidak berpengaruh signifikan terhadap luasnya pengungkapan sukarela dalam laporan tahunan perusahaan industri barang konsumsi yang tercatat di Indonesia pada tahun 2007.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh ukuran, profitabilitas, leverage dan kepemilikan saham publik terhadap sejauh mana pengungkapan sukarela dalam laporan keuangan tahunan pada perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil uji t menunjukkan bahwa secara parsial hanya variabel ukuran perusahaan (size) yang mempunyai pengaruh signifikan secara statistik terhadap luasnya pengungkapan sukarela dalam laporan tahunan perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007.
Saran
Luasnya Pengungkapan Sukarela dalam Laporan Tahunan dan Hubungannya dengan Current Earnings Response Coefisien (ERC). Analisis pengaruh karakteristik perusahaan terhadap kelengkapan pengungkapan pada laporan tahunan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ. Pengaruh Kelompok Industri, Basis Perusahaan dan Tingkat Return Terhadap Kualitas Voluntary Disclosure Dalam Laporan Tahunan: Studi Empiris di Bursa Efek Jakarta, Tesis Magister Akuntansi Universitas Gadjah Mada.
Hubungan karakteristik perusahaan dengan kualitas istilah sukarela dalam laporan tahunan perusahaan publik di Indonesia. Pengaruh karakteristik perusahaan terhadap kualitas pengungkapan sukarela dalam laporan tahunan pada perusahaan publik industri non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Pengaruh Tingkat Kepatuhan terhadap Pengungkapan Wajib dan Luasnya Pengungkapan Sukarela terhadap Kualitas Laba (Studi Pada Perusahaan Publik Sektor Manufaktur).
Uraian mengenai program penelitian dan pengembangan yang dapat mencakup kebijakan, lokasi, kegiatan, jumlah pegawai dan hasil yang dicapai. Informasi mengenai pesanan dari pembeli yang belum terpenuhi dan kontrak penjualan yang akan direalisasikan di kemudian hari. Pernyataan atau uraian perusahaan tentang pemberian kesempatan kerja yang setara tanpa memandang suku, agama, dan ras.
Uraian mengenai permasalahan yang dihadapi perusahaan dalam merekrut tenaga kerja dan kebijakan yang diambil untuk mengatasi permasalahan tersebut. Informasi mengenai kemungkinan adanya tuntutan hukum oleh pihak lain terhadap perusahaan di kemudian hari.