• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh keaktifan berorganisasi, motivasi belajar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh keaktifan berorganisasi, motivasi belajar"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KEAKTIFAN BERORGANISASI, MOTIVASI BELAJAR, KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN FASILITAS BELAJAR

TERHADAP PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

STKIP PGRI SUMATERA BARAT

Rani Modisa1, Dessyta Gumanti 2, Jimi Ronald 2

1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat

2 Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat ranimodisa@gmail.com

ABSTRACT

This study aims to analyze: the influence of organizational activity, learning motivation, critical thinking ability and learning facilities to the academic achievement of students of Economic Education Studies Program STKIP PGRI West Sumatra. The results of this study indicate that: 1) there is a positive and significant influence between organizational activity has a positive and significant effect on student academic achievement this is proved by tcount 5,664 > ttable 1,98793. 2) there is a positive and significant influence between the motivation to learn a positive and significant impact on student academic achievement this is evidenced by the value of tcount 2.855 > ttabel 1.98793. 3) there is a positive and significant influence between critical thinking ability have a positive and significant effect to student's academic achievement this is proved by tcount 4,475 > ttable 1,98783. 4) there is a positive and significant influence between learning facilities have a positive and significant impact on student academic achievement this is evidenced by the value tcount 7.054 > ttable 1.98793. 5) there is a positive and significant influence between organizational activity, learning motivation, critical thinking ability and learning facilities together to student academic achievement this is evidenced by the value of Fcount 442.518> Ftable 2.47 with significant level of 0.000 <α = 0,05 and Adjusted R Square 0.954.

Keyword: Organization Activity, Motivation To Learn, Critical Thingking Ability, Learning Facilities, The Academic Achievement Of Students

PENDAHULUAN

Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi saat ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan prasyarat mutlak untuk mencapai tujuan pembangunan.

Pendidikan merupakan usaha yang sengaja dan terencana untuk membantu perkembangan potensi dankemampuan

anak agar bermanfaat bagi kepentingan hidupnya sebagai individu dan sebagai warga Negara. Pada tingkat perguruan tinggi mahasiswa adalah orang-orang yang sedang mengikuti pendidikan tentunya mempunyai harapan akan keberhasilan studi demi masa depannya. Hasil belajar dapat diketahui dari prestasi akademik yang diperoleh oleh peserta didik.

Djamarah (2008:19) Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan,

(2)

diciptakan baik secara individu maupun kelompok. Prestasi tidak mungkin dicapai atau dihasilkan oleh seseorang selama ia tidak melakukan kegiatan dengan sungguh- sungguh atau dengan perjuangan yang gigih. Berdasarkan data yang diperoleh

dari admin program studi pendidikan ekonomi tentang Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang di capai mahasiswa masih ada yang belum mencapai nilai standar akademik yang diharapkan. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 1. Data Indeks Prestasi Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Pada Semester Genap 2015/2016

No Interval IP 2013 2014 2015 Total

Jml % Jml % Jml % Jml % 1 3,51 - 4,00 34 14,41 47 17,34 33 16,58 114 16,15 2 2,76 – 3,50 197 83,47 218 80,44 155 77,89 570 80,74

3 2,00 – 2,75 5 2,12 6 2,22 11 5,53 22 3,11

4 0,00 – 1,99 0 0 0 0 0 0 0 0

Jumlah 236 100 271 100 199 100 706 100

Sumber: Admin Program Studi Pendidikan Ekonomi (semester genap 2015/2016) Berdasarkan data pada tabel 2 di

atas terlihat bahwa Indeks Prestasi Kumulatif mahasiswa pendidikan ekonomi angkatan 2013 dengan rentang 2,76–3,50 dengan presentase 83,47%. Untuk mahasiswa pendidikan ekonomi angkatan 2014 pada rentang 2,76-3,50 dengan presentase 80,44%. Untuk mahasiswa pendidikan ekonomi angkatan 2015 pada rentang 2,76-3,50 dengan presentase 80,74%. Jadi dapat peneliti simpulkan bahwa pada angkatan 2014 indeks prestasi kumulatif pada rentang 2,76-3,50 masih banyak dibandingkan dengan angkatan 2013 dan 2015.

Banyak faktor yang mempengaruhi prestasi akademik mahasiswa program studi pendidikan ekonomi salah satunya adalah keaktifan berorganisasi. Menurut Nurgianto dalam Atamimi (2011:239)

peran aktif berorganisasi merupakan faktor sosial yang turut berpengaruh terhadap prestasi akademik mahasiswa karena seorang mahasiswa juga harus membutuhkan kecerdasan emosional yang menjadikan mahasiswa kreatif dalam mengelola waktu untuk belajar dan berorganisasi.

Selain faktor keaktifan berorganisasi, diduga faktor yang dapat mempengaruhi prestasi akademik mahasiswa adalah motivasi belajar.

Motivasi belajar sangat berperan penting dalam proses akademik dikarenakan proses belajar membutuhkan interaksi dan partisispasi aktif dari para pembelajar untuk berhasil (Andari, 2009).

Selain faktor keaktifan berorganisasi dan motivasi belajar, diduga faktor lain yang dapat mempengaruhi

(3)

prestasi akademik mahasiswa adalah kemampuan berpikir kritis. Karena dalam kegiatan belajar atau pembelajaran di Perguruan Tinggi mengharuskan mahasiswa untuk kreatif dan mandiri dalam belajar. Kreatif dan mandiri dalam belajar dapat diwujudkan oleh mahasiswa dengan meningkatkan kemampuan krits dalam setiap kegiatan pembelajaran atau perkuliahan. Fisher dan scriven (fisher, 2008:10) mengatakan berpikir kritis adalah interprestasi dan evaluasi yang terampil dan aktif terhadap observasi dan komunikasi informasi dan dokumentasi.

Selain faktor keaktifan berorganisasi dan motivasi belajar, diduga faktor lain yang dapat mempengaruhi prestasi akademik mahasiswa adalah fasilitas belajar.

Fasilitas belajar memiliki andil yang cukup besar. Menurut Bafadal (2011:2) fasilitas kampus dapat dikelompokkan menjadi sarana pendidikan dan prasarana pendidikan. Sarana pendidikan adalah semua perangkat, 2 peralatan, bahan dan perabot yang secara langsung digunakan dalam proses pendidikan, sedangkan prasarana pendidikan adalah semua perangkat kelengkapan dasar yang secara tidak langsung menunjang pelaksanaan proses pendidikan. Berikut merupakan data fasilitas belajar yang ada di program studi pendidikan ekonomi.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif, Menurut Sugiyono (2011:11) penelitian asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh ataupun juga hubungan antara dua variabel atau lebih.

Dalam penelitian penulis ingin menganalisis pengaruh keaktifan berorganisasi, motivasi belajar, kemampuan berpikir kritis dan fasilitas belajar terhadap prestasi akademik mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat.

penelitian ini akan di lakukan pada program studi pendidikan ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat yang beralamat kampus Jl. Gunung Pangilun Padang.

Adapun waktu penelitian yaitu pada bulan Juni tahun 2017.

Penelitian ini yang menjadi sampel adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Angkatan 2013 sampai dengan 2015 yang terdiri dari 706 orang. Dari 706 orang yang menjadi sampel sebanyak 91 orang dengan teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling didasarkan atas ciri-ciri tertentu yang dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri populasi yang sudah diketahui sebelumnya, dengan kata lain unit sampel yang dihubungi disesuaikan dengan kriteria-kriteria tertentu yang diterapkan berdasarkan

(4)

tujuan penelitian. Skala dalam pengukuran data ini adalah skala likert, skala yang berhubungan dengan pernyataan atau sikap seseorang terhadap sesuatu dengan interval penelitian untuk setiap jawaban responden 1-5.

Sebelum angket diedarkan kepada responden, terlebih dahulu dilakukan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas angket. Menurut Arikunto (2014:211) validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahan sesuatu instrumen. Suatu instrumen dinyatakan valid (sah) jika pernyataan pada suatu angket mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh angket tersebut. Pernyataan dinyatakan valid jika corrected item-total correlation >0.361. Untuk mengetahui reliabilitas variabel digunakan nilai Cronbach’s alpha minimal 0,70, semakin dekat koefisien keandalan dengan 1,0 semakin baik (Arikunto, 2014:198).

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tingkat Capaian Responden (TCR) Variabel X

Berdasarkan TCR dari masing- masing variabel bahwa rata-rata variabel keaktifan berorganisasi 3,44 dengan tingkat capaian responden (TCR) 68,90%

yang tergolong pada kategori cukup, untuk rata-rata variabel motivasi belajar 4,00

dengan tingkat capaian responden (TCR) 79% yang tergolong pada kategori cukup, untuk rata-rata variabel kemampuan berpikir kitis 3,61 dengan tingkat capaian responden (TCR) 72,22% yang tergolong pada kategosi cukup dan untuk rata-rata variabel fasilitas belajar 3,65 dengan tingkat capaian responden 72,97% yang tergolong pada kategori cukup.

Hasil Analisis Linear Regresi Berganda Y= a + bı Xı + b2 X2 + b3 X3+ b4 X4 + e Y= 1.170 + 0,007 X1 + 0,004 X2 + 0,008

X3 + 0,026 X4 + e

Berdasarkan hasil pengolahan data model persamaan regresi linear berganda di atas dapat diketahui bahwa:

a. Nilai konstanta sebesar 1.170 berarti tanpa adanya pengaruh dari variabel bebas maka nilai variabel terikat nilainya hanya sebesar 1.170 satuan.

Hal ini berarti bahwa apabila variabel bebas nilainya nol (keaktifan berorganisasi, motivasi belajar, kemampuan berpikir kritis dan fasilitas belajar) maka nilai variabel prestasi akademik mahasiswa sebesar 1.170 satuan.

b. Koefisien regresi variabel keaktifan berorganisasi (X1) sebesar 0,007 yang bertanda positif. Hal ini berarti adanya pengaruh positif terhadap prestasi akademik mahasiswa, apabila nilai variabel keaktifan berorganisasi

(5)

meningkat sebesar satu satuan maka akan meningkatan prestasi akademik mahasiswa sebesar 0,007 dalam setiap satuannya. Dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan.

c. Koefisien regresi variabel motivasi belajar (X2) sebesar 0,004 yang bertanda positif. Hal ini berarti adanya pengaruh positif motivasi belajar terhadap prestasi akademik mahasiswa, apabila nilai variabel motivasi belajar meningkat sebesar satu satuan maka akan meningkatan prestasi akademik mahasiswa sebesar 0,004 dalam setiap satuannya. Dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan.

d. Koefisien regresi variabel kemampuan berpikir kritis (X3) sebesar 0,008 yang bertanda positif. Hal ini berarti adanya pengaruh positif kemampuan berpikir kritis terhadap prestasi akademik mahasiswa, apabila nilai variabel kemampuan berpikir kritis meningkat sebesar satu satuan maka akan meningkat prestasi akademik mahsiswa sebesar 0,008 dalam setiap satuannya. Dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan.

e. Koefisien regresi variabel fasilitas belajar (X4) sebesar 0,026 yang bertanda positif. Hal ini berarti adanya

pengaruh positif fasilitas belajar terhadap prestasi akademik mahasiswa, apabila nilai variabel fasilitas belajar meningkat sebesar satu satuan maka akan prestasi akademik mahasiswa sebesar 0,026 dalam setiap satuannya. Dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan.

Koefisien Determinasi (R2)

Berdasarkan hasil koefisien determinasi diperoleh hasil nilai R square sebesar 0,954 yang artinya 95,4%

perubahan pada variabel dependen (prestasi akademik mahasiswa) dapat dijelaskan oleh variabel independen (keaktifan berorganisasi, motivasi belajar, kemampuan berpikir kritis dan fasilitas belajar) sedangkan sisanya sebesar 4,6%

dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.

Hasil Uji Hipotesis Hasil Uji t

Pengaruh masing-masing variabel bebas yang mempengaruhi prestasi akademik mahasiswa adalah:

a. Hipotesis 1, terdapat pengaruh yang signifikan antara keaktifan berorganisasi (X1) terhadap prestasi akademik mahasiswa (Y).

Untuk variabel keaktifan berorganisasi diperoleh nilai thitung

(6)

sebesar 5.664 > ttabel sebesar 1,98729 dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara keaktifan berorganisasi terhadap prestasi akademik mahasiswa program studi pendidikan ekonomi. Hal ini berarti semakin baik keaktifan berorganisasi, maka akan semakin baik pula prestasi akademik mahasiswa.

b. Hipotesis 2, terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi belajar (X2) terhadap prestasi akademik mahasiswa (Y)

Untuk variabel motivasi belajar diperoleh nilai thitung sebesar 2.855 >

ttabel sebesar 1,98729 dengan nilai signifikan 0,005 < 0,05, berarti Ha

diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara motivasi belajar terhadap prestasi akademik mahasiswa program studi pendidikan ekonomi.

Hal ini berarti semakin baik motivasi belajar, maka akan semakin baik pula prestasi akademik mahasiswa.

c. Hipotesis 3, terdapat pengaruh yang signifikan antara kemampuan berpikir kritis (X3) terhadap prestasi akademik mahasiswa (Y)

Untuk variabel kemampuan berpikir kritis diperoleh nilai thitung sebesar 4.745 > ttabel sebesar 1,98729 dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara kemampuan berpikir kritis terhadap prestasi akademik mahasiswa program studi pendidikan ekonomi. Hal ini berarti semakin baik kemampuan berpikir kritis, maka akan semakin baik pula prestasi akademik mahasiswa.

d. Hipotesis 4, terdapat pengaruh yang signifikan antara fasilitas belajar (X4) terhadap prestasi akademik mahasiswa (Y)

Untuk variabel fasilitas belajar diperoleh nilai thitung sebesar 7.045 >

ttabel sebesar 1,98729 dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05, berarti Ha

diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara fasilitas belajar terhadap prestasi akademik mahasiswa program studi pendidikan ekonomi. Hal ini berarti semakin baik fasilitas belajar, maka akan semakin baik pula prestasi akademik mahasiswa.

(7)

Hasil Uji F

Dari hasil pengolahan data dengan menggunakan program SPSS versi 16.0, bahwa nilai Fhitung 442,518 > Ftabel 2,48 dan nilai signifikan 0,000 < 0,05. Hal ini berarti H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa keaktifan berorganisasi, motivasi belajar, kemampuan berpikir kritis dan fasilitas belajar berpengaruh signifikan terhadap prestasi akademik mahasiswa, artinya semakin baik keaktifan berorganisasi, motivasi belajar, kemampuan berpikir kritis dan fasilitas belajar maka prestasi akademik mahasiswa juga akan semakin baik.

Pembahasan

1. Pengaruh Keaktifan Berorganisasi Terhadap Prestasi Akademik Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh keaktifan berorganisasi terhadap prestasi akademik mahasiswa program studi pendidikan ekonomi.

Berdasarkan analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa keaktifan berorganisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi akademik mahasiswa. Hal ini dapat dilihat dari hasil nilai koefisien

sebesar 0,007. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung 5,664 >

ttabel sebesar 1,98729 dengan taraf signifikan sebesar 0,000 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa keaktifan berorganisasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap prestasi akademik mahasiswa. Semakin baik keaktifan berorganisasi maka akan semakin baik pula prestasi akademik mahasiswa, begitu juga sebaliknya jika keaktifan berorganisasi kurang baik maka prestasi akademik mahasiswa juga kurang baik atau kurang memuaskan.

Keaktifan berorganisasi membantu mahasiswa dalam memperluas wawasan, memiliki banyak kegiatan positif, dapat membagi waktu antara kuliah dan organisasi serta dalam mengikuti organisasi lebih membantu mahasiswa dalam berpikir sebelum mengambil keputusan. Selain itu peran aktif berorganisasi merupakan faktor sosial yang turut berpengaruh terhadap prestasi akademik mahasiswa karena seorang mahasiswa juga harus membutuhkan kecerdasan emosional yang menjadikan mahasiswa kreatif dalam mengelola waktu untuk belajar dan berorganisasi (Nurgianto dalam Atamimi, 2014: 237).

(8)

Hasil penelitian ini sesuai dengan yang dilakukan oleh Triana (2011) dengan judul “Pengaruh Keaktifan Berorganisasi dan Kebiasaan Belajar terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Jurusan Pendidikan Geografi Angkatan 2008 dan 2009 Universitas Negeri Yogyakarta”. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa keaktifan berorganisasi berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar mahasiswa Jurusan Pendidikan Geografi Universitas Negeri Yogyakarta.

2. Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Akademik Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi akademik mahasiswa program studi pendidikan ekonomi. Berdasarkan analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa motivasi belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi akademik mahasiswa. Hal ini dapat dilihat dari hasil nilai koefisien sebesar 0,004. Nilai koefisien ini signifikan karenanilai thitung 2.855 >

ttabel sebesar 1,98638 dengan taraf signifikan sebesar 0,005 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi

belajar berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap prestasi akademik mahasiswa. Semakin baik motivasi belajar maka akan semakin baik pula prestasi akademik mahasiswa, begitu juga sebaliknya jika motivasi belajar kurang baik maka prestasi akademik mahasiswa juga kurang baik atau kurang memuaskan.

Motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan prestasi yang baik, intensitas motivasi seorang mahasiswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi akademik.

Mahasiswa yang telah memiliki motivasi belajar yang tinggi akan memiliki keinginan dan harapan untuk berhasil dan bila mengalami kegagalan akan berusaha keras untuk mencapai keberhasilan yang ditunjukkan dengan prestasi akademik, secara garis besar motivasi belajar sangatlah berpengaruh terhadap prestasi akademik mahasiswa. Menurut Dalyono (20110:55-60) motivasi belajar merupakan salah satu faktor inter (yang berasal dari dalam diri) yang mempengaruhi prestasi akademik mahasiswa, karena kuat lemahnya motivasi belajar seseorang turut mempengaruhi keberhasilannya.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Andari (2009) dengan judul “Pengaruh

(9)

Motivasi Belajar dan Lingkungan Belajar terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Akafarma Sunan Giri Ponorogo”. Hasil penelitiannya menunjukkan motivasi belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar mahasiswa Akafarma Sunan Giri Ponorogo.

3. Pengaruh Kemampuan Berpikir Kritis Terhadap Prestasi Akademik Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kemampuan berpikir kritis terhadap prestasi akademik mahasiswa.

Berdasarkan analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan, diperoleh hasil kemampuan berpikir kritis positif dan signifikan terhadap prestasi akademik mahasiswa. Hal ini dapat dilihat dari hasil nilai koefisien sebesar 0,008.

Nilai koefisien ini signifikan karenanilai thitung 4,745 > ttabel sebesar 1,98638 dengan taraf signifikan sebesar 0,000 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kritis berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi akademik mahasiswa. Semakin baik kemampuan berpikir kritis maka akan semakin baik pula prestasi akademik mahasiswa tersebut, begitu juga sebaliknya jika

kemampuan berpikir kritis kurang baik maka prestasi akademik mahasiswa juga kurang baik atau kurang memuaskan.

Kemampuan berpikir kritis akan mempengaruhi aktivitas pembelajaran, karena mahasiswa yang mempunyai kemampuan berpikir kritis akan belajar aktif dan kreatif dengan pola pikirnya ketika menghadapi permasalahan dalam perkuliahan.

Menurut Wraag dalam Helmawati, (2014:188) perubahan hasil belajar juga ditandai dengan perubahan hasil berpikir. Selain itu Purwanto (2007:107) juga menyatakan salah satu faktor internal yang mempengaruhi prestasi belajar adalah kemampuan kognitifnya atau kemampuan berpikir kritis dimana dengan kemampuan berpikir kritis mahasiswa menerima pengetahuan melakukan pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi dalam aktivitas belajarnya sehingga dengan kemampuan berpikir kritis akan meningkatkan prestasi akademik mahasiswa tersebut.

Hasil penelitian ini sesuai dengan yang dilakukan oleh Emilia (2012:5) dengan judul “Pengaruh Gaya Belajar Visual, Auditorial, Kinestetik Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi

(10)

Universitas Negeri Padang”. Hasil penelitiannya menunjukan kemampuan berpikir kritis berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi akademik mahasiswa mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Padang.

4. Pengaruh Fasilitas Belajar Terhadap Prestasi Akademik Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh fasilitas belajar terhadap prestasi akademik mahasiswa program studi pendidikan ekonomi. Berdasarkan analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa fasilitas belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi akademik mahasiswa. Hal ini dapat dilihat dari hasil nilai koefisien sebesar 0,026. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung 7.054 > ttabel

sebesar 1,98638 dengan taraf signifikan sebesar 0,000 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa fasilitas belajar berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi akademik mahasiswa. Semakin baik fasilitas belajar maka akan semakin baik pula prestasi akademik mahasiswa tersebut, begitu juga sebaliknya jika fasilitas belajar kurang baik maka prestasi

akademik mahasiswa juga kurang baik atau kurang memuaskan.

Fasilitas belajar merupakan segala sesuatu yang dapat menunjang dan memperlancar proses belajar mengajar. Fasilitas belajar juga merupakan faktor yang tidak dapat diabaikan begitu saja, sebab tanpa adanya fasilitas belajar yang mendukung proses belajar, mahasiswa tidak akan bersemangat dalam belajar dan tujuan belajar juga akan terhambat ketercapaiannya.

Hasil penelitian ini sesuai dengan yang dilakukan oleh Irwanto (2015) dengan judul “Pengaruh Gaya Mengajar Dosen, Asistensi dan Fasilitas Belajar terhadap Prestasi Belajar Aplikasi Akuntansi Pemeriksaan”. Hasil penelitiannya menunjukan fasilitas belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar aplikasi akuntansi pemeriksaan.

5. Pengaruh Keaktifan Berorganisasi, Motivasi Belajar, Kemampuan Berpikir Kritis dan Fasilitas Belajar Terhadap Prestasi Akademik Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi

Berdasarkan pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa Pengaruh keaktifan berorganisasi, motivasi belajar,

(11)

kemampuan berpikir kritis dan fasilitas belajar Terhadap prestasi akademik mahasiswa. Hal ini dapat dilihat pada Tabel F yang menyatakan bahwa Fhitung 442,518 > Ftabel 2,48 dan nilai signifikan 0,000 < 0,05. Selain itu diperoleh hasil nilai R square sebesar 0,954 yang artinya 95,4%

perubahan pada variabel dependen (prestasi akademik mahasiswa) dapat dijelaskan oleh variabel independen (keaktifan berorganisasi, motivasi belajar, kemampuan berpikir kritis dan fasilitas belajar) sedangkan sisanya sebesar 4,6% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.

Hal ini berarti bahwa semakin baik keaktifan berorganisasi, motivasi belajar, kemampuan berpikir kritis dan fasilitas belajar maka akan semakin baik pula prestasi akademik mahasiswa, begitu juga sebaliknya jika keaktifan berorganisasi, motivasi belajar, kemampuan berpikir kritis dan fasilitas belajar, maka prestasi akademik mahasiswa juga tidak akan baik.

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa keaktifan berorganisasi, motivasi belajar, kemampuan berpikir kritis dan fasilitas belajar, berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi akademik mahasiswa. Oleh karena itu

agar prestasi akademik mahasiswa baik dapat diupayakan dengan meningkatkan keaktifan berorganisasi, motivasi belajar, kemampuan berpikir kritis dan fasilitas belajar. Hal ini sesuai dengan teori yang telah dikemukakan beberapa ahli.

KESIMPULAN

Berdasarkan kepada permasalahan dan pertanyaan penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Keaktifan berorganisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi akademik mahasiswa. Dimana ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar 0,007. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung sebesar 5,664 > ttabel sebesar 1,98793 dan nilai signifikan 0,000 < = 0,05 artinya apabila keaktifan berorganisasi meningkat 1 satuan, maka prestasi akademik mahasiswa akan meningkat sebesar 0,007 dalam setiap satuannya.

2. Motivasi belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi akademik mahasiswa. Dimana ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar 0,004. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung sebesar 2,855 > ttabel sebesar 1,98793 dan nilai signifikan 0,000 < = 0,05 artinya apabila motivasi belajar meningkat 1

(12)

satuan, maka prestasi akademik mahasiswa akan meningkat sebesar 0,004 dalam setiap satuannya.

3. Kemampuan berpikir kritis berpengaruh signifikan terhadap prestasi akademik mahasiswa. Dimana ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar 0,008. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung sebesar 4,475 > ttabel sebesar 1,98793 dan nilai signifikan 0,000 < = 0,05 artinya apabila kemampaun berpikir kritis meningkat 1 satuan, maka prestasi akademik mahasiswa akan meningkat sebesar 0,008 dalam setiap satuannya.

4. Fasilitas belajar berpengaruh signifikan terhadap prestasi akademik mahasiswa. Dimana ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar 0,026. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung sebesar 7,054 > ttabel sebesar 1,98793 dan nilai signifikan 0,000 <

= 0,05 artinya apabila fasilitas belajar meningkat 1 satuan, maka prestasi akademik mahasiswa akan meningkat sebesar 0,026 dalam setiap satuannya.

DAFTAR PUSTAKA

Andari Susilowati. (2009). Pengaruh Motivasi. Minat dan Lingkungan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Akafarma Sunan Giri Ponorogo.

Arikunto, Suharsimi. (2014). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Bafadal. (2011). Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang Pres.

Dalyono, M. (2010). Psikologi Pendidikan.

Jakarta: PT. Asdi Mahasatya.

Djamarah, Syaiful B. (2008). Psikologi Belajar. Jakarta: Asdi Mahasatya.

Emilia. (2012). Pengaruh Gaya Belajar Visual, Auditorial, Kinestetik Dan Kemampuan Berpikir Kritis Terhadap Prestasi Akademik Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang. Jurnal Pendidikan Ekonomi, 1–8.

Fisher, A. (2008). Berpikir Kritis: Sebuah Pengantar. Jakarta: Erlangga.

Atamimi, Nuryati. (2014). Perbedaan Peran Jenis Kelamin, Skala Akademik, Dan Peran Aktif Berorganisasi Dengan Prestasi Akademik. Cakrawala Pendidikan, 2, 236–244.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan:Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Triana Endah. (2011). Pengaruh Keaktifan Berorganisasi Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Jurusan Pendidikan Geografi Angkatan 2008 Dan 2009 Universitas Negeri Yogyakarta.

Helmawati. (2014). Pendidikan Keluarga.

Bandung: Remaja Rosdakarya.

Irwanto. (2015). Pengaruh Gaya Mengajar Dosen, Asistensi Dan Fasilitas Belajar

(13)

Terhadap Prestasi Belajar Aplikasi Akuntansi Pemeriksaan. Jurnal Akuntansi Dan Sistem Teknologi Infomasi, 11(2), 243–250.

Purwanto, M.N. (2007). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Remaja Rosdakarya.

Referensi

Dokumen terkait

As for the observation sheet using 10 core competence on pedagogical competence, namely mastering the characteristics of students, mastering learning theories and educational principles