• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP PROKASTINASI AKADEMIK MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN MEDAN

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP PROKASTINASI AKADEMIK MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN MEDAN"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

Menurut penelitian Salsabil dan Indrawati (2020) menyatakan bahwa ada hubungan negatif antara kecerdasan emosional dengan prokrastinasi akademik pada mahasiswa Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro. Kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang untuk mengenal diri sendiri dan orang lain, memotivasi diri sendiri, mengelola dan mengekspresikan emosi secara tepat (Goleman, 2003). Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor penting untuk menunjang keberhasilan dalam melakukan aktivitas, khususnya dalam bidang pendidikan.

Kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk diri sendiri dan orang lain, seperti memotivasi diri sendiri, mengatasi frustrasi, mengendalikan dorongan hati, mengendalikan suasana hati, atau berempati dan bekerja sama dengan orang lain. Berikut hasil wawancara untuk mengetahui kecerdasan emosional mahasiswa dalam melakukan prokrastinasi akademik pada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas HKBP Nommensen Medan. Dari hasil wawancara di atas, terdapat bukti bahwa kecerdasan emosional dapat mempengaruhi prokrastinasi siswa, antara lain memahami dan mengelola perasaan, mengelola kemarahan, motivasi diri, dan beradaptasi.

Penelitian Buana, Dharmayana dan Sholihah (2022), Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas kecerdasan emosional di MAN Kota Bengkulu masuk dalam kategori kategori skor tinggi dengan persentase 42,4%. Penelitian oleh Mappakaya, Fanani dan Lestari (2016) menunjukkan bahwa kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual sama-sama memiliki pengaruh yang signifikan dan berkontribusi sebesar 25,5% terhadap prokrastinasi akademik mahasiswa kedokteran. Namun secara parsial hanya kecerdasan emosional yang berpengaruh signifikan dan berhubungan negatif dengan prokrastinasi akademik pada mahasiswa kedokteran, sedangkan kecerdasan spiritual tidak berpengaruh.

Kondisi tersebut mendorong peneliti untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Kecerdasan Emosi Terhadap Prokrastinasi Akademik Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas HKBP Nommensen Medan”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan pemikiran di atas, adalah perlu untuk menjalankan kajian yang lebih mendalam tentang kesan kecerdasan emosi terhadap penangguhan pembelajaran.

Tujuan

Manfaat Penelitian

Manfaat Teoritis

Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya mengenai pengaruh kecerdasan emosional terhadap prokrastinasi akademik mahasiswa psikologi Universitas HKBP Nommensen Medan.

Manfaat Praktis

Pengertian Prokastinasi Akademik

Faktor yang Mempengaruhi Prokastinasi Akademik

Aspek-Aspek Prokastinasi Akademik

Penundaan Untuk Memulai Maupun Menyelesaikan Tugas

Keterlambatan Dalam Mengerjakan Tugas

Kesengajaan Waktu Antara Rencana dan Kinerja Aktual

MelakukanAktivitas Lain yang Lebih Menyenangkan

Kecerdasan Emosional

  • Pengertian Kecerdasan Emosional
  • Faktor yang Mempengaruhi Kecerdasan Emosional
  • Aspek-Aspek Kecerdasan Emosional

Menurut Goleman (2003), kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang dalam mengelola kehidupan emosionalnya dengan kecerdasan (mengelola kehidupan emosionalnya dengan kecerdasan); menjaga keharmonisan dan ekspresi emosional melalui kesadaran diri, pengendalian diri, motivasi diri, empati dan keterampilan sosial. Dalam penelitian ini kecerdasan emosional adalah kemampuan siswa untuk mengenali emosi diri sendiri, mengelola emosi sendiri, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain (empati) dan kemampuan membangun hubungan (kerja sama) dengan orang lain Beberapa jenis kualitas emosi adalah dianggap penting untuk keberhasilan, yaitu: 1). Terkadang yang dibutuhkan mungkin bukan “sikap ramah” tetapi mungkin sikap keras yang sebenarnya tidak menyenangkan tetapi mengungkapkan fakta yang selama ini dihindari.

Kedua, kecerdasan emosi bukan berarti memberikan kebebasan kepada emosi untuk menikmati emosi, tetapi mengelola emosi agar dapat diekspresikan secara tepat dan efektif. Keterlibatan orang tua diperlukan karena orang tua adalah aktor pertama yang perilakunya ditentukan, diinternalisasi dan akhirnya menjadi bagian dari kepribadian anak. Kehidupan emosional yang ditanamkan dalam keluarga sangat bermanfaat bagi anak di masa depan, seperti: melatih kebiasaan hidup disiplin dan bertanggung jawab, empati, peduli, dll.

Hal ini akan memudahkan anak untuk mengatasi dan menenangkan diri saat menghadapi masalah, sehingga dapat fokus dengan baik dan tidak banyak mengalami masalah perilaku seperti sikap kasar dan perilaku negatif. Pengembangan kecerdasan emosional dapat ditingkatkan melalui berbagai bentuk pelatihan, antara lain ketegasan, empati dan berbagai bentuk pelatihan lainnya. Berdasarkan teori kecerdasan emosional, Goleman (2003) menjelaskan beberapa ciri kecerdasan emosional yang terdapat pada manusia dalam bentuk.

Mengelola Emosi

Memotivasi Diri

Mengenali Emosi Diri Sendiri

Mengenali Emosi Orang Lain

Membina Hubungan Baik

  • Hasil Penelitian Terdahulu
  • Kerangka Konseptual
  • Hipotesis
  • Definisi Operasional Variabel Penelitian a. Variabel Kecerdasan Emosional
  • Subjek Penelitian
  • Populasi dan Sampel
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Pelaksanaan Penelitian 1. Tahap Persiapan
  • Analisis Data

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual secara simultan berpengaruh signifikan dan memberikan kontribusi sebesar 25,5% terhadap prokrastinasi akademik mahasiswa kedokteran. Namun secara parsial hanya kecerdasan emosional yang berpengaruh signifikan dan berkorelasi negatif dengan prokrastinasi akademik pada mahasiswa kedokteran, sedangkan kecerdasan spiritual tidak berpengaruh. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan negatif antara kecerdasan emosional dengan prokrastinasi akademik pada mahasiswa Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro.

Menurut Buana, Dharmayana dan Sholihah (2022), hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas kecerdasan emosional di MAN Kota Bengkulu masuk dalam kategori skor tinggi dengan persentase 42,4%. Terdapat hubungan negatif yang signifikan antara efikasi diri dan kecerdasan emosional dengan prokrastinasi akademik siswa pada pembelajaran daring pada masa pandemi Covid-19 di Madrasah Aliyah (MAN) Negeri Bengkulu dengan tingkat kontribusi sebesar 76,9%. Arah hubungan negatif menunjukkan hubungan sebab akibat, artinya semakin tinggi tingkat efikasi diri dan kecerdasan emosional maka prokrastinasi akademik mahasiswa semakin rendah.

Sementara itu, semakin rendah tingkat efikasi diri dan kecerdasan emosional maka prokrastinasi akademik mahasiswa semakin tinggi. Menurut Mazhar, Rafique dan Ikram (2021), dalam penelitiannya terhadap siswa laki-laki dan perempuan menyatakan bahwa prokrastinasi akademik memiliki korelasi negatif dan signifikan dengan kecerdasan emosional (r = -.09, p < .001), tetapi juga tidak signifikan. tidak berkorelasi. dengan IPK kelas sebelumnya (r = .02, n.s) dan IPK kelas sekarang (r = -.03, n.s). Menurut Goleman (2003), salah satu faktor yang mempengaruhi prokrastinasi adalah karena kondisi psikologis, seperti kecerdasan emosional.

Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang menentukan kemungkinan belajar keterampilan, yaitu keterampilan praktis, berdasarkan lima unsur kecerdasan emosional, yang terdiri dari; mengenali emosi diri sendiri, mengelola emosi, memotivasi diri sendiri, berempati dan membangun hubungan dengan orang lain. Jika siswa yang berorientasi pada tugas memiliki kecerdasan emosional yang baik, maka siswa tersebut akan mampu memotivasi, merencanakan, dan mencapai tujuannya yaitu menyelesaikan tugasnya dengan baik tanpa penundaan atau penundaan. Dalam hal ini, jika siswa memiliki kecerdasan emosional yang buruk, maka siswa tersebut akan sulit untuk fokus dalam menyelesaikan tugas dengan benar.

Hal ini sejalan dengan (Goleman 2003) yang mengatakan bahwa gambaran ciri-ciri kecerdasan emosional adalah mengenali perasaan diri sendiri, mengenal diri sendiri adalah kemampuan mengenali perasaan yang timbul. Hipotesis alternatif (Ha): Terdapat pengaruh Kecerdasan Emosi terhadap Prokastinasi Akademik Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas HKBP Nommensen Medan. Hipotesis Nol (Ho): Tidak terdapat pengaruh Kecerdasan Emosi terhadap Prokastinasi Akademik Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas HKBP Nommensen Medan.

Pada penelitian ini alat ukur psikologis yang digunakan berupa skala yang terdiri dari beberapa poin yaitu skala Kecerdasan Emosional yang akan diukur berdasarkan aspek menurut Goleman, (2003) yaitu penanganan emosi, motivasi diri, mengenali kemampuan diri sendiri. emosi sendiri, mengenali perasaan orang lain dan membangun hubungan yang baik. Implementasi Eksperimen skala untuk variabel Kecerdasan Emosional dan skala Prokastinasi Akademik dilakukan secara daring dari tanggal 28 Juli 2022 hingga 06 Agustus 2022 secara daring untuk mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas HKBP Nommensen Medan.

Tabel 3.1 Kriteria Skala Penilain Skala Likert   Pilihan Jawaban  Skor Favorable  Skor Unfavorable
Tabel 3.1 Kriteria Skala Penilain Skala Likert Pilihan Jawaban Skor Favorable Skor Unfavorable

Uji Asumsi

Uji normalitas data kedua variabel diperoleh dari nilai Kolmogorov-Smirnov Z (K-S-Z). Jika nilainya lebih besar dari 0,05 maka distribusi data dapat dikatakan normal. Uji ini dirancang untuk mengetahui apakah pengaruh kecerdasan emosional terhadap prokrastinasi akademik mengikuti garis linier atau tidak.Hubungan linier dikatakan ada apabila dua variabel memiliki nilai p lebih kecil dari nilai 0,05.

Uji Hipotesa

Gambar

Tabel 3.1 Kriteria Skala Penilain Skala Likert   Pilihan Jawaban  Skor Favorable  Skor Unfavorable
Table 3.3 Blue Print Skala Prokastinasi Akademik Sebelum Uji Coba
Table 3.2 Blue Print Skala Kecerdasan Emosional Sebelum Uji Coba
Tabel 3.4 Blue Print Skala Kecerdasan emosional Setelah Uji coba
+2

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menguji secara empirik pengaruh dukungan sosial terhadap psychological well-being kepada siswa yang mengikuti pembelajaran online

Kegunaan Alat Ukur Hasil penelitian yang dilakukan terhadap mahasiswa menunjukan kesalahan sistemik dalam penggunaan alat ukur dalam fungsinya atau kegunaan alat ukur dapat dilihat