• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN SEMANGAT KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN SEMANGAT KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN "

Copied!
65
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang masalah

Batasan Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

LANDASAN TEORITIS

Uraian Teori

  • Produktivitas kerja
  • Kecerdasan emosional
  • Semangat kerja

Kerangka Konseptual

Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Kinerja Karyawan Kecerdasan emosional adalah kemampuan mengendalikan diri dengan memahami dan mengendalikan emosi dalam bekerja, mampu mengatur suasana hati dan memahami emosi orang lain, serta mampu memotivasi diri sendiri atas pekerjaan yang dilakukan. Jika kecerdasan emosional seorang karyawan tinggi maka akan memberikan dorongan yang baik dalam menyelesaikan pekerjaan dan akan menghasilkan produktivitas yang baik bagi perusahaan. Kecerdasan emosional adalah kemampuan mengolah, mengenali dan mengekspresikan secara tepat, sedangkan produktivitas adalah kemampuan memaksimalkan kinerja sehingga dapat menghasilkan kualitas dan kuantitas kerja yang optimal. Dapat dijelaskan bahwa kecerdasan emosional sangat mendukung dalam menghasilkan produktivitas yang baik. Berikut pengaruh yang signifikan antar variabel independen yaitu .

Pengaruh Semangat Kerja Terhadap Produktivitas Pegawai Mengenai faktor semangat kerja yang dapat mempengaruhi produktivitas kerja pegawai, apabila terjalin kerjasama yang baik antar pegawai dan terbangunnya semangat kerja yang dapat menimbulkan suasana kerja yang baik, maka akan tercapai pula semangat kerja antar pegawai dan pimpinan. Mardjan Dunggio (2013) dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Semangat Kerja dan Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Dengan adanya semangat kerja yang baik maka akan mendorong pegawai untuk bekerja lebih giat dan menghasilkan pekerjaan yang baik guna meningkatkan produktivitas yang tinggi.

Menurut Hasibuan (2004, p. 94) menyatakan bahwa moral adalah keinginan dan kesungguhan seseorang untuk melakukan pekerjaannya dengan baik dan berdisiplin untuk mencapai produktivitas yang maksimal. Hasil di atas menunjukkan bahwa terdapat hubungan timbal balik antara kecerdasan emosional dengan produktivitas, serta hubungan antara moral dan produktivitas.

Gambar II.2 : Hubungan Semangat Kerja Terhadap Produktivitas  Paradigma Penelitian
Gambar II.2 : Hubungan Semangat Kerja Terhadap Produktivitas Paradigma Penelitian

Hipotesis

Pendekatan Penelitian

Definisi operasional

Kecerdasan emosional merupakan kemampuan individu untuk membangkitkan emosi dalam dirinya dan orang lain serta menggunakan emosi tersebut untuk berpikir dan bertindak. Kecerdasan emosional berkaitan dengan pengambilan keputusan, kepemimpinan, terobosan teknis dan strategis, komunikasi terbuka dan jujur, kerjasama dan saling percaya, membangun loyalitas, kreativitas dan inovasi. Menurut Hasibuan (2010, p. 76), bahwa moralitas adalah keinginan dan keikhlasan seseorang untuk melakukan pekerjaannya dengan baik.

Tempat dan Waktu Penelitian

Populasi dan Sampel

Teknik Pengumpulan Data

Ketentuan di atas berlaku baik dalam perhitungan variabel kecerdasan emosional (X1), variabel moral (X2), dan variabel produktivitas (Y). Perkebunan Nusantara IV pada bagian SDM kota Medan memperoleh nilai frekuensi jawaban responden tentang variabel kecerdasan emosional sebagai berikut. Variabel kecerdasan emosional (X1) dan moralitas (X2) mempunyai nilai VIF dalam batas toleransi yang ditentukan (tidak lebih dari 10), sehingga tidak terjadi multikolinearitas pada variabel independen.

Nilai Y sebesar 520, yang menunjukkan bahwa jika variabel bebas yaitu kecerdasan emosional (X1) dan moralitas (X2) konstan atau tidak berubah (sama dengan nol), maka produktivitas tenaga kerja sebesar 520. Nilai regresi Koefisien X1 = 0,792 menunjukkan bahwa kecerdasan emosional mengalami peningkatan sebesar 100%, maka akan mengakibatkan peningkatan produktivitas kerja bagi pegawai. Berdasarkan hasil pengujian parsial pengaruh kecerdasan emosional (X1) terhadap produktivitas kerja karyawan (Y) diperoleh thitung 7,465 > ttabel 2,026 dan memiliki angka signifikansi 0,00 < 0,05 H0 ditolak dan Ha diterima, hal ini menunjukkan adanya adalah pengaruh yang signifikan kecerdasan emosional berdampak terhadap produktivitas kerja karyawan di PT.

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh atau persentase pengaruh kecerdasan emosional (X1) dan moralitas (X2) terhadap produktivitas kerja (Y), dapat dilihat koefisien determinasinya sebagai berikut. Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi pada tabel diatas, diperoleh nilai R-squared pada model regresi sebesar 0,904 atau 90,4% yang berarti besarnya sumbangan kecerdasan emosional dan moralitas secara bersama-sama terhadap produktivitas kerja karyawan PT. Pengaruh kecerdasan emosional terhadap produktivitas kerja Pengaruh kecerdasan emosional (X1) terhadap produktivitas kerja (Y) ditunjukkan dengan angka 7,465 > ttabel sebesar 2,026 dengan probabilitas sig sebesar 0,005 lebih kecil dari α = 0,05.

Dengan hubungan yang demikian berarti semakin tinggi/baik variabel kecerdasan emosional (X1), maka semakin tinggi/baik pula variabel produktivitas kerja (Y). Hasil penelitian membuktikan bahwa kecerdasan emosional dan semangat kerja secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan, yang berarti semakin baik kecerdasan emosional yang diterapkan oleh instansi dan semakin baik pula semangat kerja perusahaan maka akan mempengaruhi tinggi kerjanya. produktivitas karyawan. . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi ukuran produktivitas kerja karyawan yaitu kecerdasan emosional dan semangat kerja terhadap produktivitas kerja karyawan di PT.

Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara kecerdasan emosional (X1) terhadap produktivitas kerja karyawan (Y) di PT. Perkebunan Nusantara IV Medan agar mampu menciptakan kondisi yang dapat meningkatkan kecerdasan emosional dan semangat kerja sehingga produktivitas kerja karyawan di perusahaan meningkat. Hal ini dibuktikan dari hasil penelitian dimana kecerdasan emosional dan semangat kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan PT.

Tabel III-4  Skala Likert
Tabel III-4 Skala Likert

Teknik Analisa Data

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian

Dalam penelitian ini penulis mengolah data berupa angket yang terdiri dari 10 pernyataan untuk variabel kecerdasan emosional (X1), 8 pernyataan untuk variabel semangat kerja (X2), 12 pernyataan untuk variabel produktivitas kerja ( kamu). Dari tanggapan responden di atas terlihat bahwa sebagian besar responden menjawab setuju untuk meningkatkan produktivitas dengan keterampilan yang dimilikinya dan hanya sebagian kecil yang menjawab tidak setuju karena adanya keterbatasan keterampilan dan kemampuan yang dimiliki setiap karyawan. mereka tidak sama. Berdasarkan hasil kuisioner diatas ternyata tingkat kecerdasan emosional karyawan sudah baik untuk meningkatkan produktivitas kerja, namun masih terdapat jawaban yang kurang setuju tentang apa yang harus dilakukan perusahaan untuk dapat menciptakan suasana kerja yang baik. menciptakan emosi yang baik.

Perkebunan Nusantara IV bagian SDM kota Medan diperoleh nilai Frekuensi jawaban responden mengenai variabel semangat kerja sebagai berikut. Dari hasil kuisioner diatas menunjukkan bahwa semangat kerja karyawan sudah cukup baik sehingga mampu meningkatkan produktivitas kerja, namun masih terdapat responden yang kurang setuju.

Tabel IV-2
Tabel IV-2

Pembahasan

Perkebunan Nusantara IV Kota Medan sebesar 90,4%, sisanya sebesar 9,6% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Pengaruh semangat kerja (X2) terhadap produktivitas kerja pegawai (Y) ditunjukkan dengan angka 4,575 > tabel dengan probabilitas sig 0,000 lebih kecil dari α. 0,05, dengan hubungan demikian berarti semakin tinggi/baik variabel semangat kerja (X2), maka semakin tinggi/baik pula variabel produktivitas karyawan (Y).

Hasil penelitian sesuai dengan teori yang dikemukakan Hasibuan (2010, p. 76) bahwa moralitas adalah keinginan dan keikhlasan seseorang untuk melakukan pekerjaannya dengan baik dan disiplin untuk mencapai usaha kerja yang maksimal. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara semangat kerja (X2) terhadap produktivitas kerja karyawan (Y) pada PT. Nilai Fhitung sebesar 169,974 > Ftabel 3,26 dengan sig 0,000 menunjukkan H0 ditolak. Ha diterima, kecerdasan emosional (X1) dan moralitas (X2) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan (Y) pada PT.

Perusahaan tidak boleh terlalu membebani karyawannya dalam memberikan tugas agar karyawan tidak mudah stres dan selalu memiliki kecerdasan emosional yang baik dalam bekerja. Perusahaan harus selalu mewaspadai hubungan kerja antar karyawan yang ada di perusahaannya, agar para karyawan mampu menciptakan semangat kerja yang baik dan bias kerja dalam menjalin kerjasama, sehingga produktivitas kerja karyawan dapat meningkat. Maka dilakukan pembaharuan pola untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan dan menjaga keharmonisan antara karyawan dan perusahaan, sehingga kenyamanan kerja dapat berjalan dengan baik.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Saran

Gambar

Gambar II.2 : Hubungan Semangat Kerja Terhadap Produktivitas  Paradigma Penelitian
Tabel III-4
Tabel III-4  Skala Likert
Tabel III-6
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dalam meningkatkan kinerja karyawan, faktor lingkungan kerja dan stres kerja karyawan memang perlu diperhatikan untuk menciptkan produktivitas, efisiensi biaya dan

Peningkatan Produktivitas Kerja Karyawan Produktivi tas Kerja Y kerja berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitas kerja 3 Ni Kadek Ira Agustini dan A.A Sagung Kartika Dewi