i Diajukan Oleh
Mirna 45 140 13 045
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar
Sarjana EKONOMI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS BOSOWA
MAKASSAR 2018
iii
Nim : 4514013045
Jurusan : Akuntansi Fakultas : Ekonomi
Judul :Pengaruh Kepeatuhan Pengendalian Internal Terhadap Perilaku Etis Karyawan Dalam Sistem Penggajian ( Studi Kasus Pada Karyawan Kantor PT.Prima Karya Manunggal Pangkep)
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa karya ilmiah ini saya buat sendiri dan sepanjang pengetahuan saya di dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu perguruan tinggi dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.
Demikian pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar dan tanpa paksaan sama sekali
Makassar, Agustus 2018 Mahasiswa yang bersangkutan
Mirna
iv Oleh : Mirna 4514013045
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Bosowa
ABSTRAK
Mirna 2018. Skripsi. Pengaruh Kepatuhan Pengendalian Intern Terhadap Perilaku Etis Karyawan Dalam Sistem Penggajian Pada PT.Prima Karya Manunggal Pangkep, dibimbing oleh Dr.Firman Menne,SE.,M.Si.,Ak.,CA dan Dr.Lukman Setiawan,S,Si., Psi.,SE.,MM
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Kepatuhan Pengendalian Intern terhadap Perilaku Etis Karyawan dalam Sistem Penggajian pada Karyawan PT.Prima karya Manunggal. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda dengan bantuan SPSS 20 (Statistical product and services solutions).
Hasil penelitian ini berdasarkan perhitungan SPSS 20 maka dapat diketahui nilai uji regresi dimana Hasil uji statistik menunjukan bahwa secara parsial diperoleh nilai t hitung sebesar 2,107 dengan nilai t tabel 2,013 dan dengan nilai signifikansi 0,040.Rasio lingkungan pengendalian berpengaruh secara parsial terhadap perilaku etis karyawan karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05. Hasil uji statistik menunjukan bahwa secara parsial diperoleh nilai t hitung sebesar 2,353 dengan nilai t tabel 2,013 dan dengan nilai signifikansi 0,023. Rasio informasi dan komunikasi berpengaruh secara parsial terhadap perilaku etis karyawan karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05. Hasil uji statistik menunjukan bahwa secara parsial diperoleh nilai t hitung sebesar 2,946 dengan nilai t tabel 2,013 dan dengan nilai signifikansi 0,005. Rasio pemantaun berpengaruh secara parsial terhadap perilaku etis karyawan karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05. Hal ini mengindikasikan bahwa perubahan yang terjadi pada rasio lingkungan pengendalian,informasi dan komunikasi dan pemantauan akan simultan berpengaruh signifikan terhadap perilaku etis karyawan dalam sistem penggajian
Kata kunci: Pengendalian Intern, Perilaku Etis, Sistem Penggajian
v Oleh : Mirna 4514013045
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Bosowa
ABSTRACT
Mirna 2018.Skripsi. The Effect of Compliance with Internal Control on Employees' Ethical Behavior in the Payroll System at PT .Prima Karya Manunggal Pangkep, guided by Dr.Firman Menne,SE.,M.Si.,Ak.,CA and Dr.Lukman Setiawan,S,Si., Psi.,SE.,MM
The purpose of study was determine the effect of Compliance with Internal Control on Ethical Behavior of Employees in the Payroll System of Employees of PT. Prima Karya Manunggal Pangkep. The analytical method used in this study is multiple linear regression analysis with SPSS 20 (Statistical product and services solutions)
The results of this study based on the calculation of SPSS 20 it can be seen the value of regression test where the statistical test results showed that partially obtained t value of 2.107 with a table t value of 2.013 and with a significance value of 0.040. Environmental control ratio partially affects employee ethical behavior because of significance is less than 0.05. Statistical test results show that partially obtained t value of 2.353 with a value of t table 2.013 and with a significance value of 0.023. Information and communication ratios have a partial effect on employees' ethical behavior because the significance value is less than 0.05. Statistical test results show that partially obtained t count value of 2.946 with a value of t table 2.013 and with a significance value of 0.005. The monitoring ratio has a partial effect on employees' ethical behavior because the significance value is less than 0.05. This indicates that changes that occur in the environmental control, information and communication and monitoring ratios will simultaneously have a significant effect on employee ethical behavior in the payroll system
Keywords : Internal Control , Ethical Behavior , Payroll System
vi
SWT. Atas segala rahmat dan karunia-Nya, dan teriring salam dan shalawat hanya tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, Sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini merupakan tugas akhir untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi (S.E) pada Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Bosowa, dengan mengambil judul “Pengaruh Kepatuhan Pengendalian Internal Terhadap Perilaku Etis Karyawan Dalam Sistem Penggajian”
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini.
1. Pertama – pertama, ucapan terima kasih penulis berikan kepada Rektor Universitas Bosowa Bapak Prof. Dr. Ir. Saleh Pallu, M. Eng.
2. Bapak Dr. H. A. Arifuddin Mane, SE., M.Si., SH., MH selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Bosowa.
3. Ibu Dr. Hj. Herminawati Abu Bakar, SE., MM selaku Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi Universitas Bosowa.
4. Bapak Dr. Firman Menne.,SE.,M.Si.,Ak.,Ca selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Bosowa.
5. Kepada Bapak Dr. Firman Menne.,SE.,M.Si.,Ak.,Ca dan Bapak Dr.Lukman Setiawan,S,Si.,S.,Psi.,SE.,MM sebagai Dosen Pembimbing atas waktu yang telah diluangkan untuk membimbing, memberi motivasi dan memberi bantuan literature, serta diskusi-diskusi yang dilakukan dengan penulis.
vii
Bosowa Makassar dan ter-khusus Kak Budi yang telah banyak membantu sehingga administrasi Peniliti menjadi lancer.
8. Kepada pimpinan dan karyawan Pimpinan dan karyawan PT Prima Karya Manunggal tempat peneliti melaksanakan penelitian dan terima kasih yang tak terhingga memberikan waktu, data dan penjelasan yang diberikan.
9. Kepada Ayah dan Ibuku yang telah banyak berkorban baik moril dan materil untuk kemajuan pendidikan penulis serta sabar membimbing dan mendoakan penulis agar serta membimbing dan mendoakan penulis agar menjadi sukses serta kasih sayang yang tidak batasnya kepada penulis sampai saat ini.
10. Kepada saudara-saudaraku, terkhusus kepada kakakku Nuraeni yang senantiasa mendukung dan mendoakan serta memberikan motivasi baik secara material maupun spiritual sehingga penulis dapat menyelesaikan studinya.
11. Kepada semua teman-teman tersayang Ayuwandini, Aisyah, Ayu putri utami, Andi fajrianti, Arnita, Ria risky sadriani , Indrawarsih, Suci anugrah ilahi, Risnawati,Nunu dwiyanti,vivi vitriana songo,Ike tandilimbong,Jumrah riah, Fatimah nursanti ,Muslimin, Andi fahriansyah, Rahmatulah ilyas, Andi chaeril Fhudail, Muh.Iqra, Indrawan zainuddin, Andi muh. Syahrullah ,
viii
tetap semangat kawan, mari kita bersama-sama mencari kesuksesan kita diluar kampus,semoga selalu sukses ,Amin.
13. Semua teman dan pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah membantu memberikan dukungan.
Skripsi ini masih jauh dari sempurnah. Apabila terdapat kesalahan – kesalahan dalam srkipsi ini, sepenuhnya menjadi tanggungjawab peneliti dan bukan para pemberi bantuan. Kritik dan saran konstruktif yang membangun akan lebih menyempurnakan skripsi ini. Semoga kebaikan yang telah diberikan oleh semua pihak mendapatkan pahala di sisi Allah SWT, Amin ya rabbal alamin.
Makassar, 21 Agustus 2018 Penulis
Mirna
ix
PERNYATAAN KEORSINILAN ... iii
ABSTRAK ... iv
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI... xiii
DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL ... BAB I PENDAHULUAN...1
1.1 Latar Belakang Masalah ...1
1.2 Rumusan Masalah ...4
1.3 Tujuan Penelitian...4
1.4 Manfaat Penelitian...4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...5
2.1 Kerangka Teori...5
2.1.1 Pengendalian internal ...5
2.1.2 Tujuan Pengendalian Internal...6
2.1.3 Komponen Komponen Pengendalian Internal...7
2.1.4 Keterbatasan Pengendalain Internal ...8
2.1.5 Pengendalian Internal dalam Sistem Penggajian...9
2.1.6 Perilaku Etis dan Perilaku Tidak Etis ...10
2.1.7 Sistem Penggajian ...11
2.1.7.1 Pengertian Gaji Dan Upah...11
2.1.7.2 Dokumen Dalam Sistem Penggajian ...12
2.1.7.3 Catatan Akuntansi Yang Digunakan dalam Sistem Penggajian………14
2.2 Kerangka Pikir...15
2.3 Hipotesis...16
x
3.2.1 Penelitian Kepustakaan (Library Research) ...17
3.2.2 Penelitian Lapangan (Field Research) ...17
3.3 Jenis dan Sumber Data ...18
3.4.1 Jenis Data ...18
3.4.2 Sumber Data ...18
3.4 Populasi dan Sampel ...19
3.4.1 Populasi ...19
3.4.2 Sampel ...19
3.5 Metode Analisis...20
3.5.1 Teknik Skala Pengukuran ...20
3.5.2 Analisis Regresi Linear Berganda 3.5.3 Pengujian Kualitas Data ...22
3.6 Uji Hipotesis...24
3.7 Variabel dan Definisi Operasional ...26
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...29
4.1 Gambaran Perusahaan ...29
4.1.1 Sejarah singkat PT.Prima Karya Manunggal ...30
4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan ...36
4.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan ...37
4.2 Deskripsi Responden ...42
4.3 Deskripsi Data Penelitian ...45
4.3.1 Deskripsi Data Variabel X ...45
4.3.2 Deskripsi Data Variabel Y ...46
4.4 Analisis Data ...47
4.4.1 Uji Validitas Data...47
xi
4.5.2 Uji Parsial(uji t) ...51
4.5.3 Uji Simultan (uji f) ...53
4.6 Pembahasan ...54
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...57
5.1 Kesimpulan...57
5.2 Saran ...57
DAFTAR PUSTAKA ...58 LAMPIRAN
xii
xiii
TABEL 4.4 Deskripsi Responden Berdasarkan Lama Bekerja ... 44
TABEL 4.5 Deskripsi Responden Berdasarkan Gaji/honor ... 44
TABEL 4.6 Presentase Skor Per IndikatorvVariabel X... 46
TABEL 4.7 Presentase Skor Per IndikatorvVariabel Y... 46
TABEL 4.8 Hasil Uji Validitas Data ... 48
TABEL 4.9 Hasil Uji Realibilitas Data... 49
TABEL 4.10 Hasil Uji Regresi Berganda... 50
TABEL 4.11 Hasil Uji Parsial ... 52
TABEL 4.12 Hasil Uji Simultan... 54
1
Setiap perusahaan umumnya menerapkan etika yang harus dipatuhi oleh para karyawannya. Etika itu sendiri adalah kesepakatan bersama dan pedoman untuk diterapkan dan dipatuhi semua anggota perusahaan/organisasi tentang apa yang dinilai baik dan buruk dalam pelaksanaan dan pelayanan profesi. Profesi yang dimaksud dalam penelitian ini mencakup karyawan, manajer, maupun pimpinan perusahaan. Namun, tidak jarang dalam suatu perusahaan ada oknum yang tidak melaksanakan etika yang ditetapkan oleh perusahaan dengan berbagai alasan.
Perilaku seperti ini disebut perilaku tidak etis.
Perilaku tidak etis adalah gejala-gejala dari timbulnya kecurangan (fraud) dalam perusahaan. Salah satu tindakan tidak etis yang sering dilakukan karyawan misalnya melakukan kecurangan dengan menambah jam kerja sehingga perusahaan harus membayar jatah lembur tersebut. Cara karyawan itu dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan karena perusahaan diwajibkan mengeluarkan biaya untuk membayar gaji lembur karyawan.
Tingginya perilaku tidak etis dalam sistem penggajian yang dilakukan oleh karyawan disebabkan oleh informasi yang diterima manajemen tidak akurat, tidak relevan, tidak lengkap dan tidak tepat waktu sehingga menjadi penghambat bagi para pembuat keputusan dalam mengambil kebijakan yang tepat bagi pencapaian tujuan perusahaan. Oleh karena itu, diperlukan adanya pengendalian intern untuk mengarahkan, mengawasi, dan mengukur sumber daya suatu organisasi.
Pengendalian ini berperan penting untuk mencegah dan mendeteksi kecurangan serta melindungi sumber daya organisasi, baik yang berwujud maupun tidak.
AICPA (American Institute of Certified Publik Accountants) dalam Wilopo (2006:25) menjelaskan bahwa pengendalian internal sangat penting,antara lain untuk memberikan perlindungan bagi entitas terhadap kelemahan manusia serta untuk mengurangi kemungkinan kesalahan dan tindakan yang tidak sesuai dengan aturan.
Kecurangan laporan keuangan atau kecurangan manajemen merupakan salah saji atau penghilangan secara sengaja jumlah atau pengungkapan dalam laporan keuangan untuk mengelabui pemakai laporan keuangan. Salah satu laporan keuangan yang diselesaikan oleh bagian akuntansi dan ditangani oleh manajemen perusahaan secara langsung adalah pengelolaan gaji dan upah karyawan.
Seperti halnya pada PT PRIMA KARYA MANUNGGAL di Pangkep dalam perusahaan ini sering terjadi tindakan yang tidak etis yang dilakukan oleh karyawan dimana karyawan melakukan tindak korupsi terhadap gaji karyawan sehingga menyebabkan keterlambatan pembayaran gaji .
Perilaku tidak etis timbul dalam suatu perusahaan disebabkan oleh lemahnya pengawasan managemen yang dapat membuka keluasaan tindakan yang dapat merugikan perusahaan maka dari itu perusahaan harus mempunyai sistem manajemen yang baik dan setiap aktivitas-aktivitas karyawan di dalam perusahaan mendapatkan pengawasan yang ketat dari manager perusahaan.
Perilaku tidak etis dapat mengalami penurunan jika adanya pengendalian intern mengenai kerja sehingga tidak memungkinkan adanya peluang-peluang untuk
melakukan kecurangan. Pengimplementasian Pengendalian Internal yang baik pada semua struktur organisasi dalam perusahaan, maka dapat disediakan jaminan memadai mengenai prestasi dari sasaran kinerja dalam mengefektivitas dan mengefisiensikan operasional perusahaan, sehingga dalam laporan keuangan dapat memenuhi ketentuan hukum yang bisa diterapkan dan diregulasi.
Penelitian terdahulu dilakukan oleh Kusuma (2014), dan Riana (2016), Pengaruh kepatuhan pengendalian intern terhadap perilaku etis karyawan dalam sistem penggajian. Hasil dari penelitian tersebut pengendalian intern berpengaruh positif terhadap perilaku etis karyawan dalam sistem penggajian.
Dengan begitu pentingnya masalah kepatuhan pengendalian intern, terhadap perilaku etis karyawan sebagaimana yang telah diuraikan di atas, maka peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Kepatuhan Pengendalian Intern terhadap Perilaku Etis Karyawan dalam Sistem Penggajian (Studi Kasus Pada Karyawan PT PRIMA KARYA MANUNGGAL )
1.2 Rumusan masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, maka rumusan masalahnya adalah:
a. Apakah lingkungan pengendalian berpengaruh terhadap perilaku etis karyawan dalam sistem penggajian pada PT. Prima Karya Manunggal?
b. Apakah Informasi dan komunikasi berpengaruh terhadap perilaku etis karyawan dalam sistem penggajian pada PT. Prima Karya Manunggal?
c. Apakah pemantauan berpengaruh terhadap perilaku etis karyawan dalam
sistem penggajian pada PT. Prima Karya Manunggal ? 1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah
a. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan pengendalian terhadap perilaku etis karyawan dalam sistem penggajian pada PT. Prima Karya Manunggal.
b. Untuk mengetahui pengaruh Informasi dan komunikasi terhadap perilaku etis karyawan dalam sistem penggajian pada PT. Prima Karya Manunggal.
c. Untuk mengetahui pengaruh pemantauan terhadap perilaku etis karyawan dalam sistem penggajian pada PT. Prima Karya Manunggal.
1.4 Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis
a. Bagi Peneliti Dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang kepatuhan pengendalian internal dan perilaku etis karyawan dalam sistem penggajian.
b. Bagi Universitas Dapat digunakan dalam kajian ilmiah bagi mahasiswa dan sebagai bahan bacaan (bahan penelitian dan bahan referensi) di perpustakaan Universitas Bosowa Makassar.
2. Manfaat Praktis
Diharapkan dapat memberikan informasi kepada pihak-pihak yang membutuhkan dan dapat digunakan sebagai bahan masukan kepada kantor Prima Karya Manunggal dalam persoalan pengendalian internal dalam sistem penggajian.
5
2.1.1 Pengendalian internal
Istilah “Pengendalian Intern” baru resmi digunakan oleh IAI pada tahun 2001. Sebelumnya istilah yang dipakai adalah sebagaiberikut: Sistem Pengendalian Intern, Sistem Pengawasan Intern, dan Struktur Pengendalian Intern. Pengendalian intern itu sendiri mempunyai definisi yang berbeda sesuai dengan istilahnya pada masa itu, namun dalam definisinya tujuannya kurang lebih tetap sama.
Pengendalian internal merupakan bagian yang sangat penting agar tujuan perusahaan dapat tercapai, tanpa adanya pengendalian internal tujuan perusahaan tidak akan tercapai secara efektif dan efisien. Semakin besar suatu perusahaan semakin penting pula pengendalian internal dalam perusahaan tersebut.
Tunggal (2011: 3) menjelaskan bahwa pengendalian internal adalah representatif dari keseluruhan kegiatan di dalam organisasi yang harus dilaksanakan, dimana proses yang dijalankan oleh dewan komisaris ditujukan untuk memberikan keyakinan yang memadai tentang pencapaian tujuan pengendalian operasional yang efektif dan efisien, keandalan laporan keuangan, dan kepatuhan terhadap hukum yang berlaku.
Menurut Mulyadi (2010:163), “sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga
kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajamen.”
IAI (2009) mendefinisikan pengendalian intern sebagai suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, managemen dan personal lain tentang pencapaian keandalan laporan, efektivitas, kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengendalian intern adalah metode, prosedur, dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan dalam rangka menjaga kekayaan perusahaan, mengecek ketelitian dan keandalan akuntansi serta mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.
2.1.2 Tujuan Pengendalian Intern
Menurut Mulyadi (2010:180) tujuan pengendalian internal adalah untuk memberikan keyakinan yang memadai dalam pencapaian tiga golongan tujuan Keandalan informasi keuangan,
1. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku, dan 2. Efektivitas dan efisiensi operasi.
Dan menurut Arens et al (2008:370) tujuan pengendalian internal adalah sebagai berikut:
1. Realibilty of financial reporting”
2. Effeciency and effectivencees ofoperations”
3. Compliance withapplicable laws andregulations ” Pengertian tujuan pengendalian internal adalah :
1. Keandalan pelaporan keuangan
Artinya pengendalian internal memberikan keyakinan yang memadai bahwa pelaporan keuangan disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip- prinsip akuntansi yang berlaku umum.
2. Efektivitas dan efisiensi operasi
Pengendalian internal dimaksudkan untuk mendorong penggunaan sumber daya secara efektif dan efisiensi untuk mencapai tujuan perusahaan.
3. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku
Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan-peraturan dan prosedur untuk membantu mencapai tujuan perusahaan. Dengan adanya pengendalian internal yang memadai diharapkan dapat ditaatinya peraturan dan hukum yang berlaku.
2.1.3 Komponen-komponen Pengendalian Intern
Komponen-komponen pengendalian internal (Hesti, A, Arifyani, 2012) 1. Lingkungan Pengendalian (Control Environment)
Lingkungan pengendalian menciptakan suasana pen- gendalian dalam suatu organisasi dan mempengaruhi kesadaran personel organisasi tentang pengendalian.
2. Penaksiran Risiko
Penaksiran risiko untuk tujuan pelaporan keuangan adalah identifikasi, analisis dan pengelolaan risiko entitas yang berkaitan dengan penyusunan laporan keuangan, sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum di Indonesia.
3 Informasi dan Komunikasi
Komunikasi mencakup penyampaian informasi kepada semua personel yang terlibat dalam pelaporan keuangan tentang bagaimana aktivitas mereka berkaitan dengan pekerjaan orang lain, baik yang berada di dalam maupun di luar organisasi.
4 Aktivitas Pengendalian
Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang dibuat untuk memberikan keyakinan bahwa petunjuk yang dibuat oleh manajemen dil- aksanakan.
5 Pemantauan atau Pemonitoran
Pemantauan atau pemonitoring adalah proses penilaian kualitas kinerja pengendalian intern sepan- jang waktu.
2.1.4 Keterbatasan Pengendalian Intern
Walaupun banyak manfaat yang didapat dari penerapan pengendalian intern, namun pengendalian intern itu sendiri pastilah mempunyai kelemahan atau keterbatasan. Sukrisno (2004:81) menyatakan bahwa terlepas dari bagaimana bagusnya desain operasinya, pengendalian intern hanya dapat memberikan keyakinan memadai bagi manajemen dan dewan komisaris berkaitan dengan pencapaian tujuan pengendalian intern entitas. Kemungkinan pencapaian tersebut dipengaruhi oleh keterbatasan bawaan yang melekat dalam pengendalian intern.
Hal ini mencakup kenyataan bahwa pengendalian intern dapat rusak karena kegagalan yang bersifat manusiawi tersebut, seperti kekeliruan atau kesalahan yang sifatnya sederhana. Disamping itu pengendalian dapat tidak efektif karena adanya
kolusi di antara dua orang atau lebih atau manajemen mengesampingkan pengendalian intern.
Faktor lain yang membatasi pengendalian intern adalah biaya pengendalian intern entitas tidak boleh melebihi manfaat yang diharapkan dari pengendalian tersebut. Meskipun hubungan manfaat biaya merupakan kriteria utama yang harus dipertimbangkan dalam pendesainan pengendalian intern, pengukuran secara tepat biaya dan manfaat umum tidak mungkin dapat dilakukan. Oleh karena itu, manajemen melakukan estimasi kualitatif dan kuantitatif serta pertimbangan dalam menilai hubungan biaya manfaat tersebut.
1.1.5 Pengendalian Intern dalam Sistem Penggajian
Menurut Guy et al. (2003:140) Pengendalian intern untuk asersi transaksi penggajian adalah:
a. Asersi Eksistensi atau Kejadian
1. Menggunakan dokumen yang sah untuk menerima dan memberhentikan karyawan serta secara independen membandingkannya dengan gaji.
2. Menggunakan kartu jam kerja dan kartu absen, serta meminta pengesahan supervisor atas kartu absen itu.
3. Membandingkan secara independen kartu absen yang disetujui dengan gaji.
4. Menganalisis dan menindaklanjuti varians biaya tenaga kerja.
5. Memisahkan fungsi personalia, pencatatan waktu, dan pembayaran gaji.
b. Asersi Kelengkapan
1. Menggunakan cek gaji bernomor urut dan memeriksa urutannya.
2. Melakukan rekonsiliasi bank atas rekening khusus gaji.
3. Menganalisis dan menindaklanjuti varians biaya tenaga kerja.
4. Memisahkan fungsi penyiapan gaji, penandatanganan cek serta pembayaran gaji, dan pencatatan gaji
1.1.6 Perilaku Etis dan Perilaku Tidak Etis
Perilaku menurut Thoha (2008:34)“adalah suatu fungsi dari interaksiantara seorang individu dengan lingkungannya”. Ini berarti bahwa seorang individu dengan lingkungannya, yang dalam hal ini adalah perusahaan, menentukan perilaku keduanya secara langsung. Keduanya mempunyai sifat-sifat khusus atau karakteristik tersendiri dan jika kedua karakteristik berinteraksi maka akan menimbulkan perilaku individu dalam organisasi.
Etika (ethics) secara luas dapat diartikan sebagai serangkaian prinsip nilai atau moral. Menurut Daft(2002:167) “Etika merupakan prinsip-prinsip dan nilai- nilai moral yang mengatur perilaku seseorang atau sebuah kelompok dalam hubungannya dengan apa yang benar atau yang salah. Dari masing-masing pengertian maka dapat diketahui bahwa Perilaku Etis Karyawan adalah interaksi karyawan terhadap perusahaan dengan mengikuti prinsip-prinsip dan nilainilai moral yang berlaku.
Perilaku etis sangat diperlukan dalam masyarakat, tidak lain halnya dalam perusahaan. Perilaku ini menjaga agar baik manajemen maupun karyawan- karyawan di dalamnya berkomunikasi secara efektif. Agar kebutuhan akan perilaku
etis terpenuhi, maka dibuatlah serangkaian prinsip atau nilai moral yang telah ditentukan dalam undang-undang dan peraturan. Akan tetapi, prinsip-prinsip etis harus dapat didefinisikan dengan baik karena bila tidak, akan menjadi tidak berguna.
Sebagian besar orang mendefinisikan perilaku tidak etis sebagai tindakan yang berbeda dengan apa yang mereka anggap tepat dilakukan dalam situasi tertentu. Ada dua alasan utama mengapa seseorang bertindak tidak etis: standar etika seseorang berbeda dengan standar etika yang berlaku di masyarakat secara keseluruhan, atau orang memilih untuk bertindak mementingkan diri sendiri. Sering kali, kedua alasan itu muncul bersamaan (Arenset al 2008:98).
Buckleyet al., (1998), dalam Arrozi dan Dihin (2014) menjelaskan bahwa perilaku tidak etis merupakan sesuatu yang sulit untuk dimengerti, yang jawabannya tergantung pada interaksi yang kompleks antara situasi serta karakteristik pribadi pelakunya. Meski sulit dalam konteks akuntansi, dan hubungannya dengan pasar sering tidak jelas, namun memodelkan perilaku perlu dipertimbangkan guna memperbaiki kualitas keputusan serta mengurangi biaya yang berkaitan dengan informasi dan untuk memperbaiki tersedianya informasi yang tersedia bagi pasar
1.1.7 Sistem Penggajian
1.1.7.1 Pengertian Gaji dan Upah
Menurut Kusuma (2014) yang mengutif pendapat dari Mathis and Jackson (2009), gaji “adalah imbalan kerja yang tetap untuk setiap periode tanpa menghiraukan jumlah jam kerja”. Sedangkan Upah “adalah imbalan kerja yang
dihitung secara langsung berdasarkan pada jumlah waktu kerja”. Sistem penggajian meliputi penggunaan tenaga kerja dan pembayaran ke semua pegawai, tanpa memperhatikan klasifikasi atau metode penentuan kompensasi. Sistem ini menjadi penting untuk beberapa alasan. Pertama, gaji, upah, dan pajak penghasilan merupakan komponen utama pada kebanyakan perusahaan. Kedua, beban tenaga kerja (labour) merupakan pertimbangan penting dalam penilaian persediaan.
Terakhir, penggajian merupakan bidang yang menyebabkan pemborosan sejumlah besar sumber daya perusahaan karena inefisiensi atau pencurian melalui fraud (Arens&Lobbecke 2009:553)
1.1.7.2 Dokumen Dalam sistem Penggajian
Menurut Mulyadi (2010:374), dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penggajian dan pengupahan adalah:
1. Dokumen pendukung perubahan gaji dan upah.
Dokumen-dokumen ini umumnya dikeluarkan oleh fungsi kepegawaian berupa surat-surat keputusan yang bersangkutan dengan karyawan, seperti misal surat keputusan pengangkatan karyawan baru, kenaikan pangkat, perubahan tarif upah, penurunan pangkat, pemberhentian sementara dari pekerjaan (skorsing), pemindahan, dan lain sebagainya.
2. Kartu jam kerja.
Dokumen ini digunakan untuk mencatat waktu yang dikonsumsi oleh tenaga kerja langsung pabrik guna mengerjakan pesanan tertentu. Dokumen ini diisi oleh mandor pabrik dan diserahkan ke fungsi pembuat daftar gaji dan upah untuk kemudian dibandingkan dengan kartu jam hadir, sebelum
digunakan untuk distribusi biaya upah langsung kepada setiap jenis produk atau pesanan.
3. Daftar gaji dan daftar upah.
Dokumen ini berisi jumlah gaji dan upah bruto setiap karyawan, dikurangi potongan-potongan berupa PPh pasal 21, utang setiap karyawan, iuran untuk organisasi karyawan, dan lain sebagainya.
4. Rekap daftar gaji dan rekap daftar upah.
Dokumen ini merupakan ringkasan gaji dan upah per departemen, yang dibuat berdasarkan daftar gaji dan upah. Dalam perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan, rekap daftar upah dibuat untuk membebankan upah langsung dalam hubungannya dengan produk kepada pesanan yang bersangkutan.
5. Surat pernyataan gaji dan upah.
Dokumen ini dibuat oleh fungsi pembuat daftar gaji dan upah bersamaan dengan pembuatan daftar gaji dan upah atau dalam kegiatan yang terpisah dari pembuat daftar gaji dan upah.
6. Amplop gaji dan upah.
Uang gaji dan upah karyawan diserahkan kepada setiap karyawan dalam amplop gaji dan upah. Di halaman muka gaji dan upah setiap karyawan ini berisi informasi mengenai nama karyawan, nomor identifikasi karyawan, dan gaji bersih yang diterima karyawan.
7. Bukti Kas keluar.
Dokumen ini merupakan perintah pengeluaran uang yang dibuat oleh fungsi akuntansi kepada fungsi keuangan, berdasarkan informasi dalam daftar gaji dan upah yang diterima dari fungsi pembuat daftar gaji dan upah.
1.1.7.3 Catatan Akuntansi yang Digunakan dalam Penggajian
Dalam Mulyadi (2010:379), catatan akuntansi yang digunakan dalam pencatatan gaji dan upah adalah:
1. Jurnal Umum
Jurnal umum dalam pencatatan gaji dan upah digunakan untuk mencatat distribusi biaya tenaga kerja ke dalam setiap departemen dalam perusahaan.
2. Kartu Harga Pokok Produk
Catatan ini digunakan untuk mencatat upah tenaga kerja langsung yang dikeluarkan untuk pesanan tertentu
3. Kartu Biaya
Catatan ini digunakan untuk mencatat biaya tenaga kerja tidak langsung dan biaya kerja nonproduksi setiap departemen dalam perusahaan. Sumber informasi untuk pencatatan dalam biaya kartu ini adalah bukti memorial.
4. Kartu Penghasilan Karyawan
Catatan ini digunakan untuk mencatat penghasilan dan berbagai potongannya yang diterima oleh setiap karyawan. Informasi dalam kartu penghasilan ini dipakai sebagai dasar PPh pasal 21 yang menjadi beban tanda terima gaji dan upah karyawan.
2.2 Kerangka Pikir
Kerangka konseptual merupakan gambaran tentang pola hubungan antara variabel-variabel yang diteliti. Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan pada pembahasan sebelumnya, kerangka pikir penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2.1 Kerangka Pikir
PT. PRIMA KARYA MANUNGGAL
Pengendalian internal dan etika karyawan
Metode Analisis
Analisis Regresi linear berganda
Rekomendasi Kesimpulan Rumusan Masalah
a. Apakah lingkungan pengendalian berpengaruh terhadap perilaku etis karyawan dalam sistem penggajian pada PT. Prima Karya Manunggal?
b. Apakah Informasi dan komunikasi berpengaruh terhadap perilaku etis karyawan dalam sistem penggajian pada PT. Prima Karya Manunggal?
c. Apakah pemantauan berpengaruh terhadap perilaku etis karyawan dalam sistem penggajian pada PT. Prima Karya Manunggal ?
2.3 Hipotesis
Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah H1 = Diduga bahwa lingkungan pengendalian pengaruh positif terhadap
perilaku etis karyawan dalam sistem penggajian pada PT. Prima Karya Manunggal
H2 = Diduga bahwa Informasi dan komunikasi berpengaruh positif terhadap perilaku etis karyawan dalam sistem penggajian pada PT. Prima Karya Manunggal
H3 = Diduga bahwa pemantauan berpengaruh positif terhadap perilaku etis karyawan dalam sistem penggajian pada PT. Prima Karya Manunggal
17
Penelitian di Kantor Prima Karya Manunggal Pangkep yang beralamat di Jl.
Poros Siloro Kel. Bontoa Kec. Minasate’ne Kab.Pangkep. Waktu penelitian dimulai pada bulan Mei 2018 sampai Juli 2018. Jadi, penelitian ini diharapkan berlangsung paling lama 2 bulan.
3.2 Metode Pengumpulan Data
3.2.1 Penelitian Kepustakaan (Library Research)
Tujuan dilakukanya penelitian kepustakaan adalah untuk memperoleh data yang sekunder dan sebagai landasan teoritis, alat untuk menganalisa data atau sebagai bahan rujukan dalam mengkaji masalah yang diteliti,yang kemudian dibandingkan dengan hasil penelitian dilapangan.
3.2.2 Penelitian Lapangan (Field Research)
Yaitu suatu penelitian yang dilakukan secara langsung pada perusahaan yang menjadi objek penelitian untuk memperoleh data primer
a. Observasi
Melakukan pengamatan pada obyek yang diteliti untuk mengetahui sejarah perusahaan, struktur organisasi perusahaan,wewenang dan tanggung jawab masing-masing bagian organisasi perusahaan, serta mengetahui cara kerja yang sedang berlangsung di perusahaan.
b. Wawancara
Suatu teknik pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan-
dengan objek penelitian.
c. Kuesioner
Kuesioner merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan mengajukan daftar pertanyaan yang kepada responden yang dijadikan sampel mengenai suatu masalah yang dikaji.
3.3 Jenis dan Sumber Data 3.3.1 Jenis Data
Menurut Sugiyono (2013:23), data hasil penelitian dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif adalah data yang berbentuk kalimat, kata, atau gambar. Sedangkan data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka, atau data kualitatif yang diangkakan (skoring). Dalam penelitian ini, jenis data yang digunakan yaitu:
1. Data kualitatif yaitu data yang diperoleh berupa keterangan-keterangan, seperti sistem pengendalian intern, sistem peggajian dan perilaku etis pegawai.
2. Data kuantitatif yaitu data yang berupa laporan-laporan secara tertulis, seperti ; besarnya gaji pegawai dan absensi pegawai.
3.3.2 Sumber Data
1. Data Primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber, lokasi, maupun responden penelitian atau sumber asli tanpa melalui perantara. Data primer dalam penelitian ini yaitu data yang langsung didapatkan penulis dari responden melalui tanya jawab dalam proses
2. Data sekunder yaitu data yang diperoleh penulis bukan dari sumber asli, melainkan melalui perantara. Data sekunder dalam penelitian ini yaitu beragam informasi yang didapatkan penulis melalui karyawan kantor Prima Karya Manunggal Kota Pangkep, serta malalui penelitian kepustakaan (library research) dan akses internet.
3.4 Populasi dan Sampel 3.4.1 Populasi
Sugiyono (2013:61) berpendapat bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya Sugiyono (2013:61) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya.
3.4.2 Sampel
Sampel menurut Sugiyono (2013:62) adalah bagian dari jumlah maupun karakteristik populasi. Metode sampel terdiri dari beberapa anggota yang dipilih dari suatu populasi. Sedangkan menurut Sekaran (2006: 123) sampel diartikan sebagai bagian dari populasi. Sampel terdiri atas sejumlah anggota yang dipilih dari populasi. Penelitian ini, menggunakan penentuan sampel yang dikemukakan oleh Suharsimi Akrianto (2006:134) bahwa apabila populasinya kurang dari 100 lebih baik diambil semua, sehingga penelitianya merupakan penelitian popolasi.
antara 10%-15% atau lebih, tergantung setidak-tidaknya dari:
a. Kemampuan peneliti dilihat dari waktu,tenaga,dan dana
b. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek, karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya dana
c. Besar kecilnya resiko yang digantung oleh peneliti.
Berdasarkan populasi dan sampel di atas, mengingat jumlah populasi diatas lebih dari 100 karyawan maka dalam penelitian ini besar sampel 10% atau 51 karyawan dari jumlah populasi.
3.5 Metode Analisis
3.5.1 Teknik skala pengukuran
Penelitian ini ingin mengukur pengaruh kepatuhan pengendalian intern terhadap perilaku etis karyawan dalam sistem penggajian.Instrumen yang digunakan berupa kuesioner yang menyajikan pertanyaan berkaitan dengan masalah yang diteliti. Kuesioner ini mencantumkan kolom isian mengenai dentitas responden, pertanyaan yang bersifat terbuka sesuai dengan kebutuhan penulis, dan pertanyaan yang bersifat tertutup mengenai masalah yang diteliti.
Untuk pertanyaaan tertutup, pilihan jawaban dibuat dengan menggunakan skala likert 1-5.Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel.
Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item- item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan (Sekaran, 2006:31).
Analisis regresi linear berganda adalah suatu metode untuk meramalkan nilai pengaruh dua variabel independen atau lebih terhadap satu variabel dependen. Lebih mudahnya yaitu untuk membuktikan ada tidaknya hubungan antara dua variabel atau lebih dari dua variabel independen X1, X2, X3,....,Xi terhadap satu variabel terikat Y. Persamaan umum analisis regresi Dimana:
Y = Variabel dependen
= Parameter
X = Variabel Independen
= Error
Penelitian ini menggunaan teknik analisis regresi linear berganda dengan persamaan
Y = α + β1X1 + β2X2+ β3X3 +e
Y = Perilaku etis karyawan dalam sistem penggajian Α = Konstanta (nilai Y apabila nilai X = 0)
β1, β2, β3, = Koefisien regresi dari X
X1 = Lingkungan Pengendalian
X2 = Informasi dan Komunikasi
X3 = Pemantauan
e = Eror
Perlu dibedakan antara hasil penelitian yang valid dan reliabel denganinstrumen yang valid dan reliabel. Hasil penelitian dikatakan valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti. Selanjutnya, hasil penelitian dikatakan reliabel bila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda. Sedangkan bila berbicara tentang instrumen penelitian, instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Selanjutnya, instrumen yang reliabel berarti instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono 2011:348).
Dengan menggunakan instrumen yang valid dan reliabel dalam pengumpulan data, maka diharapkan hasil penelitian akan menjadi valid dan reliabel. Jadi instrumen yang valid dan reliabel merupakan syarat untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel.
a. Uji Validitas Data
Valid berarti instrumen dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Jadi, uji validitas data dilakukan untuk mengetahui sejauh manainstrumen mampumengukur apa yang seharusnya diukur. Dalam penelitian ini, penulis menguji validitas instrumen melalui pengujian validitas isi (content validity).Uji validitas isi adalah suatu alat yang mengukur sejauhmana kuesioner atau alat ukur
(Sugiyono 2002:120).
Pada instrumen penelitian terdapat butir-butir (item) pertanyaan atau pernyataan.Untuk menguji validitas butir-butir instrumen dilakukan dengan menghitung korelasi antara skor butir instrumen dengan skor total.Nilai koefisien korelasi antara skor setiap item dengan skor total, dihitung dengan analisi Corrected Item-Total Correlation.Instrumen dinyatakan valid apabila koefisien korelasi r hitung lebih besar dibandingkan koefisien korelasi r tabel pada taraf signifikansi 5% atau 10%.
b. Uji Reliabilitas Data
Telah dibahasakan sebelumnya bahwa hasil penelitian dikatakan reliable bila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda. Untuk itu, menurut Sugiyono (2011:348), instrumen yang reliabel berarti instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama.
Dalam penelitian ini, pengujian reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan teknikCronbach Alpha. Besarnya tingkat reliabilitas kemudian akan ditunjukkan oleh nilai koefisiennya, yaitu koefisien reliabilitas. Koefisien cronbach alpha yang lebih dari 0,60 menunjukkan keandalan (reliabilitas) instrumen. Selain itu, cronbach alpha yang semakin mendekati 1 menunjukkan konsistensi reliabilitas internalnya. Dalam penelitian ini, pengumpulan data yang dilakukan dengan menggunakan kuesioner mengharuskan dilakukannya pengujian terhadap kuesioner sebagai instrumen penelitian. Hal ini dilakukan
bisadikatakan valid dan reliabel dan mendukung tersajinya data yang berkualitas.
Oleh sebab itu, kesimpulan dari hasil penelitian tergantung pada kualitas data yang dianalisis dan instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian. Terdapat dua konsep untuk mengukur kualitas data, yaitu validitas dan reliabilitas (Ikhsan, 2008: 209).
Data penelitian tidak akan berguna jika instrumen yang dipakai untuk mengumpulkan data penelitian tidak memiliki reliability (tingkat keandalan) dan validity (tingkat keabsahan) yang tinggi. Pengujian dan pengukuran tersebut masing-masing akan menunjukkan konsistensi dan akurasi data yang dikumpulkan (Rahmiyanova 2011:59). Uji validitas dan reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan software aplikasi statistik Statistical Package for Social Science (SPSS).
3.6 Uji Hipotesis
Hipotesis pada dasarnya adalah suatu proporsi atau tanggapan yang sering digunakan sebagai dasar pembuatan keputusan atau solusi atas persoalan.
Sebelum diuji, maka suatu data terlebih dahulu harus dikuantitatifkan. Pengujian hipotesis statistik adalah prosedur yang memungkinkan keputusan dapat dibuat, yaitu keputusan untuk menolak atau menerima hipotesis dari data yang sedang diuji (Sunyoto, 2011:93).
Pengujian hipotesis menggunakan uji statistik. Untuk menguji hipotesis dengan uji statistik mengenai lingkungan pengendalian, penilaian risiko, nformasi dan komunikasi, serta pemantauan terhadap perilaku etis karyawan dalam sistem
hipotesis yakni secara parsial dengan uji t (untuk melihat pengaruh masing- masing variabel terhadap perilaku etis karyawan dalam sistem penggajian pada PT. Prima Karya Manunggal) dan secara simultan dengan uji f (untuk melihat lingkungan pengendalian, penilaian risiko, informasi dan komunikasi, serta pemantauan terhadap perilaku etis karyawan dalam sistem penggajian pada PT.
Prima Karya Manunggal).
a. Uji Parsial (Uji t)
Uji Parsial (Uji t) digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat. Uji t dilakukan dengan membandingkan antara thitung dengan ttabel. Untuk menentukan nilai ttabel ditentukan dengan tingkat signifikasi 5% dengan derajat kebebasan df = (n-k-1) di mana n adalah jumlah responden dan k adalah jumlah variabel..Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis adalah:
1. Jika -t tabel < t hitung < t tabel maka Ho diterima
2. Jika t hitung > -t tabel dan t hitung > t tabel maka Ho ditolak
Selain itu uji t tersebut dapat pula dilihat dari besarnya Probability Value (P Value)dibandingkan dengan 0,05 (taraf signifikansi α = 5%).
Adapun kriteria pengujian yang digunakan adalah:
1. Jika P Value > 0,05 maka Ho diterima 2. Jika P Value < 0,05 maka Ho ditolak
b. Uji Simultan (uji f)
`Uji f adalah pengujian signifikansi persamaan yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas (X1, X2, X3,) secara bersama-sama terhadap variabel tidak bebas (Y) yaitu perilaku etis karyawan dalam sistem penggajian . Adapun langkah dalam oengambilan keputusan untuk uji f adalah sebagai berikut:
Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis adalah:
1. Jika fhitung < f tabel maka Ho diterima 2. Jika fhitung > f tabel maka Ho ditolak
Selain itu uji f tersebut dapat pula dilihat dari besarnya Probability Value (P Value) dibandingkan dengan 0,05 (taraf signifikansi α = 5%). Kriteria pengujiannya adalah:
1. Jika P Value > 0,05 maka Ho diterima 2. Jika P Value < 0,05 maka Ho ditolak.
3.7 Variabel dan Definisi Operasional Variabel
Variabel penelitian harus didefinisikan secara jelas, sehingga tidak menimbulkan penelitian yang berarti ganda. Definisi dari variabel operasional juga akan memberi batasan sejauh mana penelitian yang akan dilakukan. Suatu definisi operasional yang diberikan dan sekaligus memberikan penjelasan tentang cara mengukur masing-masing variabel penelitian
Variabel-variabel yang dipergunakan dalam penelitian ini dapat didefinisikan sebagai berikut :
1) Variabel Bebas (x)
Pengendalian internal merupakan proses yang dijalankan untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian keandalan informasi keuangan, kepatuhan terhadap hukum, dan efektivitas dan efesiensi operasi.
Indikator-indikator pengendaalian internal , Menurut Riana (2016) yang mengutip pendapat Sukrisno (2004) yaitu
a. Lingkungan Pengendalian (X1)
Lingkungan pengendalian menetapkan corak suatu organisasi dan mempengaruhi kesadaran pengendalian pihak yang terdapat dalam organisasi tersebut. Lingkungan pengendalian merupakan dasar untuk semua komponen pengendalian intern yang lain, menyediakan displin dan struktur.
b. Informasi dan Komunikasi (X2)
Informasi yang berhubungan perlu diindentifikasi, ditangkap dan dikomunikasikan dalam bentuk dan kerangka waktu yang memungkinkan para pihak memahami tanggung jawab.
c. Pemantauan (X3)
Sistem pengendalian intern harus dimonitor yang memungkinkan proses untuk menilai kualitas kinerja perusahaan sepanjang waktu. Hal ini dapat diselesaikan melalui aktivitas montoring, evaluasi terpisah, atau kombinasi keduannya.
2) Variabel terikat (y)
Perilaku etis karyawan adalah perilaku yang sesuai dengan standar, aturan dan kode etik yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Karena setiap karyawan diberikan tugas dan memiliki tanggung jawab tertentu sehingga mereka akan bertanggung jawab pada tugas dan kewajiban masing-masing
4.1 Gambaran Umum Perusahaan
Perusahaan dengan nama PT.Prima Karya Manunggal merupakan salah satu anak perusahaan PT. Semen Tonasa. Perusahaan ini berdiri pada tanggal 19 April 1982, dengan nama PT. Purna Karya Manunggal, kemudian pada tanggal 17 Maret 1998, nama perusahaan berubah menjadi PT.Prima Karya Manunggal.
PT.Prima Karya Manunggal merupakan perusahaan dengan banyak bidang usaha,yaitu:
1. Melakukan usaha perdagangan secara lokal, antar pulau, ekspor, dan impor.
2. Melakukaln usaha dalam bidang transportasi.
3. Melakukan usaha dalam bidang industri, antara lain membuka perbengkelan, pertukangan, dan kerajinan industry.
4. Melakukan usaha dalam bidang pembangunan umum sebagai kantor pelaksana, serta segala usaha yang yang bertalian dengan pekerjaan bangunan.
5. Melakukan usaha dan pembangunan perumahan (real estate).
6. Melaukukan usaha dalam bidang pertambangan dan eksplorasi.
7. Melakukan usaha dalam bidang pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan darat/laut, pertambakan dan pengelolaan hasil-hasil bumi, hutan, dan laut.
29
8. Melakukan usaha dalam bidang pemberian jasa kecuali jasa dalam hukum, secara spesifik, jenis aktivitas perusahaan adalah :
a. Produksi:Ready mix.
b. Perdangangan : Semen.
c. Jasa meliputi : Cleaning service. Transportasi depot. Transportasi ( pengangkutan semen, batu bara, tanah liat, Fly ash, solar, daqn lain-lain).
d. Produksi jasa
Tambang: batu,pasir, kerikil silica, dan lain-lain. Sipil: membangun dan kontraktor. Work shop: Pabrikasi dan konstuksi plate, pengerjaan mesin, dan konstruksi. Menyewakan crusher dan alat berat.
4.1.1 Sejarah singkat Berdirinya PT.Prima Karya Mnunggal
PT.PRIMA KARYA MANUNGGAL (PKM) yang didirikan dengan akte No. 129 pada tanggal 18 April 1982 dengan nama PT. Purna Karya Manunggal adalah salah satu perusahaan Afliasi PT. Semen Tonasa Pangkep Sul-Sel. Semula hanya bergerak di bidang Distribusi Semen dari produk PT. Semen Tonasa yang mendistribusikan Semen ke Sub Distributor sebagai pelanggan tetapnya.
Pada tanggal 07 Maret 1998 dengan akte No. 16 berubah nama menjadi PT. PRIMA KARYA MANUNGGAL, namun sealan dengan pesatnya pertumbuhan ekonomi, PKM pun turut berkembang dan saat ini telah memeiliki 6 bidang usaha (Perdagangan, Transportasi, Pertambangan, Konraktor, dan Pengembang, Packing Plant dan Ready Mix dan Pabrikasi).
Selain itu, perusahaan tersebut telah diperluas dan memiliki beberapa cabang di Indonesia, seperti Makassar, Kendari, Mamuju, Samarinda, Bnjarmasin
, Ambon, dan Bitung. PT. Prima Karya Manunggal didukung oleh 514 tenaga kerja dan fasilititas, seperti:
1. 19 unit alat berat (Crane, Excavator, Wheel Loader, Forklif, dan Buldozer),
2. 139 unit dari ( 5 M3 Mixer) , 3. 15 unit dari (7 M3 Mixer),
4. 135 unit truk (Dump Truk Trailer, Truk bahan bakar, Head Traktor, dan Tangki Hopper/truk capsul),
5. 3 unit Kendaraan Pompa Beton, 6. 2 unit Crusher,
7. 1 unit mesin pencuci pasir, 8. 5 unit Batching Plant,
Prasarana-prasaran yang ada pada PT.Prima Karya Manunggal cukup memadai dan di dukung alat kerja dan SDM yang cukup baik di damping itu di lengkapi sebuah motor pool (Bengkel Service mobil dan alat berat ). Kantor Utama PT.Prima Karya Manunggal menjadi satu dengan kantor pusat PT.Semen Tonasa dan perusahaan afiliasi PT.Semen Tonasa lainya dan menempati lantai pertama dari enam lantai gedung kantor pusat PT. Semen Tonasa yang di lengkapi dengan ruangan Full AC dan setiap meja di lengkapi 1 unit komputer atau laptop, dan setiap meja di lengkapi 1 unit komputer atau laptop, dan selain itu dilengkapi dengan mushollah yang mana di setiap lantainya terbagi atas 2 untuk perempuan dan laki-laki, tempat parker yang luas, pos keamanan, dan setiap kantin untuk makan siang yang terletak di bagian bawah gedung lantai utama.
Dalam perdangangan sebagai distributor Semen Tonasa yang mendistribusikan keseluruh pelosok Sulawesi Selatan khususnya dan Indonesia Bagian Timur umumnya baik dalam bentuk zak (bag) maupun berupa curah(bulk).Kami ditunjang oleh armada yang cukup banyak berupa Truck kapsul , serta Trailer. Oleh karena itu kami siap untuk mendukung proyek-proyek yang berskala besar dengan kuantitas, Kualitas serta kontinyuitas yang dapat dijamin.
Untuk memudahkan pelanggan, kamo menyiapkan beberapa depot di lokasi yang strategis yaitu Jalan Poros Maros – Pangkep (Kalibone), Jalan Kalimantan 50, Pare-pare serta Bone. Dalam waktu dekat kami akan menambah depot, sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
Kegiatan dibidang transportasi telah dimulai sejak berdirinya perusahaan yaitu pada tahun 1982 berupa transportasi semen ke pelanggan-pelanggan di seluruh pelosok Sulawesi Selatan. Sejalan dengan perkembangan perekonomian dan tuntutan PT. Semen Tonasa sebagai pelanggan utama kami, maka bidang ini berkembang ke transportasi-transportasi lainya, seperti angkutan semen curah ke pelanggan, angkutan pasir Silika, Batu bara, Batu kapur, Tanah liat dan angkutan mineral lainya. Untuk melaksanakan kegiatan angkutan yang cukup padat ini, armada kami dengan jumlah yang memadai yaitu sekitar 200 unit yang terdiri dari:
1. Dump Truck : 54 Unit 2. Truck Kapsul
a. 6 Roda : 2 Unit b. 10 Roda : 36 unit
3. Concrete pump
a. IHI IPF. 100-7 E 21 kapasitas 10 s/d 100 m3/ jam Izusu b. IHI IPF. 110-7 E 21 kapasitas 10 s/d 100 m3/ jam Izusu
c. IHI IPF. 100B-6 29 kapasitas 10 s/d 100 m3/ jam Hino (Long boom) 4. Truck mixer dan Concrete Pump
a. Kapasitas 5 m3= 15 Unit Nissan b. Kapasitas 7 m3= 4 Unit Hino
Dalam pertambangan jasa penambangan telah dilakukan sejak tahun 1995 yaitu untuk penambangan pasir silica di Mallawa Kab. Maros. Kemudian bidang usaha ini di kembangkan ke lokasi-lokasi lain seperti Kecamatan Balocci Kabupaten Pangkep dan Kecamatan Tanete Riaja Kabupaten Barru. Dengan dukungan peralatan yang memadai seperti Bachoe, Wheel Loader dan peralatan transportasi, kami dapat memperluas usaha ini untuk penambangan-penambangan bahan bakun lain seperti batu kapur dan tanah liat din lokasi PT. Semen Tonasa dan dalam waktu dekat, kami akan melakukan penambangan Batu Bara. Sampai saat ini , semua bahan baku yang ditambang hanya untuk melayani kebutuhan PT.
Semen Tonasa, dengan pengalaman selama 6 tahun kami telah siap ,melayani.
Dalam pengembangan kegiatan ini sudah kami laksanakan dari tahun 1987 dengan membangun perumahan bungoro indah tahap 1 sebanyak 50 unit.
Perumahan ini di khususkan untuk karyawan PT.Semen Tonasa yang ingin memiliki rumah sendiri melalui fasilitas kredit dari Bank Tabungan Negara (BTN). Saat ini pembangunan sudah dilaksanakan sampai tahap IV dengan total jumlah rumah sebanyak 300 unit yang tidak hanya di peruntukkan bagi karyawan
PT. Semen Tonasa saja melainkan juga bagi masyarakat sekitarnya. Pada bulan juni 2000, kami mulai membangun PT.Prima Karya Manunggal. Perumahan Griya prima tonasa, sebanyak 200 unti sebagai tahap pertama dengan lokasi yang sangat strategis yaitu di km. 16 Daya (samping mapolda Makassar). Dalam tahun 2001 kami membangun 300 unit lagi sebagai tahap kedua dengan tipe yang lebih besar, yaitu type 54/150, 70/200 dan 150/240. Untuk menjaga keamanan dan kenyamanan penghuni, lokasi dipagar dan hanya satu pintu masuk utama yakni dari jalan perintis kemerdekaan.
Dalam kontraktor sejak tahun 1990, kami sudah melaksanakan beberapa proyek-proyek PT Semen Tonasa Pangkep seperti perbaikan jalan, pembangunan central control room, perbaikan wisma, rumah dinas dan lain-lain. Mulai tahun 1998 kami melangkah ke proyek-proyek dengan nilai yang cukup besar, seperti pembangunan kolam renang, (olimpic standar),perbaikan pondasi peralatan utama PT Semen Tonasa, pembangunan silo semen di packing plant palu PT. Biringkassi raya serta perkantoran Pettarani Makassar (swasta). Untuk pekerjaan konstruksi baik beton maupun baja, kami memiliki sejumlah personal yang berpengalaman di bidang konstruksi berat seperti pembangunan dermaga, pondasi peralatan pabrik dan bangunan yang lebar. Yang sementara berlangsung sekarang ini yang kami kerjakan adalah Proyek Tonasa V , yakni pembangunan pabrik PT.Semen Tonasa V. Adapun item yang terlaksana adalah Pile concrete (Tiang Pancang), Pondasi Coal storage, Pondasi Clay and Silica, pondasi Gypsum Storage,Water Treatmen, dan Equipment cashing Dust Collecto.
Packing Plant dan Ready Mix di bangun pada tahun 1991 di Desa
Biringere Kabupaten Pangkep dengan kapasitas 60 m3/jam dan dilengkapi dengan peralatan pencuci batu dan pasir serta crusher untuk memproduksi batu pecah.
Semua kebutuhan beton untuk pembangunan pabrik tonasa unit IV dan kantor pusat PT Semen Tonasa di Pangkep dengan jumlah sekitar 350.000 m3 disupply oleh bidang usaha ini.
Meskipun semua hanya untuk memenuhi kebutuhan beton PT Semen Tonasa, namun saat ini telah melayani pelanggan umum di beberapa kabupaten seperti Maros, Pangkep, Barru, Gowa, Pinrang, serta Kotamadya Pare-pare. Untuk menjangkau pelanggan di kota Makassar, tahun 2000 lalu telah dibangun satu unit batching plant lagi di kawasan industry Makassar (KIMA) dengan kapasitas yang sama dan resmi beroperasi pada tanggal 1 februari 2001. Untuk kelancaran operasional, Batching plant ini ditunjang oleh 13 unit truck mixer dan 2 unit concrete pump serta tenaga kerja yang sudah berpengalaman. Satu unit lagi kami bangun di lokasi pembangunan gedung Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin di kabupaten Gowa. Hal ini kami lakukan untuk menunjang kelancaran pembangunan kampus baru ini.
Pabrikasi, workshop PT. Prima Karya Manunggal di dirikan pada tahun 1994 diatas tanah seluas 10 hektar di Desa Biring Ere Kec. Bungoro Kab.Pangkep, dengan kapasitas Produksi ± 300 ton/bulan, dengan jenis pekerjaan pokok adalah steel Structure, Plate Work, dan Erection.
Disamping melayani kebutuhan Pabrik Semen Tonasa (termasuk Packing Plant) kami juga melayani kebutuhan Perusahaan Afiliasi seperti PT. Tonasa Lines, PT. Biringkassi Raya PT.EMKL Topabiring, Pabrik Kantong Semen dan
Perusahaan lain seperti Semen Bosowa Maros, dll. Dengan peralatan yang lengkap workshop PT. Prima Karya Manunggal termasuk yang terbesar di Indonesia.
4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan
Adapun visi dan misi PT. Prima Karya Manunggal yaitu sebagai berikut a. Visi Perusahaan
Menjadi perusahaan termuka yang terkenal di Sulawesi dan Indonesia pada umumnya
b. Misi Perusahaan
1. Meningkatkan nilai tambahan pemegang saham dan stake holder lainya dalam jangka panjang
2. Mendukung dan menjamin serta mensukseskan program PT. Semen Tonasa
3. Beperan aktif mendukung dan mensukseskan program pemerintah.
4.1.3 Struktur Organisasi
Struktur organisasi PT Prima Karya Manunggal secara umum dapat dilihat pada gambar berikut ini :
Adapun kewajiban,wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing bagian tersebut adalah sebagai berikut
1. Direktur utama
a. Memimpin perusahaan dengan membuat kebijakan-kebijakan perusahaan.
b. Memilih, menetukan, mengawasi pekerjaan karyawan.
c. Menyetujui anggaran tahunan perusahaan dan melaporkan laporan pada pemegang saham.
d. Melakukan koordinasi dan pengendalian segala bentuk kegiatan di bidang administarasi keuangan, kepegawaian dan kesekretarian.
e. Mengkordinasikan dan mengendalikan kegiatan pengadaan dan peralatan perlengkapan perusahaan.
f. Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh dewan direksi, sehingga pertanggung jawabanya kepada dewan direksi.
g. Bertindak sebagai perwakilan organisasi dalam hubungannya dengan pihak luar seperti perusahaan lain, pemerintah dan masyarakat.
2. Direktur Teknik
a. Mengatur kinerja-kinerja maupun permasalahan yang berhubungan langsung dengan teknik atau pekerjaa-pekerja sebagaian besar di lakukan di luar pekerjaan kantor.
b. Merumuskan perencanaan sertamengendalikan program-programdi bagian perencanaan teknik,bagian produksidan bagian distribusi.
c. Merumuskan kebijaksanaan dan mengendalikan proyek-proyek fisik bidang teknik yang di tanda tangani perusahaan.
d. Menyusun laporan pelaksanaan tugas dan evaluasi sesuai bidang tugas.
e. Melakukan koordinasi dengan direktur administrasi dengan keuangan dalam rangka peningkatan pelayanan.
3. Direktur Komersial
a. Mengatur transaksi bisnis perusahaan, baik bahan baku maupun penjualan produk.
b. Membuat penjualan dan anggaran atas pengadaan barang dan penjualan.
c. Ikut mengatur dan melayani agar pemasukan perusahaan lancer sesuai pekerjaan yang di tugaskan.
d. Mendata semua pemasukan dan pengeluaran perusahaan, sesuai pekerjaan yang di tugaskan.
4. Sumber Daya Manusia dan Umum
a. Mengatur dan mengkordinir unit-unit atau fungsi-fungsi yang berada dibawah departemen SDM dan staf.
b. Bertanggung jawab kepada direktur utama.
5. SKAI
a. Menyusun dan melaksanakan rencana kerja tahunan SKAI.
b. Mengevaluasi dan menguji pelaksanaan proses tata kelola, manajemen, resiko, dan system pengendalain intern sesuai dengan kebijakan permata Bank.
c. Menilai dan mengevaluasi efesiesi dan efektivitas dibidang keuangan, operasional, sumber daya manusia, pemasaran, tekonologi informfasi, dan kegiatan lainya.
6. Keuangan dan Akuntansi
a. Mengatur dana perusahaan agar secara efektif digunakan untuk memaksimalkan keuangan usaha sekaligus menjaga penggunaan dana tersebut secara efesien.
b. Memastikan setiap pengeluaran sehalan dengan budget yang telah ditetapkan manajemen perusahaan.
c. Melakukan control terhadap pengauan pengeluaran kas, biaya keuangan (cost of money), kontrak-kontrakeksternal yang ditandatangani oleh setiap bagian perusahaan.
d. Bertanggungjawab menentukan dimana perusahaan menyimpan cashnya, menentukan investasi, atau mencari pinjaman.
e. Mengumpulkan segala jenis transaksi yang telah terjadi dan akan terjadi, mencatat dan mengelompokkanya, kemudiam membuat laporan keuangan perusahaan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum dan standar Akuntansi keuangan yang berlaku.
f. Mengidentifikasi keseluruhan aktifitas perusahaan yang dapat dinilai dengan uang, baik terkait dengan orang maupun barang, dalam lingkup internal maupun eksternal, transaksi berupa fisik maupun keuangan.
7. Personalia
a. Memberikan informasi tentang kebijakan perusahaan, detail tugas pekerjaan, kondisi, kerja, upah, jenjang karir dan lain-lain.
b. Melakukan pemecatan karyawan dan mengelola perosedur disiplin.
c. Mengalokasikan sumber daya manusia dengan tepat.
d. Membuat rencana dan melakukan orientasi kepada karyawann baru untuk menumbuhkan sikap positif terhadap tujuan perusahaan.
e. Menjadi penghubung antara manajemen dengan karyawan.
f. Menyiapkan karyawan dengan memperbaharui persyaratan kerja dan deksripsii pekerjaan untuk semua posisi.
g. Menyelidiki dan melaporkan jika terjadi kecelakaan pada salah satu karyawan guna kepentingan asuransi.
8. Humas dan Umum
a. Melaksanakan invetarisasi dan mengolah data, menyiapkan bahan penyusunan rancangan kebijakan pengumpulan dan penyadian informasi, dokumentasi, kegiatan perusahaan, serta melaksanakan tata usaha bagian humas.
b. Menyusun rencana kerja, anggaran, dan jadwal kegiatan bagian pengumpulan informasi dan dokumentasi.
c. Dan memelihara alat-alat atau mesin pabrik, sehingga beroperasi secara optimal.
4.2 Deskripsi Responden
Gambaran tentang karakteristik responden diperoleh dari data diri yang terdapat pada bagian kuisioner yaitu identitas responden yang meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, dan gaji.
1. Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Karakteristik responden pada penelitian ini berdasarkan jenis kelemin dapat dilihat pada table 4.1 berikut ini :
Tabel 4.1 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Keterangan Frekuensi Persen
Laki-laki 28 54.9
Perempuan 23 45.1
Jumlah 51 100
Sumber : Data Primer yang Diolah, 2018
Hasil Penelitian yang diperoleh dari pengolahan data berdasarkan jenis kelamin menunjukkan bahwa responden paling banyak berjenis kelamin laki-laki sebanyak 28 orang atau (54.9%) dan berjenis kelamin perempuan sebanyak 23 orang atau (45.1%). Data tersebut dapat disimpulkan bawha sebagian besar responden pada PT. Prima Karya Manunggal adalah Laki-laki dari keseluruhan total 51 responden.
2. Data Responden Berdasarkan Usia
Responden pada penelitian ini dikelompokan menjadi 5 rentang usia dan pada table 4.2 berikut ini dapat dilihat karakteristik responden berdasarkan usia
Tabel 4.2 Deskripsi Responden Berdasarkan Umur
Keterangan Frekuensi Persen
25–30 14 27.5
31–35 18 35.3
36–40 6 11.8
41–45 7 13.7
45–50 6 11.8
Jumlah 51 100
Sumber : Data Primer yang Diolah, 2018
Hasil penelitian berdasarkan umur menunjukkan bahwa responden yang berusia 25 – 30 tahun sebanyak 14 orang (27.5%), dan responden yang berusia 31 – 35 tahun sebanyak 18 orang (35.3%), dan responden yang berusia 36 – 40 tahun sebanyak 6 orang (11.8%), dan responden yang berusia 41 – 45 tahun sebanyak 7 orang (13.7%) dan responden yang berusia 45 – 50 tahun sebanyak 6 orang (11.8%).
3. Data Resonden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Karakteristik karfyawan pada PT.Prima Karya Manunggal berdasarkan pendidikan terakhir terdapat pada tabel 4.3
Tabel 4.3 Deskripsi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Keterangan Frekuensi Persen
S2 7 13.7
S1 27 52.9
D3 7 13.7
SLTA 10 19.6
Jumlah 51 100
Sumber : Data Primer yang Diolah, 2018
Hasil penelitian berdasarkan tingkat pendidikan menunjukkan bahwa responden dengan tingkat pendidikan S2 sebanyak 7 orang (13.7%), S1 sebanyak 27 orang (52.9%), D3 sebanyak 7 orang (13.7%), dan lulusan SLTA sebanyak 10 orang (19.6%).
4. Data Responden Berdasarkan Lama Bekerja
Table 4.4 derskripsi responden berdasarkan lama bekerja
Lama bekerja Jumlah karyawan Persentase
< 1 tahun 4 7.8
1-5 tahun 21 41.2
> 5 tahun 26 51.0
Jumlah 51 100.0
Sumber : Data Primer yang Diolah, 2018
Dari hasil table 4.4 diatas, dapat diketahui bahwa mayoritas responden sudah lama bekerja diatas 5 tahun berjumlah 26 orang karyawan, artinya sebagian besar karyawan sudah memiliki pengalaman kerja yang cukup lama .
5. Data Responden Berdasarkan Gaji
Jumlah gaji responden pada PT. Prima Karya Manunggal dibagi menjadi 3 rentang gaji seperti terlihat pada tabel 4.5
Tabel 4.5 Deskripsi Responden Berdasarkan Gaji/Honor
Keterangan Frekuensi Persen
< Rp. 1.500.000,00 00 00
Rp. 1.500.000,00 - Rp. 2.500.000,00 21 41.2
> Rp. 2.500.000,00 30 58.8
Jumlah 51 100
Sumber : Data Primer yang Diolah, 2018
Dari hasil tabel 4.5 diatas maka berdasarkan gaji/honor menunjukkan bahwa responden berdasarkan dengan gaji/honor > Rp. 2.500.000,00 sebanyak 21 orang
(41%), responden dengan gaji/honor antara Rp. 1.500.000,00 sampai dengan Rp.
2.500.000,00 sebanyak 30 orang (58%), 4.3 Deskripsi Data
Deskripsi data yang akan disajikan dari hasil penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran secara umum mengenai penyebaran data yang diperoleh di lapangan. Data yang akan disajikan berupa data mentah yang diolah menggunakan teknik statistic deskripsi. Adapun yang disajikan dalam deskripsi data ini adalah berupa distribusi frekwensi yang disajikan per indikator beserta prosentase dan perolehan skor.
Berdasarkan judul dan perumusan masalah penelitian ini terdiri dari satu variable bebas dan satu variable terikat, yakni meliputi data mengenai Pengendalian Intern (X) dan Perilaku Etis (Y). Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 51 orang pegawai Kantor Prima Karya Manunggal .deskripsi dari masing-masing variable berdasarkan hasil penyebaran kuesioner tersebut hasilnya dijelaskan sebagaimana di bawah ini.
4.3.1 Deskrisi data Variabel (X)
Berdasarkan data mentah untuk variable X yang terkumpul dari hasil penyebaran angket 51 responden, dengan jumlah pertanyaan sebanyak 16 butir untuk 3 indikator pengendalian intern dengan jawaban skala 5 maka dapat diketahui prosentase skor masing-masing indikator:
Table 4.6 Presentase Skor Per Indikator Variabel X
No. Indikator ∑Skor %Skor
1 Lingkungan Pengendalian 792 79.20