• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh kepuasan kerja dan stres kerja terhadap

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh kepuasan kerja dan stres kerja terhadap"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. ASAM JAWA SUMATERA UTARA

Shafira Namira

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya JL. MT. Haryono 165, Malang.

[email protected] Dosen Pembimbing:

Rahaditya Yunianto, SE., MM

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan di kantor PT. Asam Jawa Sumatera Utara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh kepuasan kerja dan stres kerja pada kinerja karyawan. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori untuk menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesis. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan tetap (organik) PT. Asam Jawa Sumatera Utara yang berjumlah 506 orang karyawan dengan sampel sebanyak 84 responden yang ditentukan melalui rumus Slovin. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner yang diukur dengan skala Likert.

Sedangkan, analisis data menggunakan analisis deskriptif dan analisis regresi linier berganda dengan uji t, uji F, dan uji dominan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara individual (parsial) Kepuasan Kerja (X1) dan Stres Kerja (X2) berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan (Y) pada PT. Asam Jawa Sumatera Utara. Secara bersama-sama (simultan) Kepuasan Kerja (X1) dan Stres Kerja (X2) berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan (Y) pada PT. Asam Jawa Sumatera Utara. Variabel Kepuasan Kerja (X1) memiliki koefisien regresi bertanda positif yang berarti jika kepuasan kerja meningkat maka kinerja karyawan juga akan meningkat. Variabel Stres Kerja (X2) memiliki koefisien regresi bertanda negatif yang berarti apabila stres kerja menurut maka kinerja karyawan akan meningkat. Selain itu, hasil penelitian menunjukkan bahwa Kepuasan Kerja (X1) mempunyai pengaruh dominan terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Asam Jawa Sumatera Utara.

Kata Kunci: Kepuasan Kerja, Stres Kerja, dan Kinerja Karyawan.

(2)

2 PENDAHULUAN

Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting untuk menunjang keberhasilan suatu perusahaan. Tanpa adanya sumber daya manusia didalamnya, perusahaan tidak dapat berjalan walaupun perusahaan telah dilengkapi dengan berbagai mesin yang canggih. Setiap perusahaan membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas agar dapat memberikan kontribusi bagi kemajuan perusahaan.

Persaingan secara global ini menuntut perusahaan untuk dapat menetapkan strategi tertentu di semua bidang, terutama pada bidang sumber daya manusia. Keberhasilan kinerja perusahaan erat kaitannya dengan kinerja karyawan yang ada didalamnya. Handoko (2001:143) menyebutkan ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan seperti motivasi, kepuasan kerja, tingkat stres, kondisi fisik pekerjaan, sistem kompensasi, desain pekerjaan, dan aspek-aspek ekonomis, teknis serta keperilakuan lainnya. Kepuasan kerja dan stres kerja dapat mempengaruhi kinerja karyawan di dalam perusahaan.

Kepuasan kerja

mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya. Menurut Hasibuan (2013:202) kepuasan kerja karyawan harus diciptakan sebaik- baiknya supaya moral kerja, dedikasi, kecintaan, dan kedisiplinan karyawan dapat meningkat.

Kepuasan kerja pada dasarnya adalah sesuatu yang bersifat individual, setiap individu memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda.

Karyawan yang merasa memiliki kepuasan dalam bekerja akan cenderung untuk bertahan lebih besar dan memberikan kontribusi sebesar-

besarnya kepada perusahaan.

Karyawan yang tidak memperoleh kepuasan kerja tidak akan pernah mencapai kepuasan psikologis dan akhirnya akan menimbulkan frustasi (Handoko, 2001:145). Oleh karena itu, kepuasan kerja ini penting untuk diperhatikan oleh karyawan maupun perusahaan, agar dapat menciptakan lingkungan kerja yang positif yang nantinya akan berpengaruh pada kinerja karyawan.

Dalam suatu perusahaan setiap karyawan dituntut untuk memberikan kinerja yang baik.

Untuk mendapatkan kinerja yang baik sebuah perusahaan harus dapat memberikan sarana dan prasarana kepada karyawan sebagai penunjang dalam penyelesaian pekerjaan.

Karyawan juga perlu diberdayakan agar mampu menjadi sumber daya yang berkualitas dan terlatih demi tercapainya kinerja yang diharapkan oleh Perusahaan. Dan hal tersebut menjadi salah satu upaya yang dilakukan oleh PT. Asam Jawa Sumatera Utara.

PT. Asam Jawa Sumatera Utara merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang perkebunan kelapa sawit dan pabrik pengolahan.

PT. Asam Jawa mengelola perkebunan kelapa sawit dengan memakai sistem swakelola.

Perkebunan diawasi oleh perusahaan sendiri dan terjun langsung, mulai dari bahan-bahan, pendanaan hingga penjualan. PT. Asam Jawa mengharapkan tujuan perusahaan dapat tercapai. Untuk dapat mencapai tujuan perusahaan, karyawan dituntut untuk dapat memberikan kinerja yang sebaik- baiknya.

Menarik tentunya bahwa PT.

Asam Jawa Sumatera Utara masih dapat bersaing di tengah-tengah

(3)

3 perusahaan perkebunan dan pabrik pengolahan kelapa sawit yang bermunculan saat ini. PT. Asam Jawa tentunya selalu berupaya untuk meningkatkan profesionalitas dalam mengelola perkebunan kepala sawit, melalui pembinaan sumber daya manusia yang bersinambungan dan terarah. Strategi PT. Asam Jawa Sumatera Utara menekankan pada peningkatan kualitas sumber daya manusianya. Sumber daya manusia yang berkualitas sangat berkaitan dengan kinerja karyawan dalam perusahaan yang pada akhirnya akan menentukan kesuksesan dari sebuah organisasi.

Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini yaitu:

1. Apakah Variabel Kepuasan Kerja dan Stres Kerja secara simultan berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan PT. Asam Jawa Sumatera Utara?

2. Apakah Variabel Kepuasan Kerja secara parsial berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan PT.

Asam Jawa Sumatera Utara?

3. Apakah Variabel Stres Kerja secara parsial berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan PT.

Asam Jawa Sumatera Utara?

4. Variabel mana yang berpengaruh dominan terhadap Kinerja Karyawan PT. Asam Jawa Sumatera Utara?

Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini yaitu:

1. Untuk menganalisis pengaruh kepuasan kerja dan stres kerja secara simultan terhadap kinerja karyawan PT. Asam Jawa Sumatera Utara.

2. Untuk menganalisis pengaruh kepuasan kerja secara parsial terhadap kinerja karyawan PT. Asam Jawa Sumatera Utara.

3. Untuk menganalisis pengaruh stres kerja secara parsial terhadap kinerja karyawan PT.

Asam Jawa Sumatera Utara.

4. Untuk menganalisis variabel yang berpengaruh dominan diantara dua variabel kepuasan kerja dan stres kerja terhadap kinerja karyawan PT. Asam Jawa Sumatera Utara.

LANDASAN TEORI

Menurut Hasibuan

(2013:202) kepuasan kerja adalah

sikap emosional yang

menyenangkan dan mencintai pekerjaannya. Sikap ini mencerminkan moral kerja, kedisiplinan dan prestasi kerja. Sama dengan pendapat diatas, menurut Fathoni (2006:174) kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya. Hal ini dapat terlihat dari kedisiplinan kerja, moral kerja, dan prestasi kerja. Secara tidak langsung, kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya.

Dari beberapa pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja adalah sikap atau perasaan yang dimiliki seorang pekerja dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.

Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja. Menurut Luthans (2006:244) ada lima faktor yang menimbulkan kepuasan kerja di antaranya adalah pekerjaan itu sendiri, gaji, promosi, pengawasan dan rekan kerja. Adapun mengenai kondisi kerja, Luthans berpendapat bahwa faktor kondisi

(4)

4 kerja memiliki pengaruh kecil terhadap kepuasan kerja, karena efek lingkungan kerja terhadap kepuasan sama halnya dengan efek rekan kerja.

Menurut Mangkunegara (2013:157) stres kerja adalah perasaan tertekan yang dialami karyawan saat menghadapi pekerjaan. Gejala stres ini dapat terlihat dari beberapa gejala, antara lain emosi tidak stabil, perasaan tidak tenang, suka menyendiri, sulit tidur, merokok yang berlebihan, cemas, tegang, tekanan darah meningkat, dan mengalami gangguan pencernaan.

Menurut Robbins (2001:305) ada tiga kategori potensi pemicu stres, diantaranya:

1. Faktor Lingkungan

Ketidakpastian lingkungan mempengaruhi perancangan struktur organisasi, hal tersebut dapat mempengaruhi tingkat stres karyawan. Faktor lingkungan dipengaruhi oleh:

a. Ketidakpastian ekonomi b. Ketidakpastian politik c. Ketidakpastian teknologi 2. Faktor Organisasi

Dalam sebuah organisasi terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi timbulnya sebuah stres, antara lain yaitu:

a. Tuntutan tugas b. Tuntutan peran

c. Tuntutan antar-pribadi d. Struktur organisasi e. Kepemimpinan

f. Tahap kehidupan organisasi 3. Faktor Individu

Faktor individu yang mampu menimbulkan stres, diantaranya:

a. Masalah keluarga b. Masalah ekonomi c. Kepribadian

Menurut Tika (2012:121) kinerja karyawan adalah hasil-hasil fungsi pekerjaan/kegiatan seseorang atau kelompok dalam suatu organisasi yang dipengaruhi oleh berbagai faktor untuk mencapai tujuan organisasi dalam periode waktu tertentu. Sama halnya menurut Prawirosentono (2008:2) kinerja atau performance merupakan hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing, dalam upaya mencapai tujuan organisasi secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika.

Mengenai ukuran kinerja karyawan, Wibowo (2011:246) menjelaskan mengenai ukuran kinerja individu sebagai berikut:

1. Kuantitas adalah bentuk kesesuaian jumlah hasil kerja dengan standar dan target yang telah ditetapkan perusahaan, serta peningkatan jumlah tugas yang mampu karyawan selesaikan.

2. Kualitas kerja adalah mutu hasil kerja yang didasarkan pada standar yang ditetapkan.

Kualitas kerja diukur dengan indikator ketepatan, ketelitian, keterampilan dan keberhasilan kerja.

3. Produktivitas, yang dapat diukur sebagai hasil kerja per karyawan.

4. Ketepatan waktu, yang dapat diukur dengan seberapa banyak pekerjaan yang bisa diselesaikan tepat waktu yang sesuai dengan standar perusahaan. Jadwal memulai dan mengakhiri pekerjaan sesuai dengan peraturan perusahaan.

(5)

5 5. Pengawasan biaya, dapat diukur

dengan seberapa besar biaya yang digunakan per unit produksi, besarnya upah buruh baik langsung maupun tidak langsung.

METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan pada PT. Asam Jawa Sumatera Utara.

Kantor pusat beralamat di Jl. Gajah Mada No 40 Medan, Sumatera Utara dan kebun/pabrik yang beralamat di Desa Aek Batu, Kecamatan Torgamba Kabupaten Labuhan Batu Selatan, Sumatera Utara. Penelitian dilakukan mulai bulan Juni 2016 hingga Agustus 2016.

Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan tetap (organik) yang berjumlah 506 orang karyawan. Pada penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 85 responden yang didapatkan dari rumus Slovin.

Pengambila sampel pada penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling, yaitu cara pengambilan sampel secara acak dari anggota populasi tanpa memperdulikan tingkatan (Sarjono dan Julianita, 2013:23). Variabel yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari: (1) Variabel Bebas yaitu kepuasan kerja dan stres kerja. (2) Variabel Terikat yaitu kinerja karyawan.

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang pertanyaannya yang mencakup seluruh variabel penelitian.

Kuesioner dalam penelitian ini diukur dengan skala Likert dengan lima pilihan jawaban yang memungkinkan responden untuk menjawab sesuai dengan skala tersebut. Selain kuesioner, ada pula

pengumpulan data dengan studi kepustakaan dan observasi.

Pengujian instrumen dalam penelitian ini menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas dengan bantuan SPSS 22.0. . Uji validitas bertujuan untuk mengukur valid tidaknya suatu pertanyaan. Uji reliabilitas bertujuan untuk mengukur konsisten tidaknya jawaban seseorang terhadap item- item pernyataan di dalam sebuah kuesioner.

Metode penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis regresi linear berganda.

Kegunaan analisis deskriptif adalah untuk memberikan gambaran- gambaran umum tentang data yang telah diperoleh. Dalam penelitian ini, analisis deskriptif bertujuan untuk mengubah kumpulan data mentah menjadi bentuk informasi yang ringkas dan mudah dipahami.

Analisis regresi berganda merupakan analisis statistik yang menghubungkan antara dua variabel independen atau lebih (X1, X2, ..., Xn) dengan variabel dependen Y (Lupiyoadi dan Ikhsan, 2015:157).

Dalam analisis regresi berganda terdapat beberapa asumsi yang harus dipenuhi, hasilnya akan valid jika digunakan dalam memprediksi suatu masalah. Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji Normalitas, Uji Heteroskedastisitas, dan Uji Multikolinieritas.

Uji Hipotesis menggunakan uji F, uji t, dan Uji dominan. Uji F ini digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel bebas (X) secara bersama-sama terhadap variabel terikat (Y). Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas (X) secara terpisah memberikan pengaruh signifikan

(6)

6 terhadap variabel terikat (Y). Uji Dominan dapat menentukan variabel bebas (X) yang paling berpengaruh terhadap variabel terikat (Y), dilakukan dengan membandingkan koefisien regresi antara variabel bebas (X) yang satu dengan yang lain.

HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Perusahaan

PT. Asam Jawa adalah perusahaan perkebunan swasta nasional yang didirikan dalam rangka Undang-Undang Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) No 6 Tahun 1968 dan No. 12 tahun 1970, dan perseroan ini didirikan berdasarkan Akta No.37 tanggal 16 Januari 1982 dan Akte No. 53 tanggal 24 Oktober 1983 oleh Notaris Barnang Armino Pulungan, SH di Medan.

Dengan legalitas tersebut diatas sebenarnya PT. Asam Jawa sudah mengerjakan lahan sejak tahun 1982. Tanaman pertama sudah mulai digiatkan pada tahun 1983. Hingga saat ini, luas lahan 7.019 Ha. Seluruh areal tersebut dibagi dalam delapan (8) afdeling, baik yang tergolong areal pemeliharaan maupun areal pengembangan ditambah dengan afdeling emplasemen.

Hasil Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Untuk menghitung validitas suatu kuesioner dapat dilihat dari hasil Output SPSS pada tabel yang berjudul Item-Total Correlation.

Menilai validitas masing-masing butir pertanyaan dapat dilihat dari nilai Corrected Item-Total Correlation masing-masing butir pertanyaan > dari r-tabel (Fatma, et al., 2007:53).

Dengan menggunakan responden yang diteliti sebanyak 84 responden, nilai r-tabel dapat diperoleh dari df (degree of freedom)

= n-2. Maka df adalah 84-2=82, dengan alpha 5% dan r-tabelnya 0,2146. Berdasarkan Tabel 1 menunjukkan bahwa masing-masing item dari kuesioner pengukuran masing-masing variabel dikatakan valid.

Tabel 1. Hasil Uji Validitas Variabel Item

Corrected Item-Total Correlation

(rhitung)

Kepuasan Kerja

(X1)

X1.1 0,702 X1.2 0,653 X1.3 0,686 X1.4 0,652 X1.5 0,611 X1.6 0,667 X1.7 0,567

Stres Kerja (X2)

X2.1 0,693 X2.2 0,745 X2.3 0,784 X2.4 0,680 X2.5 0,805 X2.6 0,721 X2.7 0,656 X2.8 0,722 X2.9 0,845 X2.10 0,620 X2.11 0,700

Kinerja Karyawan

(Y)

Y.1 0,666

Y.2 0,736

Y.3 0,714

Y.4 0,697

Y.5 0,715

Y.6 0,631

Y.7 0,611

Sumber: Data diolah, 2016

(7)

7 Menurut Ghozali (2001:140) pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:

1. Repeated Measure atau pengukuran ulang. Disini seseorang akan disodori pertanyaan yang sama pada wakti yang berbeda, dan kemudian dilihat apakah ia tetap konsisten dengan jawabannya.

2. One Shot atau pengukuran sekali saja. Disini pengukuran hanya sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha. Suatu konstruk atau variabel dikatakan

reliable jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60.

Tabel 2. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Cronbach

Alpha Kepuasan Kerja (X1) 0,871 Stres Kerja (X2) 0,931 Kinerja Karyawan (Y) 0,888

Berdasarkan Tabel 2 menunjukkan bahwa nilai Cronbach Alpha dari masing-masing variabel >

0,60 maka menunjukkan bahwa reliabilitas untuk kuesioner dapat diterima.

Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak (Ghozali, 2001:83). Pengujian ini dilakukan dengan melihat normal probability plot, seperti pada gambar dibawah ini.

Gambar 1. Hasil Uji Normalitas

Menurut Ghozali (2001:86) normalitas terlihat pada grafik normal plot dimana titik-titik menyebar disekitar garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal.

Berdasarkan Gambar 1 menunjukkan bahwa titik-titik menyebar terlihat di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi dapat memenuhi asumsi normalitas.

Hasil Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain (Ghozali, 2001:77).

Jika varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain

tetap maka disebut

homoskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang terjadi homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.

Gambar 2. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Sumber: Data diolah, 2016

Sumber: Data diolah, 2016

(8)

8 Dari Gambar 2 di atas terlihat titik-titik menyebar secara acak baik di bagian atas angka 0 atau di bagian bawah angka 0 pada sumbu vertikal atau sumbu Y. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa tidak terjadi heterokedatisitas dalam model regresi ini.

Hasil Uji Multikolinieritas

Menurut Fatma, et al.

(2007:34) ketentuan untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas yaitu:

1. Jika nilai Variance Inflation Factor (VIF) tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1, maka model dapat dikatakan terbebas dari multiolinieritas VIF=1 / Tolerance, jika VIF = 0 maka Tolerance = 1/10 = 0.1. Semakin tinggi VIF maka semakin rendah Tolerance.

2. Jika nilai koefisien korelasi antar masing-masing variabel independen kurang dari 0,70, maka model dapat dinyatakan

bebas dari masalah

multikolinieritas. Jika lebih dari 0,7 maka diasumsikan terjadi korelasi yang sangat kuat antar variabel independen sehingga terjadi multikolinieritas.

Tabel 3. Hasil Uji Multikolinieritas

Variabel Independen

Collinearity Statistics Tolerance VIF Kepuasan

Kerja (X1) 0,743 1,346 Stres Kerja

(X2) 0,743 1,346

Berdasarkan Tabel 3 hasil uji melalui VIF pada hasil output SPSS tabel Coefficients, masing-masing variabel independen memiliki VIF tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1.

Maka dapat dinyatakan model regresi tidak terdapat multikolinieritas.

Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Tabel 4. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Variabel

Koefisien β (Standardize

d Coefficient)

thitung

P- Value Konstant

a 19,524 5,633 0

X1 0,394 3,8 0

X2 -0,289 -2,786 0,007

R Square 0,354

Adjusted R Square 0,338

Ttabel 1,9893

2

Fhitung 22,154

Ftabel 3,11

Signifika

n 0

Berdasarkan hasil perhitungan regresi pada Tabel 4 didapat suatu model persamaan regresi yaitu sebagai berikut:

Y = 0,394 X1 – 0,289 X2

Sumber: Data diolah, 2016

Sumber: Data diolah, 2016

Sumber: Data diolah, 2016

(9)

9 Interpretasi dari persamaan tersebut adalah:

1. β1 = 0,394

Pada hasil regresi menunjukkan koefisien β1 yaitu 0,394. Hal ini menunjukkan bahwa kepuasan kerja (X1) memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan (Y). Berdasarkan nilai kepuasan kerja (X1) sebesar 0,394 dan signifikansi 0,000 < dari α = 0,05. Apabila kepuasan kerja (X1) meningkat maka kinerja karyawan (Y) dapat meningkat.

2. β2 = -0,289

Pada hasil regresi menunjukkan koefisien β2 yaitu -0,289. Hal ini menunjukkan bahwa stres kerja memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.

Berdasarkan nilai stres kerja (X2) sebesar -0,289 dan signifikansi 0,007 < dari α = 0,05. Apabila stres kerja (X2) menurun maka kinerja karyawan (Y) dapat meningkat.

Koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen (Fatma, et al., 2007:48).

Dalam output SPSS, regresi linier berganda sebaiknya menggunakan R Square yang disesuaikan atau tertulis Adjusted R Square, karena disesuaikan dengan jumlah variabel independen yang digunakan.

Dari Tabel 4 diketahui bahwa nilai Adjusted R Square adalah sebesar 0,338 atau 33,8%. Nilai ini menunjukkan seberapa besar variasi variabel kinerja yang dijelaskan oleh variabel kepuasan kerja dan stres kerja. Sedangkan sisanya sebesar 66,2% dipengaruhi oleh variabel- variabel lain yang tidak terdapat pada model regresi. Misalnya seperti

kepemimpinan, kompensasi, dan motivasi.

Hasil Uji Hipotesis I (Uji F)

Hasil Uji F dapat dilihat dari hasil regresi pada tabel ANOVA.

Hasil Uji F menunjukkan variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen jika p-value (pada kolom Sig.) lebih kecil dari level of significant yang ditentukan, atau Fhitung (pada kolom F) lebih besar dari Ftabel (Fatma, et al., 2007:50).

Pengujian F dapat dilihat hasilnya pada tabel berikut ini.

Tabel 5. Hasil Uji Hipotesis I (Uji F)

Model Sum of

Squares df Mean

Ssquare F Sig.

Regression 325,945 2 162,973 22,154 ,000 Residual 595,864 81 7,356

Total 921,810 83

Pengujian model regresi secara simultan adalah sebagai berikut:

Ho : Variabel kepuasan kerja (X1) dan stres kerja (X2) secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan (Y).

H1 : Variabel kepuasan kerja (X1) dan stres kerja (X2) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan (Y).

Berdasarkan Tabel 5 didapatkan nilai Ftabel dengan degrees of freedom (df) n1 = 2 dan n2 = 81 adalah sebesar 3,11 dan untuk nilai signifikan 5%. Hasil perhitungan tabel diatas diperoleh Fhitung > dari

Sumber: Data diolah, 2016

(10)

10 Ftabel (22,154 > 3,11). Jika dibandingkan dengan α = 0,05 maka signifikansi 0,00 < α = 0,05. Dari kedua perbandingan tersebut dapat diambil keputusan bahwa H1

diterima dan Ho ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat variabel kepuasan kerja dan stres kerja secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.

Hasil Uji t

Uji t bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel independen secara individual (parsial) terhadap variabel dependen. Hasil uji ini pada output SPSS dilihat pada tabel Coefficients. Nilai dari uji t dapat dilihat dari p-value (pada kolom Sig.) pada masing-masing variabel independen, jika p-value < level of significant yang ditentukan, atau thitung (pada kolom t) lebih besar dari ttabel (Fatma, et al., 2007:51).

Variabel independen dapat dikatakan berpengaruh signifikan apabila thitung

> ttabel atau p-value < α = 0,05.

Hasil Uji Hipotesis II (Variabel Kepuasan Kerja)

Pengujian secara parsial variabel kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan adalah sebagai berikut:

Ho : Variabel kepuasan kerja (X1) tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan (Y).

H1 : Variabel kepuasan kerja (X1) berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan (Y).

Tabel 6. Hasil Uji Hipoteses II (Variabel Kepuasan Kerja) Variabel thitung ttabel P-Value Kepuasan 3,800 1,98932 0,000

Kerja (X1)

Dari tabel 6 dapat disimpulkan bahwa variabel Kepuasan Kerja (X1) mempunyai pengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan (Y).

Hasil perhitungan tabel diatas diperoleh thitung > ttabel (3,800 >

1,98932) dan P-Value 0,000 < α = 0,05. Variabel kepuasan kerja (X1) memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan (Y). Hal ini menunjukkan bahwa H1 diterima dan Ho ditolak. Dari hasil persamaan regresi menunjukkan bahwa variabel kepuasan kerja (X1) mempunyai pengaruh yang positif. Dapat disimpulkan bahwa peningkatan kepuasan kerja dapat meningkatkan kinerja karyawan.

Hasil Uji Hipotesis III (Variabel Stres Kerja)

Pengujian secara parsial variabel stres kerja terhadap kinerja karyawan adalah sebagai berikut:

Ho : Stres Kerja (X2) tidak berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan (Y).

H1 : Stres Kerja (X2) berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan (Y).

Tabel 7. Hasil Uji Hipotesis III (Variabel Stres Kerja)

Variabel thitung ttabel P-Value Stres

Kerja (X2) -2,786 1,98932 0,007

Berdasarkan tabel 7 tampak bahwa variabel Stres Kerja (X2) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja

Sumber: Data diolah, 2016

Sumber: Data diolah, 2016

(11)

11 Karyawan (Y). Diperoleh thitung <

ttabel (-2,786 < 1,98932) dan P-Value 0,007 < α = 0,05. Variabel stres kerja (X1) memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan (Y). Hal ini menunjukkan bahwa H1 diterima dan Ho ditolak. Dari hasil persamaan regresi menunjukkan bahwa variabel stres kerja (X2) mempunyai pengaruh yang negatif. Dapat disimpulkan bahwa penurunan stres kerja dapat meningkatkan kinerja karyawan.

Hasil Uji Hipotesis IV (Uji Dominan)

Uji dominan dilakukan untuk mengetahui variabel bebas (X) yang memiliki pengaruh dominan terhadap variabel terikat (Y). Adapun untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y), maka dapat diketahui dari hasil perbandingan koefisien regresi (β) dari masing-masing variabel.

Variabel bebas (X) yang dominan adalah variabel yang memiliki koefisien regresi (β) paling besar.

Perbandingan koefisien regresi dapat terlihat pada Standardized Coeficient pada tabel dibawah ini.

Tabel 8. Hasil Uji Hipotesis IV (Uji Dominan)

Variabel

Koefisien β (Standardized

Coefficient) Kepuasan Kerja 0,394

Stres Kerja -0,289

Berdasarkan Tabel 8 pada kolom Standardized Coeficients menunjukkan besarnya pengaruh masing-masing variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Hasil menunjukkan bahwa variabel kepuasan kerja memiliki nilai koefisien regresi paling besar yaitu

0,394 sedangkan variabel stres kerja

memiliki koefisien regresi yaitu -0,289. Dapat disimpulkan bahwa

variabel kepuasan kerja mempunyai pengaruh dominan terhadap kinerja karyawan PT. Asam Jawa Sumatera Utara.

Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan hasil analisis deskriptif responden dapat diketahui persentase karakteristik responden berdasarkan usia sebesar 42,9%

menunjukkan rata-rata responden berusia 31-40 tahun. Presentase karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dengan rata-rata responden berjenis kelamin laki-laki sebesar 75,0%. Pada presentase karakteristik responden berdasarkan status perkawinan sebesar 95,2%

menunjukkan rata-rata responden sudah menikah. Dari presentase karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir sebesar 86,9%

dengan rata-rata responden memiliki tingkat pendidikan SMA-D3. Dan terakhir presentase karakteristik responden berdasarkan masa kerja menunjukkan rata-rata responden memiliki masa kerja 11-20 tahun sebesar 42,9%.

Menurut analisis deskriptif menunjukkan bahwa secara umum implementasi kepuasan dan stres

kerja serta kinerja karyawan PT. Asam Jawa Sumatera Utara

sudah baik dan sesuai dengan yang diinginkan karyawan. Variabel kepuasan kerja memiliki nilai rata- rata sebesar 3,83 dengan nilai interpretasi tinggi, maka karyawan PT. Asam Jawa Sumatera Utara dipersepsikan memiliki tingkat kepuasan kerja yang tinggi. Nilai rata-rata variabel stres kerja sebesar 2,43 dengan nilai interpretasi rendah, dapat disimpulkan bahwa karyawan

Sumber: Data diolah, 2016

(12)

12 PT. Asam Jawa Sumatera Utara memiliki tingkat stres kerja yang rendah. Nilai rata-rata untuk variabel kinerja karyawan sebesar 3,85 yang menunjukkan nilai inteprestasi yang tinggi. Maka dapat disimpulkan bahwa PT. Asam Jawa Sumatera Utara dipersepsikan memiliki kinerja karyawan yang tinggi.

Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan uji F menunjukkan bahwa semua variabel kepuasan kerja dan stres kerja secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT. Asam Jawa Sumatera Utara. Hal ini juga mendukung penelitian yang dilakukan oleh Noor (2016), hasil penelitian ini menunjukkan stres kerja dan kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Jasa Raharja (Persero) Kantor Cabang Jawa Timur Surabaya.

Variabel yang dominan dalam penelitian ini yaitu variabel kepuasan kerja. Hal ini berarti bahwa kepuasan kerja memberikan pengaruh terbesar dalam peningkatan kinerja karyawan PT.

Asam Jawa Sumatera Utara.

Penelitian ini telah dilaksanakan sesuai dengan prosedur ilmiah, namun demikian masih memiliki keterbatasan seperti, faktor- faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan dalam penelitian ini hanya terdiri dari dua variabel, yaitu kepuasan kerja dan stres kerja, sedangkan masih banyak faktor lain yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan PT. Asam Jawa Sumatera Utara. Selain itu adanya kebeterbatan waktu dalam melakukan observasi.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis atas kepuasan kerja dan stres kerja terhadap kinerja karyawan pada PT.

Asam Jawa Sumatera Utara, maka dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Secara bersama-sama (simultan) diketahui bahwa variabel kepuasan kerja dan stres kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Asam Jawa Sumatera Utara.

2. Variabel kepuasan kerja (X1) mempunyai pengaruh yang positif. Maka dari itu peningkatan kepuasan kerja dapat meningkatkan kinerja karyawan.

3. Variabel stres kerja (X2) mempunyai pengaruh yang negatif. Dapat disimpulkan bahwa penurunan stres kerja dapat meningkatkan kinerja karyawan.

4. Variabel yang memiliki pengaruh dominan terhadap kinerja karyawan PT. Asam Jawa Sumatera Utara adalah variabel kepuasan kerja.

5. Nilai Adjusted R Square adalah sebesar 0,338 atau 33,8%. Nilai ini menunjukkan seberapa besar variasi variabel kinerja yang dijelaskan oleh variabel kepuasan kerja dan stres kerja. Sedangkan sisanya sebesar 66,2%

dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak terdapat pada model regresi.

SARAN

Berdasarkan hasil penelitian kepuasan kerja dan stres kerja terhadap kinerja karyawan PT. Asam Jawa Sumatera Utara, maka saran- saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut.

1. Bagi Pihak PT. Asam Jawa Sumatera Utara

a. Melihat adanya pengaruh kepuasan kerja dan stres kerja terhadap kinerja karyawan, maka penting bagi manajemen kantor PT. Asam Jawa

(13)

13 Sumatera Utara untuk mempertimbangkan faktor- faktor yang dapat mendorong kepuasan kerja, meminimalisir stres kerja, dan meningkatkan kinerja karyawan.

b. Perusahaan harus memberikan dukungan kepada karyawan dalam proses penyelesaian pekerjaan, upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan memberikan pekerjaan sesuai dengan keahlian yang dimiliki karyawan.

c. Penting bagi perusahaan untuk memperhatikanatau mengelola stres kerja pada karyawan, agar karyawan dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab di perusahaan dengan baik.

2. Bagi peneliti lain yang hendak melakukan penelitian mengenai kepuasan kerja, stres kerja, dan kinerja karyawan hendaknya dapat mengembangkan penelitian serta menambah kekurangan yang ada pada penelitian ini, sehingga mampu untuk memperkaya pengetahuan mengenai variabel-

variabel yang dapat

mempengaruhi kinerja karyawan.

DAFTAR PUSTAKA Fathoni, Abdurrahmat. 2006.

Organisasi dan Manajemen Sumber Daya Manusia.

Jakarta: Rineka Cipta.

Fatma, Ade, Akhmad Arifin, dan Syarif Firman. 2007. Aplikasi SPSS (Statistical Product and Service Solutions) untuk Penyusunan Skripsi & Tesis.

Medan: USU Press.

Ghozali, Imam. 2001. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang:

Badan Penerbit Universitas Dipenogoro.

Handoko, T Hani. 2001. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE UGM

Hasibuan, Malayu S.P. 2013.

Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi, Cetakan Ketujuhbelas.

Jakarta: PT Bumi Aksara.

Luthans, Fred. 2006. Perilaku Organisasi, Edisi Sepuluh.

Terjemahan Vivin Andhika Yuwono, Shekar Purwanti, Th. Arie P. dan Winong Rosari. Yogyakarta: Andi.

Lupiyoadi, Rambat dan Ikhsan Ridho Bramulya. 2015. Praktikum Metode Riset Bisnis. Jakarta:

Salemba Empat.

Mangkunegara, A.A Anwar Prabu.

2013. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Noor, Nasyadizi Nilamsar. 2016.

Pengaruh Stres Kerja dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi pada Karyawan PT Jasa Raharja (Persero) Kantor Cabang Jawa Timur Surabaya periode Tahun 2013- Februari 2014)”.

Skripsi Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang.

Prawirosentono, Suyadi. 2008.

Manajemen Sumber Daya Manusia, Kebijakan Kinerja Karyawan. Yogyakarta:

BPFE.

Robbins, Stephen P. 2001. Perilaku Organisasi Edisi Kedelapan, Jilid 1. Terjemahan Handyana Pujaatmaka dan Benyamin Molan. Jakarta: PT Prenhallindo.

(14)

14 Sarjono, Haryadi dan Julianita

Winda. 2013. SPSS vs LISREL: Sebuah Pengantar, Aplikasi untuk Riset. Jakarta:

Salemba Empat.

Tika, Moh. Pabundu. 2012. Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan. Jakarta:

PT Bumi Aksara.

Wibowo. 2011. Manajemen Kinerja, Edisi ketiga. Jakarta:

Rajawali Pers.

Referensi

Dokumen terkait

Understanding the concept according to Ruseffendi 1998: 157 is an abstract idea that Abstract The purpose of this research in the design of Quasi Experiment is to investigate the

[28] investigated the characteristics of concrete with chemically bonded used foundry sand in concrete with characteristic compressive strength of 20 MPa having natural river sand