• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KESALAHAN INPUT DATA MANIFEST IMPOR TERHADAP KETERLAMBATAN PENGELUARAN BARANG DI PELABUHAN BATU AMPAR BATAM

N/A
N/A
Neng Echa

Academic year: 2024

Membagikan "PENGARUH KESALAHAN INPUT DATA MANIFEST IMPOR TERHADAP KETERLAMBATAN PENGELUARAN BARANG DI PELABUHAN BATU AMPAR BATAM"

Copied!
98
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas karunia, rahmat dan hi- dayah- Nya yang tidak terkira sehingga dengan izin-Nya. Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dimana merupakan suatu kewajiban bagi setiap Taruna dan Taruni Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta untuk menyusun skripsi yang telah ditentukan oleh pen- didikan, sebagai salah satu persyaratan kelulusan program D-IV tahun ajaran 2022/2023.

Penyusunan skripsi ini didasarkan atas pengalaman yang penulis dapatkan selama menjalani praktek darat di perusahaan pelayaran. Serta semua pengetahuan yang diberi- kan oleh dosen pada saat pendidikan dengan melalui literatur-literatur yang berhubungan dengan judul skripsi yang penulis ajukan. Adapun judul skripsi yang penulis pilih adalah :

“PENGARUH KESALAHAN INPUT DATA MANIFEST IMPOR TERHADAP KETERLAMBATAN PENGELUARAN BARANG DI PELABUHAN

BATU AMPAR BATAM”

Dalam menyelesaikan skripsi ini, Penulis banyak memperoleh bantuan dan masukan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan uca- pan terimakasih dan penghargaan yang sedalam-dalamnya kepada :

1. Yth. H. Ahmad Wahid, S. T,. M.T,. M.Mar.E selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta.

2. Yth. Dr. Vidya Selasdini, M.MTr., selaku Ketua Jurusan KALK.

3. Yth. Titis Ariwibowo, MMTr selaku Sekretaris Jurusan KALK.

4. Yth. Dosen STIP yaitu Bapak M.Yusuf,S.E.,M.M selaku Dosen Pembimbing Materi dan Penulisan I yang telah memberikan pengarahan dan masukan dalam penulisan skripsi ini.

5. Yth. Dosen STIP yaitu Bapak Imam Fachruddin, S.SI.,M.SC.M.Sc selaku Dosen Pembimbing Materi dan Penulisan II yang telah memberikan pengarahan dan ma- sukan dalam penulisan skripsi ini.

6. Seluruh Civitas Akademik, Staff dan Dosen Pengajar Jurusan KALK Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta.

7. Untuk kedua orang tua (Bapak Suardi dan Ibu Kail Yannum Harahap) dan keluarga, terima kasih doa yang selalu dipanjatkan untuk penulis, serta motivasi, dukungan, dan pengorbanan selama ini.

(6)

8. Untuk adik (Ardia Zulfa Aziz) yang selalu menjadi penyemangat bagi penulis agar skripsi ini selesai tepat waktu.

9. Seluruh karyawan PT Snepac Shipping Batam (Pak Eka,Mas Hari,Pak Ujang,Pak Sohar,Bang Haris,Mas Dimas,Bang Faider,Bang Joas,Mas Bagiono,Mas Ganda,Mas Wawan,Mas Manto,Mba Lia,Mba Diny), terima kasih atas semua bimbingan dan belajar yang telah diberikan kepada penulis ketika praktek darat, yang telah banyak membantu dan memberikan masukan, arahan serta bimbingan untuk penulisan skripsi ini.

10. Untuk teman terbaik J-104 yakni Aulia,Soba,Chrisya,Melvi ,Dara terimakasih atas suka duka yang telah dilalui bersama sampai sekarang dengan doa dukungan dan saling menguatkan selama di dormitory.

11. Kepada rekan seperjuangan sedari catir hingga saat ini Ace dan Rina terimakasih atas dukungan dan saling menguatkan selama di kelas dan dormitory.

12. Semua pihak dan rekan-rekan yang telah memberikan motivasi serta membantu peneliti dalam penyusunan skripsi.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini, masih terdapat banyak kekurangan, baik dari susunan kalimat, serta pembahasan materi akibat keterbatasan penulis dalam menguasai materi. Oleh karena itu dengan penuh kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritikan yang bersifat membangun dan berguna bagi penulis dalam kesempurnaan skripsi ini.

Jakarta, Juli 2023 Penulis

Ardia Wanda Khofifah

(7)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

TANDA PERSETUJUAN SKRIPSI ... ii

TANDA TANGAN PENGESAHAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi masalah ... 5

C. Batasan Masalah ... 5

D. Rumusan Masalah ... 5

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 6

F. Sistematika Penulisan ... 6

BAB II LANDASAN TEORI ... 8

A. Pengertian/Definisi Operasional ... 8

B. Teori ... 12

C. Kerangka Pemikirian ... 22

D. Hipotesis... 24

BAB III METODE PENELITIAN ... 25

A. Waktu dan Tempat Penelitian ... 25

B. Metode Pendekatan ... 25

C. Sumber Data ... 25

D. Teknik Pengumpulan Data ... 26

E. Populasi Sampel dan Teknik Sampling... 28

F. Teknik Analisis Data ... 29

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 34

A. Deskripsi Data ... 34

B. Analisis Data ... 55

(8)

C. Alternatif Pemecahan Masalah... 63

D. Evaluasi Terhadap Alternatif Pemecahan Masalah ... 64

E. Pemecahan Masalah ... 67

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 70

A. Kesimpulan ... 70

B. Saran ... 72 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Pengaruh Kesalahan Input Data Manifest Impor Terhadap Keterlambatan

Pengeluaran Barang Di Pelabuhan Batu Ampar Batam ... 22

Tabel 3.1 Skor Penilaian Berdasarkan Skala Likert ... 26

Tabel 3.2 Kisi- Kisi Intrumen ... 27

Tabel 3.3 Tabel Interpretasi Koefisien Korelasi ... 30

Tabel 4.1 Kapal milik dan Kapal yang diageni PT Snepac Shipping Batam... 38

Tabel 4.2 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 39

Tabel 4.3 Data Responden Berdasarkan Usia ... 39

Tabel 4.4 Data Berdasarkan Pendidikan ... 40

Tabel 4.5 Data Berdasarkan Media Akses dan Durasi Penggunaan Aplikasi ... 40

Tabel 4.6 Rekapitulasi Hasil Jawaban Responden Indikator Perbaikan Manifest 42

Tabel 4.7 Rekapitulasi Hasil Jawaban Responden Indikator Manifest... 43

Tabel 4.8 Rekapitulasi Hasil Jawaban Responden Indikator Ketelitian ... 44

Tabel 4.9 Rekapitulasi Hasil Jawaban Responden Indikator Jadwal Kapal ... 45

Tabel 4.10 Rekapitulasi Data Variabel X ... 46

Tabel 4.11 Rekapitulasi Hasil Jawaban Responden Indikator Administrasi Doku- men ... 47

Tabel 4.12 Rekapitulasi Hasil Jawaban Responden Indikator Customer ... 48

Tabel 4.13 Rekapitulasi Hasil Responden Indikator Barang Di Pelabuhan ... 50

Tabel 4.14 Rekapitulasi Hasil Jawaban Responden Indikator Pengeluaran Barang . 51 Tabel 4.15 Rekapitulasi Hasil Jawaban Responden Indikator Produksi ... 52

Tabel 4.16 Rekapitulasi Data Variabel Y ... 53

Tabel 4.17 Hasil Uji Validitas Variabel Kesalahan Input Data Manifest Impor (X) 54 Tabel 4.18 Hasil Uji Validitas Variabel Keterlambatan Pengeluaran Barang di Pelabuhan (Y) ... 55

Tabel 4.19 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kesalahan Input Data Manifest Impor (X) ... 56

Tabel 4.20 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Keterlambatan Pengeluaran Barang di Pelabuhan (Y) ... 56

(10)

Tabel 4.21 Tabel Hasil Uji Korelasi X Terhadap Y Menggunakan IBM SPSS

Statistic 25 ... 57 Tabel 4.22 Klasifikasi Nilai Koefisien Korelasi………... 57 Tabel 4.23 Persamaan Regresi Linear Sederhana Variabel Kesalahan Input Data Mani-

fest Impor (X) Keterlambatan Pengeluaran Barang di Pelabuhan (Y) ... 58 Tabel 4.24 Tabel Hasil Uji Determinasi X Terhadap Y Menggunakan IBM SPSS Statis-

tic 25 ... 60 Tabel 4.25 Tabel Hasil Uji Hipotesis Variabel X Terhadap Y Menggunakan IBM

SPSS Statistic 25 ... 61

(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Data Kesalahan Input Data Manifest Impor ... 4 Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT Snepac Shipping Batam ... 36

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Data Kesalahan Input Data Manifest Impor di PT Snepac Shipping Batam Tahun 2020-2023

Lampiran 2 Kuesioner Pengaruh Kesalahan Input Data Manifest Impor Terhadap Keterlambatan Pengeluaran Barang di Pelabuhan

Lampiran 3 IBM SPSS Statistic 25 Data Hasil Penelitian Variabel (X)

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Perusahan pelayaran PT Snepac Shipping Batam didirikan tanggal 24 Juli 2003 yang berkantor pusat di Batam. PT Snepac Shipping Batam merupakan salah satu perusahaan di bidang pelayaran di Batam yang bergerak dibidang jasa keagenan kapal yang mengelola lebih dari 16 kapal yang terdiri dari 3 kapal milik PT Snepac Shipping Batam dan selebihnya adalah kapal milik perusahaan lain yang di ageni PT Snepac Shipping Batam dan dikelola dari segi managemen kapal. PT Snepac Shipping Batam juga selalu berusaha memberikan pelayanan yang baik agar tidak terjadi keterlambatan waktu keberangkatan kapal yang berefek pada kepercayaan pelanggan penggunaaan jasa keaganenan kapal.

Kegiatan keagenan yang dikelola PT Snepac Shipping Batam meliputi pengurusan kebutuhan kapal yang akan berlayar dan yang akan berlabuh di Batam seperti bunkering (bahan bakar,air tawar, persediaan makanan). Kegiatan sehari-hari dari perusahaan ialah menangani kapal berbendera Indonesia atau asing dari semua jenis kapal untuk Clearance Inward/Outward dari pelabuhan, perusahaan dapat membuat pengaturan untuk pandu kapal, bunkering dan memberikan bantuan tug bila diperlukan dan juga untuk membantu pemilik kapal ketika kapal berlabuh di dermaga.

Kegiatan yang lain pada perusahaan yaitu melakukan Custom Clearance untuk mendukung pengiriman baik untuk ekspor dan impor, PT Snepac Shipping Batam juga melayani pengurusan dokumen dan dokumentasi Bea Cukai di bawah Master Register dan Izin Impor Sementara untuk proyek Minyak dan Gas dan di bawah Otoritas Perdagangan Bebas.

Dalam hal ini PT Snepac Shipping Batam yang menyediakan pelayanan keagenan kapal harus dapat melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik dan benar.

Disini agen bertindak sebagai pihak yang mewakili pemilik kapal dalam mempersiapkan segala sesuatu agar kegiatan kapal selama di pelabuhan dapat

(14)

berjalan sesuai dengan rencana. Agen juga harus mempersiapkan fasilitas sebelum kapal tiba dan memastikan kegiatan bongkar muat dapat berjalan dengan baik, sehingga dapat memberikan pelayanan sepenuhnya terhadap kepentingan kapal selama di pelabuhan. Sebab pelaksanaan kegiatan keagenan kapal dinilai baik dan dianggap sesuai dengan kebutuhan para pelanggan serta beban biaya yang harus dibayar oleh pelanggan dianggap wajar, maka terbuka kemungkinan para pelanggan akan tetap menunjuk agen tersebut melayani kapal yang dioperasikan pelanggan pada kunjungan-kunjungan berikutnya.

Salah satu masalah yang terjadi adalah kegiatan Ekspor Impor menggunakan container yang terjadi di Pelabuhan Batu Ampar Batam. Ekspor merupakan salah satu sumber devisa yang sangat dibutuhkan oleh negara atau daerah perekonomian yang bersifat terbuka seperti di Indonesia, karena ekspor secara luas ke berbagai negara yang memungkinkan peningkatan jumlah produksi yang mendorong pertumbuhan ekonomi sehingga dapat diharapkan dapat menstabilkan ataupun memberikan andil yang besar terhadap pertumbuhan perekonomiannya. Sedangkan Impor adalah kegiatan atau aktivitas memasukkan barang dari luar wilayah pabean Indonesia ke dalam pabean Indonesia . Sedangkan pabean adalah wilayah Republik Indonesia yang meliputi wilayah darat , laut , udara serta tempat – tempat tertentu di Zona Ekonomi Eklusif dan lantas kontinen yang didalamnya berlaku undang-undang Nomor 10 tahun 1995 tentang Kepabeanan.

Potensi alam yang dimiliki Indonesia dapat dimanfaatkan untuk kegiatan ekspor dimana sumber daya alam tersebut dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan negara lain. Wilayah laut Indonesia terdiri atas kurang lebih 3,1 jutadan perairan Zona Ekonomi Ekslusif Indonesia (ZEEI) kurang lebih 2,7 juta menyimpan berbagai hasil perairan yang mempunyai nilai ekonomis menjadikan produk hasil perairan Indonesia menjadi salah satu andalan ekspor.

Kegiatan ekspor impor bagi eksportir maupun importir dasarnya mencari laba yang semaksimal dengan memanfaatkan sumber daya dan kemampuan yang tersedia, hal tersebut mengacu pada prinsip efisiensi. Selain itu, kegiatan ekspor impor didasari oleh kondisi bahwa tidak ada suatu negara yang benar-benar mandiri karena satu sama lain saling membutuhkan. Setiap negara memiliki karakteristik berbeda, baik sumber daya, iklim, geografi, struktur ekonomi maupun struktur sosial.

(15)

Pada kawasan bebas dan Pelabuhan Bebas atau Free Trade Zone (FTZ) didefinisikan sebagai suatu kawasan yang berada dalam wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terpisah dari daerah pabean, sehingga bebas dari pengenaan bea masuk, pajak pertambahan nilai (PPN), PPnBM, dan cukai. 11 Pengembangan atau Free Trade Zone (FTZ) di desain untuk mengembangkan beberapa sektor perekonomian, seperti perdagangan, jasa, dan manufaktur, dan di tujukan untuk meningkatkan daya saing produk ekspor Indonesia di pasar internasional.

Sementara itu, pada Tahun 2007 Pulau Batam, Bintan,dan Karimun di Provinsi Kepulauan Riau ditetapkan sebagai Kawasan Perdagangan Bebas atau Free Trade Zone (FTZ). Free Trade Zone (FTZ) juga dapat didefinisikan sebagai suatu kawasan dengan batas-batas fisik yang jelas sehingga berakses terbatas di dalam wilayah atau suatu negara, yang terkecuali dari peraturan pabean setempat dan fungsi sebagai sarana perdagangan bebas, bongkar muat, dan penyimpanan.

Salah satu pelabuhan di pulau batam yaitu pelabuhan Batu Ampar ini salah satu pelabuhan terbesar dibatam yang sangat dekat dengan Singapore dan merupakan pelabuhan yang setiap harinya melakukan kegiatan bongkar muat barang rutin. Di pelabuhan Batu ampar ini menangani kapal kapal tugboat liner , salah satunya adalah kapal tugboat capricorn milik PT.LAUT MAS yang keagenan nya di tangani oleh PT Snepac Shipping Batam.

Pada kegiatan bongkar muat dipelabuhan batu ampar ini seringnya kegiatan bongkar muat kontainer. Yang dimana pada PT.SNEPAC SHIPPING BATAM menangani kapal owner yaitu PT.LAUT MAS dan WINSTAR SHIPPING PTE LTD.

Pada kapal tersebut mengangkut peti kemas berjenis cargo,IsoTanK ,empty container.

Pada pelabuhan batu ampar kapal kapal yang ditangani sering terjadinya masalah kesalahan input data manifest impor , sering terjadinya delay terhadap kapal yang akan dibongkar dikarenakan dokumen yang tidak komplit. Bukan hanya pada pelabuhan yang mengalami keterlambatan tetapi juga pada instansi pemerintah yang memerikasa dokumen.

Salah satu masalah yang sering terjadi dalam pengelolaan dokumen cargo yaitu kesalahan menginput data pada manifest yang akan diterbitkan untuk clearance inward / clearance outward kapal. Dalam hal ini manifest merupakan dokumen kargo yang penting untuk mengetahui identitas dan jenis muatan yang ada dalam kapal tersebut. Manifest merupakan manifest bea cukai atau dokumen kargo adalah

(16)

dokumen yang memiliki isi daftar kargo, penumpang, dan awak kapal, pesawat udara, atau kendaraan lainnya, biasa digunakan oleh bea cukai dan lain-lain. Dikarenakan kesalah input data ini membuat barang itu sering terjadi masalah pada saat masuk maupun keluar dari pelabuhan Batu Ampar.

Adapun kesalahan menginput data manifest yang terjadi yaitu ,menginput data manifest impor, dimana terjadi banyak kesalahan input data oleh pihak shipping ataupun kurangnya komunikasi dengan pihak terkait .

Ada pun data kesalahan input data manifest impor sebagai berikut : Gambar 1.1

Sumber : Data PT Snepac Shipping Batam

Dari data grafik diatas dapat dilihat bahwa pada tahun 2020 kesalahan input data manifest impor di PT Snepac Shipping Batam mengalami kenaikan dan di 2021 mengalami penurunan kemudian lanjut di tahun 2022 mengalami penurunan yang drastis dan pada tahun 2023 mengalami kenaikan kesalahan input data manifest impor.

Perbandingan kesalahan manifest ini dapat dilihat dengan sistem apabila terjadi suatu kesalahan dalam proses penerbitan manifest oleh PT Snepac Shipping Batam yang berpengaruh pada lamanya barang di pelabuhan dan berdampak pada pengeluaran barang di pelabuhan yang tidak bisa dilakukan. Hal ini kemungkinan menyebabkan kurangnya kepercayaan pengguna jasa keagenan kapal PT Snepac Shipping Batam sehingga menurunkan jumlah kunjungan kapal bahkan menurunkan importir dan eksportir yang akan menggunakan jasa PT Snepac Shipping Batam.

0 1 2 3 4 5 6 7 8

2020 2021 2022 2023

DATA KESALAHAN INPUT DATA MANIEST IMPOR

(17)

Jika hal ini terjadi terus-menerus maka akan menyebabkan kerugian yang besar bagi PT Snepac Shipping Batam sebagai perusahaan pelayaran dalam bidang keagenan.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis memilih judul :

“PENGARUH KESALAHAN INPUT DATA MANIFEST IMPOR TERHADAP KETERLAMBATAN PENGELUARAN BARANG DI

PELABUHAN BATU AMPAR BATAM. ” B. IDENTIFIKASI MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah penulis uraikan diatas. Penulis mengidentifikasi masalah , yaitu pada :

1. Sering terjadinya kesalahan input data manifest impor pada agen pelayaran.

2. Terjadinya keterlambatan pengeluaran barang di pelabuhan.

3. Adanya komplain dari pemilik barang dikarenakan lamanya barang keluar dari pelabuahan.

4. Hilangnya kepercayaan customer terhadap keagenan pelayaran.

C. BATASAN MASALAH

Dari judul skripsi yang akan di ajukan ini akan ditemukan adanya permasalahan yang mungkin dapat diangkat dan dibahas, namun perlu adanya suatu batasan masalah agar materi yang dibahas nantinya tidak meluas. Adapun batasan masalah pada pengajuan skripsi ini adalah:

1. Sering terjadinya kesalahan input data manifest impor pada perusahaan pelayaran.

2. Terjadinya keterlambatan pengeluaran barang di pelabuhan.

D. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan batasan masalah yang akan dibahas pada skripsi ini, maka penulis akan merumuskan masalah pada skripsi ini adalah :

1. Seberapa besar pengaruh kesalahan input data manifest impor terhadap keterlambatan pengeluaran barang dari pelabuhan?

2. Apa penyebab dari keterlambatan pengeluaran barang dari pelabuhan?

E. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN 1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui pengaruh apa yang terjadi terhadap kesalahan input data manifest impor.

(18)

b. Untuk mengetahui apa penyebab keterlambatan pengeluaran barang di pelabuhan.

2. Manfaat Penelitian ini adalah :

Ada dua (2) aspek manfaat penelitian yaitu : a. Aspek Teoritis

1) Sebagai bahan untuk dapat menerapkan ilmu pengetahuan mengenai kesalahan input data manifest impor.

2) Dapat menambah pemahaman tentang penting pelayanan terhadap kapal yang akan masuk maupun keluar agar pemilik barang atau penerima barang mendapatkan barang nya tepat waktu .

3) Sebagai bahan belajar untuk menambah pengalaman dan ilmu dan pemecahan solusi apabila terjadi masalah yang serupa.

b. Aspek Praktis

Hasil penelitian diharapkan dapat menjelaskan bagaimana kesalahan input data manifest dan keterlambatan pengeluaran barang yang terjadi di Pelabuhan Batu Ampar.

Maksud dari sistematika penulisan ini adalah untuk memudahkan penulis dalam membahas dan mengkaji secara menyeluruh materi skripsi ini, dengan demikian sistematika penulisan skripsi ini dibagi menjadi 5 (lima) bab yang diawali hal-hal bersifat umum, dan dengan penulisan yang disajikan pada bab- bab selanjutnya penulis membahas tentang hal-hal yang berkaitan langsung dengan judul dan disusun sedemikian rupa sehingga diharapkan akan memudahkan para pembaca memahami apa yang dijelaskan oleh penulis dalam skripsi ini.

F. SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI

Maksud dari sistematika penulisan ini adalah untuk memudahkan penulis dalam membahas dan mengkaji secara menyeluruh materi skripsi ini, dengan demikian sistematika penulisan skripsi ini dibagi menjadi 5 (lima) bab yang diawali hal-hal bersifat umum, dan dengan penulisan yang disajikan pada bab-bab selanjutnya penulis membahas tentang hal-hal yang berkaitan langsung dengan judul dan disusun sedemikian rupa sehingga diharapkan akan memudahkan para pembaca memahami apa yang dijelaskan oleh penulis dalam skripsi ini.

(19)

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini penulis menguraikan tentang latar belakang masalah yang menjadikan alasan pemilihan judul dalam penulisan skripsi,identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan sistematika penulisan skripsi.

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam bab ini penulis menguraikan tentang tinjauan pustaka yang memuat uraian mengenai ilmu yang terdapat dalam pustaka ilmu pengetahuan pendukung lainnya serta menjelaskan teori - teori yang relevan dengan masalah yang diteliti, dan kerangka pemikiran yang memuat secara teoritis mengenai keterkaitan variable yang akan diteliti serta hipotesis atau jawaban sementara yang diperoleh dari pokok masalahan yang akan diteliti.

BAB III METODE PENELITIAN

Dalam bab ini penulis menjelaskan mengenai metode penelitian yang digunakan. Bab ini terdapat dari waktu dan tempat melakukan penelitian melalui teknik pengumpulan data yang penulis pilih, subjek penelitian yang merupakan informasi mengenai subjek yang akan di teliti.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini penulis menjelaskan mengenai data yang diperoleh selama melakukan penelitian, dengan pendiskripsian yang jelas dengan menggunakan analisis data dan penulis melakukan evaluasi untuk pemecahan masalah. Pada bagian akhir penulis mengungkapkan pemecahan masalah yang dipilih.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini merupakan kesimpulan dan saran dari keseluruhan skripsi.

Penulis menyimpulkan seluruh penjelasan dari bab awal sampai bab terakhir, serta memberikan saran yang berdasarkan hasil pembahasan yang terkait dengan masalahan penelitian untuk melakukan perbaikan yang akan dicapai.

(20)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. PENGERTIAN / DEFINISI OPERASIONAL

Pada bab ini dijabarkan landasan yang digunakan sebagai sumber teori yang dijadikan dasar dari penelitian. Sumber tersebut memberikan kerangka atau dasar yang memahami latar belakang dari permasalahan secara sistematis. Landasan teori ini juga penting untuk mengkaji mengenai masalah pada judul skripsi tentang :

“ PENGARUH KESALAHAN INPUT DATA MANIFEST IMPOR TERHADAP KETERLAMBATAN PENGELUARAN BARANG DI PELABUHAN BATU AMPAR BATAM .”

1. Pengertian a. Manifest

Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia manifest bea cukai atau dokumen kargo adalah dokumen yang memiliki isi daftar kargo, penumpang, dan awak kapal, pesawat udara, atau kendaraan lainnya, biasa digunakan oleh Bea Cukai dan lain-lain. Daftar isinya hanya memiliki isi keterangan daftar penumpang, dan bisa juga daftar kargo atau disebut manifest kargo. Manifest biasanya digunakan oleh orang-orang yang memiliki kepentingan untuk memastikan bahwa penumpang dan kargo yang terdaftar telah berada di dalam transportasi tersebut dari awal keberangkatan hingga sampai di tujuannya.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia manifest merupakan daftar isi muatan yang diangkut kapal, yang memuat jumlah merek dan nomor barang muatan,nama pengirim,serta alamat yang dituju, konosemen,surat muatan.

Menurut Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 158/PMK.04/2017 Tentang Tatalaksana Penyerahan Pemberitahuan Rencana Kedatangan Sarana Pengangkut, Manifes Kedatangan Sarana Pengangkut dan Manifes Keberangkatan Sarana Pengangkut Bab 1 Pasal 1 manifes adalah

(21)

daftar barang niaga yang diangkut oleh sarana pengangkut melalui laut, udara, dan darat.

Jadi, berdasarkan kesimpulan diatas manifest adalah suatu dokumen sarana pengangkut yang berupa suatu daftar muatan barang- barang yang diangkut, dengan rincian nomor daftar, nama/inisial penerima, tujuan (nama pelabuhan), nama negara dan nomor kode harmonized system ( HS ) yang menunjukan jenis barang yang ada dalam kemasan. Dengan demikian maka semua barang ekspor dan impor yang dibawa oleh sarana pengangkut akan terdata (recorded) semua dalam Cargo-Manifest. Manifest dalam lingkungan Bea dan Cukai disebut dengan BC 1.1.

b. Pengelompokan Manifest 1) Inward Manifest

Menurut Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 158/PMK.04/2017 Tentang Tatalaksana Penyerahan Pemberitahuan Rencana Kedatangan Sarana Pengangkut, Manifes Kedatangan Sarana Pengangkut dan Manifes Keberangkatan Sarana Pengangkut Pasal 1 Manifes Kedatangan Sarana Pengangkut yang selanjutnya disebut Inward Manifest adalah daftar barang niaga yang diangkut oleh Sarana Pengangkut melalui laut, udara, dan darat pada saat memasuki Kawasan Pabean atau tempat lain setelah mendapat izin Kepala Kantor Pabean yang mengawasi tempat tersebut.

2) Outward Manifest

Menurut Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 158/PMK.04/2017 Tentang Tatalaksana Penyerahan Pemberitahuan Rencana Kedatangan Sarana Pengangkut, Manifes Kedatangan Sarana Pengangkut dan Manifes Keberangkatan Sarana Pengangkut Pasal 1 Manifes Keberangkatan Sarana Pengangkut yang selanjutnya disebut Outward Manifest adalah daftar barang niaga yang diangkut oleh Sarana Pengangkut melalui laut, udara, dan darat pada saat meninggalkan Kawasan Pabean atau tempat lain setelah mendapat izin Kepala Kantor Pabean yang mengawasi tempat tersebut.

2. Kesalahan Input Data Manifest Impor

Kesalahan input data manifest impor merupakn kesalahan input data yang terjadi pada Inward Manifest. Kesalahan Input Data yaitu berupa :

1) Terdapat kesalahan mengenai nomor, merek, ukuran dan jenis kemasan dan / atau peti kemas.

(22)

2) Terdapat kesalahan mengenai jumlah kemasan dan/ atau peti kemas serta jumlah barang curah.

3) Terdapat kesalahan nomor dan/ atau tanggal dokumen pengangkutan seperti Bill of Lading/Airway Bill, atau dokumen pengangkutan lainnya.

4) Terdapat kesalahan atau perubahan pos Inward Manifest.

Untuk pengurusan pengeluaran barang impor dari kawasan pabean,importir atau pihak lain yang bertanggung jawab atas barang impor wajib memberitahukan barang tersebut dengan dokumen pemberitahuan impor. Data pada dokumen pemberitahuan impor barang harus sesuai dengan data pada BC 1.1 (manifest) barang untuk dapat diproses oleh sistem Pengelolaan Data Elektronik (PDE) kepabeanan atau diperiksa oleh pejabat Bea dan Cukai. Ketidaksesuaian antara data pemberitahuan impor dan data BC 1.1 (manifest) akan mengakibatkan pengeluaran barang impor tidak dapat dilakukan.

3. Customs Clearance

a. Pengertian Customs Clearance

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia customs (pabean) adalah instansi (jawatan, kantor) yang mengawasi, memungut, dan mengurus bea masuk (impor) dan bea keluar (ekspor), baik melalui darat, laut, maupun melalui udara.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia clearance adalah perbuatan membebaskan barang-barang pada bea cukai.

Menurut Fauziah (2018 : 10) proses pengeluaran barang (custom clearance process) adalah kegiatan dalam mengeluarkan barang dari pelabuhan tujuan dengan melakukan proses kepabeanan terlebih dahulu. Proses kepabeanan seperti membuat dokumen impor (PIB), membayar bea-bea masuk, PPN dan PPH, proses penjaluran barang (merah, kuning, hijau) hingga melakukan flat keluar ke petugas bea dan cukai hingga penarikan barang. Jadi, custom clearance adalah penyelesaian dan pengurusan berbagai dokumen administrasi, biaya pajak dan hal terkait lainnya atas suatu barang ekspor ataupun barang impor sampai dengan tahap dikeluarkannya surat persetujuan untuk mengeluarkan barang tersebut.

b. Langkah-langkah dalam Custom Clearance

Langkah-langkah yang terdapat dalam custom clearance :

(23)

1) Persiapan

Sebelum melakukan impor dari luar negeri bisa dipastikan seorang yang bertanggung jawab menangani custom clearence harus berkoordinasi dengan bagian purchasing yang membeli produk tersebut.

2) Laporan

Setelah pihak eksportir memastikan barang telah dikirim, maka sebagai penanggung jawab custom clearance harus menanyakan kepada pihak pengirim perihal perkiraaan waktu kedatangan barang tersebut di pelabuhan. Di dokumen ini kita bisa melihat estimasi kedatangan, kuantitas barang yang dikirim, jenis via pengiriman dan pengemasannya.

3) Koordinasi dengan Bea Cukai

Setelah kita mendapatkan informasi dari pihak eksportir,lakukanlah koordinasi dengan pihak Bea Cukai untuk memberitahukan perkiraan waktu kedatangan barang yang diimpor. Dalam hal ini mungkin pihak Bea Cukai akan segera melakukan persiapan untuk menentukan di blok mana kiriman tersebut akan dibongkar.

4) Koordinasi dengan pihak forwarder

Jika perusahaan bukan perusahaan logistik atau pengiriman, ada baiknya kita segera berkoordinasi dengan pihak forwarder untuk membeli jasa pengangkutan barang dari pelabuhan ke tempat perusahaan kita berada.

Dalam hal ini pengangkutan barang dilakukan setelah dilakukan pengecekan secara detail di Bea Cukai.

5) Pengecekan

Setelah barang tiba, akan dilakukan proses pengecekan oleh pihak Bea Cukai, ditemani oleh salah satu utusan dari perusahaan kita, untuk menentukan kriteria material tersebut, apakah bebas pajak, apakah kena pajak, apakah sesuai dengan surat jalan apakah tidak.

6) Gudang

Setelah melakukan pengecekan, tentunya harus segera ditentukan kapan barang tersebut akan diambil atau dilanjutkan oleh forwarder ke perusahaan kita karena jika tidak, barang akan disimpan di pelabuhan atas nama Bea Cukai dan kita wajib membayar biaya storage/gudang (penyimpanan). Maka dari itu kinerja yang cepat dibutuhkan dalam menjadi jasa custom clearence.

(24)

7) Pengambilan

Setelah semua dokumen selesai kita harus segera berkoordinasi dengan pihak forwarder yang telah kita tentukan sebelumnya.Setelah hal ini dilakukan kita hanya tinggal berkoordinasi dengan pihak forwarder tersebut ,terkait dengan kapan perkiraan material cakan sampai ke tempat yang telah kita tentukan

B. TEORI 1. Impor

a. Pengertian Impor

Menurut Undang-Undang nomor 17 tahun 2006 tentang Kepabeanan Pasal 1 impor adalah kegiatan memasukkan barang ke dalam daerah pabean.

Menurut Purba, Bonaraja dkk (2021 : 13) impor adalah kegiatan pembelian barang atau jasa dari luar negeri ke dalam negeri.

Menurut Edi (2019 : 5) impor adalah kegiatan transaksi penjualan atas barang dan jasa dari luar negeri atau daerah luar pabean ke dalam negeri daerah pabean.

Menurut Herman (2021 : 103) impor adalah kegiatan memasukkan barang ke dalam daerah pabean Indonesia.

Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia impor adalah proses transportasi barang atau komoditas dari suatu negara ke negara lain secara legal, umumnya dalam proses perdagangan. Proses impor umumnya adalah tindakan memasukan barang atau komoditas dari negara lain ke dalam negeri. Impor barang secara besar umumnya membutuhkan campur tangan dari Bea dan Cukai di negara pengirim maupun penerima.

Menurut Fauziah (2018 : 1) impor adalah proses pembelian barang atau jasa asing dari suatu negara ke negara lain. Impor barang secara besar umumnya membutuhkan campur tangan dari Bea Cukai di negara pengirim maupun penerima. Impor adalah bagian penting dari perdagangan internasional. Jika perusahaan menjual produknya secara lokal, mereka dapat manfaat karena harga lebih murah dan kualitas lebih tinggi dibandingkan pasokan dari dalam negeri.

Dari pengertian tersebut maka dapat disimpulkan impor adalah pemasukan barang dari luar negeri ke wilayah pabean indonesia dengan memenuhi

(25)

ketentuan yang berlaku yang menyangkut dua negara yaitu negara pengirim barang (negara importir) dan negara penerima barang. Impor hanya dapat dilakukan oleh perusahaan yang berbadan hukum yang telah mendapat ijin dari Departemen Perdagangan.

b. Dokumen Impor

Dokumen dalam kegiatan impor memiliki peranan yang sangat penting karena kebenaran dari isi dokumen impor tersebut dapat memperlancar perdagangan dari luar negeri ke dalam negeri.Tentunya dokumen-dokumen ini dibuat dalam standar baku menggunakan Bahasa Inggris sebagai bahasa internasional, dengan tujuan untuk mempermudah pembaca dalam memahami isi dokumen. Jenis-jenis dokumen impor adalah :

1) Surat Kuasa

Surat Kuasa adalah surat yang diterbitkan oleh eksportir/ importir yang berisikan pemberian kuasa dari importir kepada EMKL dalam hal mengurus dan menyelesaikan dokumen – dokumen impor di pelabuhan.

2) Invoice

Invoice adalah suatu dokumen penting dalam perdagangan, data-data dalam invoice akan dapat diketahui berapa jumlah wesel yang akan dapat ditarik, jumlah penutupan asuransi.

3) Packing List

Packing List adalah suatu jenis dokumen yang diterbitkan oleh supplier/eksportir yang menerangkan mengenai jenis dan cara pengekapan barang, apakah dikemas dalam peti kemas peti kayu,karung,dan lain sebagainya. Dalam packing list tercantum data berikut:

a. Tulisan packing list beserta nomor packing list.

b. Tanggal dibuatnya packing list.

c. Data lengkap nama eksportir dan alamatnya.

d. Data lengkap nama importir dan alamatnya.

4) Bill of Lading

Bill of Lading merupakan suatu dokumen kontrak antara pengangkut dan pengirim barang, terdiri dari tiga original dan lainnya merupakan copy, memuat nama pengirim (shipper), penerima (consignee), notify party (orang atau badan hukum yang diberikan kuasa untuk menerima, mengurus, dan membayar kepengurusan barang yang di impor), nama

(26)

sarana pengangkut, pelabuhan muat dan tujuan, jumlah barang/container dan berat barang. Dokumen transportasi ini sebenarnya merupakan perjanjian tertulis, tentang penyerahan barang dari pengirim kepada sarana pengangkut dengan tujuan diangkut ke pelabuhan tujuan.

5) Cargo Insurance Policy

Cargo Policy fungsinya hampir sama dengan certificate of insurance, yaitu kesepakatan antara dua belah pihak, dimana satu pihak menjamin terhadap kejadian (occurance) yang terjadi atas barang barang yang di angkut oleh suatu sarana pengangkut. Di dalam dokumen tersebut dijelaskan mengenai hak dan kewajiban kedua belah pihak dan mekanisme tuntutan ganti rugi yang harus dilaksanakan. Cargo policy dimaksudkan sebagai asuransi untuk pengangkutan yang memberikan perlindungan atas pengangkutan barang dari pelabuhan pemuatan ke pelabuhan tujuan akhir.

Dalam dokumen tersebut tidak dicantumkan dan dinyatakan mengenai kadaluwarsa berlakunya, keterbatasan masa berlaku cargo policy dapat menghambat penyelesaian tuntutan atau claim dari pihak-pihak yang telah menutup asuransi untuk barang-barang yang dikirim atau di angkut dan penerima barang. Seperti halnya pengangkutan melalui laut atau udara, dokumen ini juga menyatakan nama sarana pengangkut, ditandatangani oleh pengangkut atau agennya dan tanggal penerbitan barang untuk di kirim.

6) Certifikate Of Origin ( COO )

Surat pernyataan yang ditandatangani untuk membuktikan asal dari suatu barang, digunakan untuk memperoleh fasilitas bea masuk atau sebagai alat penghitung kuota di negara tujuan dan untuk mencegah masuknya barang dari negara terlarang.

7) Pemberitahuan Impor Barang (PIB)

Pemberitahuan Impor Barang (PIB) merupakan pemberitahuan atas barang yang akan diimpor berdasarkan dokumen pelengkap pabean sesuai dengan prinsip self assessment. Self assessment merupakan suatu sistem yang diterapkan oleh Bea dan Cukai dengan tujuan untuk memberikan kepercayaan dan tanggung jawab kepada pengguna jasa kepabeanan.

(27)

8) Delivery Order (D/O)

Delivery Order (D/O) adalah dokumen yang dimiliki oleh penerima, pengirim atau pemilik dari perusahaan sarana pengangkut yang berisi perintah untuk menyerahkan barang barang yang di angkut kepada pihak lain atau yang tertera dalam dokumen tersebut. D/O dapat diterimakan dengan menunjukan atau menyerahkan bill of lading.

Peraturan yang mengatur mengenai D/O secara internasional adalah UCC atau Uniform Comercial Code. Apa yang perlu diberikan importir atas D/O, yaitu tanggal dan masa berlakunya. Hal ini menunjukan bahwa jika waktu pengurusan barang melewati masa berlaku yang telah ditentukan, akan dikenakan sewa gudang ditambah denda yang dihitung harian.

9) Certificate Of Analysis

Beberapa negara memerlukan selain C/O SKA juga beberapa sertifikasi, seperti certificate of analysis atau C.O.A yang merupakan hasil analisis mengenai pengendalian dan pengawasan atas mutu suatu produk atau barang yang di ekspor atau kata lain, misalnya mengenai bahan kimia atau produk-produk makanan. Ketentuan membuat sertifikasi analisis, sebagai pelengkap dari comercial invoice. Dokumen-dokumen tersebut penting bagi petugas Bea dan Cukai untuk menentukan apakah akan dikenakan bea masuk, bea masuk yang berbeda atau barang tersebut terdapat peraturan larangan dan pembatasan.

10) Notice Of Arrival ( NOA)

Notice Of Arrival (NOA) adalah pemberitahuan kedatangan barang kepada importir dengan menyertakan data-data dokumen barang serta salinan dokumen barang (Bill of Lading, Invoice, Packing list) melalui media fax, telepon dan email ke SPPB (Surat Persetujuan Pengeluran Barang) Surat Persetujuan Pengeluaran Barang adalah dokumen yang diterbitkan oleh kantor pabean setelah formalitas pabeanya telah dipenuhi.

Dalam kantor pabean telah menggunakan sistem PDE maka SPPB dikirim ke importir secara elektronik selanjutnya importir akan mencetak SPPB tersebut untuk proses pengeluaran barang.

11) Billing DJBC ( Direktorat Jenderal Bea Cukai)

Adalah surat setoran pabean cukai dan pajak denga nomor 62016030020373 pembayaran BM dan PDRI dilakukan pada Bank Devisa

(28)

Online, melalui transfer antar rekening serta memperoleh bukti pembayaran berupa surat setoran pabean cukai dan pajak dalam rangka impor.

12) Material Safety Data Sheet (MSDS)

MSDS atau dalam bahasa Indonesia dikenal dengan nama Lembar Data Keselamatan Bahan (LDKB) dibuat oleh produsen dengan standar tertentu. MSDS merupakan dokumen mengenai pengenalan umum, sifat bahan, cara penanganan, penyimpanan, pemindahan dan pengelolaan limbah buangan kimia. Ada beberapa format standar 26 MSDS yang kini berlaku di dunia industri. Format standar MSDS meliputi ANSI Z400.1- 2005, Canadian GHS, EU GHS. Bagi produsen bahan kimia di Indonesia, memiliki MSDS berformat standar adalah keharusan, apalagi bagi mereka yang memiliki pangsa pasar ekspor.

2. Container

a. Pengertian Container

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang dimaksud dengan container atau dikenal juga sebagai peti kemas adalah peti kargo yang digunakan untuk mengirim barang.

Container atau yang disebut peti kemas merupakan gudang kecil yang berjalan untuk mengangkut barang dari suatu tempat ke tempat lain harus bersama sama alat pengangkutnya yakni,kapal truk atau kereta api sampai ke tempat yang dituju ,biasanya ke gudang pemilik barang (exporter dan importer).

b. Jenis-jenis container antara lain :

1) General Cargo Container (Clossed Container)

Peti kemas yang memiliki bentuk tertutup dengan sebuah pintu dibelakang untuk memasukan atau mengeluarkan muatan, serta digunakan untuk mengangkut muatan umum (general cargo).

2) Open side container

Peti kemas yang bagian sampingnya dapat dibuka untuk memasukan dan mengeluarkan barang yang karena ukuran atau beratnya lebih mudah dimasukan atau dikeluarkan melalui samping peti kemas.

(29)

3) Open top container

Peti kemas yang bagian atasnya dapat dibuka agar barang dapat dimasukan atau dikeluarkan lewat atas. Tipe peti kemas ini diperlukan untuk mengangkut barang berat yang hanya bisa dimasukan lewat atas dengan menggunakan derek (crane).

4) Dry bulk container

Peti kemas yang digunakan untuk mengangkut muatan curah kering yang tidak dikemas, dimana terdapat lubang-lubang pada bagian atas serta bawahnya sebagai jalan masuk atau keluarnya muatan.

5) Thermal container

Peti kemas yang dipergunakan secara khusus untuk mengangkut barang- barang yang memerlukan perlakuan khusus, dimana didalamnya terdapat pengaturan suhu udara guna menghindari terjadinya kerusakan pada muatan pada saat proses pengirimannya.

6) Tank container

Peti kemas yang bentuknya menyerupai tangki yang terbuat dari besi baja dan digunakan untuk mengangkut barang-barang muatan curah cair.

7) Flat rack container

Peti kemas yang terdiri dari lantai dasar dengan dinding pada ujungnya.

8) Special container

Peti kemas khusus yang digunakan untuk mengangkut muatan tertentu, seperti peti kema untuk mengangkut ternak (cattle container) atau muatan kendaraan (car container).

3. Kapal

a. Pengertian Kapal

Kapal merupakan kendaraan pengangkutan air yang terluas di dunia. Kapal juga telah memberikan manfaat yang besar kepada manusia . Kapal adalah dalah kendaraan pengangkut penumpang dan barang di laut ,sungai,danau.

Menurut Sutiyar (1994: 109) yang menyatakan bahwa kapal adalah kendaraan pengangkut penumpang atau barang di laut atau sungai dan sebagainya.

b. Jenis - jenis kapal 1) Kapal RoRo

Kapal Roro merupakan kependekan dari Roll-on/Roll-off atau sering disebut sebagai kapal pembawa mobil shi karena kapal ini didesain untuk

(30)

mengangkut kargo roda yang besar seperti truk mobil trailer, dan lain sebagainya.

Kapal ini mempunyai built-in yang landai sehingga memungkinkan barang kargo berguling dari dan di kapal ketika berada di pelabuhan. Tentu saja berbeda dengan kapal lo-lo (lift on-lift off) yang membutuhkan deret untuk membongkar dan memuat kargo.

2) Kapal Tanker

Sebagian orang sudah mengenal jenis kapal tanker yang dirancang untuk membawa angkutan cairan yang jumlahnya besar. Umumnya, jenis utama dari kapal tanker yaitu tanker kimia, minyak, gas alam cair, dan lain sebagainya. Namun sebenarnya kapal ini pun memiliki muatan berupa cairan yang bergerak ketika di dalam kapal, sehingga mem- berikan risiko terhadap stabilitas kapal.

Untuk mengatasinya, biasanya kapal ini dibagi-bagi kembali menjadi be- berapa ruangan yang bentuknya tangki-tangki. Hal ini juga akan dis- esuaikan dengan sistem desain kapal sehingga cairan yang dibawa oleh kapal akan tetap aman.

3) Kapal Pesiar

Kapal pesiar yang tergolong kapal niaga merupakan kapal pesiar yang membawa penumpang untuk disewa. Kapal ini memang didesain sebagai kapal penumpang untuk melakukan pelayaran pribadi dengan tujuan kesenangan. Adapun yang ditonjolkan dari kapal ini yaitu fasilitas kapal dan perjalanan di tengah lautan yang memberikan pengalaman bagi penumpangnya.

Umumnya, kapal pesiar yang populer di industri pariwisata ini beroperasi pada rute tertentu dan kembali ke port asal. Namun ternyata ada juga kapal pesiar yang melakukan perjalanan panjang dan tidak kembali ke port asal selama jangka waktu tertentu karena melakukan round trips.

4) Kapal Bulk Carrier

Kapal Bulk Carrier atau disebut juga kapal Bulker merupakan jenis kapal niaga yang di desain secara khusus untuk mengangkut barang atau kargo yang tidak dikemas seperti batubara, semen, biji-bijian, dan semua jenis barang unpackaged. Keunggulan dari kapal bulker yaitu memiliki daya

(31)

angkut yang besar. Sehingga muatan yang dibawa pun bisa jauh lebih banyak.

5) Kapal Kargo

Kapal kargo yang merupakan salah satu jenis kapal niaga yang paling populer dan familiar. Kapal kargo merupakan kapal yang mengangkut semua barang pada truk kontainer dan ukurannya pun sangat besar.

Banyak orang yang menyebutnya sebagai kapal kargo kontainer. Kargo yang dimuat dalam kapal ini merupakan general cargo yang terdiri atas berbagai muatan barang yang dibungkus, dikemas, dimasukkan pada peti, dan lain sebagainya. Barang-barang tersebut kemudian dikirimkan menggunakan kapal cargo ke pelabuhan tujuan.

6) Kapal Tugboat dan Tongkang

Kapal tunda atau dalam bahasa inggris disebut kapal tugboat adalah kapal yang bisa digunakan kepada menerapkan manuver / pergerakan, utamanya menarik atau mendorong kapal yang lain di pelabuhan, laut lepas sama sekali atau melewati sungai atau terusan. Kapal tunda digunakan pula kepada menarik tongkang, kapal rusak, dan peralatan yang lain.

Sedangkan Kapal tongkang merupakan kapal atau perahu yang bentuknya datar dan dirancang dengan tujuan sebagai salah satu alat transportasi di sungai serta untuk membawa barang berat.

Biasanya, beberapa kapal tongkang tidak dapat berjalan sendiri atau self propelled. Oleh karenanya, terkadang kapal ini membutuhkan bantuan dengan cara harus ditarik menggunakan kapal tunda maupun didorong menggunakan towboats.

4. Perdagangan

a. Pengertian Perdagangan

Menurut (Bambang Utoyo, 2009) perdagangan merupakan proses tukar menukar barang dan jasa dari suatu wilayah dengan wilayah lainnya.

Kegiatan sosial ini muncul karena adanya perbedaan kebutuhan dan sumber daya yang dimiliki.

Perdagangan adalah kegiatan ekonomi yang mengaitkan antara para produsen dan konsumen. Sebagai kegiatan distribusi, perdagangan

(32)

menjamin peredaran, penyebaran, dan penyediaan barang melalui mekanisme pasar". (Marwati 'Djoened, 2002)

Berdasarkan pengertian tersebut, dapat kita artikan bahwa perdagangan merupakan suatu aktivitas atau kegiatan jual dan beli antara produsen dan konsumen yang bertujuan untuk memperoleh keuntungan untuk memenuhi kebutuhan bersama. Perdagangan dibagi menjadi dua yaitu :

1) Perdagangan Dalam Negeri

Berdasarkan undang undang no 7 tahun 2014 tentang Perdagangan dalam negeri adalah suatu proses kegiatan jual beli Barang atau Jasa yang sistem perdagangannya hanya mencangkup wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan tidak termasuk ke Perdagangan Luar Negeri.

Selain itu perdagangan dalam negeri juga sering di artikan sebagai suatu kegiatan perdagangan yang hanya dilakukan disekitar wilayah Indonesia saja, seperti dari satu daerah ke daerah yang lain.

2) Perdagangan Internasional

Perdagangan internasional merupakan suatu kegiatan perdagangan yang dapat terbagi menjadi dua faktor inti yaitu Faktor pertama adalah negara yang melakukan aktivitas perdagangan yang mempunyai sumber daya berbeda. Faktor kedua adalah negara yang dalam aktivitas perdagangannya aktif untuk memproduksi barang dengan skala yang banyak dan berkualitas baik. Perdagangan internasional dapat disimpulkan bahwa suatu perdagangan antara negara lain dapat melakukan proses kegiatan perdagangan ekspor maupun impor yang berpengaruh untuk negara”. (Basri & Munandar, 2010)

Adanya perdagangan internasional membuat beberapa daerah di Indonesia menjadi zona perdagangan Internasional , salah satunya yaitu daerah Batam ,Kepulauan Riau.

Batam merupakan salah satu zona perdagangan internasional dan merupakan zona perdagangan bebas FTZ. Undang-Undang No. 44 Ta- hun 2007 Tentang Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas atau Free Trade Zone (FTZ). Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB) secara internasional dikenal dengan istilah Free Trade Zone (FTZ). Secara khusus, KPBPB digunakan untuk menyatakan area dimana bea masuk dan jenis pajak tidak langsung lain diberlakukan. Bea masuk

(33)

hanya dibayarkan jika suatu barang atau hasil produksi berpindah tempat dari KPBPB ke area yang diberlakukan pabean normal. Free Trade Zone berbeda dengan Free Trade Area. Free Trade Area merupakan perjanjian timbal balik antar negara (bilateral atau multilateral) baik untuk melarang ataupun membatasi bea masuk hanya bagi para anggotanya. Sedangkan Free Trade Zone atau KPBPB adalah zona yang memungkinkan lebih sedikitnya formalitas bea cukai.

5. Pelabuhan

a. Pengertian Pelabuhan

Menurut Undang-Undang No. 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran Pasal 1 menyatakan: “ Pelabuhan adalah tempat yang terdiri atas daratan dan/atau perairan dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan pengusahaan yang di pergunakan sebagai empat kapal bersandar, naik turun penumpang dan/atau bongkar muat barang, berupa terminal dan tempat berlabuh kapal yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan keamanan pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra dan antarmoda transportasi“.

Menurut Herman (2021 : 1) pelabuhan merupakan pintu keluar masuknya berbagai arus yang dilihat dari aspek ekonomi, meliputi arus barang/komoditas; ekspor impor interisuler; arus penumpang, baik penumpang dari/ke luar negeri maupun penumpang dari/ke antarpulau; arus kapal, baik kapal berbendera merah putih maupun kapal bendera asing; arus uang dari berbagai mata uang asing maupun mata uang nasional; arus dokumen, yakni dokumen yang menyertai dan melindungi barang/komoditas ekspor impor; sedangkan arus yang non ekonomi adalah arus virus/bakteri yang terbawa/menumpang pada arus barang dan arus manusia yang melalui pelabuhan. Menurut Herman (2021 : 6) secara ringkas pelabuhan dapat didefinisikan sebagai suatu tempat persinggahan kapal-kapal, baik berlabuh jangkar maupun ditambatkan, untuk tujuan berbagai keperluan dalam rangka menunjang kelancaran arus lalu lintas kapal, penumpang dan barang yang aman dan tertib.

Dari definisi pelabuhan diatas maka dapat disimpulkan bahwa pelabuhan sebagai prasarana transportasi yang mendukung kelancaran sistem

(34)

transportasi laut memiliki fungsi yang erat kaitannya dengan faktor faktor sosial dan ekonomi.

Secara ekonomi, pelabuhan berfungsi sebagai salah satu penggerak roda perekonomian karena menjadi fasilitas yang memudahkan distribusi hasil- hasil produksi sedangkan secara sosial,pelabuhan menjadi fasilitas publik dimana didalamnya berlangsung interaksi antar pengguna (masyarakat) termasuk interaksi yang terjadi karena aktivitas perekonomian. Secara lebih luas, pelabuhan merupakan titik simpul pusat hubungan (central) dari suatu daerah pendukung (hinterland) dan penghubung dengan daerah di luarnya.

C. KERANGKA PEMIKIRAN

Menurut Sugiyono (2018 : 91) mengemukakan bahwa, kerangka berpikir merupakan model yang menunjukkan suatu hubungan logis mengenai teori yang saling berkaitan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting. Untuk dapat memaparkan pembahasan skripsi ini secara teratur, penulis membuat suatu kerangka pemikiran terhadap hal-hal yang menjadi pembahasan pokok mengenai :

“PENGARUH KESALAHAN INPUT DATA MANIFEST IMPOR TERHADAP KETERLAMBATAN PENGELUARAN BARANG DI PELABUHAN BATU

AMPAR BATAM.”

Kerangka pemikiran yang menunjukkan adanya hubungan atau pertautan antar variabel yang diteliti di atas, dapat digambarkan dalam bentuk bagan sebagai berikut:

Tabel 2.1

PENGARUH KESALAHAN INPUT DATA MANIFEST IMPOR TERHADAP KETERLAMBATAN PENGELUARAN BARANG DI PELABUHAN BATU

AMPAR BATAM.

PERMASALAHAN

1. Kesalahan input data manifest impor oleh agen pelayaran.

2. Keterlambatan pengeluaran barang.

PENYEBAB

1. Kesalahan input data manifest impor oleh agen pelayaran dikarenakan kelalaian saat menginput manifest dan adanya komunikasi yang kurang antara

agen dan owner.

(35)

2. Keterlambatan pengeluaran barang di pelabuhan disebabkan oleh kesalahan input data manifest impor dan lamanya data perbaikan redress manifest dari

pihak bea cukai.

AKIBAT

Pihak agen yang melakukan kesalahan input data manifest impor harus membayar biaya lapangan penumpukan dan terhambatnya proses produksi barang.

SOLUSI

1. Pengurusan dokumen dari pihak agen yang harus ditingkatkan.

2. Meningkat koordinasi antar agency dan owner agar meminimalisir terjadi nya kesalahan pada manifest impor.

TUJUAN

Meminimalisir terjadinya kesalahan input data manifest impor serta menghindari keterlambatan pengeluaran barang di pelabuhan batu ampar batam.

D. HIPOTESIS

Menurut Sugiyono (2018) hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Setelah hipotesis tersusun, peneliti mengujinya melalui penelitian, oleh karena itu, hipotesis disajikan hanya sebagai suatu pemecahan masalah yang sementara, dengan pengertian bahwa penelitian yang dilaksanakan tersebut dapat berakibat penolakan atau penerimaan hipotesis yang disajikan.

Dengan demikian, berdasarkan perumusan masalah, kajian teori serta kerangka pikir diatas, maka penulis mendapatkan hipotesis yaitu sebagai berikut:

H0 : Tidak adanya pengaruh keterlambatan pengeluaran barang dan kesalahan input data manifest impor terhadap barang yang akan keluar dari pelabuhan.

H1 : Terbukti adanya pengaruh keterlambatan pengeluaran barang dan kesalahan input data manifest impor terhadap barang yang akan keluar dari pelabuhan.

(36)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN 1. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada saat penulis melaksanakan praktek darat selama 11 bulan dari bulan Agustus 2021 sampai Juli 2022 di Batam , di PT.Snepac Shipping Batam Kepulauan Riau sebagai lokasi operasional pelabuhan.

2. Tempat

Penelitian bertempat di PT.SNEPAC SHIPPING Batam yang merupakan perusahaan pelayaran keagenan,dengan data-data perusahaan sebagai berikut : Nama perusahaan : PT.SNEPAC SHIPPING

Jenis perusahaan : Keagenan

Alamat : JL.Duyung,Komp.Citra Permain Batam BlokB No.9 Kota Batam-Kepulauan Riau

Telepon : +62 778 429866

Fax : +62 778 421976/421686 Email : [email protected] Website : http://www.snepac.com

B. METODOLOGI PENDEKATAN

Metode pendekatan yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode kuantitatif adalah suatu metode penelitian yang menggambarkan dan menjelaskan variabel-variabel independen untuk dianalisis pengaruhnya terhadap variabel dependen (Sugiyono, 2018).

C. SUMBER DATA

Sumber data yang digunakan dalam penelitian berupa data primer dan data sekunder sebagai berikut :

(37)

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dengan cara mencatat keterangan secara langsung dari berbagai sumber tentang obyek yang diteliti.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan data primer berupa permasalahan dalam pengurusan redress manifest oleh PT Snepac Shipping Batam.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung, yaitu melalui buku-buku maupun dokumen yang berkaitan dengan proses ekspor dan impor, dokumen redress manifest dan muatan atau barang dari PT Snepac Shipping Batam yang diperlukan dalam penelitian.

D. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Teknik pegumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari beberapa teknik sebagai berikut :

1. Observasi

Observasi/pengamatan dilakukan pada saat peneliti melaksanakan Praktik Darat di PT Snepac Shipping Batam, dengan mengamati secara langsung kegiatan terkait dengan clearance in kapal, clearance out kapal, pengurusan dokumen redress manifest, kegiatan bongkar muat barang dan kegiatan pengeluaran barang yang ditangani oleh PT Snepac Shipping Batam.

2. Kuesioner/Angket

Teknik kuesioner/angket digunakan untuk mengumpulkan data kuantitatif yang disebarkan/diberikan kepada para responden yang dijadikan sampel penelitian.

Kuesioner adalah teknik pengumpulan data dengan cara penulis memberikan daftar pertanyaan atau pernyataan yang diberikan kepada responden yaitu kuesioner mengenai penyebab kesalahan input data manifest impor dan kuesioner mengenai keterlambatan pengeluaran barang di pelabuhan . Kuesioner tersebut akan dijawab secara tertulis oleh responden secara online melalui Google Form yang akan memudahkan responden dalam menjawab pertanyaan atau pernyataan dari penulis.

Pada penelitian ini kuesioner diberikan kepada karyawan PT Snepac Shipping Batam. Dalam setiap kuesioner yang disebarkan kepada para responden dua bagian pertanyaan yaitu :

(38)

a. Bagian pertama berisikan 10 pertanyaan mengenai penyebab terjadinya kesalahan input data manifest impor.

b. Bagian kedua berisikan 10 pertanyaan mengenai penyebab nya keterlambatan pengeluaran barang di pelabuhan.

Masing-masing pertanyaan akan diberikan setiap pilihan jawaban yang diberikan bobot nilai berdasarkan skala likert. Skala penilain untuk pertanyaan sebagai berikut :

Tabel 3. 2

Skor Penilaian Berdasarkan Skala Likert

NO KETERANGAN Skor

Positif

Skor Negatif 1 Sangat Setuju/Selalu/Positif (SS) 5 1

2 Setuju/Sering/Positif (S) 4 2

3 Ragu-ragu/Kadang-kadang/Netral (N) 3 3 4 Tidak Setuju/hampir Tidak

Pernah/Negatif (TS)

2 4

5 Sangat Tidak Setuju/Tidak Pernah (STS)

1 5

Sumber : Sugiyono (2017 : 132-133)

3. Studi Pustaka

Studi kepustakaan merupakan langkah yang penting dimana setelah seorang peneliti menetapkan topik penelitian, langkah selanjutnya adalah melakukan kajian yang berkaitan dengan teori yang berkaitan dengan topik penelitian. Dalam pencarian teori, peneliti akan mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dari kepustakaan yang berhubungan. Sumber-sumber kepustakaan dapat diperoleh dari: buku, jurnal, majalah, hasil-hasil penelitian (tesis dan disertasi), dan sumber- sumber lainnya yang sesuai (internet, koran dll).

(39)

Tabel 3.2 Kisi- Kisi Intrumen

E. POPULASI SAMPEL DAN TEKNIK SAMPLING 1. Populasi Penelitian

Menurut Silaen (2018 : 87) Populasi adalah keseluruhan dari objek atau individu yang memiliki karakteristik (sifat-sifat) tertentu yang akan diteliti. Populasi juga disebut universum (universe) yang berarti keseluruhan, dapat berupa benda hidup atau benda mati. Dilihat dari pendapat di atas maka populasi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT Snepac Shipping Batam yang berjumlah 50 orang.

2. Sampel Penelitian

Menurut Sugiyono (2018: 118) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sedangkan ukuran sampel merupakan suatu langkah untuk menentukan besarnya sampel yang diambil dalam

VARIABEL DIMENSI NOMOR SOAL

1,2,3,4,5,6,7,8

9,10,11,12,13,14,15, 16,17,18,19,20

PRODUKSI

INDIKATOR REFERENSI

PERBAIKAN MANIFEST

MANIFEST KETELITIAN

Solekhati - 2017 - digilib.uns.ac.id 4. Bertanggung jawab terhadap

data.

5. Ketelitian dan tanggung jawab kerja.

6. Ketepatan dan data.

8. Kesesuai jadwal kapal . 7. Komunikasi jadwal kapal.

2. Dokumen perbaikan manifest.

3.Pengurusan Manifest Impor.

1. Kesesuaian manifest .

JADWAL KAPAL

ADMINISTRASI DOKUMEN KESALAHAN INPUT DATA

MANIFEST IMPOR (X)

9.Penyelesaian dokumen tepat waktu.

10. Kesesuain Dokumen . 11.Pelayanan yang baik terhadap

customer.

K Verawati, H Rahmayanti… - Jurnal Penelitian …, 2022 - ojs.balitbanghub.dephub.go.id KETERLAMBATAN

PENGELUARAN BARANG (Y)

17.Penambahan Biaya.

18. Pengurusan yang efektif mempercepat pengeluaran

barang.

19. Kesesuai Waktu Produksi 20.Fasilitas & Pelaratan yang

memadai 13.Peningkatan kualitas karyawan.

CUSTOMER

14. Ketepatan barang.

15. Penambahan data Barang . 16.Ketepatan waktu pengeluaran

barang.

12.Komunikasi yang baik antara Shipping dan Customer.

BARANG DI PELABUHAN

PENGELUARAN BARANG

(40)

melaksanakan suatu penelitian. Sampel penelitian diambil dari populasi dengan rumus Slovin sebagai berikut :

n= N/(1+N.(e)2) Keterangan :

n = jumlah sampel N = jumlah populasi e = batas toleransi eror

Dari jumlah populasi 50 orang, maka dapat ditentukan jumlah sampelnya berikut:

n = N/(1+N.(e)2) n = 50/(1+50 (0,1)2)

= 50/1,5

= 33,3 orang

Sesuai dengan teknik penarikan sampel di atas, diperoleh jumlah sampel sebanyak 34 orang (responden).

3. Teknik Sampling

Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel. Teknik sampling yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini yaitu simple random sampling.

Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah para responden yang dijadikan sumber data/informasi yang terdapat dalam populasi. Responden dalam populasi tidak diteliti semua, melainkan diambil sampel dengan teknik secara acak sederhana atau simple random sampling, karena populasi homogen (karyawan PT Snepac Shipping Batam).

F. TEKNIK ANALISIS DATA

Proses pengolahan data ini bertujuan untuk memperkirakan atau menghitung korelasi antara kesalahan input data manifest impor dan keterlambatan barang di pelabuhan yang ditangani oleh PT Snepac Shipping Batam. Oleh karena itu, untuk menganalisis pengaruh tersebut penulis menggunakan analisis kuantitatif sebagai berikut:

1. Uji Validitas (Test of Validity)

Validitas merupakan tingkat keandalan dan kesahihan alat ukur yang digunakan.

Instrumen dikatan valid berarti menunjukkan alat ukur yang dipergunakan untuk mendapatkan data itu valid atau dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Instrumen yang valid merupakan instrumen yang benar–benar

(41)

tepat untuk mengukur apa yang hendak di ukur. Dalam penelitian ini penulis melakukan uji validitas dengan menggunakan tekhnik Formula Alpha Cronbach dan dengan menggunakan program IBM SPSS Statisic 25.

Dimana :

r = Besarnya pengaruh antara variable X dan Y X = Kesalahan Input Data Manifest Impor

Y = Keterlambatan Pengeluaran Barang di Pelabuhan Dapat diambil kesimpulan :

Jika r hitung < r table, maka pernyataan penelitian tersebut tidak valid.

Jika r hitung > r table, maka pernyataan penelitian tersebut dikatakan valid.

2. Uji Reliabilitas

Menurut Sugiyono (2017:130) menyatakan bahwa uji reliabilitas adalah sejauh mana hasil pengukuran dengan menggunakan objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Uji reliabilitas dilakukan secara bersama-sama terhadap seluruh pernyataan. Pada penelitian ini untuk mencari reliabilitas instrumen menggunakan rumus alpha α, karena instrumen dalam penelitian ini berbentuk angket atau daftar pertanyaan yang skor nya merupakan rentangan antara 1-5 dan uji validitas menggunakan item total, dimana untuk mencari reliabilitas instrumen yang skor nya bukan 1 dan 0, misalnya angket atau soal bentuk uraian maka menggunakan rumus alpha(α). Reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya,maksudnya apabila dalam beberapa pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok yang sama diperoleh hasil yang relatif sama. Dalam penelitian ini penulis melakukan uji reliabilitas dengan menggunakan tekhnik Formula Alpha Cronbach dan dengan menggunakan program IBM SPSS Statisic 25.

Dengan kriteria pengujian tersebut, apabila hasil 2 > dengan (Alfa Crounbach α

= 0,60) maka alat ukur tersebut dinyatakan handal (reliable),dan sebaliknya apabila hasil 2 < α (Alfa Crounbach α = 0,60) maka alat ukur tersebut adalah tidak handal (reliable).

3. Analisis Koefisien Korelasi

Analisis ini bertujuan untuk mengetahui tingkat/derajat keeratan hubungan antara variabel X dengan Y. Variabel yang diteliti adalah data ordinal maka teknik statistik yang digunakan adalah korelasi Pearson Product Moment (PPM).

(42)

Menurut Sugiyono (2013 : 241) penentuan koefisien korelasi dengan Pearson Product Moment menggunakan rumus sebagai berikut :

Keterangan :

r = koefisien korelasi n = banyaknya jumlah data

∑ = jumlah data yang telah diolah

X = jumlah skor variabel kesalahan input data manifest impor

Y = jumlah skor variabel keterlambatan pengeluaran barang di pelabuhan Berikut tabel pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi :

Tabel 3.3

Tabel Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 Sangat Rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Cukup Kuat 0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat Kuat

Besarnya r dapat dinyatakan dari -1 < r > 1 artinya :

1) Bila r = +1 atau mendekati 1 , ada hubungan antara variable x dan variable y, dimana hubungan sangat kuat dan positif.

2) Bila r = 0, tidak ada hubungan antara variable x dan variable y atau sangat lemah.

3) Bila r = -1 atau mendekati -1, ada hubungan antara variable x dan variable y, dimana hubungan sangat kuat dan negative.

4. Analisis Regresi Linear Sederhana

Analisis regresi linier sederhana merupakan studi tentang ketergantungan suatu variabel dependent dalam satu variabel independent, agar memprediksi nila rata- rata populasi dependent berdasar pada nilai tetap variabel independent. Analisis ini dilandasi oleh hubungan fungsional atau kasual variabel independent atau bebas dengan variabel dependent. Persamaan regresi linier sederhana, yakni:

Ŷ = 𝑎 + 𝑏𝑋 Keterangan :

Ŷ = Nilai yang diprediksi

(43)

A = Konstanta atau bilangan harga X = 0 (nilai konstan)

b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukan angka peningkatan dan penurunan sebuah variabel dependent yang didasari oleh variabel independent atau bebas. Bila b (+) maka naik, dan bilamana b (-) maka terjadi penurunan.

X = Variabel Independent.

5. Analisis Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi adalah koefisien yang berfungsi untuk mengukur seberapa dalam kemampuan midel dalam menerangkan variasi variabel dependen. Jika nilai R2 rendah dapat diartikan bahwa kemampuan variabel independen sangat terbatas dalam menerangkan variabel dependen (Ghozali, 2018). Sedangkan apabila nilai R2 mendekati 1 berarti kemampuan variabel independen dalam menerangkan variabel dependen sangat lengkap dalam memberikan informasi mengenai variabel dependen. Biasanya nilai koefisien determinasi data cross- section lebih rendah dibandingkan dengan koefisien determinasi pada data time series. Hal ini disebabkan karena pada data cross-section memiliki banyak variasi pengamatan.

Koefisien determinasi (R2) atau Koefisien Penentu (KP) digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh atau dampak perubahan variabel independen (X) terhadap dependen (Y) digunakan perhitungan koefisien determinasi, yaitu :

Keterangan :

R2 : Koefisien Determinasi r : Koefisien Korelasi X dan Y

Fungsi dari koefisien determinasi (R2), antara lain:

1. Menentukan kelayakan penelitian menggunakan model regresi linier. Jika mendekati 1 maka layak digunakan, sedangkan apabila mendekati 0, maka tidak layak digunakan.

2. Menentukan peranan variabel tak terikat dan mempengaruhi variabel terikat (%).

6. Uji Hipotesis

Uji hipotesis digunakan untuk mengetahui kebenaran dari dugaan sementara.Uji hipotesis yang penulis gunakan adalah Uji t Hitung. Uji t digunakan untuk menguji tingkat signifikan dari pengaruh variabel independen secara parsial

(44)

terhadap variabel dependen. Uji t dilakukan dengan membandingkan nilai thitung dengan ttabel , dengan menggunakan rumus :

t-hitung = r √n-2 √1-(r)²

Ketentuan :

Tolak H0 : jika thitung > ttabel, yang berarti bahwa X berpengaruh terhadap Y.

Terima H1 : jika thitung < ttabel, yang berarti bahwa X tidak berpengaruh terhadap Y.

jika hipotesis yang digunakan oleh penulis adalah sebagai berikut :

1) H0 = 0, artinya tidak ada hubungan antara pengaruh kesalahan input data manifest impor terhadap keterlambatan pengeluaran barang di pelabuhan.

2) H1 = 0 , artinya ada pengaruh antara pengaruh kesalahan input data manifest impor terhadap keterlambatan pengeluaran barang di pelabuhan.

Gambar

Tabel 3.2   Kisi- Kisi Intrumen
Tabel Interpretasi Koefisien Korelasi  Interval Koefisien  Tingkat Hubungan  0,00 – 0,199  Sangat Rendah  0,20 – 0,399  Rendah  0,40 – 0,599  Cukup Kuat  0,60 – 0,799  Kuat
Gambar Struktur Organisasi PT. Snepac Shipping Batam  Struktur Organisasi PT Snepac Shipping Batam
Tabel Hasil Uji Korelasi X Terhadap Y Menggunakan IBM SPSS  Statistic 25

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait