PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perusahaan yang mempekerjakan pegawai atau pekerja yang mempunyai potensi risiko yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja wajib menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja (K3). 23 Tahun 1992 tentang keselamatan dan kesehatan kerja dapat dijadikan acuan perlindungan pekerja dari resiko kecelakaan dan penyakit yang timbul akibat kerja dan lingkungan kerja. Kecelakaan dan gangguan kesehatan kerja merupakan akibat dari buruknya penerapan keselamatan dan kesehatan kerja.
Dengan diterapkannya program kesehatan dan keselamatan kerja ini maka proses kerja diatur dengan tujuan untuk melindungi pekerja dari dampak buruk pekerjaan atau lingkungan kerja. Berbagai fasilitas keselamatan dan kesehatan kerja ditata untuk meningkatkan kesehatan dan keselamatan, sehingga dapat menekan biaya bagi suatu instansi atau perusahaan. Di sisi lain, banyak lembaga yang masih percaya bahwa memastikan kesehatan dan keselamatan kerja justru akan meningkatkan biaya.
Permasalahan keselamatan dan kesehatan kerja bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, namun menjadi tanggung jawab semua pihak yaitu pengusaha, pekerja dan masyarakat.
Rumusan Masalah
Kantor Kepala Otoritas Pelabuhan Makassar merupakan instansi pemerintah di pelabuhan yang berada di bawah naungan Kementerian Perhubungan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. Kantor Kepala Otoritas Pelabuhan Makassar sebagai salah satu instansi yang beresiko mengalami kecelakaan kerja menyadari bahwa setiap pegawai berhak mendapatkan jaminan keselamatan dan kesehatan kerja sehingga pekerja merasa aman, nyaman dan sehat dalam menjalankan tugasnya. pekerjaan. Dari uraian diatas maka dalam penelitian ini peneliti tertarik untuk mengambil judul Dampak keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kepuasan kerja pegawai di Kantor Kepala Otoritas Pelabuhan Makassar.
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
- Manajemen Sumber Daya Manusia
- Keselamatan dan Kesehatan Kerja
- Kepuasan Kerja
- Penelitian Terdahulu
- Kerangka Pikir
- Hipotesis
Oleh karena itu, perusahaan dan karyawannya harus memperhatikan persyaratan keselamatan dan kesehatan kerja sesuai dengan undang-undang no. Menetapkan kebijakan kesehatan dan keselamatan kerja dan memastikan komitmen terhadap penerapan sistem kesehatan dan keselamatan kerja. Aji Pangestu (2016) dalam penelitiannya mengenai “dampak program keselamatan dan kesehatan kerja dan disiplin kerja pegawai terhadap.
Sedangkan Kafriadi Fajri, Hamidah Nayati Utami dan Arik Prasetya dalam penelitiannya tahun 2017 tentang “Dampak Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Karyawan (Studi Karyawan PT Brantas Abipraya Persero)”. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis jalur.Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh positif yang signifikan antara keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kepuasan kerja dan kinerja karyawan. Aulia Nur Amalita, Hamidah Nayati Utami dan Yuniadi Mayowan pada tahun 2015 dalam penelitiannya mengenai “dampak program keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kepuasan kerja dan kinerja karyawan”.
Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dan analisis jalur, sehingga hasil analisis menunjukkan bahwa program keselamatan dan kesehatan kerja dapat meningkatkan kinerja pegawai dengan tingkat kepuasan kerja pegawai yang tinggi.
METODE PENELITIAN
- Jenis Penelitian
- Waktu dan Tempat Penelitian
- Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran
- Populasi dan Sampel
- Jenis Data dan Sumber Data
- Teknik Pengumpulan Data
- Teknik Analisis
Penelitian ini mendeskripsikan dampak keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kepuasan kerja pegawai di Kantor Kepala Otoritas Pelabuhan Makassar. Hal ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kepuasan kerja pegawai di Kantor Kepala Otoritas Pelabuhan Makassar. Gambaran data respon pegawai terkait Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Kantor Kepala Otoritas Pelabuhan Makassar dapat dilihat pada tabel 4.5 seperti dibawah ini.
Konstanta sebesar 16,704 artinya apabila nilai kesehatan dan keselamatan kerja (X) bernilai 0 maka kepuasan kerja karyawan sebesar 16,704. Dari tabel diatas terlihat nilai R2 sebesar 0,333 yang berarti sebesar 33,3% menunjukkan bahwa kepuasan kerja karyawan dipengaruhi oleh variabel keselamatan dan kesehatan kerja. Survei yang dilakukan di kantor Kantor Umum Otoritas Pelabuhan Makassar mengungkapkan data bahwa penerapan kesehatan dan keselamatan kerja sudah dilaksanakan dengan baik.
Keselamatan dan kesehatan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Makassar. Artinya dengan diterapkannya keselamatan dan kesehatan kerja maka kepuasan kerja pegawai akan meningkat. Besarnya pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kepuasan kerja pegawai pada Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Makassar sebesar 0,577 dan nilai koefisien determinasi (R²) sebesar 33,3% artinya sebesar 33,3% menunjukkan bahwa kepuasan kerja pegawai dipengaruhi oleh variabel keselamatan dan kesehatan kerja.
Yang terpenting adalah terciptanya kesadaran yang tinggi pada seluruh karyawan akan pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja. Kesadaran yang dimiliki setiap pegawai mampu mendukung tercapainya tujuan program keselamatan dan kesehatan kerja di instansi tersebut. 2017. Pengaruh program keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kepuasan kerja dan kinerja karyawan.
Dampak Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Studi Kasus Pabrik Gula Kebon Agung Malang). Daftar pernyataan ini dibuat dengan tujuan pengumpulan data dalam rangka penyusunan skripsi yang berjudul: “Dampak kesehatan dan keselamatan kerja terhadap kepuasan kerja pegawai di Otoritas Pelabuhan Makassar”.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Objek Penelitian
Kinerja pelabuhan yang efisien berdampak besar dalam mendukung kelancaran sistem logistik nasional, yang pada akhirnya dapat meningkatkan daya saing bahan baku Indonesia di pasar internasional. Otoritas pelabuhan mengatur pelayaran, pelayaran barang dan penumpang serta menentukan kinerja operasional pelabuhan. Dengan kedalaman tersebut, Pangkalan Sukarno hanya mampu melayani kapal berton-ton.
Pangkalan Hatta dibangun pada tahun 1997, mempunyai panjang dermaga 1000 m dengan kedalaman minimal -12 m LWS dan dermaga pangkalan Hasanuddin sebagai dermaga serbaguna kapal Ro-ro dengan kedalaman -5 s/d -12 mLWS. Pangkalan Paotere merupakan pangkalan yang dimaksudkan untuk melayani kapal layar pinisi atau kapal pengangkut manusia. Pasca terbitnya surat ini, pemerintah melalui Kementerian Perhubungan bertindak sebagai pengusul kantor pusat OP dan Syahbandar di pelabuhan-pelabuhan utama yaitu di pelabuhan-pelabuhan yaitu: Tanjung Priok - Jakarta, Tanjung Perak - Surabaya, Belawan - Medan, dan Makassar – Sulawesi Selatan.
Dalam surat yang ditandatangani Menteri EE Mengindaan disebutkan pemerintah menyetujui secara prinsip usulan sistem organisasi dan alur kerja tiga unit pelaksana teknis yang terdiri dari Kantor Otoritas Pelabuhan (OP), Kantor Pengawas Pelabuhan, dan Kantor Unit Pengelola Pelabuhan. . Surat tersebut merupakan tanggapan atas surat yang dikirimkan Menteri Perhubungan pada 6 Januari dan 27 September 2010 perihal permintaan persetujuan pembentukan organisasi dan tata kerja kantor otoritas pelabuhan, kantor juru sita pelabuhan, dan kantor unit pengelola pelabuhan. . Hal ini untuk mengubah status kantor penyelenggara pelabuhan dan kantor pelabuhan yang pernah menangani tugas pemerintahan di pelabuhan.
Dengan adanya kantor otoritas pelabuhan, maka kedudukan pemerintah adalah sebagai regulator di pelabuhan, dan pengelola pelabuhan (PT. Unit pengelola pelabuhan merupakan lembaga pemerintah di pelabuhan sebagai otoritas yang menjalankan fungsi pengaturan, pengendalian, pengawasan pelabuhan. melakukan kegiatan, dan penyediaan jasa kepelabuhanan bagi pelabuhan-pelabuhan yang belum dioperasikan secara komersial.Syahbandar adalah pegawai negeri sipil di pelabuhan yang diangkat oleh menteri dan mempunyai wewenang tertinggi untuk melaksanakan dan mengawasi pemenuhan ketentuan peraturan perundang-undangan untuk menjamin keselamatan kapal. keselamatan dan keamanan.
Penyelenggaraan pelabuhan yang kondusif, efisien, efektif dan berdaya saing tinggi untuk menunjang perekonomian nasional di era globalisasi. Sebagai wakil pemerintah memberikan konsesi atau bentuk lain kepada BUP untuk melaksanakan kegiatan usaha di pelabuhan sebagaimana tercantum dalam perjanjian.
Hasil Penelitian
Dari Tabel 4.1 terlihat mayoritas responden adalah laki-laki yaitu sebanyak 34 orang (70,8%), dan perempuan sebanyak 14 orang (29,2). Terlihat mayoritas responden adalah laki-laki, hal ini sejalan dengan jenis pekerjaan yang pada umumnya memerlukan keterampilan teknis untuk mengoperasikan alat dan alat berat, sehingga laki-laki lebih cocok dan mempunyai peluang pada jenis pekerjaan tersebut. Dari tabel 4.3 terlihat bahwa 16 responden (33,3%) mempunyai tingkat pendidikan menengah, 25 responden (52,1%) mempunyai tingkat pendidikan Strata I, dan 7 responden (14,6%) mempunyai tingkat pendidikan Strata II.
Hal ini menunjukkan bahwa instansi lebih mengutamakan perekrutan pegawai yang berlatar belakang Strata I. 4) Masa kerja. Gambaran data tanggapan pegawai mengenai kepuasan kerja pegawai pada Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Makassar disajikan pada Tabel 4.6 sebagai berikut. Pengujian kualitas data hasil penggunaan instrumen penelitian dapat dianalisis dengan menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas.
Pada penelitian ini terdapat besar sampel (n) = 48 dan besar df dapat dihitung 48–2 = 46 dengan diperoleh r tabel = 0,2403. Oleh karena itu, item pernyataan yang valid memiliki r hitung lebih besar dari 0,2403. Artinya data yang diperoleh valid dan dapat dilakukan pengujian data lebih lanjut. Analisis ini dimaksudkan untuk mengetahui arah hubungan antara variabel X dan variabel Y, baik positif maupun negatif, serta memprediksi nilai variabel terikat seiring naik atau turunnya nilai variabel bebas.
Uji statistik t menunjukkan seberapa besar pengaruh suatu variabel independen secara individual dalam menjelaskan variasi variabel dependen. Koefisien regresi lingkungan kerja sebesar 0,520 yang berarti apabila lingkungan kerja meningkat sebesar 1 satuan maka akan meningkatkan kepuasan kerja karyawan sebesar 0,520 satuan. Koefisien determinasi merupakan besaran yang menunjukkan variasi variabel bebas yang dapat dijelaskan oleh variabel bebas.
Dengan kata lain koefisien determinasi digunakan untuk mengukur sejauh mana variabel independen (keselamatan dan kesehatan kerja) menjelaskan variabel dependen (kepuasan kerja karyawan). Berdasarkan hasil uji determinasi di atas, nilai R2 (R Square) dari model regresi digunakan untuk menentukan kekuatan.
Pembahasan
Responden menyatakan bahwa instansi menyediakan fasilitas yang memadai untuk menjaga keselamatan dan kesehatan kerja karyawan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti menunjukkan bahwa pelatihan berpengaruh positif signifikan dalam meningkatkan kepuasan pegawai di kantor otoritas pelabuhan utama Makassar. Pihak instansi harus menjaga keselamatan dan kesehatan kerja yang ada pada instansi dan telah dilaksanakan selama ini, agar kepuasan kerja pegawai tetap berada pada tingkat yang tinggi, dan hal tersebut harus selalu dilakukan oleh instansi.
Departemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (HSE) harus secara berkala memberikan pelatihan dan pendidikan mengenai sistem prosedur kerja, audit keselamatan, penggunaan alat pelindung diri, sistem inspeksi dan pemeliharaan peralatan. Pengaruh program lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja dan kinerja karyawan (studi kasus pada PT. Pupuk Kaltim). Jurnal Administrasi Bisnis Vol.28 No.1 (Diakses 30 Januari 2018 http://download.portalgaruda.org) Gitosudarmo , I. dan Sudita, I.N. ILO, 2013. Alat lingkungan kerja untuk produktivitas Modul 5. Jakarta : SCORE (Diakses pada 19 Januari 2018 www.ilo.org).
Dampak Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai (Diakses 19 Januari 2018 http://repository.uinjkt.ac.id).
PENUTUP
Kesimpulan
Saran
Saya merasa puas dengan hubungan antar rekan kerja yang menyenangkan dan dapat membantu pekerjaan saya. Saya puas dengan tunjangan medis dan perawatan rumah sakit yang diberikan oleh lembaga tersebut.