Tesis yang berjudul “Pengaruh Kompetensi, Independensi dan Pengalaman Terhadap Kualitas Audit” merupakan salah satu syarat akademik untuk menyelesaikan program studi sarjana (S1) jurusan akuntansi di STIE Indonesia Banking School. Penulis telah diberikan izin untuk menyebarkan kuesioner oleh Bagian Administrasi Pengembangan Sumber Daya Manusia (HRD) atau Kantor Akuntan Publik Wilayah Jakarta Selatan yang tidak dapat disebutkan secara spesifik. 12. Seluruh keluarga besar penulis yang senantiasa mendoakan dan memberi semangat agar penulis dapat menyelesaikan skripsinya tepat pada waktunya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi dan pengalaman berpengaruh terhadap kualitas audit, sedangkan independensi tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Kualitas audit adalah segala kemungkinan (peluang) dimana akuntan pada saat mengaudit akun tahunan kliennya dapat mengidentifikasi pelanggaran-pelanggaran yang terjadi pada sistem akuntansi klien dan melaporkannya dalam laporan keuangan yang telah diaudit, dimana akuntan dalam melaksanakan tugasnya berpedoman pada audit. bekerja. standar dan kode etik yang relevan bagi akuntan publik (Tjun, 2012). Berdasarkan uraian di atas maka peneliti melakukan penelitian dengan judul “PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI DAN PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT”.
PENDAHULUAN
Pembatasan Masalah
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Sistematika Penulisan
TINJAUAN PUSTAKA
Auditing
Auditor
Kualitas Audit
Kompetensi
Independensi
Pengalaman
Penelitian Terdahulu
Kerangka Pemikiran
Pengembangan Hipotesis
- Pengaruh Kompetensi Terhadap Kualitas Audit
- Pengaruh Independensi Terhadap Kualitas Audit
- Pengaruh Pengalaman Terhadap Kualitas Audit
METODE PENELITIAN
Metode Pengambilan Sampel
Jenis dan Sumber Data
Metode Pengumpulan Data
Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
- Variabel Peneltian
- Definisi Operasional
Model Penelitian
Metode Analisis Data
- Analisis Regresi Linier Berganda
- Statistik Deskriptif
- Uji Validitas dan Reliabilitas
- Uji Validitas
- Uji Reliabilitas
- Uji Asumsi Klasik
- Uji Normalitas
- Uji Multikolinieritas
- Uji Heteroskedastisitas
- Uji Hipotesis
- Koefisien Determinasi (Adjusted )
- Uji Parameter Individual (Uji Statistik t)
- Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan terhadap auditor pada Kantor Akuntan Publik (PAF) wilayah Jakarta Selatan. Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner secara langsung seperti dengan mengunjungi responden dan secara tidak langsung melalui perantara kepada responden yang bekerja pada KAP di wilayah Jakarta Selatan dan terdaftar mulai bulan Juli atau telah mendapat izin dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia. 31 Tahun 2017. Peneliti mengambil sampel sebanyak 13 KAP dari seluruh KAP yang ada di wilayah Jakarta Selatan dan jumlah minimal responden dalam penelitian ini adalah 38 orang.
Kemudian kuesioner yang disebar pada penelitian ini berjumlah 79 kuesioner dan jumlah kuesioner yang kembali sebanyak 66 kuesioner atau 83,5%.
Deskripsi Responden
- Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
- Deskripsi Responden Berdasarkan Usia
- Deskripsi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
- Deskripsi Responden Berdasarkan Lama Bekerja
Berikut ini kami berikan beberapa informasi umum mengenai keadaan responden di lapangan ditinjau dari jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan tertinggi, dan masa kerja.
Statistik Deskriptif
Kompetensi 3,67, Kemandirian 2,50 dan Pengalaman 2,00. b) Maksimum, yaitu kebalikan dari nilai minimum, yaitu nilai terbesar dari seluruh data. Berdasarkan tabel 4.7 diatas diperoleh nilai terbesar untuk variabel terikat yaitu Kualitas Audit sebesar 5,00, sedangkan nilai terbesar untuk seluruh variabel bebas sama-sama sebesar 5,00. Berdasarkan tabel 4.7 di atas diperoleh nilai mean variabel dependen yaitu Kualitas Audit sebesar 4,3187, sedangkan nilai mean variabel independen Kompetensi sebesar 4,3744, Independensi sebesar 4,3577 dan Pengalaman sebesar 4,0461.
Berdasarkan tabel 4.7 diatas diperoleh nilai standar deviasi untuk variabel dependen yaitu kualitas audit sebesar 0,42840, sedangkan untuk variabel independen kompetensi sebesar 0,42084, independensi sebesar 0,50961 dan pengalaman sebesar 0,59926.
Uji Validitas dan Reliabilitas
- Uji Validitas
- Uji Reliabilitas
Hal ini juga menunjukkan bahwa setiap item pertanyaan yang digunakan dapat dipercaya karena hasil pengukurannya relatif konsisten atau reliabel, artinya jika pernyataan tersebut ditanyakan kembali maka akan diperoleh jawaban yang relatif sama dengan jawaban sebelumnya.
Uji Asumsi Klasik
- Uji Normalitas
- Uji Multikolinieritas
- Uji Heteroskedastisitas
Artinya data berdistribusi normal karena tingkat signifikansinya memenuhi syarat yaitu lebih besar dari 0,05. Tujuan dari uji multikolinearitas adalah untuk menguji apakah terdapat korelasi antar variabel independen dalam model regresi. Sedangkan kriteria VIFnya adalah 10, dimana jika VIF > 10 maka terjadi multikolinearitas dan sebaliknya jika VIF < 10 maka tidak terjadi multikolinearitas.
Dari hasil output diatas terlihat nilai toleransi setiap variabel independen lebih dari 0,1 dan nilai VIF setiap variabel independen tidak lebih dari 10. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas antar variabel independen. variabel dalam model regresi. Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah terdapat ketimpangan varians dari residual suatu observasi dalam suatu regresi.
Jika varians dari residual satu observasi ke observasi lainnya konstan maka disebut homoskedastisitas. Berdasarkan Gambar 4.1 di atas terlihat titik-titik tersebar secara acak dan tersebar di atas dan di bawah angka 0. Hal ini terlihat dari nilai signifikansi variabel independen (kompetensi, kemandirian dan pengalaman) lebih besar dari tingkat signifikansinya. dari 0,05.
Analisis Regresi Linier Berganda
Hal ini menjelaskan bahwa jika variabel kompetensi, independensi dan pengalaman tidak mempunyai nilai maka kinerja auditor atau kualitas audit mempunyai nilai sebesar 1,169. Hal ini menunjukkan bahwa jika variabel independen lainnya tetap dan variabel independen meningkat sebesar 1 maka kualitas audit akan meningkat sebesar 0,090. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas audit akan meningkat sebesar 0,310 jika variabel Pengalaman meningkat sebesar 1 dan variabel independen lainnya tetap.
Hasil Pengujian Hipotesis
- Analisis Koefisien Determinasi
- Hasil Uji Parameter Individual (Uji Statistik t)
- Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
Hal ini menunjukkan bahwa hubungan atau korelasi antar faktor yang mempengaruhi kualitas audit kuat karena berada di atas > 0,50. Artinya 53,5% variabel kualitas audit dapat dijelaskan oleh variabel independen yaitu kompetensi, independensi dan pengalaman. Uji parameter individual (uji statistik t) digunakan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh masing-masing variabel independen secara individual terhadap variabel dependen atau tidak.
Berdasarkan hasil persamaan regresi pada Tabel 4.17 di atas, diperoleh nilai probabilitas kompetensi sebesar 0,001 atau lebih kecil dari nilai signifikansi 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa variabel Kompetensi mempunyai pengaruh terhadap kualitas audit, sehingga dapat dinyatakan terbukti dalam penelitian ini. Hal ini menunjukkan bahwa variabel independen tidak berpengaruh terhadap kualitas audit, sehingga dapat disimpulkan bahwa penelitian ini tidak terbukti.
Berdasarkan hasil persamaan regresi pada tabel 4.17 di atas diperoleh nilai probabilitas independensi sebesar 0,001 atau lebih kecil dari nilai signifikansi sebesar 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa variabel Pengalaman berpengaruh terhadap kualitas audit, sehingga dapat dikatakan terbukti dalam penelitian ini. Kriteria uji F adalah jika signifikansi <0,05 maka Ha diterima dan jika signifikansi >0,05 maka Ha ditolak.
Berdasarkan tabel 4.18 di atas terlihat bahwa model persamaan ini mempunyai tingkat signifikansi yaitu 0,000 lebih kecil dari tingkat signifikansi α (0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel independen yaitu kompetensi, independensi dan pengalaman dalam model penelitian ini secara simultan mempengaruhi variabel dependen yaitu kualitas audit. Jadi dapat dikatakan hipotesis tersebut terbukti.
Pembahasan Hasil Penelitian
- Pengaruh Kompetensi terhadap Kualitas Audit
- Pengaruh Independensi terhadap Kualitas Audit
- Pengaruh Pengalaman terhadap Kualitas Audit
Dalam melakukan audit, seorang auditor harus mempunyai tingkat wawasan yang tinggi, kualitas pribadi yang baik, dan pengetahuan yang cukup. Untuk meningkatkan kualitas audit, perlu dilakukan peningkatan kompetensi auditor, baik melalui pelatihan atau kursus maupun dengan peningkatan pendidikan profesional. Auditor yang terampil akan lebih mudah dalam melakukan pekerjaannya dan jumlah kesalahan yang dilakukan akan lebih sedikit, sehingga hal ini dapat mempengaruhi kinerjanya.
Harrison (2015) juga menyatakan bahwa auditor yang kompeten akan menyajikan informasi yang relevan dan kredibel serta mampu mengantisipasi kesalahan dan kecurangan dalam laporan keuangan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Ilmiyati dan Suhardjo (2012) dan Idawati (2014) yang menyatakan bahwa kompetensi berpengaruh terhadap kualitas audit. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ahmad dkk (2011) dan Agusti (2013) namun sejalan dengan penelitian Djati dkk (2016), Tjun (2012) dan Rusvitaniady (2014) yang menyatakan bahwa menyatakan bahwa independensi tidak berpengaruh terhadap kualitas.
Hal ini disebabkan karena auditor bebas dari pengaruh siapapun, sehingga auditor bebas menentukan apa yang akan dilakukannya. Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan, ternyata pengalaman berpengaruh terhadap kualitas audit yang dihasilkan. Dengan demikian, semakin banyak pengalaman yang dimiliki seorang auditor, maka semakin tinggi pula kualitas audit yang dihasilkan.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Sukriah (2009) dan Wiratama & Budiartha (2015) yang menyatakan bahwa pengalaman auditor berpengaruh terhadap kualitas audit yang dihasilkan.
Implikasi Manajerial
Berdasarkan hasil penelitian terhadap variabel independensi menunjukkan bahwa hasil tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Pengaruh pengalaman terhadap kualitas audit karena auditor yang berpengalaman akan lebih pengertian, terampil, cermat dan tekun dalam menjalankan tugasnya. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk menambah jumlah variabel lain untuk melihat pengaruhnya terhadap kualitas audit selain variabel kompetensi, independensi dan pengalaman.
Pengaruh Kompetensi, Independensi dan Profesionalisme Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Se-Sumatera). Pengaruh Kompetensi, Independensi Dan Pengalaman Terhadap Kualitas Audit Pejabat Inspektorat Kota Tomohon Dalam Pengawasan Pengelolaan Keuangan Daerah. Pengaruh Akuntabilitas, Kompetensi, Profesionalisme, Integritas dan Objektivitas Akuntan Publik Terhadap Kualitas Audit dengan Independensi Sebagai Variabel Moderating.
Pengaruh tanggung jawab dan kompetensi auditor terhadap kualitas audit (studi empiris pada Kantor Akuntan Publik di Semarang). Pengaruh kompetensi auditor, independensi dan gender terhadap kualitas audit dengan kecerdasan emosional sebagai variabel moderasi (studi empiris pada Kantor Akuntan Publik di Malang). Pengaruh Kompetensi, Independensi Auditor dan Objektivitas Terhadap Kualitas Audit (Studi Pada Auditor BPK RI Perwakilan Provinsi Jawa Barat).
Dampak independensi, pengalaman, kecermatan profesional dan akuntabilitas terhadap kualitas audit (studi terhadap auditor di 'empat besar' KAP di Indonesia). 2 Semakin banyak klien yang saya audit, semakin baik kualitas audit yang saya lakukan.
KESIMPULAN DAN SARAN
Keterbatasan Penelitian
Meskipun penelitian ini telah dilakukan dengan baik, terdapat beberapa keterbatasan dalam penelitian ini. Sampel untuk penelitian ini dibatasi pada auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik di wilayah Jakarta Selatan.
Saran
Kantor akuntan publik dapat menjadikan penelitian ini sebagai acuan untuk lebih memperhatikan dan mempertimbangkan faktor-faktor yang dapat meningkatkan kualitas audit. Untuk meningkatkan kualitas audit, diharapkan setiap auditor memiliki pemahaman yang lebih baik terhadap bidang yang digelutinya. Memperkuat seleksi dalam prosedur pemberian audit, penilaian, mekanisme pemberian audit dan pengawasan auditor untuk meningkatkan kualitas audit.
Pengaruh kompetensi dan independensi auditor terhadap kualitas hasil audit pada pengawasan keuangan daerah: Studi pada Inspektorat Kabupaten Pasaman. Pengaruh independensi, profesionalisme, tingkat pendidikan, etika profesi, pengalaman dan kepuasan kerja auditor terhadap kualitas audit kantor akuntan publik di Bali. Pengaruh skeptisisme, kompetensi dan independensi auditor terhadap kualitas audit pada pengawasan keuangan daerah dengan ketaatan kode etik sebagai variabel moderasi.
2 Pengetahuan yang saya peroleh tentang auditor dari pendidikan formal (D3/S1/S2/S3) mendukung saya dalam melakukan audit dengan baik. 6 Di akhir audit yang saya lakukan, saya merasa perlu berkomunikasi dengan baik dengan klien untuk mendapatkan informasi yang berguna. 4 Saya akan memberikan perhatian yang sama kepada semua klien meskipun biaya audit yang saya bebankan lebih besar atau lebih kecil dibandingkan klien lain.
4 Biasanya saya melakukan audit terhadap perusahaan yang sudah go public, sehingga audit yang saya lakukan terhadap perusahaan yang belum go public akan lebih baik. 5 Semakin banyak klien yang saya audit, semakin banyak pula yang saya ketahui tentang penipuan yang dilakukan oleh klien saya. 6 Semakin lama saya bekerja sebagai auditor maka kepercayaan klien terhadap hasil audit yang saya lakukan akan semakin meningkat.
3 Kualitas audit yang lebih akurat menunjukkan bahwa auditor akan mendeteksi lebih banyak anomali.