• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KOMPETENSI DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI DINAS PARIWISATA KOTA MEDAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH KOMPETENSI DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI DINAS PARIWISATA KOTA MEDAN"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

Dinas Pariwisata Kota Medan merupakan Instansi Pemerintahan yang bergerak di bidang pariwisata yang dipimpin oleh Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota Medan melalui Sekretaris Daerah. Unsur yang dinilai sebagai prestasi kerja pegawai adalah sasaran kerja pegawai (SKP) yang memuat rencana kerja dan sasaran yang ingin dicapai oleh seorang pegawai negeri sipil. Dari data tersebut, penilaian kinerja pegawai berada dalam konteks yang baik karena skor berkisar antara 76-90. Dapat dilihat bahwa nilai dari tabel 1.1 tahun 2021 memiliki poin dengan deskripsi yang baik.

Kompetensi pegawai terdiri dari pengetahuan, kemampuan/keterampilan, sikap, situasi (Ari Pratama, 2012: 2). Sumber daya manusia berbasis kompetensi dapat meningkatkan kapasitas dan membangun pondasi karena jika orang yang bekerja dalam suatu organisasi memiliki kompetensi yang tepat sesuai dengan tuntutan pekerjaannya, maka mereka akan cakap baik dari segi pengetahuan, keterampilan maupun mental dan karakter produktif. hasil wawancara dengan (Drs. Agus Suriyono 13 Juni 2022) Kepala Dinas Pariwisata Kota Medan menyampaikan tingkat kompetensi pegawai dalam kategori baik, namun ada beberapa pegawai yang tidak melakukan pekerjaannya sesuai dengan yang diharapkan. dengan SOP yang berlaku di instansi, seperti pegawai yang datang terlambat, ada pegawai yang keluar kantor tepat waktu, kurangnya interaksi sosial dan kesiapan pegawai untuk mengetahui dan merespon kegiatan yang tidak terduga. Hal ini terlihat dari sikap pegawai yang kurang menghargai manajemen instansi, selain itu pengelola di Dinas Pariwisata Kota Medan sering terlambat dan mangkir.

Berdasarkan hasil wawancara dengan pejabat di Dinas Pariwisata, kepemimpinan di Dinas Pariwisata masih belum efektif. Berdasarkan uraian di atas, penulis ingin melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Kompetensi dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pariwisata Kota Medan”. Sebagai literatur tambahan di perpustakaan untuk penelitian mengenai pengaruh kompetensi dan kepemimpinan terhadap kinerja karyawan.

Secara konseptual, menurut peneliti kompetensi merupakan keahlian yang dimiliki pegawai yang dijadikan pedoman dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan SOP (Standard Operating Procedure).

Indikator Kompetensi

Maka dengan adanya motivasi pegawai dapat meningkatkan kompetensi seseorang dalam suatu bidang, karena motivasi ini memberikan manfaat yang positif terhadap kompetensi. Dalam artian masalah-masalah tersebut merupakan hambatan emosional yang dapat membatasi pembentukan kompetensi seseorang, antara lain rasa takut pegawai dalam melaksanakan tugasnya, perasaan malu atau kurang percaya diri terhadap sesuatu, selalu berpikiran negatif terhadap siapapun. Hambatan emosional dengan demikian dapat dicegah dengan menciptakan lingkungan kerja yang positif, memilih mitra percakapan atau kolega yang cocok, sehingga kompetensi individu dapat dibentuk dan kompetensi dikembangkan sesuai kemampuan.

Perbedaan tingkat kemampuan berpikir seseorang secara kompeten akan mempengaruhi pengambilan keputusan dalam perusahaan dan mengatasi berbagai konflik yang muncul. Dapat disimpulkan bahwa kapasitas intelektual mengacu pada bagaimana seseorang dapat menguasai tingkat kemampuan berpikir dalam mengembangkan kompetensi individu di dalam perusahaan. Perilaku yang diharapkan dari seorang individu sesuai dengan status sosial yang disandangnya, sehingga peran juga dapat berfungsi untuk mengatur perilaku seseorang, dapat berbeda ketika ia memiliki status yang berbeda. Peran sosial memuat hak dan kewajiban status sosial.

Gaya Kepemimpinan

Pengertian Gaya Kepemimpinan

Menurut Sutrisno, gaya manajemen adalah perilaku pemimpin yang membentuk kontinum dari otokratis menuju demokratis. Dari beberapa pendapat ahli diatas, peneliti dapat mensintesakan bahwa gaya kepemimpinan adalah suatu ilmu tentang bagaimana memimpin, mempengaruhi dan mengawasi orang lain sesuai dengan perintah yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain, melakukan sesuatu untuk mencapai hasil yang diharapkan melalui komunikasi langsung maupun tidak langsung. dengan maksud menggerakkan orang agar mau, mengerti dan senang mengikuti kemauan pemimpin.

Faktor-FaktorYang Mempengaruhi Gaya Kepemimpinan

Indikator Gaya Kepemimpinan

Tentang ciri-ciri kepribadian pengikut yaitu mengapa dan bagaimana anggota kelompok mau menerima dan melaksanakan perintah atau tugas pemimpin. Oleh karena itu tujuan akan tercapai jika ada keharmonisan dalam hubungan atau interaksi yang baik antara atasan dan bawahan. Pembagian tugas, yaitu manajer harus dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya agar tercipta lingkungan kerja yang kondusif bagi pembagian tugas.

Ketegasan dalam bertindak, yaitu pemimpin dalam mengambil keputusan harus tegas tanpa kompromi agar bawahannya disegani.

Kinerja Pegawai

Pengertian Kinerja Pegawai

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah tingkat keberhasilan yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya berdasarkan kecakapan, pengalaman, kesungguhan dan waktu.

Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Pegawai

Apabila karyawan mempunyai dorongan yang kuat dari dalam dirinya sendiri maupun dari luar dirinya (perusahaan), maka karyawan akan termotivasi untuk berbuat baik dan dorongan yang baik itu akan menghasilkan kinerja yang baik, demikian pula sebaliknya. Kepemimpinan adalah perilaku seorang pemimpin dalam mengatur, mengatur dan memerintahkan bawahannya untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diberikan. Adat ini mengatur apa yang berlaku umum dan diterima serta harus dipatuhi oleh seluruh anggota perusahaan atau organisasi.

Jika karyawan merasa senang atau senang bekerja, maka hasil pekerjaannya juga akan baik begitu pula sebaliknya. Ini adalah suasana di sekitar tempat kerja. Lingkungan kerja dapat berupa ruangan, denah, sarana dan prasarana, serta hubungan kerja dengan rekan kerja. Loyalitas karyawan adalah bekerja dan membela perusahaan tempat mereka bekerja, dan Loyalitas ditunjukkan dengan bekerja keras, meskipun perusahaan sedang dalam kondisi buruk.

Indikator Kinerja Pegawai

Penelitian Terdahulu

Kerangka Berpikir

Pengaruh Kompetensi Terhadap Kinerja Pegawai

Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai

Pengaruh Kompetensi dan Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai

  • Hipotesis Penelitian
  • Jenis Penelitian
  • Waktu dan Lokasi Penelitian
  • Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel
    • Populasi
    • Sampel
  • Jenis Dan Pengumpulan Data Penelitian
  • Skala Pengukuran
  • Definisi Operasional Variabel Penelitian
    • Uji Validitas
    • Uji Reliabilitas
  • Metode analisis
    • Metode Deskriptif
  • Uji Asumsi Klasik
    • Uji Normalitas
    • Uji Heteroskedastisitas
    • Uji Multikolinieritas
  • Metode Analisis Data
    • Persamaan Regresi Linier Berganda
    • Uji Parsial (Uji-T)
    • Uji Simultan (Uji-F)
  • Uji Koefisien Determinasi (R2)

Berdasarkan rumusan masalah dan kerangka yang dikemukakan di atas, hipotesis sementara dari penelitian ini adalah sebagai berikut. Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dimana digunakan statistik deskriptif, statistik digunakan untuk menganalisis dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan umum dan generalisasi. Statistik parametrik digunakan untuk menguji parameter populasi melalui statistik atau menguji ukuran populasi melalui data sampel.

Waktu yang digunakan dalam penelitian ini dimulai sejak data pertama kali dikumpulkan yaitu bulan Juni 2022 sampai dengan selesai. Populasi dalam sampel ini adalah seluruh pegawai negeri sipil di Dinas Pariwisata Kota Medan yang berjumlah 45 orang. Dalam penelitian ini jumlah sampel adalah 45 Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada Dinas Pariwisata Kota Medan.

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subjek yang diteliti (tidak melalui perantara), dikumpulkan oleh yang bersangkutan. Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan memberikan responden serangkaian pertanyaan atau pernyataan tertulis untuk dijawab. Uji validitas digunakan untuk mengukur apakah data yang diperoleh melalui survei kuesioner merupakan data yang valid atau tidak.

Jika rhitung rtabel dengan taraf signifikan 0,05, maka pertanyaan yang digunakan dalam kuesioner penelitian dinyatakan valid. Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah variabel yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Uji-t digunakan untuk mengetahui signifikansi pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara individual dan menganggap dependensi lainnya konstan.

Jika thitung < tabel H0 diterima dan H1 ditolak, berarti variabel independen secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Dimana Fhitung > Ftabel maka H1 diterima atau secara bersama-sama variabel bebas dapat menjelaskan variabel terikat secara bersama-sama variabel bebas tidak berpengaruh terhadap variabel terikat. Untuk mengetahui apakah variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen, digunakan probabilitas 5% (α=0,05).

H0 : b1 = 0 : Kompetensi pegawai dan gaya kepemimpinan secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai Dinas Pariwisata Kota Medan H1 : b1≠0 : Kompetensi pegawai dan gaya kepemimpinan secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai Dinas Pariwisata Kota Medan . Artinya terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan antara variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini dilakukan untuk melihat apa pengaruh kompetensi, pengembangan karir dan insentif terhadap kinerja pegawai pada Dinas Kesehatan Kota Baubau Sulawesi