• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KOMPETENSI, PENGALAMAN KERJA DAN TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. ASIA JAYA MAKMUR MAKASSAR

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH KOMPETENSI, PENGALAMAN KERJA DAN TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. ASIA JAYA MAKMUR MAKASSAR"

Copied!
101
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah 4

Tujuan Penelitian 4

Manfaat Penelitian 5

KAJIAN PUSTAKA

Kompetensi 8

  • Pengertian Kompetensi
  • Indikator Kompetensi Menurut Spencer

Kompetensi adalah kewenangan dan kecakapan atau kemampuan seseorang dalam melaksanakan suatu tugas atau pekerjaan sesuai dengan jabatan yang diembannya. Kompetensi merupakan karakteristik dasar seseorang yang menunjukkan cara berpikir, bersikap dan bertindak serta menarik kesimpulan yang dapat dilakukan dan dipertahankan oleh seseorang dalam kurun waktu tertentu. Sudarmanto (2009:45) berpendapat bahwa kompetensi merupakan atribut yang melekatkan sumber daya manusia yang berkualitas dan unggul.

Kemampuan mempengaruhi orang lain, yang meliputi kompetensi sebagai berikut: (1) dukungan dan pengaruh; (2) kesadaran berorganisasi; (3) membangun hubungan kerja. Kompetensi (1) adalah kemampuan untuk membujuk, meyakinkan, mempengaruhi atau menciptakan kesan yang baik pada orang lain sehingga orang lain mau mendukung gagasannya. Kompetensi (4) adalah kemampuan dan kemauan untuk berperan sebagai pemimpin kelompok, biasanya ditunjukkan dalam posisi otoritas formal.

Kompetensi (1) merupakan kemampuan untuk mengendalikan emosi diri agar mampu mencegah perilaku negatif, terutama saat menghadapi tantangan atau penolakan dari orang lain atau saat bekerja di bawah tekanan.

Pengalaman Kerja 13

  • Pengertian Pengalaman Kerja
  • Indikator Pengalaman Kerja

Merujuk pada pendapat Martoyo dan Alwi, pengalaman kerja didasarkan pada senioritas tahun atau lamanya karyawan tersebut bekerja. Menurut Ranupandojo dalam Ismanto (2009:24), pengalaman kerja adalah “ukuran lamanya waktu atau masa kerja yang telah ditempuh seseorang, dapat memahami tugas suatu pekerjaan dan telah berprestasi dengan baik”. Menurut Trijoko i Ismanto (2009:24), pengalaman profesional adalah “pengetahuan atau keterampilan yang telah diketahui dan dikuasai seseorang, yang merupakan hasil perbuatan atau pekerjaan yang telah dilakukan selama waktu tertentu”.

Seorang karyawan yang memiliki pengalaman kerja lebih banyak tentu akan lebih memahami apa yang harus dilakukan ketika menghadapi suatu masalah. Beberapa hal yang digunakan untuk mengukur indikator pengalaman kerja seseorang menurut Asri adalah sebagai berikut. Menurut Foster (2001: 43), hal-hal yang menentukan berpengalaman atau tidaknya seorang karyawan yang sekaligus menjadi indikator pengalaman kerja adalah “Lamanya waktu/masa kerja, tingkat pengetahuan dan penguasaan keterampilan.

Pengalaman kerja juga dipengaruhi oleh faktor lain seperti tingkat pengetahuan atau keterampilan yang diperoleh dan tingkat penguasaan pekerjaan.

Tingkat Pendidikan 17

  • Indikator Tingkat Pendidikan
  • Pengertian Kinerja
  • Indikator KInerja

Menurut Notoatmodjo (2003:16) tingkat pendidikan adalah “Segala upaya terencana untuk mempengaruhi orang lain, baik individu, kelompok maupun masyarakat, agar mereka melakukan apa yang diharapkan dari pelaku pendidikan”. Dari beberapa teori di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa tingkat pendidikan merupakan tahapan yang ditentukan berdasarkan tingkat perkembangan anak didik, tujuan yang ingin dicapai dan kemauan untuk berkembang. Sosial ekonomi, semakin tinggi tingkat sosial ekonomi memungkinkan seseorang untuk mencapai tingkat pendidikan yang lebih tinggi.

Pendidikan dasar: jenjang pendidikan awal selama 9 (sembilan) tahun pertama masa sekolah anak yang menjadi dasar jenjang pendidikan menengah. Pendidikan tinggi: jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang meliputi program sarjana, magister, doktoral, dan spesialis yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi. Kesesuaian jurusan adalah sebelum mempekerjakan karyawan, perusahaan terlebih dahulu menganalisis tingkat pendidikan dan kesesuaian jurusan dengan pendidikan karyawan, agar dapat ditempatkan pada jabatan yang sesuai dengan kualifikasi pendidikannya, sehingga karyawan dapat berprestasi. pasokan kinerja yang baik bagi perusahaan.

Kinerja adalah hasil kerja secara kualitatif dan kuantitatif yang dicapai pekerja dalam melaksanakan tugas-tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Supriyono mengatakan bahwa “kinerja adalah hasil yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya berdasarkan kecakapan, pengalaman, kemampuan dan waktu”. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah gambaran tingkat pencapaian kegiatan secara kualitas dan kuantitas yang ditunjukkan oleh setiap orang sebagai prestasi kerja dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan.

Menurut Mangkunegara (2009:67) kinerja pegawai (job performance) adalah “hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya”. Menurut Sedarmayanti mengatakan bahwa “Kinerja adalah terjemahan dari performance yang berarti hasil kerja seorang pekerja, suatu proses manajemen atau suatu organisasi secara keseluruhan, dimana hasil kerja itu harus diperlihatkan dalam bukti nyata dan dapat diukur (dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan). ) )". Mangkunegara (2005:9) menyimpulkan bahwa, “Kinerja SDM adalah prestasi kerja atau hasil kerja (output), baik kualitas maupun kuantitas yang dicapai oleh sumber daya manusia per satuan waktu dalam melaksanakan tugas pekerjaannya sesuai dengan tanggung jawab yang dibebankan kepadanya. diberikan".

Sedangkan ukuran pekerjaan merupakan kriteria pekerjaan yang mengacu pada penilaian pekerjaan secara langsung, sehingga bentuknya lebih bersifat kuantitatif. Tanggung jawab atas pekerjaan adalah kesadaran akan kewajiban karyawan untuk melakukan pekerjaan yang diberikan oleh perusahaan.

KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS

  • Sumber Data
  • Tehnik Pengumpulan Data
    • Interview Atau Wawancara
    • Kuesioner
  • Instrumen Penelitian 32
    • Uji Realibilitas
  • Teknik Analis Data 33
    • Uji F (Simultan)
    • Uji T (Parsial)

Diduga kompetensi, pengalaman kerja dan tingkat pendidikan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Untuk mengetahui pengaruh variabel Kompetensi (X1), Pengalaman Kerja (X2) dan Tingkat Pendidikan (X3) terhadap Kinerja Karyawan PT. Hipotesis menyatakan bahwa kompetensi, pengalaman kerja dan tingkat pendidikan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT.

Dengan demikian hipotesis pertama yang menyatakan bahwa kompetensi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Hasil tersebut menunjukkan bahwa dalam perhitungan statistik pengalaman kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan di PT. Dengan demikian hipotesis kedua yang menyatakan bahwa pengalaman kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT.

Dengan demikian hipotesis ketiga menyatakan bahwa tingkat pendidikan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pengalaman kerja secara statistik berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Dengan demikian hipotesis kedua yang menyatakan bahwa pengalaman kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT.

Hasil tersebut menunjukkan bahwa tingkat pendidikan secara statistik berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Hipotesis ketiga yang menunjukkan bahwa tingkat pendidikan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Terdapat pengaruh kompetensi, pengalaman kerja dan tingkat pendidikan secara bersama-sama terhadap kinerja karyawan PT.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia 36

Berdasarkan tabel 5.2 di atas, persentase rata-rata usia responden 20-29 tahun sebanyak 12 orang dengan persentase 40%, untuk usia 30-39 tahun sebanyak 17 orang dengan persentase 57% dan responden 40-50 tahun berjumlah 1 orang dengan prosentase 3%. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap 30 responden tentang pendidikan, diketahui bahwa 25 responden telah menyelesaikan pendidikan SLTA/MB/sederajat dengan persentase sebesar 83%. Berdasarkan hasil uji validitas yang ditunjukkan pada Tabel 10, nilai r hitung dari 20 item pernyataan berada di antara 0,562 dan 0,792 dimana nilai r hitung > nilai r tabel, untuk n = 26 pada taraf sig 0,05 , r tabel = 0,374 Dengan demikian dapat dikatakan semua item pernyataan pada kuesioner valid.

Dalam penelitian ini digunakan uji reliabilitas setiap item pernyataan variabel yang dapat dilihat pada tabel 5.10 berikut ini. Berdasarkan tabel 5.11 ternyata koefisien determinasi R square menunjukkan nilai 0,629 yang berarti bahwa 62,9% variasi perubahan kinerja pegawai dapat dijelaskan/dipengaruhi oleh variabel bebas yaitu kompetensi (X1), pengalaman kerja. (X2), dan tingkat pendidikan (X3), sedangkan sisanya sebesar 37,1% dipengaruhi oleh variabel lain.

Tabel 5.2 : Karakteristik responden berdasarkan tingkat usia
Tabel 5.2 : Karakteristik responden berdasarkan tingkat usia

Pengujian Hipotesis

  • Pengujian Secara Simultan (Uji F )
  • Pengujian Secara Parsial (Uji T )

Asia Jaya Makmur Makassar akan meningkat, koefisiennya positif, artinya ada hubungan positif antara tingkat pendidikan dengan kinerja karyawan PT. Karena probabilitas 0,000 jauh lebih kecil dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa model regresi yang digunakan dapat meningkatkan kinerja atau kompetensi karyawan (X1), pengalaman kerja (X2) dan tingkat pendidikan (X3), yang secara bersama-sama mempengaruhi kinerja karyawan. Tujuan pengujian hipotesis secara parsial adalah untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen kompetensi (X1), pengalaman kerja (X2) dan tingkat pendidikan (X3) terhadap kinerja karyawan PT.

Berdasarkan hasil penelitian yang menguji pengaruh Kompetensi terhadap kinerja pegawai diperoleh thitung = 4,529 > t tabel = 1,705 dengan taraf signifikan = 0,000 yang lebih kecil dari taraf α. Berdasarkan hasil penelitian yang menguji pengaruh pengalaman kerja terhadap kinerja karyawan diperoleh nilai t hitung = 3,427 > t tabel = 1,705 dengan taraf signifikan = 0,004 yaitu lebih kecil dari taraf α = 5. Berdasarkan hasil penelitian yang menguji pengaruh tingkat pendidikan terhadap kinerja pegawai diperoleh nilai t hitung = 3,754 > t tabel = 1,705 dengan taraf signifikan = 0,003 yang lebih kecil dari taraf α = 5.

Hasil tersebut menunjukkan bahwa secara statistik semangat kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan di PT.

Tabel  5.13  diatas  diperoleh  F  hitung  =  8.842  >  F  tabel  =  2.98  serta  memiliki tingkat signifikan 0,000
Tabel 5.13 diatas diperoleh F hitung = 8.842 > F tabel = 2.98 serta memiliki tingkat signifikan 0,000

Pembahasan

  • Pengaruh Kompetensi Terhadap Kinerja Karyawan
  • Pengaruh Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja
  • Pengaruh Tingkat Pendidikan Terhadap Kinerja

Hal ini sejalan dengan penelitian pertama Ketut Edy Wirawan (2014) yang berjudul “Pengaruh kompetensi, pengalaman kerja dan tingkat pendidikan terhadap kinerja karyawan di PT. Terdapat pengaruh positif kompetensi, pengalaman kerja dan tingkat pendidikan terhadap karyawan kinerja pegawai, penelitian kedua dilakukan oleh Tri Nuruni (2014) dengan judul “Pengaruh Kompetensi, Tingkat Pendidikan dan Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Guru PAI di SD NEGERI Kecamatan Sidoharjo. Kompetensi, Tingkat Pendidikan dan Pengalaman Kerja Secara Bersama-sama Mempengaruhi Kinerja Guru, Penelitian ketiga yang dilakukan oleh Johanes Kurniawan (2015) berjudul “Pengaruh Kompetensi, Tingkat Pendidikan dan Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.

Dan yang keempat adalah penelitian yang dilakukan oleh Andika Dwi Putra (2017), Pengaruh Kompetensi, Tingkat Pendidikan dan Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Sehubungan dengan capaian pada judul “Pengaruh kompetensi, pengalaman kerja dan tingkat pendidikan di PT. Asia Jaya Makmur Makassar maka menjadi faktor yang tidak kalah pentingnya untuk diperhatikan dalam meningkatkan kinerja karyawan dengan menambahkan konsep kompetensi manusia sumber daya seperti aset berharga.

Berdasarkan hasil penelitian yang menguji pengaruh tingkat pendidikan terhadap kinerja pegawai diperoleh t hitung = 3,754 > t tabel = 1,705 dengan taraf signifikan = 0,003 lebih kecil dari taraf α = 5%. Hal ini sesuai dengan penelitian pertama yang dilakukan oleh Ketut Edy Wirawan (2014) berjudul “Dampak Kompetensi, Pengalaman Kerja dan. Karena tujuan dari jenjang pendidikan itu sendiri adalah untuk meningkatkan kinerja para karyawan yang tercipta bersama para personel di perusahaan tersebut, maka kualitas pekerjaan yang dilakukan sudah baik.

Asia Jaya Makmur Makassar, artinya semakin baik kompetensi yang diterapkan maka kinerja pegawai juga akan semakin meningkat. Asia Jaya Makmur Makassar yang artinya semakin baik pengalaman kerja maka semakin tinggi kinerja karyawan. Asia Jaya Makmur Makassar, artinya semakin baik tingkat pendidikan maka kinerja pegawai juga akan semakin meningkat.

Asia Jaya Makmur Makassar, untuk terus meningkatkan kompetensi karena berdampak positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai. Asia Jaya Makmur Makassar untuk selalu meningkatkan pengalaman kerja karyawan agar kinerja karyawan dapat terus meningkat karena pengalaman kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Asia Jaya Makmur Makassar, sehingga tingkat pendidikan menjadi perhatian untuk terus ditingkatkan, karena berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai.

Sehubungan dengan penulisan tesis diploma mahasiswa jurusan manajemen sumber daya manusia dengan judul “Pengaruh kompetensi, pengalaman kerja dan tingkat pendidikan terhadap kinerja karyawan di PT.

Gambar

Tabel 2.1 : Penelitian terdahulu
Tabel  5.1  diatas  menggambarkan  bahwa  dalam  penelitian  ini  jumlah  responden laki-laki sebanyak 28 orang dengan tingkat persentase sebesar 93% dan  responden perempuan sebanyak 2 orang dengan tingkat persentas 7 %
Tabel 5.2 : Karakteristik responden berdasarkan tingkat usia
Tabel 5.3 : Karakteristik responden berdasarkan masa kerja
+7

Referensi

Dokumen terkait

It also supports this study’s second hypothesis stating that newly appointed CEOs strengthen the positive influence of institutional ownership on the firm's dividend