• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh kompetensi profesional guru, fasilitas

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh kompetensi profesional guru, fasilitas"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU, FASILITAS BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS X SMAN 1 BASA

AMPEK BALAI TAPAN KABUPATEN PESISIR SELATAN

JURNAL

Oleh :

YESA ELJUNI SISDA NPM.11090176

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATRA BARAT

PADANG

2016

(2)
(3)

PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU, FASILITAS BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS X SMAN 1 BASA AMPEK BALAI

TAPAN KABUPATEN PESISIR SELATAN Oleh

Yesa Eljuni Sisda, Jolianis, Yulna Dewita Hia Mahasiswa dan Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP-PGRI Sumbar

Jl. Gunung Pangilun No. 1 Padang Telp.(0751) 7053731 Fax (0751)7053826 yeshaeljuni@yahoo.co.id, jolianiskoto@ymail.com,

yulnadewitahia@gmail.com ABSTRACT

This study aims to determine (1) Effect of professional competence of teachers on learning outcomes, (2) Effect of learning facilities for learning outcomes, (3) Effect of learning motivation on learning outcomes. This type of research is descriptive and associative. The population in this study were all grade X SMAN I Bases Ampek Tapan Hall South Coastal District. The research sample using simple random sampling technique with a total sample of 151 students. The instrument used for research in the form of closed questionnaire. The assay used in this study were (1) a descriptive analysis, (2) the classical assumption, (3) analsisi regression.

The results of data analysis showed that (1) the competence of teachers profsional partially positive and significant impact on student learning outcomes on economic subjects in class X SMA N I Bases Ampek Tapan Hall South Coastal District, (2) learning facilities partially positive and significant impact on student learning outcomes on economic subjects in class X SMA N I Bases Ampek Tapan Hall South Coastal District, (3) motivation to learn partially positive and significant impact on student learning outcomes on economic subjects in class X SMA N I Bases Ampek Tapan Hall South Coastal District, (4) the professional competence of teachers, learning resources and motivation to learn together perpengaruh positive and significant impact on student learning outcomes on economic subjects in class X SMAN I Bases Ampek Tapan Hall South Coastal District. In this study, there are significant teacher competence, learning, and motivation to learn that is equal to 63.60% and the remaining 36.40% influenced by other factors not included in this study.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Pengaruh kompetensi profsional guru terhadap hasil belajar, (2) Pengaruh fasilitas belajar terhadap hasil belajar, (3) Pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan asosiatif.

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh kelas X SMAN I Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan. Sampel penelitian menggunakan teknik simple random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 151 siswa. Instrumen yang digunakan untuk penelitian berupa angket tertutup.

Uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1) analisis deskriptif, (2) uji asumsi klasik, (3) analsisi regresi berganda.

Hasil analisa data menunjukkan bahwa (1) kompetensi profsional guru secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X SMA N I Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan, (2) fasilitas belajar secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X SMA N I Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan, (3) motivasi belajar secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X SMA N I Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan, (4) kompetensi profesional guru, fasilitas belajar dan motivasi belajar secara bersama-sama perpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X SMAN I Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan. Dalam penelitian ini terdapat pengaruh kompetensi guru, fasilitas belajar, dan motivasi belajar yaitu sebesar 63,60% dan sisanya 36,40% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dimasukan dalam penelitian ini.

(4)

PENDAHULUAN

Pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan karena sasarannya adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia. Tidak dapat dipungkiri bahwa kemajuan bidang ekonomi, politik, hukum, sosial budaya, militer, ilmu pengetahuan dan teknologi hanya dapat dicapai melalui proses pendidikan. Melalui proses pendidikan, suatu bangsa dapat mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan baik untuk menumbuh kembangkan watak kepribadian bangsa, memajukan kehidupan dan kesejahteraan bangsa dalam berbagai kehidupan.

Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas.

Pemerintah sampai saat ini masih mempercayakan sekolah sebagai lembaga pendidikan formal untuk melaksanakan proses pembelajaran guna mempersiapkan sumber daya manusia yang sesuai dengan yang diamanatkan dalam pembukaan undang-undang dasar 1945 dan Undang- Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan

yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Dilihat dari perkembangan pendidikan saat ini permasalahan mendasar yang dihadapi adalah rendahnya mutu pendidikan pada berbagai jenjang pendidikan, meskipun telah dilakukan berbagai upaya menuju perbaikan namun belum mencapai hasil sebagaimana yang diharapkan. Pada proses belajar mengajar banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar. Menurut (Hamalik, 2003) hasil belajar adalah tingkah laku yang timbul dari yang tidak tahu menjadi tahu, timbulnya pengertian baru, perubahan dalam sikap, keterampilan, menghargai perkembangan sifat-sifat sosial, emosional dan pertumbuhan jasmani. Hasil belajar juga merupakan patokan utama untuk melihat keberhasilan pendidikan yang diselenggarakan di sekolah, untuk itu hasil belajar yang di dapatkan siswa di sekolah harus mencapai KKM yang ditetapkan oleh sekolah tersebut. Kenyataan yang ada pada SMAN 1 Basa Ampek Balai tapan Kabupaten Pesisir selatan setelah dilakukan observasi pada siswa kelas X, menunjukkan hasil belajar ujian tengah semester pada mata pelajaran ekonomi masih rendah, rata- rata nilai ekonomi tiap kelas masih banyak yang belum mencapai KKM yang sudah ditetapkan di SMAN 1 Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan. Hal ini dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 1. Nilai Ujian Tengah Semester Ekonomi Siswa Kelas X SMA N 1 Basa Ampek Balai Tapan Tahun Ajaran 2014/2015.

No Kelas KKM Nilai Rata- rata

Jumlah siswa

Tuntas Tidak tuntas

1 X.1 80 81,94 36 25 69,44% 11 30,56%

2 X.2 80 78,33 36 22 61,11% 14 38,89%

3 X.3 80 79,06 32 23 71,88% 9 28,12%

4 X.4 80 77,65 34 22 64,71% 12 35,29%

5 X.5 80 76,25 36 21 58,33% 15 41,67%

6 X.6 80 77,19 32 21 65,63% 11 34,37%

7 X.7 80 73,89 36 20 30,56% 16 44,44%

Jumlah 242 154 88

Sumber: Guru ekonomi Kelas X SMA N 1 Basa Ampek Balai Tapan

(5)

Berdasarkan Tabel di atas, dapat dilihat hasil belajar siswa kelas X pada mata pelajaran ekonomi di SMAN 1 Basa Ampek Balai tapan Kabupaten Pesisir Selatan masih kurang memuaskan dan belum sesuai dengan apa yang diharapkan karena masih ada yang berada dibawah Kriteria Ketuntasan Minimun (KKM) yang ditetapkan disekolah SMAN 1 Basa Ampek Balai tapan Kabupaten Pesisir Selatan yaitu 80

Dilihat dari KKM ketujuh kelas, maka kelas X.1 yang tinggi nilai ekonominya dimana siswa yang tuntas 69,44% dengan jumlah siswa 25 orang dan siswa yang tidak tuntas 30,56% dengan jumlah siswa 11 orang. Sedangkan kelas X.7 yang paling rendah nilai ekonominya, dimana siswa yang tuntas 30,56% dengan jumlah siswa 20 orang dan siswa yang tidak tuntas 44,44% dengan jumlah siswa 16 orang.

Permasalahan ini timbul diduga karena pengaruh kompetensi profesional guru, fasilitas belajar dan motivasi belajar sehingga hasil belajar siswa rendah.

KAJIAN TEORI 1. Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan tolak ukur yang digunakan untuk menentukan tingkat keberhasilan siswa dalam mengetahui dan memahami suatu mata pelajaran. (Mudjiono, 2002) mengemukakan hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum belajar. Sedangkan menurut (Hamalik, 2003) hasil belajar adalah tingkah laku yang timbul dari yang tidak tahu menjadi tahu, timbulnya pengertian baru, perubahan dalam sikap, keterampilan, menghargai perkembangan sifat-sifat sosial, emosional dan pertumbuhan jasmani.

2. Kompetensi Profesional Guru

Kompetensi merupakan kemampuan dan berwenangan guru dalam melaksanakan profesi keguruannya. Kata “profesional”

berasal dari kata sifat yang berarti pencaharian dan sebagai kata benda yang berarti orang yang mempunyai keahlian seperti guru, dokter, hakim, dan sebagainya.

Dengan kata lain pekerjaan yang bersifat profesional adalah pekerjaan yang hanya dapat dilakukan oleh mereka yang khusus dipersiapkan untuk itu dan bukan pekerjaan

yang dilakukan oleh mereka yang karena tidak dapat memperoleh pekerjaan lain (Uzer, 2009). Dengan bertitik tolok pada pengertian ini, maka pengertian guru profesional adalah orang yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang keguruan sehingga ia mampu melakukan tugas dan fungsinya sebagai guru dengan kemampuan maksimal

.

3. Fasilitas Belajar

Menurut (Gie, 2002) fasilitas adalah persyaratan yang meliputi keadaan sekeliling tempat belajar dan keadaan jasmani siswa atau anak didik. Fasilitas belajar meliputi ruang kelas, papan tulis, alat tulis, meja, kursi, LCD, OHP, penerangan, buku pelajaran dan lain-lain. Djamarah (2008:95) fasilitas yaitu kelengkapan yang menunjang proses belajar anak disekolah.

4. Motivasi Belajar

Menurut (Mudjiono, 2002) motivasi belajar merupakan kekuatan mental yang mendorong terjadinya proses belajar. (Uno, 2010) menyatakan bahwa motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur-unsur yang mendukung.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah berupa deskriptif dan asosiatif. Menurut (Nana, 2002) penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi pada saat sekarang. Sedangkan penelitian asosiatif berguna untuk menganalisis pengaruh antara satu variabel dengan beberapa variabel lainnya (Sugiyono, 2013) Penelitian ini termasuk penelitian asosiatif karena bertujuan untuk mengetahui pengaruh atau hubungan antara dua variabel atau lebih yaitu Pengaruh Kompetensi Profesional Guru, Fasilitas Belajar dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas X SMAN 1 Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan.

.Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 1 Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X SMAN 1 Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan. Waktu

(6)

penelitian ini dilakukan pada bulan November 2015.

Polulasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa Kelas X SMAN 1 Basa Ampek Balai tapan kabupaten Pesisir selatan yang terdaftar di tahun ajaran 2014/2015 sebanyak 242 orang. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah Simple Random Sampling dalam penelitian ini jumbah sampel adalah 151 orang., kompetensi profesional guru, fasilitas belajar dan motivasi belajar, diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner yang telah diuji cobakan terlebih dahulu. Penyusunan angket atau kuesioner berpedoman kepada skala likert dengan beberapa alternatif jawaban dengan diberi bobot penilaian positif.

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis

induktif yang terdiri dari uji ramsey, uji like lihood, uji normalitas, uji multikolonialitas, uji heteroskedastisitas, uji autokorelasi dan regresi linear berganda.

HASIL BELAJAR

Hasil belajar yang dimaksud pada penelitian ini adalah dari nilai Mid Semester I mata pelajaran Ekonomi siswa kelas X SMAN 1 Basa Ampek Balai tapan Kabupaten Pesisir Selatan yang terdaftar pada tahun ajaran 2014/2015

.

Setelah melakukan penelitian terhadap 151 orang siswa mengenai hasil belajar ekonomi, maka secara terperinci pendistribusian data variabel hasil belajar ekonomi dapat dilihat pada Tabel 2 berikut.

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Pada Mata pelajaran Ekonomi

No Kelas Interval Frekuensi

Fi %

1 70-73 2 1

2 74-77 6 4

3 78-81 41 27

4 82-85 48 32

5 86-89 18 12

6 90-93 22 15

7 94-97 9 6

8 98-101 5 3

Jumlah 151

100 Rata-rata

Maksimum Minimum

Modus

85 100

70 70 Sumber: Olahan Data Primer, 2015

Dari Tabel 20 diatas menunjukkan bahwa nilai ujian tengah semester mata pelajaran ekonomi terdapat rata-rata sebesar 85, maksimum 100 dan minimum 70, dimana hasil belajar siswa kelas X SMA N 1 Basa Ampek Balai Tapan memiliki Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar 80.

Jika dilihat dari nilai ujian tengah semester mata pelajaran ekonomi didapat rata-rata sebesar 85. Berarti hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi siswa kelas X SMA N 1 Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan di kategorikan sangat baik karena sebanyak 143 orang (94%) dari jumlah siswa dalam penelitian

ini memiliki nilai ujian tengah semester mata pelajaran ekonomi diatas rata-rata.

(7)

PEMBAHASAN

1. Pengaruh Kompetensi Profesional GuruTerhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas X SMA N 1 Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan

Berdasarkan pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa kompetensi profesional guru berpengaruh positif terhadap hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi siswa kelas X SMA N 1 Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan. Hal ini dapat dilihat pada hasil uji t yang menyatakan bahwa thitung>ttabel (10,490>1,97612) dengan alpha 5%, dan sig<alpha (0,000<0,05). Hal ini berarti bahwa semakin baik kompetensi profesional guru maka akan semakin baik pula hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi siswa kelas X SMA N 1 Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan.

Selanjutnya berdasarkan hasil distribusi frekuensi yang diperoleh berdasarkan angket penelitian tentang kompetensi profesional guru maka diperoleh hasil per-indikator sebagai berikut: 1) menguasai landasan pendidikan dengan rata- rata skor sebesar 3,2 dan tingkat pencapaian respondennya (TCR) sebesar 64%. 2) menguasai bahan pengajaran dengan rata- rata skor sebesar 3,6 dan tingkat pencapaian respondennya (TCR) sebesar 73%. 3) penyusunan program pengajaran dengan rata-rata skor sebesar 3,6 dan tingkat pencapaian respondennya (TCR) sebesar 73%. 4) melaksanakan program pengajaran dengan rata-rata skor sebesar 3,6 dan tingkat pencapaian respondennya (TCR) sebesar 73%. 5) menilai hasil dan proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan dengan rata-rata skor sebesar 3,3 dan tingkat pencapaian respondennya (TCR) sebesar 65%.

Sedangkan total rata-rata skor yang diperoleh untuk variabel kompetensi profesional guru (X1) yaitu 3,5 dan rata-rata tingkat capaian respondennya (TCR) adalah 69% berada dalam ketegori sedang, hal ini dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden mendukung adanya pengaruh kompetensi profesional guru terhadap hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi siswa kelas X SMA N 1 Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan.

Jika dibandingkan hasil penelitian ini dengan penelitian terdahulu, maka kompetensi profesional guru sama-sama memiliki pengaruh yang positif terhadap hasil belajar siswa, hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian Edi yosi (2009) dengan judul

“Pengaruh kompetensi profesional guru dan proses belajar mengajar terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi dikelas X SMK 1 Lubuk sikaping” dengan hasil penelitian: Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kompetensi profesional guru dan hasil belajar.

Berdasarkan teori yang diungkapkan oleh Usman (2005:14) bahwa kompetensi profesional guru adalah kemampuan dan kewenangan guru dalam meningkatkan profesi keguruannya.

Sedangkan menurut Hamalik (2009:36) proses belajar dan hasil belajar para siswa bukan saja ditentukan oleh sikap, pola, struktur dan isi kurikulumnya, akan tetapi sebagian besar ditentukan oleh kompetensi profesional guru yang mengajar dan membimbing mereka. Seorang guru yang kompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif, menyenangkan dan akan lebih mampu mengelola kelasnya. Sehingga hasil belajar siswa akan mencapai pada tingkat yang optimal. Apabila seorang guru tersebut kurang berkompeten dalam mengajar dan membimbing mereka, maka hasil belajar siswa tidak akan optimal. Oleh karen itu kompetensi profesional guru dinilai sangat berpengaruh terhadap hasil belajar.

Dari uraian diatas kompetensi profesional guru berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi siswa kelas X SMA N I Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan. Peningkatan hasil belajar siswa ini dapat dilakukan dengan cara meningkatkan lagi kompetensi profesional guru dalam penguasaan metode dan penguasaan evaluasi dengan cara guru memberikan metode yang bervariasi dan pada setiap akhir pembelajaran guru memberikan latihan dan PR.

(8)

2. Pengaruh Fasilitas Belajar Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas X SMA N 1 Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan

Berdasarkan pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa fasilitas belajar berpengaruh positif terhadap hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi siswa kelas X SMA N 1 Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan. Hal ini dapat dilihat pada hasil uji t yang menyatakan bahwa thitung>ttabel (10,411>1,97612) dengan alpha 5%, dan sig<alpha (0,000<0,05). Hal ini berarti bahwa semakin baik fasilitas belajar maka akan semakin baik pula hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi siswa kelas X SMA N 1 Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan.

Selanjutnya berdasarkan hasil distribusi frekuensi yang diperoleh berdasarkan angket penelitian tentang fasilitas belajar maka diperoleh hasil per- indikator sebagai berikut: 1) gedung dengan rata-rata sebesar 2,9 dan tingkat pencapaian respondennya (TCR) sebesar 58%. 2) ruang kelas dengan rata-rata skor sebesar 3,6 dan tingkat pencapaian respondennya (TCR) sebesar 72%. 3) perpustakaan dengan rata- rata sebesar 3,7 dan tingkat pencapaian respondennya (TCR) sebesar 75%. 4) alat media pembelajaran dengan rata-rata sebesar 3,7 dan tingkat pencapaian respondennya (TCR) sebesar 75%. 5) buku pegangan dengan rata-rata sebesar 3,3 dan tingkat pencapaian respondennya (TCR) sebesar 65%.

Sedangkan total rata-rata skor yang diperoleh untuk variabel fasilitas belajar (X1) yaitu 3,5 dan rata-rata tingkat capaian responden (TCR) nya adalah 69% berada dalam ketegori sedang, hal ini dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden mendukung adanya pengaruh fasilitas belajar terhadap hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi siswa kelas X SMA N 1 Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan.

Jika dibandingkan hasil penelitian ini dengan penelitian terdahulu, maka fasilitas belajar sama-sama memiliki pengaruh yang positif terhadap hasil belajar siswa, hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian Ridho Akbar (2012) dengan judul “Pengaruh minat

belajar dan fasilitas belajar disekolah terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMAN Padang panjang” dengan hasil penelitian: Terdapat pengaruh yang signifikan antara fasilitas belajar disekolah terhadap hasil belajar.

Berdasarkan teori yang diungkapkan oleh Aunurahman (2010:195) fasilitas merupakan segala sesuatu yang dapat memudahkan dan memperlancar pelaksanaan belajar. Meskipun fasilitas belajar hanya sebagian kecil dari faktor- faktor yang mempengaruhi belajar, namun keberadaannya tidak bisa diabaikan begitu saja. Sebab tanpan adanya fasilitas belajar kegiatan belajar mengajar tidak akan terlaksana dengan baik sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Fasilitas belajar sangat dibutuhkan dalam kegiatan belajar mengajar secara formal yang pada umumnya berlangsung disekolah. Oleh karena itu fasilitas belajar memberikan pengaruh terhadap hasil belajar. Menurut Dimyati &

Mudjiono (2006:249) menyatakan bahwa

“lengkapnya sarana dan prasarana pembelajaran merupakan kondisi pembelajaran yang baik”.

Dari uraian diatas fasilitas belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi siswa kelas X SMA N I Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan.

Peningkatan hasil belajar siswa ini dapat dilakukan dengan cara lebih melengkapi fasilitas belajar dalam sarana dan prasarana.

3. Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas X SMA N 1 Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan

Berdasarkan pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa motivasi belajar berpengaruh positif terhadap hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi siswa kelas X SMA N 1 Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan. Hal ini dapat dilihat pada hasil uji t yang menyatakan bahwa thitung>ttabel (9,420>1,97612) dengan alpha 5%, dan sig<alpha (0,000<0,05). Hal ini berarti bahwa semakin baik motivasi belajar maka akan semakin baik pula hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi siswa kelas X SMA N 1 Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan.

(9)

Selanjutnya berdasarkan hasil distribusi frekuensi yang diperoleh berdasarkan angket penelitian tentang motivasi belajar maka diperoleh hasil per- indikator sebagai berikut: 1) tekun menhadapai tugas (suka bekerja keras) dengan rata-rata skor sebesar 3,3 dan tingkat pencapaian respondennya (TCR) sebesar 66%. 2) ulet menghadapi kesulitan (tidak mudah putus asa) dengan rata-rata skor sebesar 3,4 dan tingkat pencapaian respondennya (TCR) sebesar 67%. 3) menunjukan minat untuk sukses terhadap mata pelajaran ekonomi dengan rata-rata skor sebesar 3,4 dan tingkat pencapaian respondennya (TCR) sebesar 67%. 4) mempunyai orientasi kemasa yang akan datang dengan rata-rata skor sebesar 3,3 dan tingkat pencapaian respondennya (TCR) sebesar 66%.

Sedangkan total rata-rata skor yang diperoleh untuk variabel motivasi belajar (X3) yaitu 3,3 dan rata-ratatingkat capaian responden (TCR) nya adalah 67% berada dalam ketegori sedang, hal ini dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden mendukung adanya pengaruh yang positif antara motivasi belajar terhadap hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi siswa kelas X SMA N 1 Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan.

Jika dibandingkan hasil penelitian ini dengan penelitian terdahulu, maka motivasi belajar sama-sama memiliki pengaruh yang positif terhadap hasil belajar siswa, hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian Nirmala Destikha (2010) dengan judul “Pengaruh kompetensi profesional, motivasi belajar dan lingkungan keluarga terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMAN kabupaten sumedang” dengan hasil penelitian: Terdapat pengaruh yang signifikan antara kompetensi profesional, motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa.

Berdasarkan teori yang diungkapkan oleh Sardiman ( 2004:75) bahwa motivasi merupakan faktor internal yang paling berpengaruh dalam proses belajar dan hasil belajar. Dimana motivasi merupakan daya penggerak didalam diri siswa yang menimbulkan, menjamin kelangsungan dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar dapat tercapai. Dengan kata lain, seorang siswa yang memiliki inteligensi

yang cukup tinggi bisa saja gagal karena kekurangan motivasi, hasil belajar akan optimal kalau ada motivasi yang tepat.

Sehingga dalam hal ini motivasi berpengaruh terhadap hasil belajar. Selain itu menurut donald (dalam Sardiman, 2014:73) motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.

Dari uraian diatas motivasi belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi siswa kelas X SMA N I Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan.

Peningkatan hasil belajar siswa ini dapat dilakukan dengan cara meningkatkan lagi motivasi belajar siswa dalam memberikan penguatan dan fasilitas belajar disekolah kepada siswa, agar siswa tersebut lebih giat dan tekun dalam belajar, sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.

4. Pengaruh Kompetensi Profesional Guru, Fasilitas Belajar, dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas X SMA N 1 Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan.

Berdasarkan pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh kompetensi profesional guru, fasilitas belajar, dan motivasi belajar, secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi siswa kelas X SMA N 1 Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan. Hal ini dapat dilihat pada tabel yang menyatakan bahwa nilai >Ftabel (85,674>3,06) dan sig<alpha (0,000<0,05).

Sedangkan berdasarkan hasil pengujian koefisien determinasi diperoleh hasil nilai R square sebesar 0,636 yang artinya 63,60% perubahan pada variabel hasil belajar, dapat dijelaskan oleh variabel kompetensi profesional guru, fasilitas belajar, dan motivasi belajar sedangkan sisanya sebesar 36,40% disumbangkan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.

Hal ini berarti bahwa semakin baik kompetensi profesional guru, fasilitas belajar, dan motivasi belajar maka akan semakin baik pula hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi siswa, begitu juga

(10)

sebaliknya apabila semangkin rendah kompetensi profesional guru, fasilitas belajar, dan motivasi belajar maka akan semangkin rendah pula hasil belajar yang diperoleh oleh siswa pada mata pelajaran ekonomi.

Jadi dapat disimpulkan bahwa variabel kompetensi profesional guru, fasilitas belajar, dan motivasi belajar secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi siswa kelas X SMA N 1 Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan. Oleh karena itu untuk meningkatkan hasil belajar dapat diupayakan dengan meningkatkan kompetensi profesional guru, fasilitas belajar, dan motivasi belajar.

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Variabel kompetensi profesional guru berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi siswa kelas X SMAN 1 Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan. Hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien sebesar 0,353 sedangkan untuk nilai thitung (10,490)>ttabel (1,65704) dengan nilai signifikan< (0,000<0,05). Berarti ada pengaruh antara kompetensi profesional guru terhadap hasil belajar dengan artian apabila kompetensi profesional guru ditingkatkan sebesar satu satuan maka hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi siswa kelas X SMAN 1 Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan akan meningkat pula sebesar 0,353 satuan.

2. Variabel fasilitas belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi siswa kelas X SMA N 1 Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan.

Hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien sebesar sebesar 0,362 sedangkan untuk nilai thitung (10,411)>ttabel (1,65704) dengan nilai signifikan< (0,000<0,05).

Berarti ada pengaruh antara fasilitas belajar terhadap hasil belajar dengan artian apabila fasilitas belajar ditingkatkan sebesar satu satuan maka hasil belajar pada mata pelajaran

ekonomi siswa kelas X SMA N 1 Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan akan meningkat pula sebesar 0,362 satuan.

3. Variabel motivasi belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi siswa kelas X SMA N 1 Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan.

Hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien sebesar sebesar 0,380 sedangkan untuk nilai thitung (9,420)>ttabel (1,65704) dengan nilai signifikan< (0,000<0,05). Berarti ada pengaruh antara motivasi belajar terhadap hasil belajar dengan artian apabila motivasi belajar ditingkatkan sebesar satu satuan maka hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi siswa kelas X SMA N 1 Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan akan meningkat pula sebesar 0,380 satuan.

Berdasarkan kesimpulan di atas maka penulis dapat memberikan saran atau masukan sebagai berikut:

1. Secara teori motivasi belajar mampu mempengaruhi hasil belajar. Penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi belajar yang ada pada diri siswa masih berada pada kategori sedang. Dimana tingkat ketercapaian responden terendah berada pada indikator mempunyai orientasi kemasa yang akan datang pada pernyataan nomor 4 dengan kategori sedang. Oleh karena itu penulis menyarankan kepada siswa agar lebih meningkatkan motivasi belajarnya terutama dalam mempunyai orientasi kemasa yang akan datang, agar hasil belajar dapat dicapai dengan maksimal.

2. Selanjutnya kompetensi profesional guru juga mampu mempengaruhi hasil belajar.

Berdasarkan data yang diperoleh dari lapangan terlihat bahwa kompetensi profesional guru yang dimiliki oleh guru ekonomi di SMA N I Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan masih berada pada kategori sedang. Hal tersebut terdapat pada indikator menguasai landasan pendidikan pada pernyataan nomor 1. Oleh karena itu agar kompetensi profesional guru bisa meningkat untuk kedepannya maka penulis memberikan saran kepada guru ekonomi agar lebih menguasai landasan

(11)

pendidikan, agar tercapai hasil belajar yang maksimal.

3. Selanjutnya fasilitas belajar juga mampu mempengaruhi hasil belajar. Berdasarkan data yang diperoleh dari jawaban responden dilapangan, ternyata fasilitas belajar yang dimiliki SMA N I Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan masih dalam kategori sedang.

Hal tersebut terdapat pada indikator gedung pada pernyataan nomor 1. Oleh karena itu agar hasil belajar biasa meningkat maka penulis menyarankan kepada sekolah agar lebih memperhatikan dan meningkatkan lagi fasilitas belajar terutama gedung sekolah, supaya tercapai hasil belajar yang maksimal.

4. Selanjutnya penulis juga memberikan saran kepada peneliti selanjutnya dengan indikator yang sama, agar bisa menggunakan hasil penelitian ini sebagai panduan dan juga sebaiknya memperhatikan indikator-indikator yang lebih dominan mempengaruhi hasil belajar, agar hasil yang diperoleh lebih baik dari hasil penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

Gie, T. L. (2002). Doc3.pd. In Cara Belajar Yang efisien (Pusat Kema).

Yogyakarta.

Hamalik, O. (2003). Doc1.pdf. In Proses Belajar Mengajar (Bumi Aksar).

Jakarta.

Mudjiono, D. dan. (2002). Doc4.pd. In Belajar Dan Pembelajaran (Rineka Cip). Jakarta.

Nana, S. (2002). Doc6.pdf. In Dasar- Dasar Proses Belajar Mengajar (SInar Baru). Bandung.

Sugiyono. (2013). Doc7.pd. In Metode Penelitian Kuantitatif Dan R & D (Alfabeta). Bandung.

Uno, H. B. (2010). Doc5.pd. In Teori Motivasi Dan Pengukurannya (PT.

Bumi A). Jakarta.

Uzer, U. M. (2009). Doc2.pd. In Menjadi Guru Profesional (PT. Remaja).

Bandung.

Referensi

Dokumen terkait

Abstract- The aim of this paper is to study of dependence of EL brightness on the applied voltage and dependence of threshold voltage on temperature of ZnS: Mn thin film EL devices The