• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Konflik..., Natasha Firidwiputri Witjaksono, Ma.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Pengaruh Konflik..., Natasha Firidwiputri Witjaksono, Ma."

Copied!
164
0
0

Teks penuh

Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti mengangkat judul “Pengaruh Konflik Tugas, Konflik Hubungan Dan Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada Ernst & Young Indonesia)”. Kedelapan penelitian tersebut membuktikan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel konflik tugas, konflik hubungan dan stres kerja terhadap kinerja karyawan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konflik tugas, konflik hubungan dan stres kerja terhadap kinerja karyawan.

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi disiplin ilmu Manajemen Sumber Daya Manusia khususnya dalam membahas pengaruh konflik tugas, konflik hubungan dan stres kerja terhadap kinerja karyawan.

Gambar 1.1 Indeks Daya Saing Global Indonesia
Gambar 1.1 Indeks Daya Saing Global Indonesia

Manajemen Sumber Daya Manusia

Penelitian ini diharapkan dapat mengidentifikasi hubungan atau pengaruh variabel konflik tugas, konflik hubungan dan stres kerja terhadap kinerja karyawan sehingga berkontribusi membantu perusahaan objek penelitian untuk terus meningkatkan prestasi kerja dengan mengembangkan dan memaksimalkan sumber daya manusia yang ada. dimiliki oleh ERNST & JONG INDONESIA. Manajemen Sumber Daya Manusia dapat dianggap sebagai seperangkat kebijakan yang koheren dengan landasan ideologis dan filosofis. Manajemen Sumber Daya Manusia mencakup (a) orang-orang yang mengelola aktivitas, kebijakan, dan praktik yang dapat digunakan perusahaan untuk bersaing secara efektif saat ini, dan (b) berbagai kekuatan yang berubah (misalnya, pesaing baru, teknologi baru, restrukturisasi perusahaan, hukum, dan masalah sosial) yang perlu dipahami dan ditanggapi oleh organisasi untuk memastikan mereka dapat bersaing secara efektif dalam jangka panjang. Seperti disebutkan (Poole, 1990), landasan teori manajemen sumber daya manusia memadukan unsur multidisiplin dan interdisipliner.

Stres Kerja

Artinya stres dapat memberikan dampak negatif atau positif terhadap psikologi dan fisiologi (Robbins. Szilagyi, 1990) dalam (Gitosudarmo dan Nyoman, 2000) mengemukakan bahwa ada tiga komponen utama stres, yaitu Pertama, komponen stimulus meliputi kekuatan-kekuatan yang menyebabkan stres. menyebabkan hal itu terjadi, ketegangan atau stres. Seperti disebutkan di atas, rangsangan stres dapat berasal dari lingkungan eksternal, organisasi, dan individu.

Setidaknya ada dua respons stres yang paling sering diidentifikasi, yaitu frustrasi dan kecemasan.

Konflik

Konflik antar staf lini seringkali muncul karena adanya perbedaan persepsi mengenai keterlibatan staf (ahli) dalam proses pengambilan keputusan oleh manajer lini. Menurut (Jehn, 1997), ada tiga jenis konflik yang terjadi dalam organisasi, yaitu konflik tugas, konflik hubungan, dan konflik proses. Konflik hubungan berfokus pada hubungan interpersonal, dan konflik proses itu sendiri menyangkut proses pelaksanaan tugas dan sumber daya.

Pembagian dua jenis konflik menurut (Jehn, 1997) menunjukkan adanya hubungan atau pengaruh antara konflik dengan kinerja pegawai dalam suatu organisasi.

Konflik Tugas

Integrasi

Mendominasi

Menghindari

Konflik Hubungan

Mewajibkan

Pemaksaan adalah perilaku yang mirip dengan "integrasi", salah satu taktik pengaruh sosial yang diidentifikasi oleh (Yukl dan Tracey, 1992). Perilaku kontraproduktif seperti ini akan menimbulkan konflik hubungan antar pihak (Yuki & Tracey, 1992; Ferris, Hakim, Rowland, & Fitzgibbons, 1994; Wayne, Liden, Graf & Ferris, 1997).

Kinerja Karyawan

Rerangka Konseptual 30

Pengaruh Konflik Hubungan terhadap Kinerja Karyawan

Konflik hubungan mengacu pada perselisihan sosial-emosional atau antarpribadi yang biasanya disertai dengan perasaan negatif dan dapat menimbulkan permusuhan (Jehn, 1995). Konflik hubungan juga terjadi karena perbedaan pendapat antar anggota tim, sehingga dapat menimbulkan kecurigaan, ketidakpercayaan, dan kebencian antar anggota (Bradford, dkk. dalam Wibisono, 2006). Menurut (Jehn, 1995), konflik hubungan mendorong karyawan untuk menghindari bekerja dengan orang yang tidak dapat mengendalikan emosinya, yang pada akhirnya secara tidak langsung dapat menurunkan kinerja karyawan.

Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa konflik hubungan berpengaruh negatif terhadap kinerja karyawan.

Pengaruh Stres Kerja terhadap Kinerja Karyawan

Penelitian ini mengulas penelitian yang menghubungkan konflik tugas, konflik hubungan, dan stres kerja terhadap kinerja karyawan. Data dikumpulkan oleh pihak lain dari berbagai sumber seperti buku, media internet, jurnal penelitian yang berkaitan dengan topik penelitian tersebut (Malhotra, 2010). Model yang jumlah parameter estimasinya lebih besar dari jumlah data yang diketahui (varians dan kovarians variabel yang diamati).

Ciri dari persamaan ini adalah hanya mempunyai 1 data saja, sedangkan variabel yang dicari mempunyai 2 nilai. Kesimpulannya pada model underidentified SEM dapat mempunyai derajat kebebasan = jumlah data yang diketahui - jumlah parameter estimasi < 0. b). Model dengan jumlah estimasi parameter yang sama dengan data yang diketahui. Persamaan yang baru teridentifikasi dapat menggunakan pendekatan 2 persamaan dengan 2 variabel (X+Y=10 dan X+2Y=16).

Persamaan ini menunjukkan bahwa terdapat 2 buah data yang digunakan untuk mengevaluasi 2 nilai variabel dan nilai tersebut akan menghasilkan X=4 dan Y=6. Dari penjelasan di atas, peneliti dapat menghitung besarnya derajat kebebasan dengan mencocokkan persamaan-persamaan tersebut, Derajat kebebasan adalah persamaan yang sama dengan banyaknya data yang diketahui dikurangi dengan banyaknya nilai taksiran. Dimana s‟=(𝑆11,𝑆21,𝑆22,…,

Model jenuh adalah model yang datanya diketahui banyak, dengan kata lain derajat kebebasannya sama dengan nol, dan mempunyai tingkat kecocokan model yang paling baik terhadap data tersebut. Dalam penelitian ini, tiga parameter goodness of fit dipilih, termasuk chi-kuadrat bernorma, RMSEA, dan CFI.

Gambar 2.1 Rerangka Pemikiran
Gambar 2.1 Rerangka Pemikiran

Sejarah Singkat Ernst & Young Indonesia

Fokusnya adalah pada pemeriksaan perusahaan, apakah pihak manajemen telah melakukan kecurangan terhadap perusahaan. 4) Perubahan iklim dan keberlanjutan. Mungkin layanan terkait peristiwa ekonomi di suatu negara (politik) atau peraturan terkait peringatan global. Jenis yang ditawarkan EY cukup beragam, ada yang menangani masalah serius seperti Transfer Pricing, Cross Border Tax, ada juga layanan yang ditawarkan masih normal seperti layanan PPN, GTS dan pajak pribadi.

Layanan yang ditawarkan dapat mencakup nasihat transaksi dalam proses akuisisi bisnis, nasihat transaksi terkait perpajakan, operasional transaksi perusahaan, dan lain-lain.

Uji Validitas dan Reliabilitas (Pre-Test) 65

Hasil Uji Reliabilitas (Pre-Test)

Uji reliabilitas dilakukan untuk mengukur konsistensi dan reliabilitas indikator pertanyaan dalam kuesioner terhadap variabel. Menurut Malhotra (2010), indikator penjelas pada kuesioner dinyatakan reliabel, konsisten dan relevan terhadap variabel dengan melihat nilai cut-off Cronbach’s alpha ≥ 0,60. Sumber : Hasil pengolahan data yang dilakukan pemeriksa dengan menggunakan SPSS 21. Berdasarkan hasil pada Tabel 4.2 diatas terlihat bahwa seluruh variabel penelitian yaitu Konflik Tugas, Konflik Hubungan, Stres Kerja dan Kinerja Karyawan mempunyai Cronbach’s alpha ≥ 0,60.

Hasil tersebut menunjukkan bahwa jika indikator pernyataan-pernyataan dalam kuesioner ditanyakan kepada responden yang sama dan berbeda, maka hasilnya akan cenderung konstan dan konsisten.

Profil Responden 68

Usia

Pendidikan Terakhir

Dari Gambar 4.3 diatas terlihat bahwa mayoritas tingkat pendidikan responden adalah Strata I (S1) sebanyak 105 orang atau 96,3% dari total responden, kemudian Pascasarjana (S2/S3) sebanyak 3 orang atau persentase 2,8%.

Lama Bekerja

Hasil Analisis Data 71

  • Identifikasi Model
  • Estimasi Model
    • Sample Size
    • Uji Normalitas Data
  • Hasil Uji Pengukuran Model (Measurement Model Fit)
    • Uji Validitas dan Reliabilitas
  • Hasil Uji Model Keseluruhan (Overall Model Fit)
    • Goodness of Fit
    • Hasil Analisis Model Keseluruhan (Overall Model Fit)

Berdasarkan hasil pengolahan data pada Tabel 4.4 terlihat bahwa uji normalitas umum (normalitas multivariat) distribusi data tidak normal karena nilai angka multivariat sebesar 6,150 yang menunjukkan bahwa nilai tersebut tidak berada di antara nilai tersebut. nilai -2,58 dan +2,58. Berdasarkan hasil tabel 4.5 diatas terlihat bahwa variabel observasi pada penelitian ini mempunyai nilai factor loading lebih dari ≥ 0,50 dan mencapai ≥ 0,70, sehingga dapat disimpulkan validitas variabel observasi terhadap validitas variabel yang diteliti. variabel laten valid karena memenuhi kriteria validitas. Selain itu Tabel 4.5 di atas juga menunjukkan bahwa seluruh nilai Construct Reliability (CR) ≥ 0,70 dan seluruh nilai Variance Extracted (VE) ≥ 0,50.

Berdasarkan tabel 4.6 di atas terlihat bahwa salah satu ukuran GOF yaitu Chi-Square (χ²) menunjukkan kesesuaian yang buruk. Oleh karena itu, model secara keseluruhan menunjukkan bahwa data secara umum baik (good fit) terhadap model SEM. Analisis model secara keseluruhan berkaitan dengan koefisien atau parameter yang menunjukkan hubungan sebab akibat atau pengaruh variabel laten terhadap variabel laten lainnya, sesuai dengan kerangka konseptual penelitian.

Konflik tugas berpengaruh negatif terhadap kinerja karyawan Berdasarkan hasil pengujian data diperoleh nilai estimasi sebesar -0,357 dengan p-value. Dengan demikian, Konflik Tugas mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan dan hipotesis dapat diterima. Dengan demikian, Konflik Hubungan mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan dan hipotesis dapat diterima.

Stres kerja berpengaruh negatif terhadap kinerja karyawan. Berdasarkan hasil pengujian data diperoleh nilai estimasi sebesar -0,448 dengan p-value. Dengan demikian stres kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan dan hipotesis dapat diterima.

Tabel  4.3  dibawah  ini  merupakan  hasil  output  AMOS  yang  menunjukkan  nilai  df sebesar  164
Tabel 4.3 dibawah ini merupakan hasil output AMOS yang menunjukkan nilai df sebesar 164

Pembahasan 82

Hasil penelitian ini menyatakan bahwa konflik tugas, konflik hubungan, dan stres kerja mempunyai hubungan negatif terhadap kinerja karyawan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti, implikasi manajerial dapat diberikan kepada Ernst & Young Indonesia sebagai pihak yang menciptakan lapangan kerja. Berdasarkan hasil penelitian tersebut terbukti terdapat pengaruh negatif antara konflik hubungan yang dirasakan karyawan terhadap kinerja karyawan.

Berdasarkan hasil data kuesioner, pertanyaan TC1 dan TC5 berada di atas rata-rata TC sebesar 4,3, karena karyawan Ernst&Young Indonesia yang menjadi sampel penelitian ini berpendapat bahwa hal tersebut sering terjadi di lingkungan Ernst&Young Indonesia sehingga dapat menurunkan kinerja. Karyawan Ernst&Young Indonesia. Sumber : Hasil pengolahan kuesioner menggunakan Microsoft Excel Berdasarkan hasil data kuesioner, pertanyaan RC4 berada di atas rata-rata RC sebesar 5,2 karena karyawan Ernst&Young Indonesia yang menjadi sampel penelitian ini berpendapat bahwa hal tersebut sering terjadi di lingkungan Ernst&Young Indonesia yang dapat menurunkan kinerja karyawan Ernst & Young Indonesia. Sumber : Hasil pengolahan kuesioner dengan Microsoft Excel Berdasarkan hasil data kuesioner, pertanyaan WS1 dan WS3 berada di atas rata-rata WS sebesar 3,8 karena karyawan Ernst&Young Indonesia yang menjadi sampel penelitian ini berpendapat bahwa hal tersebut sering terjadi di Ernst&Young Indonesia lingkungan yang dapat menurunkan kinerja karyawan Ernst&Young Indonesia.

Dengan menggunakan studi penelitian mengenai konflik tugas, konflik hubungan dan stres kerja pada Ernst & Young Indonesia yang dapat menurunkan prestasi kerja karyawan Ernst & Young Indonesia, diperoleh kesimpulan sebagai berikut. Dalam penelitian ini terbukti bahwa Konflik Tugas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan Ernst & Young Indonesia. Dalam penelitian ini terbukti bahwa Stres Kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan pada Ernst & Young Indonesia.

Konflik dalam perusahaan sering sekali terjadi, seperti konflik pekerjaan yang saya angkat pada penelitian saya yaitu konflik tugas pada auditor junior di Ernst&Young Indonesia termasuk dalam kategori tinggi. Dan juga untuk menciptakan iklim kerja yang baik, adanya harmonisasi dan situasi yang kondusif sehingga dapat mengurangi konflik hubungan yang terjadi di lingkungan Junior Auditor Ernst&Young Indonesia. Apalagi dalam hal ini karyawan merasa tertekan atau terdesak waktu dan karyawan cepat merasa gugup atau gelisah karena pekerjaan yang dihadapi oleh karyawan junior di Ernst&Young Indonesia.

Untuk penelitian selanjutnya dapat mengubah subjek penelitian yang nantinya dapat dikembangkan lebih lanjut dan tidak berhenti di Ernst&Young Indonesia.

4. Tabel 4.8 Nilai Rata-rata Kuisioner TC (Task Conflict/Konflik Tugas) Variabel Indikator   Nilai Variabel
4. Tabel 4.8 Nilai Rata-rata Kuisioner TC (Task Conflict/Konflik Tugas) Variabel Indikator Nilai Variabel

Referensi

Dokumen terkait