• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KUALITAS INJECTOR PADA SISTEM PEMBAKARAN MESIN INDUK DI KAPAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH KUALITAS INJECTOR PADA SISTEM PEMBAKARAN MESIN INDUK DI KAPAL "

Copied!
39
0
0

Teks penuh

Apabila pernyataan diatas ternyata tidak benar, maka saya sendiri akan menerima sanksi yang dijatuhkan oleh Politeknik Pelayaran Surabaya. Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala kuasa, nikmat, rahmat dan rahmat yang telah diberikan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah terapan ini. Karya ilmiah terapan ini disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan Program Pendidikan dan Pelatihan Kelautan DIPLOMA III Politeknik Pelayaran Surabaya dengan memperoleh gelar.

Penulis sangat menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam karya ilmiah terapan ini, baik dari segi penyajian materi maupun teknik penulisannya. Segenap Taruna POLTEKPEL Surabaya yang turut mendorong terselesaikannya karya ilmiah terapan ini khususnya angkatan VIII Tahun 2017. Akhir kata penulis berharap semoga karya ilmiah terapan ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya. serta tambahan kajian, ilmu kelautan dan pelatihan operasional kapal.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu memberikan bimbingan dan perlindungan dalam melakukan penelitian yang selanjutnya akan disajikan dalam bentuk karya ilmiah. Oleh karena itu penulis mengkaji permasalahan terkait dampak kualitas injektor terhadap sistem pembakaran utama mesin kelautan dan upaya apa yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan pemeliharaan injektor? Tujuannya untuk mengetahui penyebab tidak berfungsinya injektor secara maksimal pada sistem pembakaran pada mesin induk dan mengetahui upaya apa saja yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pemeliharaan injektor.

Therefore, the authors investigate the problem related to the cause of injection work is not optimal in the combustion system on the mother machine and what efforts can be made to optimize the treatment of injectors.

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Tekanan udara berupa kabut yang melalui injektor ini hanya terjadi satu kali dalam setiap siklusnya yaitu pada setiap akhir langkah kompresi sehingga setelah dilakukan penyemprotan pada kapasitas tertentu dimana kondisi kabut sempurna maka injektor dilengkapi dengan jarum yang berfungsi untuk menutup atau membuka port injektor sehingga kelebihan bahan bakar non-kabut akan dialihkan kembali ke bagian lain atau tangki bahan bakar sebagai aliran berlebih (pengisian). Untuk menjaga agar injektor selalu mampu mengatomisasi bahan bakar dengan sempurna, maka harus dilakukan perawatan yang rutin dan terjadwal sesuai dengan buku petunjuk agar pembakaran pada ruang silinder dapat maksimal. Dengan demikian, gangguan pada injektor sangat mempengaruhi proses pembakaran sehingga mempengaruhi tenaga mesin yang dihasilkan.

Dari uraian di atas terlihat jelas bahwa injektor yang beroperasi kurang maksimal dapat mengganggu proses penginjeksian bahan bakar ke dalam silinder sehingga mengakibatkan pembakaran tidak sempurna pada ruang bakar sehingga akan menurunkan tenaga yang dihasilkan oleh mesin induk.

TUJUAN PENELITIAN

Mengingat luasnya pembahasan permasalahan ini, maka penulis menyadari keterbatasan ilmu dan pengetahuan yang dimilikinya, sehingga pembahasan proposal ini perlu dijawab agar dapat memberikan wawasan yang sangat bermanfaat bagi taruna atau pembaca lainnya. Memberikan pengetahuan kepada pembaca kapan terjadi masalah dan cara mengatasinya pada area injektor pada sistem pembakaran mesin utama. Penelitian ini dapat digunakan oleh perusahaan pelayaran sebagai dasar untuk menetapkan kebijakan baru dalam manajemen pemeliharaan.

Pada penelitian sebelumnya tentang injektor, Rinaldi (2013) menjelaskan secara detail dengan judul Pengaruh Tekanan Injektor Terhadap Konsumsi Bahan Bakar Pada Mesin Diesel. Analisis ini dirancang untuk mengetahui seberapa besar pengaruh tekanan injektor terhadap penghematan bahan bakar pada mesin diesel OTSUKA. Dan yang akan saya jelaskan dalam penelitian saya adalah mencari tahu penyebab dan akibat apakah injector bisa berfungsi maksimal atau tidak.

LANDASAN TEORI

  • Teori singkat tentang pembakaran mesin induk
  • Bagian bagian dari injector Bagian-bagian injector antara lain
  • Cara kerja injector
  • Pembersihan
  • Keuntungan jika injector bekerja optimal

Menurut Muchlis (2012) salah satu komponen utama pada sistem bahan bakar solar adalah injektor atau alat penyemprot atau nozzle. Injektor beroperasi menyalurkan bahan bakar solar dari pompa injektor ke silinder pada setiap akhir langkah kompresi dimana piston (piston) mendekati posisi titik mati atas. Jadi kelebihan bahan bakar yang tidak berkabut akan mengalir kembali ke bagian lain atau masuk ke tangki bahan bakar sebagai luapan (overfill).

Pada mesin diesel terdapat injektor yang berfungsi sebagai pengaman agar bagian injektor tidak berubah pada saat injeksi bahan bakar. Bahan bakar bertekanan tinggi mengalir dari pompa injeksi melalui saluran oli ke kolam oli di bagian bawah badan nosel. Ketika pompa injeksi berhenti mengalirkan bahan bakar, tekanan bahan bakar turun dan pegas tekanan mengembalikan jarum nosel ke posisi semula (menutup saluran bahan bakar).

Sebagian bahan bakar yang tersisa di antara jarum nosel dan badan nosel melumasi seluruh komponen dan kembali ke pipa pelimpah. Hal ini menyebabkan proses deformasi bahan bakar menjadi tidak sempurna dan hal ini dapat mengakibatkan proses pembakaran menjadi kurang sempurna. Jika O-ring injector rusak maka harus segera diganti untuk mencegah kebocoran bensin yang akan mengganggu konsumsi bahan bakar kapal.

Pada mesin induk, bahan bakar akan bercampur dengan cepat dengan udara yang bertekanan tinggi sebelum dibakar. Dalam hal ini laju pembakaran tergantung pada baik buruknya pencampuran antara udara dan bahan bakar. Bersihkan injektor diesel dan hilangkan endapan minyak berat di dalamnya.

Kemampuan injektor dalam mengalirkan bahan bakar kemudian diukur (flow test) dan terakhir dilakukan simulasi penggunaan. Jika bocor di bodi, berbahaya bagi mesin, karena bahan bakar bisa menetes ke bagian luar mesin. Bisa saja terpicu, namun jika jarum nosel bocor, bahan bakar akan terus mengalir meski injektor ditutup.

Oleh karena itu, injektor akan menerima arus untuk membuka jarum nosel dan mengalirkan bahan bakar dengan tekanan tertentu selama 15 detik. Sedangkan tekanan bahan bakar saat pengujian biasanya 5 bar, lebih tinggi pada kondisi mesin sekitar 3-4 bar.

Gambar 2.1. Komponen injector
Gambar 2.1. Komponen injector

KERANGKA PENELITIAN

Menurut Widopo (2016) injektor merupakan komponen mesin induk yang sangat penting karena fungsinya untuk mengatomisasi bahan bakar pada ruang bakar dan injektor bekerja tanpa gangguan pada saat mesin induk hidup atau pada saat pengangkutan. Oleh karena itu diperlukan manajemen perawatan dan perbaikan yang baik agar injektor tetap optimal dan dapat berfungsi secara maksimal. Komponen-komponen pada ruang bakar seperti piston dan silinder tidak cepat aus akibat pelumasan yang tidak sempurna karena lubang keluarnya oli pelumas dari liner terhalang oleh sisa-sisa pembakaran yang menempel pada dinding liner.

Prinsip pembentukan kabut adalah dengan mendorong bahan bakar berbentuk cairan dengan tekanan sangat tinggi melalui lubang yang sangat kecil pada nosel. Jadi jika tekanan yang diinginkan tidak tercapai, bahan bakar tidak dapat berkabut dengan baik. Dari sini kita dapat mengetahui bahwa pompa bahan bakar bertekanan tinggi sangat mempengaruhi kerja injektor.

Berdasarkan wacana di atas maka permasalahan tersebut dapat dicari solusinya dan sebaiknya dikurangi bahkan dicegah dengan menerapkan beberapa strategi perawatan yang tepat agar tidak mengganggu operasional kapal. Penanganan yang meliputi perhatian, pengawasan, pemeliharaan, perbaikan dan faktor sumber daya manusia sebagai operator pelaksana dalam menciptakan kondisi siap beroperasinya mesin induk kapal, yang pada prinsipnya memerlukan penanganan dan pemeliharaan yang efektif dan efisien, diharapkan dapat menunjang kelancaran operasional angkutan berjadwal. oleh perusahaan pelayaran. .

Gambar 2.6. kerangka Pemikiran
Gambar 2.6. kerangka Pemikiran

Jenis Penelitian

Tempat Dan Waktu Penelitian

Jenis dan seumber data

  • Jenis data
  • Sumber data

Data yang biasa peneliti peroleh langsung dari kru mesin (sedangkan sumber data yang digunakan penulis terdiri dari kru yang mempunyai tugas di ruang mesin) melalui pertanyaan terkait kinerja injektor baik saat mengalami masalah maupun dalam keadaan normal, pembahasan kinerja Penginjeksian injektor pada pembakaran biasanya dilakukan pada saat ilmuwan sedang bertugas di kapal, pada saat rapat, dan pada saat langsung melakukan perbaikan pada injektor. Data ini merupakan data yang diperoleh langsung dari kapal dengan melakukan wawancara langsung kepada chief engineer dan KKM terkait Data tersebut merupakan data yang diperoleh dari literatur dan artikel yang berkaitan dengan permasalahan serta merupakan data pelengkap dari data primer yang diperoleh dari perusahaan dan hal-hal lain yang berkaitan dengan penelitian ini.

Penulis memperoleh data sekunder melalui wawancara dan perbincangan langsung dengan para awak kapal yang nantinya pada saat taruna sedang berlatih berlayar di kapal tersebut.

Metode Pengumpulan Data

  • Metode Lapangan (Field Research)
  • Metode Dokumentasi

Dengan metode ini data yang diperoleh lebih praktis dan obyektif, karena tidak semua permasalahan yang ada di kapal dapat dijelaskan secara rinci dalam buku petunjuk atau buku lain, namun juga berdasarkan pengalaman para insinyur dan kepala ruang mesin selama mereka bekerja. berlayar. Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis dengan cara membaca arsip-arsip yang ada di ruang mesin. Dan segala permasalahan yang penulis alami sehubungan dengan kinerja injektor yang tidak maksimal dalam pembakaran yang selanjutnya dapat penulis analisa dan kaitkan dengan peranan pemeliharaan dan perbaikan mesin pendingin.

Tinjauan Kepustakaan (Library Research)

  • Metode Studi Pustaka

Teknik Analisis Data

Penyajian Data

  • Kesimpulan

Zack92aria.blogspot.com), diakses 7 April Injector (http://muchlisariwayanto.blogspot.com, diakses 7 April 2016).

Gambar

Gambar 2.1. Komponen injector
Gambar 2.2. Pengeluaran udara  Setelah itu mulai langkah kerja sebagai berikut:
Gambar 2.4. Test tekanan penyemprotan  c.  Spray test
Gambar 2.3. Pemeriksaan kebocoran
+3

Referensi

Dokumen terkait

The focus of the article is the Christian therapeutical value of film therapy – the process of using movies made for the big screen or television for therapeutic purposes – and how it

I Op de Vendutie Op deVendutie BAZAR.. too Shirt' : beschadli4