• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Risiko Kredit, Risiko Likuiditas, Permodalan, Efisiensi dan PDRB terhadap Profitabilitas Bank Pembangunan Daerah (BPD) Konvensional Tahun 2015-2019 - IBS Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Pengaruh Risiko Kredit, Risiko Likuiditas, Permodalan, Efisiensi dan PDRB terhadap Profitabilitas Bank Pembangunan Daerah (BPD) Konvensional Tahun 2015-2019 - IBS Repository"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

Pengaruh Risiko Kredit, Risiko Likuiditas, Permodalan, Efisiensi dan PDRB terhadap Profitabilitas Bank

Pembangunan Daerah (BPD) Konvensional Tahun 2015-2019

Oleh

Christina Wijayanti 20182111008

PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN STIE INDONESIA BANKING SCHOOL

JAKARTA 2021

(2)

HALAMAN PERSETUJUAN TESIS Kami yang bertanda tangan di bawah ini:

Ass.Prof. Dr. Sparta., SE.,Ak.,ME.,CA.

menyatakan bahwa tesis berjudul:

Pengaruh Ri siko Kredit, Risiko Likuidi tas , Permodal an, Ef isiens i dan PDRB terhad ap Profitab il ita s Bank Pemban gunan Daerah (B PD) Konvension al Tahun 2015 -2019

Yang disusun oleh:

Christina Wijayanti (20182111008 )

dapat diajukan pada Sidang Tesis Program Magister Manajemen Indonesia Banking School yang akan diselenggarakan pada tanggal/bulan/tahun ____ / Februari / 2021

Jakarta, Februari 2021 Pembimbing

(Ass.Prof. Dr. Sparta., SE.,Ak.,ME.,CA.)

(3)

HALAMAN PENGESAHAN TESIS

Judul Tesis:

Pengaruh Ris iko Kred it, Risiko Likui ditas , Permodalan , Efisiensi dan PDRB terhadap P rofi tabili tas Bank Pembangunan Daerah (B PD) Konvensi onal Tahun 2015 -2019

Tesis ini telah dipertahankan di hadapan Dewan Penguji Ujian atau Sidang Tesis Program Studi Magister Manajemen STIE Indonesia Banking School dan dinyatakan LULUS, pada tanggal Februari 2021

Jakarta, Februari 2021 Ketua Sidang

(……….)

Penguji I Penguji II

(………) (………)

Direktur Program

(………..)

(4)

HALAMAN PERNYATAAN TIDAK MELAKUKAN PLAGIASI

SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini saya,

Nama : Christina Wijayanti

Nomor Induk Mahasiswa : 20182111008

Dengan ini menyatakan dengan sebenarnya menjamin bahwa tesis yang dibuat dan disampaikan kepada Program Studi Magister Manajemen STIE Indonesia Banking School,

berjudul: Pengaruh Risiko Kredi t, Risi ko Likuiditas, Permodal an, Efisiensi dan PDRB terhadap Profitabilitas Bank Pembangunan Daerah (B PD) Konvension al T ahun 2015 -2019

Merupakan karya sendiri yang tidak dibuat dengan melanggar ketentuan plagiarisme.

Saya menyatakan memahami tentang adanya larangan plagiarisme tersebut dan dapat menerima segala konsekuensi jika melakukan pelanggaran menurut ketentuan peraturan perundang-undangan dan peraturan lain yang berlaku di lingkungan Indonesia Banking School. Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan dari pihak manapun.

Jakarta, Februari 2021

Christina Wijayanti 20182111008

Meterai Rp.6000,-

(5)

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

Sebagai sivitas akademik STIE Indonesia Banking School, saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Christina Wijayanti

NIM : 20182111008

Program Studi : Master Magister Manajemen

demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada STIE Indonesia Banking School Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-exclusive Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul:

Pengaruh Ris iko Kred it, Risiko Likui ditas , Permodalan , Efisiensi dan PDRB terhadap Profi tabili tas Bank Pembangunan Daerah (B PD) Konvensi onal Tahun 2015 -2019

beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Noneksklusif ini STIE Indonesia Banking School berhak menyimpan, mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan memublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.

Dibuat di Jakarta Pada tanggal:

Yang menyatakan,

( Christina Wijayanti )

(6)

Abstrak

Penelitian ini dilakukan untuk menguji Pengaruh Risiko Kredit, Risiko Likuiditas, Efisiensi, Permodalan dan PDRB terhadap Profitabilitas dengan variabel dependent Return On Asset (ROA). Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling Bank Pembangunan Daerah (BPD) Konvensional di Indonesia dengan kriteria yang menyajikan laporan keuangan periode 2015- 2019. Teknik analisis data yang digunakan adalah model regresi data panel fixedeffect. Variabel BOPO dan PDRB adalah rasio yang paling berpengaruh signifikan terhadap nilai Return on Assets (ROA) karena setiap kenaikan rasio BOPO berpengaruh signifikan terhadap penurunan nilai ROA dan PDRB berpengaruh signifikan terhadap kenaikan rasio nilai ROA. Rasio NPL, LDR dan CAR tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ROA Bank Pembangunan Daerah.

Kata Kunci :

Risiko Kredit, Risiko Likuiditas, Efisiensi, Permodalan, Loan to Deposit Ratio (LDR), Non Performing Loan (NPL), Biaya Operasi Pendapatan (BOPO), Return on Asset (ROA), PDRB dan Bank Pembangunan Daerah (BPD) Konvensional.

(7)

Abstract

This research was conducted to test the effect of Credit Risk, Liquidity Risk, Efficiency, Capital on Profitability and PDRB (Product Domestic Regional Brutto) with the dependent variable Return On Asset (ROA). The sampling technique used was purposive sampling of Conventional Regional Development Banks (BPD) in Indonesia with criteria that present financial reports for the 2015-2019 period. The data analysis technique used is the fixedeffect panel data regression model. The BOPO and PDRB variables are the ratios that have the most significant effect on the return on assets (ROA) because each increase in the BOPO ratio has a negative effect on the decrease in the value of ROA and LDR has a positive effect on the increase in the ratio of the ROA value. The NPL, LDR and CAR ratio’s do not significantly influence the ROA of Regional Development Banks.

Keywords :

Credit Risk, Liquidity Risk, Efficiency, Capital, Loan to Deposit Ratio (LDR), Non Performing Loans (NPL), Operating Income Costs (BOPO), Return on Assets (ROA) and Conventional Regional Development Banks (BPD).

(8)

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Error! Bookmark not defined.

1.2 Identifikasi Masalah Error! Bookmark not defined.3

1.3 Pembatasan Masalah Error! Bookmark not defined.3

1.4 Perumusan Masalah Error! Bookmark not defined.4

1.5 Tujuan Penelitian Error! Bookmark not defined.4

1.6 Manfaat Penelitian 15 1.7 Sistematikan Penulisan 16

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Kajian Pustaka 18 2.1.1 Perbankan 18

2.1.2 Risiko Perbankan 24

2.1.2.1 Risiko Kredit 25

2.1.2.2 Risiki Likuiditas 26

2.2 Kinerja Bank 28

2 .2.1 Pengukuran Kinerja Bank 28

2.3 Efesiensi Bank 30

2.4 Permodalan 31

2.5 Penelitian Sebelumnya 32

2.6 Kerangka Pemikiran 44

2.7 Hipotesis 46

(9)

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian 48

3.2 DesainPenelitian 49

3.3 Teknik Pengambilan Sampel 50 3.4 Teknik Pengumpulan Data 51 3.5 Variabel Penelitian dan Definisi Operational Variabel 52

3.5.1 Variabel Independen 52

3.5.2 Variabel Dependen 54

3.6 Analisis Data 56 3.6.1 Analisa Statistik Deskriptif 56

3.6.2 Analisis Regresi Data Panel 56

3.6.3 Uji Asumsi Klasik 60 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Populasi dan Sampel 95

4.2 Hasil Pengolahan Data Penelitian 95 4.2.1 Analisa Statistik Deskriptif 95

4.2.2 Uji Model dengan Pooled Least Square 99

4.2.3 Uji Model dengan Fixed Effect Model 100

4.2.4 Uji model dengan Random Effect Model 102

4.2.5 Uji Chow Test 103

4.2.6 Uji LM 104

4.2.7 Uji Hausman Test 104

4.2.8 Uji Asumsi Klasik 105

(10)

4.2.8.1 Uji Multikolinearitas 105

4.2.8.2 Uji Heteroskedastisitas 106

4.3 Analisis Persamaan Regresi Data Panel Model Return On Assets 107

4.4 Hasil Uji-t 109

4.5 Analisis Pengaruh Risiko Kredit, Risiko Likuiditas, Permodalan, Eifisiensi Dan PDRB terhadap Profitabilitas Bank Pembangunan Daerah (BPD) Konvensional 111

4.5.1 Analisis Pengaruh Risiko Kredit Terhadap Profitabilitas BPD Konvensional 111

4.5.2 Analisis Pengaruh Risiko Likuiditas Terhadap Profitabilitas BPD Konvensional 112

4.5.3 Pengaruh Permodalan Terhadap Profitabilitas BPD Konvensional 114

4.5.4 Pengaruh Efisiensi Terhadap Profitabilitas BPD Konvensional 115

4.5.5 Pengaruh PDRB Terhadap Profitabilitas BPD Konvensional 116

4.6 Implikasi Manajerial 116

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 120

5.2 Keterbatasan Penelitian 120

5.3 Saran 121 TABEL

DAFTAR PUSTAKA

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bank adalah suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara dua pihak, dimana satu pihak yang memiliki dana (surplus unit) dan satu lainnya pihak yang memerlukan dana (deficit unit). Peranan bank bagi masyarakat individu maupun masyarakat bisnis sangat penting bahkan bagi suatu negara, bank dianggap sebagai lembaga yang memiliki peran serta dalam perekonomian suatu negara (Ismail, 2010). Sebuah perusahaan perbankan perlu melakukan penilaian kinerja keuangan serta bagian ini perlu mendapatkan perhatian khusus, bagaimana cara pengelolaan asset yang dimiliki oleh perusahaan (Permatasari dkk, 2017).

Menurut Santoso dan Sukihanjani (2013) bank memiliki kewajiban memperoleh kepercayaan dari masyarakat karena hal tersebut sangat berperan dalam menjalankan fungsi operasional bank supaya perusahaan dapat bekerja secara efektif dan efisien dalam mencapai tingkat profitabilitas dan rentabilitas sesuai dengan target masing-masing. Besar kecilnya risiko terkadang menjadi pertimbangan masyarakat dalam memilih jenis bank yang dipercaya, salah satunya bank milik

(12)

pemerintah, dimana didalamnya BPD termasuk bank yang dimiliki sahamnya oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Masyarakat lebih mempercayakan dananya pada bank milik pemerintah karena dianggap pemerintah mampu meng- cover dana jika terjadi likuidasi, dengan begitu bagi masyarakat bank pemerintah lebih memberikan rasa aman.

Perbankan diharapkan mampu bersaing mempertahankan kesehatan perusahaan, sehingga laba menjadi sesuatu yang penting diraih. Laba yang diperolah dapat dimanfaatkan untuk mendanai segala jenis biaya–biaya operasional bank. Laba dalam penggunaannya selain untuk menutupi kewajiban-kewajiban oleh perusahaan, laba juga dapat digunakan kedalam bentuk ekspansi investasi. `

Bagi setiap perusahaan memperoleh laba adalah menjadi hal yang sangat penting didapatkan (Sianturi, 2012). Profitabilitas sebuah bank dapat dilihat dari laba yang diperoleh oleh perusahaan tersebut. Menurut Brigham dan Houston (2011), dalam bukunya menyatakan definisi profitabilitas adalah hasil akhir dari sejumlah kebijakan dan keputusan yang dilakukan oleh perusahaan. Profitabilitas sebagai salah satu acuan dalam mengukur besarnya laba menjadi begitu penting untuk mengetahui apakah perusahaan telah menjalankan usahanya secara efisien.

Efisiensi sebuah usaha baru dapat diketahui setelah membandingkan laba yang diperoleh dengan aset atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Sama seperti pernyataan Pandia (2012) rasio profitabilitas adalah alat ukur yang digunakan dalam mengukur efektivitas perusahaan memperoleh laba.

(13)

Dalam menjalankan kegiatannya bank akan di hadapkan dengan berbagai risiko. Untuk itu dalam menghadapi risiko yang akan terjadi dan untuk meningkatkan kinerja bank, maka bank harus menerapkan manajemen risiko.

Menurut Darmawi (2014) risiko yang sering di hadapi oleh bank adalah risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko operasional. Risiko kredit adalah risiko yang timbul karena kegagalan nasabah dalam memenuhi kewajiban. Untuk mengukurnya digunakan rasio NPL (Non Performing Loan) yaitu total kredit macet dibagi total kredit yang di berikan.

Selain risiko kredit dan risiko likuiditas, permodalan merupakan faktor penting sebagai sumber dana operasional bank. Tanpa modal yang cukup kegiatan operasional bank akan terganggu. Oleh karena itu perlu penilaian terhadap permodalan yang dimiliki oleh bank. Penelitian terdahulu juga menjelaskan bahwa variabel permodalan yang di proksikan rasio CAR berpengaruh positif signifikan terhadap variabel ROA (Lestari; Rendyka, 2014). Menurut Yuanjuan (2012) CAR selain mencerminkan risiko bank juga menjadi benchmark dari asset-liability management dengan bank lain. Pendapat tersebut didukung oleh Wibowo (2013) yang menyatakan bahwa CAR mencerminkan modal sendiri perusahaan untuk menghasilkan laba. Semakin besar CAR maka semakin besar kesempatan bank dalam menghasilkan laba karena dengan modal yang besar manajemen bank sangat leluasa dalam menempatkan dananya ke dalam aktivitas investasi yang menguntungkan atau pun menyalurkan kredit kepada masyarakat. Sesuai dengan

(14)

pendapat Buyuksalvarci (2011) terdapat hubungan positif antara CAR dan profitabilitas. Javaid dan Anwar (2011) mengemukakan bahwa permodalan yang diukur dengan total ekuitas dibagi total aset merupakan penilaian kecukupan modal yang mengindikasikan kesehatan lembaga keuangan dan menunjukkan kemampuan bank untuk menyerap kerugian serta menangani eksposur risiko dengan ekuitas saham.

Efisiensi operasional juga diperlukan oleh bank dalam menjalankan kegiatan usahanya karena menyangkut persoalan biaya yang akan digunakan atau dikeluarkan oleh bank dalam menjalankan kegiatan usahanya. Bank diharapkan dapat meminimalisir biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan yang dijalankan dan tidak melebihi batas pengeluaran agar tidak terjadi kerugian pada bank. Jika biaya yang dikeluarkan lebih besar dibanding dengan pendapatan yang diterima oleh bank, maka hal tersebut dapat mengakibatkan berkurangnya laba atau profitabilitas bank.

Efisiensi operasional dapat diukur melalui rasio BOPO (Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional). Seperti yang disampaikan Saputra dan Budiasih (2016) efisiensi operasional bank dapat dilihat dari rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional. Biaya operasional merupakan biaya yang dikeluarkan oleh pihak bank dalam menjalankan aktivitasnya sehari-hari meliputi: biaya gaji, biaya pemasaran, biaya bunga. Sedangkan pendapatan operasional merupakan pendapatan yang diterima oleh pihak bank yang diperoleh melalui penyaluran kredit dalam bentuk suku bunga (Prasanjaya dan Ramantha, 2013). Dengan pernyataan

(15)

tersebut dapat dikatakan apabila BOPO memiliki nilai yang besar berarti lebih banyak dana yang dikeluarkan akibat biaya-biaya yang melebihi batas sehingga pendapatan yang diperoleh bank semakin menipis dan akhirnya berdampak pada menurunnya profitabilitas bank

Menurut Attar dkk (2014) bila NPL tinggi, maka laba sebuah bank akan menururn. Hal ini dikarena ROA dan ROE pun ikut menurun. Profitabilitas merupakan tolak ukur kinerja perbankan, profitabilitas suatu perusahaan dapat menggunakan rasio Return On Asset (ROA). ROA penting bagi bank karena ROA digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Menurut Taswan (2010) ROA mengindikasikan kemampuan bank menghasilkan laba dengan menggunakan asetnya. Semakin besar ROA suatu bank, maka semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank dari segi penggunaan aktiva.

Berdasarkan hasil penelitian terdahulu, mengindikasikan adanya research gap dalam penelitian ini. Hal tersebut dijelaskan sebagai berikut:

1. Untuk penelitian tentang bagaiamana pengaruh risiko kredit terhadap profitabilitas, Pratiwi dan Wiagustini (2015) dan Warsa dan Mustanda (2016) telah melakukannya dan menunjukkan hasil bahwa NPL berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA. Penilitian sama tapi hasil berbeda juga terjadi pada penelitian Buchory (2015) dan

(16)

Harun (2016), dimana NPL berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap profitabilitas (ROA).

2. Prasetyo dan Darmayanti (2015) serta Santoso (2016) telah melakukan penelitian pengaruh risiko kredit terhadap profitabilitas dan hasilnya menunjukkan bahwa LDR berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA. Berbeda dengan hasil diatas penilitian yang dilakukan oleh Pratiwi dan Wiagustini (2015) serta Puspitasari dkk (2016) menunjukkan hasil LDR berpengaruh positif akan tetapi tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA. Penilitian serupa juga dilakukan Kristianti dkk (2016) menunjukkan hasil berbeda juga, LDR berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA.

3. Permodalan juga memiliki pengaruh terhadap profitabilitas seperti hasil penilitian Olson & Zoubi (2011),Wityasari & Pangestuti (2014) dan Islam & Nishiyama (2016) menunjukkan hasil bahwa CAR berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA. Beda lagi hasil Buchory (2016) Sudarmawanti & Purnomo (2015) menunjukkan hasil yang berbeda, dimana CAR berpengaruh negatif tetapi tidak signifikan terhadap profitabilitas (ROA).

4. Pendapat berbeda kembali ditemui dari hasil penelitian pengaruh variabel efisiensi operasional atau BOPO terhadap profitabilitas. BOPO yang diteliti oleh Pratiwi dan Wiagustini (2015) dan Harun, Mismiwati

(17)

(2016) mendapatkan hasil bahwa BOPO memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA. Dan beda lagi penelitian Havidz dan Setiawan (2015) menunjukkan hasil bahwa BOPO berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA.

Perkembangan perbankan terus meningkat, terutama perkembangan Bank Pembangunan Daerah (BPD) semenjak diberlakukannya otonomi daerah yang serentak sejak tanggal 1 Januari 2001. Sesuai dengan Undang Undang No.13 tahun 1962 Tentang Ketentuan–ketentuan Pokok Bank Pembangunan Daerah, BPD berdiri memiliki tujuan untuk pemerataan pembangunan seluruh daerah di Indonesia. Dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga keuangan daerah, BPD mampu meningkatkan perekonomian masyarakat di daerah. Hasilnya pada tahun 2015 silam Laporan Keuangan Bank Pembangunan Daerah menjadi laporan keuangan terbaik sepanjang tahun itu serta mendapatkan penghargaan dari Bursa Efek Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan Indonesia.

Bank Pembangunan Daerah (BPD) merupakan salah satu badan usaha milik daerah (saham terbesar sebagian milik pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota) yang bertugas mengembangkan perekonomian dan menggerakan pembangunan daerah melalui kegiatannya sebagai bank. BPD memiliki peran strategis dalam mendorong perekonomin daerah dan wilayah operasional BPD memang lebih dominan di daerah (Hamudy, 2013).

(18)

Ditengah perlambatan laba industry perbankan, BPD justru membukukan pertumbuhan laba pada tahun 2013. Pada agustus 2013 laba bank milik pemerintah daerah tumbuh 22.36% lebih tinggi dari posisi tahun 2012 atau hanya 14.82%.

Kenaikan pertumbuhan laba BPD terjadi karena pertumbuhan kredit, hingga Agustus 2013, pertumbuhan kredit BPD mencapai 22,97% atau naik dibandingkan periode yang sama tahun lalu hanya berada 22.34%, padahal secara industry laju kredit sedang melambat di level 22.1 % (Wisnu, 2013).

Dari uraian diatas maka peneliti tertarik untuk mengetahui lebih jauh tentang efisiensi terhadap pertumbuhan laba pada Bank Pembangunan Daerah (BPD) yang ada di Indonesia, guna melihat tingkat profitabilitas dari keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan oleh bank sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan di masa datang.

Adapun dari 26 BPD yang ada di Indonesia 24 diantaranya adalah BPD Konvensional., dan 2 lagi BPD Syariah. Peneliti menjadikan 24 BPD Konvensional sebagai sampel karena BPD Konvensional dirasa lebih memiliki jangkauan lebih luas dan lebih memiliki peranan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah. Dikatakan demikian karena BPD Konvensional sudah ada yang go public bahkan menjadi salah satu kekuatan persaingan dengan Bank Umum.

Di Indonesia terdapat dua jenis bank konvensional yaitu Bank Umum Konvensional dan Bank Pembangunan Daerah (BPD) Konvensional. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan bank umum konvensional sebagai pembanding

(19)

indicator variable yang akan di teliti. Bank Umum Konvensional tersebut merupakan bank umum 5 tebesar di Indonesia yaitu BRI, Mandiri, BNI, BTN, dan BCA.

Tabel 1.1 Kinerja Bank Umum Milik Negara Konvensional dan Bank Pembangunan Daerah ( BPD) Konvensional periode 2015 - 2019

Sumber : data OJK yang telah diolah Tahun

NPL LDR BOPO CAR ROA

BUK BPDK BUK BPDK BUK BPDK BUK BPDK BUK BPDK 2015 2.23 3.11 90.31 76.57 72.18 93.79 18.86 21.90 3.09 2.71 2016 2.62 3.19 88.76 75.37 73.23 96.03 21.17 21.32 2.84 2.88 2017 2.39 3.22 88.63 76.12 70.52 91.96 20.47 21.83 2.95 2.64 2018 2.21 2.67 91.91 77.27 69.79 91.66 20.46 21.93 3.00 2.50 2019 2.68 2.50 9.10 77.84 73.58 86.97 20.96 21.87 2.62 2.35

(20)

Grafik 1.1 Kinerja Bank Umum Konvensional dan BPD Konvesional periode 2015-2019

Sumber : Data OJK yang telah diolah

Table di atas merupakan table kinerja Bank Umum Konvensional (BUK) dan Bank Pembangunan Daerah (BPD) Konvensional periode 5 tahun dari tahun 2015-2019 dengan variable NPL, LDR, BOPO, CAR dan ROA.

Berdasarkan table diatas rasio NPL antara BUK dan BPD Konvensional selalu lebih besar NPL BPD Konvensional dari tahun 2015 hingga 2018, namun di

2017 2018 2019

(21)

tahun 2019 NPL BPD Konvensional berada di bawah BUK sebesar 0,18 point atau sekitar 2,68% untuk BUK dan 2,50% untuk BPD Konvensional. Hal ini dikarenakan pertumbuhan kredit perbankan hanya 6,08% year on year (yoy) atau jauh di bawah tahun sebelumnya yang sebesar 11,7%. Menurut Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso, (Bisnis Indonesia.com, 2019) ada hal fundamental yang membuat kredit melambat, karena korporasi di Indonesia lebih banyak menggunakan sumber pembiayaan dari offshore.

Bank Umum Milik Negara mempunyai rata-rata NPL sebesar 3,48% lebih besar dibandingkan dengan rasio NPL Bank Umum Swasta Nasional yaitu sebesar 2,85%. Rasio Non Performing Loan Aktiva produktif bermasalah (NPL) merupakan aktiva produktif dengan kualitas aktiva kurang lancar, diragukan, dan macet.

Perbandingan antara kredit macet dengan total kredit yang diberikan. Semakin besar tingkat NPL maka bank tersebut dalam suatu masalah akan semakin besar, jadi NPL harus kecil persentase nya. Standar terbaik NPL menurut Bank Indonesia adalah bila NPL berada dibawah 5%.

Bank Umum Milik Negara mempunyai rata-rata LDR sebesar 70,06% lebih kecil dibandingkan dengan rasio LDR Bank Umum Swasta Nasional yaitu sebesar 70,40%. Rasio LDR adalah perbandingan antara pemberian pembiayaan terhadap Dana Pihak Ketiga. Semakin tinggi nilai rasio ini, semakin rendah kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah akan semakin besar.

(22)

Bank Umum Milik Negara mempunyai rata-rata BOPO sebesar 80,83% lebih besar dibandingkan dengan rasio BOPO Bank Umum Swasta Nasional yaitu sebesar 78,55%. Rasio BOPO digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen dalam mengendalikan biaya operasional terhadap pendapatan operasional.Semakin kecil rasio ini berarti semakin efisien biaya operasional yang dikeluarkan sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil.Hal ini menunjukkan bahwa selama tahun 2003-2012 Bank Swasta memiliki BOPO yang lebih baik daripada dibanding dengan Bank Swasta. Akan tetapi, perbedaan tersebut hanya sebesar 1,28%.

Bank Umum Milik Negara mempunyai rata-rata CAR sebesar 18,11% lebih kecil dibandingkan dengan rasio CAR Bank Umum Swasta Nasional yaitu sebesar 18,64%. CAR adalah rasio kecukupan modal yang berfungsi menampung risiko kerugian yang dari kegiatan perkreditan dan perdagangan surat-surat berharga.Semakin tinggi nilai rasio CAR maka semakin baik kemampuan permodalan suatu bank.Peraturan Bank Indonesia Nomor 10/15/PBI/2008 menetapkan nilai CAR minimal adalah 8%. Hal ini pada menunjukkan bahwa selama tahun 2003-2012 Bank Swasta memiliki CAR yang lebih baik daripada di banding dengan Bank Pemerintah.

Akan tetapi, perbedaan tersebut hanya sebesar 0,43%.

Bank Umum Milik Negara mempunyai rata-rata ROA sebesar 2,50% lebih besar dibandingkan dengan rasio ROA Bank Umum Swasta Nasional yaitu sebesar 2,37%. Rasio ROA adalah ukuran kemampuan manajemen dalam memperoleh laba

(23)

sebelum pajak dan bunga yang dihasilkan dari rata-rata total aset bank yang bersangkutan.Semakin besar ROA, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai lembaga keuangan sehingga kemungkinan suatu lembaga keuangan dalam kondisi bermasalah semakin kecil. Hal ini menunjukkan bahwa selama tahun 2003- 2012 Bank Pemerintah memiliki ROA yang lebih baik daripada disbanding dengan Bank Swasta. Akan tetapi, perbedaan tersebut hanya sebesar 0,14%.

Seperti pada table 1.2 Kinerja BPD 5 tahun terkahir dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 1.2 Kinerja BPD 5 tahun terakhir Tahun

NP L BOPO LDR CAR ROA

%

2015 3.11 76.57 93.79 21.90 2.71 2016 3.19 75.37 96.03 21.32 2.88 2017 3.22 76.12 91.96 21.83 2.64 2018 2.67 77.27 91.66 21.93 2.50 2019 2.50 77.84 86.97 21.87 2.35

Sumber : Data diolah dari Annual Report dan OJK periode 2015 – 2019

Grafik 1.2 Kinerja BPD selama 5 tahun terakhir(2015-2019)

(24)

Grafik diatas merupakan gambaran keadaan kondisi NPL, BOPO, LDR, CAR dan ROA pada Bank Pembangunan Daerah di Indonesia dalam kurun waktu 5 tahun.Pada garis vertical menunjukkan persentasi dari tingkat rasio (0-100%) sedangkan garis horizontal menunjukkan jumlah tahun yang menjadi indikator (2015- 2019).

NPL Bank Pembangunan Daerah (BPD)di Indonesia mengalami fluktuasi dari tahun 2015 hingga 2019. Ditahun 2015 angka NPL BPD menembus hingga 3,11%.

Di tahun 2016 mengalami kenaikan 0,08 poin menjadi 3,19%. Dan di tahun 2017 pun masih naik meskipun tidak significant menjadi 3,22%. Tetapi di tahun 2018 NPL mengalami penurunan 0,55 poin menjadi 2,67%. Penururnan diikuti tahun berikutnya

(25)

yaitu 2019, NPL berada diangka 2,50%. Ini memperlihatkan trend NPL BPD di Indonesia telah menerapkan sistem manajemen risiko yang baik.

Pada rasio LDR di tahun 2015 dengan angka 93,79% dan ditahun 2016 naik signifikan menjadi 96,03%. Ditahun 2017 ke 2018 LDR BPD mengalami penurunan dari 91,96% menjadi 91,66% dan tahun 2019 LDR kembali turun signifikan 4,69 point menjadi 86,97%.

BOPO pada Bank Pembangunan Daerah mengalami pergerakan yang variatif, Pada tahun 2015ke 2016 BOPO mengalami penurunan1,2% dari 76,57%menjadi 75,37%. Pada tahun 2017 hingga 2019 naik masing-masing 0,98 point menjadi 76,12% kemudianditahun 2018 naik 1,15 poin menjadi 77,27% dan tahun 2019 naik menjadi 77,84%.

Pada indeks rasio CAR, sangat fluktuatif tiap tahunnya. Pada tahun 2015 ke 2016 mengalami penurunan dari 21,90% menjadi 21,32%. Kemudian di tahun 2017dan 2018 naik kembali menjadi 21,83% dan di tahun 2018 menjadi 21,93%.

Namun pada tahun 2019 turun 0,06 point menjadi 21,87%.

Indeks persentase rasio ROA dalam 5 tahun, mengalami tren yang unik.Dalam rentang waktu 2015 hingga 2019, secara garis besar ROA mengalami persentase penurunan, kecuali di tahun 2016 yang naik 0,17 point dari 2,71% menjadi 2,88%.

Penurunan persentase Rasio ROA dimulai pada pada tahun 2017 yang turun kembali menjadi 2,64%. Di tahun berikutnya yaitu tahun 2018, ROA pun masih turun 0,14 poin menjadi 2,50% dan di tahun 2019 mengalami penurunan lagi menjadi 2,35%

(26)

Berdasarkan Laporan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Maret 2019 posisi CAR ada di level 23,97%. Posisi ini lebih baik dibandingkan Maret 2018 sebesar 23,32%. Meski relatif besar, pertumbuhan kredit di tanah air masih dinilai belum maksimal walau sudah naik 11,55% secara year on year (yoy) di kuartal pertama tahun ini. Dunia perbankan Indonesia menjadi yang terbaik di dunia sejauh ini.

Banyak hal yang menjadi alasan atas pengakuan itu, salah satunya dari Komisaris Independen PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Cyrillus Harinowo, mengungkapkan bahwa industri perbankan dalam negeri kini luar biasa. Salah satunya unggul di rasio kecukupan modal alias Capital Adequacy Ratio (CAR). Cyrillus mengatakan, saat ini CAR perbankan tanah air bisa mencapai 20% patut dibanggakan (Kontan.co.id,2019)

Untuk meningkatkan kinerja, Bank Pembangunan Daerah (BPD) Konvensional menerapkan manajemen risiko. Menurut Darmawi, (2014) risiko yang sering di hadapi oleh bank adalah risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko operasional. Risiko kredit adalah risiko yang timbul karena kegagalan nasabah dalam memenuhi kewajiban. Untuk mengukurnya digunakan rasio NPL (Non Performing Loan) yaitutotal kredit bermasalah dengan total kredit yang diberikan bank kepada debitur.

Menurut Attar dkk, (2014) bila NPL tinggi maka mampu menurunkan tingkat pendapatan serta laba bank, karena ROA dan ROE pun menurun.

Salah satu risiko yang dapat terjadi pada bank adalah Risiko Likuiditas . Likuiditas menurut Darmawi (2011) adalah suatu istilah yang dipakai untuk

(27)

menunjukkan persediaan uang tunai dan asset lain yang dengan mudah dijadikan uang tunai. Alat ukur likuiditas yang sering digunakan adalah rasio LDR (Loan to Deposit Ratio). Agar definisi LDR menjadi lebih jelas, peneliti mengutip beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli sebagai berikut:

Menurut Darmawi (2011) LDR (Loan to Deposit Ratio) adalah salah satu ukuran likuid dari konsep persediaan yang berbentuk rasio pinjaman terhadap deposit.

Dari pengertian LDR menurut para ahli diatas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa LDR adalah rasio yang mengukur sejauh mana kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Semakin tinggi rasio ini maka semakin rendahnya likuiditas bank yang bersangkutan. Namun sebaliknya, jika semakin rendah rasio LDR maka semakin tinggi likuiditas bank yang bersangkutan. Rasio ini juga merupakan indikator kerawanan atas kemampuan dari suatu bank.

Menurut Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 12/11/DPNP tanggal 31 maret 2010 batas aman dari LDR suatu bank adalah 85% dengan bats toleransi 85-100%.

Rasio LDR dihitung dengan membandingkan kredit dengan dana pihak ketiga dimana kredit yang digunakan merupakan total kredit yang diberikan kepada pihak ketiga, dan tidak termasuk kredit yang diberikan kepada pihak lain. Sedangkan dana pihak ketiga merupakan giro, tabungan, dan deposito yang tidak termasuk antarbank.

(28)

Adapun kriteria penilaian berdasarkan peringkat komponen LDR dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 1.3 Matriks Kriteria Peringkat Komponen LDR

Rasio Peri ngkat Predikat

LDR ≤ 75% 1 Sangat Bai k

75% < LDR ≤ 85% 2 Baik

85% < LDR ≤ 100% 3 Cukup

100% < LDR < 120% 4 Tidak Baik

LDR >120% 5 Sangat Tidak Baik

Sumber :SE BI No.6/23/DPNP tahun 2004

LDR adalah perbandingan antara total kredit dengan total dana yang dihimpun, semakin besar rasio LDR mengindikasikan bahwa volume penyaluran kredit pada bank tersebut meningkat. Semakin besar volume penyaluran kredit akan meningkatkan profitabilitas bank karena bank memperoleh pendapatan melalui bunga kredit tersebut, sehingga dapat dikatakan bahwa LDR berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitailitas.

Penelitian yang dilakukan oleh Agustiningrum (2013), Brock dan L Rojaz (2000) menjelaskan bahwa LDR berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas. Berbeda dengan hasil yang ditemukan oleh Ahmad et al. (2012) serta Ayadi dan Boujelbene (2012) yang menunjukkan bahwa LDR

(29)

berpengaruh negative dan signifikan terhadap profitabilitas yang diproksikan dengan ROA.

Pengaruh negative dapat menyebabkan pertumbuhan kredit yang diberikan lebih tinggi dari jumlah dana menyebabkan peningkatan nilai LDR, namun menurunnya nilai CAR (Anjani dan Purnawati 2014). Demikian juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Yuanjuan dan Xiao (2012) menemukan hasil bahwa LDR memiliki hubungan negatif dan signifikan terhadap CAR. Namun, berbeda dengan penelitian Abusharba etal (2013) bahwa LDR berpengaruh positif dan signifikan terhadap capital adequacy ratio serta penelitian Williams (2011) bahwa loan to deposit ratio berpengaruh positifnamun tidak signifikan terhadap capital adequacy ratio.Penurunan nilai CAR inilah yang menyebabkan bank menggunakan modalnya untuk memenuhi permintaan kredit yang besar tersebut.

Data rasio pada BPD di Indonesia 5 tahun terakhir, menunjukan adanya kondisi berbanding terbalik dari yang seharusnya, seperti yang ditunjukkan oleh rasio NPL pada periode tahun 2014 mengalami penurunan, namun disisi lain rasio ROA juga mengalami penurunan, dimana bila NPL menurun ROA diharapkan mengalami peningkatan. Sehingga kondisi tersebut dapat diteliti dan dipelajari lebih lanjut lagi apakah benar teori yang menyatakan rasio-rasio tersebut memiliki hubungan yang berbanding terbalik atau berbanding lurus dan apabila tidak sesuai dengan teori, apakah ada kondisi-kondisi lain yang menyebabkan hubungan antar rasio menjadi tidak sesuai dengan teori yang ada.

(30)

Penelitian terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja perbankan yang diukur dengan NPL, LDR, BOPO, CAR dan ROA merupakan hal yang sangat penting.NPL yang tinggi pada umumnya bisa meggerus laba perbankan, dan bisa mempengaruhi kondisi likuiditas perbankan. LDR yang tinggi menunjukkan bahwa kesanggupan dan ketersediaan dana bank untuk pembiayaan pinjaman mulai berkurang. BOPO yang tinggi menunjukkan in-efisiensi bank dalam menjalankan usahanya yang bisa menimbulkan kerugian bagi bank.

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka peneliti ingin melakukan penelitan pada Bank Pembangunan Daerah yang berjudul “Pengaruh Risiko Kredit, Risiko Likuiditas, Efisiensi dan Permodalan terhadap Profitabilitas Pada Bank Pembangunan Daerah (BPD)”.

1.2. Identifikasi Masalah

Penelitian ini menguji kinerja Bank Pembangunan Daerah (BPD) Konvensionalyang ada di Indonesia melalui rasio NPL, LDR, CAR dan BOPO terhadap ROA periode 2015-2019.

Dari pemaparan diatas dapat dinyatakan permasalahan penelitian adalah sebagai berikut :

(31)

1. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan risiko kredit terhadap profitabilitas pada BPD berdasarkan laporan keuangan periode 2015- 2019 di Indonesia ?

2. Apakah terdapat pengaruh signifikan risiko likuiditas terhadap profitabilitas pada BPD berdasarkan laporan keuangan periode 2015- 2019 di Indonesia ?

3. Apakah terdapat pengaruh signifikan permodalan terhadap profitabilitas pada BPD berdasarkan laporan keuangan periode 2015- 2019 di Indonesia ?

4. Apakah terdapat pengaruh signifikan efisiensi terhadap profitabilitas pada BPD berdasarkan laporan keuangan periode 2015-2019 di Indonesia ?

5. Apakah terdapat pengaruh signifikan PDRB terhadap profitabilitas pada BPD berdasarkan laporan keuangan periode 2015-2019 di Indonesia?

1.3 Pembatasan Masalah

Penelitian ini mengambil sampel data periode 2015-2019 mengacu pada laporan tahunan dari 24 BPD Konvensional di Indonesia. Dengan menggunakan variable Independent rasio NPL, LDR, CAR dan BOPO serta Variabel dependent

(32)

ROA. Jumlah observasi dari 24 BPD untuk periode 2015–2019 adalah 120 observasi.

1.4 Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, perumusan masalah ini adalah : 1. Bagaimana pengaruh risiko kredit terhadap profitabilitas pada BPD

konvensional di Indonesia periode 2015-2019 ?

2. Bagaimana pengaruh risiko likuiditas terhadap profitabilitas pada BPD konvensional di Indonesia periode 2015-2019 ?

3. Bagaimana pengaruh permodalan terhadap profitabilitas pada BPD konvensional di Indonesia periode 2015-2019 ?

4. Bagaimana pengaruh efisiensi terhadap profitabilitas pada BPD konvensional di Indonesia periode 2015-2019 ?

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini antara lain adalah :

1. Mengetahui pengaruh risiko kredit terhadap profitabilitas pada BPD konvensional di Indonesia berdasarkan laporan keuangan periode 2015-2019

2. Mengetahui pengaruh risiko likuiditas terhadap profitabilitas pada BPD konvensional di Indonesia berdasarkan laporan keuangan periode 2015-2019

(33)

3. Mengetahui pengaruh permodalan terhadap profitabilitas pada BPD konvensional di Indonesia berdasarkan laporan keuangan periode 2015-2019

4. Mengetahui pengaruh efisiensi terhadap profitabilitas pada BPD konvensional di Indonesia berdasarkan laporan keuangan periode 2015-2019

5. Mengetahui pengaruh PDRB terhadap profitabilitas pada BPD konvensional di Indonesia berdasarkan laporan keuangan periode 2015-2019

1.6 Manfaat Penelitian

Dari tujuan diatas, diharapkan penelitian ini memiliki manfaat , sebagai berikut :

1. Bagi Penulis

Penelitian ini adalah sebagai cara untuk memahami tentang risiko kredit, risiko likuiditas, efisiensi serta modal terhadap kinerja keuangan yang dilihat dari rasio-rasio yang mempengaruhi kinerja Bank Pembangunan Daerah (BPD) Konvensional periode 2015-2019 berdasar kajian teoritis yang diterima selama perkuliahan.

(34)

2. Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dan informasi pada saat mengambil kebijakan atau keputusan khususnya terhadap Risiko kredit, risiko likuiditas yang dapat dilihat dari rasio rasio yang dapat mempengaruhi kinerja Bank Pembangunan Daerah (BPD) Konvensionalperiode 2015-2019 di Indonesia.

3. Bagi Pembaca

Penelitian ini di harapkan dapat memberikan tambahan kajian pustaka serta referensi hingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan khususnya tentang pengaruh risiko kredit, risiko likuiditas berdasar pada variable rasio yang mempengaruhi seperti NPL,LDR,CAR dan BOPO terhdap ROA periode 2015-2019 di Indonesia.

1.7 Sistematika Penulisan BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini menuliskan Latar belakang masalah yang mendorong peneliti untuk memilih topic yang dipilih dalam penelitian, Identifikasi Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan penelitian, dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan

(35)

BAB II :KAJIAN PUSTAKA

Dalam bab ini di uraikan landasan teori yang berkaitan dengan penelitian terdahulu dan kerangka pemikiran serta Hipotesis penelitian.

BAB III : METODE PENELITIAN

Dalam bab ini penulis menguraikan mengenai jenis penelitian dan sumber data, populasi dan sampel, metode pengumpulan data, variable pengumpulan data, analisis data serta uji hipotesis.

BAB IV :HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini menguraikan hasil penelitian , analisis data, serta pengujian, dan implementasinya.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Dan dalam bab terakhir , bab ini akan menyajikan secara singkat kesimpulan yang di peroleh dari pembahasan dan juga memuat saran – saran bagi pihak yang berkepentingan untuk pengembangan penelitian selanjutnya.

(36)

Daftar Pustaka

Abdullah, Thamrin, dan Francis Tantri. (2013). Manajemen Pemasaran. cet. II.

Jakarta: PT RajaGrafindoPersada

Achmad, Muktifajar dan Yulianto. (2010). Dualisme Penelitian Hukum Normatif dan Empiris. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Adiliawan, (2010). Pengaruh Komponen Arus Kas dan Laba Kotor terhadap Harga Saham (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia). Universitas Diponegoro.

Adyani, Rahma Lyla. (2011). Analisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi Profitabilitas (ROA). Skripsi.Universitas Diponegoro.

Agus Sartono. (2010). Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Edisi 4.Yogjakarta:

BPFE

Ahmad Ifham, Sholihin, (2010), Buku Pintar Ekonomi Syariah, Gramedia Pustaka Utama.

Aman, Ambo. (2013). Analisis Kinerja Keuangan dengan Menggunakan Metode Camel pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa di Indonesia Tahun 2007- 2011. Universitas Hasanuddin Makasar.

Anne Maria. (2015). Pengaruh CAR, BOPO, NIM, NPL, dan LDR Terhadap ROA Studi kasus pada 10 Bank terbaik di Indonesia. Jurnal Ilmiah. Surabaya.

Vol 4.No. 1.

Arditya Prayudi. (2011). Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), BOPO, Return On Asset(ROA) dan Net Interest Margin (NIM) terhadap Loan to Deposit Ratio (LDR).

Attar, dkk (2014). Pengaruh Penerapan Manajemen Risiko Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, Jurnal Akuntansi ISSN 2302-0164 . Universitas Syiah Kuala.

Basuki dan Prawoto (2017). Analisis Regresi Dalam Penelitian Ekonomi &Bisnis : Dilengkapi Aplikasi SPSS & EVIEWS. PT Rajagrafindo Persada, Depok.

(37)

Brinfham dan Houston (2011). Dasar-dasar Manajemen Keuangan Terjemahan.

Edisi 10. Jakarta: Salemba.

Buchory (2015). Analysis Of The Effect Of Capital, Operational Efficiency, credit risk and Profitability Tp The Implementation Of Banking Intermediation Function (Study On RegionalDevelopment Bank All Over Indonesia In 2012). Vol.5 No.4. Ekuitas Economic College. Bandung. Indonesia.

Buchory (2016) “Keefektifan Model Pembelajaran LC5E dan CRH Berbantuan Multimedia Interaktif terhadap Hasil Belajar Siswa”. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, Vol.23, No.2

Chandra Chintya Putri. (2015). Pengaruh NPL, LDR, CAR Terhadap Profitabilitas Bank Umum Swasta Nasional Devisa

Darmawi (2014). Manajemen Perbankan. Jakarta. PT. BumiAksara.

Darmawi, Herman. Manajemen Perbankan. Jakarta: BumiAksara. 2011.

Desi Arisandi. (2011). Pengaruh CAR, NPL, DPK, dan ROA Terhadap LDR Perbankan Indonesia

Fahmi, Irham. (2014). Analisa Kinerja Keuangan. Bandung. Alfabeta.

Fahmi, Irham. (2012). Analisis Laporan Keuangan. Cetakan Ke-2. Bandung:

Alfabeta.

Ghozali (2013). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21 Update PLS Regresi. Semarang. Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gitman, Lawrence J dan Chad J. Zutter. (2012). Principles of Managerial Finance.13th Edition.Global Edition

Gujarati, Damodar N. dan Dawn C. Porter. (2010). Basic Econometrica. Fifth Edition. New York :Mc Graw Hill.

Gustian Dani. (2017). Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan, Keputusan Investasi, Dan Keputusan Pendanaan Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Akuntansi Vol 5 No1

Harun (2016). “Pengaruh Ratio-Ratio Keuangan CAR, LDR, NIM, BOPO, NPL Terhadap ROA. Jurnal Riset Bisnis dan Manjemen Vol. 4, No. 1.

Harun, Mismiwati (2016) Pengaruh Rasio-Rasio Keuangan CAR, LDR, NIM, BOPO,NPL Terhadap ROA. Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen.

Hasibuan, Malayu S.P., (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara, Jakarta.

(38)

Havidz dan Setiawan (2015) Technical and Scale Efficiency Employing Data Envelopment Analysis: Empirical Evidencefrom Islamic Public Banks in Indonesia. International Journal of Application or Inovation in Enginering and Management. Volume 6 No 8.

Hunger,J. David dan Wheelen, Thomas L. (2003). Manajemen Strategis. Yogyakarta:

Penerbit Andi ( Raden Andriani Lestari, (2014) Pengaruh Kepemimpinan Partisipatif Dan Komitmen Organisasi Terhadap Efektifitas Implementasi Rencana Stratejik Pada Madrasah Aliyah Di Kabupaten Sukabumi Jawa Barat). Universitas Pendidikan Indonesia

Ibadil. (2013). Analisis pengaruh risiko, tingkat efisiensi, dan Good Corporate Governance (GCG) terhadap kinerja keuangan perbankan. Studi kasus pada bank umum yang terdaftar di BEI Periode 2008-2012

Islam &Nishiyama (2016). “The Determinants of Bank Net Interest Margins: APanel Evidence From South Asian Countries

Ismail (2010). ManajemenPerbankan dari teori menuju Aplikasi , Jakarta, Kencana.

Isya Purnama. (2014). Pengaruh ROA (Return On Assets), ROE (Return On Equity), dan EVA (Economic Value Added) Terhadap Return Saham pada perusahaan Manufakur yang terdaftar di BEI

Kasmir. (2013). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Maretha.

Kristianti dkk, (2016) The Determinant of Financial distress onIndonesian Family Firm, Procedia-Social and Behavioral Sciences.

Lindiasari, Palupidan S. Undartik. (2015). Analisis Profitabilitas Bank Umum Go Public diIndonesia Sebelum dan Setelah Krisis: Faktor Internal dan Eksternal. J. Ekon.Kuantitif Terap., vol. 8, no. 2, pp. 162–171.

Meliyanti. (2011). Pengaruh rasio CAMEL terhadap kinerja keuangan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI tahun 2004-2008.

Nur. (2013). Analisis PengaruhOperatingEfficiencydanCapital Adequacy RatioTerhadap Laba Bersih Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk.

Nursatyani. (2011). Analisis efisiensi operasional, risiko pasar, dan modal terhadap kinerja keuangan perbankan (studi perbandingan pada bank domestik dan bank asing di Indonesia periode 2004-2008).

Oktaviani. (2012). Pengaruh CAR, ROA, NPL, DPK dan SBI Terhadap Penyaluran Kredit Perbankan

(39)

Olson & Zoubi.2011. Efficiency and bank profitability in MEN A countries.

Emerging Markets Review.

Otoritas JasaKeuangan. https://www.ojk.go.id/id/kanal/perbankan/data-dan- statistik/laporan-keuangan-perbankan/Default.aspx

PermataSari, dkk (2017). Pengaruh Hedonic Consumption Dan Mediator Emosi Positif Terhadap Pembelian Impulsif. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), 43 (2), 1-9.

Pramana, Tony (2011). Manajemen Risiko Bisnis, Perpustakaan Nasional: catalog.

Dalam terbitan (KDT) . SinarIlmu Publishing.

Prasetyo dan Darmayanti (2015) Pengaruh Resiko Kredit, Likuiditas, Kecukupan.Modal dan Efisiensi Operasional Terhadap Profitabilitas. Bali:

E-Jurnal.

Pratiwi dan Wiagustini (2015) Pengaruh CAR, BOPO, NPL Dan LDR Terhadap Profitabilitas. E-Jurnal Manajemen Unud.

Pupik Damayanti. (2012). Analisis Pengaruh Ukuran (Size), Capital Adequacy Ratio (Car),Pertumbuhan Deposit, Loan To Deposit Rasio (Ldr).

Puspitasari, dkk. (2016). Pengaruh Mekanisme Corporate Governance pada Manajemen Laba. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana

Putu Agustina Indrayani. (2016). Pengaruh NPL, LDR, dan NIM Terhadap ROA pada Bank Umum yang Terdaftar Di BEI Tahun 2014.

Rivai,Veithzal, dkk. (2012). Commercial Bank Management: Manajemen Perbankan Dari Teori Ke Praktik. Edisi 1. Jakarta: Rajawali Pers.

Rosada. (2013). Analisis Pengaruh Rasio KeuanganTerhadap Kinerja Keuangan Pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk.

Saleem, Qasim dan Rehman, Ramiz Ur. (2011). Impact Of Likuidity RationsOn Profitability(Case Of Oil And Gas Companies Of Pakistan).Journal of research and business.

Santoso (2016) Panduan Lengkap SPSS Versi 23.Jakarta. ElekmediaComputindo.

Santoso dan Sukihanjani (2013). Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Likuiditas Perbankan Di Indonesia.

Sparta, S. (2017) Analisis pengaruh efisiensi dan kecukupan modal terhadap kinerja keuangan pada bank pembangunan daerah (BPD), Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol.20 No. 1 April 2017

(40)

Seandy Nandadipa. (2010). Analisis Pengaruh CAR,NPL, Inflasi, Pertumbuhan DPK, dan Exchange Rate Terhadap LDR.

Sekaran (2011) Research Methods For Business (Metode Penelitian Untuk. Bisnis).

Jakarta. Salemba Empat

Sherlywati. (2016). Pengelolaan Risiko Rantai Pasok SebagaiKeunggulan Bersaing Perusahaan. Maranata Economics & Bussiness Conference 2016. Fakultas Ekonomi. Universitas Kristen Maranatha.

Siregar (2013) Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT Fajar. Interpratama Mandiri.

Sudarmawanti & Purnomo, (2015). Pengaruh CAR, NPL, BOPO, NIM dan LDR Terhadap ROA. Among Makarti, 10(19), 1–18

Sugiyono (2012) Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Sugiyono (2014) Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sutanto, Herry, dan Khaerul Umam. (2013). Manajemen Pemasaran Bank Syariah.

Bandung. CV PustakaSetia

Syafri Sahat Hottua. (2019). Analisa Pengaruh NPL, LDR dan CAR terhadap ROA pada Bank Umum berdasarkan kegiatan Usaha (Buku) 3 Periode 2015-2017 di Indonesia.

Taswan (2010). Manajemen Perbankan, Konsep, Teknik, dan Aplikasi. EdisiKedua.

Yogyakarta. UPP STIM YKPN.

Thalib, S.B. (2014). Psikologi Pendidikan Berbasis Analisis Empiris Aplikatif .Jakarta. Kencana.

Veithzal Rivai.(2013).Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan Dari Teori Ke Praktek. Raja grafindo persada. Bandung.

Veithzel (2013) Bringham, Eugene F dan Weston, J Fred. 2011. Dasar-dasar Manajemen Keuangan Edisi 11 Buku 2. Jakarta. Salemba Empat.

Wardhani. (2013). Pengaruh Rasio Efisiensi, Rasio Risiko, Likuiditas dan Rasio Permodalan Terhadap Kinerja Bank BMRI, BCA, BNI, dan CIMB Niaga Wardiah, Mia Lasmi. 2013. Dasar-dasar Perbankan.Bandung. Pustaka Setia

Warsadan Mustanda (2016) Pengaruh CAR, LDR dan NPL Terhadap ROA Pada Sektor Perbankan di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Manajemen Unud.

Wibowo. (2013). ManajemenKinerja. Jakarta: RajawaliPers

(41)

Winarno (2011) Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan EViews. Edisi.Ketiga, Cetakan pertama.UPP STIM YKPN.Yogyakarta.

Wityasari & Pangestuti (2014). Analisis Pengaruh CAR, Dana Pihak Ketiga (DPK), NPL, Dan LDR Terhadap Profitabilitas Perbankan Dengan LDR Sebagai Variabel Intervening. Diponegoro.

Kuriniati, Yati. (2016, 14 April). Departemen Kebijakan Makroprudensial BI.

Kontan.

https://finansial.bisnis.com/read/20200116/90/1190829/kinerja-bank-melorot-2019- ini-sejumlah-indikatornya

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait