• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH LITERASI KEUANGAN, INKLUSI KEUANGAN, DAN DIGITAL PAYMENT FINTECH TERHADAP KINERJA UMKM

N/A
N/A
Siti Alfiyatur Rochmaniyah

Academic year: 2024

Membagikan "PENGARUH LITERASI KEUANGAN, INKLUSI KEUANGAN, DAN DIGITAL PAYMENT FINTECH TERHADAP KINERJA UMKM "

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH LITERASI KEUANGAN, INKLUSI KEUANGAN, DAN DIGITAL PAYMENT FINTECH TERHADAP KINERJA UMKM

(STUDI KASUS PELAKU UMKM DI KOTA MAGELANG TAHUN 2023) Nurul Huda Partogian Sihite, Siti Alfiyatur Rochmaniyah, Zullian Rafli Badarudin

Abstrak

Penelitian ini menggunakan pendekatan deduktif kuantitatif dengan data primer cross-section yaitu pelaku UMKM di Kota Magelang. Lokasi penelitian di Kota Magelang. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan menggunakan skala pengukuran likert 1-5 menggunakan teori sampel Krejcie and Morgan.

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah purposive sampling dan teknik analisis data menggunakan regresi linier berganda dengan bantuan SPSS 24. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh variabel Literasi Keuangan (LK), Inklusi Keuangan (IK) dan Digital Payment Fintech (DPF) terhadap Kinerja UMKM (KUMKM) di Kota Magelang tahun 2023. Variabel penelitian yang digunakan adalah LK, IK, DPF dan KUMKM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel LK tidak berpengaruh terhadap variabel KUMKM, sedangkan variabel IK dan DPF berpengaruh terhadap variabel KUMKM. Implikasi penelitian ini adalah pemerintah dapat menggunakan bahan kajian untuk membuat suatu kebijakan agar nantinya DPF dapat menstimulus roda perekonomian Indonesia.

Kata kunci: Literasi Keuangan; Inklusi Keuangan; Digital Payment Fintech; Kinerja Umkm; Kota Magelang, Regresi Berganda, SPSS.

Pendahuluan

Di Indonesia, salah satu penyumbang perekonomian terbesar adalah UMKM. Menurut Kementerian Koperasi UMKM (2021), dijelaskan bahwa jumlah pelaku UMKM di Indonesia mencapai 64,2 juta dengan kontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) sebesar 61,07 persen atau Rp8.573,89 triliun. UMKM mampu menyerap 97 persen dari total angkatan kerja dan mampu menghimpun hingga 60,4 persen dari total investasi di Indonesia.

UMKM memiliki peran penting terhadap laju pertumbuhan ekonomi yang juga berdampak pada pembangunan daerah yang cepat. UMKM juga memiliki peran besar dalam menghadapi resesi global, karena UMKM telah berkontribusi besar terhadap PDB, penyerapan tenaga kerja, mengurangi pengangguran dan kemiskinan serta menanggulangi inflasi yang terbukti Indonesia bebas dari hiperinflasi pada tahun 1998 dengan bantuan UMKM. UMKM merupakan pasar potensial bagi industri jasa keuangan, cepat dalam mencari potensi pasar ekspor, dan menyerap kredit terbesar (Bank Indonesia, 2021b).

Provinsi Jawa Tengah merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki jumlah UMKM terbesar kedua dari 34 provinsi yang ada di Indonesia pada tahun 2022 dengan jumlah UMKM 1.457.126 unit usaha (Kementerian Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, 2022).

Jumlah UMKM di Indonesia pada tahun 2022 berdasarkan provinsi

(2)

Sumber: Kementerian Koperasi UMKM (2022)

Gambar 1. Jumlah UMKM di Indonesia pada tahun 2022 berdasarkan provinsi

Pada Provinsi Jawa Tengah, Kota Magelang merupakan salah satu kota yang memiliki jumlah UMKM terbesar kesepuluh dimana Kecamatan Magelang Tengah menjadi salah satu kelurahan yang memiliki jumlah pelaku UMKM tertinggi di Kota Magelang dengan jumlah pelaku UMKM 741 orang.

Selanjutnya, disusul oleh Kecamatan Magelang Selatan sebanyak 717 orang dan Kecamatan Magelang Utara sebanyak 565 orang.

Fintech (Financial Technology) atau nama lain dari pelayanan jasa keuangan berbasis teknologi.

Indonesia memiliki potensi ekonomi bisnis digital dimana banyak sekali perusahaan-perusahaan e-commerce (Shopee, Goto, Bukalapak, OLX, Bhinnekacom dan Blibli), perusahaan fintech (dompetku, kitabisa.com, kartuku dan doku) dimana jumlah pengguna e-commerce pada tahun 2013 mencapai US$ 8 miliar, pada tahun 2016 meningkat hingga mencapai US$ 20 miliar serta tahun 2020 meningkat menjadi US$ 130 miliar (Bank Indonesia, 2020). Selain itu, jumlah pengguna internet yang sangat tinggi dengan angka 132,7 juta yang membuat Indonesia berpotensi untuk terus mengembangkan potensi ekonomi digital hingga Pasar Pasifik dengan dibuktikan jumlah pengguna internet of things (IoT) yang semula tahun 2015 hanya berjumlah US$ 250 meningkat berjumlah US$ 583 miliar pada tahun 2020 (Jayani, 2022).

Determinan kinerja UMKM dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti literasi keuangan, inklusi keuangan, dan digital payment fintech. Pertama, literasi keuangan. Menurut The Association Of Chartered Sertified Acountans (2014), mengatakan bahwa literasi keuangan dapat mencakup konsep tentang pengetahuan keuangan, memahami komunikasi mengenai konsep keuangan, dan mengelola keuangan baik secara pribadi ataupun di perusahaan. Menurut Akmal, H., & Saputra, Y. (2016), literasi keuangan terdiri dari sejumlah pengetahuan dan kemampuan mengenai keuangan yang dimiliki seseorang dalam mengelola uang untuk meningkatkan taraf hidupnya. Literasi keuangan akan meningkatkan kemampuan manajemen UMKM dalam membuat rencana usaha (Ye & Kulathunga, 2019). Selain itu, literasi keuangan dapat meningkatkan kinerja UMKM (Hamidah et al., 2019; Susan, 2020).

Kedua, inklusi keuangan. Inklusi keuangan adalah kemampuan indivudu untuk mengakses dan menggunakan layanan keuangan dasar seperti tabungan, pinjaman, dan asuransi yang dirancang dengan cara yang aman, nyaman andal dan fleksibel (Ina Ibor et al., 2017). Menurut Iko Putri Yanti (2019) mengenai inklusi keuangan memiliki pandangan bahwa kajian yang sifatnya komprehensif mengenai kegiatan

(3)

meniadakan apapun hambatan masyarakat dalam penggunaan serta pemanfaatan fasilitas pada lembaga keuangan.

Ketiga, digital payment fintech. Digital payment fintech adalah salah satu bentuk inovasi baru financial technology yang memberikan layanan baru bagi masyarakat mengenai transaksi pembayaran non- tunai yang praktis dan efisien serta dapat dilakukan hanya dengan melalui ponsel tanpa batasan waku dan tempat (Rizkiyah et al., 2021).

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang ada, maka kami tertarik melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Literasi Keuangan, Inklusi Keuangan, dan Digital Payment Fintech Terhadap Kinerja UMKM di Kota Magelang (Studi Kasus Pelaku UMKM di Kota Magelang Tahun 2023). Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengukur pengaruh variabel-variabel independen terhadap variabel dependen.

Tinjauan Pustaka Kinerja UMKM

Kinerja UMKM adalah pencapaian hasil kerja dari tugas yang telah dikerjakan oleh karyawan yang diberikan penilaian apakah hasil pekerjaannya memuaskan atau tidak (Deviana, 2019). Kinerja UMKM dapat dilihat pada literasi keuangan, inklusi keuangan, kualitas tenaga kerja, pendapatan, performa, keberlanjutan usaha, pemasaran, akses terhadap modal, akses jaringan, dukungan pemerintah, akses keterbukaan informasi, nilai produk, kebermanfaatan produk, rencana usaha dan penguasaan teknologi (Ratnawati & Hikmah, 2012).

Literasi Keuangan (LK)

Literasi keuangan atau pengetahuan keuangan adalah penguasaan pengetahuan dasar tentang keuangan, cara menghasilkan uang, dan cara mengelola sumber daya keuangan, mendistribusikannya sebagai bentuk kewaspadaan terhadap keadaan masa depan, dan bagaimana membaginya untuk bisa digunakan secara efektif untuk kesejahteraan masyarakat (Widyawati, 2012).

Tingkat literasi keuangan yang tinggi akan berdampak positif pada kemudahan pelaku UMKM.

Untuk dampak lainnya adalah peningkatan kapasitas usaha mikro, kecil dan menengah untuk pengelolaan keuangan dan peningkatan kinerja keuangan (pendapatan, modal, volume penjualan, pertumbuhan permintaan produksi, dan laba usaha).

Inklusi Keuangan (IK)

Menurut Otoritas Jasa Keuangan (2019), inklusi keuangan sebagai hak bagi setiap individu dalam mengakses dan mendapatkan layanan maksimal dan lembaga keuangan secara informatif dan tepat waktu, dengan biaya terjangkau, serta tetap memperhatikan kenyamanan dan hotmat terhadap harkat dan martabatnya. Inklusi keuangan sebagai kondisi dimana setiap masyarakat memiliki akses ke berbagai layanan keuangan formal berkualitas secara berkelanjutan, nyaman, tepat waktu dan aman dengan biaya terjangkau cocok untuk kebutuhan dan kemampuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat (Bank Indonesia, 2021). Menurut Elizabeth (2021), semakin tinggi peningkatan inklusi keuangan pada UKM dapat meningkatkan stabilitas keuangan suatu negara.

Digital Payment Financial Technology (DPF)

(4)

Digital payment adalah model bisnis sekaligus bisnis yang dimilki peran penghubung atau perantara bagi pedagang dengan pihak-pihak penerima pembayaran. Tentu saja, layanan teresebut sudah tersedia di Indonesia. Beberapa digital payment di Indonesia adalah Moka payments, OVO, Shopeepay, Qris, Dana dan Gopay. Digital payment fintech adalah salah satu bentuk inovasi baru financial technology yang memberikan layanan baru bagi masyarakat mengenai transaksi pembayaran non-tunai yang praktis dan efisien serta dapat dilakukan hanya dengan melalui ponsel tanpa batasan waku dan tempat (Rizkiyah et al., 2021).

Sebagai bahan rujukan penelitian, menurut Kusuma (2020), mengatakan bahwa variabel literasi keuangan tidak berpengaruh signifikan terhadap financial technology sedangkan variabel inklusi keuangan berpengaruh postif signifikan terhadap financial technology. Menurut Fadilah, Rahman and Anwar (2021), menunjukkan hasil variabel literasi keuangan, inklusi keuangan dan fintech berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja UMKM di Kota Bandung. Inklusi keuangan berpengaruh terhadap kinerja UMKM Sektor Kuliner di Jakarta Timur (Hertadiani, V., W., & Lestari, 2021).

Hal ini selaras dengan yang dikatakan oleh Mulyanti and Nurhayati (2022), hasil penelitian menunjukkan bahwa literasi keuangan dan fintech baik secara parsial maupun simultan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan UMKM. Secara parsial dan simultan variabel literasi keuangan dan kemudahan digital payment berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja UMKM di kota Makassar (Aulia et al., 2022). Literasi keuangan dan inklusi keuangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberlangsungan usaha UMKM sedangkan fintech tidak bepengaruh positif dan signifikan terhadap keberlangsungan usaha UMKM (Maulana et al., 2022). Menurut Wayan, I., K., &

Darmayanti, N., P. (2023), mengatakan bahwa variabel literasi keuangan dan fintech berpengaruh positif dan signifikan terhadap inklusi keuangan yang terjadi di Desa Pengotan. (Fadilah et al., 2022).

Metode

Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan secara deduktif (umum ke khusus). Data yang digunakan adalah data primer cross-section yaitu pelaku UMKM di Kota Magelang tahun 2023 dengan menggunakan kuesioner. Variabel dependen (terikat) digunakan dalam penelitian adalah Kinerja UMKM (KUMKM), sedangkan variabel independen (bebas) adalah Literasi Keuangan (LK), Inklusi Keuangan (IK) dan Digital Payment Fintech (DPF). Penentuan variabel ini dilihat dari rujukan penelitian sebelumnya, dimana dapat dilihat dalam Tabel 1. berikut:

Tabel 1. Penentuan variabel, indikator, pengukuran sampel dan referensi penelitian

Variabel Indikator Pengukuran Referensi

Kinerja UMKM (KUMKM)

Modal usaha, pencacatan keuangan dan prestasi, faktor internal, faktor eksternal, profitabilitas, pertumbuhan usaha, pertumbuhan jumlah karyawan

Pengukuran sampel menggunakan skala linkert

dengan poin 1-5 dimana kriterianya adalah sebagai

berikut:

Sangat Setuju/Sangat Mengetahui = 5

Zimmerer (2008);

David (2009);

Chapps (2012);

Njeru and Ongasa (2015); Sandra and Purwanto (2017);

Wulandari (2019).

Literasi Keuangan

Pengetahuan tentang

kelembagaan, pengetahuan

Widyawati (2012);

Novi Yushita

(5)

(LK)

tentang fitur, manfaat, resiko, hak dan kewajiban konsumen, memahami cara mengelola keuangan yang baik dan benar,

mampu menganalisis

keuntungan dan kerugian menggunakan layanan keuangan tersebut, pengetahuan, keyakinan, dan keterampilan yang mempengaruhi sikap dan perilaku untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan serta pengelolaan keuangan.

Setuju/Mengetahui = 4 Netral = 3 Tidak Setuju/Tidak

Mengetahui = 2 Sangat Tidak Setuju/Sangat

Tidak Mengetahui = 1

(2017); Lettasari (2022); Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 76/POJK.07/2016.

Inklusi Keuangan

(IK)

Akses terhadap layanan jasa keuangan yang berkualitas, tepat waktu, aman dan lancer, akses

keuangan dan tingkat

kesejahteraan seseorang, pemilihan produk serta peningkatan akses produk layanan jasa keuangan.

Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2016; Otoritas Jasa Keuangan (2017).

Digital Payment Fintech (DPF)

Resiko, metode pembayaran dan proses yang lebih sederhana dibandingkan lembaga keuangan lainnya, mudah menggunakan fintech, pemahaman digital payment fintech, fleksibilitas dalam bertransaksi, kelebihan dan kekurangan digital payment fintech dorongan menggunakan digital payment fintech serta hambatan menggunakan digital payment fintech.

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2023 dan bertempat di Kota Magelang. Populasi yang digunakan dalam penelitian adalah pelaku UMKM di Kota Magelang yang berjumlah 2.030 unit usaha (dengan melihat data yang bersumber dari Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, 2022), sedangkan sampel penelitian berjumlah 100 responden. Perhitungan sampel ini menggunakan metode dari Krejcie and Morgan dengan taraf signifikansi 10 persen. Berdasarkan perhitungan sampel tersebut, diperoleh sampel berjumlah 91,73 dengan pembulatan menjadi 92. Untuk mengantisipasi data kuesioner yang tidak

(6)

terolah, maka jumlah sampel ditambah 8, sehingga menjadi 100 responden. Adapun perhitungan sampel menurut Krejcie and Morgan sebagai berikut:

n= Χ2. N . P(1−P) (N−1). d2+Χ2. P(1−P) dimana:

n = ukuran sampel N = ukuran populasi

Χ2 = nilai chi kuadrat P = proporsi populasi d = galat pendugaan

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode sampel bertujuan (purposive sampling). Data dikumpulkan dalam bentuk excel kemudian dihitung dengan menggunakan skala linkert 1-5 poin. Apabila responden menjawab masing-masing butir pertanyaan sangat setuju atau sangat mengetahui diberikan poin 5, setuju atau mengetahui diberikan poin 4, netral diberikan poin 3, tidak setuju atau tidak mengetahui diberikan poin 2, dan sangat tidak setuju atau sangat tidak mengetahui diberikan poin 1.

Kemudian, data tersebut di olah dengan menggunakan SPSS 24. Data penelitian diolah dengan menggunakan metode regresi linier berganda dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:

KUMKM=f

(

β1LK1+β2IK2+β3DPF3

)

+ε ...(3.1) Dimana:

KUMKM = Kinerja UMKM

LK = Literasi Keuangan

IK = Inklusi Keuangan

DPF = Digital Payment Fintech

α = Konstajntaj

β1, β2, β3 = Koefisien majsing-majsing vajriajbel ε = error term ajtaju nilaji residu

Selanjutnya, dilakukan uji validitas dan reliabilitas data, uji asumsi klasik (heteroskedastisitas, normalitas, autokorelasi dan multikolinearitas) dan uji statistik (uji f, uji t dan uji r2).

Hasil dan Pembahasan Uji Validitas

Penelitian ini menggunakan teknik uji validitas item dengan korelasi pearson yaitu dengan cara menghubungkan skor item dengan skor totalnya. Tingkat signifikasi yang digunakan 0,05. Besaran r tabel dengan ukuran sampel 92 responden pada taraf signifikasi 0,05 atau 5 persen.

Tabel 2. Hasil Uji Validitas

Var Item R tab R hit Ket Var Item R tab R hit Ket Var Item R

tab R hit Ket

LK LK1 0,170 0,635 Valid IK IK1 0,170 0,498 Valid DP

F

DPF1 0,17 0

0,46 8

Vali d

LK2 0,170 0,563 Valid IK2 0,170 0,508 Valid DPF2 0,17

0

0,47 7

Vali d

(7)

LK3 0,170 0,556 Valid IK3 0,170 0,449 Valid DPF3 0,17 0

0,40 1

Vali d

LK4 0,170 0,526 Valid IK4 0,170 0,505 Valid DPF4 0,17

0

0,35 0

Vali d

LK5 0,170 0,429 Valid IK5 0,170 0,549 Valid DPF5 0,17

0

0,36 7

Vali d

LK6 0,170 0,485 Valid IK6 0,170 0,559 Valid DPF6 0,17

0

0,47 7

Vali d

LK7 0,170 0,398 Valid IK7 0,170 0,491 Valid DPF7 0,17

0

0,49 7

Vali d

LK8 0,170 0,393 Valid IK8 0,170 0,569 Valid DPF8 0,17

0

0,41 0

Vali d

LK9 0,170 0,464 Valid IK9 0,170 0,474 Valid DPF9 0,17

0

0,50 7

Vali d

LK10 0,170 0,450 Valid IK10 0,170 0,500 Valid DPF1

0

0,17 0

0,48 0

Vali d

LK11 0,170 0,363 Valid IK11 0,170 0,595 Valid DPF1

1

0,17 0

0,51 8

Vali d

LK12 0,170 0,448 Valid IK12 0,170 0,371 Valid DPF1

2

0,17 0

0,38 5

Vali d

LK13 0,170 0,444 Valid IK13 0,170 0,423 Valid DPF1

3

0,17 0

0,55 4

Vali d

LK14 0,170 0,399 Valid IK14 0,170 0,529 Valid DPF1

4

0,17 0

0,39 5

Vali d

LK15 0,170 0,450 Valid IK15 0,170 0,519 Valid DPF1

5

0,17 0

0,43 1

Vali d

LK16 0,170 0,416 Valid IK16 0,170 0,408 Valid DPF1

6

0,17 0

0,51 1

Vali d

LK17 0,170 0,435 Valid IK17 0,170 0,545 Valid DPF1

7

0,17 0

0,36 2

Vali d

LK18 0,170 0,447 Valid IK18 0,170 0,462 Valid DPF1

8

0,17 0

0,53 2

Vali d

LK19 0,170 0,416 Valid IK19 0,170 0,439 Valid DPF1

9

0,17 0

0,65 5

Vali d

LK20 0,170 0,431 Valid IK20 0,170 0,562 Valid DPF2

0

0,17 0

0,63 9

Vali d

LK21 0,170 0,422 Valid IK21 0,170 0,408 Valid DPF2

1

0,17 0

0,38 9

Vali d

LK22 0,170 0,542 Valid DPF2

2

0,17 0

0,60 0

Vali d

LK23 0,170 0,490 Valid DPF2

3

0,17 0

0,50 8

Vali d

LK24 0,170 0,508 Valid DPF2

4

0,17 0

0,44 6

Vali d

LK25 0,170 0,417 Valid DPF2

5

0,17 0

0,38 6

Vali d

LK26 0,170 0,354 Valid DPF2

6

0,17 0

0,46 8

Vali d

LK27 0,170 0,632 Valid DPF2

7

0,17 0

0,33 3

Vali d

LK28 0,170 0,493 Valid DPF2

8

0,17 0

0,43 5

Vali d

LK29 0,170 0,368 Valid DPF2

9

0,17 0

0,57 7

Vali d

LK30 0,170 0,498 Valid DPF3 0,17 0,50 Vali

(8)

0 0 3 d

LK31 0,170 0,307 Valid DPF3

1

0,17 0

0,47 7

Vali d

LK32 0,170 0,385 Valid DPF3

2

0,17 0

0,33 2

Vali d

LK33 0,170 0,580 Valid DPF3

3

0,17 0

0,32 0

Vali d

LK34 0,170 0,456 Valid DPF3

4

0,17 0

0,45 4

Vali d

LK35 0,170 0,387 Valid DPF3

5

0,17 0

0,28 4

Vali d

LK36 0,170 0,537 Valid DPF3

6

0,17 0

0,31 6

Vali d

LK37 0,170 0,504 Valid DPF3

7

0,17 0

0,51 1

Vali d

LK38 0,170 0,499 Valid DPF3

8

0,17 0

0,53 0

Vali d

LK39 0,170 0,577 Valid DPF3

9

0,17 0

0,51 4

Vali d

LK40 0,170 0,530 Valid DPF4

0

0,17 0

0,51 1

Vali d

LK41 0,170 0,509 Valid DPF4

1

0,17 0

0,35 8

Vali d

LK42 0,170 0,585 Valid DPF4

2

0,17 0

0,33 5

Vali d DPF4

3

0,17 0

0,35 9

Vali d DPF4

4

0,17 0

0,38 9

Vali d DPF4

5

0,17 0

0,28 6

Vali d

KUMKM KUMK1 0,170 0,353 Valid

KUMK2 0,170 0,236 Valid

KUMK3 0,170 0,553 Valid

KUMK4 0,170 0,506 Valid

KUMK5 0,170 0,529 Valid

KUMK6 0,170 0,241 Valid

KUMK7 0,170 0,386 Valid

KUMK8 0,170 0,461 Valid

KUMK9 0,170 0,410 Valid

KUMK10 0,170 0,450 Valid

KUMK11 0,170 0,267 Valid

KUMK12 0,170 0,316 Valid

KUMK13 0,170 0,473 Valid

KUMK14 0,170 0,473 Valid

Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 24, 2023

Berdasarkan Tabel 2. tersebut, dapat diketahui bahwa indikator hasil uji validitas, seluruh butir indikator dan butir pertanyaan pada kuisioner ini valid. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai r hitung yang lebih besar dari pada r tabel yaitu sebesar 0,170.

Uji Reliabilitas

Pertanyaan pada penelitian ini dilakukan dengan uji realibilitas secara bersamaan. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas yaitu Literasi Keuangan (LK), Inklusi Keuangan (IK), Digital Payment Fintech (DPF) dan variabel terikat yaitu Kinerja UMKM (KUMKM).

Tabel 3. Hasil Uji Reliabilitas

(9)

Variabel Cronbach’s Alpha Nilai Kritis Keterangan

Literasi Keuangan (LK) 0,911 0,700 Reliabel

Inklusi Keuangan (IK) 0,841 0,700 Reliabel

Digital Payment Fitench (DPF) 0,905 0,700 Reliabel

Kinerja UMKM (KUMKM) 0,802 0,700 Reliabel

Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 24, 2023

Berdasarkan Tabel 3. tersebut, dapat diketahui bahwa indikator atau pertanyaan yang terdapat dalam kuisioner dinyatakan reliabel atau indikator dapat digunakan untuk mengukur literasi keuangan, inklusi keuangan, digital payment fintech, dan kinerja UMKM. Hal tersebut dikarenakan hasil uji telah memenuhi syarat reliabel atau tidaknya suatu indikator, yaitu cronbach’s alpha lebih besar dari pada nilai kritis yaitu lebih besar dari 0,700.

Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas

Penelitian ini menggunakan uji statistic test kolmogorof-smirnov pada SPSS 24 dengan acuan nilai signifikansi untuk (2-tailed) Monte Carlo dengan pengambilan keputusan apabilaq signifkansi (α) atau nilai probabilitas lebih dari (>) 0,05 maka distribusinya normal.

Tabel 4. Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 92

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation 4.18368510

Most Extreme Differences Absolute .111

Positive .037

Negative -.111

Test Statistic .111

Asymp. Sig. (2-tailed) .007c

Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .195d

99 persen Confidence Interval Lower Bound .185

Upper Bound .205

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. Based on 10000 sampled tables with starting seed 2000000.

Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 24, 2023

Berdasarkan Tabel 4. tersebut, dapat di lihat bahwa nilai Monte Carlo Sig. (2-tailed) adalah Sig. 0,195 sehingga lebih besar dari nilai signifikasi = 0,05.

b. Uji Multikolinearitas

Penelitian ini menggunakan metode dengan melihat nilai toleransi dan inflation factor (VIF) pada model regresi. Apabila nilai VIF kurang dari 10 dan nilai toleransi lebih dari 0.1 maka model regresi tidak mengalami multikolinearitas.

Tabel 5. Hasil Uji Multikolinearitas Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients T Sig. Collinearity Statistics

(10)

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 13.049 4.113 3.172 .002

Literasi Keuangan (LK)

.5675 .049 .000 -.001 .999 .240 4.174

Inklusi Keuangan (IK)

.358 .107 .557 3.345 .001 .198 5.056

Digital Payment Fintech (DPF)

.059 .049 .182 1.189 .238 .234 4.277

a. Dependent Variable: Kinerja UMKM (KUMKM) Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 24, 2023

Berdasarkan Tabel 5. tersebut, dapat diketahui bahwa nilai tolerance dari variabel Literasi Keuangan sebagai LK (0,240>10). Inklusi Keuangan sebagai IK (0,198>10), Digital Payment Fintech sebagai DPF (0,234>10). Sementara nilai VIF dari variabel Literasi Keuangan (LK) (4,174<10), nilai VIF dari variabel Inklusi Keuangan (IK) (5,056<10), nilai VIF dari variabel digital payment fintech (DPF) (4,277<10). Hasil dari uji multikolinearitas pada penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas pada data yang digunakan pada penelitian.

c. Uji Heteroskedastisitas

Pada penelitian ini model regresi homoskedastisitas atau tidak terjadi adanya heteroskeradstisitasi maka model regresi ini model regresi yang baik.

Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 24, 2023 Gambar 4. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Dari Gambar 4. tersebut, dapat dilihat bahwa lingkaran-lingkaran kecil pada grafik di atas terlihat menyebar secara acak dan memiliki persebaran baik di bawah maupun di atas angka nol pada sumbu Y.

Maka, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada data yang digunakan dalam penelitian.

Analisis Regresi Linear Berganda

Uji analisis regresi linier berganda dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel literasi keuangan, inklusi keuangan, dan digital payment fintech terhadap kinerja UMKM. Persamaan regresi yang digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel literasi keuangan, inklusi keuangan, dan digital payment fintech adalah:

� = � + �1.LK + �2.IK + �3.DPF + � Y= 13,049 - 5,678E-5 + 0,358 + 0,59 + E Dimana:

Y = Kinerja UMKM a = konstanta b1,b2,b3 = koefisien regresi LK = literasi Keuangan

(11)

IK = Inklusi Keuangan DPF = Digital Payment Fintech E = standart error

Tabel 6. Hasil uji analisis regresi linier berganda Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 13.049 4.113 3.172 .002

LK .567 .049 .000 -.001 .999

IK .358 .107 .557 3.345 .001

DPF .059 .049 .182 1.890 .238

a. Dependent Variable: KUMKM

Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 24,2023

Berdasarkan hasil uji analisis linear berganda pada Tabel 6. tersebut, menunjukkan bahwa:

a. Koefisien regresi dari variabel Literasi Keuangan (LK) menunjukkan nilai sebesar 0,567. Hasil tersebut menunjukkan bahwa variabel Literasi Keuangan (LK) akan mempengaruhi variabel Kinerja UMKM 0,567. Artinya apabila variabel Literasi Keuangan mengalami peningkatan 1 persen , maka kinerja UMKM akan menurun 6 persen dengan asumsi variabel independen yang lain memiliki nilai yang tetap.

b. Koefisien regresi dari variabel Inklusi Keuangan (IK) menunjukkan nilai sebesar 0,358. Hasil tersebut menunjukkan bahwa variabel Inklusi Keuangan (IK) akan mempengaruhi variabel Kinerja UMKM 0,358. Artinya apabila variabel Inklusi Keuangan mengalami peningkatan 1 persen maka kinerja UMKM akan meningkat 35 persen dengan asumsi variable independen yang lain meimiliki nilai yang tetap.

c. Koefisien regresi dari variabel digital payment fintech (DPF) menunjukkan sebesar 0,059. Hasil tersebut menunjukkan bahwa variabel digital payment fintech (DPF) akan mempengaruhi variabel Kinerja UMKM 0,059. Artinya apabila variabel digital payment fintech mengalami peningkatan 1 persen maka Kinerja UMKM akan meningkat 5,9 persen dengan asumsi variabel independen yang lain memiliki nilai yang tetap.

Uji F

Hasil Uji F dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 7. Hasil Uji F ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 1706.196 3 568.732 31.422 .000b

Residual 1592.793 88 18.100

Total 3298.989 91

a. Dependent Variable: KUMK b. Predictors: (Constant), DPF, LK, IK

Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 24, 2023

Berdasarkan Tabel 7. tersebut, probabilitas dari uji F sebesar 0,000 lebih kecil (<) dari nilai signifikansi (α) yaitu 0,05. Hasil tersebut menunjukkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak yang berarti

(12)

bahwa variabel Literasi Keuangan (LK), Inklusi Keuangan (IK), dan Digital Payment Fintech (DPF) berpengaruh secara simultan terhadap Kinerja UMKM (KUMKM). Hasil uji F juga menunjukkan bahwa nilai F hitung sebesar 31,422 lebih besar dari F tabel 2,71 sehingga hasil tersebut membuktikan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima.

Hasil uji F dengan membandingkan nilai F hitung dan F tabel memiliki hasil yang sama dengan hasil uji F dengan membandingkan nilai probabilitias signifikansi 0,05 sehingga hasil dari uji F membuktikan bahwa variabel Literasi Keuangan, Inklusi Keuangan, dan digital payment fintech secara bersama sama atau simultan berpengaruh terhadap Kinerja UMKM.

Uji T

Hasil Uji T dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 8. Hasil Uji t Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 13.049 4.113 3.172 .002

LK -5.678E-5 .049 .000 -.001 .999

IK .358 .107 .557 3.345 .001

DPF .059 .049 .182 1.890 .238

a. Dependent Variable: KUMKM

Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 24, 2023

Uji T dilakukan dengan membandingkan nilai t hitung yang diperoleh pada tabel di atas dengan t tabel signifikasi 0,05 dan derajat kebebasan (df) = n-k = 92-4= 88. Dengan ketentuan tersebut maka diperoleh t tabel sebesar 1,662.

a. Variabel Literasi Keuangan (LK) memiliki t hitung sebesar -0,001 lebih kecil dari (<) nilai t tabel 1,662 dan nilai signifikasi sebesar 0,99 lebih besar (>) dari nilai signifikasi (0,05). Hasil tersebut bahwa variabel Inklusi Keuangan secara parsial atau sendiri tidak berpengaruh terhadap variabel kinerja UMKM.

b. Variabel Inklusi Keuangan (IK) memiliki t hitung sebesar 3,345 lebih besar dari (>) nilai t tabel 1,662 dan nilai signifikasi sebesar 0,001 lebih kecil (<) dari nilai signifikasi (0,05). Hasil tersebut bahwa variabel Inklusi Keuangan secara parsial atau sendiri berpengaruh terhadap variabel kinerja UMKM.

c. Variabel Digital Payment Fintech (DPF) memiliki t hitung sebesar 1,890 lebih besar dari (>) nilai t tabel 1,662 dan nilai signifikasi sebesar 0,001 lebih kecil (<) dari nilai signifikasi (0,05). Hasil tersebut bahwa variabel digital payment fintech secara parsial atau sendiri berpengaruh terhadap variabel kinerja UMKM.

Hasil tersebut menunjukkan bahwa variabel Literasi Keuangan (LK) tidak berpengaruh terhadap Kinerja UMKM, sedangkan Inklusi Keuangan (IK) dan Digital Payment Fintech (DPF) secara parsial atau sendiri berpengaruh terhadap Kinerja UMKM (KUMKM).

Uji koefisien determinasi (Adjusted R square)

Hasil uji koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel berikut :

(13)

Tabel 9. Hasil Uji Koefisien Determinasi Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .719a .517 .501 4.25440

a. Predictors: (Constant), DPF, LK, IK

Sumber: Data primer dioleh dengan SPSS 24, 2023

Berdasarkan Tabel 9. tersebut, menunjukkan bahwa nilai Adjusted R Square sebesar 0,501 atau 50,1 persen. Hasil tersebut diartikan bahwa variabel independen yaitu Literasi Keuangan (LK), Inklusi Keuangan (IK), dan Digital Payment Funtech (DPF) dapat menjelaskan variabel dependen yaitu Kinerja UMKM (KUMKM) sebesar 50,1 persen, sedangkan 49,9 persen lainnya dijelaskan oleh variabel-variabel independen di luar penelitian.

Rekomendasi

Rekomendasi berupa saran yang dapat disampaikan untuk penelitian sebelumnya adalah ditambahkan variabel independen, dan harapannya pemerintah bisa membuat kebijakan untuk mendorong pelaku UMKM menggunakan fintech.

Referensi

Akmal, H., & Saputra, Y., E. (2016). Analisis Tingkat Literasi Keuangan Mahasiswa. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Islam, 1(2), 235–244.

Aulia, P., Asisa, W., Dalianti, N., & Handa, Y. R. (2022). Pengaruh Pemahaman Literasi Keuangan dan Kemudahan Digital Payment Terhadap Kinerja UMKM di Kota Makassar. Jurnal DinamikA, 3(1), 23–

50. https://doi.org/10.18326/dinamika.v3i1.23-50

Bank Indonesia. (2020). Jumlah Pengguna E-Commerce di Indonesia. BI.

Bank Indonesia. (2021a). Buku Saku Keuangan Inklusif. BI.

Bank Indonesia. (2021b). Profil Bisnis UMKM Tahun 2021. BI. http://www.bi.go.id/id/umkm/penelitian/

Capps, C. J., & Glissmeyer, M. D. (2012). Extending the competitive profile matrix using internal factor evaluation and external factor evaluation matrix concepts. Journal of Applied Business Research, 28(5), 1059–1062. https://doi.org/10.19030/jabr.v28i5.7245

David, F. R. (2016). Manajemen Strategis: Konsep dan Kasus. Salemba Empat.

Deviana, M. E. (2019). Analisis Literasi Keuangan Syariah Terhadap Kinerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) Sektor Industri Pengolahan Dibandar Lampung (Studi Pada Umkm Sektor Industri Pengolahan Makanan Dan Minuman Di Kecamatan Sukarame). Society, 2(1), 1–19.

http://www.scopus.com/inward/record.url?eid=2-s2.0-

84865607390&partnerID=tZOtx3y1%0Ahttp://books.google.com/books?

hl=en&amp;lr=&amp;id=2LIMMD9FVXkC&amp;oi=fnd&amp;pg=PR5&amp;dq=Principles+of+Digi tal+Image+Processing+fundamental+techniques&amp;ots=HjrHeuS_

Elizabet B, A. N. (2021). Management Journal. Fundamental Management Journal, 6(2), 37–51.

Fadilah, I., Rahman, S., & Anwar, M. (2022). Analisis pengaruh Literasi Keuangan, Inklusi Keuangan, dan Financial Technology terhadap kinerja Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kota Bandung. Fair Value: Jurnal Ilmiah Akuntansi Dan Keuangan, 5(3), 1347–1354.

https://doi.org/10.32670/fairvalue.v5i3.2419

(14)

Hamidah, Q. R., Sejati, A. T. P., & Mujahidah, A. Z. (2019). The Development of Small and Medium Businesses (MSMEs) Based on Tecnology to Deal with The Industrial Revolution 4.0. Social, Humanities, and Educational Studies (SHEs): Conference Series, 2(1), 345.

https://doi.org/10.20961/shes.v2i1.38431

Hertadiani, V., W., & Lestari, D. (2021). Pengaruh Inklusi Keuangan dan Pengelolaan Keuangan Terhadap Kinerja UMKM Sektor Kuliner di Jakarta Timur. Jurnal Bisnis Dan Komunikasi, 8(2), 19–31.

Iko Putri Yanti, W. (2019). Pengaruh Inklusi Keuangan Dan Literasi Keuangan Terhadap Kinerja Umkm Di Kecamatan Moyo Utara. Jurnal Manajemen Dan Bisnis, 2(1). https://doi.org/10.37673/jmb.v2i1.305 Ina Ibor, B., Offiong, A. I., & Mendie, E. S. (2017). Financial Inclusion and Performance of Micro, Small and Medium Scale Enterprises in Nigeria. International Journal of Research -GRANTHAALAYAH, 5(3), 104–122. https://doi.org/10.29121/granthaalayah.v5.i3.2017.1758

Jayani, D. H. (2022). Potensi Ekonomi Digital Indonesia 2015-2025. In Jakarta: OJK RI. OJK RI.

https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/10/04/inilah-potensi-ekonomi-digital-indonesia-2015- 2025

Kementerian Komunikasi dan Informatika. (2022). Indonesia: Jumlah Pengguna Internet Terbesar Keenam di Dunia dan Terbesar Ketiga se-Asia. Kominfo RI.

Kementerian Komunikasi dan Informatika. (2023). Overview Penggunaan Internet di Indonesia. Kominfo RI.

Kementerian Koperasi UMKM. (2021). Kontribusi UMKM Terhadap Perekonomian Indonesia. In UMKM Outlook Report. Kemenkop UMKM.

Kementerian Koperasi UMKM. (2022). Jumlah UMKM di Indonesia. In Tempo.co (Vol. 2, Issue 1).

Kemenkop UMKM.

Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia. (2021). Presidensi G20 Pemulihan Ekonomi dan Indonesia Maju. In Setneg.Go.Id. Kemsetneg RI.

Kusuma, I. N. P. (2020). Pengaruh Literasi Keuangan terhadap Inklusi Keuangan melalui Financial Technology pada UMKM di Bandar Lampung. Jurnal Manajemen Bisnis Dan Kewirausahaan, 4(5), 247. https://doi.org/10.24912/jmbk.v4i5.9236

Maulana, R., Murniningsih, R., & Prasetya, W. A. (2022). the Influence of Financial Literacy, Financial Inclusion, and Fintech Toward Business Sustainability in Smes. Jurnal Ilmiah Manajemen, 440(4), 440–452. http://ejournal.pelitaindonesia.ac.id/ojs32/index.php/PROCURATIO/index

Mulyanti, D., & Nurhayati, A. (2022). Penerapan Literasi Keuangan Dan Penggunaan Financial Technology Untuk Menilai Kinerja Keuangan Umkm Di Jawa Barat. Ekono Insentif, 16(2), 63–81.

https://doi.org/10.36787/jei.v16i2.887

Mutegi, H. K., Njeru, P. W., & Ongesa, N. T. (2015). Financial Literacy and Its Impact on Loan Repayment by Small and Medium Enterprenuers. International Journal of Economics, Commerce and

Management, 3(3), 1–28.

Otoritas Jasa Keuangan. (2019a). Booklet Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan. OJK RI.

(15)

Otoritas Jasa Keuangan. (2019b). Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia. In Otoritas Jasa Keuangan. Bidang Edukasi Dan Perlindungan Konsumen.

Ratnawati, T. A., & Hikmah. (2012). Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja UKM (Studi Kasus UKM di Kabupaten dan Kota Semarang). Sear Acitya - Jurnal Ilmiah, 2(1), 102–114.

Rizkiyah, K., Nurmayanti, L., Macdhy, R. D. N., & Yusuf, A. (2021). Pengaruh Digital Payment terhadap Perilaku Konsumen Pengguna Platform Digital Payment OVO. Jurnal Ilmiah Manajemen, 16(1), 107–

126.

Sandra, A., & Purwanto, E. (2017). Pengaruh Faktor-Faktor Eksternal Dan Internal Terhadap Kinerja Usaha Kecil Dan Menengah Di Jakarta. Business Management Journal, 11(1), 97–124.

https://doi.org/10.30813/bmj.v11i1.623

Septiani, R. N., & Wuryani, E. (2020). Pengaruh Literasi Keuangan Dan Inklusi Keuangan Terhadap Kinerja Umkm Di Sidoarjo [UIN Syarif Hidayatullah]. In E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana (Vol. 9, Issue 8). https://doi.org/10.24843/ejmunud.2020.v09.i08.p16

Susan, M. (2020). Financial literacy and growth of micro, small, and medium enterprises in west java, indonesia. International Symposia in Economic Theory and Econometrics, 27, 39–48.

https://doi.org/10.1108/S1571-038620200000027004

The association of chartered sertified acountans. (2014). Financial education for enterpreneurs.

https://www.accaglobal.com/content/dam/acca/global/PDF-technical/small-business/ppol-tp-fefe.pdf Wayan, I., K., & Darmayanti, N., P., A. (2023). Pengaruh Literasi Keuangan Dan Financial Technology

Terhadap Inklusi Keuangan di Desa Pengotan. E-Jurnal Manajemen., 12(2), 137–158.

We Are Social & Hootsuite. (2020). Digital Data Indonesia 2020. In Data Reportal. In Https://Datareportal.Com/Reports/Digital-2020-Indonesia.

Widyawati, I. (2012). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Literasi Finansial Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Brawijaya. Assets: Jurnal Akuntansi Dan Pendidikan, 1(1), 89.

https://doi.org/10.25273/jap.v1i1.527

Ye, J., & Kulathunga, K. M. M. C. B. (2019). How does financial literacy promote sustainability in SMEs?

A developing country perspective. Sustainability (Switzerland), 11(10).

https://doi.org/10.3390/su11102990

Zimmerer, T. W. . S. N. M. . W. D. D. Ar. K. (2009). Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil. Buku 2.

(5th ed.). Salemba Empat.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil dari uji F tersaji dalam tabel IV.6 menyebutkan bahwa nilai F hitung memiliki nilai sebesar 31,758 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000, dikarenakan nilai

Hasil uji F dalam tabel 3 pada regresi model 4A menghasilkan nilai profitabilitas sebesar 0,086 &gt; tingkat signifikansi 5% maka model regresi tersebut tidak memiliki tingkat

Dari Tabel 6, hasil uji F dapat dilihat bahwa nilai F hitung adalah bahwa nilai F hitung adalah 30, 655 dan F tabel sebesar 2, 74 artinya F hitung &gt; F tabel atau signifikansi

Hasil uji signifikansi koefisien regresi (dalam tabel 7) diperoleh nilai F hitung = 65,836; dengan signifikansi 0,000; sedangkan F tabel = 3,17; sehingga dapat disimpulkan

Hasil perhitungan antara F hitung dan F tabel menjelaskan bahwa F hitung 34,407 &gt; F tabel 2,47 selain itu dapat dilihat nilai signifikansi yang dihasilkan

Hasil uji hipotesis untuk uji F dapat dilihat pada tabel 6 dalam kolom F hitung yang menunjukkan bahwa nilai F hitung lebih besar dari F tabel 3,11 dan nilai signifikansi dibawah 0,05,

Hasil Uji Hipotesis F Simultan Dari output pada tabel 3 tersebut diketahui bahwa besarnya nilai F hitung = 105,822 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 < 0,05, dengan demikian

Berdasarkan hasil uji F pada tabel 5 berikut ini dapat disimpulkan bahwa nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05, dengan nilai F hitung sebesar 32,756 dan nilai signifikansinya sebesar