Berdasarkan hasil penelitian telah dijelaskan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pengelolaan pesantren terhadap karakter santri dengan kategori baik sebesar 59,1% dan peran pembina asrama terhadap karakter santri sebesar 76,6%. dalam kategori yang tepat. Kesimpulannya, manajemen pesantren dan peran konselor pesantren berkorelasi sangat kuat dengan karakter siswa dengan signifikansi 0,01 < 0,05, dengan demikian Ha diterima dan Ho ditolak dimana hitungan statistik pengaruh manajemen pesantren terhadap karakter siswa 59,1. % dan peran pengawas asrama terhadap karakter siswa adalah sebesar 23,4, dapat diartikan 59,1. Menurut Rizkiani (2012) promosi kepribadian yang diterapkan dengan dasar sistem pesantren bertujuan untuk pembentukan karakter siswa.
Menurut Fithiyana (2019) Dengan program kegiatan asrama yang dikelola dengan baik dapat mengembangkan karakter siswa seperti disiplin, tanggung jawab terhadap setiap tugas atau amanah. Menurut Sholikhun (2018), sistem pesantren dapat membentuk karakter santri jika dilaksanakan proses pembelajaran yang mengintegrasikan nilai-nilai luhur dan spiritual serta keteladanan dalam proses belajar mengajar. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Manajemen Boarding School dan Peran Pengawas Asrama Terhadap Pembinaan Karakter Siswa SMA Negeri Se-Sumatera Barat”.
Peneliti menggunakan perangkat berupa pernyataan dari pihak responden untuk dijawab guna mengetahui hasil Pengaruh Manajemen Pondok Pesantren dan Peran Pengurus Pondok Pesantren terhadap karakter santri. Dalam penelitian ini terdapat tiga jenis instrumen data yaitu (1) Kuesioner Manajemen Pesantren, (2) Kuesioner Peran Pengawas Pesantren, (3) Kuesioner Karakter Siswa. Data Peran Pengawas Asrama diperoleh dengan mengisi angket tertutup dengan jawaban “Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Kurang Setuju (KS), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS)”.
Data karakter siswa ini diperoleh dengan mengisi angket tertutup dengan pilihan jawaban “Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Kurang Setuju (KS), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS)”.
Pengujian Persyaratan Analisis
Uji Normalitas
Dari hasil uji satu sampel Kolmogorov-Smirnov diperoleh nilai sig (signifikan) sebesar 0,056 lebih besar dari 0,05 maka hipotesis diterima dan dapat disimpulkan bahwa variabel dependen berdistribusi normal. Kemudian dari grafik P-Plot sikap regresi, data disebar disekitar garis diagonal kemudian disebar disekitar garis diagonal, dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas. Dari hasil One-Sample Kolmogorov_Smirnov Test di atas diperoleh nilai sig (signifikan) yang berarti 0,128 lebih besar dari 0,05 maka hipotesis dapat diterima dan variabel dependen berdistribusi normal.
Sehingga seperti yang terlihat pada grafik P-Plot tegakan regresi terlihat bahwa data tersebar pada daerah garis diagonal kemudian searah garis diagonal, dengan demikian model regresi yang sesuai terpenuhi pada asumsi normalitas.
Uji Linearitas
Uji Homogenitas atau Uji Asumsi Heteroskedastisitas Regresi
Pengujian Hipotesis
- Regresi Linear Berganda
- Koefisien Determinan (R Square)
- Pengaruh Manajemen Sekolah berasrama (X 1 ) terhadap Karakter Siswa (Y)
- Pengaruh Peran Pembina Asrama (X 2 ) terhadap Karakter Siswa (Y) Maka dengan peraturan yang ketat dari pembina asrama dapat
Koefisien determinasi berguna untuk mengetahui seberapa besar pengaruh antara Manajemen Pendidikan Pesantren (X1), Peran Pengawas Pesantren (X2), Karakter Siswa (Y). Dari tabel 11 hasil di atas diperoleh nilai R dengan nilai 0,769 yang berarti bahwa variabel pengelolaan pondok pesantren pada karakter santri dalam rentang nilai R terletak pada tingkat hubungan yang kuat. Dari tabel 12 output di atas diperoleh nilai R dengan nilai 0,766 yang berarti bahwa variabel peran pembina asrama terhadap Karakter Siswa dalam rentang nilai R bervariasi dari tingkat hubungan yang kuat.
Dari Tabel 13 output di atas diberi nilai R dengan nilai 0,475 artinya variabel manajemen pondok pesantren dan peran pembina pondok pesantren terhadap karakter santri pada interval nilai R rentang taraf hubungan sedang. Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara manajemen pesantren dan peran pembina pesantren terhadap karakter santri. Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan antara manajemen pondok pesantren dan peran pengurus terhadap karakter santri.
Kesimpulannya hipotesis alternatif (Ha) diterima yang menyatakan bahwa ada hubungan antara manajemen pendidikan pondok pesantren dan peran konselor pondok pesantren terhadap karakter santri. Diketahui bahwa terdapat korelasi yang kuat atau tinggi antara manajemen pendidikan pesantren dan peran konselor asrama terhadap karakter siswa, sehingga korelasi tersebut dapat diterima. Hasil pengujian pengaruh manajemen pondok pesantren dan peran pembina pondok pesantren terhadap karakter santri pondok pesantren di Sumatera Barat dapat dilihat pada tabel berikut.
Artinya ada pengaruh yang signifikan antara manajemen pesantren dengan peran pengawas pesantren yang berpengaruh signifikan terhadap karakter siswa pesantren di SMA Negeri se-Sumatera Barat. Hal ini menunjukkan perlunya pembenahan pengelolaan pondok pesantren karena berpengaruh terhadap karakter santri khususnya di pondok pesantren di SMA Negeri se-Sumatera Barat. Dari hasil penelitian tentang manajemen pendidikan di pondok pesantren dan peran pembimbing di pondok pesantren, dapat disimpulkan tentang karakter santri pondok pesantren di sekolah menengah negeri di SUMBAR.
Terdapat pengaruh yang signifikan pengelolaan pondok pesantren terhadap nilai siswa di pondok pesantren dengan nilai R-value sebesar 0,769 yang berarti bahwa variabel pengelolaan pondok pesantren terhadap nilai siswa pada interval nilai R berkisar dari taraf a hubungan yang kuat. Terdapat pengaruh peran konselor asrama terhadap nilai siswa di pondok pesantren dengan nilai R sebesar 0,766 yang berarti bahwa variabel peran konselor asrama ada pada nilai siswa dalam selang nilai R tersebut mencakup tingkat hubungan yang kuat. Terdapat pengaruh manajemen pondok pesantren dan peran pembina pondok pesantren terhadap nilai siswa di pondok pesantren R dengan nilai 0,475 yang berarti variabel peran pembina pondok pesantren terhadap nilai siswa dalam selang waktu Nilai R interval tingkat hubungan sedang.
Manajemen Pendidikan Asrama dan Peran Pengawas Asrama berpengaruh signifikan terhadap Karakter Mahasiswa (Angka < Ftabel = 3,00. < 36,627), sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Dari hasil penelitian, diajukan beberapa saran untuk perbaikan Manajemen Pendidikan Asrama dan Peran Pengurus Asrama terhadap Karakter Siswa SMA Negeri Asrama di SUMBAR sebagai berikut: 1.