Judul Skripsi: Pengaruh Media Interaktif Animasi Terhadap Minat Belajar Membaca Pemahaman Siswa Kelas IV SDN Romang Rapoa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan media Animation Interactive terhadap minat belajar membaca pemahaman siswa kelas IV SDN Romang Rapoa. Distribusi frekuensi dan persentase minat belajar siswa kelas IV SDN Romang Rappoa sebelum perlakuan (pre-test).
Distribusi frekuensi dan persentase minat belajar siswa kelas IV SDN Romang Rappoa sebelum perlakuan (Post-test). Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul berdasarkan informasi yang telah diberikan diatas yaitu “Pengaruh Media Interaktif Animasi Terhadap Minat Belajar Membaca Pemahaman Siswa Kelas IV SDN Romang Rapoa”.
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoretis
Penelіtіan yang Relevan
Penelitian pertama Wahyullah Annasir menyimpulkan dalam jurnalnya “Pengaruh Penggunaan Media Interaktif Animasi dalam Pembelajaran IPS Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri Mannuruki” bahwa media animasi interaktif direspon positif oleh siswa sehingga berpenampilan menarik ceria dan serius. Persamaan judulnya adalah penggunaan media interaktif animasi, yang membedakan dari judulnya adalah motivasi belajar IPS, sedangkan peneliti akan mengkaji minat membaca siswa. Penelitian kedua yang dilakukan oleh Andhika Budi Setiawan dari SMK 3 Yogyakarta dengan judul skripsi “Pengaruh Penggunaan Media Interaktif 4Animasi Terhadap Hasil Belajar Rencana Anggaran Biaya” menyimpulkan bahwa hasil belajar siswa yang menggunakan media animasi mempunyai hasil yang lebih baik dibandingkan dengan penggunaannya.
Persamaan judulnya adalah penggunaan media Animasi Interaktif, yang membedakan dengan judul adalah pengukuran hasil belajar, sedangkan peneliti akan menyelidiki minat membaca siswa. Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat saya simpulkan bahwa penelitian yang relevan memberikan dampak penggunaan media Interaktif Animasi terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa dibandingkan dengan penggunaan media konvensional (papan tulis).
Media Interaktif Animasi
Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian siswa dan kesiapan belajar Miarso In Rudy Sumiharsono dan Hisbiyatul Hasanah (2018: 3). Media interaktif adalah media yang saling melakukan tindakan, mempunyai hubungan timbal balik atau saling aktif menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Sedangkan animasi adalah kumpulan gambar, garis, teks atau unsur pembentuk objek lainnya yang menghasilkan gerakan (animasi visual) dan efek suara (audio) sehingga yang melihatnya dapat menerima pesan yang dikirimkan oleh efek tersebut.
Menurut uraian di atas, media interaktif merupakan suatu alat perantara yang dibuat dengan menggunakan komputer dan menggabungkan fungsi-fungsi seperti suara, teks dan efek gerak untuk menerima pesan yang dikomunikasikan.
Media Grafis
Media Audio
Media Audio Visual
Selain itu, kontribusi media pembelajaran menurut Cepi Riyana, penyampaian media pembelajaran bisa lebih terstandar.
Minat Baca
Minat pada dimensi kognitif erat kaitannya dengan pengalaman hidup yang dialami anak di lingkungan, berupa pengalaman anak dalam berinteraksi dengan lingkungan sosialnya yaitu di rumah, di sekolah, dan di masyarakat. Menurut pandangan para ahli di atas, minat membaca diartikan sebagai keinginan seseorang untuk melakukan kegiatan membaca untuk kesenangan, tanpa ada paksaan, dan keinginan itu didorong dengan mencari bahan bacaan atau terlibat dalam kegiatan membaca. Slameto (2003:57) mengemukakan bahwa indikator penyusun minat terhadap suatu kegiatan adalah sebagai berikut, hal ini sejalan dengan pendapat berbagai ahli.
Berikut pengembangan komponen indikator instrumen pada penelitian ini. a) Kegiatan membaca mendatangkan kesenangan. Misalnya ketertarikan terhadap rasa ingin tahu untuk mengetahui sesuatu, maka rasa ingin tahu tersebut menjadi suatu rangsangan untuk mendapatkan apa yang ingin kita ketahui, walaupun dengan cara yang berbeda.
Minat tumbuh seiring dengan perkembangan fisik dan mental
Minat situasional dan minat pribadi merupakan dua kategori minat. Minat situasional disebabkan oleh apa pun yang ada di sekitarnya.
Kesiapan belajar mempengaruhi minat
Kesempatan belajar mempengaruhi minat
Pertumbuhan minat mungkin dibatasi
Faktor budaya berdampak pada minat seseorang
Minat memiliki komponen emosional yang kuat
Adalah narsistik untuk tertarik pada apa pun
Untuk meningkatkan minat membaca anak, sebaiknya orang tua mulai mengenalkan buku kepada anak kita sejak dini agar dapat meningkatkan semangat membaca. Lalu kita bisa mengajak mereka ke toko buku dan membiarkan mereka memilih bukunya sendiri, selama mereka tetap mengikuti pedoman orang tua. Orang tua dapat memberikan kata-kata penyemangat dan jika anak gemar membaca dapat memberikan hadiah berupa buku yang sudah ditunggu-tunggu oleh anak.
Karena pengetahuan komprehensif dimulai dengan membaca, orang tua harus melakukan segala yang mereka bisa untuk memastikan bahwa anak-anak mereka merasa nyaman dan menikmati membaca. Jika anak sering melihat orang tuanya membaca buku, maka anak akan terbiasa dengan kegiatan tersebut jika sering melihat orang tuanya membaca buku.
Kefasihan dalam membaca (kelancaran dalam proses dekoding)
Pengalaman Sebelumnya
Aspek Motivasi
Kemampuan kognitif yang unggul
Metakognisi
Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan membaca pemahaman dalam penelitian ini adalah untuk memahami isi/pesan. Diman Dalman (2017) dalam Sari, dkk menyatakan bahwa pemahaman membaca adalah keterampilan membaca yang berada pada tingkat yang lebih tinggi. Membaca pemahaman merupakan kegiatan membaca yang dilakukan secara intensif agar pembaca memperoleh pemahaman yang utuh dan mendalam terhadap isi bacaan.
Memahami isi/pesan yang terkandung dalam bacaan berupa rincian/fakta, memperoleh gagasan pokok paragraf, menarik kesimpulan dari bacaan, dan menghubungkan pengetahuan baru dengan pengetahuan yang sudah ada serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari merupakan contoh pemahaman membaca pada siswa. bacaan ini. Kemampuan membaca pemahaman dalam penelitian ini merupakan hasil proses intelektual yang kompleks dimana siswa memperoleh informasi yang berkaitan dengan isi bacaan, memahami pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya terkandung secara tegas dalam bacaan, memperoleh gagasan pokok paragraf, menarik kesimpulan ketika membaca. , dan menghubungkan pengetahuan.
Keseimbangan literasi adalah struktur pengajaran yang mendorong siswa untuk berpikir kritis
Pembelajaran siswa dipengaruhi oleh guru yang profesional (hebat)
Membaca harus dilakukan dalam suasana yang bermakna
Pada berbagai tingkat kelas, siswa menemukan manfaat membaca melalui buku yang bervariasi
Pertumbuhan kosakata dan pembelajaran berdampak pada pemahaman membaca
Pentingnya inklusi dalam proses pemahaman tidak dapat dilebih-lebihkan
Kemampuan dan metode membaca dapat diajarkan
Pembelajaran membaca pemahaman dibantu dengan evaluasi dinamis
Menurut Buron dan Claybaung (Via Samsu Somadayo) berpendapat bahwa kemampuan pemahaman membaca seseorang sangat dipengaruhi oleh apa yang disebut dengan kesiapan membaca. Berdasarkan uraian sebelumnya, dapat diprediksi bahwa siswa yang memiliki minat membaca yang kuat juga akan memiliki kemampuan pemahaman membaca yang kuat dalam penelitian ini.
Kerangka Pikir
Hipotesis Tindakan
- Jenis Penelitian
- Desain Penelitian
- Prosedur Penelitian
- Sampel
Rancangan ini belum merupakan eksperimen yang serius, karena masih terdapat variabel luar yang berperan dalam berkembangnya variabel terikat/internal, sehingga variabel bebas tidak hanya menentukan hasil percobaan saja, melainkan juga variabel terikatnya. Informasi mengenai minat membaca siswa kelas IV SD Negeri Romang Rappoa diperoleh melalui wawancara dan konsultasi. Melaksanakan penelitian di kelas sesuai dengan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), pada tahap ini terdiri dari pre-test dan post-test kelas eksperimen dengan menggunakan media Animasi Interaktif.
Sampel jenuh (lengkap) ini, menurut Sugiyono, merupakan strategi pengambilan sampel dimana seluruh individu dalam populasi dijadikan sampel.
Definisi Operasional Variabel
Media Interaktif Animasi
Minat Membaca (Kognitif)
Instrumen Penelitian
Teknik Pengumpulan Data
Non-Test
Teknik Analisis Data
Teknik Analisis Data Statistik Deskriptif
Seorang peserta didik dianggap tuntas apabila memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sekolah yaitu 70, dan ketuntasan klasik tercapai bila minimal 70% siswa di kelas tersebut memenuhi KKM. Jika minimal 70% siswa dalam suatu kelas telah memenuhi syarat ketuntasan minimal (MCC) yaitu 70, maka kelas tersebut dianggap tuntas. Kegiatan observasi (pengumpulan data) digunakan untuk memotret sejauh mana pengaruh suatu tindakan telah mencapai sasaran.
Teknik Analisis Data Statistik Inferensial
Hasil Penelitian
- Analisis Statistik Deskriptif
- Hasil3Analisis5Statistik7Inferensial8
- Pembahasan Hasil Analisis Statistic Deskriptif
- Pembehasan Hasil Analisis Statistik Inferensial
Dari tabel 14.2 persentase pretest siswa sebelum menggunakan media animasi interaktif diterapkan terhadap minat belajar membaca pemahaman. Dari uraian tersebut terlihat bahwa 18 dari 24 siswa kelas IV SDN Romang Rapoa yang belum memenuhi syarat ketuntasan individu mempunyai minat belajar yang rendah. Berikut gambaran minat belajar siswa kelas IV SDN Romang Rapoa setelah mendapat perlakuan (posttest) ditunjukkan pada Tabel 4.4 sebagai berikut :.
25%) termasuk dalam kategori sedang, 9 siswa (37,5%) termasuk dalam kategori tinggi, dan 5 siswa (20,83%) termasuk dalam kategori tinggi setelah penerapan media interaktif animasi diterapkan terhadap minat belajar. membaca dan memahami. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa minat belajar siswa kelas IV SDN Romang Rapoa dicirikan lebih utuh dibandingkan sebelum diberikan terapi. Dari uraian tersebut dapat dikatakan bahwa siswa kelas IV SDN Romang Rapoa mempunyai minat belajar yang lebih tinggi.
Sesuai dengan hipotesis penelitian bahwa terdapat pengaruh penggunaan media animasi interaktif terhadap minat belajar siswa kelas IV SDN Romang Rapoa, uji-t merupakan teknik statistik inferensial yang digunakan untuk mengevaluasi hipotesis. Berdasarkan hasil penelitian pada bagian sebelumnya, penggunaan media animasi interaktif oleh siswa kelas IV SD Romang Rappoa dapat mempengaruhi minat belajar membaca dan memahami. Dengan kata lain, sebelum menggunakan media animasi interaktif untuk pembelajaran, minat belajar siswa sangat rendah dan tidak sesuai dengan syarat penyelesaian tradisional.
Jadi pembelajaran melalui media animasi interaktif dapat meningkatkan minat belajar dengan lebih efisien dan efektif. Berdasarkan hasil analisis inferensial, rata-rata skor hasil belajar siswa setelah menggunakan media animasi interaktif dalam proses pembelajaran adalah 0,05 yang menunjukkan bahwa rata-rata minat belajar siswa setelah diajar menggunakan media animasi interaktif lebih besar dari 70. media interaktif Media animasi pada siswa kelas IV SDN Romang Rapoa dapat mempengaruhi minat belajar siswa dan meningkatkan pemahaman membaca.
Saran
Keberagaman budaya yang dimiliki bangsa Indonesia merupakan salah satu kekayaan bangsa Indonesia di mata dunia. Keberagaman budaya bangsa Indonesia menjadikan negeri ini sebagai negara yang mempunyai banyak kesenian daerah, misalnya saja seperti tari daerah, pertunjukan daerah, rumah adat daerah, senjata daerah, dan alat musik daerah. Kesenian daerah yang ada di Indonesia memang sangat menarik, misalnya saja tarian-tarian yang berasal dari masing-masing daerah.
Jam gadang adalah sebutan untuk menara jam yang terletak di pusat kota Bukittinggi, provinsi Sumatera Barat. Disebut jam gadang Karen, menara jam ini memiliki jam berukuran besar di keempat sisinya. Ora gadang selain menjadi penanda kota Bukittinggi juga dijadikan sebagai objek wisata dengan memperluas taman di sekitar menara ini.
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR Muatan : Bahasa Indonesia
TUJUAN
MATERI
PENDEKATAN & METODE
Membaca
Guru menyampaikan kepada siswa bahwa mereka akan memperoleh informasi yang berbeda tentang keberagaman budaya Indonesia dari teks bacaan yang akan dipelajari. Siswa kemudian diajak mengamati bacaan keberagaman budaya di dinding menggunakan LCD proyektor dan membaca teks tersebut dalam hati. Setiap siswa diminta mencatat masukan dan komentar sebagai bahan untuk memperbaiki hasil diskusinya.
Setelah semua kelompok selesai mengkomunikasikan hasil diskusi, guru memberikan penguatan strategi menemukan isi cerita, yang biasa disebut gagasan pokok/ide/gagasan pokok. Guru dan siswa dari kelompok lain dapat saling memberikan petunjuk untuk mendapatkan jawaban yang benar.
PENILAIAN
Remedial dan Pengayaan 1. Remedial
Pengayaan
SUMBER DAN MEDIA
HASIL PENGAMATAN MINAT BELAJAR SISWA HASIL PRA UJIAN DAN HASIL POTTEST DAFTAR PRA UJIAN DAN ANALISIS POTTEST PRA UJIAN DAN POTTEST. Pada tahun 2017, penulis terdaftar sebagai mahasiswa pada program studi PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar Strata 1 (S1). Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa serta diiringi doa orang tua, saudara-saudara, kerabat dekat dan kawan-kawan di fakultas khususnya mahasiswa dan seluruh dosen mata kuliah guru sekolah dasar, perjuangan panjang penulis untuk bersekolah di perguruan tinggi berhasil dengan berhasilnya penyusunan tesis diploma yang berjudul “Pengaruh Media Interaktif Animasi Terhadap Minat Belajar Membaca Pemahaman Siswa Kelas IV SDN Romang Rappoa”.