• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh model pembelajaran blended

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh model pembelajaran blended"

Copied!
66
0
0

Teks penuh

Kemampuan koneksi matematis adalah tingkat kemampuan siswa dalam menghubungkan materi matematika dengan materi matematika, hubungan matematika dengan ilmu-ilmu lain, hubungan matematika dengan kehidupan nyata. Oleh karena itu, kemampuan koneksi matematis perlu ditingkatkan pada siswa sebagai keterampilan dalam proses penyelesaian masalah, salah satunya berupa soal cerita. Berdasarkan hasil Tes Kemampuan Menghubungkan Matematis pada penelitian pendahuluan di SMA Negeri 1 Jati Agung, siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Maksimal (MCC) Tes Kemampuan Menghubungkan Matematis sebanyak 20%, sedangkan siswa yang tidak mencapai KKM MCQ sebesar 80%, hal ini menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam menghubungkan matematika masih tergolong rendah.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran blended learning terhadap kemampuan membuat koneksi matematis dan menyelesaikan masalah matematika. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah random group sampling, instrumen pengumpulan datanya adalah tes koneksi matematis berupa tes essay kelompok eksperimen, dan tes pemecahan masalah matematis.Teknik analisis data yang digunakan adalah Manova yang terdiri dari satu dependen. variabel dengan satu variabel bebas dan diperoleh kesimpulan (1) terdapat pengaruh model Blended Learning terhadap kemampuan koneksi matematis (2) terdapat pengaruh model Blended Learning terhadap kemampuan koneksi matematis siswa pada soal bilangan (3) terdapat pengaruh Blendead Learning terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa pada materi numerik. Dinyatakan bahwa tesis tersebut berjudul “Dampak Model Pembelajaran Blended Learning Terhadap Kemampuan Siswa Membuat Koneksi Matematis dan Menyelesaikan Masalah Matematika”.

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung. Penelitian ini berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Blended Learning Terhadap Kemampuan Koneksi Matematis dan Pemecahan Masalah Matematis Siswa”. Konteks matematika dapat diartikan sebagai keterkaitan antara konsep-konsep matematika secara internal yaitu berkaitan dengan matematika itu sendiri atau secara eksternal yaitu matematika dengan bidang kajian lain dan dalam kehidupan sehari-hari.5 Berdasarkan penjelasan sebelumnya bahwa konteks matematika adalah.

Tabel 4.12 Deskripsi Data Amatan Kemampuan Pemecahan  Masalah Matematis ...................................................
Tabel 4.12 Deskripsi Data Amatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis ...................................................

Latar Belakang Permasalahan

Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi permasalahan di atas, maka penelitian ini perlu dibatasi agar lebih fokus. 30Yanti Nurhayati, Nur Eva Zakiah, dan Asep Amam, “Mengintegrasikan Pembelajaran Kontekstual (Ctl) dengan Geogebra: Dapatkah Meningkatkan Kemampuan Koneksi Matematis Siswa?” Teorema: Teori dan Penelitian Matematika 5, no.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Agar siswa mampu mengembangkan keterampilan koneksi matematis dan memecahkan masalah matematika yang dihadapi serta meningkatkan rasa percaya diri terhadap keterampilannya. Bagi sekolah dapat digunakan untuk meningkatkan proses pembelajaran yang lebih kreatif untuk meningkatkan keterampilan koneksi dan memecahkan masalah matematika.

Kajian Penelitian Terdahulu yang Relevan

Hasil yang diperoleh pembelajaran matematika dinyatakan efektif pada kemampuan pemecahan masalah, terdapat pengaruh positif keterampilan pemecahan masalah dan karakter peduli lingkungan terhadap kemampuan pemecahan masalah, rata-rata kemampuan pemecahan masalah dan karakter peduli lingkungan pada kelas dengan Pembelajaran PBL bernuansa adiwiyata yang menggunakan blended learning lebih baik dibandingkan kelas dengan pembelajaran PBL yang menggunakan blended learning dan kelas dengan pembelajaran PBL. Persamaan penelitian Titien, Kartono dan Mulyono dengan peneliti adalah sama-sama menggunakan model blended learning dan meningkatkan kemampuan pemecahan masalah. Penelitian yang dilakukan oleh Iik Faiqotul, Riana dan Maulana dengan judul “Peningkatan Konektivitas Matematis dan Motivasi Belajar Siswa Menggunakan Pendekatan Kontekstual” pada tahun 2016.

Hasil penelitian yang diperoleh terdapat korelasi positif antara kemampuan membuat koneksi matematis dengan motivasi belajar siswa. Penelitian persamaan Iik Faiqotul, Riana dan Maulana dengan peneliti sama-sama meningkatkan kemampuan koneksi matematis. 32 Titien Sulistiyoningsih dan info artikel, “Jurnal Penelitian Pendidikan Matematika Unnes PBL Bernuansa Adiwiyata dengan Blended Learning untuk Abstrak” 4, no.

Penelitian Nanang Supriadi tahun 2015 berjudul “Mengembangkan Kemampuan Koneksi Matematis Melalui Buku Teks Elektronik Interaktif (BAEI) Terintegrasi Nilai-Nilai Islami” (Mengembangkan Kemampuan Koneksi Matematis Melalui Buku Teks Elektronik Interaktif (BAEI) Terintegrasi Nilai-Nilai Islami). Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa terdapat peningkatan keterampilan menghubungkan matematis siswa dengan menggunakan materi pembelajaran elektronik interaktif terpadu nilai-nilai Islam.

Sistematika Penulisan

PENDAHULUAN

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGUJIAN HIPOTESIS HIPOTESIS

METODE PENELITIAN

PENUTUP

  • Model Pembelajaran
  • Model Pembelajaran Blended Learning
  • Model Pembelajaran Ekspositori
  • Persiapan (Preparation)
  • Menghubungkan (Correlation)
  • Menyimpulkan (Generalization)
  • Penerapan (Application)

Selain itu model juga sering disebut dengan rancangan yang dirancang sedemikian rupa sehingga dapat dilaksanakan dan dilaksanakan. 35 Sedangkan pembelajaran adalah suatu kegiatan belajar mengajar, yang mana pihak yang mengajar adalah guru dan yang belajar adalah siswa yang mana berorientasi pada kegiatan bahan ajar yang berorientasi pada pengembangan pengetahuan, sikap dan keterampilan siswa sebagai tujuan pembelajaran 36 Model pembelajaran meliputi strategi pembelajaran yang digunakan, metode yang digunakan dan pendekatan pengajaran yang digunakan lebih luas dan komprehensif 37. Dalam Secara umum model pembelajaran merupakan pedoman dalam perancangan dan pelaksanaan langkah-langkah pembelajaran dari awal hingga evaluasi pada akhir pembelajaran dan dapat menjadikan kegiatan pembelajaran berorientasi pada evaluasi akhir sehingga dapat melihat ketercapaian kegiatan pembelajaran. guru harus memahami modelnya. 37Endang Sri Rahayu, “Penerapan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (SOL) untuk meningkatkan materi pasar valuta asing pada Mata Kuliah Ekonomi Internasional 2 (Studi Mahasiswa Semester 5 Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi UMSU)”, Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis, Vol.17, No.02, Oktober 2016, hal 97.. 20 pembelajaran yang akan digunakan agar pembelajaran dapat berlangsung secara efektif dan efisien 38 Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran adalah suatu bentuk pembelajaran yang diambil dari awal sampai akhir dan dijadikan pedoman yang bertujuan agar jalannya pembelajaran berjalan dengan baik dan terstruktur serta mudah dipahami oleh peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Menurut Indrawati, sistem sosial meliputi suasana dan norma-norma yang terkandung dalam suatu model pembelajaran. Pengertian model pembelajaran Blended Learning Model pembelajaran Blended Learning merupakan perpaduan atau penggabungan pendekatan aspek blended learning berupa wab-based instruction, video streaming, audio, komunikasi, synchronous dan asynchronous dalam sistem e-learning LSM dengan 'pembelajaran wajah' 'wajah' tradisional, termasuk metode pengajaran, teori pembelajaran, dan dimensi pedagogi. 41 Tujuan pembelajaran campuran adalah untuk memberikan pengalaman belajar yang paling aktif dan efisien. 42. Blended learning adalah model pembelajaran yang dapat digunakan untuk merangkum berbagai pendekatan belajar dan mengajar yang efektif.

22 media dan metode dalam pembelajaran 43 Melalui model Blended Learning proses pembelajaran menjadi lebih efektif karena proses belajar mengajar konvensional akan dibantu dengan e-learning yang dalam hal ini berdiri di atas infrastruktur teknologi informasi dan kapan saja serta dapat dilakukan dimana saja . dimanapun, blended learning tidak hanya mengurangi jarak yang ada antara siswa dan guru, namun juga meningkatkan interaksi antara kedua pihak. 44 Berdasarkan pengertian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran blended learning merupakan campuran dari tatap muka. pembelajaran tatap muka (luring) dan non tatap muka (daring) yang berfungsi membantu siswa menyelesaikan materi sesuai rencana awal. 43 Kadek Cahya Dewi, “Konsep dan Implementasi Blended Learning di Perguruan Tinggi Kejuruan”, (Tukad Batanghari Denpasar: Swasta Nulus 2019), hal.16- 17. Keunggulan model blended learning 1) Dapat digunakan untuk . belajar kapanpun dan dimanapun.

50 YL; Jayanti Ningsih, “Hasil Belajar Mahasiswa melalui Penerapan Model Blended Learning pada Mata Kuliah Persamaan Diferensial,” RAFA: Jurnal. Model pembelajaran ekspositori merupakan model pengajaran yang menekankan pada proses penyampaian materi secara lisan oleh guru kepada siswa dengan tujuan agar siswa menguasai materi pembelajaran secara maksimal.52 Roy Kilen menyebut strategi ini dengan istilah pembelajaran langsung. Dengan model pembelajaran ekspositori, guru dapat mengontrol urutan dan keluasan materi pembelajaran, sehingga guru dapat mengetahui sejauh mana siswa menguasai materi desain yang disajikan.

Model pembelajaran eksplanatori dinilai sangat efektif bila materi pelajaran yang dikuasai siswa cukup luas, sedangkan waktu belajarnya terbatas. 54 Ahmad Saifi Hasbiyalloh, Ahmad Harjono, Pengaruh Model Pembelajaran Ekspositori Berbantuan Scaffolding dan Advance Organizer Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas X, Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi, 3.

غَم ِز ۡسُؼۡنٱ

Ayat di atas sesuai dengan kesimpulan penulis bahwa pemecahan masalah adalah sesuatu yang dilakukan untuk mendapatkan penyelesaian terhadap masalah yang dihadapi. 66 Lisna Agustina, “Upaya Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep dan Penyelesaian Masalah Matematika Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Sipirok Melalui Pendekatan Realistic Mathematical (PMR),” EKSAKTA: Jurnal Penelitian dan Pembelajaran MIPA 1, no.67Netriwati, “Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Berdasarkan Teori Polya untuk Pengetahuan Awal Mahasiswa IAIN Raden Intan Lampung,” Jurnal Pendidikan Matematika 7 No. 35 Pentingnya kompetensi siswa untuk pemecahan masalah yang baik merupakan tekad terpenting yang harus dimiliki siswa.

Hal ini menjadi landasan utama untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menguasai konsep-konsep lain.68 Untuk itu diperlukan upaya untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. 70 Rusniawati Inge, “Penerapan Model Pembelajaran Problem Solving untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Rasional Siswa Sekolah”, Jurnal Pengajaran MIPA, Vol.4, No. 2, 2 Desember 2003, hal. 27. Dengan menggunakan indikator pemecahan masalah Polya, siswa mampu mencerna permasalahan yang dihadapinya, mampu menghubungkan permasalahan tersebut dengan kondisi nyata.

72 Netriwati, “Pengaruh Penggunaan Software Maple 11 Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Materi Diferensial,” Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan XIII, no. Terdapat pengaruh model pembelajaran blended learning terhadap kemampuan koneksi matematis dan pemecahan masalah matematika siswa VII. kelas SMP Negeri 1 Jati Agung. Terdapat pengaruh model pembelajaran blended learning terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa VII. kelas SMP Negeri 1 Jati Agung.

Upaya peningkatan kemampuan pemahaman konsep dan pemecahan masalah matematika siswa VII. kelas SMP Negeri 4 Sipirok melalui pendekatan matematika realistik (PMR). Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Berdasarkan Teori Polya Berdasarkan Pengetahuan Sebelumnya Mahasiswa IAIN Raden Intan Lampung.” Jurnal Pendidikan Matematika 7, no. Pengaruh Penggunaan Software Maple 11 Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Materi Diferensial.” Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan XIII, no.

Rusniawati Inge, “Penerapan Model Pembelajaran Problem Solving untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Rasional Siswa Sekolah”, Jurnal Pengajaran MIPA, Vol.4, No. Analisis kemampuan pemahaman konsep matematika dan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa SMA pada materi sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV)” 4, no. Mengajarkan Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis dan Efikasi Diri Calon Guru.”

Tina Sumartini, “Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa melalui pembelajaran berbasis masalah”, Jurnal Musharafah, Vol.5, No.2, Mei 2016.

Gambar 2.1  Bagan Kerangka Berfikir
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berfikir

Gambar

Tabel 4.12 Deskripsi Data Amatan Kemampuan Pemecahan  Masalah Matematis ...................................................
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berfikir ...................................... 39  Gambar 3.1 Paradigma Variabel .............................................
Gambar 2.1  Bagan Kerangka Berfikir

Referensi

Dokumen terkait

Furthermore, for the rating scale on Threshold analysis, the answer option turns into a 3-point Likert scale with choices consisting of “not right,” “less right,” and “very right.” This