PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOLABORATIF (COLLABORATIVE LEARNING) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS VII MTsN 1 PESISIR SELATAN KABUPATEN PESISIR SELATAN
Sri Rahayu1, Suci Dwinitia², Risa Yulisna²
1Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat ²Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat
ABSTRACT
This research is motivated by the lack of examples given by teachers, students are difficult to find ideas or ideas, there are some students who are not skilled in writing exposition texts, students are less understanding of the material, teachers only use lecture and question and answer methods, examples given less teachers . The purpose of the study describes the influence of the use of collaborative learning model and the influence of collaborative learning on the ability of writing exposition text of the students of class VII MTsN 1 Pesisir Selatan Kabupaten Pesisir Selatan. This type of research is quantitative with One Group Pretest-Posttest Design experimental method. Based on data analysis can be known. First, the ability to write expository text of grade VII.1 MTsN 1 Pesisir Selatan Kabupaten Pesisir Selatan before (pretest) uses collaborative learning with an average score of 61.11 in sufficient qualification. Second, the ability to write expository text of grade VII.1 MTsN 1 Pesisir Selatan Kabupaten Pesisir Selatan after posttest using collaborative learning model with average value of 75.00 in qualification is more than enough. Third, there is a significant influence of the use of collaborative learning model in the learning of writing expository text of grade VII.1 MTsN 1 Pesisir Selatan Pesisir Selatan with 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 (9.90)> 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (1.71). In other words, H1 is accepted and H0 is rejected.
Keywords: Writing, Exposition Text, Collaborative Learning Model (collaborative learning)
PENDAHULUAN
Permasalahan yang dihadapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, dalam pembelajaran, siswa hanya berpedoman dengan contoh yang diberikan guru sehingga dalam menulis teks eksposisi siswa hanya dapat menulis teks eksposisi seperti
contoh yang ditulis guru. Kedua, siswa masih kesulitan dalam menemukan ide dan gagasan dalam menulis teks eksposisi. Hal ini disebabkan siswa tidak memiliki gambaran permasalahan yang akan mereka tulis. Ketiga, ada beberapa siswa yang belum terampil menulis teks eksposisi, karena siswa kurang
memahami cara menyusun teks eksposisi.
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, mendeskripsikan kemampuan menulis teks eksposisi siswa kelas VII MTsN 1 Pesisir Selatan Kabupaten Pesisir Selatan sebelum menggunakan model kolaboratif (collaboratif learning). Kedua, mendeskripsikan kemampuan menulis teks eksposisi siswa kelas VII MTsN 1 Pesisir Selatan Kabupaten Pesisir Selatan sesudah menggunakan model kolaboratif (collaboratif learning). Ketiga, mendeskripsikan pengaruh model kolaboratif (collaborative learning) terhadap kemampuan menulis teks eksposisi siswa kelas VII MTsN 1 Pesisir Selatan Kabupaten Pesisir Selatan.
Rencana pemecahan masalah
ini menggunakan model
pembelajaran kemampuan menulis siswa kelas VII MTsN 1 Pesisir Selatan Kabupaten Pesisir Selatan yaitu model pembelajaran kolaboratif (collaborative learning). Istarani (2012:106), menyatakan bahwa model pembelajaran kolaboratif
(collaborative learning) merupakan proses belajar yang dilakukan bukan sekedar bekerja sama dalam satu kelompok, tetapi penekanannya lebih kepada suatu proses pembelajaran yang melibatkan proses komunikasi secara utuh dan adil di dalam kelas.
Dalam model pembelajaran kolaborative (collaborative learning) terdapat tahap-tahap dalam penyelenggaraannya. Pertama, guru mengelompokkan siswa berdasarkan acuan level dengan kemampuan berbeda-beda. Kedua, guru membagi siswa dalam 7 kelompok dan masing-masing kelompok terdiri dari 5 orang siswa. Ketiga, setelah membagi kelompok formal guru membagikan proyek dan tugas kepada masing-masing kelompok.
Keempat, guru menunjuk salah satu kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas. Kelima, setelah selesai presentasi, masing-masing kelompok merevisi, berkonsultasi dan melaporkan hasil dari laporan masing-masing.
Priyatni (2014:91), penilaian kemampuan menulis teks ekpsosisi antara lain. Pertama, judul, judul
teks eksposisi memunculkan isu, atau persoalan tentang topik tertentu.
Kedua, tesis/opini/pendapat, berisi suatu pernyataan yang menunjukkan sudut pandang penulis terhadap persoalan topik tertentu. Ketiga, argumen berisi sejumlah bukti atau alasan untuk mendukung atau membuktikan kebenaran tesis.
Keempat, simpulan, merangkum atau menegaskan kembali sudut pandang penulis terhadap persoalan atau isu tentang topik tertentu.
METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan analisis metode pre-eksperimen. Sugiyono (2014:74), metode penelitian eksperimen diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Rancangan penelitian yang digunakan yaitu One Group Pretest-Postest Desain. Menurut Sugiyono (2012:74), rancangan One Group Pretest-Postest Desain npada mulanya dilakukan pretest tanpa diberikan perlakuan, kemudian diberi perlakuan dengan menggunakan
model pembelasjaran , setelah itu dilakukan posttest. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII MTsN 1 Pesisir Selatan Kabupaten Pesisir Selatan tahun ajaran 2016/2017 yang berjumlah 242 orang siswa. Menurut Arikunto (2010:174), sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti.
Dengan demikian, sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas VII.1 yang berjumlah 30 orang siswa. Variabel dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut ini. Pertama, variabel bebas “ Model Pembelajaran kolaboratif (collaborative learning)”.
Kedua, variabel terikat “Kemampuan menulis teks eksposisi”. Terkait dengan variabel penelitian, data dalam penelitian ini adalah berupa hasil tes unjuk kerja menulis teks eksposisi siswa kelas VII MTsN 1 Pesisir Selatan Kabupaten Pesisir Selatan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes unjuk kerja. Tes unjuk kerja ini digunakan untuk mengukur kemampuan menulis teks eksposisi sebelum dan sesudah menggunakan model pembelajaran kolaboratif (collaborative learning).
Pengumpulan data yang akan dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan, dilakukan melalui langkah-langkah berikut ini.
Pertama, siswa diberikan pretest mengerjakan tes awal kemampuan menulis teks eksposisi sebelum menggunakan model pembelajaran kolaboratif (collaborative learning).
Kedua, siswa diberikan perlakuan dengan model pembelajaran kolaboratif (collaborative learning), yakni menyampaikan materi yang akan dipelajari secara umum dengan menggunakan model Pembelajaran kolaboratif (collaborative learning).
Ketiga, siswa diberikan postest mengerjakan tes akhir kemampuan menulis teks eksposisi sesudah menggunakan model pembelajaran kolaboratif (collaborative learning)..
Setelah selesai mengerjakan tes, hasil kemampuan menulis teks eksposisi siswa dinilai berdasarkan indikator.
HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan deskripsi data dan analisis data, maka selanjutnya dilakukan pembahasan lebih lanjut mengenai berikut ini: (1) kemampuan menulis teks eksposisi
sebelum menggunakan model pembelajaran kolaboratif (collaborative learning) siswa kelas VII MTsN 1 Pesisir Selatan Kabupaten Pesisir Selatan. (2) kemampuan menukis teks eksposisi sesudah menggunakan model pembelajaran kolaboratif (collaborative learning) siswa kelas VII MTsN 1 Pesisir Selatan Kabupaten Pesisir Selatan. (3) pengaruh penggunaan model pembelajaran kolaboratif (collaborative learning) terhadap kemampuan menulis teks eksposisi siswa kelas VII MTsN 1 Pesisir Selatan Kabupaten Pesisir Selatan.
1. Kemampuan Menulis Teks
Ekposisi Sebelum
Menggunakan Model Pembelajaran Kolaboratif (collaborative learning) Siswa Kelas VII MTsN 1 Pesisir Selatan Kabupaten Pesisir Selatan
Dapat disimpulkan skor akhir dari kemampuan menulis teks ekposisi siswa kelas VII MTsN 1 Pesisir Selatan Kabupaten Pesisir Selatan sebelum menggunakan
model pembelajaran kolaboratif (collaborative learning) sebagai berikut. Pertama, skor 4 diperoleh oleh 2 orang siswa. Kedua, skor 5 diperoleh oleh 3 orang siswa.
Ketiga, skor 6 diperoleh oleh 5 orang siswa. Keempat, skor 7 diperoleh oleh 6 orang siswa.
Kelima, skor 8 diperoleh oleh 5 orang siswa. Keenam, skor 9 diperoleh oleh 5 orang siswa.
Ketujuh, skor 10 diperoleh oleh 4 orang siswa.
Dari data di atas, diperoleh rata-rata hitung (M) yaitu 61,11.
Berdasarkan rata-rata hitung tersebut disimpulkan bahwa tingkat kemampuan menulis teks ekposisi sebelum menggunakan model pembelajaran kolaboratif (collaborative learning) (pretest) siswa kelas VII MTsN 1 Pesisir Selatan Kabupaten Pesisir Selatan berada pada rentangan 56-65% yaitu klasifikasi Cukup (C).
Siswa yang memperoleh skor 10, untuk indikator judul diberikan skor 3 karena judul sesuai dan berisikan tentang isu atau persoalan yang tergambar mengenai topik
tertentu yaitu tentang lingkungan sekolah. Untuk indikator tesis/opini/pendapat, diberikan skor 3 karena siswa menuliskan tiga kalimat tentang opini tentang pernyataan yang menunjukkan pendapat penulis terhadap topik tentang kebersihan lingkungan sekolah. Untuk indikator argumen, diberikan skor 2 karena siswa menuliskan satu argumen tetapi tidak berisi sejumlah bukti untuk mendukung atau membuktikan kebenaran tesis. Untuk indikator simpulan diberikan skor 2 karena simpulan menuliskan simpulan tetapi kurang sesuai dengan simpulan, merangkum, menegaskan kembali susut pandang penulis terhadap topik tentang kebersihan lingkungan sekolah.
Siswa yang memperoleh skor 7 untuk indikator judul diberikan skor 3 karena judul sesuai dengan berisikan tentang isu atau persoalan yang tergambar mengenai topik tertentu yaitu tentang indahnya taman sekolah. Untuk indikator tesis/opini/pendapat, diberikan skor 1 karena siswa menuliskan satu kalimat tentang opini tentang
pernyataan yang menunjukkan pendapat penulis terhadap topik tentang indahnya taman sekolah.
Untuk indikator argumen, diberikan skor 2 karena siswa menuliskan satu argumen tetapi tidak berisi sejumlah bukti untuk mendukung atau membuktikan kebenaran tesis.
Untuk indikator simpulan diberikan skor 1 karena siswa tidak menuliskan simpulan, merangkum, menegaskan kembali susut pandang penulis terhadap topik tentang kebersihan lingkungan sekolah.
Siswa yang memperoleh skor 4 untuk indikator judul diberikan skor 1 karena siswa tidak menuliskan judul. Untuk indikator tesis/opini/pendapat, diberikan skor 1 karena siswa menuliskan satu kalimat tentang opini tentang pernyataan yang menunjukkan pendapat penulis terhadap topik tertentu. Untuk indikator argumen, diberikan skor 2 karena siswa menuliskan satu argumen tetapi tidak berisi sejumlah bukti untuk mendukung atau membuktikan kebenaran tesis. Untuk indikator simpulan diberikan skor 1 karena siswa tidak menuliskan simpulan,
merangkum, menegaskan kembali susut pandang penulis terhadap topik.
2. Kemampuan Menulis Teks
Ekposisi Sesudah
Menggunakan Model Pembelajaran Kolaboratif (collaborative learning) Siswa Kelas VII MTsN 1 Pesisir Selatan Kabupaten Pesisir Selatan
Dapat disimpulkan skor akhir dari kemampuan menulis teks eksposisi siswa kelas VII MTsN 1 Pesisir Selatan Kabupaten Pesisir Selatan sesudah menggunakan model pembelajaran kolaboratif (collaborative learning) sebagai berikut. Pertama, skor 5 diperoleh oleh 1 orang siswa. Kedua, skor 6 diperoleh oleh 3 orang siswa.
Ketiga, skor 7 diperoleh oleh 4 orang siswa. Keempat, skor 8 diperoleh oleh 5 orang siswa.
Kelima, skor 9 diperoleh oleh 5 orang siswa. Keenam, skor 10 diperoleh oleh 3 orang siswa.
Ketujuh, skor 11 diperoleh oleh 4 orang siswa. Kedelapan, skor 12 diperoleh oleh 5 orang siswa.
Dari data di atas, diperoleh rata-rata hitung (M) yaitu 75,00.
Berdasarkan rata-rata hitung tersebut disimpulkan bahwa tingkat kemampuan menulis teks eksposisi sesudah menggunakan model pembelajaran kolaboratif (collaborative learning) (postest) siswa kelas VII MTsN 1 Pesisir Selatan Kabupaten Pesisir Selatan berada pada rentangan 66-75% yaitu klasifikasi Lebih dari Cukup (LdC).
Siswa yang memperoleh skor 12 untuk indikator judul diberikan skor 3 karena judul sesuai dengan berisikan tentang isu atau persoalan yang tergambar mengenai topik tertentu yaitu tentang kemajuan teknologi di zaman sekarang. Untuk indikator tesis/opini/pendapat, diberikan skor 3 karena siswa menuliskan tiga kalimat tentang opini tentang pernyataan yang menunjukkan pendapat penulis terhadap topik tentang kemajuan teknologi di zaman sekarang. Untuk indikator argumen, diberikan skor 3 karena siswa menuliskan 3 argumen tetapi berisi sejumlah bukti untuk mendukung atau membuktikan
kebenaran tesis. Untuk indikator simpulan diberikan skor 3 karena siswa menuliskan simpulan sesuai dengan simpulan, merangkum, menegaskan kembali susut pandang penulis terhadap topik tentang kemajuan teknologi.
Siswa yang memperoleh skor 8, untuk indikator judul diberikan skor 3 karena judul sesuai dengan berisikan tentang isu atau persoalan yang tergambar mengenai topik tertentu yaitu tentang manfaat handphone. Untuk indikator tesis/opini/pendapat, diberikan skor 1 karena siswa menuliskan satu kalimat tentang opini tentang pernyataan yang menunjukkan pendapat penulis terhadap topik tentang indahnya taman sekolah.
Untuk indikator argumen, diberikan skor 2 karena siswa menuliskan satu argumen tetapi tidak berisi sejumlah bukti untuk mendukung atau membuktikan kebenaran tesis.
Untuk indikator simpulan diberikan skor 2 karena siswa menulis simpulan kurang sesuai dengan simpulan, merangkum, menegaskan kembali sudut pandang penulis
terhadap topik tentang manfaat handphone.
Siswa yang memperoleh skor 5, untuk indikator judul diberikan skor 1 karena siswa tidak menuliskan judul. Untuk indikator tesis/opini/pendapat, diberikan skor 1 karena siswa menuliskan satu kalimat tentang opini tentang pernyataan yang menunjukkan pendapat penulis terhadap topik tertentu. Untuk indikator argumen, diberikan skor 2 karena siswa menuliskan satu argumen tetapi tidak berisi sejumlah bukti untuk mendukung atau membuktikan kebenaran tesis. Untuk indikator simpulan diberikan skor 1 karena siswa tidak menuliskan simpulan, merangkum, menegaskan kembali susut pandang penulis terhadap topik.
3. Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kolaboratif (collaborative learning) Terhadap kemampuan menulis teks eksposisi Siswa Kelas VII MTsN 1 Pesisir Selatan Kabupaten Pesisir Selatan
Berdasarkan nilai kemampuan menulis teks eksposisi sesudah menggunakan model pembelajaran kemampuan menulis teks eksposisi siswa sangat baik. Hal ini terbukti dari hasil kemampuan menulis siswa dengan tema “manfaat teknologi”
setelah mendapatkan perlakuan penggunaan model pembelajaran kolaboratif (collaborative learning) lebih baik dibandingkan dengan sebelum menggunakan model pembelajaran kolaboratif (collaborative learning). Hal ini dapat dilihat dari hasil pengujian normalitas data, homogenitas data dan uji penelitian hipotesis, untuk pengujian normal L0 lebih kecil dari Lt (0,114<0,161), ini berarti data hasil belajar siswa berdistribusi normal. Berdasarkan uji homogenitas tersebut, disimpulkan bahwa 𝐹 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔1,38 dan Ftabel 1,84 pada taraf signifikasi 0,05 untuk n=30 diperoleh angka. 1,84. maka mempunyai variansi yang homogen karena fhitung <ftabel. (1,38<1,84).
Selanjutnya, dilihat dari hasil uji-t disimpulkan bahwa hipotesis alternatif (H1) diterima pada taraf signifikan 95% dan dk= n–1 = 30-1=
29 karena thitung> ttabel (9,90>1,70).
Dengan kata lain, penerapan model pembelajaran kolaboratif berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan menulis teks eksposisi siswa kelas VII MTsN 1 Pesisir Selatan Kabupaten Pesisir Selatan.
KESIMPULAN
Berdasarkan analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan terhadap penggunaan model pembelajaran kolaboratif (collaborative learning) siswa kelas VII Kabupaten Pesisir Selatan karena thitung> tabel (6,50>1,70). Jadi, disimpulkan bahwa kemampuan menulis teks eksposisi siswa kelas VII MTsN 1 Pesisir Selatan Kabupaten Pesisir Selatan sesudah menggunakan model pembelajaran kolaboratif (collaborative learning) lebih baik daripada sebelum menggunakan model pembelajaran kolaboratif (collaborative learning).
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: Gramedia.
Istarani. 2014. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan:
Media Persada.
Priyatni. 2014. Desain Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikulum 2013. Jakarta:Bumi Aksara.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitaif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif dan R & D. Bandung:
Alfabeta.