Penelitian deskriptif ini bertujuan untuk memperoleh gambaran atau gambaran motivasi pendakian di Taman Nasional Gunung Ciremai dan niat berkunjung kembali peserta yang melakukan pendakian. Sifat verifikasi pada dasarnya ingin menguji kebenaran suatu hipotesis yang dilakukan dengan pengumpulan data di lapangan, dalam hal ini penelitian verifikasi bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi berjalan kaki terhadap niat berkunjung kembali peserta Taman Nasional Gunung Ciremai. Besarnya keinginan peserta untuk mencapai puncak pendakian gunung di Taman Nasional Gunung Ciremai.
Besarnya keinginan untuk meningkatkan keahlian dan keterampilan peserta pendakian di Taman Nasional Gunung Ciremai. Berdasarkan pengertian populasi tersebut, maka populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta pendakian Taman Nasional Gunung Ciremai. Data jumlah kunjungan ke Taman Nasional Gunung Ciremai menunjukkan pada tahun 2017-2021 sebanyak 83.967 peserta melakukan pendakian ke Taman Nasional Gunung Ciremai.
Karena penelitian ini dilakukan terhadap peserta pendakian Taman Nasional Gunung Ciremai, maka berdasarkan data pengelola Taman Nasional Gunung Ciremai, maka populasi dalam penelitian ini adalah peserta pendakian pada tahun 2018 sebanyak 83.967 orang. peninjauan, sehingga populasi yang dapat dijadikan sampel adalah wisatawan yang pernah berkunjung ke Taman Nasional Gunung Ciremai. Menentukan responden yang akan dijadikan penelitian yaitu para partisipan yang melakukan kegiatan pendakian di Taman Nasional Gunung Ciremai.
Menentukan jarak interval antar peserta yang melakukan aktivitas pendakian di Taman Nasional Gunung Ciremai untuk dijadikan sampel penelitian.
Teknik Pengumpulan Data
Pengujian Validitas
Sekaran dan Bougie (2016) menjelaskan validitas adalah pengujian seberapa baik instrumen, teknik atau proses yang digunakan untuk mengukur konsep benar-benar mengukur konsep yang dimaksud. Item pernyataan responden survei dikatakan valid jika rhitung lebih besar atau sama dengan rtabel (rhitung ≥ rtabel). Butir pernyataan responden survei tidak valid apabila rhitung lebih kecil dari rtabel (rhitung < rtabel).
Puaskan keinginan Anda dalam pencapaian mencapai puncak gunung pendakian di Taman Nasional Gunung Ciremai. Besarnya keinginan Anda untuk dapat meningkatkan keahlian dan keterampilan pendakian di Taman Nasional Gunung Ciremai. Besarnya keinginan Anda untuk bisa menikmati suara dan suasana alam yang ditawarkan Taman Nasional Gunung Ciremai.
Keinginan Anda untuk hiking bersama keluarga atau teman di Taman Nasional Gunung Ciremai. Tingkat keinginan Anda dapat berbagi pengalaman dengan peserta lain selama melakukan pendakian di Taman Nasional Gunung Ciremai. Tingkat keinginan Anda bertemu orang baru saat mendaki Taman Nasional Gunung Ciremai.
Besarnya keinginan Anda untuk dapat meningkatkan kebugaran pendakian di Taman Nasional Gunung Ciremai. Berdasarkan Tabel 3.4 hasil uji validitas menunjukkan bahwa dari kuesioner yang diujikan kepada 30 responden terlihat bahwa setiap item pertanyaan yang berkaitan dengan konsep motivasi pendakian (X) untuk niat kembali (Y) dinyatakan valid karena rhitung lebih besar dari rtabel (rhitung > rtabel). Tingkat keinginan anda untuk dapat meningkatkan kebugaran jasmani pada saat pendakian Taman Nasional Gunung Ciremai dengan nilai sebesar 0,931, sedangkan skor terendah sebesar 0,743 pada item (sosial).
Pernyataan item pada variabel dimensi Y juga valid dan terlihat pula bahwa nilai terbesar (revisittention) adalah tingkat keinginan Anda untuk menjadikan Taman Nasional Gunung Ciremai sebagai pilihan utama yaitu sebesar 0,919, sedangkan nilai terendahnya adalah 0,856 pada item (niat merekomendasikan) tingkat keinginan membicarakan hal positif tentang Taman Nasional Gunung Ciremai.
Pengujian Reliabilitas
Dari hasil uji reliabilitas di atas dapat disimpulkan bahwa tingkat Cronchbach’s alpha item pertanyaan motivasi berjalan (X) sebesar 0,775 yang berarti lebih besar dari 0,700. Tingkat Cronchbach alpha variabel item pertanyaan niat mengunjungi kembali (Y) sebesar 0,821 yang berarti lebih besar dari 0,700.
Analisis Data
Teknik Analisis Data Deskriptif
Perhitungan skor ideal digunakan untuk mengukur tinggi rendahnya pengaruh variabel-variabel yang terdapat pada objek penelitian. Analisis data deskriptif motivasi pendakian di Taman Nasional Gunung Ciremai melalui lima dimensi yaitu prestasi, menikmati alam, melarikan diri, sosial dan kesehatan. Setelah mengkategorikan hasil perhitungan berdasarkan kriteria penafsiran, maka dibuatlah garis kontinum yang terbagi dalam tujuh tingkatan, antara lain sangat tinggi, tinggi, cukup tinggi, sedang, cukup rendah, rendah, dan sangat rendah.
Tujuan pembuatan garis kontinu ini adalah untuk membandingkan masing-masing skor total setiap variabel untuk mendapatkan gambaran mengenai variabel niat berkunjung kembali (Y) dan motivasi mendaki (X). Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala ordinal, yaitu skala penilaian yang menunjukkan suatu preferensi atau penilaian. Dalam menentukan nilai rata-rata interval setiap pilihan jawaban dapat dilakukan dengan menggunakan persamaan berikut:
Data penelitian yang mempunyai skala interval selanjutnya akan menentukan pasangan data variabel independen dengan variabel dependen dan akan menentukan persamaan yang berlaku pada pasangan tersebut. Periksa nama dan kelengkapan identitas responden, serta periksa kelengkapan data yang diisi responden untuk mengetahui apa saja ciri-ciri responden. Dengan menggunakan skala likert, variabel-variabel yang ingin diukur dijabarkan ke dalam dimensi-dimensi, dimensi-dimensi tersebut dijabarkan ke dalam sub-sub variabel, kemudian sub-sub variabel tersebut selanjutnya dijabarkan ke dalam indikator-indikator yang dapat diukur.
Terakhir, indikator-indikator terukur tersebut dapat dijadikan sebagai titik awal untuk menciptakan item-item instrumental berupa pertanyaan dan pernyataan yang harus dijawab oleh responden. Setiap jawaban disertai dengan pernyataan atau dukungan pendirian yang diungkapkan dalam kata-kata berikut. Selain itu kegiatan yang dilakukan adalah mengolah data yang diperoleh kemudian menganalisis dan menjelaskan data tersebut berdasarkan hasil yang diperoleh dengan menggunakan rumus statistik.
Pengujian Hipotesis
Langkah terakhir dalam analisis data adalah pengujian hipotesis untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang jelas dan dapat diandalkan antara variabel independen dengan variabel dependen, yang pada akhirnya akan diambil kesimpulan Ho atau Ha diterima oleh hipotesis yang dirumuskan. Secara statistik, hipotesis yang akan diuji untuk mengambil keputusan menerima atau menolak hipotesis dapat dituliskan sebagai berikut:
Secara Simultan
Jika fhitung < ftabel dan nilai probabilitas > 0,05 maka Ho diterima artinya X tidak berpengaruh terhadap Y.
Secara Parsial
- Uji Normalitas
- Uji Asumsi Multikolinearitas
- Uji Asumsi Heteroskedastisitas
- Uji Asumsi Linearitas
- Analisis Korelasi (R)
H0 : ρ = 0 yang berarti tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara escapetention terhadap kunjungan kembali H0 : ρ ≠ 0 yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara escapetention terhadap kunjungan kembali d. Analisis regresi berganda merupakan analisis untuk meramalkan nilai pengaruh dua atau lebih variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) untuk membuktikan ada tidaknya hubungan sebab akibat antara dua atau lebih variabel bebas. Analisis regresi berganda merupakan analisis prediksi terhadap nilai pengaruh dua atau lebih variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) untuk.
Uji normalitas merupakan suatu prosedur yang bertujuan untuk melihat apakah nilai residu berdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah model regresi yang mempunyai distribusi normal atau mendekati normal, sehingga memungkinkan untuk dilakukan uji statistik. Rumus pengujian normalitas menggunakan Uji Normalitas Kolmogorov–Smirnov pada program SPP adalah sebagai berikut.
Uji multikolinearitas digunakan untuk melihat ada tidaknya korelasi yang tinggi antar variabel independen dalam model regresi linier berganda. Jika terdapat korelasi yang tinggi antar variabel independen, maka hubungan antara variabel independen dan variabel dependen menjadi terdistorsi. Suatu regresi dikatakan mendeteksi multikolinearitas jika VIF lebih besar atau sama dengan 10,00, sedangkan multikolinearitas tidak terjadi jika nilai VIF kurang dari 10,00.
Hasil perhitungan Durbin-Watson (DW) dibandingkan dengan nilai dtabel pada α = 0,05 dan apabila nilai Drubin Watson <1 dan >3 maka terjadi autokorelasi antar variabel. Tujuan dari uji heteroskedastisitas adalah untuk memeriksa apakah terdapat unequal variance pada model regresi dari residu observasi yang satu ke observasi yang lain. Suatu regresi dikatakan gagal mendeteksi heteroskedastisitas apabila nilai t hitung lebih kecil dari t tabel dan nilai signifikansinya lebih besar dari >.
Dan dapat dikatakan heteroskedastisitas terdeteksi apabila t-angka lebih besar dari t-tabel dan nilai signifikansinya kurang dari 0,05. Uji asumsi linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah kedua variabel mempunyai hubungan linier atau tidak signifikan. Dasar keputusan dalam uji linieritas adalah jika nilai probabilitas < 0,05 maka hubungan antara variabel X dan Y adalah linier.
