• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh net profit margin (npm), current ratio (cr), dan debt

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh net profit margin (npm), current ratio (cr), dan debt"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), CURRENT RATIO (CR), DAN DEBT TO EQUITY RATIO (DER) TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN

SUB SEKTOR TEKSTIL & GARMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2011-2016

Nola Oktavia1, Dina Amaluis2, Lovelly Dwinda Dahen2

1Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat

2Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat nolaoktavia24@gmail.com

ABSTRACT

This study aims to determine 1) Effect of Net Profit Margin (NPM) on Stock Price. 2) Influence of Current Ratio (CR) on Stock Price. 3) Effect of Debt To Equity Ratio (DER) on Stock Price. 4) The Effect of Net Profit Margin (NPM), Current Ratio (CR), and Debt To Equity Ratio (DER) against Stock Price The research type is Descriptive and Associative research. The population in this research is all Textile and Garment Sub-Sector Companies registered in BEI period 2011-2016. The sample of this research use Purposive Sampling.

Sample in research as many as 6 Company. The type of data used is secondary data. The method of analysis used is Data Panel Regression. With the help of Eviews 8. The results show that: (1) Net Profit Margin (NPM) has no significant effect on stock price (2) Current Ratio (CR) has negative and significant effect on stock price (3) Debt To Equity Ratio (DER ) tidaber significant influence on stock prices (4) Net Profit Margin (NPM), Current Ratio (CR), and Debt To Equity Ratio (DER) together have a significant effect on stock prices.

Keywords: Net Profit Margin (NPM), Current Ratio (CR), Debt To Equity Ratio (DER)

PENDAHULUAN

Pasar modal yang ada di Indonesia saat ini adalah Bursa Efek Indonesia (BEI) atau Indonesian Stock Exchange (IDX).

Bursa Efek Indonesia memiliki peranan penting sebagai sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi, yang merupakan salah satu alternatif penanaman modal. Bagi perusahaan, BEI membantu perusahaan untuk mendapatkan tambahan modal dengan cara go public yaitu kegiatan penawaran saham atau efek lainnya yang dilakukan oleh emiten (perusahan yang go public) kepada masyarakat berdasarkan

tata cara yang diatur oleh UU pasar modal dan peraturan pelaksanaannya.

Perkembangan aktivitas di Bursa Efek Indonesia (BEI) kini berkembang pesat.

Terbukti dengan munculnya berbagai jenis usaha baik yang menghasilkan produk ataupun usaha yang bergerak dalam bidang jasa. Persaingan ini merupakan salah satu tantangan bagi pihak manajemen setiap perusahaan supaya lebih cermat dalam mengembangkan ide-ide baru untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen yang beraneka ragam.

(2)

Di dalam pasar modal, investor dapat membeli dan menjual saham atau efek lainnya. Harga dari saham atau efek lainnya berfluktuasi sesuai dengan penawaran dan permintaan terhadap faktor yang bersangkutan. Adapun faktor fundamental yang ingin dituju oleh setiap pasar modal adalah adanya keterbukaan informasi secara lengkap dan akurat bagi calon emiten yang sangat menginginkan gambaran yang lengkap tentang kinerja dan nilai perusahaan. Harga dari saham atau efek merupakan barometer dari pandangan mereka mengenai masa depan industry dan ekonomi pada umumnya.

Penilaian saham secara akurat bisa

meminimalkan resiko sekaligus membantu investor mendapatkan keuntungan wajar.

Semua perusahaan publik yang mencatatkan semua sahamnya di Bursa Efek Indonesia terdiri dari 9 sektor yaitu sektor pertanian, sektor pertambangan, sektor industri dasar dan kimia, sektor aneka industri, sektor industri barang konsumsi, sektor property, real estate dan kontruksi bangunan, sektor infrastruktur, utilitas dan transportasi, sektor keuangan dan sektor perdagangan, jasa dan investasi.

Berikut adalah data harga saham yang didapatkan oleh sub sektor tekstil dan garmen yaitu sebanyak 6 perusahaan yang mengalami laba setiap tahun penelitian

yaitu periode 2011-2016

Tabel 1. Data Harga Saham Perusahaan Sub Sektor Tekstil dan Garmen Periode 2011- 2016

No

Nama Perusahaan

Tahun

2011 2012 2013 2014 2015 2016

1 ERTX 200 325 280 630 900 165

2 INDR 1980 1420 1000 770 760 810

3 PBRX 374 470 420 505 560 460

4 RICY 184 174 173 174 159 154

5 STAR 81 50 50 50 56 56

6 UNIT 300 345 250 318 260 360

Sumber: www.idx.co.id

Berdasarkan tabel 1 diatas dapat dilihat pada ke 6 perusahaan yang mengalami penurunan harga saham dan ketidakstabilan harga saham dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2016.

Tingginya harga saham terjadi pada tahun

2011 yaitu pada Perusahaan INDR (PT Indo Rama Synthetic Tbk) sebesar Rp 1980, sedangkan harga saham terendah terjadi pada tahun 2014 yaitu pada Perusahaan STAR (PT Star Petrochem Tbk) sebesar Rp 50, perusahaan STAR

(3)

(PT Star Petrochem Tbk) dari tahun 2012 hingga 2014 harga sahamnya tidak mengalami perubahan sementara itu pada tahun 2015 naik sebesar Rp 56 kembali tidak mengalami perubahan pada tahun 2016 yaitu dengan harga yang sama sebesar Rp 56.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan asosiatif. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder.

Penelitian ini dilakukan melalui data yang diambil dari situs resmi Bursa Efek Indonesia yakni www.idx.co.id.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Perusahaan Sub Sektor Tekstil dan Garmen yang terdaftar di BEI periode 2011-2016. Sampel penelitian ini menggunakan Purposive Sampling.

Sampel dalam penelitian sebanyak 6 Perusahaan. periode waktu 6 tahun maka jumlah data yang digunakan adalah sebanyak 36 data. Metode analisis yang digunakan adalah Regresi Data Panel.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini menggunakan estimsi regresi data panel, dimana dalam regresi data panel ada tiga model yaitu common effect, fixed effect dan random effect.

Untuk menentkan model yang akan

digunakan maka diperlukan uji prasyarat yaitu uji chow, uji hausman.

Setelah melakukan penelitian terhadap 36 data mengenai harga saham, net profit margin, current ratio, dan debt to equity ratio perusahaan tekstil dan garmen yang terdaftar di BEI periode 2011-2016 maka didapatkan hasil uji chow dengan nilai Period chi-square prob sebesar 0,7848. Didalam pengujian tingkat kesalahan yang digunakan adalah 0,05.

Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa nilai prob sebesar 0,7848 > alpha 0,05 maka dapat disimpulkan penggunaan Fixed Effect kurang tepat untuk dilakukan.

Sedangkan untuk hasil uji hausman diperoleh nilai prob sebesar 0.6637.

Didalam proses pengolahan data digunakan tingkat kesalahan sebesar 0,05.

Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa nilai prob sebesar 0,6637 > alpha 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel penggunaan model Random Effect sebagai alat analisis lebih tepat untuk dilakukan.

Berdasarkan analisis data hasil pengujian hipotesis pertama dengan menggunakan variabel net profit margin terhadap harga saham diperoleh nilai koefisien sebesar (6,337) dengan nilai thitung sebesar (1,404) < ttabel sebesar (1,963) dan nilai prob sebesar (0.1689) >

alpha (0,05), maka keputusannya adalah Ho diterima dan Ha ditolak. Sehingga

(4)

dapat disimpulkan bahwa net profit margin tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada perusahaan sub sektor tekstil & garmen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2016.

Berdasarkan analisis data hasil pengujian hipotesis kedua dengan menggunakan variabel current ratio terhadap harga saham diperoleh nilai koefisien sebesar (-1,088). Nilai ini berarti bahwa current ratio mempunyai pengaruh negatif terhadap harga saham, dengan nilai thitung (-3,488) > ttabel sebesar (1,693) dan nilai prob sebesar (0.0014) < alpha (0,05) maka keputusannya adalah Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa current ratio berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada perusahaan sub sektor tekstil & garmen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2016.

Berdasarkan analisis data hasil pengujian hipotesis ketiga dengan menggunakan variabel debt to equity ratio terhadap harga saham diperoleh debt to equity ratio berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap harga saham, yang ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar (0,349) dengan nilai thitung sebesar (1,776)

< ttabel sebesar (1,693), dan nilai prob sebesar (0.0852) > alpha (0,05), maka keputusannya adalah Ho diterima dan Ha ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa debt to equity ratio tidak

berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada perusahaan sub sektor tekstil

& garmen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2016.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa:

1. Net Ptofit Margin (NPM) tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada perusahaan sub sektor tekstil & garmen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2016.

2. Current Ratio (CR) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap harga saham pada perusahaan sub sektor tekstil & garmen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2016.

3. Debt To Equity Ratio (DER) berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap harga saham pada perusahaan sub sektor tekstil & garmen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2016.

DAFTAR PUSTAKA

Brigham & Houston. (2011). Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Jakarta : Erlangga

Husnan, S. (2002). Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas Edisi Ketiga. Yogyakarta: AMP YKPN.

(5)

Jogiyanto. (2008). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Kelima.

Yogyakarta: BPFE.

Kasmir. (2008). Analisis Laporan Keuangan, edisi pertama. Jakarta:

Rajawali Pers.

Kasmir. (2010). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Situmorang, P. (2008). Pengantar Pasar Modal, Edisi Pertama. Jakarta:

Mitra Wacana Media.

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh Current Ratio, Debt to total Assets Ratio, total Asset Turnover dan Net Profit Margin terhadap Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Sub Sektor Transportasi yang Terdaftar di Bursa