• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH NET PROFIT MARGIN, RETURN ON ASSET

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH NET PROFIT MARGIN, RETURN ON ASSET"

Copied!
148
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Perbankan syariah merupakan salah satu lembaga keuangan yang dapat menunjukkan keberhasilannya pada saat krisis ekonomi Indonesia terjadi pada tahun 1998. Seperti dilansir Otoritas Jasa Keuangan (OJK), perkembangan perbankan syariah terus meningkat dan meningkat dari tahun ke tahun melihat kinerja yang semakin baik dari tahun ke tahun. bertahun-tahun. Hal ini tentunya membuat industri perbankan syariah semakin bersemangat melakukan ekspansi untuk memasarkan produknya.

Berikut gambaran statistik perbankan syariah di Indonesia tahun 2008 hingga tahun 2014 yang menjelaskan keadaan perbankan syariah di Indonesia. Kajian-kajian di atas menunjukkan bahwa di Indonesia, pemerataan pendapatan juga dilakukan oleh perusahaan-perusahaan di sektor perbankan, termasuk perbankan syariah. Alasan tidak digunakannya pada tahun 2014 adalah pada tahun 2014 seperti terlihat pada Gambar 1.1, perbankan syariah secara umum mengalami penurunan yang cukup signifikan.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Bagi manajemen, hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan penggunaan kebijakan keuangan terkait kinerja keuangan. Sedangkan manfaatnya bagi pembuat standar dalam hal ini IAI (Ikatan Akuntan Indonesia) dapat dijadikan acuan dalam meningkatkan standar pengungkapan dan penyajian laporan keuangan korporasi khususnya perbankan syariah.

Ruang Lingkup Penelitian

Definisi Operasional

Jadi semakin tinggi ROA suatu perusahaan maka kemungkinan untuk mempertahankan laba semakin besar (Sulistyowati: 2013), selain itu ROA merupakan salah satu variabel yang sangat diperhatikan oleh investor, karena berkaitan dengan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (Millah: 2011). Rasio Leverage merupakan rasio yang dapat mencerminkan nilai atau jumlah utang yang digunakan perusahaan (Septoaji: 2001). Variabel operating leverage perusahaan diukur dengan rata-rata rasio antara total hutang dengan total aset perusahaan.

Penggunaan leverage didasarkan pada asumsi bahwa perusahaan yang mempunyai aset yang tersedia untuk menjamin pembiayaan, maka bank tidak perlu khawatir jika nasabah pembiayaan tidak dapat memenuhi kewajibannya. Karena bank dapat menyita asetnya, sehingga jika leverage tinggi maka perusahaan akan mempunyai aset yang cukup untuk mengembalikan pembiayaan jika bank terpaksa melakukan likuidasi (Septoaji: 2002). Laba yang digunakan dalam penelitian ini adalah laba setelah pajak (Earning After Tax), yang dapat dirumuskan sebagai berikut (Usman: 2003).

Sistematika Penulisan

Perhitungan jalur digunakan untuk menjelaskan pengaruh net profit margin (NPM), return on assets (ROA) dan leverage terhadap kinerja keuangan melalui perataan laba. Setelah dilakukan pengujian dan analisis, Return On Assets tidak berpengaruh signifikan terhadap Income Smoothing pada Bank Umum Syariah di Indonesia. Hipotesis ketujuh menyatakan terdapat pengaruh signifikan antara perataan laba terhadap kinerja keuangan.

Setelah dilakukan pengujian dan analisis, Income Smoothing tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan Bank Umum Syariah di Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis ketujuh yang menyatakan Perataan Laba berpengaruh terhadap kinerja keuangan ditolak.

TINJAUAN PUSTAKA

Penelitian Terdahulu

LEVERAGE TERHADAP PRAKTIK IMPLEMENTASI LABA DAN DAMPAKNYA TERHADAP KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA untuk mengkaji kembali apakah NPM, ROA & Leverage dapat mempengaruhi praktik perataan laba. Selanjutnya akan diteliti apakah terdapat pengaruh dari variabel-variabel tersebut termasuk perataan laba terhadap kinerja keuangan, dimana variabel yang digunakan untuk menilai kinerja keuangan adalah pertumbuhan laba pada laporan keuangan BUS di Indonesia. Penelitian terdahulu ini menguji lebih banyak faktor-faktor yang diperkirakan mempengaruhi perusahaan untuk melakukan perataan laba.

9 Faktor yang Mempengaruhi Praktik Income Settlement pada Sektor Perbankan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sebagaimana telah dijelaskan pada bab sebelumnya, penelitian ini ingin mengkaji kembali faktor-faktor yang mempengaruhi praktik Perataan Laba, karena terdapat inkonsistensi hasil penelitian sebelumnya. Kemudian mencoba menyelidiki apakah terdapat pengaruh masing-masing variabel terhadap Kinerja Keuangan melalui Perataan Laba.

Kajian Teori

  • Laporan Keuangan
  • Laporan Laba-Rugi
  • Analisis Rasio sebagai penilaian Kinerja
  • Laba & Manajemen Laba
  • Income Smoothing
  • Fatwa tentang Income Smoothing

Selain itu, laporan keuangan harus dapat diandalkan karena laporan yang dibuat oleh manajemen harus disajikan dengan konsep penyajian yang jujur ​​dan wajar (faithful representasi). Syarat agar informasi tersebut dapat diandalkan antara lain sebagai berikut: Pertama, laporan keuangan disajikan secara jujur. Laporan keuangan harus dapat dibandingkan oleh penggunanya untuk menilai posisi keuangan, kinerja dan perubahan laporan keuangan.

Dalam hal ini, laporan keuangan harus menyajikan informasi mengenai kebijakan akuntansi yang digunakan manajemen, termasuk apakah terdapat perubahan kebijakan yang digunakan, mengungkapkan dampak perubahan kebijakan tersebut. Keduanya tertarik pada laporan keuangan untuk memperoleh informasi guna menentukan apakah akan membeli, menahan atau menjual investasi di bank syariah. Ini adalah pengganti yang lebih sederhana untuk informasi yang disajikan oleh laporan keuangan yang sangat rinci dan rumit.

Kerangka Konseptual

Hal ini disebabkan karena laporan keuangan bertujuan antara lain: Untuk mencerminkan keadaan perusahaan, sebagai alat kinerja perusahaan, sebagai sarana komunikasi dengan para penggunanya dan hal ini dapat digambarkan dengan rasio laba/rugi dan neraca. Untuk itu Manajemen terpacu untuk menetapkan kebijakan dengan menggunakan metode Manajemen Laba dalam hal ini Perataan Pendapatan guna menjamin kestabilan laba perusahaan. Pendapatan yang konsisten menunjukkan bahwa bank tersebut sehat, dan pendapatan yang konsisten banyak dicari oleh investor.

Banyak peneliti terdahulu yang melakukan penelitian mengenai perataan laba baik pada bank konvensional maupun syariah. Oleh karena itu, penelitian ini akan menganalisis kembali faktor-faktor yang terbukti mempengaruhi perataan pendapatan dengan menggunakan variabel NPM, ROA dan Leverage sebagai variabel independen. Berdasarkan Kerangka Konseptual di atas, peneliti dapat mengemukakan kerangka pemecahan masalah yang berfungsi sebagai alur pemecahan masalah dalam penelitian ini.

Gambar 2.2 Kerangka Pemecahan Masalah
Gambar 2.2 Kerangka Pemecahan Masalah

Hipotesis

Setelah dilakukan pengujian dan analisis, net profit margin berpengaruh signifikan terhadap penyelesaian pendapatan pada bank umum syariah di Indonesia. Hipotesis kedua menyatakan terdapat pengaruh yang signifikan antara Return On Assets terhadap Income Smoothing. Setelah dilakukan pengujian dan analisis, Leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap Perataan Laba pada Bank Umum Syariah di Indonesia.

Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis pertama yang menyatakan Net Profit Margin berpengaruh signifikan terhadap Revenue Settlement diterima. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis ketiga yang menyatakan Leverage berpengaruh signifikan terhadap Perataan Laba ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis keempat yang menyatakan Net Profit Margin berpengaruh signifikan terhadap Income Settlement diterima.

Analisis Data

  • Path Analysis
  • Uji Asumsi Klasik
  • Uji t
  • Menghitung Jalur

HASIL PENELITIAN

Paparan Data

  • Gambaran Bank Umum Syariah
  • Data Keuangan BUS Pada Periodesasi Penelitian
  • Rasio-rasio Keuangan pada BUS
  • Income Smoothing pada BUS
  • Kinerja Keuangan BUS dengan menggunakan Variabel
  • Uji Asumsi Klasik
  • Analisis Jalur
  • Pengujian Validitas Model

Kriteria data yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1) ketersediaan data pada laporan yang diterbitkan OJK, (2) data telah diaudit oleh kantor akuntan publik (KAP). Perataan Laba pada Bank Umum Syariah di Indonesia (BUS) Untuk mengetahui ada tidaknya praktik perataan laba pada BUS di Indonesia, dilakukan analisis Indeks Eckel. Perhitungan indeks Eckel bertujuan untuk mengetahui kategori BUS yang melakukan Income Smoothing dan Non Income Smoothing dengan kriteria yang dimiliki BUS.

Dari data diatas terlihat 27,2% BUS merupakan pelaku & non pelaku Pemerataan Pendapatan, terlihat 27,2% BUS melakukan Pemerataan Pendapatan. Persentase tersebut diperoleh dari proses perhitungan menggunakan indeks Eckel seperti pada gambar di atas yaitu kovarians perubahan laba dibagi kovarians penjualan (pendapatan operasional). Sig sebesar 0,466 yang berarti tingkat signifikansinya lebih besar dari gt; 0,005) artinya pengujian normalitas data dengan menggunakan Uji One-Sample Kolmogorov-Sminor menunjukkan bahwa data telah berdistribusi normal seperti dijelaskan pada Lampiran 9. b) Uji Normalitas Jalur Kedua (X1, X2, X3 dan Z terhadap Y) Berbasis pada pengolahan data uji normalitas dengan cara kedua diketahui nilai Asymp.

Sig sebesar 0,539 yang berarti tingkat signifikansinya lebih besar dari gt; 0,005) artinya pengujian normalitas data dengan menggunakan Uji Kolmogorov-Sminor satu sampel menunjukkan bahwa data berdistribusi normal seperti dijelaskan pada lampiran 10. b) Uji Multikolinearitas. Dari Gambar 4.1 dan Gambar 4.2 diatas, jalur pertama dan jalur kedua menunjukkan titik-titik tersebar secara acak dan tidak mengelompok pada satu tempat sehingga data yang digunakan dalam penelitian ini memenuhi uji asumsi Heteroskedastisitas klasik dengan menggunakan plot Scatter chart. Uji autokorelasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan uji run dengan asumsi bernilai.

Analisis jalur menggunakan model regresi standar dengan menggunakan program software SPSS for Windows 21.0 dan disajikan secara lengkap pada tabel berikut. Sedangkan variabel lain menunjukkan hasil yang tidak signifikan antara lain variabel ROA tidak berpengaruh signifikan terhadap Perataan Laba dengan nilai koefisien sebesar 0,907 dan p-value sebesar 0,180, serta ROA terhadap Kinerja Keuangan tidak terbukti berpengaruh signifikan terhadap Perataan Laba. pengaruh dengan koefisien sebesar 0,677 dan p-value sebesar 0,068. Selain itu, Leverage juga tidak berpengaruh signifikan terhadap Income Smoothing dengan nilai koefisien sebesar 0,013 dan p-value sebesar 0,965, maupun terhadap Kinerja Keuangan dengan nilai koefisien sebesar 0,243 dan.

Income Smoothing juga tidak terbukti berpengaruh terhadap kinerja keuangan dengan nilai koefisien sebesar 0,065 dan p-value sebesar 0,706.

Gambar 4.1 Uji Heterokedastiitas dengan Grafik Scatter Plot untuk Jalur Pertama
Gambar 4.1 Uji Heterokedastiitas dengan Grafik Scatter Plot untuk Jalur Pertama

Pengujian Hipotesis

PEMBAHASAN

Pengaruh Net Profit Margin terhadap Income

Saran

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan data kepada manajemen untuk mempertimbangkan kembali penggunaan metode perataan laba dalam pengungkapan laporan keuangan perbankan syariah di Indonesia, mengingat dari hasil penelitian tersebut terbukti adanya praktik perataan laba. perataan laba tidak berdampak terhadap Kinerja Keuangan. Analisis Earnings Smoothing: Faktor-Faktor yang Mempengaruhi dan Berhubungan dengan Kinerja Saham Perusahaan Terbuka di Indonesia. Faktor-faktor yang mempengaruhi tindakan perataan laba pada perusahaan yang termasuk dalam Jakarta Islamic Index (JII).

Hossein Soltani Nejad, Investigasi Perataan Laba pada Perusahaan Tercatat Menggunakan Indeks Eckel (Studi Kasus: Bursa Efek Teheran) ISSN: 2186-845X ISSN Print Vol. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perataan Laba Pada Sektor Perbankan Di Bursa Efek Indonesia. Sahriana, 2006., Analisis Tingkat Pendapatan dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta.

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengaruh Pendapatan Pada Perusahaan Go Public Di Bursa Efek. Analisis Pengaruh Perataan Laba (Income Smoothing) dan Laba Sebelum Pajak Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Terbuka di Bursa Efek Jakarta. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyisihan Kerugian Aset Produktif : Praktik Manajemen Laba Pada Perbankan Syariah di Indonesia.

Vol.5 No.2 Agustus–Desember 2010 Wibowo, Muhammad, S E, 2012, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Profit Smoothing Perbankan Syariah di Indonesia, Skripsi. Analisis Perataan Laba dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. 2011, Analisis Profit Smoothing dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta.

Pengaruh non-performing financing, profitabilitas, ukuran perusahaan, PPAP dan leverage terhadap praktik pemerataan pendapatan di Indonesia.

TABEL NILAI DISTRIBUSI  t
TABEL NILAI DISTRIBUSI t

Referensi

Dokumen terkait