• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh npf, fdr, bopo dan car terhadap roa pada bank umum

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh npf, fdr, bopo dan car terhadap roa pada bank umum"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENGARUH NPF, FDR, BOPO DAN CAR TERHADAP ROA PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA PERIODE TAHUN 2013 – 2015

Cut Sabrina Farah

STIE Indonesia Banking School

Jl. Kemang raya no 35, kebayoran baru, Jakarta selatan 12730 [email protected]

Dosen Pembimbing :

Dr. Muhammad Yusuf, S.E.,Ak.,M.M.CA STIE Indonesia Banking School

Jl. Kemang raya no 35, kebayoran baru, Jakarta selatan 12730

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Financing to Deposit Ratio (FDR), Non Performing Financing (NPF), dan BOPO terhadap Return On Asset (ROA) sebagai proksi dari Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia periode 2013-2015. Populasi dalam penelitian ini adalah 12 Bank Umum Syariah di Indonesia.

Setelah melewati tahap purposive sampling, terdapat 11 sampel Bank Umum Syariah yang layak digunakan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari Laporan Tahunan Publikasi Bank Umum Syariah periode 2013-2015. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda dengan tingkat signifikansi 5% serta diolah menggunakan Eviews 9. Hasil penelitian ini menunjukkan Non Performing Financing (NPF), Capital Adequacy Ratio (CAR), BOPO berpengaruh negatif signifikan terhadap Return On Asset (ROA). Sedangkan dan FDR berpengaruh positif terhadap Return On Assets (ROA).

(2)

Kata Kunci : Capital Adequacy Ratio (CAR), Financing to Deposit Ratio (FDR), Non Performing Financing (NPF), BOPO, Return On Asset (ROA), Profitabilitas , Bank Syariah

Abstract : The objectives of this research is to analyze the influence of Capital Adequacy Ratio (CAR), Financing to Deposit Ratio (FDR), Non Performing Financing (NPF), and Operation Efficiency Ratio (BOPO) to Return on Asset as a proxy of Sharia Bank’s profitability in Indonesia during 2013-2015 periods.The population used in this research are 12 Sharia Banks in Indonesia. After passing the purposive sampling phase, there were 11 samples of Sharia Banks that meet the criteria. The data used in this research is secondary data obtained from the annual report the publication of Sharia Banks for the period 2012- 2015. The method used in this research is multiple linear regression analyst, at level of significant 5% and performed with Eviews 9. The results of this research showed that Non Performing Financing (NPF), BOPO, and Capital Adequacy Ratio (CAR) has a negative significant affect to Return On Asset (ROA). Meanwhile Financing to Deposit Ratio has a positife affect to Return On Asset (ROA).

Keywords : Capital Adequacy Ratio (CAR), Financing to Deposit Ratio (FDR), Non Performing Financing (NPF), BOPO, Return On Asset (ROA), Profitabilitas , Sharia Bank

PENDAHULUAN

Pada saat ini perkembangan perbankan syariah telah banyak dilihat oleh masyarakat Indonesia bukan hanya masyarakat dari kalangan Muslim tetapi masyarakat yang beragama non- muslim pun mulai melihat prospek dari perbankan syariah tersebut.

Berkembangnya perbankan syariah ini dimulai pada tahun 1991 di mana didirikan Bank Umum Syariah (BUS) pertama di Indonesia yaitu Bank Muamalat Indonesia. Perbankan yang

berjalan dengan prinsip

syariah sama halnya dengan bank konvensional yang memiliki fungsi utama yaitu sebagai lembaga intermediasi

keuangan, melaksanakan kegiatan operasionalnya dengan menghimpun dana dari masyarakat.

Namun bedanya dengan perbankan konvensional adalah perbankan syariah menjalani seluruh kegiatan operasionalnya dengan berpedoman pada Al-quran dan Al-hadist yang mengatur segala bentuk transaksi perbankan sesuai dengan hukum islam yang berlaku. Yang menjadi penarik minat masyarakat terhadap perbankan syariah adalah pelarangan riba atau biasa pada bank konvensional di sebut dengan bunga.

Profitabilitas dapat dikatakan sebagai salah satu indikator yang paling tepat untuk mengukur kinerja suatu perusahaan. Rasio yang biasa digunakan

(3)

3 untuk mengukur kinerja profitabilitas atau rentabilitas adalah Return On Equity (ROE) dan Return On Asset (ROA).

Alasan dipilihnya Return On Asset (ROA) sebagai ukuran kinerja adalah karena ROA digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan secara keseluruhan.

Dendawijaya (2003) menambahkan semakin besar ROA bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dan segi penggunaan aset. Kinerja keuangan suatu bank juga mencerminkan tingkat kesehatan bank tersebut.

Dalam perhitungan kinerja keuangan Bank terdapat beberapa perhitungan yang harus di hitung, dalam metode RBBR perhitungan tersebut adalah pengaruh NPF, FDR, BOPO dan CAR terhadap ROA. Perbedaan dengan penelitian sebelumnya adalah penulis mengambil tahun yang berbeda dengan penelitian sebelumnya, penulis mengambil 3 tahun yaitu tahun 2013 – 2015. Sample data yang di ambil yaitu 11 (sebelas) Bank Umum Syariah.

Penelitian yang dilakukan oleh Dhian Dayinta Pratiwi (2012) menguji Pengaruh CAR, BOPO, NPF dan FDR Terhadap Return On Asset (ROA) Bank Umum Syariah. Hasil analisis berdasarkan hasil uji statistik F bahwa variabel CAR, BOPO, NPF, dan FDR secara bersama- sama atau simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Return On Asset (ROA) Bank Umum Syariah. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis secara parsial diketahui bahwa secara parsial, Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Return On Asset (ROA). Sedangkan BOPO dan Non Performing Financing

(NPF) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Return On Asset (ROA).

Sementara itu Financing to Deposit Ratio (FDR) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return On Asset (ROA).

Pandu Mahardian (2008) menganalisis Pengaruh Rasio CAR, BOPO, NPL, NIM dan LDR Terhadap kinerja Keuangan Perbankan.

menggunakan 24 bank periode juni 2002 – juni 2007. Hasil dari penelitian ini adalah Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh positif signifikan terhadap Return on Asset (ROA). Efisiensi Operasi (BOPO) berpengaruh negatif signifikan terhadap Return on Asset (ROA). Semakin tinggi rasio BOPO maka dapat dikatakan kegiatan operasional yang dilakukan bank tersebut tidak efisien. Non Performing Loan (NPL) pada penelitian ini secara statistik tidak berpengaruh terhadap Return on Asset (ROA). Net Interest Margin (NIM) berpengaruh positif signifikan terhadap Return on Asset (ROA). Loan to Deposit Ratio (LDR) berpengaruh positif signifikan terhadap Return on Asset (ROA). Semakin optimal tingkat likuiditas bank tersebut, maka dana pihak ketiga yang disalurkan dalam bentuk kredit semakin besar. Dari kelima variable independen yang diuji pengaruhnya terhadap variable dependen (dalam hal ini ROA), diketahui bahwa variable independen BOPO mempunyai pengaruh yang paling besar dari pada keempat variable lainnya (satu variable tidak signifikan). Perbedaan penelitian ini adalah penulis menggunakan studi pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode tahun 2013 – 2015 dengan menggunakan 4 variabel yaitu NPF, FDR, BOPO, dan ROA.

(4)

Adapun tujuan penelitian atas pemaparan identifikasi dan batasan masalah diatas adalah

1. Untuk mengetahui pengaruh Non performing Financial terhadap rasio Return on Asset pada Bank Umum Syariah di Indonesia pada periode 2013 - 2015

2. Untuk mengetahui pengaruh Financing to Deposit Ratio terhadap rasio Return on Asset pada Bank Umum Syariah di Indonesia pada periode 2013 - 2015 3. Untuk mengetahui pengaruh Biaya

operasional terhadap Pendapatan Operasional terhadap rasio Return on Asset pada Bank Umum Syariah di Indonesia pada periode 2013 - 2015 4. Untuk mengetahui pengaruh Capital

Adequecy Ratio terhadap rasio Return on Asset pada Bank Umum Syariah di Indonesia pada periode 2013 – 2015.

METODE PENELITIAN

Data dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data sekunder sehingga metode pengumpulan data menggunakan caranon participant observation. Cara yang di lakukan adalah mencatat seluruh data yang diperlukan dalam penelitian ini sesuai yang tercantum pada Laporan Keuangan

Tahunan masing – masing Bank Umum Syariah.

Data yang dihimpun dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh melalui website Bank Indonesia, Laporan Keuangan Tahunan 2013-2015 masing-masing bank syariah, Laporan Perkembangan Perbankan Syariah(Otoritas Jasa Keuangan) dan Statistik Perbankan Syariah ( Bank Indonesia).

Adapun sampel dalam penelitian ini sejumlah 11 Bank Umum Syariah di indonesia. yang diambil menggunakan teknik purposive sampling. Pertimbangan yang diambil dalam menentukan sampel adalah Perusahaan dalam satu sektor industri yaitu sektor perbankan dan jenis bank yang digunakan adalah Bank Umum Syariah dan Bank Umum Syariah menerbitkan laporan tahunan dengan periode tahun 2013-2015 dan Memiliki data yang di butuhkan yaitu NPF, FDR, BOPO, CAR, dan ROA sehingga sampel dalam penelitian ini adalah Bank Syariah Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri, Bank Syariah BRI, Bank Syariah Mega Indonesia, Bank Syariah Bukopin, Bank Syariah BNI, BJB syariah, Bank Panin Syariah, Bank Victoria syariah dan BCA Syariah

data yang dihimpun dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh melalui website Bank Indonesia, Laporan Keuangan Tahunan 2013-2015 masing-masing bank syariah, Laporan Perkembangan Perbankan Syariah (Otoritas Jasa Keuangan) dan Statistik Perbankan Syariah (Bank Indonesia).

Teknik Pengumpulan Data Pengukuran

ROA = ???? ??????? ?????

????????? ????????? X 100%

NPF =

???????? ??????? ???? ??????

???????? ??????? ?????

FDR = ??????????

????????????X 100%

BOPO = ????? ???????????

?????????? ???????????X 100%

CAR = ? ????????

???????? ??????

(5)

5 Data dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data sekunder sehingga metode pengumpulan data menggunakan caranon participant observation. Cara yang di lakukan adalah mencatat seluruh data yang diperlukan dalam penelitian ini sesuai yang tercantum pada Laporan Keuangan Tahunan masing – masing Bank Umum Syariah.

Analisis regresi digunakan untuk menganalisis hubungan antara variabel.

Hubungan tersebut dapat dilihat dalam bentuk persamaan model yang menghubungkan variabel terikat Y dengan satu atau lebih variabel bebas X.

Selain itu persamaan model ini untuk mengetahui sejauh mana pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial ataupun secara bersama- sama. Persamaan model yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

ROA = α + β1NPFi,t + β2FDRi,t + β3BOPOi,t+ β4CARi,t + e

HASIL DAN PEMBAHASAN Deskriptif Penelitian

Bab ini akan menyajikan hasil dari analisis data berdasarkan sejumlah variabel yang dipakai dalam model regresi.

Sebagaimana diuraikan pada bab sebelumnya, penelitian ini melibatkan satu variabel dependen yaitu Return On Total Aset dan empat (4) variabel independen yaitu NPF, FDR, BOPO dan CAR.

Populasinya adalah seluruh Bank Umum Syariah. Populasi dalam penelitian ini sejumlah 12 Bank Umum Syariah.

Penentuan sampel menggunakan metode purposive sampling. Kriteria penentuan sampelnya adalah Bank Umum Syariah yang menerbitkan laporan keuangan tahunan yang terdapat di dalamnya yaitu

rasio keuangan yang berupa ROA, NPF, FDR, BOPO dan CAR dari tahun 2013–

2015. Berdasarkan kriteria – kriteria tersebut, maka diperoleh 11Bank Umum Syariah sebagai sampel.

Uji Normalitas

Dari gambar diatas histogram normality test menunjukan bahwa p-value pada uji tersebut bernilai 0,693907>

α=0,05. Hal ini menggambarkan hipotesis error terdistribusi normal dapat diterima.

Model logit mengharuskan error terdistribusi secara normal, dengan adanya asumsi ini persyaratan tersebut terpenuhi.

Uji Analisis Data Panel

Prob. Chi-Square sebesar 0.0534 dengan jelas menunjukan mempunyai nilai probabilitas> 0,05, sehingga pada data panel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan Common Effect.

Uji Heteroskedastisitas

pada Prob. Chi-Square(4) sebesar 0.1766 dengan jelas menunjukan mempunyai nilai signifikansi > 0,05, sehingga tidak ada variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen (return on total asset).

Uji Multikolinearitas

Hubungan variabel independen ditunjukan oleh angka VIF. Di mana apabila VIF < 10, maka dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas antara variabel independen dalam model regresi.

0 1 2 3 4 5 6

-2.0 -1.5 -1.0 -0.5 0.0 0.5 1.0 1.5

Series: Residuals Sample 1 33 Observations 33 Mean -3.84e-16 Median -0.018890 Maximum 1.735237 Minimum -1.800010 Std. Dev. 0.860696 Skewness -0.116150 Kurtosis 2.308948 Jarque-Bera 0.730836 Probability 0.693907

(6)

setiap variabel bebas mempunyai nilai VIF < 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi ini.

Uji Autokorelasi

Untuk mendiagnosis adanya korelasi dalam suatu model regresi dilakukan pengujian terhadap uji DW.

Berdasarkan hasil uji autokorelasi dengan menggunakan Eviews 7 diperoleh hasil nilai Durbin Watson sebesar 1.712946.

Dapat diketahui pada penelitian ini tidak terjadi gejala autokorelasi karena nilai Durbin Watson sebesar 1.712946 berada antara 1,55- 2,46.

Uji Hipotesis

persamaan regresi sebagai berikut : Y = 4.944551- 0.381785X1 + 0.053782X2 - 0.067796 X3- 0.081385X4

Persamaan regresi tersebut mempunyai makna sebagai berikut:

1. Konstanta = 4.944551

Dari hasil persamaan tersebut menunjukan bahwa konstanta sebesar 4.944551menyatakan jika NPF (X1), FDR (X2), BOPO (X3)dan CAR (X4) konstan maka ROA adalah sebesar 4.944551

2. Koefisien X1= -0.381785

Jika variabel NPF (X1) mengalami peningkatan sebesar satu satuan sementara FDR (X2), BOPO (X3)dan CAR (X4) konstan, maka akan menyebabkan penurunanROA sebesar -0.381785

3. Koefisien X2= 0.053782

Jika variabel FDR (X2) mengalami peningkatan sebesar satu satuan sementara NPF (X1), BOPO (X3)dan CAR (X4) konstan, maka akan menyebabkan kenaikan ROA sebesar 0.053782

4. Koefisien X3 = -0.067796

Jika variabel BOPO (X3)mengalami peningkatan sebesar satu satuan sementara NPF (X1), FDR (X2) dan CAR (X4) konstan, maka akan menyebabkan penurunanROA sebesar -0.067796

5. Koefisien X4 = -0.081385

Jika variabel CAR (X4) mengalami peningkatan sebesar satu satuan sementara NPF (X1), FDR (X2) dan BOPO (X3)konstan, maka akan menyebabkan penurunanROA sebesar -0.081385

Uji F

Hasil perhitungan Uji F diperoleh nilai F hitung sebesar 129.5574 dengan probabilitas 0,000. Karena probabilitas jauh lebih kecil dari 0,05 maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi Return On Asset (ROA) atau dapat dikatakan CAR, BOPO, NPF, dan FDR secara bersama-sama berpengaruh terhadap ROA pada Bank Umum Syariah.

Uji T

Nilai t hitung NPF (X1) pada Tabel 4.8 sebesar -5.724661 dengan signifikansi sebesar 0.0000 < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya NPF secara parsial berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA.

Nilai t hitung FDR (X2) pada Tabel 4.8 sebesar 2.910996 dengan signifikansi sebesar 0.0070 < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya FDR secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap ROA.

Nilai t hitung CAR (X3) pada Tabel 4.8 sebesar -3.111848 dengan signifikansi sebesar 0.0043 < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya CAR secara parsial berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap ROA.

(7)

7 Nilai t hitung BOPO (X4) pada Tabel 4.8 sebesar -3.701607 dengan signifikansi sebesar 0.0009 < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya BOPO secara parsial berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA.

Koefisien Determinasi (R2)

Hasil pengujian dengan menggunakan Eviews 7 menunjukan besarnya nilai koefisien determinasi (Ajusted R-Square) sebesar 0.941417atau 94,14%, Hal ini berarti variabel independen secara bersama–sama dapat menjelaskan variabel dependen sebesar 93,14%, sedangkan sisanya 5.86% dijelaskan oleh faktor lain di luar model penelitian.

Analisis Pembahasan Hasil

1.Non Performing Finance (NPF) terdapat pengaruh signifikan terhadap Return On Total Asset (ROA)

Berdasarkan hasil uji t diperoleh keterangan bahwa variabel Non Performing Finance (NPF) berpengaruh negative signifikan terhadap return on Total Asset (ROA). NPF merupakan total pembiayaan yang dikategorikan sebagai pembiayaan bermasalah.

Hasil yang diperoleh pada penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian Pandu Mahardia (2008) yang menyatakan Non Performing Loan (NPL) pada penelitian ini secara statistik tidak berpengaruh terhadap Return on Asset (ROA).

Sedangkan Nurani Eka Safitri (2012) menyatakan hal yang berbeda dalam penelitiannya, Variabel NPL berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap ROA.

2. Finance to Deposit Rasio (FDR) terdapat pengaruh signifikan terhadap Return On Total Asset (ROA)

Berdasarkan hasil uji t diperoleh keterangan bahwa Finance to Deposit Rasio (FDR) secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap ROA. Finance to Deposit Rasio (FDR) mengukur seberapa besar kemampuan bank mamp membayar hutang dan membayar kembali kepada deposan dan dapat memenuhi permintaan kredit yang diajukan tanpa terjadi penangguhan.

Hasil yang diperoleh pada penelitian ini konsisten dengan penelitian Dhian Dayinta Pratiwi (2012) dan Nurani Eka Safitri (2012) yang menyatakan Financing to Deposit Ratio (FDR) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return On Asset (ROA) 3. BOPO terdapat pengaruh

signifikan terhadap Return On Total Asset (ROA)

Berdasarkan hasil uji t diperoleh keterangan bahwa BOPO secara parsial berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA. BOPO mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengendalikan biaya operasional terhadap pendapatan operasional.

Hasil yang diperoleh pada penelitian ini tidak konsisten dengan Listyorini Wahyu Widati (2012) yang menyatakan BOPO berpengaruh positif tidak signifikan terhadap ROA. Sedangkan Pandu Mahardia (2008) menyatakan

(8)

BOPO berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA.

4. Capital Adequacy Ratio (CAR) terdapat pengaruh signifikan terhadap Return On Total Asset (ROA)

Berdasarkan hasil uji t diperoleh keterangan bahwa Capital Adequacy Ratio (CAR)secara parsial berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap ROA. Capital Adequacy Ratio (CAR) Mengukur aktiva bank yang mengandung risiko ( kredit, penyertaan , surat berharga, tagihan pada bank lain ) ikut di biaya dari dana modal sendiri bank disamping memperoleh dana – dana dari di luar bank.

Hasil yang diperoleh pada penelitian ini konsisten dengan penelitian Dhian Dayinta Pratiwi (2012)yang menyatakan Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Return On Asset (ROA). Sedangkan Listyorini Wahyu Widati (2012) menyatakan Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh positif signifikan terhadap ROA.

Kesimpulan

1. Berdasarkan hasil uji t diperoleh keterangan bahwa variabel Non Performing Financing (NPF) berpengaruh negative signifikan terhadap return on Total Asset (ROA).

NPF merupakan total pembiayaan yang dikategorikan sebagai pembiayaan bermasalah. NPF secara parsial berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA, yang menunjukkan semakin besar NPF maka semakin kecil ROA yang di dapat.

2. Berdasarkan hasil uji t diperoleh keterangan bahwa Financing to Deposit Rasio (FDR) secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap ROA. Finance to Deposit Rasio(FDR) mengukur seberapa besar kemampuan bank mampu membayar hutang dan membayar kembali kepada deposan dan dapat memenuhi permintaan kredit yang diajukan tanpa terjadi penangguhan. FDR secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap ROA, yang menunjukkan semakin besar FDR maka semakin besar pula ROA yang di dapat.

3. Berdasarkan hasil uji t diperoleh keterangan bahwa BOPO secara parsial berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA. BOPO mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengendalikan biaya operasional terhadap pendapatan operasional.

BOPO secara parsial berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA, yang menunjukkan semakin besar BOPO maka semakin kecil ROA yang di dapat.

4. Berdasarkan hasil uji t diperoleh keterangan bahwa Capital Adequacy Ratio (CAR)secara parsial berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap ROA. Capital Adequacy Ratio (CAR) Mengukur aktiva bank yang mengandung risiko ( kredit, penyertaan , surat berharga, tagihan pada bank lain ) ikut di biaya dari dana modal sendiri bank disamping memperoleh dana – dana dari di luar bank. CAR secara parsial berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA, yang menunjukkan semakin besar CAR maka semakin kecil ROA yang di dapat.

(9)

9 IMPLIKASI

1. NPF berpengaruh negatif dan signifikan pada bank syariah, oleh karena itu agar dapat meningkatkan ROA, bank syariah harus memperhatikan besarnya NPF, sehingga diperlukan pengelolaan aset yang baik melalui minimalisasi kredit macet. NPF dapat dijadikan acuan untuk melihat kemampuan solvabilitas (rasio yang menunjukkan kemampuan bank dalam membayar hutang jangka panjang) perbankan dengan modal besar sehingga menjadi salah satu dasar dalam rancangan Arsitektur Perbankan Indonesia tanpa perlu diakuisisi oleh pihak lain.

2. FDR berpengaruh positif dan signifikan pada bank syariah, oleh karena itu agar dapat meningkatkan ROA, bank syariah harus memperhatikan besarnya FDR, dimana bank syariah mengelola asetnya dengan baik dengan terus menjaga besarnya FDR. FDR perlu dijaga, karena merupakan pengingat yang penting bagi kesehatan, terutama bagi bank yang memiliki visi masa depan untuk menjadi salah satu bank dari sedikit bank yang bisa beroperasi di Indonesia sesuai dengan ketentuan Arsitektur Perbankan Indonesia.

3. BOPO berpengaruh negatif dan signifikan pada bank syariah, oleh karena itu agar dapat meningkatkan ROA, bank syariah harus melakukan pengelolaaan aktivitas operasional bank yang efisien dengan memperkecil biaya operasional bank karena BOPO sangat mempengaruhi besarnya tingkat keuntungan bank yang tercermin dalam ROA. Bank yang efisien dalam operasional

mampu menghasilkan ROA yang tinggi sehingga bank perlu mengambil kebijakan yang tepat dalam memangkas biaya-biaya yang tidak perlu.

4. CAR bepengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap ROE, dalam hal ini pihak perbankan tidak perlu mengatur berapakah CAR minimal yang harus dikelola Bank Umum Syriah. Bank cukup mematuhi saja peraturan minimal CAR perbankan oleh pemerintah yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia.

SARAN

1. Bagi Bank Syariah diharapkan bisa meningkatkan lagi kinerja bank syariah sehingga bisa bersaing terhadap bank konvensional lainnya dan masyarakat lebih percaya dan lebih yakin terhadap bank syariah tersebut.Serta dimohon adanya data perhitungan RBBR atau RBBR Score yang bisa dijadikan bahan pengujian untuk penelitian selanjutnya. Dimana pada penelitian ini penulis ingin meneliti tentang pengaruh RBBR tetapi karena keterbatasan data sehingga penulis tidak bisa meneliti kajian tersebut.

2. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan bisa meneliti seluruh Bank Syariah bukan hanya pada Bank Umum Syariah saja. Dan diharapkan dapat menambah variable lain seperti GCG dan menambahkan metode RBBR karena pada penelitian ini penulis mengalami keterbatasan data dalam menggunakan metode RBBR di karenakan barunya Bank Umum Syariah menggunkan metoe RBBR sehingga data yang di dapat belum

(10)

mencukupi untuk di lakukan penelitian saat ini .Menggunakan rentang waktu yang lebih lama (5 tahun atau lebih) denganrentang waktu yang lebih lama diharapkan hasil akan semakin akurat dan menunjukan hasil yang lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

Amrullah, Hasbi Amar. 2011. Pengukuran Performansi Supply Chain Dengan Menggunakan Meode SCOR (Supply Chain Operation Reference) dan AHP (Analytical Hierarchy Process) Untuk Meningkatkan Kinerja Perusahaan.

Fakultas Teknologi Industri : Universitas Islam Indonesia

Ardiyanto, Moh. Didik, Thyas Rafelia.

2013. Pengaruh CAR, FDR, NPF, dan BOPO Terhadap ROE Bank Syariah Mandiri Periode Desember 2008-AGUSTUS 2012

Astutik, Puji. Pengaruh Tingkat Kesehatan Bank Menurut Risk Based Bank Rating terhadap Kinerja Keuangan (Studi pada Bank Umum Syariah di Indonesia)

Bapepam dan LK

Ekaputri, Cahaya. 2014. Tata Kelola, Kinerja, Rentabilitas, dan Risiko pembiayaan Perbankan Syariah.

Eka Safitri, Nurani. 2012. Analisis PengaruhCapitl Adequacy Ratio(CAR ), Efisiensi (BOPO ), Non Performing Loan(NPL) danLoanTo Deposit Ratio(LDR)

TerhadapReturn On

Assets(ROA)(Studi Pada Bank Persero Pemerintah).

Dayinta Pratiwi, Dhian. 2012. Pengaruh CAR, BOPO, NPF dan FDR Terhadap Return On Asset (ROA) Bank Umum Syariah (Studi Kasus pada Bank Umum Syariah di Indonesia Tahun 2005 –2010)”

Fadhila, Alizatul., Dkk. 2015. Analisis Tingkat Kesehatan Bank Dengan Menggunakan Metode Risk Based Bank Rating (RBBR) (Studi pada Bank Milik Pemerintah Pusat yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013)

Fiqhus Sunnah Karya Sayid Sabiq III/220 Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis

Multivariate dengan program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Undip.

Ghozali, Imam. 2011. “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS”. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gujarati, Damodar, 1995. Ekonometrika Dasar. Penerbit Erlangga, Jakarta http://www.bankmuamalat.co.id/hubungan

-investor/laporan-tahunan http://www.bcasyariah.co.id/laporan-

keuangan/tahunan/2015-2/

http://www.bi.go.id/id/peraturan/perbanka n/Pages/SE%20No.13_24_DPNP_

2011.aspx

http://www.bnisyariah.co.id/category/inves tor-relations/laporan-tahunan

(11)

11 http://www.brisyariah.co.id/?q=laporan-

tahunan

http://www.megasyariah.co.id/

http://www.syariahbukopin.co.id/id/lapora n

http://www.syariahmandiri.co.id/category/i nvestor-relation/

http://www.ojk.go.id/id

Lukman, Dendawijaya. 2000. Manajemen Perbankan. Ghalia Indonesia : Jakarta .

Luciana Spica Almilia, S.E., M.Si. dan Winny Herdiningtyas, S.E. 2005.

Analisis Rasio CAMEL terhadap Prediksi Kondisi Bermasalah pada Lembaga Perbankan Perioda 2000- 2002

Mahardian, Pandu. 2008. Analisis Pengaruh Rasio CAR, BOPO, NPL, NIM DAN LDR Terhadap kinerja Keuangan Perbankan (Studi Kasus perusahaan perbankan yang Tercatat di BEJ Periode Juni 2002 – Juni 2007)

Mawardi, Wisnu. 2005. Analisis Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Bank Umum di Indonesia (Studi Kasus Pada Bank Umum dengan Total Assets Kurang dari 1 Triliun)

Nugroho, Aluisius Wishnu. Analisis Pengaruh FDR, NPF, BOPO, KAP dan PLO Terhadap ReturnOn Asset Studi pada Bank Syariah di Indonesia periode tahun 2006 – 2010.

Peraturan Bank Indonesia No.8/4/PBI/2006.

Prasnanugraha, Ponttie. 2007. Analisis Pengaruh Rasio-rasio Keuangan Terhadap Kinerja Bank Umum di Indonesia (Studi Empiris Bank-

bank Umum Yang Beroperasi Di Indonesia)

Putri, I Dewa Ayu Diah Esti, I Gst Ayu Eka Damayanthi. 2013 Analisis Perbedaan Tingkat Kesehatan Bank Berdasarkan RGEC Pada Perusahaan Perbankan Besar dan Kecil

Riyadi Slamet, 2006. Banking Assets and Liability Management (Edisi Ketiga). Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2006.

Siamat, Dahlan. 2005. Manajemen Lembaga keuangan Kebijakan Moneter dan Perbankan. Edisi Kelima.

Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 9/24/DPbS

Widati, Listyorini Wahyu. 2012. Analisis Pengaruh CAMEL Terhadap kinerja perusahaan Perbankan yang Go Publik.

Widyaningrum , Hening Asih, Suhadak Topowijono. Analisis Tingkat kesehatan Bank dengan Menggunakan Metode Risk-Based Bank Rating (RBBR) (Studi pada Bank yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia dalam IHSG Sub Sektor Perbankan Tahun 2012).

Yessi, Putu Noviantini Permata., Dkk.

2015. Analisis Tingkat Kesehatan Bank dengan Menggunakan Pendekatan RGEC (Risk Profile, Good Corporate Governance, Earnings, Capital) Studi pada PT Bank Sinar Harapan Bali Periode 2010-2012.

(12)

LAMPIRAN

No Nama Perusahaan Tahun NPF FDR BOPO CAR ROA

1 BRI Syariah

2013

4.06 102.7 90.42 14.49 1.15

2 Mega Syariah 2.98 93.37 86.09 12.99 2.33

3 BCA Syariah 0.1 83.5 86.91 22.4 1.0

4 BNI Syariah 1.86 97.86 83.94 16.23 1.37

5 Bank Muamalat 1.35 99.99 93.86 14.05 0.5

6 Bank Syariah Mandiri 4.33 89.37 86.46 14.1 1.53

7 Victoria Syariah 3.71 84.65 91.95 18.4 0.5

8 BJB Syariah 1.86 97.4 85.76 17.99 0.91

9 Bukopin Syariah 4.27 100.29 92.29 11.1 0.69

10 Panin Syariah 1.02 90.4 81.31 20.83 1.03

11 Maybank Syariah 2.69 152.87 67.79 59.41 2.87

12 BRI Syariah

2014

4.6 93.9 99.47 12.89 0.08

13 Mega Syariah 3.89 93.61 97.61 19.26 0.29

14 BCA Syariah 0.1 91.17 88.11 29.57 0.76

15 BNI Syariah 1.86 92.58 85.03 18.76 1.27

16 Bank Muamalat 6.55 84.14 97.33 14.15 0.17

17 Bank Syariah Mandiri 6.97 82.13 98.49 14.76 0.17

18 Victoria Syariah 7.1 95.19 143.31 15.27 -1.87

19 BJB Syariah 5.84 93.69 96.94 15.83 0.69

20 Bukopin Syariah 4.07 92.89 96.77 14.8 0.27

21 Panin Syariah 0.53 94.04 82.58 25.69 1.99

22 Maybank Syariah 5.04 157.77 69.6 52.13 3.61

23 BRI Syariah

2015

4.86 84.16 93.79 13.94 0.76

24 Mega Syariah 4.26 98.49 99.51 18.74 0.3

25 BCA Syariah 0.7 91.4 94.1 34.3 1.0

26 BNI Syariah 2.53 91.94 89.63 18.11 1.43

27 Bank Muamalat 7.11 90.3 97.41 12.36 0.2

28 Bank Syariah Mandiri 6.14 81.99 94.78 12.85 0.56

29 Victoria Syariah 9.8 95.29 119.19 16.14 -2.36

30 BJB Syariah 6.93 104.75 98.78 22.53 0.25

31 Bukopin Syariah 2.99 90.56 91.99 16.31 0.79

32 Panin Syariah 2.63 96.43 89.29 20.3 1.14

33 Maybank Syariah 35.15 110.54 192.6 38.4 -20.13

Referensi

Dokumen terkait